PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR-
DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
OLEH:
ABKAR
NIM : 509311001
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Abkar, NIM. 509311001. Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melaksanakan Dasar-Dasar Survey Dan Pemetaan Siswa Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan SMK Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Fakultas Teknik UNIMED, Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan Siswa Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan SMK N 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran Integratif. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan SMK N 3 Takengon Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (Planning), tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Jumlah partisipan dalam pelaksanaan siklus sebanyak 18 siswa pada program keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun Ajaran 2013/2014.
ii
iii ABSTRACT
Abkar, NIM. 509 311 001. Application of Integrative Learning Model to Improve Learning Outcomes Implement Basics Student Survey And Mapping Class X Survey Mapping Skills Program SMK 3 Takengon Academic Year 2013/2014. Scription, Faculty of Engineering UNIMED, Medan 2014.
This study aims to improve learning outcomes Implement Basics Work Survey and Mapping Class X Student Survey Mapping Skills Program SMK N 3 Takengon by applying an integrative learning model. The subjects were Class X Student Survey Mapping Skills Program SMK N 3 Takengon Academic Year 2013/2014.
This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of 2 meetings. Each cycle consists of stages of planning (Planning), action (Acting), observation (Observing), and reflection (Reflecting). The number of participants in the implementation of the cycle as many as 18 students in the program expertise Survey Mapping Engineering Academic Year 2013/2014.
iv
(33.33%), Good 7 students (38.88%) and very good category 5 students (27.77 %) or 100% of students achieving KKM.
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia yang dapat penulis katakan selain mengucapkan
Puji Syukur khadirat Allah SWT atas anugerah dan karuniaNya, yang
memberikan penulis kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun
skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan
Pemetaan Kelas X Program Keahlian Teknik Survey Pemetaan SMK Negeri 3
Takengon Tahun Ajaran 2013/2014 dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari yang diharapkan dalam teknik penulisan maupun materi, akan
tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam proses penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik materi, dukungan moril dan informasi. Pada
kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan hati dan penuh penghargaan
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Drs Nono Sebayang, ST., M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis
dalam penyusunan Skripsi ini.
2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri
vi
3. Prof.Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri medan sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik yang juga
bertindak sebagai dosen penguji.
4. Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Hezekiel Pasaribu, M.Pd selaku narasumber atau yang bertindak sebagai
dosen penguji.
7. Drs. Kristian, ST.,M,Pd selaku narasumber atau yang bertindak dosen
penguji.
8. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
9. Drs. Aldi Munardi selaku kepala sekolah SMK Negeri 3 Takengon atas
bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian ini.
10. Kedua Orang tua penulis Nurdin dan Nurhayati yang telah memberikan
materi nasehat dan bimbingan serta mengajari selalu untuk bersabar dan
bersyukur kepada Allah SWT.
11. Rekan –rekan mahasiswa teknik bangunan stambuk 2009 dan para
senior-senior yang banyak memberi informasi dan masukan demi penyempurnaan
proposal ini.
12. Rekan-rekan PPLT 2012 SMP Negeri 2 Gebang.
13. Sahabat penulis Yasri dan Riansyah Putra yang telah memberikan bantuan
vii
mulai dari keperluan pelaksanaan seminar proposal sampai dengan ujian
meja hijau sehingga terlaksana dengan sempurna.
Penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin.
Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
teknik penulisan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap agar
skripsi ini dapat memberikan tambahan ilmu dan memberi manfaat kepada
siapapun yang membacanya. Terima Kasih.
