JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Penerapan Google Maps API dan Formula Haversine Pada Aplikasi Ambulance Rakyat
Eko Budi Susanto1, Paminto Agung Christianto1,*, Mohammad Reza Maulana2, Bambang Ismanto3 Program Studi Teknik Informatika,STMIK Widya Pratama, Pekalongan, Indonesia
Email: 1[email protected], 1,*[email protected] , 2[email protected], 3bams.stmikwp @gmail.com Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Submitted 29-07-2022; Accepted 14-08-2022; Published 30-08-2022 Abstrak
Tindakan kegawatdaruratan terhadap pasien trauma sangat perlu dilakukan agar dapat ditangani dengan baik, salah satu pendukung untuk menangani masalah kegawatdaruratan adalah adanya armada ambulance. Pemanfaatan teknologi Google Maps API dapat diimplementasikan untuk membantu warga Kota Pekalongan dalam mendapatkan akses transporstasi ambulance melalui aplikasi Ambulance Rakyat. Aplikasi Ambulance Rakyat merupakan salah satu jenis aplikasi tombol panik berbasis Android yang digunakan untuk memanggil ambulance berdasarkan lokasi terdekat dari pengguna aplikasi. Pada penelitian ini telah dibangun aplikasi Ambulance Rakyat yang mengimplementasikan rumus Haversine dan Google Maps API. Hasil pengujian dari aplikasi Ambulance Rakyat menunjukkan bahwa aplikasi Ambulance Rakyat dapat mencari lokasi ambulance terdekat, dapat menampilkan peta lokasi dari pengguna dan driver ambulance. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh pengembang sistem, aplikasi Ambulance Rakyat telah sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.
Kata Kunci: Heversine; Google; Maps; Tombol Panik; Android Abstract
Emergency measures to treat trauma patients really need to be done so that they can be handled properly, one that can be used to deal with this problem is the availability of an ambulance. Utilization of Google Maps API technology can be implemented in applications to assist residents of Kota Pekalongan in getting access to ambulance transportation through the Ambulance Rakyat application. The Ambulance Rakyat is a type of Android-based panic button application that is used to find and call an ambulance based on the user's closest location. In this research, the Ambulance Rakyat application has been built that implements the Haversine formula and the Google Maps API. The test results show that the Ambulance Rakyat application can find the location of the nearest ambulance, and the application can display a map of the location of the user and ambulance driver. Based on tests conducted by application developers, the application has been in accordance with the needs of users.
Keywords: Heversine; Google; Maps; Panic Button; Android
1. PENDAHULUAN
Peristiwa seperti kecelakaan, serangan penyakit jantung, atau bahkan bencana bisa terjadi pada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Keadaan-keadaan tersebut tentu membutuhkan penanganan segera yang tepat dan akurat agar tidak mengakibatkan kecacatan permanen atau bahkan kematian. Pengertian Pelayanan Kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan (ayat 1). Sementara yang dimaksudkan dengan keadaan Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan (ayat 3) [1].
Pasien trauma membutuhkan evaluasi dan manajemen jalan napas, bantuan pernapasan, penanganan kasus pendarahan, dan transportasi yang cepat, sigap, dan aman dari lokasi kejadian menuju rumah sakit. Salah satu solusi untuk penanganan masalah kegawatdaruratan yaitu adanya armada/ambulance yang digunakan untuk menuju ke rumah sakit/fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan yang baik untuk yang dapat menyelamatkan nyawa dan atau mencegah kecacatan pasien, maka penanganan kegawatdaruratan sebenarnya tidak hanya pada saat pasien di IGD rumah sakit saja, tetapi juga ditentukan diluar atau sebelum pasien masuk ke IGD rumah sakit.
