• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Kampanye promosi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Kampanye promosi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Kampanye promosi

Graphic Design Solution 4th edition – Landa – Wadsworth, Page 346

Kampanye promosi membantu untuk mempromosikan sebuah acara. Strategi dan ide sebuah kampanye harus elastis untuk bisa diaplikasikan ke media- media. Kampanye harus menawarkan sesuatu yang baru setiap kali orang-orang melihat dan membaca iklan individual dari kampanye tersebut.

• Komposisi yang berbeda

• Visual yang mengejutkan

• Pemilihan huruf yang bervariasi sesuai kebutuhan

• Membuat palet warna yang terbatas tetapi fleksibel dalam pengaplikasian

The Advertising Concept Book- Think Now, Design Later – Pete Barry – Thames & Hudson , Page 41-48

Setiap kampanye berangkat dari konsep yang memiliki strategi. Strategi muncul dari kelebihan produk / jasa tersebut, pangsa pasar, bagaimana produk tersebut digunakan, dan lain sebagainya. Strategi adalah elemen pembeda dari sebuah produk / jasa terhadap kompetitornya.

(2)

• Creative Brief

Kampanye itu harus memiliki seusatu yang dinginkan orang –orang , bukan hanya membuat produk/ jasa itu berbeda. Untuk mendapatkannya secara sederhana, pelaku kreatif harus mempertimbangkan hal- hal antara lain:

1. BRAND SHARE vs PERKEMBANGAN PASAR 2. USP vs BRAND

3. PERCOBAAN vs PENGGUNA BARANG

Pemilihan media tergantung dari tipe produk/ jasa dan budget klien nya.

Media yang tradisional adalah “Above the Line” , media yang lebih interaktif dan berhubungan langsung dengan konsumen adalah “Below the Line”

4.1.2 Brand Activation

Brand activation mengembangkan metode komunikasi dua arah antara produk dan audiens. Sesuatu yang tidak ditawarkan media iklan konvensional seperti print ad, tv ad, radio dan lain-lain. Adanya interaksi saat event membuat pandangan pemasar tolak ukurnya menjadi jelas karena jumlah partisipasinya sangat tangible. (dikutip dari aditcrodit.com- CEO Alive! Indonesia, “Brand Activator: Pahlawan tanpa tanda jasa”, 28 April 2011 )

Brand activation ini diperlukan untuk memenuhi keinginan untuk membuat Festiv al Malang Kembali (FMK) atau Malang Tempoe Doeloe (MTD) menjadi sebuah acara yang interaktif antara acara itu sendiri, partisipan &

pengunjungnya. Jadi, pesan dari festival ini akan lebih di ingat karena pengunjung tidak hanya sekedar melihat tapi juga punya pengalaman tersendiri terhadap acara ini. Bentuk aktivasi yang akan di aplikasikan di acara ini seperti ambient, puzzle game, wall of fame, photobooth, dan dekorasi booth- booth pada festival yang akan disesuaikan dengan tema yang di angkat.

(3)

4.1.3 Guerilla Advertising

Graphic Design Solution 4th edition – Landa – Wadsworth, Page 353

Media yang tidak umum ini biasanya muncul di tempat publik atau lingkungan pribadi yang iklan umum tidak muncul, seperti di trotoar, atau bahkan di lubang lapangan golf, ini disebut guerilla advertising, atau marketing tersembunyi. Guerilla advertising seharusnya adalah hal yang menarik bukan hal yang mengganggu atau hal yang tidak dapat diterima oleh orang banyak.

Hal ini perlu karena orang- orang sudah bosan dengan media poster dan lain sebagainya, lagipula Kota Malang adalah kota kecil yang sebagian penduduknya masih butuh hal yang menghibur mereka, engan ini, mari kita hibur dengan hal yang tidak biasa dan brand activation merupakan proses pendekatan antara event dan target audiens.

4.1.4 Teori Marketing

Majalah Marketeers , rubrik Manifesto by : Yosanova Savitry – April 2012 Iklan yang baik memiliki fungsi meningkatkan nilai suatu brand.

