• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELAKSANAKAN DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN SURVEY PEMETAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELAKSANAKAN DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN SURVEY PEMETAAN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTEGRATIF

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR-

DASAR SURVEY DAN PEMETAAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

OLEH:

ABKAR

NIM : 509311001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Abkar, NIM. 509311001. Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melaksanakan Dasar-Dasar Survey Dan Pemetaan Siswa Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan SMK Negeri 3 Takengon Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi, Fakultas Teknik UNIMED, Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan Siswa Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan SMK N 3 Takengon dengan menerapkan model pembelajaran Integratif. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan SMK N 3 Takengon Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (Planning), tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Jumlah partisipan dalam pelaksanaan siklus sebanyak 18 siswa pada program keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun Ajaran 2013/2014.

(6)

ii

(7)

iii ABSTRACT

Abkar, NIM. 509 311 001. Application of Integrative Learning Model to Improve Learning Outcomes Implement Basics Student Survey And Mapping Class X Survey Mapping Skills Program SMK 3 Takengon Academic Year 2013/2014. Scription, Faculty of Engineering UNIMED, Medan 2014.

This study aims to improve learning outcomes Implement Basics Work Survey and Mapping Class X Student Survey Mapping Skills Program SMK N 3 Takengon by applying an integrative learning model. The subjects were Class X Student Survey Mapping Skills Program SMK N 3 Takengon Academic Year 2013/2014.

This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of 2 meetings. Each cycle consists of stages of planning (Planning), action (Acting), observation (Observing), and reflection (Reflecting). The number of participants in the implementation of the cycle as many as 18 students in the program expertise Survey Mapping Engineering Academic Year 2013/2014.

(8)

iv

(33.33%), Good 7 students (38.88%) and very good category 5 students (27.77 %) or 100% of students achieving KKM.

(9)

v

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih mulia yang dapat penulis katakan selain mengucapkan

Puji Syukur khadirat Allah SWT atas anugerah dan karuniaNya, yang

memberikan penulis kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun

skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan

Pemetaan Kelas X Program Keahlian Teknik Survey Pemetaan SMK Negeri 3

Takengon Tahun Ajaran 2013/2014 dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari yang diharapkan dalam teknik penulisan maupun materi, akan

tetapi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Dalam proses penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak baik materi, dukungan moril dan informasi. Pada

kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan hati dan penuh penghargaan

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Drs Nono Sebayang, ST., M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis

dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri

(10)

vi

3. Prof.Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri medan sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik yang juga

bertindak sebagai dosen penguji.

4. Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Hezekiel Pasaribu, M.Pd selaku narasumber atau yang bertindak sebagai

dosen penguji.

7. Drs. Kristian, ST.,M,Pd selaku narasumber atau yang bertindak dosen

penguji.

8. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

9. Drs. Aldi Munardi selaku kepala sekolah SMK Negeri 3 Takengon atas

bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian ini.

10. Kedua Orang tua penulis Nurdin dan Nurhayati yang telah memberikan

materi nasehat dan bimbingan serta mengajari selalu untuk bersabar dan

bersyukur kepada Allah SWT.

11. Rekan –rekan mahasiswa teknik bangunan stambuk 2009 dan para

senior-senior yang banyak memberi informasi dan masukan demi penyempurnaan

proposal ini.

12. Rekan-rekan PPLT 2012 SMP Negeri 2 Gebang.

13. Sahabat penulis Yasri dan Riansyah Putra yang telah memberikan bantuan

(11)

vii

mulai dari keperluan pelaksanaan seminar proposal sampai dengan ujian

meja hijau sehingga terlaksana dengan sempurna.

Penulis berusaha menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin.

Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun

teknik penulisan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang

membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap agar

skripsi ini dapat memberikan tambahan ilmu dan memberi manfaat kepada

siapapun yang membacanya. Terima Kasih.

Medan, Juni 2014 Penulis

Abkar

(12)

viii

1. Hakikat Hasil Belajar Melaksanakan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan ... 10

1.1 Pengertian Pengukuran sifat datar kerangka dasar vertikal .... 15

1.2 Pengolahan data sifat datar kerangka dasar vertikal ... 22

1.3 Prosedur dan Langkah Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar vertikal ... 24

2. Hakikat Model pembelajaran Integratif ... 30

2.1 Tujuan Model Pembelajaran Integratif ... 31

2.2Merancang Model Pembelajaran Integratif ... 32

(13)

ix

3. Penelitian Yang Relevan ... 39

B. Kerangka Berpikir ... 41

1. Model Pembelajaran Integratif dapat Meningkatkan Hasil Belajar Dasar- Dasar Survey dan Pemetaan ... 41

C. Pengajuan Hipotesis ... 42

E. Metode dan Prosedur Penelitian ... 44

F. Kegiatan Penelitian ... 46

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ( Dua Pertemuan) ... 71

1. Perencanaan (Planing) ... 71

2. Pelaksanaan (Akting) ... 72

(14)

x

4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ... 74

C. Uji Hipotesis Penelitian ... 77

D. Temuan Penelitian ... 78

E. Keterbatasan Penelitian ... 78

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II ... 56

Gambar 4.1 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 70

Gambar 4.2 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 74

(16)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar ... 5

Table 3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 48

Tabel 3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 53

Table 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I ... 54

Table 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus II ... 54

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Hasil Uji Coba Instrumen Siklus I ... 62

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Hasil Uji Coba Instrumen Siklus II ... 63

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 69

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 73

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 75

(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 84

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 86

Lampiran 3 Tabel uji validitas, reliabilitas dan taraf kesukaran siklus I ... 100

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Tes Siklus I ... 101

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus I ... 103

Lampiran 6 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus I ... 105

Lampiran 7 Tabel Daya Beda Siklus I ... 106

Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda Soal Tes Siklus I ... 107

Lampiran 9 Tabel uji validitas, reliabilitas dan taraf kesukaran siklus II ... 108

Lampiran 10 Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 109

Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes Siklus II ... 110

Lampiran 12 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Siklus II ... 112

Lampiran 13 Tabel Daya Beda Siklus II ... 113

Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Soal Tes Siklus II ... 114

Lampiran 15 Tabel r Product Momen ... 115

Lampiran 16 Tes Kemampuan Siswa ... 116

Lampiran 17 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Siswa ... 125

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

individu yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapkan untuk

menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan

teknologi (IPTEK) dalam rangka mensukseskan pembangunan yang senantiasa

mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan. Untuk melaksanakan

pembangunan tersebut dibutuhkan tenaga-tenaga yang terampil kemampuan

pengetahuan dan penguasaan teknologi yang cukup memadai sesuai dengan

jenjang pendidikan yang dimiliki nya. Sejalan dengan kemajuan dan

perkembangan teknologi dengan sendirinya akan membutuhkan tenaga kerja yang

terampil dan siap pakai, maka untuk tujuan tersebut pemerintah terus

mengupayakan peningkatan wadah pendidikan nasional. Sistem pendidikan

nasional tertuang dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 didefinisikan sebagai

berikut, “sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan

yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.

Dalam pendidikan nasional terdapat pendidikan formal dan non formal. Dinn

Wahyudin (2007:3) mengemukakan pendidikan formal adalah suatu satuan (unit)

sosial atau lembaga sosial yang secara sengaja dibangun dengan kekhususan

tugasnya untuk melaksanakan proses pendidikan. Lingkungan pendidikan non

(19)

2

langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif (Tirtarahardja dan Sula,

2000:179).

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang

bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu

untuk memasuki lapangan kerja, dunia industri dan sekaligus memberikan bakal

untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Menurut Rupert Evans (2011)

mendefinisikan SMK adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan

seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu

bidang pekerjaan lainnya, hal ini dijabarkan dalam suatu kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

SMK sebagai lembaga yang memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda

yang disesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa dididik dan

dilatih dengan keterampilan, agar profesional dalam bidang keahliannya

masing-masing. Bidang keahlian yang ada di SMK diantaranya bidang keahlian

bangunan, bidang keahlian elektronika, bidang keahlian listrik, bidang keahlian

mesin produksi dan bidang keahlian mesin otomotif serta masih banyak lagi

bidang keahlian lainnya.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

proses pembelajaran. Berdasarkan observasi awal, dalam proses pembelajaran

siswa kurang didorong berperan aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran dikelas dan dilapangan diarahkan pada mendengarkan dan

menyimak informasi yang disajikan oleh guru, sehingga siswa hanya dapat

(20)

3

Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan di SMK umumnya

dilakukan oleh guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan

pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, dan analisis hanya sebagian kecil dari

pembelajaran yang dilakukan. Hal ini menyebabkan siswa kurang

mengembangkan daya nalarnya dalam memecahkan masalah dan

mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata.

Sikap peserta didik yang pasif atau hanya menerima apa yang diberikan pendidik

dan model pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan tidak

teraktifkannya potensi kemampuan siswa sehingga menjadi pasif dan kurang

terampil berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah begitu banyak peserta didik yang

pasif, mereka cenderung duduk diam mendengarkan tanpa mampu

mengembangkan informasi yang diperoleh atau berdiskusi. Situasi tersebut harus

ditanggapi serius oleh pendidik untuk mencari alternatif pembelajaran mengenai

model pembelajaran yang sesuai dan bagaimana memotivasi peserta didik untuk

kreatif dan percaya diri serta mendorong berpikir kritis. Pada dasarnya siswa

mempunyai keterampilan berpikir kritis dalam belajar misalnya keterampilan

bertanya, hipotesis, klasifikasi, observasi (pengamatan) dan interpretasi. Tetapi

keterampilan-keterampilan ini terkadang tidak berkembang dengan baik maka

diperlukan adanya model yang mampu mengembangkan keterampilan berpikir

kritis siswa dalam pembelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey

(21)

4

Untuk menyiapkan lulusan siap pakai, dan mampu beradaptasi di lapangan

kerja, untuk itu harus dibentuk melalui serangkaian pembelajaran dan pelatihan

praktik yang hampir menyerupai dunia kerja. SMK Negeri 3 Takengon

mempunyai tiga kelompok pelajaran yang digolongkan yaitu : pelajaran normatif,

pelajaran adaptif dan pelajaran produktif. Mata pelajaran dasar-dasar survey dan

pemetaan merupakan pelajaran produktif.

SMK Negeri 3 Takengon merupakan SMK yang memiliki Program Keahlian

Teknik Survey Pemetaan, yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang

meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Salah satu mata pelajaran produktif

yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif adalah

Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan. Mata Pelajaran

Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan pada siswa SMK

Program Keahlian Survey Pemetaan merupakan mata pelajaran utama yang

sangat penting, merupakan dasar untuk menempuh mata pelajaran lainnya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada hari kamis

tanggal 5 September 2013, menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran

Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan yang tertera dalam

hasil ujian akhir semester pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program

Keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu, bahwa 19

siswa yang memperoleh nilai < 70 sebanyak 11 siswa (57,89 %), memperoleh

nilai 70 – 79 sebanyak 6 siswa (31,75%) dan memperoleh nilai 80 – 89 sebanyak

2 siswa (10,52%) dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di

(22)

5

tercapai tujuan pembelajaran, dimana masih banyak siswa yang mendapat nilai

dibawah Standart Kelulusan Belajar minimal (SKBM) yang ditetapkan sekolah

yaitu 70, Selengkapnya perolehan nilai rata-rata hasil belajar Melaksanakan

Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1: Perolehan Nilai Hasil Belajar Ujian Akhir Semester Pelajaran Melaksanakan Dasar-Dasar Survey Dan Pemetaan Kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program Keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun Ajaran 2012/2013.

Tahun ajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

2012/2013

Tidak tercapainya hasil belajar siswa seperti yang diharapkan dipengaruhi

oleh berbagai macam faktor. Faktor tersebut dapat digolongkan atas dua golongan

besar yaitu (1) faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) yang meliputi

faktor fisiologi, (2) faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) yang

meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental Daryanto (2010).

Sistem pembelajaran yang dimaksud kurang mempengaruhi hasil belajar

yaitu model yang dilakukan oleh guru bidang studi masih bersifat konvensional di

mana pembelajaran menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga

pembelajaran masih berorientasi kepada guru, dalam hal ini proses belajar

(23)

6

siswa hanya menerima apa yang disajikan guru, sehingga siswa tidak termotivasi

untuk berperan aktif dalam belajar. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru

merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bertanggung jawab

untuk mengatur, mengarahkan, serta menciptakan suasana yang mendorong siswa

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dikelas dan diluar kelas seperti praktik.

Untuk menunjang kegiatan tersebut maka perlu dikembangkan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Melihat dari hasil belajar Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan

Pemetaan yang kurang baik sehingga dimungkinkan bahwa penyebab adalah

kurangnya pemilihan model pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, Dalam hal ini siswa akan dapat

menguasai keterampilan kerja secara optimal.

Model pembelajaran Integratif adalah sebuah model pengajaran atau

instruksional untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman mendalam

tentang bangunan sistematis sambil secara bersamaan melatih keterampilan

berpikir kritis mereka Eggen, dkk, (2012). Penggunaan model pembelajaran

integratif jika disesuaikan dengan materi pokok dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Oleh sebab itu penulis ingin mengadakan penelitian di SMK Negeri 3

Takengon dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Integratif Untuk

(24)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat didefinisikan beberapa

masalah antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar

Survey dan Pemetaan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program

Keahlian Survey Pemetaan.

2. Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional,

yaitu pembelajaran yang menggunakan metode ceramah sehingga proses

belajar berpusat pada guru.

3. Penerapan model pembelajaran dikelas belum Variatif.

4. Guru banyak menekankan siswa pada aspek pengetahuan dan pemahaman

dalam pembelajaran sehingga siswa kurang terlatih untuk mengembangkan

daya nalarnya.

5. Siswa yang pasif dan kurang mampu mengembangkan informasi yang

diperoleh.

6. Kurangnya keterampilan siswa untuk berpikir kritis dalam pembelajaran.

7. Kurangnya keaktipan siswa dalam pembelajaran.

8. Kurangnya minat belajar siswa mengakibatkan aktivitas belajar siswa

menurun.

(25)

8

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan mengingat luasnya masalah yang terkait

dalam penelitian ini, serta keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis maka

masalah yang diteliti perlu dibatasi pada :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Integratif

untuk meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa pada pelajaran

Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dengan materi

Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar Vertikal.

2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Takengon Program

Keahlian Teknik Survey Pemetaan Tahun ajaran 2013/2014

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka

dapat dirumuskan masalahnya adalah : Apakah melalui model pembelajaran

Integratif dapat meningkatkan hasil belajar Kognitif siswa pada pelajaran

Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dengan materi

Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar Vertikal ?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan

penelitian tindakan kelas adalah : Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar

kognitif siswa pada mata pelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey

dan Pemetaan dengan materi Pengukuran Sifat Datar Kerangka Dasar Vertikal

(26)

9

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap berbagai

pihak antara lain:

1. Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah SMK Negeri 3 Takengon

dalam usaha meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan model

belajar terutama model belajar Integratif.

2. Sebagai bahan masukan kepada guru SMK Negeri 3 Takengon khususnya

guru mata pelajaran Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey dan

Pemetaan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengusai materi

pelajaran.

3. Dapat meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis belajar siswa terhadap

mata pelajaran Melaksanakan Dasar-Dasar Survey dan Pemetaan dengan cara

meransang kebutuhan berprestasi yang ada dalam diri siswa melalui

menggunakan model pembelajaran Integratif.

4. Sebagai bahan referensi/dokumentasi bagi mahasiswa Universitas Negeri

Medan.

(27)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,

yaitu rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model

pembelajaran Integratif adalah mengalami peningkatan hasil belajar, pada siklus I

diketahui siswa yang memperoleh nilai tidak tuntas sebanyak 9 siswa (50.00%),

Cukup 7 siswa (38.88%), dan Baik 2 siswa (11.11%) dari nilai ideal 100, nilai

perolehan rata-rata 64.44 meningkat pada siklus II yaitu dengan nilai hasil belajar

siswa dengan kategori cukup sebanyak 6 siswa (33,33%), Baik 7 siswa (38.88%)

dan kategori sangat baik 5 siswa (27.77%). Dari nilai ideal 100, nilai perolehan

rata-rata 81.30 tergolong dalam kategori baik. Oleh karena itu, penerapan model

pembelajaran Integratif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran melaksanakan pekerjaan Dasa-Dasar Survey Dan Pemetaan Kelas X

Program Keahlian Teknik Survey Pemetaan SMK Negeri 3 Takengon Tahun

Ajaran 2013/2014

B. Saran

Berdasarkan Kesimpulan di atas disarankan bahwa :

1. Bagi guru melaksanakan dasar-dasar Survey Pemetaan yang ingin

menerapkan model pembelajaran Integratif sebaiknya benar-benar

memberikan bimbingan lebih kepada siswa tentang apa yang mereka harus

(28)

81

2. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Integratif,

untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu yang tepat serta

langkah model pembelajaran Integratif yang teratur.

3. Sebaiknya guru lebih memberikan penguatan dan mendorong keberanian

(29)

82

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

_______. 2012.Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

_______. 1999 . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidikan dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ennis, R. H (1985). Critical Thinking. USA : Prentice Hall, Inc.

Evans, Rupers.2011. Pelaksanaan Program Pendidikan Sistem Ganda Pada SMK di Kota Kendari. Tersedia http://www.ktiguru.org.

Eggen, Paul and Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajar Konten dan Keterampilan Berfikir. Jakarta: Indeks.

Hamalik Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

______. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nana Sudjana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan jilid 1. Bandung: Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan.

Slameto. 2003. Belajar dan faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Asti.

Sugiono. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sardirman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suryabrata, Sumadi. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(30)

83

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta. Bumi Aksara.

Tirtarahardja, Umar & La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II  .........................................
Tabel 1.1 Daftar Hasil Belajar  .......................................................................
Tabel 1.1: Perolehan Nilai Hasil Belajar Ujian Akhir Semester Pelajaran  Melaksanakan Dasar-Dasar Survey Dan Pemetaan Kelas X SMK

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendeskripsikan ketersediaan modal, bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, pemasaran hasil produksi, yang diperlukan dalam proses produksi pada industri

System informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang

Aktivitas guru dalam pembelajaran model kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan peta konsep pada siklus I secara keseluruhan mendapat nilai rata-rata

2015 dengan membawa dokumen asli yang sesuai dengan yang saudara uploud pada SPSE dan apabila tidak hadir peserta dianggap mengundurkan diri, yang akan dilaksanakan pada :..

Memandangkan kajian ini yang lebih spasefik terhadap otot tangan menerusi latihan bebanan, pengkaji telah menjadikan ujian 25 meter speed swimm sebagai kayu ukur dalam

Klarifikasi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II tentang dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan pasal 2 menjelaskan

Dukungan keluarga juga didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab