23 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,
maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dan konstruktif dengan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sairin (1995 :1), jenis penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan analisis
deskripsi yang digunakan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai penelitian. Pendekatan deskriptif pada dasarnya adalah suatu cara
atau metode untuk membuat pencandraan sistematis, faktual,akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah penelitian (Suryabrata, 1983:19). Pendekatan deskriptif dimaksudkan untuk
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat atau organisasi tertentu
(Koentjaraningrat, 1997: 29).
Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan konstruktif, karena penelitian ini berupaya menggali pembentukan pola komunikasi simbolik kelompok dengan mempertimbangkan berbagai peran serta interaksi sosial yang
melatarbelakangi konstruksi pengetahuan komunitas dalam membentuk identitas kelompoknya. Penggunaan pendekatan konstruktif didasarkan pada
24 menunjukkan proses konstruksi pengetahuan mengenai makna suatu realitas, bukan konstruksi terhadap realitas itu sendiri. Pada pendekatan konstruktif, komunitas tidak membentuk pengetahuannya seorang diri,
tetapi turut dipengaruhi oleh lingkungannya serta mempertimbangkan pembentukan makna kolektif dan transmisi sosial pengetahuan (Crotty,
dalam Nastiti, 2012: 34).
3.2. Satuan Amatan dan Satuan Analisis
Sebelum pengumpulan data dilakukan maka terlebih dahulu perlu ditetapkan unit analisa dan unit pengamatan. Satuan amatan adalah sesuatu
yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2004:178). Adapun satuan amatan dalam penelitian ini adalah Komunitas
Vespa Kasoos. Satuan analisis adalah aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian (Ihalauw, 2004:174). Satuan analisis dalam penelitian ini adalah
simbol-simbol komunitas Vespa Kasoos yang digunakan dalam membangun komunikasi dalam komunitas Vespa Kasoos.
3.3. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah berupa
kata-kata dan tindakan-tindakan selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen-dokumen tertulis (Moleong, 2006: 112), karenanya tehnik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Data
25 sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini data dikumpulkan melalui informan kunci yakni Ketua komunitas Vespa Kasoos
dan anggota komunitas Vespa Kasoos yang dianggap mampu menjawab persoalan-persoalan peneliti yang telah disusun. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh dari literatur, dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh
peneliti dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran, kata-kata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, dan
lain-lain, sesuai dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menempuh jalur wawancara mendalam, pengamatan, penelusuran kepustakaan dan atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan
kepada informan atau responden kunci (key informan/responden) sebagai sumber data primer.
a. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.
Dalam hal ini, agar dapat mengumpulkan data atau informasi mengenai simbol-simbol komunitas Vespa Kasoos yang digunakan dalam membangun
26 Vespa Kasoos dan Adhi Nugraha selaku anggota Komunitas Vespa Kasoos berfungsi sebagai key informan dalam triangulasi.
b. Dokumentasi
Selain menggunakan tekhnik wawancara peneliti juga melakukan studi-studi kepustakaan seperti, dokumen-dokumen yang terkait dengan
Komunitas Vespa Kasoos. c. Observasi
Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2006: 114) mengemukakan
bahwa observasi memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan sebenarnya, dan juga pengamatan memungkinkan peneliti mengatasi aspek bias dari proses wawancara. Ini berarti peneliti juga perlu melakukan pengamatan terhadap komunikasi dalam Komunitas Vespa
Kasoos, yang akan memungkinkan didapat jawaban terhadap persoalan penelitian.
3.4. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan pada saat mengumpulkan data dan setelah pengumpulan data. Analisa dilakukan agar peneliti segera menyusun untuk
melengkapinya selanjutnya diharapkan dari analisis awal diperoleh kesimpulan sementara. Teknik analisa data dalam penelitian ini
dilaksanakan dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap setiap data yang diperoleh dari lapangan dengan berbagai teknik pengumpulan data yang dipakai. Setelah melakukan analisis dan intepretasi data, selanjutnya penulis
27 kualitatif data yang ada dianalisis dan disusun dalam wujud kata-kata ke dalam teks yang diperluas.
3.5. Tahapan Penelitian
Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan melalui tiga
tahap (Sugiyono, 2006: 276-284): 1. Tahap Reduksi Data
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dari setiap data yang diperoleh di lapangan. Pada tahap ini
peneliti melakukan reduksi data dengan memilih mana data yang penting, membuat kategori dan memilah data yang tidak penting. Reduksi data akan memberikan gambaran yang jelas, dan akan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya untuk memperlengkapi data yang dicari.
2. Tahap Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcahart. Lebih lanjut
Miles and Huberman dalam (Sugiyono, 2006: 280) menyatakan bahwa paling sering penyajian data dalam kualitatif disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Data display dapat juga berupa grafik, matrik,
network (jejaring kerja), dan chart.
28 Pada tahap terakhir ini penulis melakukan penarikan kesimpulan atas dasar pembahasan dan analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan pada bab pertama, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ada yang
bersifat sementara dan berkembang di lapangan. Kesimpulan juga dapat berupa temuan baru. Kesimpulan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.6. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi oleh peneliti selama penelitian sebagai
berikut:
1. Pada proses pengumpulan data primer di lapangan, wawancara dengan informan dilakukan dengan minum ciu, sehingga wawancara
yang terjadi dalam situasi non formal.
2. Banyak istilah (seperti simbol, pola komunikasi, dll) yang harus
dijelaskan oleh peneliti terlebih dahulu, sebelum informan menjawab pertanyaan wawancara.
3. Dalam hal kualitas data, terdapat satu anggota yang seharusnya
menjadi informan. Peneliti tidak dapat melakukan wawancara dengan informan ini, karena dirinya telah masuk penjara akibat