Medan, Juni 2014 Penulis
Abkar
viii
1. Hakikat Hasil Belajar Melaksanakan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan ... 10
1.1 Pengertian Pengukuran sifat datar kerangka dasar vertikal .... 15
1.2 Pengolahan data sifat datar kerangka dasar vertikal ... 22
1.3 Prosedur dan Langkah Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar vertikal ... 24
2. Hakikat Model pembelajaran Integratif ... 30
2.1 Tujuan Model Pembelajaran Integratif ... 31
2.2Merancang Model Pembelajaran Integratif ... 32
ix
3. Penelitian Yang Relevan ... 39
B. Kerangka Berpikir ... 41
1. Model Pembelajaran Integratif dapat Meningkatkan Hasil Belajar Dasar- Dasar Survey dan Pemetaan ... 41
C. Pengajuan Hipotesis ... 42
E. Metode dan Prosedur Penelitian ... 44
F. Kegiatan Penelitian ... 46
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ( Dua Pertemuan) ... 71
1. Perencanaan (Planing) ... 71
2. Pelaksanaan (Akting) ... 72
x
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ... 74
C. Uji Hipotesis Penelitian ... 77
D. Temuan Penelitian ... 78
E. Keterbatasan Penelitian ... 78
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II ... 56
Gambar 4.1 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 70
Gambar 4.2 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 74
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar ... 5
Table 3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 48
Tabel 3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 53
Table 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I ... 54
Table 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus II ... 54
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Hasil Uji Coba Instrumen Siklus I ... 62
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Hasil Uji Coba Instrumen Siklus II ... 63
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 69
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 73
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 75
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 84
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 86
Lampiran 3 Tabel uji validitas, reliabilitas dan taraf kesukaran siklus I ... 100
Lampiran 4 Perhitungan Validitas Tes Siklus I ... 101
Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus I ... 103
Lampiran 6 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus I ... 105
Lampiran 7 Tabel Daya Beda Siklus I ... 106
Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda Soal Tes Siklus I ... 107
Lampiran 9 Tabel uji validitas, reliabilitas dan taraf kesukaran siklus II ... 108
Lampiran 10 Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 109
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus II ... 110
Lampiran 12 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus II ... 112
Lampiran 13 Tabel Daya Beda Siklus II ... 113
Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Soal Tes Siklus II ... 114
Lampiran 15 Tabel r Product Momen ... 115
Lampiran 16 Tes Kemampuan Siswa ... 116
Lampiran 17 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Siswa ... 125
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap
individu yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapkan untuk
menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi (IPTEK) dalam rangka mensukseskan pembangunan yang senantiasa
mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan. Untuk melaksanakan
pembangunan tersebut dibutuhkan tenaga-tenaga yang terampil kemampuan
pengetahuan dan penguasaan teknologi yang cukup memadai sesuai dengan
jenjang pendidikan yang dimiliki nya. Sejalan dengan kemajuan dan
perkembangan teknologi dengan sendirinya akan membutuhkan tenaga kerja yang
terampil dan siap pakai, maka untuk tujuan tersebut pemerintah terus
mengupayakan peningkatan wadah pendidikan nasional. Sistem pendidikan
nasional tertuang dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 didefinisikan sebagai
berikut, “sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.
Dalam pendidikan nasional terdapat pendidikan formal dan non formal. Dinn
Wahyudin (2007:3) mengemukakan pendidikan formal adalah suatu satuan (unit)
sosial atau lembaga sosial yang secara sengaja dibangun dengan kekhususan
tugasnya untuk melaksanakan proses pendidikan. Lingkungan pendidikan non
2
langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif (Tirtarahardja dan Sula,
2000:179).
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu
untuk memasuki lapangan kerja, dunia industri dan sekaligus memberikan bakal
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Rupert Evans (2011)
mendefinisikan SMK adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan
seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu
bidang pekerjaan lainnya, hal ini dijabarkan dalam suatu kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
SMK sebagai lembaga yang memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda
yang disesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa dididik dan
dilatih dengan keterampilan, agar profesional dalam bidang keahliannya
masing-masing. Bidang keahlian yang ada di SMK diantaranya bidang keahlian
bangunan, bidang keahlian elektronika, bidang keahlian listrik, bidang keahlian
mesin produksi dan bidang keahlian mesin otomotif serta masih banyak lagi
bidang keahlian lainnya.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
proses pembelajaran. Berdasarkan observasi awal, dalam proses pembelajaran
siswa kurang didorong berperan aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Proses pembelajaran dikelas dan dilapangan diarahkan pada mendengarkan dan
menyimak informasi yang disajikan oleh guru, sehingga siswa hanya dapat
3
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan di SMK umumnya
dilakukan oleh guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan
pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, dan analisis hanya sebagian kecil dari
pembelajaran yang dilakukan. Hal ini menyebabkan siswa kurang
mengembangkan daya nalarnya dalam memecahkan masalah dan
mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata.
Sikap peserta didik yang pasif atau hanya menerima apa yang diberikan pendidik
dan model pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan tidak
teraktifkannya potensi kemampuan siswa sehingga menjadi pasif dan kurang
terampil berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah begitu banyak peserta didik yang
pasif, mereka cenderung duduk diam mendengarkan tanpa mampu
mengembangkan informasi yang diperoleh atau berdiskusi. Situasi tersebut harus
ditanggapi serius oleh pendidik untuk mencari alternatif pembelajaran mengenai
model pembelajaran yang sesuai dan bagaimana memotivasi peserta didik untuk
kreatif dan percaya diri serta mendorong berpikir kritis. Pada dasarnya siswa
mempunyai keterampilan berpikir kritis dalam belajar misalnya keterampilan
bertanya, hipotesis, klasifikasi, observasi (pengamatan) dan interpretasi. Tetapi
keterampilan-keterampilan ini terkadang tidak berkembang dengan baik maka
diperlukan adanya model yang mampu mengembangkan keterampilan berpikir
kritis siswa dalam pembelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey
4
Untuk menyiapkan lulusan siap pakai, dan mampu beradaptasi di lapangan
kerja, untuk itu harus dibentuk melalui serangkaian pembelajaran dan pelatihan
praktik yang hampir menyerupai dunia kerja. SMK Negeri 3 Takengon
mempunyai tiga kelompok pelajaran yang digolongkan yaitu : pelajaran normatif,
pelajaran adaptif dan pelajaran produktif. Mata pelajaran dasar-dasar survey dan
pemetaan merupakan pelajaran produktif.
SMK Negeri 3 Takengon merupakan SMK yang memiliki Program Keahlian
Teknik Survey Pemetaan, yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang
meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Salah satu mata pelajaran produktif
yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif adalah
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan. Mata Pelajaran
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan pada siswa SMK
Program Keahlian Survey Pemetaan merupakan mata pelajaran utama yang
sangat penting, merupakan dasar untuk menempuh mata pelajaran lainnya.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada hari kamis
tanggal 5 September 2013, menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan yang tertera dalam
hasil ujian akhir semester pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program
Keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu, bahwa 19
siswa yang memperoleh nilai < 70 sebanyak 11 siswa (57,89 %), memperoleh
nilai 70 – 79 sebanyak 6 siswa (31,75%) dan memperoleh nilai 80 – 89 sebanyak
2 siswa (10,52%) dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di
5
tercapai tujuan pembelajaran, dimana masih banyak siswa yang mendapat nilai
dibawah Standart Kelulusan Belajar minimal (SKBM) yang ditetapkan sekolah
yaitu 70, Selengkapnya perolehan nilai rata-rata hasil belajar Melaksanakan
Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1: Perolehan Nilai Hasil Belajar Ujian Akhir Semester Pelajaran Melaksanakan Dasar-Dasar Survey Dan Pemetaan Kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program Keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun Ajaran 2012/2013.
Tahun ajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
2012/2013
Tidak tercapainya hasil belajar siswa seperti yang diharapkan dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor. Faktor tersebut dapat digolongkan atas dua golongan
besar yaitu (1) faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yang meliputi
faktor fisiologi, (2) faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yang
meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental Daryanto (2010).
Sistem pembelajaran yang dimaksud kurang mempengaruhi hasil belajar
yaitu model yang dilakukan oleh guru bidang studi masih bersifat konvensional di
mana pembelajaran menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga
pembelajaran masih berorientasi kepada guru, dalam hal ini proses belajar
6
siswa hanya menerima apa yang disajikan guru, sehingga siswa tidak termotivasi
untuk berperan aktif dalam belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru
merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bertanggung jawab
untuk mengatur, mengarahkan, serta menciptakan suasana yang mendorong siswa
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dikelas dan diluar kelas seperti praktik.
Untuk menunjang kegiatan tersebut maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Melihat dari hasil belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan
Pemetaan yang kurang baik sehingga dimungkinkan bahwa penyebab adalah
kurangnya pemilihan model pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, Dalam hal ini siswa akan dapat
menguasai keterampilan kerja secara optimal.
Model pembelajaran Integratif adalah sebuah model pengajaran atau
instruksional untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman mendalam
tentang bangunan sistematis sambil secara bersamaan melatih keterampilan
berpikir kritis mereka Eggen, dkk, (2012). Penggunaan model pembelajaran
integratif jika disesuaikan dengan materi pokok dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu penulis ingin mengadakan penelitian di SMK Negeri 3
Takengon dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat didefinisikan beberapa
masalah antara lain:
1. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar
Survey dan Pemetaan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program
Keahlian Survey Pemetaan.
2. Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional,
yaitu pembelajaran yang menggunakan metode ceramah sehingga proses
belajar berpusat pada guru.
3. Penerapan model pembelajaran dikelas belum Variatif.
4. Guru banyak menekankan siswa pada aspek pengetahuan dan pemahaman
dalam pembelajaran sehingga siswa kurang terlatih untuk mengembangkan
daya nalarnya.
5. Siswa yang pasif dan kurang mampu mengembangkan informasi yang
diperoleh.
6. Kurangnya keterampilan siswa untuk berpikir kritis dalam pembelajaran.
7. Kurangnya keaktipan siswa dalam pembelajaran.
8. Kurangnya minat belajar siswa mengakibatkan aktivitas belajar siswa
menurun.
8
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan mengingat luasnya masalah yang terkait
dalam penelitian ini, serta keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis maka
masalah yang diteliti perlu dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Integratif
untuk meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa pada pelajaran
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dengan materi
Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar Vertikal.
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program
Keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun ajaran 2013/2014
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka
dapat dirumuskan masalahnya adalah : Apakah melalui model pembelajaran
Integratif dapat meningkatkan hasil belajar Kognitif siswa pada pelajaran
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dengan materi
Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar Vertikal ?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan
penelitian tindakan kelas adalah : Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar
kognitif siswa pada mata pelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey
dan Pemetaan dengan materi Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar Vertikal
9
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai
pihak antara lain:
1. Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah SMK Negeri 3 Takengon
dalam usaha meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan model
belajar terutama model belajar Integratif.
2. Sebagai bahan masukan kepada guru SMK Negeri 3 Takengon khususnya
guru mata pelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan
Pemetaan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengusai materi
pelajaran.
3. Dapat meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis belajar siswa terhadap
mata pelajaran Melaksanakan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dengan cara
meransang kebutuhan berprestasi yang ada dalam diri siswa melalui
menggunakan model pembelajaran Integratif.
4. Sebagai bahan referensi/dokumentasi bagi mahasiswa Universitas Negeri
Medan.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,
yaitu rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model
pembelajaran Integratif adalah mengalami peningkatan hasil belajar, pada siklus I
diketahui siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas sebanyak 9 siswa (50.00%),
Cukup 7 siswa (38.88%), dan Baik 2 siswa (11.11%) dari nilai ideal 100, nilai
perolehan rata-rata 64.44 meningkat pada siklus II yaitu dengan nilai hasil belajar
siswa dengan kategori cukup sebanyak 6 siswa (33,33%), Baik 7 siswa (38.88%)
dan kategori sangat baik 5 siswa (27.77%). Dari nilai ideal 100, nilai perolehan
rata-rata 81.30 tergolong dalam kategori baik. Oleh karena itu, penerapan model
pembelajaran Integratif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran melaksanakan pekerjaan Dasa-Dasar Survey Dan Pemetaan Kelas X
Program Keahlian Teknik Survey Pemetaan SMK Negeri 3 Takengon Tahun
Ajaran 2013/2014
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan di atas disarankan bahwa :
1. Bagi guru melaksanakan dasar-dasar Survey Pemetaan yang ingin
menerapkan model pembelajaran Integratif sebaiknya benar-benar
memberikan bimbingan lebih kepada siswa tentang apa yang mereka harus
81
2. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Integratif,
untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu yang tepat serta
langkah model pembelajaran Integratif yang teratur.
3. Sebaiknya guru lebih memberikan penguatan dan mendorong keberanian
82
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
_______. 2012.Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
_______. 1999 . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidikan dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ennis, R. H (1985). Critical Thinking. USA : Prentice Hall, Inc.
Evans, Rupers.2011. Pelaksanaan Program Pendidikan Sistem Ganda Pada SMK di Kota Kendari. Tersedia http://www.ktiguru.org.
Eggen, Paul and Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajar Konten dan Keterampilan Berfikir. Jakarta: Indeks.
Hamalik Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
______. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nana Sudjana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan jilid 1. Bandung: Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan.
Slameto. 2003. Belajar dan faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Asti.
Sugiono. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sardirman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suryabrata, Sumadi. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
83
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta. Bumi Aksara.
Tirtarahardja, Umar & La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.