• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTESI MUSEUM LINGGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH BAGI SISWA SMA SESUAI KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POTESI MUSEUM LINGGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH BAGI SISWA SMA SESUAI KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN DAIRI."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI MUSEUM LINGGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR

SEJARAH BAGI SISWA SMA SESUAI KURIKULUM 2013

DI KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SENTIMINA SIMBOLON

NIM. 3113321033

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Sentimina Simbolon, NIM 3113321033, Potensi Museum Lingga Sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Siswa SMA Sesuai Kurikulum 2013 Di Kabupaten Dairi. Jurusan Pendidikan Sejarah. Program Studi Pendidikan Sejarah/S1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

keuntungan dalam melayani masyarakat dan dalam pengembangannya terbuka

untuk umum, yang mengumpulkan, merawat, meneliti, mengkomunikasikan,

memamerkan untuk tujuan penelitian, pendidikan, kesenangan dan pembuktian

sejarah manusia dan lingkungannya. Pada mulanya museum berfungsi sebagai

gudang barang, tempat dimana disimpan benda warisan budaya,

benda-benda kuno yang berdebu. Namun fungsi tersebut lama-kelamaan berkembang

hingga kearah bidang pendidikan.

Latar belakang lahirnya kelembagaan museum di Indonesia mempunyai

kaitan dengan adanya museum-museum di Eropa. Hal ini dihubungkan dengan

latar belakang sejarah masuknya bangsa Eropa ke wilayah Indonesia. Hal ini ada

kaitannya dengan para ilmuwan yang berinisiatif mendirikan suatu lembaga

kebudayaan yang kemudian menjadi museum di Indonesia (Kartiwa dalam

Museografi Vol III No. 4, 2009: 6).

Museum di Indonesia pertama kali dirintis oleh G.E.Rumphius yaitu pada

tahun 1648. Pada waktu itu beliau menjadi pegawai komponen Belanda di

Ambon. Namun bangunan museum yang dibangunnya telah lenyap. Museum

yang didirikannya bernama Museum Het Ambonsche Rariteiten Kabinet (ruangan

(7)

buku hasil karyanya. Buku-buku ini diterbitkan pada tahun 1700-an dan kini

disimpan diperpustakaan Nasional Jakarta.

Hingga kini museum di Indonesia semakin berkembang dan jumlah

museum di tanah air kita cukup banyak. Hampir semua daerah Provinsi atau

Pemerintah Daerah tingkat 1 memiliki museum-museum sendiri-sendiri. Isi

museum daerah pada umumnya menampilkan benda-benda seni dan bersejarah

yang berhubungan dengan perkembangan daerah yang bersangkutan.

Beberapa contoh museum daerah, misalnya museum Malikussaleh di

Provinsi daerah Istimewa Aceh. Museum Simalungun di Provinsi Sumatera Utara.

Museum negeri Adityawarman di Provinsi Sumatera Barat. Museum Kereta Api

di Provinsi Jawa Tengah. Museum Sonobudoyo di Provinsi daerah Istimewa

Yogyakarta. Museum Purbakala di Provinsi Bali. Museum Buton di Provinsi

Sulawesi Tenggara. Museum Negeri Mulawarman di Provinsi Kalimantan Timur.

Selain memiliki museum daerah, Negara kita juga memiliki apa yang disebut

museum pusat dan museum Nasionl yang terletak di Ibukota Negara yaitu Jakarta

(Hardjana, 2002: 13-14).

Begitu juga dengan museum Lingga yang berada di Kecamatan Sumbul

Kabupaten Dairi. Museum ini merupakan salah satu museum yang ada di

Sumatera Utara. Museum ini didirikan dengan tujuan untuk menjaga dan merawat

(8)

Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi

Sumatera Utara. Kabupaten Dairi beribu kota di Sidikalang. Kabupaten Dairi

terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pintu

keluar - masuk dari/ke Provinsi Aceh dari sebelah Barat.