Kuncinya adalah melakukan evaluasi yang tepat terhadap iklan sebelum di publikasikan ke media. Terdapat proses sistematis yang tiap tahapnya memerlukan strategic thinking. Secara Garis besar ada tiga tahapan dalam penyusunan strategi : Planning, Excecution, dan evaluation. Metode evaluasi yang digunakan ini adalah berdasarkan enam kriteria yaitu, ADPLAN:

ATTENTION

Merupakan elemen pertama sekaligus kritikal. Salah satu elemen yang membentuk perhatian adalah incongruity atau keanehan yang memiliki arti positif dan yang berhasil mendistract pandangan audiens dengan memanfaatkan moment dan mindset. Moment berhubungan dengan

(4)

penempatan iklan yang tepat, sedangkan mindset adalah kesesuaian suatu iklan dengan shared interest audiens sehingga terbentuk intimacy antara iklan dan target audiensnya.

DISTINCTIVENESS

Pastikan ada perbedaan yang jelas dan mendasar dengan iklan yang lain.

POSITIONING

Harus mampu mengkomunikasikan positioning dari produk yang ditawarkan, pada konteks ini adalah tentang pemasaran event malang kembali – festival tempo dulu.

LINKAGE

Menghubungkan iklan dengan benefit produk yang ditawarkan. Cara meningkatkan brand linkage adalh memastikan nama brand terlihat mencolok.

AMPLIFICATION

Penting untuk diperhatikan apa yang dipikirkan audiens terhadap iklan yang dilihatnya, apakah kesan dan asosiasi yang terbentuk – negative atau positif.

NET EQUITY

Penting untuk sebuah brand memproduksi iklan sejalan dengan positioning dari brand itu sendiri.

(5)

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Fakta Kunci

Fakta kunci tentang Malang Kembali (MK) atau Festival Malang Tempo Dulu (MTD) ini adalah, miskin nya wisata alam di Kota Malang sehingga festival ini adalah salah satu cara untuk mengundang wisatawan untuk berkunjung ke Kota Malang. Banyak nya situs sejarah yang berasal dari kota Malangyang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas menjadikan festival ini sebagai arkeologi publik yang dapat dinikmati dan menjadi media informasi yang menarik bagi orang banyak.

4.2.2 Positioning

Posisi Malang Kembali (MK) atau Festival Malang Tempo Dulu (MTD) yang akan dimunculkan dibenak masyarakat adalah :

• PESTALGIA ( Pesta Nostalgia )

4.2.3 Big Idea

Ide besar yang berkaitan dengan posisi perancangan visual Malang Kembali (MK) atau Festival Malang Tempo Dulu (MTD) ini adalah :

• UNFORGETTABLE MEMORIES

Unforgettable sensation berarti, sesansi yang tak terlupakan. Pencarian persamaan kata untuk ide besar ini di dapat dari studi menggunakan thesaurus. Sesuatu yang berbau sejarah dan nostalgia yang kemudian akan disajikan melalui desain komunikasi visual Festival Malang Tempo Dulu akan menjadi hal yang tak terlupakan dan memiliki sensasi tersendiri kepada masing- masing orang.

(6)

4.2.4 Key Word

Kata kunci yang menggambarkan posisi dan ide besar Festival Malang Tempo Dulu ini adalah sebagai berikut :

• HISTORICAL

• NOSTALGIA

• MODERN VINTAGE

4.2.5 Pendekatan (Approach)

Pendekatan yang dilakukan pada promosi event ini lebih bersifat emosional, hal ini penting dilakukan karena lebih dapat menarik target audience untuk datang ke event ini, yaitu dengan memperlihatkan visual yang sesuai dengan ciri khas kota Malang sekaligus menggugah rasa ingin tahu mereka terhadap event ini. Dengan menunjukan visual yang menarik dimana akan mewakili dan menekankan pada kota Malang Tempo Dulu dan nostalgia sehingga menggugah masyarakat untuk menghadiri event ini.

4.2.6 Tujuan Komunikasi

To identify :

Mengidetifikasi target pasar agar desain yang dibuat tidak salah sasaran dan focus terhadap minat target pasar dengan memposisikan Kota Malang dan Festival Malang Kembali (FMK) atau Malang Tempoe Doeloe (MTD) sebagai tujuan nya.

(7)

To inform :

Menginformasikan hal- hal yang telah terangkum dalam acara tersebut kepada target pasar. Media informasi ini harus menarik dan komunikatif agar orang yang melihat dan membacanya mendapatkan informasi yang jelas tanpa harus bertanya lagi.

To persuade :

Mengajak target pasar untuk ikut hadir dalam acara yang dipromosikan melalui media promosi yang menarik dan hal ini dapat menaikkan jumlah audiens yang akan ikut hadir.

4.2.7 Target Audiens

Gender : Pria – Wanita Usia : 15- 26 tahun Strata Ekonomi: B

Psikografis :

• Personaliti:

Terbuka, Kebersamaan, Petualang, Ekspresif, Fanatik

• Gaya Hidup:

Senang liburan, Gemar akan sejarah, Aktif di sosial media, Hobi baca, Fotografi, Menghabiskan waktu berjam-jam untuk kumpul- kumpul

Geografis :

• Orang orang yang tinggal di Malang dan sekitarnya

• Orang- orang yang tinggal diluar Kota Malang

• Wilayah Indonesia Tempat Tinggal:

Rumah Sederhana memiliki garasi dan lebih dari 2 kamar tidur

(8)

Pekerjaan :

• Yang memiliki kesibukan dan tingkat stress cukup tinggi

• Pelajar

Traveler Pengahsilan :

• Uang saku atau pengahasilan diatas Rp 1.500.000 / bulan dengan pengeluaran rata – rata per-bulan Rp 1.000.000

4.3 Strategi Visual

4.3.1 Tone and Manner

Tone dan Manner adalah penggambaran untuk melanjutkan strategi visual dan berhubungan dengan ide besar dari Festival Malang Tempo Dulu. Mood yang akan digunakan adalah:

• ART DECO

Alasan memilih tone ini adalah karena gaya desain art deco adalah saat jaman revolusi industri, warna nya kuno tetapi tetap terlihat modern dengan adanya illustrasi dan tata letak yang sederhana.

Seniman Art Deco yang menjadi insiprasi adalah Pierre fix masseau, orang prancis. Berikut adlah beberapa contoh karya beliau :

(9)

Gambar 24-31: Contoh karya Pierre Fix Masseau

4.3.2 Warna

Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan sensasi Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebudayaan dan masyrakat yang berbeda. Menurut buku color harmony, terdapat lima panduan warna, yaitu :

• Warm Colors : Merah menuju kuning termasuk pink, coklat, dan burgundy

• Cool Colors : Hijau menuju violet termasuk biru dan bayangan abu- abu

• Light Colors : Warna cerah yang terlihat hampir sempurna

• Dark Colors : Hitam dan bayangan- bayangan gelap

• Vivid Colors : Memiliki kekuatan personaliti

• Dull Colors : Setiap warna yang di tambah unsure abu- abu di dalamnya

(10)

Mood warna yang sesuai dengan karakteristik Festival Malang Kembali (FMK) atau Malang Tempoe Doeloe (MTD) adlah warna- warna yang vintage tetapi tetap terlihat modern, karena festival ini adalah ajang bernostalgia, kita berada di tahun 2012, bukan lagi era 1947. Pilihan warna yang akan digunakan mengacu pada buku Color Harmony , page 110 – Rockport, 1987 adalah National Color, inspirasi warna yang dapat ditemukan di hampir semua kultur budaya.

4.3.3 Tipografi

Menurut Rob Carter, faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi diantaranya adalah :

• Legibility, yaitu mudah dibaca. Jarak spasi antar kata harus mudah dibaca dan dimengerti agar pesan nya dapat tersampaikan dengan baik, dan enak di baca.

• Readability, pesan yang disampaikan harus terbaca dengan jelas dalam waktu singkat, ini diperlukan pada penempatan headline dan juga body copy.

• Visibility, mudah diliat dari kejauhan, jarak maksimal pandang mata manusia mampu menangkap tulisan tersebut.

• Clarity, tulisan harus terlihat jelas dan bersih, apabila tulisan itu adalah headline sebaiknya dia lebih menonjol dan mendominasi, baik dari segi warna atau besar huruf, atau jenis huruf (upper case atau lower case)

Tipe huruf yang akan digunakan dalam perancangan visual Festival Malang Tempo Dulu adalah huruf sans serif, karena mood yang akan digunakan adalah modern vintage bergaya art deco.

(11)

4.3.4 Ilustrasi

Gaya bahasa gambar yang akan digunakan pada perancangan visual Festival Malang Tempo Dulu adalah :

• Ilustratif kartun yang sederhana, disesuaikan dengan tone and manner yang dipilih yaitu berdasarkan karya Art Deco milik Pierre fix masseau.

4.3.5 Logo

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, logo berarti huruf atau lambang yang mengandung suatu makna yang terdiri dari atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, logo bukan hanya sekedar simbol atau lambang. Sebuah logo akan mudah diingat bila logo tersebut mempunyai keunikan tersendiri yang berbeda tetapi pada saat bersamaan mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan. Logo dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

Logotype

Logogram

Yang harus diperhatikan dalam merangcang sebuah logo event atau program :

• Karakter event

• Tema

• Target Audience

• Isi acara atau program

• Lingkungan

Menurut buku No rules! Logo – radical solutions that break the rules by John Stones (Rockport Publisher 2009)

• Logo can be fluid, shifting, and dynamic

• Make logo that instantly readable

• Make the logo appropriate

• Make a marquee that is constant and changing

• Keep it Simple

(12)

• Not make mistakes

• Not create rogue

4.3.6 Media

Media – media yang akan digunakan dan di desain pada event ini adalah sebagai berikut :

• Undangan

• Poster

• ID Card

• Amplop Undangan

• Flyer

• Tiket

• Podjok Ilmoe

• Stampel

• Umbul – umbul

• Peta Lokasi acara

• DVD Dokumenter

• Flag Chain

• Baju

• Logo Acara

• Pattern Kain

• Photo Booth

• Signage System

• Stiker

Gambar

Gambar 24-31: Contoh karya Pierre Fix Masseau

Referensi

Dokumen terkait

Jasa pariwisata (perjalanan) memiliki kontribusi terbesar dalam ekspor jasa Indonesia. Diurutan kedua adalah jasa bisnis dengan kontribusi sebesar 28,79 persen. Kontribusi

Yang membedakan dengan penelitian saat ini adalah mempromosikan salah satu potensi wisata Blitar yang ada di Kelurahan Karangsari Kota Blitar agar dikenal sebagai Kampung

menayangkan tentang para pekerja keras yang hanya dipandang sebelah mata oleh pihak- pihak yang ingin mengambil dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melihat atau

sehingga elevasi penambahan endapan sedimen maksimal yang boleh terjadi di Bendung Sei Tibun sampai elevasi pintu pengambilan adalah -0,10 m; (2) Sedimen suspensi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CRH telah mencapai KKM,

Penelitian dilakukan dalam dua fase, terdiri dari penyesuaian simpangan struktur model dengan simpangan terukur pada kondisi sesungguhnya untuk mendapatkan konstanta kekakuan

Berdasarkan hasil kuesioner, indikator efisiensi dinilai baik dengan skor 77.04% yang menunjukkan bahwa responden menilai audit operasional yang dilakukan terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah tomat galur B52 berwarna merah jingga, berbentuk seperti apel, jumlah rongga sedikit, daging buah tebal melebihi ‘GM3’, ‘Kaliurang 206’