MAKALAH SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Dosen Pengampu:
Alva Yenica Nandavita, M.E.Sy
Disusun oleh kelompok 6:
1. Denta Cici Puspita Dewi : 1602100098
2. Lutfi Khoiriah
: 1602100042
3. Tetania Saputri
: 1602100072
4. Rizky Luthfi Sandi
: 1602100181
Kelas F
S1 PERBANKAN SAYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM (IAIN) METRO
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warramatullahi Wabarakatuh
Alhamdulilah, segala puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kami semua. Kemudian Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju jalan terang benderang, sehingga dapat terselesainya makalah ini.
Salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, ialah membuat makalah yang berisi tentang Sistem Informasi Pemasaran, dengan ini saya paparkan hasil dari tugas kami yang mempunyai tujuan agar semua yang membaca makalah ini mengerti tentang Sistem Informasi Pemasaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan pengetahuan kami selanjutnya dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Warramatullahi Wabarakatuh
METRO, 12 Maret 2018
DAFTAR ISI
COVER ...i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...1 B. Rumusan Masalah ...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi pemasaran...2 B. Tahapan-tahapan pembuatan, penggunaan serta evaluasi sistem
informasi pemasaran ...3
C. Hubungan sistem informasi pemasaran dengan produk, harga,
tempat dan promosi...6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...14 B. Saran...14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
System informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.
System informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place), promosi (promotion), dan harga (price) produk.
Karena pentingnya system informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi yang ditunjang dengan perangkat teknologi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat menggunakan nya dalam manajemen dan pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan kemudahan dalam pelayanan informasi secara efisien dan akurat, maka diperlukan adanya system informasi pemasaran dengan pengolahan data yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi dan peran sistem informasi pemasaran dalam manajemen?
2. Apa saja tahapan –tahapan pembuatan, penggunaan serta evaluasi sistem informasi pemasaran?
3. Bagaimana hubungan sistem informasi pemasaran dengan produk, harga, tempat dan promosi?
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan peroangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang.
Menurut WY. Stanton, pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli akrual mauun potensial.
Menurut Nystrom pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen.
Sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan denga pemasaran produk.
Sistem informasi pemasaran ( marketing information system), atau MKIS, sebagai suatu sistem yang berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut merupakan pokok penting. Pertama semua elemen sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan kedua dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manajer pemasaran.1
Jenis informasi ini sangat penting terutjama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberikan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hal ini meliputi:
1. Jumlah produk yang sudah terjual. 2. Produk yang laris dan banyak dipesan. 3. Produk yang jarang diminati oleh pasar.
4. Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk .
5. Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan.
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu user-nya untuk:
1. Melakukan analisis terhadap pasar
2. Membantu bgian riset dan penembangan utuk menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut.2
B. Tahapan-tahapan pembuatan, penggunaan serta evaluasi sistem informasi pemasaran
Dalam sistem informasi pemasaran terdiri dari kombinasi subsistem
input dan output yang berhubungan dengan database.
1. Subsistem output a. Subsisten produk
Produk biasanya merupakan unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran pemasaran. Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. tugas manajer pemasaran adalah untuk mengembangkan strategi dan teknik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan, mulai dari menelusuri penjualan suatu produk sampai dengan memastikan apakah produk tersebut dapat diterima atau tidak.3
b. Subsisten tempat
2 Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, Pengantar Sistem Informasi(Yogyakarta: Andi), hlm. 66-67
Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran.
c. Subsisten promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
d. Subsisten harga
1) Penentuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya ( cost based pricing) dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan mark up yang diinginkan. Pendekatan ini bersifat agak hati-hati. Anda mendapatkan untung yang diharapkan saaat anda menjual barang-barang tersebut, tetapi ada kemungkinan bahwa konsumen akan membayar lebih. 2) Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan permintaan (demand based pricing), yang menetapkanharga sesui engan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan tetap. Ini memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan. 4
2. Subsisten input
a. Sistem informasi akutansi
Menyediakan catatan penjualan yang terinci , yang daat menjadi dasar untuk pembuatan laporan. Data itu digunakan untuk menyediakan informasi dalam bentuk laporan khusus dan laporan priodik atau model matematika.
b. Subsistem penelitian pemasaran
mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan, terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan: data primer dan data sekunder. c. Subsistem intelijan pemasaran
Mengumpulkan daa pelanggan, dan subsistem intelijan pemasaran mengumpulka dua pesaing. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing, tetapi membuat arus masuk.