Kota Pekalongan memiliki rumah sakit umum (RSUD) Bendan dan beberapa rumah sakit umum milik swasta dengan armada ambulance yang tersedia. Selain ambulance milik rumah sakit di Kota Pekalongan juga terdapat organisasi kemasyarakatan yang menyediakan ambulance seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak semua masyarakat memiliki akses untuk menghubungi ambulance untuk masalah kegawatdaruratan pada tindakan pertolongan pertama. Kota Pekalongan miliki fasilitas Public Safety Center di nomor 119 yang merupakan layanan darurat medik yang dikenal dengan sebutan “PSC 119 Brayan Sehat Kota Pekalongan” [2]. PSC 119 Brayan Sehat Kota Pekalongan masih kurang dikenal oleh masyarakat Kota Pekalongan dan memiliki kendala diantaranya: tidak dapat mendeteksi letak ambulance terdekat, belum bersinergi dengan pemilik fasilitas kesehatan (ambulance) di Kota Pekalongan.
Salah satu cara untuk membantu mengatasi permasalah kegawatdaruratan yaitu dengan membuat aplikasi Ambulance Rakyat yang dapat berfungi sebagai tombol panik atau tombol emergency yang dapat berjalan di smartphone berbasis android. Aplikasi Ambulance Rakyat berbasis klien service dengan media smartphone berbasis android yang dapat memberikan peta lokasi keberadaan warga atau masyarakat yang menggunakan aplikasi ini, melalui aplikasi ambulance rakyat pihak instansi pemilik ambulance dapat mengetahui keberadaan warga yang menggunakan aplikasi ambulance rakyat berdasarkan dengan jarak terdekat. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya: application emergency panic button (aepb) berbasis android (studi kasus : rumah sakit St. Carolus
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Boromeus- Bello) [3], tombol keamanan pada program polisi mitra rukun warga dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Polres Kota Malang [4], aplikasi tombol panik, sebagai sarana untuk memperoleh pertolongan dalam kondisi bahaya dan dapat mencegah terjadinya kejahatan [5].
Untuk itu pada penelitian ini akan dibangun aplikasi ambulance rakyat yang dapat mengetahui lokasi terdekat dari instansi pemilik ambulance. Teknologi Google Maps API akan diterapkan pada aplikasi ini. Beberapa penelitian sebelumnya juga pernah menerapkan teknologi Google Maps API yaitu: untuk menentukan jalur terpendek pada sistem informasi geografis (GIS) panti social di Kota Tasikmalaya [6], untuk mengetahui lokasi situs bersejarah benteng keraton Buton [7], untuk menentukan layanan medis terdekat di Kota Surabaya [8], untuk mencari lokasi tempat penginapan (rumah kost) di area Universitas Negeri Semarang [9].
Google Maps API merupakan layanan platform pemetaan yang dikembangkan oleh Google. Pengembang dapat mengintegrasikan layanan pemetaan ini ke dalam aplikasi atau situs web mereka. Google Maps awalnya dikodekan dalam bahasa pemrograman C++ oleh pendirinya - Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen. Sebelumnya bernama 'Where 2 Technologies', yang kemudian diakuisisi oleh Google Inc. pada tahun 2004, yang mengubah nama aplikasi web ini menjadi Google Maps. Sebelumnya ia memiliki fitur terbatas yang terbatas pada navigasi, hingga saat ini telah memiliki fitur luar biasa seperti tampilan jalan, ETA, dan fitur menarik lainnya [10]. Layanan ini juga dapat diintegrasikan dengan data developer. Layanan ini memiliki informasi tentang citra dan detail jalan, dimungkinkan juga untuk mendapatkan data jarak dan perkiraan waktu tempuh
Aplikasi ambulance rakyat pada penelitian ini dibangun berdasarkan keterbatasan akses masyarakat Kota Pekalongan untuk mendapatkan layanan kegawatdaruratan medis. Aplikasi ini dibangun untuk membantu masyarakat Kota Pekalongan yang membutuhkan pertolongan pertama kegawatdaruratan berupa armada ambulance yang akan mengantar ke rumah sakit terdekat. Penentuan lokasi terdekat pada aplikasi ini menggunakan Google Maps API. Dengan adanya aplikasi ambulance rakyat, diharapkan dapat membantu warga atau masyarakat Kota Pekalongan yang membutuhkan armada ambulance untuk pelayanan tindakan kegawatdaruratan medis menuju rumah sakit terdekat.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka diperlukan adanya metodologi penelitian yang jelas tahapan- tahapannya. Adapun metodologi penelitian pada penlitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Metodologi Penelitian 2.1 Pengumpulan Data
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan observasi dengan mengunjungi obyek penelitian dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, selain itu juga dilakukan wawancara dengan Kepala Dinas Kesehatan dan beberapa instansi pemliki ambulance untuk mendapatkan kebutuhan pengguna. Studi literatur dilakukan untuk mendukung kegiatan penelitian dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan kegiatan pengumpulan data didapatkan data rumah sakit di Kota Pekalongan, berikut ini adalah rumah sakit yang ada di Kota Pekalongan.
