PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2016-2021
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2016
BUPATI GUNUNGKIDUL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NOMOR 4 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2016–2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GUNUNGKIDUL,
Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 263 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021;
Mengingat
: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa
Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 44);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4720);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan
mulai berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 nomor 12, 13,
14, dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950Nomor 59);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2
Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 2);
11. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun
2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2012 – 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010 Nomor 01 Seri E);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
dan
BUPATI GUNUNGKIDUL
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Gunungkidul.
2. Pemerintah
Daerah
adalah
Bupati
sebagai
unsur
penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati dan Wakil Bupati adalah Bupati dan Wakil Bupati
Gunungkidul.
4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, yang
selanjutnya disebut RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021.
5. Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-2021, yang selanjutnya
disebut Renstra Perangkat Daerah, adalah dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016
sampai dengan tahun 2021.
6. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 1(satu) tahun.
Pasal 2
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan
Wakil Bupati hasil Pemilihan Bupati tahun 2015.
(2) RPJMD memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan
Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas
Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat
indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
(3) RPJMD berfungsi sebagai:
a. pedoman bagi Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra Perangkat
Daerah;
b. bahan penyusunan dan penyesuaian Renstra Perangkat Daerah, dengan
memperhatikan tugas dan fungsi Perangkat Daerah dalam mencapai
sasaran daerah;
c. pedoman pemerintah daerah dalam menyusun RKPD; dan
d. acuan dasar dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD.
(4) RPJMD dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam
pelaksanaan pembangunan daerah.
(5) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini. Penjabaran visi, misi, dan program sebagaimana dimaksud ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
BAB II
SISTEMATIKA
Pasal 3
Sistematika RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, terdiri dari:
Bab I : Pendahuluan;
Bab II : Gambaran Umum Kabupaten Gunungkidul;
Bab III : Gambaran
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Serta
Kerangka
Pendanaan;
Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis;
Bab V : Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran;
Bab VI : Strategi Dan Arah Kebijakan;
Bab VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah;
Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan;
Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah;
Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
Pasal 4
(1) Perangkat Daerah melaksanakan program dalam RPJMD yang dijabarkan
dalam Renstra Perangkat Daerah.
(2) Perangkat Daerah yang memiliki tugas dan fungsi di bidang perencanaan
pembangunan daerah mengkoordinasikan proses penyusunan Renstra
Perangkat Daerah dan melaksanakan verifikasi terhadap Rancangan
Renstra Perangkat Daerah.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RPJMD
Pasal 5
(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
RPJMD.
(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Pasal 6
Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila:
a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan
tidak sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana
pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
b. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang
dirumuskan, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. terjadi perubahan yang mendasar, mencakup antara lain terjadinya
bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial
budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan
kebijakan nasional; dan/atau
d. merugikan kepentingan nasional, yaitu apabila bertentangan dengan
kebijakan nasional.
Pasal 7
Perubahan RPJMD sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Pasal 8
Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan
tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir RPJMD, penetapan
perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya pada Lembaran Daerah Kabupaten
Gunungkidul.
Ditetapkan di Wonosari
pada tanggal 16 Agustus 2016
BUPATI GUNUNGKIDUL,
ttd
BADINGAH
Diundangkan di Wonosari
pada tanggal 16 Agustus 2016
Pj. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL,
ttd
SUPARTONO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016 NOMOR 4
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA:
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2016 – 2021
I.
Penjelasan Umum
Sesuai ketentuan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta peraturan
teknisnya, kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih harus
menyusun rencana pembangunan jangka menengah sesuai periode
jabatannya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021
menggunakan pendekatan perencanaan pendekatan politik, teknokratik,
partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up)
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 merupakan
penjabaran visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
pada pemilihan kepala daerah tahun 2015. RPJMD Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016-2021 disusun dengan berdasar pada arah
kebijakan RPJPD Tahun 2005-2025, memperhatikan RPJMD DIY Tahun
2012-2017 dan RPJMN Tahun 2015-2019. Strategi, kebijakan dan
program prioritas pembangunan jangka menengah daerah yang disusun
diarahkan agar dapat mewujudkan sasaran pembangunan daerah dan
mendukung pencapaian sasaran yang ditetapkan pemerintah DIY serta
pemerintah pusat.
II.
Penjelasan Pasal demi Pasal
Pasal 1
Cukup Jelas.
Pasal 2
Pasal 3
Cukup Jelas.
Pasal 4
Cukup Jelas.
Pasal 5
Cukup Jelas.
Pasal 6
Cukup Jelas.
Pasal 7
Cukup Jelas.
Pasal 8
Cukup Jelas.
Pasal 9
Cukup Jelas.
===///===
i
DAFTAR ISI ……… i
DAFTAR TABEL ……… iii
DAFTAR GAMBAR ……….. vii
BAB I Pendahuluan ………. I-1
1.1 Latar Belakang ………. I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan ……….. I-2
1.3 Hubungan Antar Dokumen ……….. I-3
1.3.1 Hubungan RPJMD dengan RPJPD ……… I-3 1.3.2 Hubungan RPJMD Kabupaten RPJMN ………… I-3 1.3.3 Hubungan RPJMD Kabupaten RPJMD Daerah
Istimewa Yogyakarta ……….. I-3
1.3.4 Hubungan RPJMD dengan RKPD I-3
1.3.5 Hubungan RPJMD dengan Renstra Perangkat
Daerah ……… I-3
1.3.6 Hubungan RPJMD dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Gunungkidul ……….. I-3
1.3.7 Hubungan RPJMD Kabupaten Gunungkidul dengan RPJMD dan RTRW Kabupaten/Kota
Lain ……… I-3
1.3.8 Hubungan RPJMD dengan KLHS RPJMD I-4
1.4 Tahapan Penyusunan RPJMD ………. I-4
1.4.1 Persiapan penyusunan RPJMD ... I-4 1.4.2 Penyusunan Rancangan Awal RPJMD ... I-4 1.4.3 Penyusunan Rancangan RPJMD ... I-5 1.4.4 Pelaksanaan Musrenbang RPJMD ... I-5 1.4.5 Perumusan Rancangan Akhir RPJMD ... I-5 1.4.6 Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD.. I-5
1.5 Sistematika Penulisan ……… I-7
1.6 Maksud dan Tujuan ……… I-7
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Gunungkidul ………. II-1 2.1 Aspek Geografi dan Demografi ……… II-3 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ………. II-3 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ………. II-10 2.1.3 Wilayah Rawan Bencana ……….. II-14
2.1.4 Demografi ……….. II-17
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat……….. II-21 2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemetaan Ekonomi.. II-21 2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ……… II-39 2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga ………. II-46
2.3 Aspek Pelayanan Umum ……… II-46
2.3.1 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar II-80 2.3.2 Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan
Dasar ……….. II-89
2.3.3 Urusan Pemerintahan Pilihan ………. II-107 2.3.4 Fungsi Penunjang Urusan ………. II-115 2.3.5 Evaluasi Pencapaian RPJMD Tahun
2010-2015 ……… II-119
2.4 Aspek Daya Saing Daerah ……… II-124 2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah ……… II-124 2.4.2 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ………. II-125 2.4.3 Iklim Investasi ……….. II-127 2.4.4 Sumber Daya Manusia ……….. II-128 BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka
Pendanaan ……….. III-1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ……… III-1
ii
3.1.2 Neraca Daerah………... III-6 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu…… III-10
3.3 Kerangka Pendanaan III-13
3.3.1 Arah Kebijakan Pengelolaan Pendapatan
Daerah……….. III-13
3.3.2 Arah Kebijakan Pengelolaan Belanja Daerah … III-15 3.3.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ……… III-15 BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis ………... IV-1
4.1 Permasalahan Pembangunan ………. IV-1
4.1.1 Pemerintahan ……… IV-1
4.1.2 Sosial dan Budaya ………. IV-1 4.1.3 Kependudukan dan Keluarga Berencana ……. IV-3 4.1.4 Ekonomi, Pariwisata, dan Sumberdaya Alam .. IV-3 4.1.5 Prasarana Wilayah ……….. IV-5 4.1.6 Geomorfologi dan Lingkungan Hidup ………….. IV-6 4.2 Kajian Lingkungan Strategis ……… IV-6
4.2.1 Kajian Kebijakan Pembangunan Internasional
dan Nasional ……….. IV-6
4.2.2 Kebijkan Pembangunan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta ……… IV-13 4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah Lainnya …….. IV-14 4.2.4 Kajian Kebijakan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul ………. IV-18
4.3 Isu Stragetis Kabupaten Gunungkidul ………. IV-21 BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran ………. V-1
5.1 Visi ………. V-3
5.2 Misi ………. V-4
5.3 Tujuan dan Sasaran ………. V-8
BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan ……….. VI-1 6.1 Analisis Eksternal ……….. VI-2
6.2 Analisis Internal ………. VI-3
6.3 Strategi dan Arah Kebijakan ……… VI-6 BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ……. VII-1 BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan
Pendanaan ……….. VIII-1
BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah ………..……….. IX-1 BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan ……….. X-1
10.1 Pedoman Transisi ……… X-1
iii
Tabel 2.1 Nama Bupati Gunungkidul ... II-2 Tabel 2.2 Luas Dan Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten
Gunungkidul ……….. II-5
Tabel 2.3 Pulau-Pulau di Wilayah Kabupaten Gunungkidul ……… II-6 Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2014 ….. II-17 Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per
Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 …. II-19 Tabel 2.6. Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2014 ………. II-20 Tabel 2.7. PDRB Kabupaten Gunungkidul Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun
2010-2015 (Juta Rupiah) ……….. II-24 Tabel 2.8. PDRB Kabupaten Gunungkidul Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2010 Menurut Lapanga Usaha Tahun
2010-2015 (Juta Rupiah) ………. II-25 Tabel 2.9 PDRB Kabupaten Gunungkidul Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2010 Menurut Lapanga Usaha Tahun
2010-2015 (%) ……… II-26
Tabel 2.10 PDRB Kabupaten Gunungkidul Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun
2010-2015 (%) ……….. II-27
Tabel 2.11 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Riil Kabupaten Gunungkidul Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010-2014 (%) ……….. II-29 Tabel 2.12 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 (Juta Rp)…. II-32 Tabel 2.13 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Pengeluaran Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014
(Juta Rp) ……… II-33
Tabel 2.14 Distribusi PDRB ADHB Menurut Pengeluaran,
Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2010 - 2014 (%) ……… II-34 Tabel 2.15 Distribusi PDRB ADHK 2010 Menurut Pengeluaran,
Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2010 - 2014 (%)………. II-34 Tabel 2.16 Rasio Gini Menurut Tipe Daerah di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2014 ………. II-37 Tabel 2.17 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin Dan
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010-2014 ………. II-38
Tabel 2.18 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Usia Sekolah Kabupaten Gunungkidul Tahun
2012-2014 (%) ……….. II-40
Tabel 2.19 Status Gizi Balita Kabupaten Gunungkidul Tahun
2013-2015 ……….. II-46
Tabel 2.20 Jumlah Grup Kesenian dan Klub Olahraga Tahun 2011–
2015 ……….. II-46
Tabel 2.21 Capaian Standar Pelayanan Minimal Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010-2015 ………. II-48 Tabel 2.22 Aspek Pelayanan Umum Urusan Pendidikan Jenjang
SD/MI Kabupaten Gunungkidul 2011-2015 ……… II-80 Tabel 2.23 Aspek Pelayanan Umum Urusan Pendidikan Jenjang
SLTP Kabupaten Gunungkidul 2011-2015 ………. II-80 Tabel 2.24 Aspek Pelayanan Umum Urusan Pendidikan Jenjang
SLTA Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ……… II-81 Tabel 2.25 Jenis dan Jumlah Fasilitas Penunjang Kesehatan
iv
Tabel 2.26 Jumlah Tenaga Medis Kabupaten Gunungkidul
2011-2015 ……….. II-82
Tabel 2.27 Indikator Kinerja Bidang Kesehatan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-83 Tabel 2.28 Panjang Jalan menurut Statusnya di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010-2014 (Km) ……… II-84 Tabel 2.29 Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2011-2015 (Km) ……….. II-84 Tabel 2.30 Jenis Perkerasan Jalan Kabupaten di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 (Km) ………. II-84 Tabel 2.31 Kondisi Jembatan di Kabupaten Gunungkidul tahun
2011-2015 (buah) ………. II-85
Tabel 2.32 Indikator Perumahan Kabupaten Gunungkidul Tahun
2011 – 2015 ………. II-87
Tabel 2.33 Jumlah Aparat, Sarana Keamanan dan Jumlah
Pelanggaran K3 Kabupaten Gunungkidul 2011-2015 …. II-87 Tabel 2.34 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011 – 2015 ……….. II-88 Tabel 2.35 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010-2014 II-89
Tabel 2.36 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin Kabupaten Gunungkidul Tahun
2011-2015 ………. II-91
Tabel 2.37 Jumlah Pejabat Struktural Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010-2015 ……….. II-91
Tabel 2.38 Jumlah Anggota DPRD Gunungkidul Menurut Komisi
dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015 ……… II-91 Tabel 2.39 Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ………. II-92 Tabel 2.40 Potensi Kerawanan Pangandan Gizi Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2015 ……….. II-94 Tabel 2.41 Perkembangan Potensi Kerawanan Pangandan Gizi
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-94 Tabel 2.42 Jumlah Tanah Yang Bersertifikat di Kabupaten
2010-2014 ……….. II-96
Tabel 2.43 Indeks Pencemaran Air Sungai Yang Melewati Kota
Wonoasri Tahun 2011 - 2015 …………... II-97 Tabel 2.44 Jumlah Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun
2011-2015 ……… II-99
Tabel 2.45 Indikator Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……… II-100 Tabel 2.46 Indikator Urusan Perhubungan Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2011-2015 ……….. II-101
Tabel 2.47 Data Koperasi yang Melaksanakan RAT Tahun
2011-2015 ………. II-102
Tabel 2.48 Perkembangan Investasi di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2012-2015 ………. II-103
Tabel 2.49 Jumlah Izin yang Dilayani Oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2011-2015 ……… II-104
Tabel 2.50 Jumlah Karang Taruna di Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2011-2015……….. II-104
Tabel 2.51 Indikator Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Tahun
2011-2015 ……….. II-105
Tabel 2.52 Jumlah Koleksi, Pustakawan, Pengunjung, Anggotadan Sarana Prasarana Perpustakaan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-106 Tabel 2.53 Volume, Jumlah SDM dan Sarana Kearsipan Kabupaten
v
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-108 Tabel 2.55 Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ………. II-109 Tabel 2.56 Pendapatan Sektor Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2011-2015 ………. II-109
Tabel 2.57 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi dan
Palawija Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 …. II-109 Tabel 2.58 Perkembangan Indikator Peternakan di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ………. II-111 Tabel 2.59 Luas Areal, Luas Panen, Jumlah Produksi, Rata-rata
Produksidan Jumlah Petani Komoditas Perkebunan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-112 Tabel 2.60 Luas dan Produksi Komoditas Kehutanan Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ………. II-113 Tabel 2.61 Sarana Perdagangan di Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010-2014 ……….. II-114
Tabel 2.62 Data Industri Kecil Menengah di Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2013-2015 ………. II-114 Tabel 2.63 Jumlah Pemberangkatan Transmigran Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-115 Tabel 2.64 Dokumen Perencanaan Pembangunan Tahun 2011–
2015 Kabupaten Gunungkidul ……… II-116 Tabel 2.65 Data Realisasi Pendapatan Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2013 ampai dengan 2015 ……… II-116 Tabel 2.66 Data Realisasi Belanja Kabupaten Gunungkidul Tahun
2013 s.d 2015 ……… II-117
Tabel 2.67 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2013 s.d. 2015 ……… II-118
Tabel 2.68 Komposisi PNS Kabupaten Gunungkidul Menurut
Golongan Tahun 2011-2015 ……….. II-118 Tabel 2.69 Skala Pengukuran Pencapaian Sasaran RPJMD Tahun
2010-2015 ………. II-120
Tabel 2.70 Pencapaian Sasaran RPJMD Tahun 2010-2015 ………… II-120 Tabel 2.71 Kondisi Jalan di Kabupaten Gunungkidul Tahun
2011-2015 ………. II-125
Tabel 2.72 Jumlah Tenaga Listrik yang Diproduksi, Terjual dan Jumlah Pelanggan Listrik Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2012-2015 ………. II-126
Tabel 2.73 Kapasitas Produksi, Kapasitas Air Yang Termanfaatkan, Jumlah Pelanggan Dan Sumber Mata Air Yang Dikelola
Oleh PDAM Tirta Handayani Tahun 2011-2015 ………… II-126 Tabel 2.74 Jumlah Tindak Kriminal Kabupaten Gunungkidul
2011-2015 ………. II-127
Tabel 2.75 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-128 Tabel 2.76 Komposisi Penduduk dan Angka Beban Tanggungan di
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. II-129 Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……….. III-2 Tabel 3.2 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ………. III-5 Tabel 3.3 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Gunungkidul ……….. III-6 Tabel 3.4 Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul Per 31
Desember 2011s.d. 31 Desember 2015 ... III-7 Tabel 3.5 Kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul
vi
Tabel 3.6 Analisa Rasio Keuangan Kabupaten Gunungkidul Tahun
2011-2015 (%) ……….. III-10
Tabel 3.7 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2015 ……… III-11 Tabel 3.8 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Gunungkidul ……….. III-12 Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017-2021 ……….. III-17 Tabel 3.10 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan
Daerah ………. III-19
Tabel 3.11 Proporsi untuk Belanja menurut Prioritas ... III-20 Tabel 3.12 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan
Daerah ... III-21 Tabel 4.1 Keterkaitan Kebijakan Kabupaten Gunugkidul Dengan
Daerah Lain ……… IV-14
Tabel 4.2 Hasil Telaah RPJPD 2005-2025 ………... IV-17 Tabel 5.1 Sinkronisasi Visi RPJMN, RPJMD DIY, dan RPJMD
Kabupaten Gunungkidul ……….. V-4
Tabel 5.2 Sinkronisasi Misi RPJMD Kabupaten Gunungkidul dan
Agenda Prioritas RPJMN (Nawacita) ……… V-6 Tabel 5.3 Sinkronisasi Misi RPJMD Kabupaten Gunungkidul dan
RPJMD DIY ……… V-8
Tabel 5.4 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016-2021 ……….. V-10 Tabel 5.5 Target Pencapaian Sasaran Jangka Menengah…………. V-12 Tabel 6.1 Arah Kebijakan Pembangunan Lima Tahunan dalam
RPJPD Tahun 2005-2025 ……….. VI-1
Tabel 6.2 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.. VI-4
Tabel 6.3 Analisis SWOT ……….. VI-5
Tabel 6.4 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah
Kebijakan Pembangunan Kabupaten Gunungkidul ….. VI-7 Tabel 7.1 Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan pada Misi
1 RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021…. VII-5 Tabel 7.2 Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan pada Misi
2 RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021…. VII-13 Tabel 7.3 Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan pada Misi
3 RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021…. VII-18 Tabel 7.4 Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan pada Misi
4 RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021…. VII-19 Tabel 7.5 Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan pada Misi
5 RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021…. VII-21 Tabel 7.6 Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan pada Misi
6 RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2016-2021…. VII-26 Tabel 8.1 Program Pembangunan pada RKPD Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016 ... VIII-3 Tabel 8.2 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan Tahun 2016-2021 ………. VIII-8 Tabel 9.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Daerah …………. IX-1 Tabel 9.2 Penetapan Indiktor Kinerja Utama Daerah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016-2021 …….……….. IX-2 Tabel 9.3 Indikator Sasaran Perangkat Daerah ……….... IX-7
vii
Gambar 1.1 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan ... 1-4 Gambar 1.2 Tahapan Penyusunan RPJMD ... 1-6 Gambar 2.1 Peta Administratif KabupatenGunungkidul ... II-4 Gambar 2.2 Peta Rawan Bencana Kabupaten Gunungkidul ... II-16 Gambar 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Gunungkidul
Tahun 1961-2010... II-17 Gambar 2.4 Jumlah dan Pertumbuhan Penduuk Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010-2014 ... II-18 Gambar 2.5 Persentase Komposisi Penduduk Menurut Umur
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2014 ... II-19 Gambar 2.6 Piramida Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun
2014 ... II-19 Gambar 2.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gunungkidul
(%) Tahun 2010-2014 ... II-28 Gambar 2.8 PDRB Per Kapita Kabupaten Gunungkidul (Juta
Rupiah) 2010- 2014 ... II-32 Gambar 2.9 Perbandingan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran
Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2010-2014 ... II-33 Gambar 2.10 Nilai (Juta Rp) dan Pertumbuhan (%) PDRB ADHK
2010 Menurut Pengeluaran Kabupaten Gunungkidul,
Tahun 2010-2014... II-35 Gambar 2.11 Nilai Inflasi YoY di Kota Wonosari, Kota Yogyakarta dan
Nasional Tahun 2011-2015 ... II-36 Gambar 2.12 Laju Inflasi Tahunan Kota Wonosari, Kota Yogyakarta
dan Nasional Tahun 2015 ... II-36 Gambar 2.13 Angka Kemiskinan Kabupaten Gunungkidul Tahun
2006-2014 (%) ... II-38 Gambar 2.14 Angka Melek Huruf Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010-2013 ... II-39 Gambar 2.15 Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010-2014 ... II-40 Gambar 2.16 Angka Partisipasi Kasar Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010-2014 (%) ... II-41 Gambar 2.17 Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Tingkat
Pendidikan di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 –
2014 ... II-42 Gambar 2.18 Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupten Gunungkidul
Tahun 2009 – 2013 (%) ... II-43 Gambar 2.19 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015... II-43 Gambar 2.20 Angka Kematian Ibu Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010 – 2015 ... II-44 Gambar 2.21 Usia Harapan Hidup Kabupaten Gunungkidul Tahun
2009- 2013 ... II-45 Gambar 2.22 Jumlah Desa Rawan Pangandan Gizi Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011-2015 ... II-95 Gambar 2.23 Jumlah PNS Kabupaten Gunungkidul Tahun
viii
Gambar 2.24 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dalam PDRB menurut penggunaan atas dasar harga berlaku
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2014 (Juta Rp) .... II-124 Gambar 2.25 Pengeluaran konsumsi Makanan dan bukan makanan
dalam PDRB menurut penggunaan atas dasar harga berlaku Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2014
(Juta Rp) ... II-125 Gambar 2.26 Jumlah Demontrasi / Unjuk rasa Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2011– 2015 ... II-128 Gambar 6.1 Indikasi Tema Pembangunan Tahun 2016-2021 ... VI - 12
I-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2016-2021
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara serentak pada tahun 2015. Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta peraturan teknisnya, kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih harus menyusun rencana pembangunan jangka menengah sesuai periode jabatannya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD merupakan penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang telah disampaikan pada saat kampanye dan akan dicapai selama 5 tahun masa jabatan.
Dalam kerangka perencanaan pembangunan jangka panjang daerah, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025, saat ini Kabupaten Gunungkidul masuk dalam periode perencanaan lima tahun ketiga 2015-2020. Namun sebagai implikasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak dan sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 050/795/SJ tanggal 4 Maret 2016 tentang Penyusunan RPJMD dan RKPD Tahun 2017, periode RPJMD Kabupaten Gunungkidul yang akan disusun menjadi tahun 2016-2021.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 menggunakan pendekatan perencanaan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up) sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan. Dengan demikian diharapkan RPJMD yang ditetapkan dapat benar- benar menjawab permasalahan pembangunan daerah dan mengakomodir kebutuhan masyarakat.
Untuk mewujudkan konsistensi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan, RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 disusun dengan berdasar pada arah kebijakan RPJPD Tahun 2005-2025, memperhatikan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 dan RPJMN Tahun 2015-2019. Strategi, kebijakan dan program prioritas pembangunan jangka menengah
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021
I-2
daerah yang disusun diarahkan agar dapat mewujudkan sasaran pembangunan daerah dan mendukung pencapaian sasaran yang ditetapkan pemerintah DIY serta pemerintah pusat.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Dasar hukum penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah-Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dan Hal Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2005-2025;
13. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah Tahun 2012-2017;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010–2030; dan
16. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan.
I-3 1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. Hubungan RPJMD dengan RPJPD
Dokumen RPJMD Kabupaten merupakan penjabaran RPJPD Kabupaten. RPJMD disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten sebagai dokumen perencanaan yang berlaku 20 (dua puluh) tahun.
1.3.2. Hubungan RPJMD Kabupaten dengan RPJMN
Dalam penyusunan RPJMD harus mempedomani RPJMN yang dilakukan melalui penyelarasan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah kabupaten dengan arah, kebijakan umum, sertaprioritas pembangunan nasional, arah kebijakan, dan prioritas untuk bidang-bidang pembangunan, dan pembangunan kewilayahan sesuai dengan kewenangan, kondisi, dan karakteristik daerah.
1.3.3. Hubungan RPJMD Kabupaten dengan RPJMD Daerah Istimewa Yogyakarta
Penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten/Kota harus memperhatikan Dokumen RPJMD Provinsi. Memperhatikan RPJMD provinsi sebagaimana dilakukan melalui penyelarasan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota dengan arah, kebijakan, prioritas pembangunan jangka menengah provinsi.
1.3.4. Hubungan RPJMD dengan RKPD
Dokumen RPJMD dijabarkan ke dalam RPKD sebagai dokumen operasional tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi makro daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas, sasaran pembangunan, dan rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
1.3.5. Hubungan RPJMD dengan Renstra Perangkat Daerah
Dokumen RPJMD Kabupaten sebagai pedoman penyusunan dan penetapan Renstra Perangkat Daerah. Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.
1.3.6. Hubungan RPJMD dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul
RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 harus memperhatikan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030, agar pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat sesuai dengan tata ruang yang ditetapkan.
1.3.7. Hubungan RPJMD Kabupaten Gunungkidul dengan RPJMD dan RTRW Kabupaten/Kota Lain
Bahwa dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul memperhatikan RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lainnya yang dilakukan melalui penyelarasan antara rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang kabupaten/kota lain sekitarnya (tetangga) terutama yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul.
I-4
1.3.8. Hubungan RPJMD dengan KLHS RPJMD
Bahwa dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Hubungan antar dokumen perencanaan tersebut secara lebih jelas dapat dlihat dalam gambar berikut :
Sumber : Diolah dari berbagai sumber Gambar 1.1
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
1.4. Tahapan Penyusunan RPJMD
Sebagai sebuah dokumen perencanaan pembangunan, RPJMD disusun melalui tahapan-tahapan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Tahapan-tahapan yang harus dilalui tersebut menunjukkan perwujudan dari pendekatan-pendekatan perencanaan pembangunan baik teknokratis, politis, partisipatif, serta atas-bawah
(top-down) dan bawah-atas (bottom-up).
Secara garis besar, proses penyusunan RPJMD meliputi beberapa tahapan sebagai berikut :
1.4.1. Persiapan penyusunan RPJMD;
Dalam tahapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk proses penyusunan RPJMD, pembentukan dan orientasi tim penyusun, serta penyusunan jadwal kegiatan/ agenda kerja tim.
1.4.2. Penyusunan Rancangan Awal RPJMD;
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah analisis terhadap data dan informasi yang telah dikumpulkan selanjutnya dirumuskan permasalahan, isu strategis, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, serta rancangan program pembangunan jangka menengah, yang kemudian ditampilkan dalam bentuk rancangan awal dengan
Diperhatikan 1 TAHUNAN Dijabarkan Diperhatikan Diperhatikan Dijabarkan Dipedomani RTRW dan RPJMD Kabupaten/Kota Lainnya (tetangga) KLHS RPJMD
RPJMD
KABUPATEN
RKPD KABUPATEN RPJPD KABUPATEN RPJMN Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) RPJMD Provinsi RTRW Kabupaten Dipedomani Dipedomani Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) Dipedomani 20 TAHUNAN 5 TAHUNANI-5
Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Proses analisis terhadap data dilaksanakan oleh tim dan juga dilaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan perangkat daerah untuk membahas hal- hal yang bersifat teknis. Pada tahap ini juga dilaksanakan proses konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan terkait rancangan awal yang disusun. Selain itu dalam tahap penyusunan rancangan awal ini juga dilaksanakan pembahasan kebijakan umum dan program prioritas antara pemerintah daerah dan DPRD yang selanjutnya dituangkan dalam kesepakatan bersama antara Bupati dan DPRD.
1.4.3. Penyusunan Rancangan RPJMD;
Dalam tahapan ini yang dilaksanakan adalah penyampaian rancangan awal RPJMD kepada seluruh Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan Rancangan Renstra. Masing-masing Perangkat Daerah harus menyusun rancangan Renstra untuk menerjemahkan Rancangan Awal RPJMD sesuai tugas dan fungsi masing-masing yang selanjutnya menjadi bahan penyempurnaan Rancangan Awal RPJMD menjadi Rancangan RPJMD. Dalam tahapan ini juga dilaksanakan forum Perangkat Daerah yang membahas Rancangan Awal Renstra Perangkat Daerah.
1.4.4. Pelaksanaan Musrenbang RPJMD;
Dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah pembahasan Rancangan RPJMD dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan di tingkat kabupaten yang melibatkan para pemangku kepentingan. Dalam proses ini diharapkan dapat memberikan tanggapan dan saran terhadap rancangan RPJMD yang telah disempurnakan dengan mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan pada saat pelaksanaan konsultasi publik serta sinkronisasi dengan rancangan Renstra Perangkat Daerah.
1.4.5. Perumusan Rancangan Akhir RPJMD;
Dalam tahapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah penyempurnaan Rancangan RPJMD oleh Tim Penyusun dengan memperhatikan hasil Musrenbang RPJMD. Dalam tahapan ini juga dilaksanakan proses
review oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam hal ini
adalah Inspektorat Daerah serta konsultasi kepada Gubernur DIY. Rekomendasi hasil review dan konsultasi tersebut selanjutnya dijadikan bahan penyempurnaan Rancangan Akhir RPJMD.
1.4.6. Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD.
Proses penetapan peraturan daerah tentang RPJMD diawali dengan pengiriman Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD dengan dilampiri Rancangan Akhir RPJMD untuk selanjutnya dibahas antara Bupati (Pemerintah Daerah) dan DPRD. Setelah dibahas dan disepakati selanjutnya dituangkan dalam kesepakatan bersama antara Bupati dan DPRD. Kegiatan selanjuntya adalah pengiriman Raperda yang telah disepakati tersebut kepada Gubernur untuk dievaluasi. Setelah dievaluasi oleh Gubernur, Raperda RPJMD Tahun 2016-2021 ditateapkan menjadi peraturan daerah.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini disajikan bagan alur proses penyusunan RPJMD tersebut :
I-6 Sumber : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Gambar 1.2
I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 disajikan dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1.4. Tahapan Penyusunan RPJMD 1.5. Sistematika Penulisan
1.6. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1.
Kinerja Keuangan Masa Lalu3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu3.3.
Kerangka PendanaanBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
1.6. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 adalah menjabarkan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2021 adalah :
1. Sebagai pedoman bagi PD dalam menyusun dokumen Rencana Strategis Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra PD;
2. Sebagai pedoman penyusunan RKPD;
3. Sebagai acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPJMD;
I-8
4. Sebagai alat koordinasi dan acuan kerja bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat di daerah dalam periode waktu 5 (lima) tahun;
5. Memberikan arah dan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, strategi, dan sasaran pembangunan daerah;
6. Menjamin terlaksananya koordinasi antar pelaku pembangunan;
7. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas perencanaan pembangunan antar wilayah, antar ruang, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; dan
8. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengendalian.
II - 1
GAMBARAN UMUM KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Menurut Mr R.M Suryodiningrat dalam bukunya ”Peprentahan Praja
Kejawen” yang dikuatkan buku de Vorstenlanden terbitan 1931 tulisan G.P
Rouffaer, dan pendapat B.M.Mr.A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan
En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk, berdirinya Gunungkidul (daerah
administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta. Disebutkan bahwa
”Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen opak. Poeniko siti maosan dalem sami kaliyan Montjanagari ing jaman kino, dados bawah ipun Pepatih Dalem. Ing tahoen 1831 Nagoragung sarta Mantjanagari-nipoen Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados 3 wewengkon, dene Pangagengipoen wewengkon satoenggal-satoenggalipoen dipoen wastani Boepati Wadono Distrik kaparingan sesebatan Toemenggoeng, inggih poeniko Sleman (Roemijin Denggong), Kalasan serta Bantoel. Siti maosan dalem ing Pengasih dipoen koewaosi dening Boepati Wedono Distrik Pamadjegan Dalem. Makanten oegi ing Sentolo wonten pengageng distrik ingkang kaparingan sesebatan Riya. Goenoengkidoel ingkang nyepeng siti maosan dalem sesebatan nipoen Riya.”
Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten Gunungkidul dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758 dan dikuatkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 tentang Penetapan hari, tanggal bulan dan tahun Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh bupati saat itu Drs.KRT Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985.
Guna mengabadikan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul dibangun prasasti berupa tugu di makam bupati pertama Mas Tumenggung Pontjodirjo dengan bertuliskan Suryo sangkala dan Condro sangkala berbunyi : NYATA WIGNYA MANGGALANING NATA ” HANYIPTA TUMATANING SWAPROJO” Menuruut Suryo sangkala tahun 1831 dibalik 1381, sedang Condro sangkala 1758 dibalik 8571.
Secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat.
II - 2 Tabel 2.1
Nama Bupati Gunungkidul
No. Tahun Nama
1 1831 - …. Mas Tumenggung Pontjodirjo
2 Raden Tumenggung Prawirosetiko
3 Raden Tumenggung Suryokusumo
4 Raden Tumenggung Tjokrokusumo
5 Raden Tumenggung Padmonegoro
6 …. - 1901 Raden Tumenggung Danuhadiningrat 7 1901 – 1914 Raden Tumenggung Wiryodiningrat 8 1914 - 1930 KRT.Yudodiningrat 9 1930 – 1935 KRT.Pringgodiningrat 10 1935 – 1944 KRT.Djojodiningrat 11 1944 - 1945 KRT.Mertodiningrat 12 1945 – 1946 KRT.Dirjodiningrat 13 1946 - 1947 KRT.Tirtodiningrat 14 1947 - 1949 KRT.Suryaningrat 15 1949 - 1952 KRT.Labaningrat 16 1952 - 1955 KRT.Brataningrat 17 1955 - 1958 KRT.Wiraningrat 18 1958 - 1959 Prawirosuwignyo 19 1959 – 1974 KRT.Djojodiningrat,BA
20 1974 – 1984 Ir.Raden Darmakum Darmokusumo 21 1984 – 1989 Drs.KRT.Sosrodiningrat
22 1989 – 1994 Ir.Soebekti Soenarto 23 1994 – 2001 KRT.Harsodingrat,BA
24 2001 – 2005 Drs.KRT.Hardjohadinegoro (Drs.Yoetikno) 25 2005 – 2010 Suharto,SH
26 2010 Prof.Dr Ir Sumpeno Putro, MSc 27 2010 - 2015 Hj Badingah S.Sos
28 2016 - 2021 Hj Badingah S.Sos
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum SETDA Kabupaten Gunungkidul
II - 3 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah a. Luas dan Batas Wilayah Admistrasi
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah tenggara Kota Yogyakarta. Secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat.
Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar
46,63 % dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan batas wilayah dirinci sebagai berikut:
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan KabupatenSukoharjo Provinsi Jawa Tengah.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah.
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
Gambaran wilayah secara administratif dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut:
II - 4
Sumber : RTRW Kabupaten Gunungkidul 2010-2030
Gambar 2.1
II - 5
Kecamatan yang meliputi 144 desa dan 1.431 padukuhan. Luas dan pembagian wilayah administratif Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Luas Dan Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Gunungkidul
No. KECAMATAN LUAS (km2) PERSENTASE (%) JUMLAH DESA JUMLAH PADUKUHAN JUMLAH RW 1 Panggang 99,8 6,72 6 44 44 2 Purwosari 71,76 4,83 5 32 32 3 Paliyan 58,07 3,91 7 50 50 4 Saptosari 87,83 5,91 7 60 60 5 Tepus 104,91 7,06 5 83 84 6 Tanjungsari 71,63 4,82 5 72 71 7 Rongkop 83,46 5,62 8 100 100 8 Girisubo 94,57 6,37 8 82 82 9 Semanu 108,39 7,30 5 106 136 10 Ponjong 104,49 7,03 11 119 120 11 Karangmojo 80,12 5,39 9 104 104 12 Wonosari 75,51 5,08 14 103 151 13 Playen 105,26 7,09 13 101 101 14 Patuk 72,04 4,85 11 72 82 15 Gedangsari 68,14 4,59 7 67 67 16 Nglipar 73,87 4,97 7 53 53 17 Ngawen 46,59 3,14 6 67 67 18 Semin 78,92 5,31 10 116 121 Jumlah 1.485,36 100,00 144 1.431 1.525
Sumber : BPS Kabupaten Gunungkidul, (Gunungkidul Dalam Angka 2015)
b. Letak dan Kondisi Geografis
Secara geografis Kabupaten Gunungkidul berada pada 746 LS-809 LS dan 11021 BT-11050 BT, berada di bagian tenggara dari Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki kawasan pedalaman maupun kawasan terpencil. Menurut kondisi geografis, desa-desa di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 18 desa pesisir, 56 desa terletak di lereng/punggung bukit dan 70 desa terletak di dataran.
Ditinjau dari posisi geostrategis, Kabupaten Gunungkidul berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang kaya akan sumberdaya laut dan menjadikan Kabupaten Gunungkidul memiliki wilayah berupa kepulauan. Kabupaten Gunungkidul memiliki 28 pulau tersebar pada lima kecamatan, yaitu Purwosari, Panggang, Tanjungsari, Tepus, dan Girisubo. Daftar pulau di wilayah Kabupaten Gunungkidul tersebut disajikan seperti dalam tabel berikut:
II - 6 Tabel 2.3
Pulau-Pulau di Wilayah Kabupaten Gunungkidul
No Kecamatan Desa Nama Pulau
1 Purwosari Giricahyo Gunungsemar
2 Panggang Giriwungu Payung/ Ngunggah
3 Tanjungsari Kemadang Ngrawe
Jumpino
Banjarejo Drini
Ngestirejo Watupayung siratan
4 Tepus Sidoharjo Watulawang
Watukubengan Purwodadi Timang Ngondo Watupayung siung Watupanjang Watulambor Watunganten Lor Watuganten Kidul Watubebek
5 Girisubo Balong Watutogog
Watumanukan Watusemar Watulumbung Karangmomang Jepitu Jungwok Watutopi Ngusalan Glati/Kalong Tileng Tahu Amben Pucung Gununggandul Songbanyu Godeg Watucetingan/Baron Layar Krokoh
Sumber : RTRW Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2030
c. Topografi
Berdasarkan kondisi topografi Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 3 (tiga) zona pengembangan, yaitu :
1.
Zona Utara disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200m-700m di atas permukaan laut. Keadaannya berbukit-bukit terdapat sumber-sumber air tanah kedalaman 6m-12m dari permukaan tanah. Jenis tanah didominasi latosol dengan batuan induk vulkanik dan sedimen taufan. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjong bagian utara.2.
Zona Tengah disebut wilayah pengembangan Ledok Wonosari, dengan ketinggian 150m-200m di atas permukaan laut. Jenis tanah didominasi oleh asosiasi mediteran merah dan grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur. Sehingga meskipun musim kemarau panjang, partikel-partikel air masih mampu bertahan. Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering. Kedalaman air tanahII - 7
meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Ponjong bagian tengah, dan Semanu bagian utara.
3.
Zona Selatan disebut wilayah pengembangan Gunung Seribu (Duizongebergton atau Zuider gebergton), dengan ketinggian 0m – 300m di atas
permukaan laut. Batuan dasar pembentuknya adalah batu kapur dengan ciri khas bukit-bukit kerucut (Conical limestone) dan merupakan kawasan karst. Pada wilayah ini banyak dijumpai sungai bawah tanah. Zone Selatan ini meliputi kecamatan Saptosari, Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang, Ponjong bagian selatan, dan Semanu bagian selatan.
Lahan di Kabupaten Gunungkidul mempunyai tingkat kemiringan yang bervariasi yang dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu : (1) datar (0-2%) : 26.768 Ha; (2) bergelombang (3-15%) : 41.435 Ha; (3) curam (16-40%) : 59.452 Ha dan (4) sangat Curam (>(16-40%) : 20.881 Ha
Wilayah Kabupaten Gunungkidul terletak pada ketinggian yang bervariasi antara 0–800 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Gunungkidul yaitu 1.341,71 km2 atau 90,33 % berada pada ketinggian 100–500 m di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan sisanya 7,75 % terletak pada ketinggian kurang dari 100 m dpl, dan 1,92 % terletak pada ketinggian lebih dari 500-1.000 m dpl.
d. Geologi
Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gunungkidul cukup beragam, dengan rincian sebagai berikut:
1. Latosol, dengan batuan induk kompleks sedimen tufan dan batuan vulkanik,yang terletak pada wilayah bergunung-gunung, tersebar di wilayah Kecamatan Patuk bagian Utara dan Selatan, Gedangsari, Ngawen, Semin bagian Timur, dan Ponjong bagian Utara
2. Kompleks latosol dan mediteran merah, dengan batuan induk batuangamping, bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, terdapat di wilayah Kecamatan Panggang, Purwosari, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Semanu bagian Selatan dan Timur, Rongkop, Girisubo, serta Ponjong bagian Selatan.
3. Asosiasi mediteran merah dan renzina, dengan batuan induk batu gamping, bentuk wilayah berombak sampai bergelombang, terdapat di wilayah Kecamatan Ngawen bagian Selatan, Nglipar, Karangmojo bagian Barat dan Utara, Semanu bagian Barat, Wonosari bagian Timur, Utara dan Selatan, Playen bagian Barat dan Utara, serta Paliyan bagian Selatan.
4. Grumosol hitam, dengan batuan induk batu gamping, bentuk wilayah datar sampai bergelombang, terdapat di wilayah Kecamatan Playen bagian Selatan, Wonosari bagian Barat, Paliyan bagian Utara, dan Ponjong bagian Selatan.
5. Asosiasi latosol merah dan litosol, dengan bahan induk tufan dan batuanvulkanik intermediet, bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, terdapat di wilayah Kecamatan Semin bagian Utara, Patuk bagian Selatan, dan Playen bagian Barat.
Struktur tanah di Kabupaten Gunungkidul dibedakan atas dasar komposisi komponen pasir, debu, dan lempung, sehingga secara garis besar dipilahkan menjadi tekstur kasar, sedang, dan halus.
e. Hidrologi
Di Kabupaten Gunungkidul terdapat dua daerah aliran sungai (DAS) permukaan yaitu DAS Opak–Oyo dan DAS Dengkeng. Masing-masing DAS
II - 8
itu terdiri dari beberapa Sub DAS yang berfungsi untuk mengairi areal pertanian, juga terdapat DAS bawah permukaan yaitu DAS Bribin.
Air permukaan (sungai dan mata air) banyak dijumpai di Gunungkidul wilayah utara dan tengah. Di wilayah tengah beberapa tempat mempunyai air tanah yang cukup dangkal dan dimanfaatkan untuk sumur ladang. Wilayah selatan Gunungkidul merupakan kawasan karst yang jarang ditemukan air permukaan. Di wilayah ini dijumpai sungai bawah tanah seperti Bribin, Ngobaran, dan Seropan serta ditemukan juga telaga musiman yang multiguna bagi penduduk sekitarnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3045/2014 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst Gunungsewu sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul merupakan kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan bentang alam karst berupa kawasan perbukitan batu gamping yang terletak di Kecamatan Wonosari, Ponjong, Panggang, Semanu, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Rongkop, Tanjungsari, Tepus, dan Girisubo. Kawasan tersebut perlu dikelola sesuai dengan daya dukung lingkungannya dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan potensi kawasan karst yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Jumlah sungai di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 14 buah, sebagian besar terdapat di wilayah utara. Sungai terbesar di Kabupaten Gunungkidul adalah Sungai Oyo dengan lokasi mata air di Kabupaten Wonogiri (Propinsi Jawa Tengah) dan bermuara di Samudera Hindia.
Jumlah mata air di wilayah Kabupaten Gunungkidul ada 215 buah, sedangkan jumlah telaga ada 252 buah. Di wilayah Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan sebagian kecil wilayah selatan terdapat sumur bor (deep well) sebanyak 77 buah dengan fungsi untuk irigasi pertanian dan untuk air minum penduduk setempat. Untuk kepentingan irigasi, satu sumur bor mempunyai kemampuan oncoran antara 15–50 ha. Kemampuan masing-masing sumur tergantung pada debit airnya.
Beberapa sungai bawah tanah dimanfaatkan airnya untuk memenuhi kebutuhan air baku/air bersih bagi rumah tangga antara lain, di Bribin, Ngobaran, Seropan, dan Baron. Air sungai bawah tanah juga dirintis untuk kepentingan irigasi pertanian seperti Seropan untuk wilayah Kecamatan Semanu.
Lingkungan Hidup di Kabupaten Gunungkidul dibedakan menjadi 4 kategori satuan ekosistem yaitu:
1. Satuan Ekosistem Perbukitan Baturagung 2. Satuan Ekosistem Dataran Wonosari
3. Satuan Ekosistem Perbukitan Karst Gunungsewu 4. Satuan Ekosistem Wilayah Kepesisiran.
Gambaran singkat untuk satuan ekosistem Baturagung, Dataran Wonosari dan Perbukitan Karst Gunungsewu sebagaimana diuraikan dalam pembagian tiga daerah pengembangan. Untuk wilayah pesisir di Kabupaten Gunungkidul, secara umum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) tipologi pesisir primer, yaitu:
a) Pesisir erosi lahan-lahan daratan (land erosion coast) terbentuk akibat bekerjanya proses erosi dan solusional yang intensif pada topogafi karst akibat air hujan dan aliran permukaan, yang menyebabkan sebagian permukaan lahan terkikis membentuk alur-alur atau lembah-lembah sempit dan igir-igir sisa yang menjorok atau membentuk pola menjari ke arah laut. Tipologi ini hampir dijumpai pada seluruh wilayah pesisir di Kabupaten Gunungkidul, yang secara khusus tampak di wilayah pesisir Ngerenehan, Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, Krakal, dan Sundak.
b) Pesisir akibat aktivitas gunungapi purba (volcanic coast), yang ditandai oleh adanya bantukan-bentukan morfologi sisa (residual)
II - 9
berada pada tebing dan pelataran pantainya. Tipologi ini dijumpai di pesisir Siung dan Wediombo.
c) Pesisir akibat struktural (structurally shape coast), merupakan pesisir yang ditandai oleh adanya tebing-tebing cliff yang curam, pola garis pantai lurus, dengan gua-gua abrasi (sea cave) yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Tipologi ini meliputi pesisir Ngobaran, Ngungap, dan Sadeng.
Selanjutnya wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) zona akuifer dan potensi airtanahnya, yaitu: akuifer produksi sedang dengan persebaran lokal, akuifer produksi rendah dengan persebaran lokal, dan non akuifer atau daerah langka airtanah.
Potensi sumberdaya hayati yang ada di Ekosistem Wilayah Kepesisiran meliputi keanekaragaman hayati alami, potensi hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, maupun kelautan. Sementara itu, sumberdaya mineral yang umum terdapat di wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul terbatas pada Bahan Galian Golongan C, yaitu: batugamping, lempung, dan pasir marin. Mineral batugamping menempati satuan perbukitan karst yang merupakan batugamping terumbu, dan berlanjut menjadi pelataran pantai (shore platform) pada dasar pantai dekat
(near shore).
Kawasan pesisir di Kabupaten Gunungkidul terletak di: 1) Desa Girijati, Giricahyo dan Giripurwo, Kecamatan Purwosari 2) Desa Giriwungu dan Girikarto, Kecamatan Panggang
3) Desa Krambilsawit, Kanigoro dan Planjan, Kecamatan Saptosari 4) Desa Kemadang dan Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari
5) Desa Sidoharjo, Tepus dan Purwodadi, Kecamatan Tepus
6) Desa Balong, Jepitu, Tileng, Pucung dan Songbanyu, Kecamatan Girisubo
f. Klimatologi
Jumlah rata-rata bulan basah di Kabupaten Gunungkidul tiap tahunnya berkisar 4-5 bulan, sedangkan bulan kering berkisar antara 7–8 bulan. Musim hujan dimulai pada bulan Oktober–Nopember dan berakhir pada bulan Maret–April setiap tahunnya. Puncak curah hujan terjadi pada bulan Desember – Pebruari dengan wilayah bagian utara mengalami curah hujan lebih tinggi dibandingkan wilayah tengah dan selatan.
Suhu udara Kabupaten Gunungkidul untuk suhu rata-rata harian 27,7° C, suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4° C. Kelembaban nisbi di Kabupaten Gunungkidul berkisar antara 80% – 85%. Kelembaban nisbi ini bagi wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari–Maret, sedangkan terendah pada bulan September.
g. Penggunaan Lahan
Saat ini luas Hutan rakyat 41.953,70 ha dan luas kawasan Hutan Negara 13.221,5 ha. Sedangkan luas lahan potensial kritis yang perlu ditangani seluas 42.178,3087 ha, dan secara kuantitatif di Kabupaten Gunungkidul terdapat lahan kritis seluas 11.235 Ha yang berada di kawasan Pegunungan Batur Agung maupun Pegunungan seribu. Lahan pertanian pangan berkelanjutan pada lahan beririgasi seluas kurang lebih 7.865 Ha meliputi:
1. Sawah beririgasi teknis berada di Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Karangmojo.
2. Sawah beririgasi non teknis (setengah teknis, sederhana dan/atau air permukaan tadah hujan) meliputi :