• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EARNING PER SHARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH EARNING PER SHARE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH EARNING PER SHARE, LOAN TO DEPOSITE RATIO,

ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN ARUS KAS INVESTASI TERHADAP HARGA SAHAM

(Pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia)

OLEH Muhammad Rizki

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email : rizkirespect@yahoo.com

Dwi Fitri Puspa¹, Yeasy Darmayanti²

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Abstract

This research aims to find out the fact of empirical influences the earning per share,loan to deposite ratio,Cash flow from operating activities,fund cash flow and cash flow from operating investing. In the research was used about 24 public banking companies listed in Indonesia Stock Exchange selected by using purposive sampling method. The type of data used waes secondary data, financial report of go public banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.All data was used from 2008-2011. The variable of research can be categorized become two main categories. Firstly, independent consisted of earning per share,loan to deposite ratio,cash flow from operating activities,fund cash flow and cash flow from operating investing.Secondly, dependent variable was the stock price.The data analysis used Eviews.Based on the hypothesis showed the earning per share have significant influence toward the stock price of Indonesian go public banking companies.The result of hypothesis showed than loan to deposite ratio,cash flow from operating activities,fund cash flow and cash flow from operating investing did not have significant influence toward the stock price of Indonesian go public banking companies.

Keywords: earning per share, loan to deposite ratio, cash flow from operating activities,fund cash flow and cash flow from oprating investing

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pada beberapa tahun terakhir perkembangan pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan, fenomena tersebut terlihat dari terus meningkatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) atau dikenal dengan istilah Jakarta Composite Index.

Meningkatnya pergerakan indeks gabungan tidak terlepas dari meningkatnya harga saham perusahaan secara individual. Peningkatan harga saham sejalan dengan membaiknya kinerja dari masing masing perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Salah satu perusahaan yang menonjol kinerjanya adalah perusahaan yang berada di sektor perbankan.

(2)

2 Hingga pada akhir tahun 2012

yang lalu jumlah perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia berjumlah 32 perusahaan. Masing masing perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang hampir sama yaitu menjaga eksistensi perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen bank tentu telah memiliki strategi keuangan yang jitu dan tepat untuk dilaksanakan, salah satunya adalah dengan menerbitkan saham, dan mengharapkan dana dari pihak ketiga. Bagi investor kegiatan investasi merupakan sebuah aktifitas untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara memanfaatkan kelebihan dana yang mereka miliki.

Dasar yang menjadi orientasi utama seorang investor dalam berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan berupa dividen atau pun keuntungan jangka pendek yaitu return. Didalam berinvestasi investor tentu menyadari adanya sejumlah risiko yang akan dihadapi. Pada umumnya investor sangat khawatir dalam menghadapi risiko. Terutama risiko yang berasal dari luar perusahaan. Ketakutan investor terhadap risiko yang berasal dari luar perusahaan terjadi karena sifat risiko tersebut yang tidak dapat dikelola dan diprediksi, melihat sejarah perkembangan dunia perbankan di Indonesia dimasa lalu, pada tahun 1998 yang lalu setidaknya 5

perusahaan perbankan terlikuidasi, keadaan tersebut terjadi karena fundamental perusahaan perbankan tersebut tidak kuat sehingga sangat rentan terhadap berbagai risiko terutama risiko sistematis. Keadaan tersebut tentu menciptakan dampak psikologis kepada investor untuk berinvestasi didalam perusahaan perbankan. Oleh sebab itu risiko merupakan salah variabel yang penting dan harus dikelola investor dalam memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Menurut Ross (2010) harga saham merupakan nilai pasar dari saham yang terbentuk karena adanya mekanisme permintaan dan penawaran terhadap saham. Semakin banyak mekanisme permintaan terhadap saham akan mendorong meningkatnya harga pasar saham. Jika mengamati secara detail di lingkungan pasar modal pergerakan harga saham cenderung terjadi dari waktu kewaktu. Perubahan tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Menurut Tandelilin (2010) pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor dari dalam perusahaan berhubungan dengan pergerakan kinerja keuangan yang fundamental sedangkan faktor yang berasal

(3)

3 dari luar perusahaan berhubungan dengan

adanya struktur kepemilikan, kualitas audit dan berbagai variabel lainnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan kepada latar belakang masalah peneliti mengajukan sejumlah permasalahan yang akan dibuktikan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah earning per share berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah loan to deposit ratio berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia

3. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia ?

4. Apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia ?

5. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia ?

LANDASAN TEORI 2.1 Saham

Salah satu sekuritas yang ditawarkan oleh perusahaan ketika melakukan proses go public adalah saham. Menurut Tandelilin (2010) saham merupakan surat berharga yang menunjukan bukti kepemilikan seorang individu didalam perusahaan. Saham diterbitkan setelah dilakukannya proses go public oleh sebuah perusahaan. Penerbitan saham ditujukan untuk mengumpulkan sejumlah dana dari pihak atau investor untuk meningkatkan kegiatan operasional yang dilaksanakan dalam sebuah perusahaan.

Menurut Sartono (2010) memberikan definisi saham sebagai surat berharga yang memiliki nilai dan dapat diperjualbelikan. Saham dapat dijual kepada pihak pihak yang memiliki kelebihan dana. Tujuan penerbitan saham adalah untuk membantu aliran dana yang berasa didalam perusahaan. Semakin banyak pelaku pasar yang memnbeli saham perusahaan tentu akan meningkatkan nilai cash flow didalam perusahaan.

2.2 Harga Saham

Dalam melaksanakan kegiatan investasi salah satu instrument yang dapat diamati dan mempengaruhi keputusan

(4)

4 investor dalam berinvestasi adalah harga

saham. Menurut Jogiyanto (2008) harga saham merupakan nilai pasar saham yang terbentuk karena adanya mekanisme permintaan dan penawaran terhadap sebuah saham. Ketika mekanisme permintaan terhadap saham tinggi dan jumlah saham yang ditawarkan relatif terbatas maka harga saham akan meningkat, kondisi sebaliknya akan terjadi bila saham yang ditawarkan tidak terlalu aktif atau diminati sehingga mendorong menurunnya harga saham.

Harga saham merupakan pergerakan nilai pasar saham yang terbentuk karena mekanisme permintaan dan penawaran terhadap saham, semakin tinggi mekanisme permintaan atau penawaran terhadap saham akan mendorong peningkatan harga saham, jumlah saham yang dijual terbatas mendorong harga pasar saham mengalami peningkatan untuk mengurangi sentimen pasar yang ingin membeli saham (Madura 2005).

Tandelilin (2010) mendefinisikan harga saham sebagai nilai pasar yang dimiliki sebuah saham yang terbentuk karena mekanisme permintaan dan penawaran terhadap saham. Harga saham cenderung menjadi dimensi yang sangat penting dan akan menjadi alat untuk melakukan keputusan investasi. Keputusan

investasi lebih dilakukan pada saat harga saham sedang mengalami penurunan, sedangkan saat yang tepat bagi seorang investor untuk melepas saham adalah pada saat harga saham mengalami kenaikan.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Pegerakan peningkatan atau penurunan harga saham tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Menurut Tandelilin (2010) ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan harga saham. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor yang berasal dari dalam perusahaan berhubungan dengan kondisi likuiditas perusahaan, kondisi soliditas dari manajemen, komposisi hutang, dan kebijakan yang digunakan perusahaan. Untuk faktor yang mendorong pergerakan saham yang berasal dari luar perusahaan adalah variabel ekonomi makro yang terdiri inflasi, deflasi, angka pendapatan masyarakat, perkembangan negara lain ataupun bursa saham yang lain hingga nama baik perusahaan.

2.4 Earning per share

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2001) mengungkapkan bahwa earning per share adalah rasio keuangan yang

(5)

5 memperlihatkan besarnya nilai rupiah yang

dibagikan dalam bentuk dividen dalam jumlah sekuritas dalam bentuk saham yang dimiliki investor. Oleh sebab itu besar kecilnya nilai dividen yang diterima investor sangat tergantung pada jumlah saham yang dimiliki di dalam perusahaan dan perolehan laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Ross (2010)

mendefinisikan earning per share sebagai laba bersih per lembar saham dengan jumlah saham yang beredar. Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki individu akan mendorong semakin banyaknya dividen yang diperoleh oleh investor.

2.5 Loan to deposit ratio

Bank merupakan sebuah lembaga yang uni, karena sebagian besar dana dari bank bersumber dari hutang, sedangkan sebagian kecil berasal dari pemegang saham mayoritas. Keberhasilan sebuah bank dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya tentu tidak terlepas dari kemampuan mereka dalam mengelola likuiditas. Menurut Dhendawidjaya (2008) likuiditas bank adalah sebuah ukuran kinerja yang menunjukan kemampuan sebuah bank dalam mengelola kewajiban jangka pendeknya.

Untuk mengukur likuiditas bank dapat dilihat dari loan to deposit ratio. Rasio tersebut menunjukan perbandingan antara total pinjaman dengan jumlah dana yang dimiliki oleh pihak ketiga (deposan) didalam sebuah bank. Jika deposite yang dimiliki bank mengalami peningkatan tentu aliran dana yang masuk kedalam bank semakin banyak, sehingga bank memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melakukan kegiatan operasional, sedangkan loan adalah pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari kreditur, jika nilai pinjaman terlalu tinggi tentu akan mempengaruhi kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban tersebut.

2.6 Arus Kas

Pada saat melakukan kegiatan operasional tentu sebuah perusahaan membutuhkan aliran dana tunai atau disebut dengan kas. Menurut Sartono (2010) kas merupakan sejumlah dana yang dapat digunakan secara tunai untuk membiayai kegiatan operasional harian. Tanpa ketersediaan dana yang bersumber dari kas tentu sebuah perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasional. Oleh sebab itu setiap perusahaan harus dapat melakukan pengelolaan dan perencanaan arus kas yang akan digunakan untuk berbagai kegiatan.

(6)

6 Elliott dan Elliott (2011)

mengungkapkan bahwa pengamatan pada arus dan munculnya arus kas sebagai bagian penting dari laporan keuangan bukan berarti laporan arus kas sebagai acuan yang dapat menggantikan laba, oleh sebab itu didalam arus kas hal yang harus diperhatikan adalah penempatan atau pengalokasian dana sebagai upaya untuk menghasilkan laba.

2.6.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Menurut Daniati (2006) aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan aktifitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Pada umumnya transaksi yang dilakukan berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menemukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memilihara kemampuan operasi perusahaan membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan.

Ross (2010) mendefinisikan arus kas sebagai laba sebelum bunga ditambah dengan penyusutan atau depresiasi dan dikurangi dengan beban pajak. Dalam hal

ini arus kas yang digunakan dalam kegiatan operasi tidak diambil dari modal. Jika arus kas operasi perusahaan bernilai positif menandakan nilai penjualan perusahaan mengalami peningkatan, sehingga aliran kas untuk dijadikan sebagai aliran biaya untuk kegiatan operasional meningkat.

2.6.2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengunpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual invesstasi dan aktiva jangka panjang produktif.

2.6.3 Arus Kas Untuk Aktivitas Pendanaan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (IAI, 2007) aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Arus kas yang timbul dan aktivitas pendanaan perlu dilakukan pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.

(7)

7 2.7 Hipotesis

H1 Earning per share berpengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia H2 Loan to deposit ratio berpengaruh

positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia H3 Arus kas operasi berpengaruh

positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia H4 Arus kas investasi berpengaruh

positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia H5 Arus kas pendanaan berpengaruh

positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia

METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kesatuan item yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia.

Untuk mempersempit ruang lingkup pembahasan didalam penelitian ini maka dilakukan pengambilan sampel. Menurut Sekaran (2006) sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pada penelitian ini

yang menjadi sampel adalah perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 – 2011. Untuk menentukan ukuran sampel yang tepat maka digunakan metode purposive sampling. Menurut Hair et al (2010) purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria khusus yang ada pada populasi. Secara umum kriteria yang digunakan meliputi:

1. Perusahaan yang berada didalam sector industry perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2011

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama tahun 2008 – 2011 yang lalu.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan dipublikasikan oleh pihak pihak yang berkepentingan melalui media masa. Bentuk data sekunder yang digunakan adalah data laporan keuangan perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Data tersebut diperoleh melalui Indonesian Capital Market of Directory dan melalui webside www.idx.co.id

(8)

8 Periode penelitian dilakukan dari tahun

2007 – 2011 yang lalu.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Secara umum variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: 3.3.1 Variabel Independen

Secara umum didalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Earning per share

Menurut Sartono (2010) earning per share didefinisikan sebagai bagian kinerja pasar yang menunjukan perbandingan antara laba bersih yang diterimna pemegang saham dengan jumlah saham beredar. Untuk mengukur earning per share dapat digunakan rumus sebagai berikut: Beredar Saham Jumlah Bersih Laba Share Per Earning

2. Loan to deposit ratio

Menurut Dhendawidjaya (2007) loan to deposit ratio merupakan bagian dari rasio likuiditas bank yang menunjukan perbandingan antara jumlah aliran dana pembiayaan yang dilakukan oleh bank dengan jumlah deposit yang berasal dari dana pihak ketiga. Secara umum loan to deposit ratio dapat dicari

dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Deposit Total Loan Total Ratio Deposit to Loan

3. Arus Kas Operasi

Menurut Sartono (2010) arus kas operasi menunjukan sejulah dana tunai yang akan dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan operasional didalam sebuah perusahaan Untuk mengukur arus kas operasi maka digunakan total aliran kas operasi yang dimiliki sebuah bank.

3. Arus Kas Investasi

Menurut Sartono (2010) arus kas investasi adalah rasio yang menunjukan sejumlah aliran dana yang dianggarkan perusahaan untuk melakukan kegiatan investasi. Untuk mengukur arus kas investasi maaka dapat diukur dari total nilai arus kas investasi yang dimiliki oleh sebuah bank.

4. Arus Kas Pendanaan

Menurut Sartono (2010) arus kas adalah sejumlah dana yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan pendanaan dalam rangka pengembangan perusahaan. Untuk mengukur arus kas pendanaan maka digunakan total arus kas pendanaan didalam sebuah perusahaan.

(9)

9 3.3.2 Variabel Dependen

Harga Saham

Menurut Tandelilin (2010) harga saham merupakan nilai pasar saham yang dimiliki perusahaan yang terbentuk karena peningkatan atau penurunan mekanisme permintaan dan penawaran terhadap sebuah saham. Untuk melakukan pengukuran harga saham didalam penelitian ini maka digunakan harga saham penutupan setiap akhir tahun. Untuk mendapatkan harga saham maka dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Saham Buku Nilai Saham Permintaan Jumlah Saham Harga 3.4 Metode Analisis

Untuk menjawab atau

membuktikan kebenaran hipotesis maka dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Pada tahapan tersebut pengujian data dilakukan dengan bantuan alat uji statistik. Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan terlihat di bawah ini:

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Statistik

Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh earning per share, loan to

deposit ratio, arus kas operasi, arus kas pendanaan dan arus kas investasi secara individual terhadap harga saham maka dilakukan dengan menggunakan uji statistik. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Pengujian Hipotesis Variabel

Penelitian

Koefisien

Regresi Sig Alpha

(Constanta) 5.85 - -

Earning per share 0.62 0.00 0,05

Loan to deposit ratio -1.50 0.11 0,05

Arus Kas Operasi -0.01 0.78 0,05 Arus Kas Pendanaan 0.00 0.96 0,05 Arus Kas Investasi -0.02 0.64 0,05 R-Square 0,57

F-sig 0,00

Pada tabel terlihat bahwa pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,57hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa earning per share, loan to deposit ratio, arus kas operasi, arus kas pendanaan dan arus kas investasi telah memiliki kontribusi untuk mempengaruhi harga saham sebesar 57,55% sedangkan sisanya 42,45% lagi dijelaskan oleh variabel lain dipengaruhi oleh variabel kain yang tidak digunakan didalam model penelitian saat ini.

Didalam tahapan pengujian statistik juga diperoleh nilai F-probability sebesar

(10)

10 0,00. Pada tahapan pengolahan data

digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,00 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa earning per share, loan to deposit ratio, arus kas operasi, arus kas pendanaan dan arus kas investasi secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham, hasil yang diperoleh menunjukan bahwa setiap variabel penelitian yang diajukan memang tepat dibentuk kedalam sebuah model persamaan regresi.

Pada tahapan pengujian statistik diperoleh koefisien regresi yang dimiliki oleh masing masing variabel independen, setiap variabel tersebut dapat dibuat kedalam sebuah model regresi berganda seperti terlihat dibawah ini:

Y = 5.857738 + 0.626173x1 – 1.501780x2 –

0.017419x3 – 0.002496x4 – 0.024526x5

Pada persamaan teridentifikasi bahwa masing variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini memiliki arah pengaruh yang berbeda beda terhadap variabel dependen, secara umum analisis terhadap masing masing variabel dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini:

4.2.1 Pengaruh Earning per share Terhadap Harga Saham

Sesuai dengan hasil pembentukan model regresi teridentfikasi bahwa variabel earning per share memiliki koefisien regrsi bertanda positif sebesar 0,62 dengan nilai probability hasil pengujian t-statistik sebesar 0,00. Pada tahapan pengujian t-statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,00 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa earning per share berpengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Temuan yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis menunjukan bahwa semakin tinggi nilai earning per share yang dipublikasikan perusahaan akan mendorong meningkatnya harga saham perusahaan, akibatnya sentimen positif dari pelaku pasar akan muncul, sehingga mekanisme permintaan dan penawaran terhadap saham yang ditawarkan perusahaan dipasar sekunder menjadi meningkat, karena jumlah permintaan terlalu banyak sedangkan saham yang ditawarkan relatif terbatas mendorong kenaikan harga saham. Oleh sebab itu dapat disimpulkan didalam

(11)

11 model penelitian ini earning per share

berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

4.2.2 Pengaruh Loan to deposit ratio Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan loan to deposit ratio diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,62 didalam tahapan pengujian t-statistik diperoleh nilai probability sebesar 0,11. Pada tahapan pengujian t-statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,11 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa loan to deposit ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil pengujian statistik menunjukan bahwa loan to deposit ratio bukanlah variabel yang mempengaruhi harga saham, keadaan tersebut terjadi karena posisi likuidiitas yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan loan to deposit ratio yang dimiliki masing masing perusahaan sampel relatif optimal atau tidak berada pada dalam kondisi yang mengkhawatirkan, posisi likuiditas perusahaan yang konsisten membuat

pelaku pasar mulai mengalihkan perhatian mereka pada rasio atau variabel lain, seperti pergerakan inflasi, perubahan kurs, hingga kondisi social dan politik sebuah negara.

4.2.3 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel arus kas operasi diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0.01 dalam tahapan pengujian t-statistik diperoleh nilai probability sebesar 0.78. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menandakan bahwa nilai probability sebesar 0,78 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H3 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa arus kas operasi tidak mempengaruhi harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, keadaan tersebut terjadi karena kondisi arus kas operasi yang dimiliki hampir seluruh perusahaan dapat dikelola dengan baik, akibatnya kemmapuan perusahaan untuk menyelenggarakan

(12)

12 kegiatan operasional menjadi sangat baik,

keadaan tersebut dapat terus dipertahankan sepanjang periode penelitian, akibatnya investor atau pelaku pasar mulai mengalihkan perhatianya pada variabel lain yang dianggap lebih berkontribusi dalam peningkatan atau penurunan harga saham yaitu variabel yang berasal dari luar perusahaan seperti inflasi, kurs, situasi politik, social dan ekonomi. Perubahan variabel tersebut sangat sulit di prediksi akan tetapi berkontribusi terhadap pergerakan harga saham perusahaan. 4.2.4 Pengaruh Arus Kas Pendanaan

Terhadap Harga Saham

Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan arus kas pendaan diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0.00 dengan nilai probability sebesar 0,96. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,96 berada diatas tingkat kesalahan yaitu 0,05. Maka keputusannya adalah Ho diterima dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis keempat mengisyaratkan bahwa arus kas pendanaan bukanlah variabel yang mempengaruhi harga saham, keadaan tersebut terjadi karena perusahaan yang dijadikan sampel tidak mengalami masalah berarti dalam melakukan pengelolaan arus kas untuk kegiatan pendanaan. Sepanjang periode penelitian perusahaan dinilai mampu mengelola arus kas untuk kegiatan pendanaan, sehingga kegiatan tersebut mampu memberikan nilai bagi perusahaan, situasi tersebut terus dapat dipertahankan sepanjang periode penelitian, situasi tersebut mulai membuat investor beralih untuk mencari variabel lain yang dianggap lebih mempengaruhi harga saham, dalam hal ini investor sangat takut menghadapi risiko yang berasal dari luar perusahaan seperti inflasi, perubahan kurs, situasi ekonomi, social dan politik sebuah negara. 4.2.5 Pengaruh Arus Kas Investasi

Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima dengan menggunakan variabel arus kas investasi diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0.02 pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai probability sebesar 0,64. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang

(13)

13 diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai

probability sebesar 0,64 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H5 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa arus kas investasi bukanlah variabel yang mempengaruhi harga saham, keadaan tersebut terjadi karena sepanjang periode penelitian perusahaan dinilai mampu untuk mengelola dan menyediakan dana untuk kegiatan investasi, situasi tersebut tentu membuat investor dan pelaku pasar lainnya menjadi tidak khawatir dan mulai mengalihkan perhatian mereka kepada beberapa variabel lain terutama yang berasal dari luar perusahaan. Dalam hal ini investor sangat takut menghadapi risiko yang berasal dari luar perusahaan seperti inflasi, perubahan kurs, situasi ekonomi, social dan politik sebuah negara.

PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kepada analisis hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti hasil dari penelitian ini yaitu:

1. Earning per share berpengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008 – 2011.

2. Loan to deposit ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008 – 2011.

3. Arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008 – 2011.

4. Arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008 – 2011.

5. Arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008 – 2011.

5.2 Saran

Sesuai dengan keterbatasan penelitian maka diajukan sejumlah saran

(14)

14 yang dapat memberikan kontribusi positif

bagi:

1. Peneliti dimasa mendatang diharapkan menambah porsi atau jumlah sampel yang akan digunakan, saran tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh.

2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk menambah jumlah periode observasi yang akan digunakan, saran tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh.

3. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambahkan beberapa variabel baru, yang secara teoritis mempengaruhi harga saham yaitu profitabilitas, rasio pasar dan berbagai variabel makro ekonomi, saran tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

American Accounting Assosiation. 1958. Thought Leader in Accounting. www.aaahg.org

Arifin Kusuma. 2011. Dasar Dasar Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Bandan Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Belkaoui Ahmed Riahi. 2005 Accounting

Theory 5th Edition. Thomson Brigham dan Houston. 2005.

Fundamentals of Financial Management. Tent Edition. McGraw-Hill, Florida.

Dhendawidjaya Lukman. 2008. Bank dan Lembaga Perbankan. Gramedia Pustaka, Jakarta

Fred, Weston, J Eugene. 2004. Dasar – dasar Manajemen Keuangan Edisis Ketujuh. Erlangga.

Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate Dengan Pendekatan SPSS 19. BPFE, Yogyakarta. Healy Phalipu. 2005. Corporate Finance.

McGraw-Hill, Irwin.

Horne, Van James c dan Jhon M. wachowicz. 1996. Prinsip – prinsip manajemen keunagan buku indonesia, alih bahasa oleh Dewi Fitrisari Deni Amos Kriwiy, Edisi ke 12, Salemba Empat : Jakarta.

Husnan, Suad dan Pudjiastuty, Enny. 2001.

Dasar-dasar Manajemen

keuangan dan aplikasi

didalam perusahaan. Edisi 4, YTPKI : Yogjakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007,

Jogiyanto. 2008. Analisis Keputusan Investasi Edisi V. BPFE, Yogyakarta.

(15)

15 Madura, Jason. 2008. Manajemen

Keputusan Investasi Edisi Empat. Erlangga, Jakarta.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFE.

Ross. Westerfeld Jeffe. 2010. Corporate Finance 9th Editions. Mc Graw-Hill, Iriwn.

Sartono, Agus. 2010. Insider Ownership Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen Penjualan Empiric Teori Keagenen. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol 6 No 6 Hal 107 – 119.

Sartono, R Agus. 2005. Manajemen Keuanagn Teori Dan Aplikasi. Edisi 4BPFE,: Yogjakarta. Subramanyam. 2005. Analisis laporan

Keuangan. Edisi IV. Gramedia Pustaka : Jakarta.

Sekaran, Uma. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.

James D. Stice, Earl K. Stice, K. Fred Skousen. 2009. Intermediate Accounting. South Western Cengage Learning. USA.

Sekaran Uma.2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Percetakan. Jakarta. Setiawan Alvin dan Law Tjun Tjun. 2010.

Pengaruh Earning per share, Loan to deposit ratio dan Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Emiten Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI.

Sudiyatno. 2010. Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Pendanaan, dan Arus Kas Investasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ 45. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Volume 12 Nomor 9. Universitas Brawijaya, Malang. Tandelilin Eduardus. 2010. Portofolio dan

Investasi (Teori dan Aplikasi) Edisi Pertama. Universitas Gajahmada, Yogyakarta.

Weston Freud Brigham dan Eugene Copelence. 2005. Corporate Finance. Mc Graw-Hill. Irwin.

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan capaian kinerja Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 sebesar 100,70% dapat dinyatakan berhasil. Hal ini dikarenakan indikator

Hasil analisis struktur yang diperlihatkan pada Gambar 13 menunjukkan bahwa terjadi konsentrasi tegangan yang sangat besar di beberapa lokasi plat, yang diperkirakan berada

Diskusi kelompok, berikan tanda (I), kegiatan yang dilakukan guru adalah memastikan anggota kelompok terdiri dari anak lambat dan cepat belajar agar yang cepat belajar dapat

Kesimpulan dari hasil temuan data peneliti adalah ada pengaruh dari tingkat pengetahuan label low fat high calcium terhadap tingkat kepercayaan pada produk susu

Leader / Manajer &#34;tidak hanya dapat menjadwalkan tugas ini, tetapi harus mempunyai waktu untuk menetapkan tujuan, Prioritas, mempertimbangkan hambatan, membekali

Perhitungan dan jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan per 31 Desember 2011 Perhitungan dan jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan per 31 Desember 2011.

Daerah yang mempunyai komponen bauran industri yang paling tinggi di Kabupaten Purworejo adalah Kecamatan Purworejo, artinya Kecamatan Purworejo lebih banyak berspesialisasi

Setelah melampaui tenggang waktu tertentu, terhadap suatu tindak pidana tidak dapat dilakukan penuntutan dengan alasan tindak pidana tersebut telah melewati batas