Tabel 1. Rumah Sakit di Kota Pekalongan
Instansi Milik
Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Pemerintah Rumah Sakit Budi Rahayu Swasta Rumah Sakit Bedah Aro Swasta Rumah Sakit Karomah Holistic Swasta
Rumah Sakit Anugerah Swasta
Rumah Sakit H.A Junaid Swasta Rumah Sakit Siti Khodijah Swasta
Rumah Sakti Hermina Swasta
Pengumpulan Data:
Observasi, Studi Literatur, Wawancara
Analisis Sistem:
Identifikasi Masalah, Kebutuhan Fungsional/Non Fungsional Sistem
Pembangunan Sistem:
Desain Sistem, Pembangunan Sistem, Penujian Sistem
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom 2.2 Analisis Sistem
Tahapan berikutnya yaitu analisis sistem. Berdasarkan hasil dari tahap pengumpulan data maka akan ditentujkan kebutuhan fungsional dan non fungsional sistem. Kebutuhan fungsional dari aplikasi ambulance rakyat yaitu: (1) aplikasi dapat mengetahui driver ambulance terdekat yang mengaktifkan sistem, (2) aplikasi dapat menampilkan lokasi driver pada saat panggilan diterima, (3) aplikasi dapat memanggil driver ambulance medis dan non medis, (3) Aplikasi dapat melakukan chat/telepon antara warga dan driver ambulance. Sedangkan kebutuhan non-fungsional sistem yaitu: (1) minimal spesifikasi smartphone yang dapat digunakan untuk meng-install yaitu android versi 5.0 (lollipop), (2) jaringan internet. Jenis ambulance yang dapat diakses pada aplikasi ambulance rakyat yaitu ambulance medis dan ambulance non- medis. Ambulance medis merupakan ambulance yang difungsikan untuk kegawat-daruratan. Sedangkan ambulance non- medis merupakan ambulance transport yang difungsikan untuk membawa pasien ke pelayanan medis.
