APLIKASI AKSES HIT COUNT MENCARI GOOGLE
Muhammad Yudhi Azriansyah Lubis
Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H. M Jhoni No. 70 C Medan 20217, Indonesia
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi informasi semakin pesat, semakin maju dan sangat membantu efisiensi kerja banyak pihak, sekaligus pemakai mampu memanfaatkan teknologi komputer dan sistem informasi untuk banyak aktifitas sehari-hari. Dengan adanya dukungan sistem informasi yang dirancang dengan baik, maka informasi yang dihasilkan akan tepat dan akurat sehingga dapat membuat kelancaran proses kerja menjadi lebih baik. Seperti halnya internet yang menjadi sarana yang sangat banyak digunakan dari awal munculnya hingga saat ini. Salah satu website yang terkenal saat ini adalah “google.com”, website tersebut menjadi primadona diseluruh dunia karena layanan mesin pencariannya
Kata Kunci : Hit Count Google, Pencarian Google, Hasil Pencarian Google, Total Pencarian Google
Abstract
The advanced of development of information technology will determinated the work efficiency and the user use the computer technology and information system for any daily activities. By the support of designed information system will provide the right and accurate information for a good job. One of them is internet as one of facilities used since early and until now. One of the famous website “google.com”, as a favorite in the world is a searcher engine
Keywords: Hit Count Google, Google Search, Result Google Search,Total Searching Of Google
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, semakin maju dan sangat membantu efisiensi kerja banyak pihak, sekaligus pemakai (user) mampu memanfaatkan teknologi komputer dan sistem informasi untuk banyak aktifitas sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang IT sangat diharapkan dapat menjadi tolak ukur suatu sistem dalam sebuah perusahaan menjadi lebih baik. Komputer pada masa sekarang ini telah menjadi perangkat pendukung utama dibanyak kegiatan kerja, baik diperusahaan maupun aktifitas pribadi.
Dengan adanya dukungan sistem informasi yang dirancang dengan baik, maka informasi yang dihasilkan akan tepat dan akurat sehingga
dapat membuat kelancaran proses kerja menjadi lebih baik. Seperti halnya internet yang menjadi sarana yang sangat banyak digunakan dari awal munculnya hingga saat ini. Salah satu website yang terkenal saat ini adalah “google.com”, website tersebut menjadi primadona diseluruh dunia karena layanan mesin pencariannya.
Fasilitas dalam sebuah website salah satunya adalah layanan hit counter, adalah fasilitas yang digunakan untuk mengidentifikasi jumlah hasil pencarian pada sebuah mesin pencarian seperti halnya google.
Sebuah kata kunci pencarian yang masuk ke dalam sebuah halaman website. Fitur ini sering dipakai untuk menarik perhatian pengunjung dalam sebuah mesin pencarian, yang menunjukan nilai atau total link referensi website yang sesuai dengan kata kunci.
Merancang sebuah halaman website yang dapat mengumpulkan atau menghitung jumlah kunjungan kehalaman website “google.com”, sehingga informasi yang dikumpulkan, dapat menjadi referensi bagi pengunjung.
Sehingga perancangan difokuskan dalam pengembangan dan pencarian informasi tentang aplikasi hit count pada halaman website.
Sebagai alat bantu bagi pengguna yang mudah untuk digunakan dan untuk semua kalangan.
Memberikan sumber informasi kepada pengguna mengenai aplikasi hit count mencari google.
2. Metode Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang sebelumnya Google dikenal luas karena layanan pencarian webnya, yang mana merupakan sebuah faktor besar dari kesuksesan perusahaan ini. Google merupakan mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak 53,6%, Google memiliki miliaran halaman web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui penggunaan kata kunci dan operator. Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian Web pada layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs perbandingan harga Google Product Search, arsip Usenet interaktif Google Groups, Google Maps dan lainnya.
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien,
dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya.:
Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.
Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.
Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. (Yuni Sugiarti ; S.T, M.Kom ; 2013 : 41)
Gambar 2.1 ‘Use Case Diagram
2. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Berikut adalah simbol-simbol pada diagram kelas :
Gambar 2.2. Class Diagram
3. Sequence Diagram
Diagram Sequence menggambarkan kelakuan/prilaku objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh
karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Banyaknya diagram sequence yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sequence sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang harus dibuat juga semakin banyak.
Check Use Details Login Screen
Costomer Security Manager Users
Login
Validate User
[ User Details ] Validate
1 : Use Case Model >
Gambar 2.3. Contoh Sequence Diagram
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)
secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses- proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu.
Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
[no coffee]
[no cola]
decision Find Beverage
Get Can of Cola
Drink Beverage Pour Coffee
Get Cups Add Water to
Reservoir Put Coffee In
Filter
Turn on Machine Put Filter In
Machine
Brew Coffee Start
End
Gambar .2.4. Activity Diagram
3. Hasil dan pembahasan
Dalam tahapan ini perancangan menggambarkan sistem yang akan dibuat, dan sesuai dengan objek penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hasil akhir dari sistem yang akan dibuat. Aplikasi ini dibangun dengan desain halaman-halaman website. berikut merupakan
gambar perancangan dari tampilan sistem yang direncanakan
:
1. Use Case Diagram
Diagram use case ini menggambarkan user (aktor) yang menggunakan sistem dan perilaku user terhadap sistem, dapat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 3..1. Use Case Sistem Direncanakan Diagram use case diatas menjelaskan bagaimana aktifitas user atau pengguna pada saat berinteraksi pada aplikasi yang dirancang
2. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario.
Diagram ini menggambarkan sejumlah contoh aktifitas yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case diagram. Yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut :
User
Buka Halaman Website
<<Include>>
<<Include>>
Input Text Key Word
Klik Link Resource Total Pencarian
Google Proses
Pencarian
<<Include>>
3.2. Sequance Diagram Sistem Aplikasi Pengguna berinteraksi melalui halaman proses, dapat kita lihat pada squence diagram diatas, pengguna melakukan pencarian google dengan memasukan sebuah kata kunci yang ingin dicari, lalu setelah dicari sistem, sistem akan merespon dengan jumlah dan link referensi dari website hasil pencarian.
3. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk
mendiskusikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai banyak peran seperti halnya flowchart.
Activity diagram bisa mendukung perilaku pararel sedangkan di flowchart tidak bisa. Berikut ini adalah activity diagram aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut :
User Aplikasi
3.3. Activity Diagram Proses Kata Kunci
4. Rancangan Form Utama
Pada halaman ini penulis menampilkan halaman depan, yang direncanakan menjadi tampilan awal dari website yang akandirancang penulis, dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut :
Gambar 3.4. Halaman Form Utama
5. Tampilan Hit Count
Halaman ini bertujuan untuk pengguna memasukan kata kunci yang akan dicari dan menampilkan output informasi dari jumlah pencarian
Gambar 4.1. Tampilan Hit Counter
:User :Input Kata Kunci
1. Menjalankan Aplikasi
:Teks Process :Pencarian :Counter
2. Kata Kunci
4. Link Resource
6. Hasil Pencarian
:Google Server
3. Output Teks
7. Tampilan Hasil
5. Halaman Website
6. Output Pencarian
Hit Counter Pencarian Google
Informasi total pencarian : Kata Kunci
Footer
xxxx Proses
Link Resource Pencarian Google : Link Resource Pencarian Google :
Teks Process Pencarian Google
Output Total Pencarian Respon Google
4. Kesimpulan
Kesimpulan bertujun untuk memberikan ringkasan dari penulisan dan saran apa saja yang diperlukan untuk pengembangan pada aplikasi sejenis. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagi berikut :
1. Sebuah aplikasi hit counter mampu memberikan informasi kepada pengguna mengenai total pencarian yang dihasilkan dari sebuah mesin pencarian.
2. Google merupakan salah satu mesin pencarian terbesar yang sering digunakan oleh pengguna internet, sehingga mesin pencarian google dapat dijadikan bahan referensi untuk mengetahui hasil pencarian dari sebuah kata kunci yang dicari oleh pengguna di internet.
3. Sistem pencarian pada google telah dilengkapi oleh API yang dapat dikembangkan oleh pengguna lain, seperti halnya pencarian google yang dapat dimasukan pada halaman website untuk sebagai hit counter.
4. Bahasa pemrograman PHP telah dapat diimplementasikan untuk pengembangan aplikasi hit counter pada mesin pencarian google.
DAFTAR PUSTAKA .
1. Jogianto, Hartono , 2005, Analisis dan Desain, Penerbit andi Offset.
2. Kadir, Abdul, Heriyanto, (2005), Algoritma pemrograman , Penerbit Andi, Yogyakarta.
3. Kristanto, Andri, (2007), Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Gaya Media, Yogyakarta.
4. Nugroho, Eko, 2008, Sistem Informasi Manajemen, Index, Jakarta
5. Sugiarti S.T.M.Kom. Yuni, 2013. Analisis Dan perancangan UML (Unified Modeling