Menurut Tanjung (2011:1) menyatakan bahwa Pegunungan Bukit Barisan

melintang di sepanjang Pulau Sumatera dengan posisi yang jauh lebih dekat ke

pantai barat. Tanah Dairi terletak di lintangan ini. Kedudukannya: di Utara

berbatasan dengan Karo, di timur laut dengan Karo dan Simalungun, di timur

dengan Simalungun dan Samosir, di tenggara deengan Samosir dan Humbang

Hasundutan, di selatan dengan Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah

(Manduamas yang sejajar dengan Barus), dan Aceh (termasuk Singkil). Adapun

perbatasan mulai dari barat daya hingga barat laut adalah Aceh. Tanah Dairi biasa

juga disebut “Tanah Pakpak” sebab penduduk aslinya memang orang Pakpak.

Kabupaten Dairi terbagi dari 15 kecamatan yaitu kecamatan Sidikalang,

Sitinjo, Berampu, Parbuluan, Sumbul, Silahisabungan, Silima Pungga-pungga,

Lae Parira, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir,

Tigalingga, Gunung Sitember, Pegagan Hilir, dan Tanah Pinem. Keanekaragaman

penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku etnis, diantaranya suku

Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Nias, Jawa, Minangkabau, dan

WNI keturunan Tionghoa.

Dari semua kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi, hanya di kecamatan

Sumbul saja terdapat museum, tepat di Desa Pegagan Julu III. Di daerah ini

(9)

marga Lingga. Untuk merawat benda-benda bersejarah dan melestarikannya maka

dibutuhkan suatu tempat, sehingga dibuat suatu musyawarah oleh keturunan

marga Lingga sebagai pendiri kampung tersebut dan pada tahun 2006 diputuskan

bahwa benda-benda milik leluhur marga Lingga itu dijaga dan dirawat sehingga

pada tahun 2007 dibangunlah Museum Lingga. Benda-benda sejarah yang

disimpan di museum ini berupa batu tertulis aksara batak kuno yang menyerupai

bagian atas makam kuno, patung gajah, patung angsa, patung babi yang semuanya

itu tidak utuh lagi.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006

tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, sejarah

merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan

perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan

metodologi analisis. Pengetahuan masa lampau ini mengandung nilai-nilai

kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap,

watak dan kepribadian siswa. Selanjutnya, diterangkan bahwa mata pelajaran

sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa

yang bermartabat dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa

kebangsaan dan cinta tanah air. Hal tersebut dapat terwujud dengan melakukan

kunjungan ke museum, karena di museum terdapat peninggalan sejarah yang

dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan (Mursidi, 2009: 2).

Saat ini masih banyak masyarakat, termasuk kalangan pendidikan, yang

memandang museum hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dan memelihara

(10)

Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak sempat untuk meluangkan waktu

berkunjung ke museum dengan alasan kuno dan tidak praktis. Jika semua

kalangan masyarakat mau meluangkan waktu datang untuk menikmati dan

mencoba memahami makna yang terkandung dalam setiap benda yang

dipamerkan museum, maka akan terjadi suatu peralihan nilai warisan budaya

bangsa dari generasi terdahulu kepada generasi sekarang.

Untuk menjawab permasalahan di atas, diperlukan suatu upaya untuk

mengatasi keterbatasan pembelajaran sejarah yang selama ini terjadi yaitu salah

satunya dengan menggunakan museum sebagai sumber belajar sejarah. Menurut

Mulyasa (2013: 52) mengemukakan bahwa secara umum dapat dikemukakan dua

cara dalam memanfaatkan fasilitas dan sumber belajar dalam menyukseskan

implementasi kurikulum. Pertama: membawa sumber belajar kedalam kelas dan

kedua: membawa kelas ke lapangan tempat sumber belajar berada. Dalam

pemanfaatan sumber belajar yang kedua ini maka dapat diambil contoh misalnya

museum, apabila kita mau menggunakan museum sebagai sumber belajar tidak mungkin

membawa museum tersebut ke dalam kelas, oleh karenanya ita harus mendatangi

museum tersebut. Pemanfaatan sumber belajar dengan cara yang kedua ini dapat

dilakukan dengan metode karyawisata, hal ini dilakukan terutama untuk mengefektifkan biaya yang dikeluarkan.

Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis Karakter adalah kurikulum

baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia untuk menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum

2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan

(11)

Dalam Implementasi kurikulum 2013 Siswa dituntut untuk paham atas

materi, aktif dalam berdiskusi dan presentase serta memiliki sopan santun disiplin

yang tinggi. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam

mewujudkan generasi yang handal, kreatif, inovatif, dan menjadi pribadi yang

bertanggung jawab. Upaya penyempurnaan kurikulum tidak lain, demi

mewujudkan sistem pendidikan nasional yang kompetitif dan selalu relevan

dengan perkembangan zaman yang senantiasa menjadi tuntutan.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tetang

Sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar

nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam

rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dan pada saat ini telah dilakukan

upaya Pemerintah dalam menyempurnakan sistem pendidikan yaitu peraturan

Pemerintah No. 32 Tahun 2013.

Dalam menyukseskan kurikulum 2013, guru sejarah diharapkan mampu

membimbing siswa agar lebih aktif dalam belajar dan dalam bertindak. Maka ada

baiknya stiap guru sejarah yang ada di Kabupaten Dairi memanfaatkan koleksi

museum Lingga sebagai sumber belajar. Museum Lingga yang merupakan

satu-satunya museum yang terdapat di Kabupaten Dairi dapat digunakan sebagai

sumber belajar sejarah khususnya dikalangan siswa SMA.

Pemanfaatan museum ini dapat menambah wawasan yang luas bagi siswa.

Salah satu contoh adalah dengan menjadikan koleksi museum sebagai sumber

(12)

oleh para siswa SMA di Kabupaten Dairi untuk menambah informasi dan

wawasan siswa dan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar sejarah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik mengadakan

penelitian dengan judul “Potensi Museum Lingga sebagai Sumber Belajar

Sejarah bagi Siswa SMA sesuai Kurikulum 2013 di Kabupaten Dairi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Latar Belakang dibangunnya Museum Lingga di Kecamatan Sumbul

Kabupaten Dairi.

2. Potensi Museum Lingga di Kabupaten Dairi sebagai sumber belajar

sejarah di SMA sesuai Kurikulum 2013 di Kabupaten Dairi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi agar

lebih terpusat dan tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah penelitian

mengenai “Potensi Museum Lingga sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa

(13)

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan ini dapat mencapai tujuan sebagaimana

yang diharapkan, penulis merasa perlu merumuskan masalah untuk memperoleh

jawaban terhadap masalah dan penelitian ini terarah dengan baik. Dengan

demikian sebagi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang Sejarah berdirinya Museum Lingga di

Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi?

2. Bagaimana Potensi museum Lingga sebagai sumber belajar sejarah bagi

Siswa SMA sesuai Kurikulum 2013 di Kabupaten Dairi?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui latar belakang dibangunnya Museum Lingga di

Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi .

2. Untuk menelaah potensi Museum Lingga sebagai sumber belajar sejarah

(14)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sering diindentifikasi dengan tujuan penelitian, oleh

sebab itu perlu dijelaskan manfaat penelitian dari penulisan ini adalah:

1. Bagi Peneliti dan pembaca, dapat memahami bagaimana potensi

pemanfaatan museum lingga sebagai sumber pembelajaran sejarah bagi

siswa SMA di kabupaten Dairi.

2. Sebagai sumber belajar sejarah disekolah dan bahan informasi kepada

masyarakat Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.

3. Bagi guru, sebagai referensi dalam mengajar sejarah lokal.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang memiliki objek yang

sama untuk hasil penelitian yang lebih baik.

5. Menambah perbendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan,

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan,

sebagai berikut:

1. Latar belakang dibangunnya museum Lingga karena ditemukannya

benda-benda bersejarah peninggalan Nenek Moyang marga Lingga di dekat

Sungai Lae Kumbi yang dulunya itu merupakan tempat tinggal Nenek

Moyang Marga Lingga. Benda-benda bersejarah tersebut ditemukan oleh

marga Lingga itu sendiri. Pada tahun 2006 semua marga Lingga yang ada

di seluruh Dunia mengadakan sebuah pesta besar bertempat di Balai

Karina Sumbul. Pesta tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk

mempersatukan seluruh marga Lingga, sehingga dalam kesempatan ini

juga dibahas mengenai pemeliharaan warisan peninggalan marga Lingga.