Pengguna pada aplikasi ini yaitu: (1) warga/masyarakat Kota Pekalongan, (2) Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, (3) driver ambulance dari instansi pemilik ambulance. Berikut ini adalah pengguna dan otoritas pada aplikasi ambulance rakyat:
Tabel 2. Pengguna dan Otoritas Ambulance Rakyat
Pengguna Kewenangan
Masyarakat/Warga - Melakukan Panggilan Ambulance Medis dan non medis - Melakukan chat/Telepon dengan driver ambulance - Mengetahui Histori Transaksi panggilan
- Mencari driver terdekat secara otomatis ketika melakukan panggilan - Mengubah profil pengguna
Driver Ambulance - Menerima atau menolak panggilan yang masuk - Melakukan chat/Telepon dengan pengguna/warga - Mengaktifkan dan menonaktifkan aplikasi - Mengetahui Histori Transaksi panggilan - Mengubah profil pengguna
Admin DInkes - Melakukan pendaftarn ambulance
- Melakukan proses Create, Read, Update, Delete pengguna baik warga masyarakat maupun driver ambulance
Sedangkan proses bisnis aplikasi ambulance rakyat yaitu: (1) warga memilih tombol ambulance, dalam hal ini ada 2 tombol yaitu: tombol untuk ambulance medis dan tombol untuk ambulance non-medis, (2) pada saat memilih tombol, aplikasi akan melakukan pencarian driver ambulance terdekat, (3) Aplikasi akan memberikan notifikasi kepada driver ambulance apabila temukan lokasi terdekat, (4) pengguna driver ambulance dapat menerima atau menolak ambulance, (5) jika driver ambulance menerima panggilan, maka akan aplikasi akan menghubungkan pengguna warga dan driver ambulance, (6) jika driver ambulance menolak panggilan, maka aplikasi akan mencari lokasi driver ambulance lainnya yang terdekat, (7) driver ambulan dapat mengakhiri transaksi dengan memilih tombol selesai, jika sudah melaksanakan atau mengantar pengguna warga ke tempat tujuan.
2.2 Pembangunan Sistem
Tahapan pembangunan sistem berdasarkan hasil analisa sistem, kemudian dilanjutkan dengan desain sistem untuk mambuat interface aplikasi, membangun database, membangun aplikasi dan melakukan pengujian. Berikut ini adalah desain database untuk pada aplikasi ambulance rakyat:
Gambar 2. Desain Database Ambulance Rakyat
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Pembangunan sistem pada aplikasi ambulance rakyat menggunakan bahasa pemrograman flutter, Integrated Development Environment (IDE) yang digunakan adalah Android Studio, dan mengimpelementasikan fitur Google Maps API milik google, yaitu API Maps SDK for Android tipe static maps. Setelah tahapan pembangunan sistem, tahapan berikutnya adalah pengujian sistem. Metode pengujian sistem yang digunakan yaitu pengujian alpha, sedangkan untuk pengujian beta akan dilakukan setelah aplikasi ambulance rakyat sudah direlease di google play store.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Sistem
Gambar 3. Tampilan Pada Saat Pendaftaran Akun
Aplikasi ambulance rakyat dapat diinstal di smartphone berbasis android dengan spesifikasi minimal android 5.0 (versi lollipop). Pada saat pertama kali dijalankan aplikasi akan meminta akun pendaftaran dengan memanfaatkan akun google. Jadi untuk dapat menggunakan aplikasi ambulance rakyat harus memiliki akun google. Mekanisme yang digunakan untuk proses pendaftaran yaitu single sign-on. Pengguna diwajibkan untuk login menggunakan akun google, setelah itu aplikasi akan meminta izin dari perangkat untuk melakukan dan mengelola panggilan telepon. Setelah itu pengguna diminta untuk meminta menginputkan nomor handphone.
Single Sign-On (SSO) merupakan teknologi layanan authentifikasi untuk melakukan login ke sebuah aplikasi maupun situs [11] [12]. Implementasi SSO pada aplikasi ambulance rakyat dilakukan dengan cara menggunakan services yang sudah disediakan oleh Application Service Provider (ASP). Google merupakan salah satu ASP untuk layanan search engine, email, dan layanan SSO. Layanan SSO pada google menggunakan google identity . Salah layanan yang disediakan oleh Google adalah Google Identity, fitur yang disediakan oleh googel identity yaitu protokol OAuth 2.0.
[13].
Gambar 4. Diagram Sequence Login Aplikasi Ambulance Rakyat [13]
Penjelasan gambar 4 pada proses login aplikasi ambulance rakayat adalah sebagai berikut: (1) permintaan login dilakukan oleh aplikasi ambulance rakyat ke server Google dengan cara menekan tombol Log In Google pada aplikasi.
(2) bila proses login in berhasil, server Google akan mengirimkan AuthCode untuk mendapatkan access token. (3) AuthCode dikirimkan ke server ambulance rakyat untuk dilakukan proses verifikasi. (4) server ambulance rakyat akan melakukan verifikasi AuthCode ke server Google untuk mendapatkan google token response. (5) Server Google mengembalikan google token response yang berisi access token, id token, dan refresh token. (6) server ambulance
Pengguna Server
Server Ambulance Rakyat
login request AuthCode
Send AuthCode
Verify AuthCode
Google Token Response refresh token, id_token, acces_token, nama, email
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom rakyat akan mengirimkan response ke aplikasi ambulance rakyat yang berisi refresh token, id token, access token, nama, email.
Gambar 5. Tampilan Pada Saat Order Ambulance
Setelah pengguna berhasil login ke aplikasi, akan tampil tampilan menu home. Menu home berisi dua tombol ambulance (ambulance medis dan ambulance non-medis). Pengguna dapat memilih salah satu tombol untuk melakukan panggilan. Apabila panggilan berhasil, maka aplikasi akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi milik driver ambulance.
Jika panggilan diterima oleh driver ambulance melalui aplikasi, maka peta lokasi driver ambulance terdekat seperti pada gambar 6.
Gambar 6. Google Maps Ambulance Rakyat dan Proses Panggilan
Proses kinerja dari aplikasi ambulance rakyat yaitu: pertama kali menggunakan aplikasi, aplikasi akan meminta akses untuk lokasi perangkat melalui GPS (Global Position System) yang ada pada perangkat (smartphone), pengguna harus mengijinkan akses agar aplikasi dapat mengambil lokasi, untuk hasil terbaik, aplikasi meminta akses lokasi akurasi tinggi (high accuration), pada saat aplikasi membutuhkan akses lokasi, aplikasi akan mengakses lokasi perangkat dan ditampilkan pada Google Maps berdasarkan koordinat latitude dan longitude dari GPS (Global Position System). Aplikasi kemudian melalukan request peta menggunakan google static map api. Server Google akan memberikan respon berupa gambar peta statis berformat JPG yang kemudian ditampilkan oleh aplikasi. Google maps menggunakan struktur data graph untuk perhitungan jalur terpendek dari sumber (titik A) ke tujuan (titik B) [14]. Struktur data graph terdiri dari berbagai node dan beberapa edge yang menghubungkan node-node tersebut. Beberapa refrensi menyebutkan bahwa algoritma djiktra, A* digunakan untuk melakukan proses pencarian rute terpendek [10], [15].
3.2 Pengujian Sistem
Aplikasi ambulance rakyat juga dapat mencari jarak terdekat posisi driver ambulance terhadap pengguna. Pencarian jarak terdekat menggunakan formula heversine [16] [17], berikut adalah rumus dari Heversine:
𝑑 = √𝑥2+ 𝑦2 * R (1)
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Keterangan:
𝑥 = (𝐿𝑜𝑛𝑔2 − 𝐿𝑜𝑛𝑔1) ∗ 𝐶𝑜𝑠((𝐿𝑎𝑡1 + 𝐿𝑎𝑡2)/2) 𝑦 = 𝐿𝑎𝑡2 − 𝐿𝑎𝑡1
𝐿𝑎𝑡 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑎𝑡𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒 𝐿𝑜𝑛𝑔 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒 𝑅 = 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑢𝑠 𝑏𝑢𝑚𝑖 = 6371 𝑘𝑚 𝑑 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
1 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 = 0.0174532925 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