Tugas-tugas intelijen adalah:
1) Mengumpulkan data: Perusahaan mendapatkan data primer dan data sekunder
2) Mengevaluasi data: baik data primer atau sekunder, data tersebut harus diperiks untuk memastikan akruasinya. 3) Menganalisis data: jarang data dapat menjelaskan secara
menyeluruh.
4) Menyimpan intelijen: jika intelijen dibeli dalam bentuk
machine-readable seperti piringan optik, atau tersedia online, memasukkannya ke dalam komputer bukan masalah.
5) Menyebarkan intelijen: setelah dalam penyimpanan sekunder, teks dokumen atau ringkasannya diambil dengan cara yang sama sepeti catatan apapun. 5
C. Hubungan sistem informasi pemasaran dengan produk, harga, tempat dan promosi
a. Produk
Banyak orang berpikir bahwa sebuah produk merupakan tawaran berwujud, namun produk sebenarnya bisa lebih dari itu. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
b. Tingkat Produk
Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima ringkat produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan.
Tingkat yang paling mendasar adalah manfaat inti: layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu hotel membeli "istirahat dan tidur." Pembeli bor membeli "lubang." Pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat.
Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. Dengan demikian, kamar hotel meliputi tempat tidur, kamat mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari pakaian.
Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan produk yang diharapkan yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk dan yang bersih, lampu baca, dan kadar kerenangan tertentu. Karena sebagian besar hotel dapat memenuhi harapan minimum ini, orang-orang yang bepergian biasanya akan menerima hotel mana yang paling nyaman atau paling murah.6
Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang melampaui harapan pelanggan. Di negara-negara yang sudah berkembang, persaingan dan penentuan posisi merek berlangsung pada tingkat ini. Akan tetapi di negara-negara yang sedang berkembang dan pasar yang sedang naik daun seperti Cina dan India, kebanyakan persaingan berlangsung pada tingkat produk yang diharapkan. Diferensiasi muncul pada basis peningkatan produk. Peningkatan produk juga mengarahkan pemasar untuk melihat pada
sistem konsumsi total pengguna: cara pengguna melakukan tugas-tugas untuk mendapatkan dan menggunakan produk serta jasa-jasa terkait. Seperti sudah lama sekali diamati Levitt:
Persaingan baru tersebut bukanlah antara apa saja yang dihasilkan perusahaan di pabriknya, melainkan antara apa yang mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk pengemasan, layanan, iklan, saran untuk pelanggan, pendanaan, rencana pengiriman, pergudangan dan hal-hal lain yang dianggap orang bernilai.
Beberapa hal seharusnya diperhatikan mengenai strategi peningkatan produk. Pertama, setiap peningkatan menimbulkan biaya. Kedua, manfaat yang ditingkatkan akan segera menjadi manfaat yang diharapkan. Tamu-tamu hotel dewasa ini mengharapkan televisi kabel atau satelit yang menggunakan remote control dan internet berkecepatan tinggi atau dua lini telepon. Ini berarti pesaing nantinya harus mencari fitur dan manfaat lain lagi. Ketiga, pada saat perusahaan menaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan, sebagian pesaing menawarkan jenis produk yang telah “dipreteli” dengan harga yang jauh lebih rendah. Dengan demikian, bersamaan dengan pertumbuhan hotel-hotel mewah seperti Four Seasons dan Ritz-Carlton, kita menyaksikan munculnya hotel-hotel dan motel berbiaya murah seperti Motel 6 dan Comfort Inn, yang melayani tamu yang hanya menginginkan produk dasarnya.
menginvestasikan modalnya untuk menciptakan sejumlah besar produk potensial.7
c. Harga
1. Memahami penetapan Harga
Harga tidak sekedar angka pada label atau barang:
“Harga terdapat di sekeliling semua. Anda membayar sewa untuk apartemen Anda, uang kuliah untuk pendidikan. dan uang jasa untuk dokter atau dokter gigi Anda. Perusahaan-perusahaan penerbangan, kereta api, taksi, dan bis mengenakan ongkos, perusahaan listrik dan ledeng lokal menyebut biayanya sebagai tarif dan bank setempat mengenakan bunga atas uang yang Anda Pinjam. Harga untuk mengendarai mobil Anda di Sunshine Parkway di Florida disebut tol dan perusahaan yang mengasuransikan mobil Anda mengenakan premi. Dosen tamu meminta honor untuk bercerita kepada Anda mengenai perabat pemerintah yang menerima suap untuk membantu seorang oknum curang yang mencuri iuran yang dihimpun perhimpunan dagang. Klub atau kelompok tempat Anda bergabung mungkin melakukan penilaian khusus untuk membayar biaya biaya yang tidak biasa. Pengacara Anda mungkin meminta imbalan untuk membayar jasanya. "Harga” seorang eksekutif adalah gaji, harga seorang wiraniaga mungkin adalah komisi, dan harga karyawan dalah upah. Akhirnya, walaupun para ekonom tidak akan setuju, banyak diantara kita merasa bahwa pajak penghasilan adalah harga yang kita bayarkan atas hak untuk mencari uang”.8
Sepanjang sejarah, pada umumnya ditetapkan melalui negoisasi antara harga pembeli dan penjual. “Tawar-menawar" masih merupakan permainan di beberapa wilayah. Menetapkan satu harga untuk semua pembeli merupakan gagasan yang relatif modern yang
muncul bersama perkembangan eceran berskala besar pada akhir abad ke sembilan belas. F.W. Woolworth, Tiffany and Co., john Wanamaker, lain-lainnya mengiklankan "kebijakan satu harga yang ketat" karena perusahaan-perusahaan tersebut menjual begitu banyak barang dan mengawasi begitu banyak karyawan. Dewasa ini, internet sebagian sedang mengubah kecenderungan penetapan harga mati. Teknologi komputer mempermudah penjual untuk menggunakan perangkat lunak yang memantau gerakan pelanggan pada web dan memungkinkan mereka menyesuaikan tawaran dan harga. Aplikasi perangkat lunak baru juga memungkinkan pembeli membandingkan harga secara kilat melalui pembelanja robot online atau “shopbots." Seperti dikemukakan seorang pengamat industri, "Kami bergerak menuju ekonomi yang sangat canggih. Itu merupakan semacam perlombaan senjata antara teknologi perdagangan dan teknologi konsumen.
Secara tradisional, harga telah diperlakukan sebagai penentu utama pilihan pembeli. Hal itu masih berlaku di negara-negara yang lebih miskin, di antara kelompok-kelompok yang lebih miskin, dan untuk produk jenis komoditas. Walaupun faktor-faktor non-harga telah makin berperan penting selama beberapa dasawarsa belakangan ini. harga masih tetap merupakan salah satu unsur terpenting dalam menentukan pangsa pasar dan profitabilitas. Konsumen dan agen pembelian memiliki lebih banyak akses ke informasi harga dan pemberi diskon. Konsumen melakukan tekanan pada pengecer untuk menurunkan harganya. Pengecer melakukan tekanan pada produsen untuk menurunkan harganya. Hasilnya adalah pasar yang ditandai oleh diskon dan promosi penjualan besar-besaran.9
2. Menetapkan Harga
9 Yulia Djahir dan Dewi Pratita, Sistem Informasi
Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya ketika mengembangkan produk baru, ketika memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah geografis yang baru, dan ketika mengikuti lelang untuk kerja kontrak yang baru. Perusahaan tersebut harus memutuskan di mana memposisikan produknya dari segi mutu dan harga.
Perusahaan tersebut harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga. Adapun enam langkah penetapan harga:
Langkah 1: Memilih Tujuan Penetapan Harga.
Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan di mana ingin memposisikan tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga perusahaan dapat mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga, kelangsungan hidup, laba maksimum sekarang, pangsa pasar maksimum menguasai pasar secara maksimum, atau kepemimpinan mutu produk.
Langkah 2: Menentukan Permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. Hubungan antara berbagai harga alternatif dengan permintaan sekarang. Dalam kasus biasa, permintaan dan harga berbanding terbalik: makin tinggi harganya. rendah permintaannya. Dalam kasus barang mewah, kurva permintaan tersebut kadang-kadang melandai ke atas. Perusahaan parfum menaikkan harganya dan malah akan menjual makin banyak parfumnya, bukan makin sedikit. Beberapa konsumen menganggap harga yang lebih tinggi sebagai pertanda produk yang lebih baik. Namun jika harga tersebut terlalu tinggi, tingkat permintaannya mungkin akan turun.
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menentukan batas terendahnya. Perusahaan tersebut ingin menetapkan harga yang menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk, termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan risikonya. Namun, ketika perusahaan menetapkan harga produk untuk menutup biaya seluruhnya, hasil bersih tidak selalu mampu menghasilkan laba. Langkah 4: Menganalisa Biaya, Harga, dan Tawaran Pesaing
Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Perusahaan tersebut seharusnya pertama-tama mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika tawaran perusahaan tersebut mengandung ciri-ciri diferensiasi positif yang tidak ditawarkan pesaing terdekat, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan ditambahkan pada harga pesaing tersebut. Jika tawaran pesaing tadi mengandung beberapa ciri yang tidak ditawarkan perusahaan tersebut, nilainya bagi pelanggan seharusnya dievaluasi dan dikurangkan harga perusahaan tersebut. Sekarang, perusahaan tersebut dapat memutuskan apakah dapat mengenakan harga yang lebih tinggi, sama, atau lebih murah daripada pesaing tadi. Namun, perusahaan tersebut dapat mengubah harganya sebagai reaksi terhadap harga yang ditetapkan perusahaan itu.
Langkah 5: Memilih Metode Penetapan Harga
pelanggan tentang ciri-ciri produk yang unik menentukan batas tertinggi harga tersebut Perusahaan-perusahaan memilih metode penetapan harga yang menyertakan satu atau lebih di antara ketiga pertimbangan ini.
Langkah 6: Memilih Harga Akhir
Metode-metode penetapan harga mempersempit ruang gerak yang harus digunakan perusahaan untuk memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga akhir ini, perusahaan tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, yang meliputi dampak dari kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan yang berbagi laba dan risiko, dan dampak harga terhadap pihak lain harga.10
3. Promosi
1. Promosi Penjualan
Penjualan, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen pedagang. Kalau iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawar insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongam harga, cinderamata, hadiah, hadiah berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama, promosi silang, pajangan tempat pembelian dan peragaan), promosi perdagangan (potongan harga, dana iklan dan pajangan, dan barang gratis); serta promosi bisnis dan tenaga penjualan (pameran dan konvensi perdagangan, kontes untuk perwakilan penjualan, dan iklan khusus.
2. Tujuan Promosi
Alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan tertentunya. Sampel gratis merangsang konsumen mencoba, sedangkan jasa konsultasi manajemen gratis bertujuan untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan pengecer Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik orang-orang baru untuk mencoba, untuk memberi imbalan kepada pelanggan setia, dan untuk menaikkan tingkat pembelian ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan sering menarik orang-orang yang beralih merek, yang terutama mencari harga murah, nilai yang baik, atau hadiah. Promosi penjualan tidak mungkin mengubah mereka menjadi pemakai yang setia. Promosi penjualan yang digunakan di pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan tanggapan penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikan permanen dalam pangsa pasar. Selain peralihan merek, konsumen bisa terlibat dalam penimbunan barang-pembelian lebih awal dari biasanya (akselerasi pembelian) atau membeli jumlah ekstra. Namun, penjualan biasa kemudian menimbulkan kemerosotan pasca-promosi.
menyebabkan beberapa pelanggan beralih toko. Mereka mempromosikan kesadaran konsumen yang lebih besar atas harga. Mereka membantu produsen mengadaptasikan program dengan segmen konsumen yang berbeda. Konsumen sendiri menikmati beberapa kepuasan karena menjadi pembelanja yang cerdas ketika mereka mendapatkan keuntungan dari harga spesial.
Para pemasar jasa juga memanfaatkan promosi penjualan untuk mencapai tujuan pemasaran. Beberapa perusahaan menggunakan promosi untuk menarik pelanggan baru dan membangun kesadaran.11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemasaran adalah kegiatan peroangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang.
Jenis informasi ini sangat penting terutjama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat
dan juga memberikan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakukan oleh sebuah perusahaan.
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Sistem Informasi Perbankan Syariah. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, untuk itu kami memerlukan kritik dan asaran yang membangun agar dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2014. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
Mcleod, Raymon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat