• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : SINABUN

KECAMATAN : SAWAN

KABUPATEN : BULELENG

PROVINSI : BALI

IPutu Oka Suyasa 1303005211

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak Ketut Astawa, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak Nyoman Sumenada, selaku Perbekel Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Made Nurinis, selaku Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Sinabun yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang saya hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Sinabun, 27 Agustus 2016

(4)
(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas... 7

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 9

IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA .... 13

V. PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan... ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM-XIII yaitu Program Pendamping Keluarga (PPK) dimanan pelaksanaannya dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Disamping hal itu PPK juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Made Nurinis, seorang warga di Desa Sinabun.

(8)
(9)
[image:9.612.74.520.99.271.2]

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Ketut Leteng Kawin - - Kepala

Keluarga 2. Made Nurinis Kawin 75 th - Buruh

Harian

Lepas

Istri

3. Ketut Sumada Belum Kawin

14 th - Belum Kerja Cucu

Lokasi rumah Ibu Made Nurinis berada di Dusun Dalem tidak jauh dari jalan utama desa Sinabun . Sepanjang jalan menuju rumah Ibu Made Nurinis dipadati oleh rumah penduduk Dusun Dalem jadi untuk menuju rumah beliau dapat ditempuh menggunakan sepeda motor. Rumah tempat tinggal beliau berukuran kira-kira 5x5 meter yang terdiri dari satu kamar tidur dan satu dapur serta terdapat teras. Pada mulanya Ibu Nurinis tinggal di gubuk namun setelah mendapat bantuan bedah rumah oleh pemerintah beliau dapat tinggal di rumah yang layak . Dalam satu kamar tidur ibu Nurinis tidur bersama cucunya.

Penghasilan sebagai buruh lepas hanya mencukupi kebutuhan pokok ibu Nurinis. Dimana beliau bekerja jika dipanggil oleh orang atau penduduk yang memerlukan tenaganya sebagi contoh beliau sering di panggil untuk membantu menyiapkan makanan ternak oleh tetangganya, terkadang juga dipanggil untuk membantu memanen padi jika ada musim panen. Disamping itu beliau mencari barang barang bekas seperti plastic dan kertas untuk di jual, untuk memenuhi kebutuhan berasnya terkadang ibu Nurinis mengumpulkan biji padi sisa dari panen.selain itu beberapa penduduk juga sangat peduli dengan beliau sering penduduk memberkannya bantuan.

1.1.1Pendapatan Keluarga

(10)

karena beliau tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan akan pakan dari ternaknya serta tempat untuk ternak yang tidak mencukupi padahal beliau sangan gemar berternak.

.

Sebagai buruh lepas penghasilan yang didapatnya hanya saat ada warga yang memerlukan tenaganya. Upah yang diterima sebagai buruh lepas hanya mencapai Rp10.000 untuk menyiapkan pakan ternak. Untunglah ada saja penduduk yang memerlukan tenaganya untuk menyiapkan pakan ternak yang dimiliki warga. Sehingga kebutuhan pokok berupa makan sehari hari dapat dipenuhi.

Pekerjaan beliau sebagi pemulung tidaklah menjanjikan karna untuk mengumpulkan barang-barang bekas perlu waktu yang lama. Harga 1kg barang bekas hanya mencapai Rp 2.000 rupiah oleh karena itu Ibu Nurinis lebih sering bekerja sebagai buruh lepas. Namun beliau tidak meninggal kan pekerjaannya sebagi pemulung. Karena hal ini juga mampu untuk menambah pemasukannya.

Untuk mengisi waktu luangnya Ibu Nurinis sering membantu keponakannya sehingg beliu sering diberikan uapah. Namun idaklah banyak keponakan ibu Nurinis bekerja sebgai tukang banguna dan sebagaipemulung. Sehingga pendapatannya pun tidak menentu.

1.1.2Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Made Nurinismemerlukan biaya sekitar Rp 20.000,00 per hari untuk konsumsi lauk-pauk, dan untuk bekal cucunya .

b. Pendidikan

Ibu Nurinis tidak pernah masuk sekolah oleh karena itu beliau tidak mampu membaca. Begitu pula cucunya Ketut Sumada tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena biaya yang tidak mampu dipenuhi ileh Ibu Nurinis serta Ketut Sumada yang tidak memiliki keinginan berekolah, hanya anak pertamanya yang pernah bersekolah namun hanya sampai kelas satu SD.

(11)

Untuk kesehatan, keluarga Ibu Made Nurinis tidak memiliki Jaminan Kesehatan. Beliau hanya memilki kartu jamkesnas. Ibu Made Nurinis memiliki keadaan fisik yang kurang baik. Beliau sering mengaku sakit pada areal lutut dan memiliki riwayat tekanan darah rendah. Namun hal ini tidaklah mengganggu aktifitas keseharian beliau. Cucunya ketut Sumada jarang mengalami sakit namun ia pernah mengalami sakit keras pada usia 6 tahun. Bila sakit ibu Nurinis pergi kepuskesmas begitu pula cucunya apabila sakit. Selain itu ibu nurinis juga kadang pergi kedkter yang ad di desa. Namun karena tidak memiliki uang dokterpun tidak meminta bayaran.

d. Kerohanian

Ibu Made Nurinis dan keluarga memeluk agama Hindu dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali dan adat Desa Sinabun. Kebutuhan kerohanian sehari-hari keluarga beliau adalah untuk membeli bahan-bahan membuat banten persembahyangan. Pengeluaran dana di bidang ini meningkat bila ada perayaan hari-hari khusus keagamaan.

e. Sosial, dll.

(12)
(13)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Ibu Made Nurinis, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Ibu Made Nurinis seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Ibu Kadek Ekarini.

1.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 31 kali pertemuan dengan Ibu Made Nurinis. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Ibu Made Nurinis. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, masalah kebersihan lingkungan, dan akses air bersih keluarga.

1.1.1Ekonomi Keluarga

Keluarga Made Nurinis , tergolong keluarga yang tidak mampu, beliau tidak mampu bekerja secaramaksimal karna factor usia yang sekarang mencapai 75 tahun, namun masih bisa untuk melakukan pekerjaan yang masih tergolong ringan. Pekerjaan yang sering dilakuka oleh beliau adalah membantu menyiapkan pakan ternak baik babi maupun sapai yang dimiliki oleh penduduk desa Sinabun. Tidak banyak penghasilan yang didapat dari pekerjaan itu kurang lebih Rp.10.000 perhari namun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya beliau sering dibantu oleh keponakannya sehingga ibu nurinis masih bisa melangsungkan hidupnya.

(14)

Sedangkan cucunya Ketut Sumadasering tinggal di rumah ketut Sakil ia diberi upah dan makan untuk membantu keluarga ketut sakil.

Karna factor usia yang makin senja dan fisik yang sudah mulai melemah masih banyak kebutuhan yang belum bisa dipenuhi baik sandang, papan, dan pangan, apalagi biaya pendidikan ataupun modal untuk membuka usaha sangat sulit.

1.1.2Masalah Pendidikan

Ibu Made Nurinis memiliki masalah dalam pendidikan, dikarenakan cucu beliau tidak dapat melanjutkan sekolah karena keadaan ekonoomi keluarga yang kurang dan kondisi Ibu Made Nurinis yang sudah tua . Sebagai seorang cucu pun, Ketut Sumada juga tidak bisa melakukan apa-apa. Ia juga tidak ingin melanjutkan sekolah dan ia membantu keuangan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

1.1.3Kesehatan Keluarga

Untuk kesehatan, keluarga Ibu Made Nurinis tidak memiliki Jaminan Kesehatan. Beliau hanya memilki kartu jamkesnas. Ibu Made Nurinis memiliki keadaan fisik yang kurang baik. Beliau sering mengaku sakit pada areal lutut dan memiliki riwayat tekanan darah rendah. Namun hal ini tidaklah mengganggu aktifitas keseharian beliau. Cucunya ketut Sumada jarang mengalami sakit namun ia pernah mengalami sakit keras pada usia 6 tahun. Bila sakit ibu Nurinis pergi kepuskesmas begitu pula cucunya apabila sakit. Selain itu ibu nurinis juga kadang pergi kedkter yang ad di desa. Namun karena tidak memiliki uang dokterpun tidak meminta bayaran.

Kebutuhan pangan keluarga Ibu Made Nurinisdapat dikatakan kurang mencukupi karena kurangnya pendapatan dan kemampuan beliau sehingga kebutuhan pangan tersebut disediakan oleh mertua dan anak perempuannya, Kadek Widya Restini. Sedangkan, untuk kebutuhan pakaian, beliau dan anaknya menggunakan pakaian seadanya saja karena tidak mampu membeli pakaian baru dan bersih.

1.1.4Kesehatan Tempat Tinggal

(15)

saudaranya membuatkan kamar mandi kecil sehinga beliau bisa menggunakannya dengan air yang masi meminta di saudara-saudaranya.

Kondisi rumah Ibu Made Nurinis sendiri dapat dikatakan kurang baik. Sebagian besar perabot di dalam rumah tampak tertutup debu. Kondisi ini dapat membahayakan penghuni rumah karena dapat memicu gangguan pernapasan akibat paparan debu kronis. Rumah beliau pula dekat dengan perapian sehingga dapat menimbulkan asap yang bisa masuk kedalam kamar tidur sehingga mengganggu pernapasan.

Untuk penerangan dulunya beliau menggunakan lampu sumbu namun karena bantuan dari keponakannya memberikan sambungan listrik dengan cuma-cuma kepada beliau, sehinga pada malam hari rumah ibu Nurinis tidak gelap.

1.1.5Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan pekarangan rumah Ibu Made Nurinis dapat dikatakan cukup baik.saudara di sekitar rumah sering menjaga kebersihan begitu pula pekarangan ibu Nurinis. Setiap sore kepnakan dan cucunya cukup rajin membersihkan halaman dan rumah beliau. Sampahpun dipilah baik sampah plastic untuk di jual maupun sampah organik yang di buang. 1.1.6Akses Air Bersih Keluarga

Untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang menggunakan air untuk minum, keluarga Ibu Made Nurinis tidak memiliki penyediaan air. Beliau biasanya diijinkan untuk menggunakan air bersih milik keponakannya yang memanfaatkan sumber air yang sudah dikelolah oleh desa, dimana air tersebut juga digunakan untuk memasak, mandi dan mencuci. 1.2 Masalah Prioritas

(16)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 1.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini maka diperlukan pemecahan masalah tersebut berupa usulan solusi kepada Keluarga Dampingan iru sendiri. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan KK dampingan dan membebaskan KK dampingan dari masalah dalam keluarganya.

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Ibu Made Nurinisadalah sebagai berikut.

1.1.1Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri. Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Ibu Made Nurinis terkait kesehatan diantaranyan pengertian pola-pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya mengenai kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat. Terlepas dari keterbatasan keluarga untuk menyediakan satu tempat khusus untuk MCK dan akses air bersih, keluarga Ibu Made Nurinis tetap perlu diberitahu mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga seperti gangguan pernapasan karena debu dan suhu dingin di malam hari, mengurangi mengkonsumsi kafein (kopi). Selain itu, untuk kebersihan lingkungan seperti pentingnya kebersihan dan perhatian dalam menaruh barang bekas untuk di jual.

(17)

1.1.2Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Ibu Made Nurinis adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan tidak menentu. Sebagai pendamping, pendampingan keluarga juga dilakukan dengan memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa mendatang. Salah satu contohnya adalah menjual canag kepada penduduk sekitar. 1.1.3Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan di Masa Depan

Sebagai Kepala Keluarga, Ibu Made Nurinisharus memiliki solusi-solusi serta alternatif dalam meningkatkan pemasukannya. Ibu Made Nurinis beserta cucunya, nanti diusia yang cukup dewasa ketut Sumada diharapkan mampu untuk lebih teliti dan cermat dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Baik itu melakukan usaha dengan pinjaman modal di LPD maupun menjadi buruh tukang.

1.2 Jadwal Kegiatan

[image:17.612.67.518.501.702.2]

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Ibu Made Nurinis sebanyak 31 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1. 26 Juli 2016 09.00-11.00

2 jam Survei alamat keluarga KK dampingan Ibu Made Nurinis

2. 26 Juli 2016 14.00-16.00

2 jam Berbincang – bincang dengan keluarga Ibu Made Nurinis dan perkenalan dengan keluarga beliau.

3. 30 Juli 2016 11.00-13.00

(18)

4. 30 Juli 2016 18.00-20.00

2 jam Mencari tahu informasi detail keluarga Ibu Made Nurinis

5. 1 Agustus 2016 07.00-09.00

2 jam Mencari tahu informasi detail keluarga Ibu Made Nurinis Mengenai pekerjaan beliau 6. 1 Agustus 2016

18.00-19.00

1 jam Mencari tahu mengenai kesehatan dari Ibu Made Nurinis

7. 5 Agustus 2016 09.00-12.00

3 jam Mengidentifikasi masalah – masalah secara umum yang dihadapi Ibu Made Nurinis

8. 5 Agustus 2016 15.00-19.00

4 jam Berbincang – bincang dengan cucu Ibu Made Nurinis yang bernama Ketut Sumada

9. 7 Agustus 2016 09.00-11.00

2 jam Berbincang – bincang kembali Ibu Made Nurinis dan keluarga beliau mengenai masalah yang sedang dihadapi 10. 7 Agustus 2016

15.00-19.00

4 jam Berbincang – bincang dengan Ibu Made Nurinis dan cucunya mengenai

perekonomian keluarga 11. 11 Agustus 2016

08.00-11.00

3 jam Berbincang-bincang dengan keluarga Ibu Made Nurinis

12. 11 Agustus 2016 17.00-21.00

4 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Ibu Made Nurinis 13. 13 Agustus 2016 08.00-

11.00

3 jam Berdiskusi dengan keluarga Ibu mMade Nurinis

14. 13 Agustus 2016 12.30-15.30

(19)

yang sedang dihadapi 15. 15 Agustus 2016

11.00-13.00

2 jam Berdiskusi dengan keluarga Ibu Made Nurinis

16. 15 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Ibu Made Nurinis

17. 17 Agustus 2016 10.00-13.00

3 jam Berbincang- bincang dan memotivasi cucu dari Ibu Made Nurinis untuk tetap

semangat. 18. 17 Agustus 2016

15.00-18.00

3 jam Pemberian informasi mengenai potensi pekerjaan yang bisa dilakukan.

19. 18 Agustus 2016 09.00-12.00

3 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Ibu Made Nurinis

20. 18 Agustus 2016 15.00-18.00

3 jam Berbincang-bincang dengan keluarga Ibu Made Nurinis dan membantu pekerjaan rumah di rumah beliau,

21. 19 Agustus 2016 08.00-10.00

2 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Ibu Made Nurinis

22. 19 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Memberikan informasi mengenai kesehatan untuk keluarga Ibu Made

Nurinis dan membantu pekerjaan rumah di rumah Ibu Made Nurinis

23. 21 Agustus 2016 09.00-11.00

2 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Ibu Made Nurinis

24. 21 Agustus 2016 18.00-20.00

(20)

25 22 Agustus 2016 08.00-12.00

4 jam Memberikan Informasi tentang penyedian beras miskin Kepad Ibu Nurinis

26 22 Agustus 2016 18.00-20.00

2 jam Berbincang dengan Ibu Nurinis mengenai kendala-kendala dalam pekerjaan sebagai buruh lepas

27 24 Agustus 2016 08.00-10.00

2 jam Meberikan informasi mengenai kegunaan kartu keluarga,KTP dan akta lahir. 28 24 Agustus 2016

18.00-20.00

2 jam Membantu Pekerjaan rumah ibu Nurinis

29 25 Agustus 2016 09.00-11.00

2 jam Memberikan informasi mengenai kegunaan kartu-kartu kesehatan(seperti JKBM, KIS, JAMKESNAS)

30 25 Agustus 2016 18.00-19.00

1 jam Menginformasikan tempat berobat seperti puskesmas, dan dokter apabila sakit dikemudian hari.

31 26Agustus 2016 15.00-17.00

2 jam Perpisan dengan KK dampingan dan memberikan sumbangan kepada Ibu Nurinis

(21)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

1.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal Ibu Made Nurinis.

1.1.1Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 31 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam. 1.1.2Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Ibu Nurinis, Dusun Dalem, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

1.1.3Kegiatan Pelaksanaan

(22)

1.2 Hasil Pendampingan Keluarga

1.2.1Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian keluarga yang berupa menjual canang harian. Nantinya hasil yang didapat dari penjualan tersebut memenuhi kebutuhan yang kurang.

1.2.2Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yg baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke Poskesdes/Puskesmas.

1.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(23)

1 BAB V

PENUTUP 2.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan terhadap keluarga Ibu Made Nurinis merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp. 20.000,00 perhari. Cucu beliau juga tidak mampu untuk meneruskan sekolah dan harus membantu pekerjaan Ibu Nurinis untuk menunjang ekonomi keluarga serta merawat Ibu Made Nurinis di rumah. Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari segi kesehatan, keluarga Ibu Made Nurinis harus memiliki jaminan kesehatan baik Ibu Nurinis maupun cucunya sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, keluarga dampingan diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih serta mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Dari segi ekonomi, keluarga Ibu Made Nurinis memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah menjual canang harian kepada penduduk sekitar.

2.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah kesehatan, keluarga Ibu Made Nurinis diharapkan memiliki kartu-kartu yang mampu menunjang pengobatan apabila sakit di kemudian hari. Dalam membantu mengembangkan usaha keluarga ini, maka diperlukan suatu bantuan dalam hal permodalan. Dalam hal ini, LPD sebagai lembaga non-keuangan yang berbasis desa adat, diharapkan dapat memberikan bantuan berupa pemberian kredit dengan bunga rendah. Selain itu cara terbaik untuk memperbaiki masalah perekonomian Ibu Made Nurinis adalah dengan memberikan solusi dan saran mengenai usaha rumahan yang dapat keluarganya lakukan serta keterampilan untuk cucunya.

(24)
[image:24.595.203.423.99.410.2]

2 Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Berbincang-bincang dengan Ibu Made Nurinis

[image:24.595.116.510.480.702.2]
(25)
[image:25.595.116.509.72.293.2] [image:25.595.163.463.533.759.2]

3 Gambar 3. Mencari informasi tentang keluarga Ibu Made Nurinis

(26)

Gambar

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan
Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan
Gambar 1. Berbincang-bincang dengan Ibu Made Nurinis
Gambar 3. Mencari informasi tentang keluarga Ibu Made Nurinis

Referensi

Dokumen terkait

AN ALLS IS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PA DA HARI RA YA IDUL EITRI2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA 2000-IX.. Budihardja Murtiunta , Andreas

[r]

[r]

Model budidaya pertanian yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi jenis tanaman yang

[r]

Memberi masukan dan bahan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan fungsi STA sebagai kelembagaan pemasaran di tingkat petani, sehingga dapat

perwujudannya menjadi tanpa batas, tetapi tetap bisa di batasi oleh pemikiran logis dan dalam konteks yang telah di terapkan, seperti susunan kartu, kita bisa membuatnya

Juga memberikan manfaat untuk dapat mengetahui posisi perusahaan, analisa CVP menyediakan data mengenai Margin of Safety (MOS) yang menggambarkan selisih antara