• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GANDA PEREMPUAN BEKERJA DALAM BUDAYA PATRIARKI DI KEPENGHULUAN BANGKO SEMPURNA KECAMATAN BANGKO PUSAKO KABUPATEN ROKAN HILIR-RIAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GANDA PEREMPUAN BEKERJA DALAM BUDAYA PATRIARKI DI KEPENGHULUAN BANGKO SEMPURNA KECAMATAN BANGKO PUSAKO KABUPATEN ROKAN HILIR-RIAU."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GANDA PEREMPUAN BEKERJA DALAM BUDAYA

PATRIARKI DI KEPENGHULUAN BANGKO SEMPURNA

KECAMATAN BANGKO PUSAKO KABUPATEN

ROKAN HILIR-RIAU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

FITRI RAHYUNI NIM. 3113122018

JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Fitri Rahyuni, NIM. 3113122018. Tahun 2015. Judul Skripsi: Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki Di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi ini terdiri dari V Bab dan 75 Halaman, 2 Daftar Tabel, dan 7 Daftar Gambar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki. Gambaran tentang kegiatan pekerjaan perempuan yang bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Dimana peneliti melakukan penelitian dengan cara penelitian lapangan (field research). Untuk menghimpun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka adapun tehnik yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah dihimpun kemudian dianalisis sehingga mampu mendeskripsikan fenomena rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa faktor ekonomi merupakan faktor yang menyebabkan mereka bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, selain itu persyaratan kerja di sektor informal relatif lebih rendah dan mudah bila dibandingkan dengan bekerja di sektor formal. Status mereka sebagai ibu rumah tangga menjadikan beban ganda bagi perempuan yang bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu.

Perempuan yang bekerja di ranah publik memiliki peran ganda yaitu, sebagai ibu dan bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu yang mana secara garis besar yang mendorong mereka untuk bekerja adalah faktor ekonomi dalam keluarga. Rendahnya tingkat perekonomian dalam keluarga menjadi alasan bagi mereka untuk berperan ganda di keluarga guna untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan ekonomi keluarga.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

slalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki Di

Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

Hilir-Riau”.

Peneliti telah banyak menerima bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai

pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Antropologi yang

memberikan semangat kepada mahasiswa/i dalam menyusun skripsi.

4. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan secara

khusus kepada peneliti dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Tumpal Simarmata, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan penguji

I yang memberikan masukan serta kritik yang membangun kepada peneliti selama

perkuliahan.

6. Bapak Drs. Wasto Malau, M.SP selaku dosen penguji II yang juga turut

memberikan masukan serta kritik yang membangun kepada peneliti dalam

(7)

7. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku dosen penguji III yang telah memberikan

masukan kepada peneliti dalam perbaikan skripsi .

8. Kepada dosen-dosen Pendidikan Antropologi yang tidak bisa peneliti sebutkan

satu persatu yang telah memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.

9. Kepada Penghulu Bangko Sempurna Ibu Sariyem, S.Pd.I beserta staf dan

jajarannya yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam proses penelitian

untuk menyelesaikan dan menyempurnakan penulisan skripsi.

10. Ayahanda Abdul Rahim Nasution, terimakasih untuk pengorbanan yang luar

biasa yang diberikan kepada keluarga sebagai sosok figur ayah yang pekerja keras

dan hebat. Terkhusus kepada Ibunda Erlina br. Harahap tercinta yang sangat luar

biasa menjadi ibu sekaligus sahabat terdekat peneliti yang senantiasa

mencurahkan rasa sayang, materi serta doa yang tidak henti-hentinya kepada

peneliti.

11. Saudara-saudariku tercinta Kakanda Fetri Royani Nasution AMKeb.Sst, dan Siti

Nadrah Pasaribu, Abangda Ridwan Syahputra Nasution serta Adinda Rizky

Nanda Nasution yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman seperjuangan dan sahabat, Sri Sundari dan Indah Permata Sari yang telah

bersama-sama dengan peneliti menimba ilmu selama berjalannya proses

perkuliahan sampai mencapai gelar kesarjanaan serta selalu memberikan

(8)

13. Teman-teman seangkatan stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih untuk kebersamaan dan kekompakan yang terbina baik selama lebih

kurang 4 tahun ini, semoga kita semua sukses.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

dan pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan peneliti dimasa

mendatang.

Medan, Juni 2015

(9)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Penelitian Relevan... 10

2.2. Kerangka Konseptual ... 11

3.5.3.Penarikan Kesimpulan ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 34

4.1.1. Kondisi Perekonomian ... 35

(10)

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Profil Perempuan Pedagang Kue ... 36

4.2.2. Profil perempuan Buruh Cuci Pakaian ... 38

4.2.3. Profil Perempuan Penjahit Sepatu ... 40

4.3. Faktor Peran Ganda Perempuan ... 41

4.4. Analisis Penelitian 4.4.1 Pergeseran Nilai-nilai Dalam Keluarga ... 58

4.4.2 Pergeseran Kodrat Perempuan ... 61

4.4.2.1. Ibu Bekerja ... 62

4.4.3. Pergeseran Peran Perempuan kedalam Peran Ganda ... 63

4.4.4. Persepsi Suami Terhadap Publik Spehere ... 64

4.5. Dampak Perempuan Bekerja di Keluarga ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 72

B.Saran... 73

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

Daftar Gambar

Gambar 1 ... 36

Gambar 2 ... 38

Gambar 3 ... 40

Gambar 4 ... 45

Gambar 5 ... 46

Gambar 6 ... 53

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial.

Kebanyakan sistem patriarki juga patrilineal. Secara umum budaya

patriarki adalah budaya dimana laki-laki memiliki pengaruh yang besar

atau lebih tinggi kedudukannya dibanding dengan perempuan. Pada

zaman dahulu hal ini memang sangat dipegang teguh oleh semua orang

dan mereka yakin bahwa laki-laki memang bertanggung jawab penuh

sebagai seorang pemimpin.

Mengingat budaya patriarki di Indonesia sangatlah kuat

pengaruhnya, maka laki-laki yang melakukan budaya seperti ini akan

berpengaruh secara mutlak dalam keluarga. Dimana laki-laki yang

berhak mengambil keputusan dalam suatu masalah, dan laki-laki juga

yang menentukan iya atau tidaknya sesuatu yang dilakukan oleh

keluarganya. Hal ini juga yang menghambat kaum perempuan untuk

berkembang karena mereka akan merasa menjadi orang yang tidak

berguna karena bisanya hanya tinggal dirumah mengurus urusan rumah

tangga saja. Bagi sebagian perempuan tentu saja hal ini membuat

perempuan merasa dirinya ingin dihargai dan menjadi memberontak dan

(14)

Masyarakat yang menganut patriarki meletakkan laki-laki pada

posisi dan kekuasaan yang dominan dibandingkan dengan perempuan.

Laki-laki dianggap memiliki kekuatan lebih dibanding perempuan. Disemua

aspek kehidupan, masyarakat memandang perempuan sebagai seseorang

yang lemah dan tidak berdaya. Budaya patriarki secara turun-temurun

membentuk perbedaan perilaku, status, dan otoritas antara laki-laki dan

perempuan dimasyarakat.

Budaya patriarki sangat sulit untuk dihilangkan dari masyarakat

karena masyarakat tetap memeliharanya. Stereotipe yang melekat kepada

perempuan sebagai pekerja domestik membuatnya lemah karena dia tidak

mendapatkan uang dari hasil kerjanya dalam mengurus rumah tangga.

Pekerjaan domestik tersebut dianggap remeh dan menjadi kewajiban dari

perempuan.

Budaya patriarki beranggapan bahwa perempuan tidak punya hak

untuk menjadi pimpinan rumah tangga, sebaliknya mereka berhak untuk

diatur. Pekerjaan domestik yang dibebankan kepadanya menjadi identik

dengan dirinya sehingga posisi perempuan kerap kali identik dengan

pekerjaan yang beragam macamnya dalam waktu yang tidak terbatas dan

dengan beban yang berlipat. Misalnya memasak, mencuci, menjaga

kerapian dan kebersihan rumah, membimbing belajar anak, dan lain-lain.

Dimana pekerjaan domestik yang berat tersebut dilakukan bersama-sama

(15)

Sementara laki-laki dengan peran publiknya menurut kebiasaan

masyarakat (kontruk sosial) tidak bersentuhan dengan beban kerja

domestik-reproduktif, karena pekerjaan ini dipandang hanya layak

dikerjakan oleh perempuan. Pembagian kerja berdasarkan dikotomi

domestik-publik, dimana pekerjaan di ranah publik mendapat imbalan

ekonomis, sedangkan ranah domestik tidak mendapatkan imbalan. Hal

itu menyebabkan hasil kerja perempuan yang berat dianggap pekerjaan

rendah. Realitas tersebut memperkuat ketidak-adilan gender yang telah

melekat dalam masyarakat.

Kajian tentang perempuan merupakan suatu kajian yang tidak ada

habisnya dan banyak menarik perhatian para ahli. Hal ini terbukti dari

banyaknya berbagai penelitian mengenai perempuan khususnya

penelitian perempuan mengenai peranan perempuan dalam pemenuhan

ekonomi keluarga. Adanya kesempatan atau peluang yang tersedia untuk

perempuan bekerja diluar perannya sebagai ibu rumah tangga,

perempuan juga harus tetap menyesuaikan perannya sebagai ibu rumah

tangga serta sebagai pencari nafkah.

Peran perempuan sebagai bagian dari pencari nafkah dalam

keluarga terdiri dari berbagai macam pandangan, dimana adanya

pandangan dalam masyarakat yang menganggap bahwa seorang

perempuan yang identik memiliki sifat penyayang, penuh kasih, dan

rajin, maka perempuan itu lebih layak menjadi ibu rumah tangga saja,

(16)

merupakan tanggung jawab penuh dari perempuan. Akan tetapi pada

kenyataannya dalam kehidupan nyata, faktor ekonomi dalam keluarga

merupakan faktor utama yang menjadi tuntutan bagi kaum perempuan

untuk ikut serta bekerja di ranah publik baik sebagai upaya untuk

memenuhi maupun menambah penghasilan ekonomi keluarga.

Kemajuan zaman seiring dengan berkembangnya informasi dan

tingkat kemampuan intelektual manusia, dengan begitu peran seseorang

dalam kehidupan pun terus berubah untuk mengimbangi kemajuan

zaman tersebut. Tidak terkecuali mengenai peran perempuan dalam

memenuhi maupun meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

keluarga. Biasanya tulang punggung dalam sebuah keluarga adalah

laki-laki atau suami, tapi kini kaum perempuan banyak juga yang berperan

aktif untuk turut serta menambah atau meningkatkan tingkat

perekonomian dalam keluarganya. Perempuan tidak sekedar hanya

sebagai ibu bagi anak-anaknya dan sebagai istri untuk suaminya, tapi

perempuan juga mempunyai peran lain dalam keluarga.

Pada dasarnya perempuan adalah sosok yang dikodratkan Tuhan

berperan sebagai ibu rumah tangga yang harus memberikan tenaga dan

perhatiannya untuk keluarga demi keutuhan sebuah keluarga tanpa

mengharapkan imbalan. Tapi kenyataan yang kita lihat pada saat ini

adalah meluasnya fenomena perempuan yang memiliki peran ganda

karena semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan ekonomi dalam

(17)

Kondisi yang demikian mengharuskan perempuan untuk bekerja.

Sehingga tidak jarang ditemui ada perempuan yang memiliki penghasilan

yang lebih memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga dibandingkan

dengan penghasilan yang dimiliki oleh suaminya. Dengan adanya peran

ganda perempuan sedikit banyaknya akan menimbulkan pergeseran

nilai-nilai dalam keluarga. Dimana pergeseran nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari

berubahnya struktur atau susunan yang sebelumnya telah ada dalam

keluarga.

Keterlibatan perempuan di ranah publik selain karena didasari oleh

faktor ekonomi, tetapi juga tidak terlepas dari faktor-faktor lain yang

mempengaruhinya seperti motivasi, keinginan yang besar dari dalam diri

untuk berkarya atau berkarir dan mengembangkan bakat yang dimiliki,

serta adanya keyakinan dan cara pemikiran yang positif pada diri sendiri

terhadap kemampuan yang dimiliki untuk melakukan hal-hal positif yang

dapat membawa pada keberhasilan dan kesuksesan.

Seorang perempuan ketika melihat adanya peluang untuk

mengembangkan bakat dan melakukan hal positif yang dapat

mendatangkan penghasilan serta juga mendapat dukungan dari

lingkungan keluarganya, maka perempuan akan berusaha untuk

mengembangkan, menggali, serta mengukir berbagai bentuk prestasi dan

berusaha untuk maju dan bangkit dari keterpurukan menuju tingkat

kehidupan yang lebih baik.

Dalam penelitian ini beberapa pekerjaan yang dilakukan

(18)

perempuan yang bekerja sebagai penjual kue keliling, sebagai buruh cuci

pakaian dan sebagai penjahit sepatu. Perempuan yang bekerja sebagai

buruh cuci pakaian tersebut melakukan pekerjaannya setiap pagi hari.

Perempuan yang bekerja sebagai penjual kue keliling dulunya dia

menjual kue-kue nya berkeliling setiap sampai dengan siang hari

disekitar pemukiman warga, tapi kini dia tidak berkeliling lagi, dia

menjual kuenya di pajak. Sedangkan perempuan yang bekerja sebagai

penjahit sepatu melakukan pekerjaannya di pajak.

Untuk itu saya sebagai peneliti akan mengkaji kehidupan kaum

perempuan yang bekerja sebagai penjual kue, sebagai buruh cuci

pakaian, serta sebagai penjahit sepatu. Dengan adanya beberapa profesi

diatas, saya sebagai peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap profil beberapa perempuan diatas. Saya ingin mengetahui sejauh

mana permasalahan ekonomi yang dialami dalam keluarga.

Adapun judul penelitian saya adalah “Peran Ganda Perempuan

Bekerja Dalam Budaya Patriarki di Kepenghuluan Bangko

Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

Hilir-Riau”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Penyebab peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko

Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

(19)

2. Pergeseran nilai-nilai yang ditimbulkan dalam keluarga di

Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako

Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

3. Pergeseran peran dan status dalam keluarga di Kepenghuluan

Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

Hilir-Riau.

4. Dampak peran ganda bagi keluarga di Kepenghuluan Bangko

Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

Hilir-Riau.

5. Peran ganda perempuan dalam budaya patriarki di Kepenghuluan

Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

Hilir-Riau.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah

diatas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peran ganda

perempuan dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna

Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

2. Pergeseran nilai-nilai yang timbul dalam keluarga sebagai akibat

dari peran ganda perempuan bekerja dalam keluarga di

Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako

(20)

1.4. Rumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah diatas, maka rumusan daalm

penelitian ini adalah:

1. Apa yang menyebabkan terjadinya peran ganda perempuan di

Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako

Kabupaten Rokan Hilir-Riau?

2. Bagaimana pergeseran nilai-nilai yang ditimbulkan dalam keluarga

sebagai peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko

Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau

3. Bagaimana dampak peran ganda perempuan dalam keluarga di

Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako

Kabupaten Rokan Hilir-Riau?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk:

1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya peran

ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan

Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

2. Untuk mengetahui pergeseran nilai-nilai dalam keluarga yang

memiliki peran ganda dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko

Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan

(21)

3. Untuk mengetahui dampak peran ganda perempuan dalam keluarga

di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako

Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas

mengenai peran ganda perempuan bekerja dalam keluarga

khususnya masyarakat di Kepenghuluan Bangko Sempurna

Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.

2. Untuk memperluas wawasan bagi masyarakat dan pembaca agar

hasil penelitian mengenai peran ganda perempuan dalam

pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dapat dijadikan sebagai

masukan untuk peneliti selanjutnya.

3. Agar pemerintah lebih memperhatikan masalah kesempatan atau

peluang kerja bagi kaum perempuan guna untuk meningkatkan

bidang ekomomi dan pembangunan.

4. Sebagai pengetahuan dan memenuhi syarat mendapatkan gelar

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kesimpulan mengenai perempuan yang bekerja sebagai pedagang

kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu di

Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten

Rokan Hilir-Riau yaitu:

1. Faktor ekonomi menjadi alasan utama bagi mereka perempuan yang

bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan

penjahit sepatu. Selain bekerja di ranah domestik yang hanya memiliki

peran reproduksi, sekarang perempuan bisa juga terlibat dalam

pekerjaan di ranah publik, sehingga perempuan bisa lebih produktif.

Selain faktor ekonomi, ada juga yang melatarbelakangi perempuan

memilih untuk bekerja, yaitu faktor sosial budaya yang ada dalam

lingkungan masyarakat.

2. Setelah mengerjakan tugas domestik seperti memasak, membersihkan

rumah, mencuci pakaian, kemudian mereka mengerjakan pekerjaan di

ranah publik yaitu bekerja sebagai pedagang kue keliling, sebagai buruh

cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu. Setelah itu, setelah selesai

mengerjakan pekerjaannya di ranah publik, mereka kembali lagi pada

peran awal mereka yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga di dalam

(23)

3. Adanya faktor pendorong mereka untuk melakukan pekerjaan sebagai

pedagang kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit

sepatu yaitu didorong oleh adanya keinginan dari dalam diri mereka

untuk menambah penghasilan suami mereka serta untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, selain itu menjadi pedagang kue keliling, sebagai

buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu tidak harus memiliki

tingkat pendidikan tinggi dan merupakan jenis pekerjaan yang tidak

susah serta mereka juga mendapatkan izin atau diperbolehkan oleh

anggota keluarga untuk bekerja di ranah publik.

B.SARAN

Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah diharapkan dengan

sangat kepada masyarakat untuk lebih menghargai tenaga kerja

perempuan, khususnya kaum perempuan yang bekerja sebagai pedagang

kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu

maupun jenis pekerjaan yang lainnya. Kita harus menghargai usaha

mereka dalam upaya untuk turut menambah penghasilan keluarganya

demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga serta kebutuhan

pendidikan anak-anak mereka. Apabila mereka memilih untuk bekerja

yang demikian, berarti mereka adalah sosok orang-orang yang memiliki

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abdullah, Irawan. 1997. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar Offset.

Fakih, Mansour Dr. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Frommel, dan Marie Claire Barth. 2003. Hati Allah Bagaikan Hati

Seorang Ibu(Pengantar Teologi Feminis). Jakarta: BPK Gunung

Mulia

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : GP Press

Jacson, Stevi. Jackie Jones. 2009. Teori-Teori Feminis Kontemporer.

Yogyakarta dan Bandung : Jalasutra.

Moleong, Lexy.2010. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja

Rosda Karya

Notopuro, Hardjito. 1984. Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan

di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Poerwadarminta, W.J.S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :

RajaGrafindo Persada.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,

(25)

Umar, Dr. Nasaruddin. 2001. Argumen Kesetaraan Gender Perspektif

Al-Qur’an, cet.II. Jakarta: Paramadina

Ustman, Husaini. Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metode Penelitian

Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Sumber Jurnal:

Juliastuti, Nuraini. 8 September 2000. Kebudayaan yang Maskulin,

Macho, Jantan, dan Gagah. Newsletter KUNCI hal. 4.

Jurnal Perempuan, edisi 74. 2012. Siapakah Agen Ekonomi?. Jakarta :

Yayasan Jurnal Perempuan.

Mulia, Siti Musdah. Anik Farida. 2005. Perempuan dan Politik. Jakarta :

Gambar

Tabel Konsep Kodrat dan Peran Ganda Perempuan ..............................................
Gambar 1 ......................................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

(“Mirjana Gross kao znanstvena radnica”, Historijski zbornik , 45/1992., 369.- 374.) – potom na stranicama Radova Zavoda za hrvatsku povijest , br. 32-33 (1999.-2000.), u kojem

penyambungan paip perkhidmatan, injap bebola, paip agihan, paip limpah dan paip cuci. 5.1.3 Menyediakan peralatan, mesin dan bahan yang betul untuk kerja pemasangan paip

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “EFIKASI VAKSIN DENGAN METODE INFILTRASI HIPEROSMOTIK UNTUK MENCEGAH INFEKSI BAKTERI Streptococcus agalactiae

Pola Ruang Bersama Mikro Rumah Gedhong di Dusun Baran Randugading Pada rumah gedhong ini, ruang depan sebagai ruang bersama menjadi ruang formal, atau menjadi ruang

Dari enam indikator yang digunakan, indikator kontak pribadi dengan karyawan selevel da- lam unit kerja, dan kontak pribadi dengan karyawan selevel di luar unit

Berdasarkan kemampuan adaptasi dilapang yang tinggi, hasil pengujian kandungan air yang diatas 90%, dan hasil penilaian keindahan tumbuhan akuatik diatas 80% serta

alternative psychosis dimana gejala psikosis terjadi saat kejang menurun yang dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, interictal psychosis dimana