Pada pengujian pencarian jarak terdekat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil pencarian yang dilakukan oleh aplikasi ambulance rakyat dengan perhitungan secara manual rumus Heversine menggunakan persamaan (1). Diasumsikan lokasi awal berada di STMIK Widya Pratama kemudian akan dicari lokasi terdekat dari rumah sakit yang ada di Kota Pekalongan, nilai d terkecil adalah jarak terdekat dari titik lokasi STMIK Widya Pratama. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Rumus Heversine
Instansi Latidue
(lat)
Longitude (long)
Radian (lat)
Radian
(long) x y d
Rumah Sakit Budi Rahayu 6,88018 109,67228 0,12008 1,91414 0,00013 0,00009 1,009525 Rumah Sakit Anugerah 6,88772 109,66439 0,12021 1,91400 0,00001 0,00023 1,442848 Rumah Sakit Siti Khodijah 6,88259 109,67733 0,12012 1,91423 0,00021 0,00014 1,621744 Rumah Sakit Umum Daerah Bendan 6,89133 109,66153 0,12028 1,91395 0,00006 0,00029 1,880934 Rumah Sakit Karomah Holistic 6,88904 109,65229 0,12024 1,91379 0,00022 0,00025 2,115588 Rumah Sakti Hermina 6,89829 109,66758 0,12040 1,91406 0,00005 0,00041 2,633221 Rumah Sakit H.A Junaid 6,91090 109,65147 0,12062 1,91378 0,00023 0,00063 4,285565 Rumah Sakit Bedah Aro 6,90351 109,70204 0,12049 1,91466 0,00064 0,00050 5,195705 STMIK Widya Pratama 6,87475 109,66494 0,11999 1,91401 0,00000 0,00000 0,000000
Hasil perhitungan secara manual menunjukkan hasil yang sama dengan hasil pencarian jarak terdekat yang dilakukan oleh aplikasi, yaitu bahwa lokasi terdekat dengan STMIK Widya Pratama adalah Rumah Sakit Budi Rahayu.
Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan, bahwa memang lokasi terdekat dengan STMIK Widya Pratama adalah Rumah Sakit Budi Rahayu.
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi ambulance rakyat sudah dapat berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode pengujian alpha, yaitu pengujian yang dilakukan dari sisi pengembang aplikasi. Untuk pengujian beta atau pengujian dari sisi pengguna akan dilakukan pada penelitian selanjutnya, setalah aplikasi di realease di google play store.
Metode pengujian alpha yang digunakan yaitu pengujian blackbox. Pengujian blackbox pada aplikasi ambulance rakyat berfokus pada kebutuhan fungsional sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan pada aplikasi yaitu: (1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan pada tampilan, (3) kesalahan pada struktur data, (4) kesalahan kinerja sistem. Skenario pengujian dapat dilihat pada tabel 3, sedang hasil pengujian blackbox dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Skenario Pengujian Blackbox Pada Aplikasi Ambulance Rakyat
Halaman Yang Diuji Skenario Pengujian Jenis Pengujian
Login Login dengan akun google blackbox
Home Masuk ke halaman home blackbox
Tombol Panggilan Memilih Tombol Panggilan:
1. Ambulance Medis 2. Ambulance Non-Medis
blackbox
Peta Lokasi Melihat posisi lokasi peta blackbox
Chat Melakukan chat dengan pengguna
(dalam hal ini driver ambulance)
blackbox Histori Panggilan Melihat data histori panggilan blackbox
Tabel 5. Hasil Pengujian Blackbox
Halaman Hasil Yang Diharapkan Uji Kasus Hasil Pengujian Hasil
Login Aplikasi dapat mengidentifikasi penggua dengan akun google dan menolak pengguna jika pengguna menggunakan akun selain akun google
1. Login dengan akun google
Aplikasi dapat
mengidentifikasi pengguna berdasarkan akun google.
Pengguna dapat masuk ke aplikasi
Valid
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Halaman Hasil Yang Diharapkan Uji Kasus Hasil Pengujian Hasil
2. Login akun menggunakan akun selain google
Aplikasi menolak pengguna dan menampilkan halaman login aplikasi
Valid
Home Aplikasi dapat menampilkan halaman home yang berisi tombol panggilan ambulance
Pengguna masuk ke halaman home
Aplikasi dapat menampilkan halaman home
Valid
Tombol Panggilan
Aplikasi dapat menghubungi aplikasi milik driver ambulance, sesuai dengan tombol ambulance yang dipilih
Pengguna memilih tombol ambulance
Aplikasi dapat menghubungi driver ambulance sesuai dengan tombol ambulance yang dipilih
Valid
Peta Lokasi
Aplikasi dapat menampilkan peta lokasi sesuai dengan posisi pengguna
Pengguna masuk ke halaman peta lokasi dan dapat melihat poisi lokasi pada peta
Aplikasi dapat menampilkan peta lokasi pengguna dan driver ambulance
Valid
Chat Fitur chat pada aplikasi dapat digunakan untuk berkomunikasi antara pengguna dan driver ambulance
Pengguna menggunakan fitur chat, dan melakukan chat dengan driver ambulance
Fitur chat dapat berjalan dengan untuk berkomunikasi antara pengguna dan driver ambulance
Valid
Histori Panggilan
Aplikasi dapat menampilkan histori panggilan
Pengguna masuk ke halaman histori panggilan
Aplikasi dapat menampilkan data histori panggilan
Valid
4. KESIMPULAN
Aplikasi ambulance rakyat dibangun untuk memberikan salah satu solusi bagi Pemerintah Kota Pekalongan pada permasalahan tindakan kegawatdaruratan. Aplikasi ambulance rakyat dapat digunakan oleh masyarakat Kota Pekalongan ketika membutuhkan transportasi (ambulance) menuju layanan medis terdekat. Salah satu fitur yang ada pada aplikasi ambulance rakyat adalah tombol panggilan yang dapat menghubungi dirver ambulance terdekat. Aplikasi juga dapat menampilkan peta lokasi untuk mengetahui keberadaan dari pengguna dan driver ambulance. Fitur peta lokasi merupakan implementasi dari Google Maps API. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa semua fitur kebutuhan fungsional aplikasi sudah berjalan dengan baik. Aplikasi dapat mencari titik lokasi terdekat, sesuai dengan perhitungan manual dari rumus Heversine. Aplikasi ambulance rakyat masih perlu dikembangkan lagi agar dapat berjalan dengan baik di semua sistem operasi smathphone, saat ini aplikasi ambulance rakyat hanya dapat berjalan di sistem operasi android. Selain itu juga dapat ditambahkan foto lokasi untuk memudahkan pengguna, menambahkan fitur suara untuk memandu driver ambulance menuju lokasi penjemputan. Metode perhitungan jarak terdekat pada aplikasi ambulance rakyat menggunakan formula Heversine, untuk pengembangan selanjutnya dapat digunakan metode lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Saran untuk Pemerintah Kota Pekalongan yaitu perlu memperbaiki infrastruktur jaringan dan server Pemerintah Kota Pekalongan, mengingat aplikasi ambulance rakyat akan oleh warga Kota Pekalongan dengan jumlah transaksi yang banyak. Hal ini berdasarkan penelitian sebelumnya terkait hasil performa server dari Pemerintah Kota Pekalongan [18].
Sedangkan untuk Dinas Kesehatan Kota Pekalongan perlu memberikan sosialisasi yang masif kepada masyarakat terkait informasi dari aplikasi ambulance rakyat,dan pelatihan secara intensif kepada para driver ambulance dari instansi layanan medis yang memiliki armada ambulance.
REFERENCES
[1] Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan, Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia;, 2018.
[2] Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, “https://dinkes.pekalongankota.go.id/,” Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, 4 Maret 2019.
[Online]. Available: https://dinkes.pekalongankota.go.id/berita/psc-119-.html. [Diakses Kamis Juli 2022].
[3] M. Anike dan J. D. M. Francisco C, “Application Emergency Panic Button (AEPB) Berbasis Android (Studi Kasus: Rumah Sakit St. Carolus Boromeus-Bello,” SISTEMASI : Jurnal Sistem Informasi, vol. 8, no. 3, p. 366 –376, 2019.
[4] I. Mustolih, “Program Polisi Mitra Rukun Warga dalam Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Polres Kota Malang,” Dialektika, vol. 14, no. 1, pp. 52-58, 2019.
[5] D. Y. Priyanggodo, “Pemanfaatan GPS Sebagai Sarana Mendapatkan Pertolongan Ketika dalam Kondisi Bahaya dengan Algoritma Divide and Conquer untuk Menentukan Lokasi Terdekat,” Jurnal Teknik Informatika (JIKA) Universitas Muhammadiyah Tangerang Tangerang, pp. 30-33, 2019.
[6] H. Paunsyah, H. Mubarok dan R. N. Shofa, “Penentuan Jalur Terpendek Menggunakan Google Maps API pada Sistem Informasi Geografis (GIS) Panti Sosial di Kota Tasikmalaya,” Innovation in Research of Informatics (INNOVATICS), pp. 1-6, 2019.
[7] M. A. Suryawan dan M. Mukmin, “Penerapan Google Maps API pada Aplikasi Android untuk Mengetahui Lokasi Situs Sejarah Benteng Keraton Buton,” Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIK) 2019, pp. 170-177, 2019.
[8] Y. D. Harja dan R. Sarno, “Determine The Best Option for Nearest Medical Services Using Google Maps API, Haversine and TOPSIS Algorithm,” 2018 International Conference on Information and Communications Technology (ICOIACT), pp. 814-819, 2018.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 4, Agustus 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i4.4594
Hal 877−884 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom [9] S. E. Prasetyo dan N. Hudallah, “Implementation of Google Maps API 3 with Haversine Algorithm in the Development of Geographic Information System Boarding House Finder,” Proceedings of the 7th Engineering International Conference on Education, Concept and Application on Green Technology (EIC 2018), pp. 227-233, 2018.
[10] H. Mehta, P. Kanani dan P. Lande, “Google Maps,” International Journal of Computer Applications 178(8), pp. 41-46, 2019.
[11] I. G. Anugrah, M. A. Rifai dan I. Fakhruddin, “Development Authentication and Authorization Systems of Multi Information Systems Based REst API and Auth Token,” IRJ: Innovation Research Journal, vol. 1, no. 2, pp. 127-132, 2020.
[12] M. Ghasemisharif, C. Kanich dan J. Polakis, “Towards Automated Auditing for Account and Session Management Flaws in Single Sign-On Deployments,” 2022 IEEE Symposium on Security and Privacy (SP) (SP), pp. 1524-1524, 2022.
[13] I. K. D. Senapartha, “Implementasi Single Sign-On Menggunakan Google Identity, REST dan OAuth 2.0 Berbasis Scrum,”
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi , vol. 7, no. 2, pp. 307-320, 2021.
[14] Google Inc, “https://developers.google.com/maps/documentation,” Google Inc, Tuesday July 2022. [Online]. Available:
https://developers.google.com/maps/documentation. [Diakses 2022].
[15] D. R. Lanning, G. K. Harrell dan J. Wang, “Dijkstra's algorithm and Google maps,” Proceedings of the 2014 ACM Southeast Regional Conference, pp. 1-3, 2014.
[16] Yulianto, Ramadiani dan A. H. Kridalaksana, “Penerapan Formula Haversine Pada Sistem Informasi Geografis Pencarian Jarak Terdekat Lokasi Lapangan Futsal,” Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, vol. 13, no. 1, pp. 14-21, 2018.
[17] A. Nugroho, R. Jumardi dan N. F. Ramadhania, “Penerapan Metode Haversine Formula Untuk Penentuan Titik Kumpul pada Aplikasi Tanggap Bencana,” METIK, vol. 4, no. 2, pp. 69-75, 2020.
[18] M. R. Maulana, E. B. Susanto dan S. Sattriedi, “Analisis Kinerja Website Pemerintah Kota Pekalongan,” JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 NO. 1, vol. 19, no. 1, pp. 48-54, 2021.