PERAN GANDA PEREMPUAN BEKERJA DALAM BUDAYA
PATRIARKI DI KEPENGHULUAN BANGKO SEMPURNA
KECAMATAN BANGKO PUSAKO KABUPATEN
ROKAN HILIR-RIAU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
FITRI RAHYUNI NIM. 3113122018
JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Fitri Rahyuni, NIM. 3113122018. Tahun 2015. Judul Skripsi: Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki Di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau. Skripsi ini terdiri dari V Bab dan 75 Halaman, 2 Daftar Tabel, dan 7 Daftar Gambar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki. Gambaran tentang kegiatan pekerjaan perempuan yang bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Dimana peneliti melakukan penelitian dengan cara penelitian lapangan (field research). Untuk menghimpun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka adapun tehnik yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah dihimpun kemudian dianalisis sehingga mampu mendeskripsikan fenomena rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa faktor ekonomi merupakan faktor yang menyebabkan mereka bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, selain itu persyaratan kerja di sektor informal relatif lebih rendah dan mudah bila dibandingkan dengan bekerja di sektor formal. Status mereka sebagai ibu rumah tangga menjadikan beban ganda bagi perempuan yang bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu.
Perempuan yang bekerja di ranah publik memiliki peran ganda yaitu, sebagai ibu dan bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan penjahit sepatu yang mana secara garis besar yang mendorong mereka untuk bekerja adalah faktor ekonomi dalam keluarga. Rendahnya tingkat perekonomian dalam keluarga menjadi alasan bagi mereka untuk berperan ganda di keluarga guna untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan ekonomi keluarga.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
slalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Peran Ganda Perempuan Bekerja Dalam Budaya Patriarki Di
Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
Hilir-Riau”.
Peneliti telah banyak menerima bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai
pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Antropologi yang
memberikan semangat kepada mahasiswa/i dalam menyusun skripsi.
4. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan secara
khusus kepada peneliti dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Tumpal Simarmata, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan penguji
I yang memberikan masukan serta kritik yang membangun kepada peneliti selama
perkuliahan.
6. Bapak Drs. Wasto Malau, M.SP selaku dosen penguji II yang juga turut
memberikan masukan serta kritik yang membangun kepada peneliti dalam
7. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku dosen penguji III yang telah memberikan
masukan kepada peneliti dalam perbaikan skripsi .
8. Kepada dosen-dosen Pendidikan Antropologi yang tidak bisa peneliti sebutkan
satu persatu yang telah memberikan ilmunya selama proses perkuliahan.
9. Kepada Penghulu Bangko Sempurna Ibu Sariyem, S.Pd.I beserta staf dan
jajarannya yang telah memberikan izin kepada peneliti dalam proses penelitian
untuk menyelesaikan dan menyempurnakan penulisan skripsi.
10. Ayahanda Abdul Rahim Nasution, terimakasih untuk pengorbanan yang luar
biasa yang diberikan kepada keluarga sebagai sosok figur ayah yang pekerja keras
dan hebat. Terkhusus kepada Ibunda Erlina br. Harahap tercinta yang sangat luar
biasa menjadi ibu sekaligus sahabat terdekat peneliti yang senantiasa
mencurahkan rasa sayang, materi serta doa yang tidak henti-hentinya kepada
peneliti.
11. Saudara-saudariku tercinta Kakanda Fetri Royani Nasution AMKeb.Sst, dan Siti
Nadrah Pasaribu, Abangda Ridwan Syahputra Nasution serta Adinda Rizky
Nanda Nasution yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman seperjuangan dan sahabat, Sri Sundari dan Indah Permata Sari yang telah
bersama-sama dengan peneliti menimba ilmu selama berjalannya proses
perkuliahan sampai mencapai gelar kesarjanaan serta selalu memberikan
13. Teman-teman seangkatan stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih untuk kebersamaan dan kekompakan yang terbina baik selama lebih
kurang 4 tahun ini, semoga kita semua sukses.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
dan pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan peneliti dimasa
mendatang.