Dan pada tahun 2007 semua marga Lingga yang ada di seluruh Dunia

sepakat untuk mengumpulkan dan melestarikan peninggalan Nenek

Moyang mereka kedalam suatu tempat yang lebih layak sehingga

dibangun museum Lingga. Letak dari Museum Lingga berada di Ganda

Sumurung Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi.

Museum ini merupakan satu-satunya museum yang ada di Kabupaten

Dairi. Museum Lingga merupakan museum milik pribadi dan koleksidari

(16)

Lingga. Dalam pembangunan Museum ini tanah disediakan oleh Marga

Lingga yaitu Bapak Hotmahita Lingga, seluas 200 meter. Namun biaya

dalam pembangunan fisik museum ini diberikan oleh Pemerintah.

2. Museum lingga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber belajar

sejarah bagi siswa SMA sesuai kurikulum 2013. Dibuktikan dengan

adanya Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 yang berkaitan dengan

koleksi museum lingga itu sendiri. Koleksi museum Lingga yang berkaitan

dengan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum 2013 terdapat pada KD 2.1

yaitu “menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil

budaya zaman pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam. Serta terdapat pada

KD 3.4 yaitu “menganalisis berdasarkan tipologi hasil budaya pra aksara

pra aksara Indonesia termasuk yang berada dilingkungan terdekat”.

Adapun koleksi museum lingga yang dapat dijadikan sebagai sumber

belajar sejarah antara lain Prasasti atau Batu aksara, Pertulanen, Patung

Gajah dan Patung Angsa.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian berikut ini

diuraikan saran penelitian:

1. Dalam upaya meningkatkan peranan museum sebagai salah satu sumber

belajar sejarah, kiranya pihak pengelola museum lebih memperhatikan

(17)

2. Dalam upaya pengembangan museum lingga, kiranya pihak pemerintah

Kabupaten Dairi lebih lagi memperhatikan dan peduli terhadap suatu

peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Dairi terlebih juga

peninggalan sejarah yang ada di Museum Lingga.

3. Dalam menjadikan Museum Lingga sebagai sumber belajar sejarah maka

diharapkan Pihak pengelola museum Lingga perlu memberikan

arahan-arahan tentang manfaat, tujuan, sejarah berdirinya museum dan juga

memaparkan sejarah dari semua koleksi-koleksi yang disediakan sehingga

para pengunjung yang datang lebih tertarik untuk datang.

4. Dalam menjadikan Museum Lingga sebagai sumber belajar sejarah maka

diharapkan peran Guru Sejarah sangat dibutuhkan dalam meningkatkan

minat belajar sejarah Siswa. Dengan adanya museum Lingga di Kabupaten

Dairi maka Guru sejarah dapat memanfaatkannya sebagai salah satu

sumber belajar sejarah melalui cara memperkenalkan museum Lingga

Referensi

Dokumen terkait

Panggilan hidup tentunya memiliki tujuan dan di sini tujuan yang terlihat adalah bagi para siswa.Mengajar ditujukan untuk memperlengkapi siswa dengan berbagai pengetahuan,

Perkembangan teknologi saat ini telah memunculkan berbagai inovasi dalam proses rekrutmen calon peserta didik. Diantaranya diberlakukannya penerimaan siswa baru

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan norma pengawasan ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Surakarta terhadap pengaturan dan

Dokumen Pengadaan Standar Jasa Konsultansi Badan Usaha.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan penyediaan barang alat/mesin pertanian baik dilingkungan pemerintah maupun swasta

12 Mengenal Elemen mesin Menganalisis gaya-gaya Pegas (Fungsi, macam, penerapan, pemilihan, analisis gaya-gaya, Ceramah Tanya jawab Problem, solving Diskusi dan

Dengan mempelajari dan memperhatikan hasil evaluasi pejabat pengadaan dalam Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL) dan Surat Keputusan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa