• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS PADA AUDITOR DI BPKP PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP TINGKAT MATERIALITAS PADA AUDITOR DI BPKP PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN

TINGKAT MATERIALITAS PADA AUDITOR BPKP PERWAKILAN PROVINSI

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

LASTIO S. SARAGIH

NIM. 708532047

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan

karunia-Nya penulis masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Profesuionalisme Auditor, Etika

Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas

(Studi kasus pada BPKP Perwakilan Sumatera Utara)” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan penulisan ini, penulis telah berusaha memberikan

yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa,

bimbingan serta bantuan semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini, maka secara khusus penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta yaitu Drs. Artel Saragih

dan Artia Tambunan yang telah memberikan kasih sayang, motivasi dan semangat

dan juga kepada abang Krismanto Saragih dan adik Novita Yani saragih yang

selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

(6)

iv

4. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak. CA selaku Pembantu Dekan III

sekaligus Pembimbing Skripsi saya yang telah memberikan waktu,

bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak. CA selaku Sekertaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus dosen

penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, AK dosen Penguji Skripsi saya yang

telah memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Bapak Muhammad Rijal, SE, M.Si Selaku dosen Pembimbing Akademik

saya yang telah memberikan waktu dan nasehat yang bermanfaat sampai

saya dapat menyelesaikan skripsi ini

9. Seluruh Dosen Akuntansi Pemerintahan yang selama ini memberi

pelajaran dan bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan

sampai menyelesaikan skripsi.

10.Bang Riki dan Seluruh pegawai serta staff administrasi di Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam

(7)

v

11.Seluruh pegawai BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

12.Para sahabat sekaligus teman seperjuangan saya yang ada di UNIMED

seperti, amey, fathul, zain, ardy, andi, akbar, erli, sara, roni, vika, yang

telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13.Tommy geovanni SP yang telah membantu dan memberikan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Para sahabat sekampung dan warung cinta seperti mas, nyak, yuda,

jonatan, della, rio, rizky, b’deo, sadan, hendra, boni, b’lius, raja, leo, b’leo,

boy, teger, nina, lina, yang telah membantu dan memberikan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa

kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi setiap yang membacanya.

Medan, Juli 2014 Penulis

(8)

i

ABSTRAK

LASTIO SIJABAT SARAGIH, 708532047. Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Tingkat Materialitas pada Auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas pada auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitaspada auditor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan dari profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi dibawah taraf signifikan dibawah 0,05, maka hipotesis 1 diterima. Hasil uji hipotesis kedua dan ketiga bahwa signifikansi pengalaman kerja auditor dan kompetensi auditordi atas taraf signifikan 0,05maka hipotesis 2 dan hipotesis 3 ditolak. Sedangkan Hasil uji hipotesis keempat bahwa signifikansi pengalaman auditor dibawah taraf signifikan 0,05maka hipotesis 4diterima.

Kesimpulan penelitian ini secara simultan bahwa profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Kemudian secara parsial profesionalisme auditor dan etika profesi tidak berpengaruh terhadappertimbangan tingkat materialitas. Sedangkan pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

(9)

ii

ABSTRACT

LASTIO SIJABAT SARAGIH, 708532047. Influence ofAuditor

Professionalism, Ethicsand

theProfessionsAuditorExperienceontheAuditorMateriality

levelBPKPRepresentativeinNorth Sumatra province. Thesis, Department of Accounting, Administration, majoring in Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.

The problems discussedin this studyiswhetherthe effect ofauditorprofessionalism, ethicsandexperience ofthe

auditor'sprofessionaljudgmentonthe level

ofmaterialityRepresentativeBPKPauditorsinNorth Sumatra province. The purposeofthis study wastodetermine the effect ofauditorprofessionalism, professional ethicsandexperience ofthe auditor'sconsideration ofmateriality levelsonBPKPauditorsRepresentativeof NorthSumatra Province.

The populationin this studyisrepresentativeBPKPauditorsinNorth Sumatra province. The samplein this studywas determined usingpurposive sampling method. Data collection techniquesusedin this studyisa questionnaire methodusing a questionnaire. The data analysis techniqueusedis multiple regression analysis.

The results ofthe studyindicatethat thefirst hypothesis testsimultaneouslysignificant effectofthe professionalism ofauditors, professional ethicsandexperience ofthe auditor'sconsideration ofmateriality levels. It can be seenfrom the significant valuebelow thesignificance levelbelow 0.05, then thehypothesis1is accepted. The results ofthe secondandthirdtest of the hypothesisthat thesignificance ofwork experienceandcompetenceof auditorsauditordiabovethe0.05significance levelthe hypothesis2andhypothesis3is rejected. While theresults ofsignificancetestthe fourth hypothesisthatauditorsexperiencea significant levelof 0.05underthe hypothesis4is accepted.

The conclusionof this studythatsimultaneouslyauditorprofessionalism, professional ethicsandexperience ofthe auditor'sconsideration ofmateriality levels. Then thepartialauditorprofessionalismandprofessional ethicsconsiderationsdo notaffect thelevel ofmateriality. While theauditorsexperiencea significant effect onthe level ofmaterialityconsiderations.

Keywords: ExperienceAuditor Professionalism, Professional Ethics, Experienceand

(10)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 9

2.1.2 Menentukan Pertimbangan Tingkat Materialitas . 10 2.1.3 Konsep Materialitas ... 11

2.1.4 Tingkat Materialitas ... 12

2.1.5 Profesionalisme Auditor... ... 15

2.1.6 Konsep Profesionalisme... ... 17

2.1.7 Cara Auditor Mewujudkan Perilaku Profesional.. 18

(11)

viii

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 32

3.4.1 Variabel Penelitian ... 32

3.4.2 Defenisi Operasional ... 32

3.5 Model dan Teknik Analisa Data ... 33

3.5.1 Model Analisa Data ... 33

3.5.2 Teknik Analisa Data... 34

3.6 Model dan Pengumpulan Data ... 34

3.7 teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 35

3.7.1 Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Gambaran Pengembalian Kuesioner ... 39

4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden ... 40

4.1.3 Uji Kualitas Data ... 41

4.1.3.1 Hasil Uji Validitas ... 41

(12)

ix

4.1.4 Statistik Deskriptif ... 44

4.1.5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 46

4.1.5.1 Uji Normalitas ... 46

4.1.5.2 Uji Multikolineritas ... 48

4.1.5.3 Uji Heterokedastisitas ... 49

4.1.6 Analisis Regresi berganda ... 50

4.1.7 Uji Hipotesis ... 52

4.1.7.1 Uji Koefisien Determinasi ... 52

4.1.7.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 52

4.1.7.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 53

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu ... 25

Tabel 4.1 Distribusi dan pengembalian kuesioner ... 39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 41

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel profesionalisme auditor ... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Etika Profesi ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Auditor ... 42

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Materialitas ... 43

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 44

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Secara Keseluruhan ... 45

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 46

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian ... 48

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ... 49

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 50

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Regresi……… 52

Tabel 4.15 Hasil Uji F ... 53

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 29

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN II Tabulasi Data

LAMPIRAN III Hasil Output SPSS

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Profesi auditor mengalami banayak kemajuan dan mulai banyak

dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia.

Auditor di instansi pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan

pemerintah seperti departemen-departemen, Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dirjen Pajak.

Sedangkan auditor swasta adalah auditor independen yang bekerja di sebuah

Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan.

Seorang auditor dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak

semata-mata bekerja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk

kepentingan pihak lain yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan

auditan. Untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para

pemakai laporan keuangan lainnya, auditor dituntut untuk memiliki kompetensi

yang memadai. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

No.2, menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang

membuat informasi akuntansi berguna untuk pembuatan keputusan. Untuk dapat

mencapai kualitas relevan dan reliable maka laporan keuangan perlu diaudit oleh

auditor untuk memberikan jaminan kepada pemakai bahwa laporan keuangan

tersebut telah disusun sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu Standar

(17)

2

Oleh karena itu, auditor harus meningkatkan kinerjanya agar dapat

menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan.

Guna peningkatan kinerja, hendaknya auditor memiliki sikap profesional dalam

melaksanakan audit atas laporan keuangan. Gambaran tentang Profesionalisme

seorang auditor menurut Herawati dan Susanto, (2009) tercermin dalam lima hal

yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, dan kemandirian, kepercayaan

terhadap peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Dengan

profesionalisme yang tinggi, kebebasan auditor akan terjamin.

Predikat negara Indonesia sebagai 5 besar negara terkorupsi didunia

menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan pertanggungjawaban

di lembaga pemerintah (Sindo, 2012). Predikat tersebut mengindikasikan kurang

berfungsinya akuntan dan penegak hukum yang merupakan tenaga profesional

teknis yang secara sistematis bekerjasama untuk mencegah dan mengungkapkan

kasus korupsi di Indonesia secara tuntas Penyebab utama yang mungkin adalah

karena kelemahan dalam audit pemerintah di Indonesia.

Mardiasmo, (2000 : 122) menjelaskan bahwa terdapat kelemahan dalam

audit pemerintaan di Indonesia, yaitu :

Tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai sebagai dasar pengukur kinerja pemerintaan baik pemerinta pusat maupun daerah, hal tersebut umum dialami oleh organisasi public karena output yang diasilkan berupa pelayanan public tidak muda diukur.

Selain menjadi seorang profesional yang memiliki sikap profesionalisme,

setiap auditor juga diharapkan memegang teguh etika profesi yang sudah

(18)

3

sehat dapat dihindarkan. Di Indonesia, etika akuntan menjadi isu yang sangat

menarik. Hal ini seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika yang

dilakukan oleh akuntan, baik akuntan independen, akuntan intern perusahaan

maupun akuntan pemerintah. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena

fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan

bisnis oleh para pelaku bisnis. Di samping itu, profesi akuntan mendapat sorotan

yang cukup tajam dari masyarakat.

Selain profesionalisme dan etika profesi, seorang auditor juga harus

mempunyai pengalaman yang cukup agar dapat membuat keputusan dalam

laporan auditan. Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan

berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh

selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit

terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Pada saat auditor

mempertimbangkan keputusan mengenai pendapat apa yang akan dinyatakan

dalam laporan audit, material atau tidaknya informasi, mempengaruhi jenis

pendapat yang akan diberikan oleh auditor. Informasi yang tidak material atau

tidak penting biasanya diabaikan oleh auditor dan dianggap tidak pernah ada.

Tetapi jika informasi tersebut melampaui batas materialitas (materiality),

pendapat auditor akan terpengaruh.

Pertimbangan auditor tentang materialitas adalah suatu masalah kebijakan

profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang

beralasan dari laporan keuangan. Tingkat materialitas suatu laporan keuangan

(19)

4

tingkat materialitas tergantung pada dua aspek yaitu aspek kondisional dan aspek

situasional.

Aspek kondisional adalah aspek yang seharusnya terjadi. Auditor

seharusnya menetapkan materialitas secara standar, artinya dalam menentukan

tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan, antar auditor harus

sama tanpa ada pengaruh antara lain, umur ataupun gender. Pada kenyataannya

dalam menentukan tingkat materialitas antar auditor berbedabeda sesuai dengan

aspek situasionalnya. “Aspek situasional adalah aspek yang sebenarnya terjadi,

yaitu profesionalisme auditor itu sendiri. Auditor sering menghadapi dilema etika

dalam menjalani karier bisnis” (Mulyadi, 2002). Misalnya, klien mengancam

untuk mencari auditor baru kalau perusahaan tidak memperoleh pendapat wajar

tanpa pengecualian. Untuk mencegah adanya tekanan dari pihak manajemen,

maka auditor memerlukan independensi. Misalnya sekalipun auditor dibayar oleh

klien, dia harus memiliki kebebasan yang cukup untuk melakukan audit. Auditor

akan menjadi sepenuhnya tidak independen apabila dia mendapatkan imbalan

yang lebih agar memberikan pendapat yang wajar tanpa pengecualian.

Materialitas pada tingkat laporan keuangan adalah besarnya keseluruhan

salah saji minimum dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting sehingga

membuat laporan keuangan menjadi tidak disajikan secara wajar sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam konteks ini, “Salah saji bisa

diakibatkan oleh penerapan akuntansi secara keliru, tidak sesuai dengan fakta atau

(20)

5

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh

Herawati dan Susanto (2009). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya terletak pada penambahan variabel pengalaman. Hal ini didasarkan

pada pendapat bahwa akuntan yang lebih berpengalaman akan bertambah

pengetahuannya dalam melakukan proses audit khususnya dalam memberikan

pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit atas laporan keuangan

(Herawati dan Susanto, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul

”Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor terhadap

Pertimbangan Tingkat Materialitas(Studi Kasus pada Auditor BPKP Perwakilan

Provinsi Sumatera Utara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Beberapa auditor tidak mematuhi Standar Auditing-Standar Profesional

Auditor dalam pelaksanaan audit umum.

2. Adanya kasus rekayasa laporan keuangan oleh auditor intern.

3. Beberapa auditor melakukan pelanggaran Etika Profesi.

4. Adanya ketidaktelitian auditor dalam memeriksa laporan keuangan yang

(21)

6

1.3 Pembatasan Masalah

Pertimbangan Tingkat Materialitas suatu laporan keuangan akan

mempengaruhi pendapat yang diberikan auditor. Pertimbangan tingkat materilitas

ini didukung oleh Profesionalisme Auditor dan kepatuhan auditor terhadap Etika

Profesi serta Pengalaman Auditor. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini

akan dibatasi pada faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi Pertimbangan

Tingkat Materialitas Auditor yaitu Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan

Pengalaman Auditor. Penelitian ini hanya dilakukan pada auditor yang bekerja di

BPKP Perrwakilan Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalampenelitian ini

akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas?

2. Apakah pengaruh Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas?

3. Apakah pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas?

4. Apakah pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman

(22)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan

masalah, maka tujuan dari penelitian adalah memberikan bukti empiris:

1. Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas.

2. Pengaruh Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

3. Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas.

4. Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor

secara simultan terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti, mengembangkan pengetahuan peneliti tentang pengaruh

pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor

terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas pada auditor BPKP

perwakilan provinsi Sumatera Utara.

2. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi pengembangan ilmu, terutama dalam bidang akuntansi

kep[erilakuan dan auditing mengenai perilaku disfungsional auditor.

3. Manfaat Praktik, Manfaat praktik dari penelitian ini adalah sebagai

masukan bagi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan

pihak-pihak lain yang berkepentingan agar dapat mengambil

(23)

8

Profesi dan Pengalaman Auditor yang mempengaruhi Pertimbangan

Tingkat Materialitas Auditor.

4. Bagi Universitas Negeri Medan, penelitian ini diharapkan dapat

menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi para

akademisi.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat dijadikan referensi bagi para peneliti yang akan melakukan

(24)

60 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor berpengaruh

signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas pada auditor di BPKP

Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.

2. Profesionalisme auditor tidak berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat

materialitas pada auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Hal

ini berarti bahwa pertimbangan tingkat materialitas tidak ditentukan olen

profesionalisme auditor melainkan ditentukan oleh faktor lain. Hal ini

kemungkinan disebabkan karena bervariasinya bentuk penugasan yang pernah

dilakukan oleh masing-masing auditor sehingga audit yang dihasilkannya juga

bervariasi.

3. Etika profesi auditor tidak berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat

materialitas pada auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Hal

ini berarti bahwa pertimbangan tingkat materialitas tidak ditentukan oleh etika

profesi melainkan ditentukan oleh faktor lain. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena bervariasinya pengetahuan yang dimiliki auditor karena

bervariasinya latar belakang pendidikannya.

4. Pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada

(25)

61

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperkuat atau lebih

mendudukkan indikator pertimbangan tingkat materialitas mengingat sampai

saat ini masih sulit dalam hal pegukuran pertimbangan tingkat materialitas

tersebut.

2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah sampel dalam

penelitian, ada baiknya menggunakan metode sensus sehingga sampel dapat

lebih mewakili populasi yang ada dan hasil penelitian menjadi lebih akurat.

3. Untuk auditor BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara diharapkan untuk

terus meningkatkan profesionalisme dan etika agar pertimbangan tingkat

materialitas yang dihasilkan semakin berkualitas dan diharapkan juga untuk

mempertahankan atau bahkan meningkatkan pengalaman sebagai seorang

auditor karena terbukti pengalaman dapat meningkatkan pertimbangan tingkat

materialitas.

4. Untuk BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara diharapkan dalam

menentukan kenaikan jabatan dalam JFA dengan mengadakan ujian-ujian

yang memang benar-benar mengasah kemampuan dan kelayakan seorang

(26)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1993. Manajemen Penelitian. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Asih. (2006). Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam

Bidang Auditing. Skripsi. Tidak Dipublikasikan.

Badudu dan Sutan. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hastuti, dkk. (2003). Hubungan antara Profesionalisme dengan Pertimbangan

Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan.

Prosiding Simposium Nasional Akuntansi. Oktober. hal 1206-1220.

Herawati dan Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas

Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No.1.

Ifadadan M. Ja’far. (2005). Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor

terhadap Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit.

Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi. Vol.7 No. 3.

Kuncoro, Mudradjad. 2009. Metode riset untuk bisnis & ekonomi, bagaimana

meneliti & menulis tesis: Edisi Tiga. Jakarta: Erlangga.

Lestari dan Dwi. (2003). Hubungan antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan

Keuangan. Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi. Vol.2 No.1.

Mardiasmo. 2000. Auditing. Edisi Ke-6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing 1. Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.

Martadidan Sri. (2006). Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akuntansi dan Karyawan Bagian Akuntansi Dipandang dari Segi Gender terhadap Etika Bisnis dan

Etika Profesi (Studi di Wilayah Surakarta). Proceeding Simposium Nasional

Akuntansi 9.

Martiyani. (2010). Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit terhadap

Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Skripsi.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya JawaTimur.

(27)

63

Noveria. (2006). Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Work Outcome

Audior Internal. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. UNPAD Bandung.

Peringkat Provinsi Terkorup Versi ICW icw@antikorupsi.org (17 Januari 2013).

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar olah data dengan spss 17. Yogyakarta : ANDI.

Purnamasari. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Hubungan Partisipasi

dengan Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Vol.1

No.3.

Suraida. (2005). Uji Model Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Resiko Audit

Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor. Jurnal Akuntansi. Th IX/02/Mei.

Wahyudidan Aida. (2006), Profesionalisme Akuntan dan Proses Pendidikan

Akuntansi di Indonesia. Pustaka LP3ES Jakarta.

www.sindo.co.id diakses tanggal 26 November 2012

www.wikipedia.com tanggal 17 Februari 2009.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kelengkapan jaringan transportasi/jalan merupakan tolok ukur tingkat kemajuan suatu wilayah. Sesuai dengan perannya dalam pembangunan ekonomi maka

Dari hasil analisis data penelitian, menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara keadilan distributif dengan perilaku kerja kontraproduktif sales Nissan Basuki

Laporan yang kami sajikan ini berisi tentang kajian komprehensif tentang permintaan dan penawaran dari produk-produk potential untuk dikembangankan di Kota Parepare

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-38/PJ.4/1995 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Sehubungan Dengan Perjanjian Bangun Guna Serah, pembayaran

Pertama, strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik di MTs NW Selayar dilaksanakan dengan mengikutkan para tenaga pendidik dalam forum ilmiah

Menurut pasal 1679 KUH Perdata supaya dapat dikatakan sah untuk menikmati barang yang di hibahkan, ketentuan lainnya adalah orang yang diberi hibah harus sudah ada

Permohonan Pemisahan Harta Perkawinan dal am Penetapan i ni di l akukan setel ah perkawinan dilakukan. Permohonan Penetapan ini kemudian dikabulkan / ditetapkan oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduga statistik area kecil untuk data cacahan yakni penduga resiko relatif Bayes empirik dari model Poisson-Gamma dengan peubah