Medan, Juni 2015
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10
2.1.1. Penelitian Relevan... 10
2.2. Kerangka Konseptual ... 11
3.5.3.Penarikan Kesimpulan ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 34
4.1.1. Kondisi Perekonomian ... 35
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Profil Perempuan Pedagang Kue ... 36
4.2.2. Profil perempuan Buruh Cuci Pakaian ... 38
4.2.3. Profil Perempuan Penjahit Sepatu ... 40
4.3. Faktor Peran Ganda Perempuan ... 41
4.4. Analisis Penelitian 4.4.1 Pergeseran Nilai-nilai Dalam Keluarga ... 58
4.4.2 Pergeseran Kodrat Perempuan ... 61
4.4.2.1. Ibu Bekerja ... 62
4.4.3. Pergeseran Peran Perempuan kedalam Peran Ganda ... 63
4.4.4. Persepsi Suami Terhadap Publik Spehere ... 64
4.5. Dampak Perempuan Bekerja di Keluarga ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 72
B.Saran... 73
DAFTAR TABEL
Daftar Gambar
Gambar 1 ... 36
Gambar 2 ... 38
Gambar 3 ... 40
Gambar 4 ... 45
Gambar 5 ... 46
Gambar 6 ... 53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki
sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial.
Kebanyakan sistem patriarki juga patrilineal. Secara umum budaya
patriarki adalah budaya dimana laki-laki memiliki pengaruh yang besar
atau lebih tinggi kedudukannya dibanding dengan perempuan. Pada
zaman dahulu hal ini memang sangat dipegang teguh oleh semua orang
dan mereka yakin bahwa laki-laki memang bertanggung jawab penuh
sebagai seorang pemimpin.
Mengingat budaya patriarki di Indonesia sangatlah kuat
pengaruhnya, maka laki-laki yang melakukan budaya seperti ini akan
berpengaruh secara mutlak dalam keluarga. Dimana laki-laki yang
berhak mengambil keputusan dalam suatu masalah, dan laki-laki juga
yang menentukan iya atau tidaknya sesuatu yang dilakukan oleh
keluarganya. Hal ini juga yang menghambat kaum perempuan untuk
berkembang karena mereka akan merasa menjadi orang yang tidak
berguna karena bisanya hanya tinggal dirumah mengurus urusan rumah
tangga saja. Bagi sebagian perempuan tentu saja hal ini membuat
perempuan merasa dirinya ingin dihargai dan menjadi memberontak dan
Masyarakat yang menganut patriarki meletakkan laki-laki pada
posisi dan kekuasaan yang dominan dibandingkan dengan perempuan.
Laki-laki dianggap memiliki kekuatan lebih dibanding perempuan. Disemua
aspek kehidupan, masyarakat memandang perempuan sebagai seseorang
yang lemah dan tidak berdaya. Budaya patriarki secara turun-temurun
membentuk perbedaan perilaku, status, dan otoritas antara laki-laki dan
perempuan dimasyarakat.
Budaya patriarki sangat sulit untuk dihilangkan dari masyarakat
karena masyarakat tetap memeliharanya. Stereotipe yang melekat kepada
perempuan sebagai pekerja domestik membuatnya lemah karena dia tidak
mendapatkan uang dari hasil kerjanya dalam mengurus rumah tangga.
Pekerjaan domestik tersebut dianggap remeh dan menjadi kewajiban dari
perempuan.
Budaya patriarki beranggapan bahwa perempuan tidak punya hak
untuk menjadi pimpinan rumah tangga, sebaliknya mereka berhak untuk
diatur. Pekerjaan domestik yang dibebankan kepadanya menjadi identik
dengan dirinya sehingga posisi perempuan kerap kali identik dengan
pekerjaan yang beragam macamnya dalam waktu yang tidak terbatas dan
dengan beban yang berlipat. Misalnya memasak, mencuci, menjaga
kerapian dan kebersihan rumah, membimbing belajar anak, dan lain-lain.
Dimana pekerjaan domestik yang berat tersebut dilakukan bersama-sama
Sementara laki-laki dengan peran publiknya menurut kebiasaan
masyarakat (kontruk sosial) tidak bersentuhan dengan beban kerja
domestik-reproduktif, karena pekerjaan ini dipandang hanya layak
dikerjakan oleh perempuan. Pembagian kerja berdasarkan dikotomi
domestik-publik, dimana pekerjaan di ranah publik mendapat imbalan
ekonomis, sedangkan ranah domestik tidak mendapatkan imbalan. Hal
itu menyebabkan hasil kerja perempuan yang berat dianggap pekerjaan
rendah. Realitas tersebut memperkuat ketidak-adilan gender yang telah
melekat dalam masyarakat.
Kajian tentang perempuan merupakan suatu kajian yang tidak ada
habisnya dan banyak menarik perhatian para ahli. Hal ini terbukti dari
banyaknya berbagai penelitian mengenai perempuan khususnya
penelitian perempuan mengenai peranan perempuan dalam pemenuhan
ekonomi keluarga. Adanya kesempatan atau peluang yang tersedia untuk
perempuan bekerja diluar perannya sebagai ibu rumah tangga,
perempuan juga harus tetap menyesuaikan perannya sebagai ibu rumah
tangga serta sebagai pencari nafkah.
Peran perempuan sebagai bagian dari pencari nafkah dalam
keluarga terdiri dari berbagai macam pandangan, dimana adanya
pandangan dalam masyarakat yang menganggap bahwa seorang
perempuan yang identik memiliki sifat penyayang, penuh kasih, dan
rajin, maka perempuan itu lebih layak menjadi ibu rumah tangga saja,
merupakan tanggung jawab penuh dari perempuan. Akan tetapi pada
kenyataannya dalam kehidupan nyata, faktor ekonomi dalam keluarga
merupakan faktor utama yang menjadi tuntutan bagi kaum perempuan
untuk ikut serta bekerja di ranah publik baik sebagai upaya untuk
memenuhi maupun menambah penghasilan ekonomi keluarga.
Kemajuan zaman seiring dengan berkembangnya informasi dan
tingkat kemampuan intelektual manusia, dengan begitu peran seseorang
dalam kehidupan pun terus berubah untuk mengimbangi kemajuan
zaman tersebut. Tidak terkecuali mengenai peran perempuan dalam
memenuhi maupun meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
keluarga. Biasanya tulang punggung dalam sebuah keluarga adalah
laki-laki atau suami, tapi kini kaum perempuan banyak juga yang berperan
aktif untuk turut serta menambah atau meningkatkan tingkat
perekonomian dalam keluarganya. Perempuan tidak sekedar hanya
sebagai ibu bagi anak-anaknya dan sebagai istri untuk suaminya, tapi
perempuan juga mempunyai peran lain dalam keluarga.
Pada dasarnya perempuan adalah sosok yang dikodratkan Tuhan
berperan sebagai ibu rumah tangga yang harus memberikan tenaga dan
perhatiannya untuk keluarga demi keutuhan sebuah keluarga tanpa
mengharapkan imbalan. Tapi kenyataan yang kita lihat pada saat ini
adalah meluasnya fenomena perempuan yang memiliki peran ganda
karena semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan ekonomi dalam
Kondisi yang demikian mengharuskan perempuan untuk bekerja.
Sehingga tidak jarang ditemui ada perempuan yang memiliki penghasilan
yang lebih memadai untuk memenuhi kebutuhan keluarga dibandingkan
dengan penghasilan yang dimiliki oleh suaminya. Dengan adanya peran
ganda perempuan sedikit banyaknya akan menimbulkan pergeseran
nilai-nilai dalam keluarga. Dimana pergeseran nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari
berubahnya struktur atau susunan yang sebelumnya telah ada dalam
keluarga.
Keterlibatan perempuan di ranah publik selain karena didasari oleh
faktor ekonomi, tetapi juga tidak terlepas dari faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya seperti motivasi, keinginan yang besar dari dalam diri
untuk berkarya atau berkarir dan mengembangkan bakat yang dimiliki,
serta adanya keyakinan dan cara pemikiran yang positif pada diri sendiri
terhadap kemampuan yang dimiliki untuk melakukan hal-hal positif yang
dapat membawa pada keberhasilan dan kesuksesan.
Seorang perempuan ketika melihat adanya peluang untuk
mengembangkan bakat dan melakukan hal positif yang dapat
mendatangkan penghasilan serta juga mendapat dukungan dari
lingkungan keluarganya, maka perempuan akan berusaha untuk
mengembangkan, menggali, serta mengukir berbagai bentuk prestasi dan
berusaha untuk maju dan bangkit dari keterpurukan menuju tingkat
kehidupan yang lebih baik.
Dalam penelitian ini beberapa pekerjaan yang dilakukan
perempuan yang bekerja sebagai penjual kue keliling, sebagai buruh cuci
pakaian dan sebagai penjahit sepatu. Perempuan yang bekerja sebagai
buruh cuci pakaian tersebut melakukan pekerjaannya setiap pagi hari.
Perempuan yang bekerja sebagai penjual kue keliling dulunya dia
menjual kue-kue nya berkeliling setiap sampai dengan siang hari
disekitar pemukiman warga, tapi kini dia tidak berkeliling lagi, dia
menjual kuenya di pajak. Sedangkan perempuan yang bekerja sebagai
penjahit sepatu melakukan pekerjaannya di pajak.
Untuk itu saya sebagai peneliti akan mengkaji kehidupan kaum
perempuan yang bekerja sebagai penjual kue, sebagai buruh cuci
pakaian, serta sebagai penjahit sepatu. Dengan adanya beberapa profesi
diatas, saya sebagai peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap profil beberapa perempuan diatas. Saya ingin mengetahui sejauh
mana permasalahan ekonomi yang dialami dalam keluarga.
Adapun judul penelitian saya adalah “Peran Ganda Perempuan
Bekerja Dalam Budaya Patriarki di Kepenghuluan Bangko
Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
Hilir-Riau”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Penyebab peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko
Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
2. Pergeseran nilai-nilai yang ditimbulkan dalam keluarga di
Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako
Kabupaten Rokan Hilir-Riau.
3. Pergeseran peran dan status dalam keluarga di Kepenghuluan
Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
Hilir-Riau.
4. Dampak peran ganda bagi keluarga di Kepenghuluan Bangko
Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
Hilir-Riau.
5. Peran ganda perempuan dalam budaya patriarki di Kepenghuluan
Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
Hilir-Riau.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah
diatas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya peran ganda
perempuan dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko Sempurna
Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.
2. Pergeseran nilai-nilai yang timbul dalam keluarga sebagai akibat
dari peran ganda perempuan bekerja dalam keluarga di
Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako
1.4. Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah diatas, maka rumusan daalm
penelitian ini adalah:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya peran ganda perempuan di
Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako
Kabupaten Rokan Hilir-Riau?
2. Bagaimana pergeseran nilai-nilai yang ditimbulkan dalam keluarga
sebagai peran ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko
Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau
3. Bagaimana dampak peran ganda perempuan dalam keluarga di
Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako
Kabupaten Rokan Hilir-Riau?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk:
1. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya peran
ganda perempuan di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan
Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.
2. Untuk mengetahui pergeseran nilai-nilai dalam keluarga yang
memiliki peran ganda dalam keluarga di Kepenghuluan Bangko
Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan
3. Untuk mengetahui dampak peran ganda perempuan dalam keluarga
di Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako
Kabupaten Rokan Hilir-Riau.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat luas
mengenai peran ganda perempuan bekerja dalam keluarga
khususnya masyarakat di Kepenghuluan Bangko Sempurna
Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir-Riau.
2. Untuk memperluas wawasan bagi masyarakat dan pembaca agar
hasil penelitian mengenai peran ganda perempuan dalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dapat dijadikan sebagai
masukan untuk peneliti selanjutnya.
3. Agar pemerintah lebih memperhatikan masalah kesempatan atau
peluang kerja bagi kaum perempuan guna untuk meningkatkan
bidang ekomomi dan pembangunan.
4. Sebagai pengetahuan dan memenuhi syarat mendapatkan gelar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Kesimpulan mengenai perempuan yang bekerja sebagai pedagang
kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu di
Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten
Rokan Hilir-Riau yaitu:
1. Faktor ekonomi menjadi alasan utama bagi mereka perempuan yang
bekerja sebagai pedagang kue keliling, buruh cuci pakaian, dan
penjahit sepatu. Selain bekerja di ranah domestik yang hanya memiliki
peran reproduksi, sekarang perempuan bisa juga terlibat dalam
pekerjaan di ranah publik, sehingga perempuan bisa lebih produktif.
Selain faktor ekonomi, ada juga yang melatarbelakangi perempuan
memilih untuk bekerja, yaitu faktor sosial budaya yang ada dalam
lingkungan masyarakat.
2. Setelah mengerjakan tugas domestik seperti memasak, membersihkan
rumah, mencuci pakaian, kemudian mereka mengerjakan pekerjaan di
ranah publik yaitu bekerja sebagai pedagang kue keliling, sebagai buruh
cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu. Setelah itu, setelah selesai
mengerjakan pekerjaannya di ranah publik, mereka kembali lagi pada
peran awal mereka yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga di dalam
3. Adanya faktor pendorong mereka untuk melakukan pekerjaan sebagai
pedagang kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit
sepatu yaitu didorong oleh adanya keinginan dari dalam diri mereka
untuk menambah penghasilan suami mereka serta untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, selain itu menjadi pedagang kue keliling, sebagai
buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu tidak harus memiliki
tingkat pendidikan tinggi dan merupakan jenis pekerjaan yang tidak
susah serta mereka juga mendapatkan izin atau diperbolehkan oleh
anggota keluarga untuk bekerja di ranah publik.
B.SARAN
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah diharapkan dengan
sangat kepada masyarakat untuk lebih menghargai tenaga kerja
perempuan, khususnya kaum perempuan yang bekerja sebagai pedagang
kue keliling, sebagai buruh cuci pakaian, dan sebagai penjahit sepatu
maupun jenis pekerjaan yang lainnya. Kita harus menghargai usaha
mereka dalam upaya untuk turut menambah penghasilan keluarganya
demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga serta kebutuhan
pendidikan anak-anak mereka. Apabila mereka memilih untuk bekerja
yang demikian, berarti mereka adalah sosok orang-orang yang memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abdullah, Irawan. 1997. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset.
Fakih, Mansour Dr. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Frommel, dan Marie Claire Barth. 2003. Hati Allah Bagaikan Hati
Seorang Ibu(Pengantar Teologi Feminis). Jakarta: BPK Gunung
Mulia
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : GP Press
Jacson, Stevi. Jackie Jones. 2009. Teori-Teori Feminis Kontemporer.
Yogyakarta dan Bandung : Jalasutra.
Moleong, Lexy.2010. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja
Rosda Karya
Notopuro, Hardjito. 1984. Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan
di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Poerwadarminta, W.J.S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :
RajaGrafindo Persada.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
Umar, Dr. Nasaruddin. 2001. Argumen Kesetaraan Gender Perspektif
Al-Qur’an, cet.II. Jakarta: Paramadina
Ustman, Husaini. Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metode Penelitian
Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Sumber Jurnal:
Juliastuti, Nuraini. 8 September 2000. Kebudayaan yang Maskulin,
Macho, Jantan, dan Gagah. Newsletter KUNCI hal. 4.
Jurnal Perempuan, edisi 74. 2012. Siapakah Agen Ekonomi?. Jakarta :
Yayasan Jurnal Perempuan.
Mulia, Siti Musdah. Anik Farida. 2005. Perempuan dan Politik. Jakarta :