• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IDENTIFIKASI VAL IT DAN BUSINESS CASE. Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV IDENTIFIKASI VAL IT DAN BUSINESS CASE. Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

76   

4.1 Identifikasi Proses Val IT

4.1.1 Analisis Identifikasi Value governance (VG)

Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III pada Tabel 3.3 bahwa pada indicator value governance (VG) sebagian besar berada pada level 4 (managed), yakni proses telah memungkinkan untuk memantau dan mengukur ketaatan pada prosedur sehingga dapat dengan mudah di ambil tindakan apabila proses yang ada tidak berjalan secara efektif. Perbaikan proses dilakukan secara kontinu dan memberikan best practices. Otomasi dan peralatan yang digunakan masih terbatas.

Identifikasi value governance dapat digambarkan dalam bagan berikut.

Gambar 4.1 Analisis identifikasi value governance Identifikasi Value governance

Kepedulian manajemen & Komunikasi sesuai dengan pola formal

yang sesuai dengan prosedur

Kebijakan rencana pengembangan TI disetujui & aktivitas dilakukan sesuai prosedur dan terdokumentasikan Metode & Otomatisasi diimplementasikan sesuai dengan standarisasi yang terintegrasi Mulai berorientasi pada Keahlian untuk mengoptimalkan nilai investasi berbasis IT Ada pembagian tanggungjawab secara penuh, ada

budaya penghargaan untuk memotivasi individu Efektivitas dan efisiensi telah diukur dan dikomunikasikan sesuai dengan pencapaian 

(2)

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada level ini, sebagaimana matrikulasi pada tabel 3.4 dijelaskan bahwa tingkat kepedulian pada masalah komunikasi sudah mengarah pada tahap mengoptimalkan nilai investasi berbasis IT dan komunikasi yang matang melalui teknik-teknik yang sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Sedangkan dari sisi kebijakan rencana dan prosedur, proses mengoptimalkan nilai investasi berbasis IT telah tersosialisasi, dan praktek yang terbaik secara internal sudah diterapkan, semua aspek aktivitas telah terdokumentasikan, dan kebijakan telah disetujui manajemen, serta standart pemeliharaan dan operasional prosedur telah diikuti. Kemudian dari segi metode dan otomatisasi, telah ada implementasi sesuai standarisasi perencanaan yang telah disepakati dan beberapa system telah terintegrasi dengan system yang lain yang digunakan dalam wilayah utama untuk otomatisasi manajemen proses dan pemantauan aktivitas kritis serta teknik pengendaliannya. Hal ini juga didukung oleh keahlian untuk mengoptimalkan nilai investasi berbasis IT secara rutin sebagaimana telah diperbarui di semua wilayah, keahlian mulai dipastikan ada di semua wilayah kritis. Teknik pelatihan telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan yang matang, keahlian internal dilibatkan dan efektivitas perencanaan kegiatan sudah terukur.

Dari sisi tanggung jawab dan akuntabilitas, dalam mengoptimalkan nilai investasi berbasis IT telah disetujui dan dikerjakan oleh pemilik proses yang dimungkinkan untuk membagi tanggungjawab secara penuh, dan mulai ada budaya penghargaan untuk memotivasi setiap individu. Selain itu masalah efektivitas dan efisiensi telah diukur dan dikomunikasikan sesuai dengan

(3)

pencapaian bisnis dan perencanaan strategis. IT Balanced scorecard diadopsi dan diimplementasikan pada beberapa wilayah. Semua permasalahan tercatat dan dianalisis untuk dilakukan perbaikan segera oleh masing-masing penanggung jawab proses.

Sasaran value governance mengoptimalkan nilai dari sebuah investasi berbasis TI melalui aplikasi MAM. Berikut sampel kuesioner untuk proses Value Government.

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 1)

Penetapan pola Informasi dan komitmen kepemimpinan Eksistensi Performa 1 Pelaporan dari Information Technology Departemen (ITD) kepada tiap

bagian dapat dilakukan secara periodik Ya Baik

2 Pelaporan dari Information Technology Departemen (ITD) menggunakan MAM telah sejalan dengan pentingnya Teknologi Informasi (Teknologi Informasi) di SCTV

Ya Baik 3 Pimpinan memiliki pemahaman isu MAM yang strategis, termasuk

kemampuan teknologinya, dan terjadi kesepemahaman antara pimpinan tentang fungsi MAM, sehingga dampak potensial dari aplikasi MAM disetujui sebagai strategi perusahaan

Ya Baik 4 Strategi perusahaan menggunakan aplikasi MAM sudah terintegrasi

secara jelas dan mampu menghubungkan sasaran perusahaan dan sasaran TI sehingga memperluas keleluasaan system komunikasi

Ya Baik Tabel 4.1 Penetapan pola Informasi dan komitmen kepemimpinan

Tabel 4.1 menunjukkan suatu kondisi yang dipahami dan ditanggapi secara positif atau dengan kata lain ada pembenaran dari karyawan terhadap pernyataan yang diajukan berkaitan dengan pola informasi dan komitmen kepemimpinan, yang hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

(4)

Gambar 4.2 Sistem informasi dan komitmen kepemimpinan

Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa informasi dan komitmen kepemimpinan di perusahaan yang memperoleh performa baik menunjukkan:

a. Adanya pemenuhan kebutuhan informasi yang telah terpenuhi dan terjadi kesepahaman pada seluruh pimpinan di tiap departemen, terutama yang berkaitan dengan system pelaporan ITD yang dipandang sebagai hal penting.

b. Sistem pelaporan melalui aplikasi program digital yang dilakukan secara periodik memiliki performa yang baik, demikian pula kegiatan opersional yang mengaplikasikan MAM dipandang sesuai dengan perkembangan teknologi digital

c. Pihak manajemen atau kepemimpinan memahami isu aplikasi MAM sebagai bisnis yang strategis termasuk fungsi dan system kerjanya yang dipandang handal yang dapat dijadikan sebagai strategi oleh perusahaan untuk berkompetisi dengan stasiun televisi yang lain.

(5)

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 2)

Pendefinisian dan pengimplementasian proses Eksistensi Performa 5 Aset teknologi informasi menggunakan aplikasi MAM sudah

dipertimbangkan dan ditempatkan pada prioritas utama Ya Baik 6 Pendefinisian, pengimplementasian telah dilakukan secara konsisten

sesuai proses yang tersedia untuk memperjelas dan mengoptimalkan MAM sebagai asset TI untuk membangun program-program

Ya Baik Tabel 4.2 Pendefinisian dan pengimplementasian proses

Tabel 4.2 pada aspek pendefinisian dan implementasi dari proses mendapatkan tanggapan positif dari responden penelitian dengan performa yang baik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam proses implementasi yang berkaitan dengan pembiayaan pengembangan IT melalui aplikasi MAM telah terpenuhi dan pengembangan IT sebagai prioritas utama. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

  Gambar 4.3 Pendefinisian dan implementasi program

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa proses identifikasi yang dijalankan secara konsisten telah terdefinisi dengan jelas dan dipahami oleh kepemimpinan sebagai investasi berbasis IT, sehingga perusahaan berupaya mengoptimalkan aplikasi MAM dan menjadikan sebagai prioritas program dan asset perusahaan.

(6)

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 3)

Pemaparan peran dan tanggung jawab Eksistensi Performa 7 Penanganan komplain dan pemeliharaan TI dilakukan dengan respon

yang cepat dan terjadwal oleh ITD Ya Cukup

8 Telah dilakukan pendefinisian dan pengkomunikasian peran dan tanggungjawab untuk semua persona di dalam perusahaan yang berhubungan dengan portofolio dari program investasi bisnis TI agar pemegang otoritas dapat melatih peran dan tanggung-jawab

Ya Baik 9 Telah dilakukan penyediaan sistem dengan prosedur, teknik dan

perangkat yang memungkinkan untuk menunjuk tanggung-jawab individual

Ya Baik 10 Telah dilakukan penetapan dan pemeliharaan satu koordinasi yang

optimal, komunikasi dan struktur hubungan antara fungsi MAM dan stakeholder di dalam dan di luar perusahaan

Ya Kurang Baik Tabel 4.3 Pemaparan peran dan tanggung jawab

Tabel 4.3 mengidentivikasi aspek pemaparan peran dan tanggung jawab yang direspon secara positif, dan selanjutnya indicator tersebut dapat dipaparkan dalam gambar berikut.

  Gambar 4.4 Pemaparan peran dan tanggung jawab

Pada gambar 4.4 diketahui bahwa indicator pemaparan peran dan tanggung jawab dimulai dari pemaparan peran beserta tanggung jawab yang bersifat personal, diikuti dengan penyediaan SOP (standard operating proccedure) yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

a. Ketersediaan perusahaan untuk merespon dengan cepat ketika terjadi komplin, atau institusi telah memberikan tanggung jawab penuh pada

(7)

individu yang ditunjuk untuk menangani komplin dengan performa yang dipandang cukup.

b. Peran dan tanggung jawab terdefinisi secara jelas terutama yang berhubungan dengan portfolio dan individu pemegang peran tertentu diberikan pelatihan yang relevan dengan tugas-tugasnya secara formal. c. Sistem koordinasi dan proses opersional kegiatan kerja melalui aplikasi

MAM memiliki performa kurang baik yang disebabkan belum semua pribadi memahami system koordinasi dan operasional melalui sarana digital teknologi, dan sebagian masih cenderung mempertahankan model teknologi central analog.

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 4)

Kepastian akuntabilitas yang sesuai dan yang dapat diterima Eksistensi Performa

11 Telah dilakukan pengendalian biaya Ya Baik

12 Telah dilakukan penetapan system pendukung yang sesuai dan

pengontrolan framework yang konsisten dengan keseluruhan lingkungan system dari perusahaan sesuai prinsip yang berlaku umum

Ya Baik Tabel 4.4 Kepastian akuntabilitas yang sesuai dan yang dapat diterima

Tabel 4.4 menunjukkan eksistensi yang baik pada aspek kepastian akuntabilitas yang sesuai dan yang dapat diterima serta performa yang baik. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

  Gambar 4.5 Akuntabilitas yang dapat diterima

(8)

Gambar 4.5 dapat diidentifikasikan bahwa institusi telah melakukan pengendalian biaya berdasarkan perencanaan anggaran tahunan, terutama melakukan penghematan yang ditimbulkan oleh perubahan system IT dari central analog ke digital melalui aplikasi MAM. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perangkat dan system pendukung sudah sesauai dan dijadikan framework perusahaan secara umum.

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 5)

Pendefinisian kebutuhan informasi Eksistensi Performa 13 Sudah didefinisikan suatu set yang seimbang sebagai sasaran kinerja,

instrument ukuran dan benchmark yang sudah disetujui sebagai bisnis yang relevan. Proses dibentuk untuk mengumpulkan data yang akurat dan tepat waktu untuk melaporkan kemajuan sesuai target

Ya Baik 14 Telah ada proses pemantauan menggunakan metode (contoh, balanced

score card) dengan menyediakan perangkat yang singkat dan jelas, untuk mendeskripsikan keseluruhan portofolio, program dan kinerja TI (teknologi dan fungsional) dan dukungan pengambilan keputusan agar sesuai dengan harapan

Ya Baik

Tabel 4.5 Pendefinisian kebutuhan informasi

Tabel 4.5 menggambarkan aspek pendefinisian kebutuhan informasi yang mendapatkan tanggapan positif dengan performa yang baik. Hal ini menggambarkan bahwa PT. Surya Citra Telivisi telah mendefinisikan setting kerja atau framework untuk mencapai sasaran kerja dengan instrumen yang terukur dan benchmark yang relevan dan telah disepakati periode pelaporan atau evaluasinya. Pada indikator ini dapat digambarkan sebagai berikut.

  Gambar 4.6 Pemenuhan kebutuhan informasi

(9)

Gambar 4.6 menunjukkan bahwa untuk pemenuhan kebutuhan informasi, perusahaan telah menetapkan instrument kerja dan benchmark yang sudah disetujui sebagai bisnis yang relevan. Selain itu pemenuhan kebutuhan informasi ada proses pemantauan menggunakan metode (contoh, balanced score card) dengan menyediakan perangkat yang singkat dan jelas, untuk mendeskripsikan keseluruhan portofolio.

Pada aspek ini juga teridentivikasi proses pemantauan operasional kerja melalui balanced scorecard berkaitan dengan kinerja IT secara fungsional.

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 6)

Penetapan model manajemen pelaporan Eksistensi Performa 15 Aplikasi MAM dapat melakukan pelaporan secara tepat waktu dan

akurat tentang relevansi portofolio, program dan kinerja TI (teknologi dan fungsional) kepada pimpinan dan manajemen eksekutif

Ya Ragu-ragu 16 Laporan Manajemen yang disediakan untuk direview oleh manajemen

senior dari kemajuan perusahaan terhadap sasaran sudah diidentifikasi Ya Baik Tabel 4.6 Penetapan model manajemen pelaporan

Tabel 4.6 mengidentivikasi tanggapan responden sebagai performa yang ragu-ragu terhadap aplikasi MAM secara fungsional untuk diterapkan sebagai salah system pelaporan yang tepat waktu dan akurat yang juga relevansinya dengan portfolio. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

  Gambar 4.7 Penetapan model perlaporan

Gambar 4.7 menunjukkan bahwa laporan manajemen yang disediakan untuk direview oleh manajemen senior dari kemajuan perusahaan terhadap

(10)

sasaran sudah diidentifikasi telah dilakukan dengan performa yang baik, tetapi pada aspek pelaporan secara tepat waktu dan akurat tentang relevansi portofolio, program dan kinerja TI (teknologi dan fungsional) kepada pimpinan dan manajemen eksekutif berkaitan dengan aplikasi MAM masih belum menunjukkan kemantapan dari system.

Meskipun demikian performa pelaporan ke manajemen dan review dari para pimpinan telah teridentifikasi mendukung kemajuan perusahaan.

No. PROSES VAL IT Value Governance (GV 7)

Penetapan struktur organisasi Eksistensi Performa 17 Sudah dilakukan peninjauan ulang untuk struktur organisasi yang

berkaitan dengan TI yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Ya Baik 18 Sudah dilakukan penetapan struktur kepimpinanan dan komite yang

sesuai, termasuk struktur pendukung, tetapi tidak terbatas pada seorang komite strategi TI, seorang perencana TI atau komisi pengendalian, dan seorang pimpinan arsitektur teknologi informasi

Ya Baik 19 Sudah dilakukan penetapan dan pemeliharaan model koordinasi yang

optimal, struktur komunikasi dan hubungan antara fungsi TI dan stakeholder di dalam dan di luar fungsi TI, seperti para user, para suplier, para petugas keamanan, para manajer resiko, group perusahaan,

outsourcer dan manajemen offsite

Ya Sangat Baik Tabel 4.7 Penetapan struktur organissi

Tabel 4.7 menggambarkan bahwa pihak manajemen PT. Surya Citra Televisi memiliki performa yang baik setelah meninjau ulang struktur organisasi di bagian TI untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan perusahaan. Pihak manajemen telah menetapkan struktur kepemimpinan, komite, dan perencana program serta perancang teknologi informasi dengan performa yang baik. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

(11)

  Gambar 4.8 Penetapan struktur organisasi

Model koordinasi dan pola komunikasi telah dilakukan berdasarkan struktur yang ditetapkan baik di dalam maupun di luar fungsi dari bidang teknologi informasi, yang pada gambar 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Bahwa penetapan struktur organisasi perusahaan telah meninjau ulang dan mempertimbangkan penyusunan struktur yang sesuai dengan aplikasi program manajemen berbasis IT

b. Pada penyusunan struktur organisasi juga ditetapkan model dan system koordinasinya

c. Selanjutnya dilakukan penetapan struktur kepimpinanan dan komite yang sesuai, termasuk struktur pendukung, tetapi tidak terbatas pada seorang komite strategi TI, seorang perencana TI atau komisi pengendalian, dan seorang pimpinan arsitektur teknologi informasi

Selanjutnya penetapan arah strategi perusahaan dapat diketahui sebagai berikut.

(12)

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 8)

Penetapan arah strategi Eksistensi Performa 20 Sudah diselaraskan antara strategis bisnis dan peran TI di perusahaan Ya Baik 21 Sudah dipastikan arah bisnis untuk pembelanjaan TI yang

memungkinkan dan seharusnya diselaraskan pemahamannya, termasuk visi, prinsip bisnis, tujuan dan sasaran strategis, serta prioritas bisnis

Ya Cukup 22 Sudah dipastikan pemahaman yang umum dan disetujui antara bisnis dan

fungsi aplikasi MAM beserta dampak potensial sebagai strategi bisnis TI perusahaan

Ya Cukup Tabel 4.8 Penetapan dan Strategi

Tabel 4.8 di atas tentang penetapan arah strategi dapat dipaparkan dalam gambar berikut.

  Gambar 4.9 Penetapan Arah strategis

Gambar 4.9 menunjukkan adanya keselarasan antara strategi bisnis dengan pengembangan system IT yang memiliki performa baik. Sedangkan arah bisnis yang berkaitan dengan pembiayaan dipandang belum optimal, sehingga pemahaman terhadap visi, prinsip bisnis, tujuan dan sasaran pencapaian masih perlu dipaparkan kembali, meskipun pengembangan teknologi melalui aplikasi MAM sudah diterapkan sebagai strategi bisni.

(13)

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 9)

Pendefinisian kategori investasi Eksistensi Performa

23 Sudah dilakukan pengelompokan investasi Ya Cukup

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 11)

Pendefinisian kriteria evaluasi sesuai kategori Eksistensi Performa 26 Sudah disusun kriteria evaluasi untuk pengelompokan investasi Ya Ragu-ragu

Tabel 4.9 Pendefinisian kategori investasi

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa setiap bentuk dari program investiasi IT telah terdefinisikan dan dikelompokkan begitu juga dengan indicator pendefinisian criteria evaluasi berdasarkan kategori yang ditentukan sebagaimana gambar berikut.

  Gambar 4.10 Kategori investasi dan Kriteria Evaluasi

Gambar 4.10 menunjukkan bahwa hasil identifikasi pada indicator pendefinisian kategori investasi dengan aspek pengelompokan berbagai program yang memiliki nilai investasi dan kriteria evaluasi sesuai kategori dengan aspek penyusunan kriteria program yang masuk dalam kelompok investasi memiliki performa yang tergolong belum optimal. Selanjutnya manajemen PT. Surya Citra Televisi juga mendefinisikan berbagai kriteria sebagai bahan evaluasi sesauai

(14)

kategori program-program investasi berbasis IT setelah melakukan aplikasi MAM sebagai bagian darin system operasional.

No. PROSES VAL IT Value Governance (VG 10)

Penentuan target portofolio campuran Eksistensi Performa 24 Sudah ditetapkan target portofolio campuran Ya Baik 25 Portofolio campuran sudah diselaraskan dengan arah strategis

perusahaan Ya Cukup

Tabel 4.10 Penetapan target portfolio campuran

Tabel 4.10 menunjukkan penentuan portfolio telah ditentukan targetnya dengan baik melalui target secara varian, yang juga diselaraskan dengan arah strategi bisnis berbasis IT.

  Gambar 4.11 Penetapan target portfolio campuran

Gambar 4.11 memberikan identifikasi bahwa penetapan target portfolio campuran telah mencapai hasil yang baik atau optimal, namun kesesuaian antara portfolio campuran dengan arah strategi bisnis dipandang cukup baik.

4.1.2 Analisis Identifikasi Portfolio Management (PM)

Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III pada Tabel 3.3 bahwa pada indicator portfolio management (PM) sebagian besar berada pada level 3 (Defined), bahwa di PT. Surya Citra Televisi prosedur telah distandarisasi, seluruh aktivitas di dokumentasikan dan dikomunikasikan melalui pelatihan. Tetapi implementasinya masih bergantung pada individu dalam hal

(15)

ketaatan terhadap prosedur kerja. Prosedur dikembangkan sebagai bentuk formalisasi dari praktek yang ada.

Gambar 4.12 Identifikasi portfolio management

Pada level ini, sebagaimana matrikulasi pada tabel 3.6 dijelaskan bahwa tingkat kepedulian pada masalah komunikasi sudah ada pemahaman dari para pimpinan dan karyawan untuk memastikan keseluruhan portfolio organisasi dengan investasi TI sesuai dan memiliki nilai kontribusi yang optimal bagi sasaran strategi organisasi, dan pada level ini manajemen lebih bersifat formal dan system komunikasi telah terstruktur.

Pada aspek kebijakan rencana dan prosedur, praktek untuk memastikan keseluruhan portfolio organisasi dengan investasi TI telah selaras dan mengkontribusikan nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi mulai dari proses

Identifikasi Portfolio Management

Sudah ada pemahaman untuk memastikan keseluruhan portfolio sebagai bisnis strategis dan manajemen lebih formal dan system

komunikasi telah terstruktur Kebijakan rencana untuk memastikan keseluruhan portfolio organisasi sebagai sasaran strategi organisasi

mulai dari proses hingga hasil dari aktivitas utama terdokumentasikan Perencanaan untuk memastikan keseluruhan portfolio organisasi belum sepenuhnya disepakati dan belum terintegrasi dengan metode kerja & program

lainnya Keahlian dan kepakaran telah dilakukan melalui pelatihan formal sudah dikembangkan tetapi masih berdasarkan inisiatif individu Tanggungjawab dan akuntabilitas dilakukan dengan menetapkan sasaran strategi organisasi pada pemilik proses

tetapi tidak ada otoritas sepenuhnya 

Target telah ditentukan tetapi

belum jelas dan belum terukur dan

dikomunikasikan relevansinya dengan

tujuan perusahaan serta penerapannya

(16)

hingga hasil dari aktivitas utama telah terdokumentasikan. Selain itu dari aspek metode dan otomatisasi menunjukkan bahwa perencanaan untuk memastikan keseluruhan portfolio organisasi dan mengkontribusikan nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi telah didefinisikan untuk penggunaan metode yang tersatandarisasi tetapi belum sepenuhnya disepakati dan belum terintegrasi dengan metode kerja untuk program lainnya. Kemudian aspek keahlian dan kepakaran masih untuk memastikan keseluruhan portfolio organisasi dengan investasi TI beserta kontribusi nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi telah terdefinisikan dan terdokumentasikan untuk semua wilayah, dan pelatihan formal sudah dikembangkan tetapi masih berdasarkan inisiatif individu. Hal ini berkaitan dengan aspek tanggung jawab peran dan akuntabilitas yang masih menunjukkan strategi organisasi dan pemilik proses telah diidentifikasi tetapi masih tidak memiliki otoritas sepenuhnya. Demikian halnya dengan masalah penentuan dan pengukuran target meskipun telah ditentukan tingkat efektivitasnya tetapi telah ditentukan tetapi belum jelas dan belum dikomunikasikan relevansinya dengan tujuan perusahaan serta penerapannya belum konsisten.

Sasaran portofolio management adalah memastikan bahwa keseluruhan portofolio organisasi dari TI selaras dan mengkontribusikan nilai dari sasaran strategi organisasi. Berikut sampel kuesioner untuk proses Portofolio Management.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 1)

Pemeliharaan sumber daya manusia Eksistensi Performa 1 Ada perhatian untuk personil kunci pelaksana TI untuk mengaplikasikan

MAM Ya Baik

2 Sudah dilakukan pembuatan dan pemeliharaan sumber daya manusia TI

yang ada, perhatian pada kemampuan, utilisasi dan keterikatan kerja Ya Baik Tabel 4.11 Pemeliharaan sumber daya manusia

(17)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pemeliharaan SDM telah dilakukan dengan pemberian perhatian pada personil kunci, terutama bagian IT dalam mengaplikasikan MAM dengan performa yang baik. Indikator pemeliharaan sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai berikut.

  Gambar 4.13 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia

Pemeliharaan SDM juga sudah dilakukan dengan pembuatan dan pemeliharaan SDM, perhatian pada kemapuan individu, utilisasi dan keterikatan kerja.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 2)

Pengidentifikasian kebutuhan sumber daya Eksistensi Performa 3 Telah dilakukan identifikasi untuk perubahan TI yang dimungkinkan yakni

MAM, dan diberikan perhatian khusus untuk personil Teknologi Informasi Tidak

Sangat Baik 4

Sudah diberikan pemahaman tentang permintaan pada masa sekarang dan akan datang untuk sumber daya TI berdasarkan pada portofolio yang ada dan pada pandangan ke depan dari portofolio

Tidak Kurang Baik 5 Untuk program perubahan melalui MAM yang dimungkinkan, sudah

mengidentifikasi kebutuhkan sumberdaya bisnis yang ada Ya

Kurang Baik Tabel 4.12 Pengidentifikasian kebutuhan sumber daya

Tabel 4.12 dapat di deskripsikan bahwa identifikasi kebutuhan sumber daya untuk melakukan perubahan bidang TI melalui aplikasi MAM mendapatkan perhatian khusus dengan performa yang sangat baik. Namun demikian pemahaman pihak manajemen terhadap permintaan pada masa sekarang sesuai potfolio dan pandangan ke depan dari portfolio tergolong tidak diperlukan atau tidak terjalin suatu pandangan yang sinergi. Sedankan program perubahan aplikasi

(18)

menjadi dimungkinkan setelah pihak manajemen mengetahui atau mengidentifikasi kemampuan dari sumber daya yang ada. Hal tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut.

Gambar 4.14 Identifikasi Sumber Daya

Pada Gambar 4.14 tersebut dapat diketahui bahwa meskipun pemahaman terhadap perlunya perubahan atau pengembangan IT telah dipaparkan dengan jelas namun secara eksistensi belum mendapatkan perhatian walupun perlunya pengembangan IT sebagai basis bisnis telah sesuai dengan portfolio pada masa sekarang maupun pada masa mendatang, demikian pula pemahaman atas visi perubahan juga belum menunjukkan eksistensinya. Sehingga perubahan melalui aplikasi MAM di PT. SCTV yang dimungkinkan adalah mengidentifikasi kebutuhkan sumberdaya bisnis yang ada meskipun identifikasi atas kebutuhan yang sesuai portfolio belum teridentifikasi secara akurat sesuai dengan pemenuhan kebutuhan informasi oleh sumber daya yang ada.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 3)

Pelaksanaan analisis gap Eksistensi Performa 6

Sudah dilakukan identifikasi awal kegagalan antara permintaan sumber daya bisnis TI yang ada dan kebutuhan TI di masa datang serta perencanaan suplai sumber daya bisnis

Ya Kurang Baik 7 Sudah dilakukan pengembangan strategi dan perencanaan untuk

menunjukkan awal-awal kegagalan Tidak Cukup

(19)

Tabel 4.13 mendeskripsikan analisis kesenjangan sebagai bagian dari identifikasi portfolio management yang memiliki performa kurang baik dan bahkan di tolak oleh responden. Hal ini dapat diidentifikasikan melalui gambar berikut.

Gambar 4.15 Pelaksanaan analisis kesenjangan

Gambar 4.15 sebagaimana tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Adanya kesenjangan antara pemenuhan kebutuhan operasional yang standar atau perlunya pengembangan untuk memperlancar opersional system kerja namun belum dapat dipenuhi meskipun program pengembangan tersebut sesuai dengan perencanaan bisnis.

b. Adanya kecenderungan otoritas untuk melakukan aktivitas operasional dalam menjalankan suatu program berdasarkan inisiatif sendiri meskipun kemungkinan terjadinya kegagalan telah ditunjukkan sejak awal.

No. PROSES VAL IT

Portfolio Management Eksistensi Performa PM4. Perencanaan sumber daya

8

Sudah dilakukan pembuatan dan pemeliharaan perencanaan sumber daya TI melalui aplikasi MAM secara taktis oleh sumber daya yang mampu mendukung portofolio dari program investasi TI sebagai program strategis Teknologi Informasi

Ya Kurang Baik

(20)

PM5. Pemantauan kebutuhan dan utilisasi sumber daya

9 Sudah dilakukan pemantauan kebutuhan utilisasi sumber daya secara

maksimal Tidak Cukup

10 Sudah dilakukan peninjauan ulang secara periodik fungsi MAM dan struktur organisasi bisnis untuk melakukan penyesuaian kebutuhan staf dan strategi sumber daya untuk mempertemukan sasaran bisnis yang diharapkan dan respon terhadap perubahan keadaan

Ya Cukup Tabel 4.14 Perencenaan dan pemantauan kebutuhan sumber daya

Tabel 4.14 menunjukkan identifikasi tentang perencanaan sumber daya dan pemantauan kebutuhan utilisasi sumber daya yang dapat dipaparkan dalam gambar berikut.

  Gambar 4.16 Pemantauan kebutuhan dan utilisasi sumber daya

Gambar 4.16 tersebut dapat di deskripsikan bahwa proses telah diidentifikasi adanya perencanaan sumber daya yang memiliki performa kurang baik, terutama pembuatan dan pemeliharaan perencanaan sumber daya TI melalui aplikasi MAM secara taktis oleh sumber daya yang dipandang mampu mendukung portofolio dari program investasi TI sebagai program strategis Teknologi Informasi. Pemantauan kebutuhan utilisasi sumber daya telah dilakukan dengan performa cukup meskipun secara eksistensi di tolak oleh responden. Tetapi peninjauan ulang secara periodic pada fungsi atau aplikasi MAM sebagai bagian dari strategi bisnis telah dilakukan penyesuaian dengan

(21)

kebutuhan staf, dan strategi sumber daya telah dikorelasikan dengan sasaran bisnis sebagai respon terhadap fungsi utilisasi.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 6)

Penetapan anggaran pengadaan asset Eksistensi Performa 11 Pembuatan anggaran untuk keseluruhan setiap tahun telah dijalankan Ya Kurang

Baik 12 Sudah ditentukan anggaran bagi portofolio, diikuti komitmen penggunaan

anggaran, yang disetujui perusahaan Ya Baik

Tabel 4.15 Penetapan anggaran investasi

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa penetapan anggaran investasi terutama penyusunan anggaran secara keseluruhan yang telah dijalankan dipandang masih kurang baik, meskipun anggaran bagi portfolio yang sudah ditetapkan telah diikuti dengan adanya komitmen perusahaan untuk penggunaan anggaran. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

  Gambar 4.17 Penetapan anggaran pengadaan asset

Gambar 4.17 tersebut dapat dipaparkan bahwa pada indikator penetapan anggaran untuk pengadaan asset telah direncanakan namun dengan perhitungan yang dipandang kurang akurat untuk mendukung operasional, tetapi para pimpinan sudah menyetujui dan menunjukkan komitmen yang jelas dalam hal penggunaan anggaran untuk pengadaan ataupun pemeliharaan asset IT.

(22)

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 7)

Evaluasi konsep Business Case Eksistensi Performa 13

Sudah dilaksanakan inisialisasi, penilaian tingkat tinggi dari konsep program business case dengan memperhatikan keselarasan strategis, manfaat baik secara finansial maupun non financial, dan beresiko serta penyehatan seluruh portofolio

Tidak Cukup

14

Sudah ditentukan konsep dari program yang mempunyai potensi yang cukup untuk membenarkan pendefinisian dan evaluasi program secara penuh

Tidak Cukup Tabel 4.16 Evaluasi konsep business case

Secara eksistensi, aspek evaluasi konsep business case tidak banyak diketahui oleh responden, sehingga pada aspek ini banyak terjadi penolakan, dan penerimaan terhadap eksistensi aspek ini menunjukkan respon performa yang tergolong cukup. Hal tersebut dapat diidentifikasikan pada gambar berikut.

Gambar 4.18 Evaluasi konsep business case

Gambar 4.18 tersebut menunjukkan bahwa pelaksanakan inisialisasi, penilaian tingkat tinggi dari konsep program business case dengan memperhatikan keselarasan strategis, manfaat baik secara finansial maupun non financial, dan beresiko serta penyehatan seluruh portofolio belum dilaksanakan sesuai standart, dan dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a. Penilaian program business case tingkat tinggi adalah suatu proses kerja yang membutuhkan rincian dan keahlian tertentu, dan hal ini tidak banyak diketahui oleh responden, terutama arah dan keselarasan strategi, manfaat financial maupun non financial serta risiko bagi kesehatan portfolio.

(23)

Artinya pada indicator ini pelaksanaan evaluasi belum dilakukan sesuai standart program.

b. Pemaparan konsep dari program yang dipandang memiliki potensi cukup dipakai sebagai pembenaran dan bahan evaluasi program secara keseluruhan dari rangkaian program yang telah ditetapkan. Tetapi konsep dari program tersebut secara umum merupakan bagian dari aspek yang kurang dipahami oleh responden.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 8)

Evaluasi dan penghitungan relative Business Case Eksistensi Performa 15 Sudah dilaksanakan pola penilaian terperinci untuk program business case

dengan mengevaluasi keselarasan strategis, manfaat secara finansial atau non financial, asset, termasuk resiko penyerahan dan resiko keuntungan; serta ketersediaan sumber daya

Ya Baik

16 Sudah dilakukan pemberikan suatu skor yang relatif untuk program

berdasarkan kriteria evaluasi dan pertimbangkan untuk kategori nilai aset Ya Baik Tabel 4.17 Evaluasi dan penghitungan relatif dari business case

Tabel 4.17 mengindikasikan adanya performa yang baik pada kondisi penilaian secara relatif dan evaluasi kinerja operasional berkaitan dengan business case yang dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.19 Evaluasi dan penghitungan relatif dari business case

Evaluasi dan scoring ini meliputi keselarasan strategis, manfaat financial dan non financial, asset, termasuk risiko penyerahan dan keuntungan dan keterediaan sumber daya. Evaluasi ini juga menggambarkan pandangan

(24)

responden terhadap aplikasi MAM sebagai bagian dari varian busisness case yang telah dipahami dan dipandang memiliki nilai strategis. Model scoring relative merupakan dinamika dari evaluasi kinerja operasional TI yang memanfaatkan MAM sebagai bagian dari strategi bisnis berbasis IT yang dioptimalkan oleh manajemen PT. Surya Citra Televisi.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 9)

Pandangan portofolio secara keseluruhan Eksistensi Performa 17 Sudah dilakukan pandangan portofolio secara keseluruhan Ya Cukup 18 Sudah dilakukan penilaian dampak dari keseluruhan portofolio yang

menambahkan suatu rencana / calon program Ya Cukup

19 Sudah ditentukan dampak portofolio campuran Ya Baik

20 Dilakukan identifikasi pada setiap perubahan yang diperlukan untuk

program yang berbeda sebagai portofolio dari hasil penambahan program Tidak Baik 21 Sudah dilakukan penilaian dampak dan kelangsungan hidup dari

perubahan asset system IT Ya Baik

Tabel 4.18 Pandangan portfolio secara keseluruhan

Tabel 4.18 mengindikasikan bahwa pandangan portfolio secara keseluruhan menunjukkan performa yang cukup setelah diikuti dengan kegiatan penilaian dampak dari keseluruhan portfolio yang ditambahkan dengan satu atau beberapa usulan program baru atau program yang sudah ada. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

(25)

Gambar 4.20 menunjukkan pandangan dan penilaian dari penambahan program dengan kesesuaian portfolio diikuti dengan penilaian dampak dan kelangsungan perubahan system yang berupa asumsi-asumsi, tetapi hasil identifikasi menunjukkan kecenderungan yang belum jelas dan kurang akurat bila terjadi penambahan program bila kualitas atau isi dari program tersebut. Meskipun demikian pola penlaian portfolio campuran telah disusun secara terperinci.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 10)

Program investasi komunikasi Eksistensi Performa 22 Sudah ditentukan konsep program yang mempunyai potensi cukup untuk

diteruskan sebagai evaluasi program secara penuh Ya Baik 23

Jika program itu tidak terpilih, maka akan ditentukan dan dipertimbangkan sebagai program kemudian, yang diperhatikan bersama alokasi

pembiayaan untuk menentukan business case

Ya Cukup 24 Sudah mengkomunikasikan dan meninjau ulang keputusan dengan pihak

sponsor bisnis (Dewan Komisaris) Tidak Baik

Tabel 4.19 Program investasi komunikasi

Tabel 4.19 menunjukkan gambaran tentang penetapan suatu program investasi berbasis IT melalui media komunikasi yang memiliki performa baik. Di PT. Surya Citra Televisi pola komunikasi ini dipandang sebagai bagian dari investasi manajemen sumber daya, bahwa komunikasi yang tepat waktu, akurat dan kompleks merupakan bagian dari strategi bisnis dan kemampuan perangkat pendukung untuk menyampaikan materi komunikasi mampu menjangkau berbagai wilayah. Hal tersebut dapat dipaparkan dalam gambar berikut.

(26)

Selain itu, komunikasi yang ditetapkan sebagai bagian dari investasi ditolak oleh sebagain responden karena keterlibatan responden pada bidang tersebut sangat rendah dan bahkan tidak menjadi bagian dari system prosedur kerja meskipun perfoma dari investasi komunikasi melalui keterlibatan sponsor dipandang sebagai performa yang baik. Namun pihak SCTV tidak jarang masih mengalami keterlambatan mengkomunikasikan penundaan program meskipun program penayangan tunda telah diperkirakan pembiayannya.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 11)

Tahapan pendanaan dalam pememilihan program Eksistensi Performa 25 Sudah dilakukan tahapan dan pendanaan program-program yang dipilih Tidak Cukup 26 Sudah ditentukan tahapan yang diperlukan untuk siklus hidup program

secara ekonomis Tidak Cukup

27 Sudah mengkonfirmasikan kebutuhan Business Case pada masing-masing

tahap Tidak Baik

28 Sudah dilakukan pembiayaan program total, rilis pembiayaan untuk tahap

lanjutan dan mengidentifikasi kebutuhan pembiayaannya Tidak Cukup 29 Sudah dilakukan pemindahan program ke dalam portofolio aktif Ya Cukup

Tabel 4.20 Tahapan dan pendanaan dalam pemilihan program

Tahapan dan pendanaan sebagaimana tabel 4.20 melalui beberapa program yang dipilih secara eksistensi ditolak oleh sebagian besar responden karena masalah tersebut banyak responden yang tidak mengetahui atau tidak memiliki keterlibatan secara langsung.

(27)

Tabel 4.22 menunjukkan identifikasi pada indicator tahapan pendanaan dalam pemilihan program, pada tahap pendanaan untuk program terpilih, pendanaan siklus program terpilih, dan konfirmasi terhadap kebutuhan business case, serta rilis dan total program lanjutan belum memiliki eksistensi atau belum terealisasikan dengan tepat sesuai standart portfolio. Konsentrasi PT. SCTV lebih ke aspek pemindahan program dalam portfolio aktif. Hal ini dapat dikatakan bahwa ketentuan tahapan yang diperlukan sebagai bagian dari siklus ekonomi pergantian program, terutama yang berkaitan dengan pembiayaan, rilis pembiayaan untk program lanjutan dan kebutuhan pembiyaan atas suatu program belum tertuang dalam perencanaan manajemen.

No. PROSES VAL IT

Portfolio Management Eksistensi Performa PM12. Optimalisasi kinerja portofolio

30

Telah ditinjau ulang portofolio secara reguler untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang secara sinergi dan untuk mengidentifikasi, mengurangi dan meminimalisasi resiko

Tidak Baik PM13. Penentuan kembali prioritas portofolio

31

Sudah dievaluasi ulang dan ditentukan prioritas portofolio untuk memastikan bahwa portofolio itu selaras dengan strategi bisnis dan target campuran dari investasi yang telah dipelihara sehingga portofolio teraih

Tidak Sangat Baik

32

Nilai keseluruhan yang maksimum diperoleh ketika perubahan masuk ke lingkungan bisnis internal atau eksternal, atau ketika program Business Case diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam pemenuhan kebutuhan atau kinerja program

Tidak Baik Tabel 4.21 Optimalisasi kinerja dan penentuan kembali prioritas Portfolio

Tabel 4.21 tentang optimalisasi kinerja portfolio dan penentuan kembali prioritas portfolio meskipun memiliki performa yang baik bagi responden tetapi eksistensinya ditolak oleh responden. Identifikasi penolakan ini akibat dari ketidak-tahuan atau tidak dilibatkannya sebagian besar responden dalam optimalisasi kinerja portfolio maupun penentuan kembali prioritas portfolio. Artinya indicator pada tabel 4.19 lebih bayak diketahui oleh sumber daya kunci

(28)

atau sumber daya yang secara peran dan tanggung jawab mendapatkan beban untuk program tersebut. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Menentukan Prioritas Portfolio

Meninjau ulang portfolio untuk meminimalisasi risiko

Meninjau ulang dan menentukan prioritas portfolio sesuai stragei

bisnis

Perbaruan business case sesuai kebutuhan dan

kinerja program

Optimalisasi kinerja Portfolio

Gambar 4.23 Optimalisasi kinerja dan penentuan kembali prioritas Portfolio Gambar 4.23 menunjukkan optimalisasi kinerja portfolio dan penetapan prioritas portfolio belum dilakukan secara maksimal atau dapat dikatakan belum dilakukan. Hal ini dapat di artikan bahwa aspek dari optimalisasi portfolio yang berupa peninjauan ulang portfolio untuk meminimalisasi risiko juga belum dilakukan, meskipun aspek tersebut akan berpengaruh pada proses peninjauan ulang dalam menentukan portfolio yang sesuai dengan strategi bisnis. Belum optimalnya penetuan prioritas portfolio juga akan mempengaruhi proses perbaruan business case yang sesuai kebutuhan dan kinerja program yang sudah memiliki performa yang baik.

No. PROSES VAL IT Portfolio Management (PM 14)

Pemantauan dan pelaporan kinerja portfolio Eksistensi Performa 33

Sudah dipaparkan secara singkat dan jelas, pandangan keseluruhan dari kinerja portofolio oleh pimpinan dan manajemen eksekutif dengan tepat waktu dan akurat, serta sesuai di dalam sistim pemantauan perusahaan

Ya Baik 34 Laporan manajemen disediakan untuk manajemen senior sebagai tinjauan

ulang kemajuan perusahaan terhadap sasaran yang sudah diidentifikasi Ya Baik 35 Status laporan termasuk pencapaian sasaran yang direncanakan, perolehan

penyerahan, target kinerja, dan pengurangan resiko Ya Cukup 36 Meninjau ulang tindakan manajemen yang sudah sesuai sebagai aktivitas

yang terkendali Ya Baik

(29)

Tabel 4.22 tentang pemantauan dan pelaporan kinerja portfolio sebagian besar pada aspek-aspeknya menunjukkan performa yang baik, dengan eksistensi yang diterima oleh sebagian besar responden. Pelaporan kinerna portfolio terpantau karena dipaparkan secara singkat dan jelas oleh pimpinan eksekutif dengan tepat waktu dan akurat yang menjadi bagian dari system operasional perusahaan. Laporan manajemen ini telah disediakan oleh manajemen senior kepada masing-masing bidang sebagai bahan tinjauan ulang yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan program dengan mengidentifikasi semua masalah yang ada dari seluruh laporan yang dipaparkan.

Gambar 4.24 Pemantauan dan pelaporan kinerja portfolio

Pada indicator ini, status laporan sudah dilengkapi dengan target pencapaian hasil dari setiap program yang akan dilaksanakan beserta kemungkinan munculnya beberapa masalah yang harus dapat segera diatasi. Model peninjauan ulang pada laporan portfolio merupakan system koordinasi formal yang telah ditetapkan dalam prosedur standar operasional system manajemen portfolio di PT, Surya Citra televisi. Maka beberapa hal yang dapat diidentifikasikan dari aspek ini adalah:

(30)

a. Adanya pengiriman dan pemaparan laporan kinerja portfolio pada tiap bidang kerja yang hasilnya dapat diketahui oleh sebagian besar responden b. Harapan pihak manajemen dengan model koordinasi system pelaporan

tersebut adalah memperoleh umpan balik untuk pengembangan program kerja dan masukan-masukan penting untuk mengurangi risiko kegagalan dalam program.

c. Penjelasan portfolio oleh manajemen senior dilakukan secara konvensional tanpa melalui system jaringan program, meskipun soft draft portfolio juga dapat diakses oleh banyak sumberdaya atau responden di lingkungan PT. Surya Citra Televisi.

4.1.3 Analisis Identifikasi Investment Management (IM)

Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III pada Tabel 3.3 bahwa pada indicator investment management (IM) sebagian besar berada pada Level 1 (Initial), yakni organisasi atau PT. Surya Citra Televisi telah mengenal isu tentang masalah-masalah yang ada berkaitan dengan perlunya perubahan dan perlu diarahkan. Pada level ini, investment management belum ada proses standarisasi, tetapi sekurang-kurangnya ada pendekatan khusus (ad hoc) yang cenderung diterapkan pada individu atau dasar kasus demi kasus dan pendekatan terhadap keseluruhan manajemen belum terorganisir.

(31)

Gambar 4.25 Identifikasi investment management

Pada level ini, aspek kepedulian dan komunikasi sudah mencapai proses mengenali munculnya kebutuhan untuk memastikan investasi berbasis IT dengan biaya terjangkau dan tingkat risiko yang dapat diterima dan mengkontribusikan nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi serta komunikasi yang sporadic terhadap permasalahannya. Sedangkan pada aspek kebijakan rencana dan prosedur menggunakan pendekatan ad hoc untuk memastikan bahwa investasi berbasias TI dengan biaya terjangkau dan tingkat risiko yang dapat diterima dan mengkontribusikan nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi meskipun proses dan kebijakan di PT. Surya Citra Televisi belum tidak didefinisikan.

Dari segi metode dan otomatisasi beberapa perangkat untuk investasi berbasis TI dengan biaya terjangkau dan tingkat risiko yang dapat diterima telah

Identifikasi Investment Management

Mengenali kebutuhan untuk investasi berbasis IT

dengan biaya terjangkau dan tingkat risiko yang

dapat diterima. Manajemen lebih formal dan system

komunikasi telah terstruktur  Pendekatan ad hoc untuk memastikan investasi, mengkontribusikan nilai optimal sasaran

strategis tetapi proses dan kebijakannya tidak didefinisikan Beberapa perangkat investasi berbasis TI dengan biaya terjangkau dan tingkat

risiko yang dapat diterima serta memiliki kontribusi optimal bagi sasaran, namun tidak

ada perncanaan dan masih menggunakan metode desktop  Keahlian dan kepakaran yang dibutuhkan untuk investasi belum teridentifikasi, serta rencana pelatihan formal belum ada

Belum didefinisikan peran tanggunggung

jawab dan akuntabilitas investasi

berbasis TI dan tiap orang masih mengambil inisiatif sendiri Pencapaian dan target untuk memastikan investasi telah didefinisikan tetapi belum diukur 

(32)

ada dan mengkontribusikan nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi, namun tidak ada perncanaan dan masih menggunakan metode desktop. Sedangkan Keahlian yang dibutuhkan untuk investasi TI dengan biaya terjangkau dan tingkat risiko yang dapat diterima dan mengkontribusikan nilai optimal bagi sasaran strategi organisasi belum teridentifikasi, serta rencana pelatihan formal belum ada, dan tanggung jawab peran serta akunrabilitas belum terdefinisikan sehingga tiap orang masih mengambil inisiatif sendiri-sendiri. Demikian pula dalam pencapaian untuk memastikan investasi berbasia TI dengan biaya terjangkau dan tingkat risiko yang dapat diterima telah didefinisikan tetapi belum diukur

Sasaran investment management program investasi berbasis TI sebuah organisasi menghasilkan nilai optimal dengan biaya yang terjangkau dan tingkat risiko yang dapat diterima. Berikut sampel kuesioner untuk proses investment management.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 1) Pemahaman peluang investasi bernilai tinggi

Eksistens

i Performa 1

Sudah mengenali peluang untuk program investasi sebagai nilai yang mendukung strategi bisnis atau untuk menunjuk operasional atau isu pemenuhan.

Ya Cukup 2 Menggolongkan peluang bisnis IT melalui aplikasi MAM sudah dilakukan Ya Cukup

3

Telah memperjelas outcome bisnis yang diharapkan dan

mengidentifikasikan pada level bisnis besar, mulai dari proses, tenaga kerja, teknologi dan inisiatif organisasi yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Ya Cukup Tabel 4.23 Pemahaman peluang investasi bernilai tinggi

Tabel 4.23 menunjukkan penerimaan responden terhadap eksistensi dari indicator pemahaman tentang peluang investasi bernilai tinggi meskipun dengan performa yang tergolong cukup. Responden sudah cukup mengenali peluang untuk program investasi sebagai nilai yang mendukung strategi bisnis atau untuk menunjuk operasional yang dapat dijelaskan pada gambar berikut.

(33)

Gambar 4.26 Pemahaman peluang investasi bernilai tinggi

Pada indikator ini teridentifikasi bahwa PT. Surya Citra Televisi dalam memahami peluang investasi telah diikuti dengan pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana IT dan melakukan perubahan system manajemen melalui aplikasi MAM. Proses pemahaman ini diikuti dengan mengenali peluang dari perubahan, yakni memperjelas outcome bisnis dan mengorganisir seluruh keperluan untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai standart investment management. PT. SCTV telah mengenali manfaat dari aplikasi MAM sebagai peluang besar karena sistemnya dapat menjangkau keseluruhan proses.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 2) Pengembangan inisialisasi konsep Business Case

Eksistens

i Performa 4

Business case dapat menguraikan outcome bisnis untuk program yang potensial memberikan kontribusi berdasarkan sifat kontribusi program, dan konstribusinya terukur

Ya Baik

5

Keuntungan berupa finansal dan non-finansial, dan biaya-biaya untuk siklus hidup ekonomis secara keseluruhan dari program tersebut sudah diperkirakan

Tidak Cukup 6 Setiap asumsi kunci dari aplikasi MAM sudah dijelaskan Ya Cukup 7 Risiko kunci telah diidentifikasi, juga dampak potensial yang ada serta

strategi perusahaan untuk mengatasi kendala telah ditentukan Ya Cukup Tabel 4.24 Pengembangan inisiasi konsep business case

Tabel 4.24 pada aspek business case responden menunjukkan penerimaan dengan peforma yang baik karena business case program dalam aplikasi MAM di PT. Surya Citra Televisi mampu menunjukkan outcome bisnis untuk

(34)

program-program potensial serta memberikan kontribusi sesuai dengan kontribusi program-program yang keseluruhan dari kontribusi program meskipun masih dalam tahap perencanaan sudah dapat diukur. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.27 Pengembangan inisiasi konsep business case

Gambar 4.27 menunjukkan bahwa pengembangan inisiasi konsep business case telah sampai pada tahap menguraikan outcome dari implementasi program yang dinilai potensial dan pemilihan program dipertimbangkan nilai kontribusinya pada outcome sesuai portfolio yang direncanakan. Penghitungan biaya untuk siklus program meskipun telah diperkirakan namun belum mendapatkan perhatian prioritas selain mengejar target pelaksanaan program. Sehingga keuntungan Non-fiansial lebih banyak dijadikan alasan utama bersama dampak atau bagian dari risiko yang dapat didefinisikan sebelum pelaksanaan program. Selain itu responden juga cukup mengetahui asumsi kunci dari aplikasi MAM, termasuk didalamnya risiko kunci yang dapat diidentifikasikan bersama dampak potensialnya, juga strategi untuk mengatasi permasalahan operasional system telah ditentukan.

(35)

No.

PROSES VAL IT Investment Management (IM 3) Mengembangkan pemahaman kandidat program

Eksistens

i Performa

8

Sudah menggunakan metoda dan teknik yang sesuai, menyertakan semua stakeholder kunci untuk mengembangkan dan mendokumentasikan secara lengkap dan membagi pemahaman dari outcome bisnis yang diharapkan dari kandidat program beserta seluruh komponen pendukungnya yang telah diukur besarnya kontribusi yang bisa diberikan.

Ya Cukup

9 Sudah dilakukan pengukuran yang relevan dari indikator yang serupa untuk

memonitor kebenaran asumsi-asumsi yang harus diidentifikasi Ya Baik

10 Apakah resiko kunci sudah diidentifikasi? Ya Cukup

Tabel 4.25 Mengembangkan pemahaman kandidat program

Tabel 4.25 menjelaskan indikator mengembangkan pemahaman sumber daya yang ada tentang kandidat program. Indikator ini dapat dijelaskan melalui gambar berikut.

  Gambar 4.28 Mengembangkan pemahaman kandidat program

Gambar 4.28 menunjukkan bahwa dalam proses memberikan pemahaman dan mengembangkan kandidat program dilakukan dari menetapkan metode yang susai dan melibatkan stakeholder diikuti dengan mendokumentasikan seluruh proses dan mengkomunikasikan outcome bisnis. Selanjutnya rencana pembiayaan dan besarnya kontribusi kandidat program telah dipastikan hasilnya, diikuti dengan persiapan komponen pendukung untuk memperkirakan risiko kunci yang

(36)

keungkinan dapat terjadi. Pada tahap berikutnya adalah dilakukan pemantauan atas asumsi-asumsi dan indicator untuk memonitor program.

Dalam hal ini aspek metode dan teknik dari aplikasi MAM yang sudah sesuai, dan secara operasional telah menyertakan stakeholder untuk mengembangkan dan mendokumentasikan secara lengkap kinerja operasional dari aplikasi MAM untuk menunjukkan outcome yang targetnya telah terukur dan menjadi sasaran dari bisnis. Dalam hal ini PT. Surya Citra Televisi telah melakukan pengkuran dengan instrument yang relevan untuk memonitar keakuratan atau kebenaran asumsi tentang operasional system melalui MAM yang performanya dipandang baik oleh responden.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 4) Analisis alternative pelaksanaan

Eksistens

i Performa 11

Dapat mengidentifikasi berbagai tindakan alternatif untuk mencapai outcome bisnis yang diinginkan dan relative dapat mengukur keuntungan, besarnya biaya, resiko dan pemilihan waktu untuk tiap kegiatan

Ya Baik

12

Memilih tindakan yang mempunyai nilai potensial paling tinggi, pada biaya yang bisa diusahakan dengan suatu tingkat resiko yang dapat diterima

Ya Baik 13 Mendokumentasikan dasar pemikiran sebagai rekomendasi tindakan yang

terpilih untk pelaksanaan program Ya

Kurang Baik 14 Manajemen bisnis sudah menilai dampak bisnis dari tindakan alternatif,

dan fungsi TI sudah menilai dampak teknisnya Ya Cukup

Tabel 4.26 Analisis alternative pelaksanaan

Tabel 4.26 menunjukkan indicator analisis pelaksanaan alternative memiliki performa yang baik meskipun pada aspek pendokumentasian dasar atau konsep pemikiran yang akan dijadikan alternatif pelaksanaan program memiliki performa yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa konteks peran dan akuntabilitas yang belum memperoleh kepastian formal sedang terjadi di PT. Surya Cita Televisi. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

(37)

Gambar 4.29 Analisis alternatif pelaksanaan

Gambar 4.29 menunjukkan bahwa dalam proses analisis penyusunan alternative pelaksanaan, hal yang paling utama telah dilakukan dengan baik adalah manajemen mengidentifikasi berbagai tindakan alternative untuk mencapai outcome dari program yang diimplementasikan. Kemudian relatif telah mengukur keuntungan dan kemungkinan risiko biaya yang dikeluarkan dari alternative proram yang terpilih, dan mendokumentasikan hasil analisis sebagai acuan dasar pemikiran untuk dijadikan atau menilai tindakan alternative.

Selain itu, responden memahami bahwa institusi telah memilih tindakan yang mempunyai nilai potensial paling tinggi, pada biaya yang bisa diusahakan dengan suatu tingkat resiko yang dapat diterima yakni mengimplementasikan MAM sebagai operating system dan sekaligus sebagai tindakan alternatif, dan fungsi TI sudah dinilai dampak teknisnya.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 5) Pengembangan rencana program

Eksistens

i Performa 15

Mendefinisikan dan mendokumentasikan semua proyek, mulai dari proses bisnis, tenaga kerja, teknologi dan proyek organisasional, yang diperlukan untuk mencapai outcome bisnis dari program yang diharapkan

Ya Baik 16 Menetapkan sumber daya yang diperlukan, termasuk manajer proyek dan

tim proyek seperti sumber daya bisnis yang bisa diterapkan Ya Cukup 17

Menetapkan pembiayaan, pemilihan waktu dan interdependensi dari semua proyek. Menetapkan dasar untuk memperoleh dan menugaskan anggota staf yang kompeten dan/atau kontraktor untuk proyek

Ya Cukup Tabel 4.27 Pengembangan rencana program

Tabel 4.27 mendeskripsikan indikator pengembangan perencanaan program yang dapat diidentifikasikan melalui aspek-aspeknya yang diterima dan

(38)

memiliki performa yang baik dan cukup. Pada tabel tersebut, responden menjelaskan bahwa PT. Surya Citra Televisi telah mendefinisikan dan mendokumentasikan semua pryek mulai dari bisnis, tenaga kerja teknologi dan organisasi guna mencapai target outcome yang diharapkan dalam strategi bisnis. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 4.30 Pengembangan rencana program

Gambar 4.30 tersebut di atas menunjukkan bahwa kondisi operasional di lingkungan perusahaan mengindikasikan telah ada ketetapan tentang pemenuhan kebutuhan sumber daya untuk menangani beberapa proyek, terutama sumber daya bisnis. Selain itu masalah pembiayaan di tiap proyek, beserta penjadwalan yang saling terkait dengan beberapa proyek lainnya yang harus diselesaikan oleh PT. Surya Citra Televisi sangat membutuhkan keterlibatan tenaga kerja yang memiliki kesanggupan dan potensi sumber dayanya juga cukup mendukung.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 6) Realisasi perencanaan yang menguntungkan

Eksistens

i Performa

18

Untuk setiap outcome kunci sudah diidentifikasikan dan didokumentasikan dasar dan target pengukuran pencapaiannya. Metode untuk mengukur masing-masing outcome, tanggung-jawab untuk mencapai outcome, jadwal penyerahan, dan proses monitoring dilakukan melalui form register yang tersusun detil, beserta penjelasan resiko yang mengancam keberhasilan dari tiap outcome dan disertakan panduan tentang teknik pengendalian resiko

Ya Cukup

Tabel 4.28 Realisasi perencanaan yang menguntunkan

Tabel 4.28 memberikan gambaran cukup lengkap bagaimana proses pelaksanaan rencana program kegiatan yang menguntungkan ini dijalankan oleh sumber daya yang ada, dan dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

(39)

Gambar 4.31 Realisasi perencanaan yang menguntungkan Gambar 4.31 sebagaimana di atas dapat dipaparkan sebagai berikut. a. Pihak PT. Surya Citra Televisi memberikan checkpoint sebagai moniotring

dari kegiatan yang dilakukan oleh rekanan usaha atau sumberdaya internal dengan ketentuan hasil yang sudah ditetapkan.

b. Manajemen menyertakan beberapa form pelaksanaan kerja disertai dengan beberapa saran teknis dan beberapa risiko yang siap untuk diselesaikan agar menjadi bagian dari portfolio dan acuan bisnis kunci.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 7) Identifikasi biaya dan keseluruhan keuntungan siklus hidup

Eksistens

i Performa 19

Disiapkan anggaran program yang mencerminkan biaya dan keuntungan finansial dan nonfinansial siklus hidup ekonomi secara penuh, dan menyerahkannya untuk tinjauan ulang, perbaikan dan persetujuan oleh sponsor bisnis

Ya Cukup Tabel 4.29 Pengembangan perencanaan program

Tabel 4.29 melalui indikator identifikasi biaya dan keuntungan siklus hidup program bisnis teknologi memberikan gambaran bahwa PT. Surya Citra Televisi dalam menyusun anggaran pengeluaran untuk satu program acara yang dapat digambarkan sebagai berikut.

(40)

Identifikasi biaya & Keseluruhan Keuntungan Siklus Anggaran program mencerminkan pembiayaan dan keuntungan Menyerahkan hasil tinjauan

ulang pada sponsor bisnis

Gambar 4.32 Identifikasi biaya dan keseluruhan keuntungan siklus hidup

Gambar 4.32 mengindikasikan bahwa dalam proses pengidentifikasian pembiayaan dan keseluruhan keuntungan dilakukan dengan cara penghitungan secara detail dan menyeluruh, yakni mempertimbangkan keuntungan, lama program, dan efek program bagi kesinambungan program lanjutan yang memerlukan modal awal, serta peluang mengembangkan ke program lain yang dapat diajukan pada penyandang dana atau sponsor. Secara eksistensi kondisi ini disepakati dan diterima oleh responden, dan performa proses operasional ini dipandang cukup baik.

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 8) Pengembangan detail program Business Case

Eksistens

i Performa 20 Business Case secara lengkap dan menyeluruh telah dikembangkan dan

konsisten dengan kebutuhan standar business case enterprise Ya Cukup 21

Business case memasukkan rangkaian program eksekutif; uraian tujuan program, sasaran, pendekatan dan ruang lingkup; ketergantungan program, resiko dan milesetones; dampak perubahan organisasi dari program; nilai dari penilaian; dan rencana program

Ya Cukup

22

Nilai dari program termasuk pembiayaan dan keuntungan dari siklus ekonomi secara keseluruhan baik finansial dan non-finansial; keselarasan strategis; resiko penyerahan program dan resiko keuntungan; dan beberapa asumsi penting bila mengaplikasikan program dengan benar

Ya Cukup

23

Setiap perencanaan program menyertakan komponen perencanaan proyek, perencanaan realisasi, pendekatan resiko dan manajemen perubahan, serta struktur tata kelola program dan pengendaliannya

Ya Cukup 24 Manajer pelaksana fungsi TI sudah menandatangani kesepakatan prosedur

teknis dari program yang diaplikasikan Ya Cukup

25 Sponsor bisnis (Komisaris) menyetujui dan menandatangani business case Ya Cukup Tabel 4.30 Pengembangan detail program business case

Tabel 4.30 pada indicator pengembangan program secara lebih terperinci untuk business case di PT. Surya Citra televisi pada prinsipnya meskipun secara

(41)

eksistensi diterima dengan performa yang cukup masih perlu dipertimbangkan kembali berdasarkan identifikasi dalam gambar sebagai berikut.

Gambar 4.32 Pengembangan detail program business case

Gambar 4.32 tersebut di atas menunjukkan bahwa secara detai rencana pengembangan program business case dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pengembangan business case secara lengkap dan menyeluruh sesuai standar enterprise kurang begitu diketahui oleh sebagian responden.

b. Dalam business case dimasukkan beberapa rangkaian program eksekutif, tujuan program, sasaran, rencana program, nilai dan penilaian dan rangkaian atau aspek ini cukup diketahui oleh sebagian responden namun pihak manajemen hamper tidak pernah memberikan penjelasan terkait dengan visi dan misi program serta manfaatnya selain pengarahan teknis operasional.

c. Manfaat praktis dari operasional progam enterprise business case yang dijalankan oleh sumber daya internal memiliki manfaat yang secara financial kadang dapat dirasakan langsung, tetapi secara non financial tidak dapat dirasakan secara langsung, meskipun risiko dan dampaknya

(42)

dapat dipertimbangkan dan memberikan manfaat positif bagi sumber daya internal.

d. Sebagian sumber daya internal, dalam hal ini adalah responden memahami system dan prosedur pelaksanaan proyek, dan mengetahui draft kesepakatan kerja sama antara PT. Surya Citra Televisi dengan pihak komisaris atau stakeholder yang salinan perjanjian tersebut diketahui dan bahkan mendapatkan persetujuan dari bagian IT.

e. Perubahan program dalam satu rangkaian kegiatan yang telah disepakati dapat menimbulkan kerugian dan trisiko yang tidak menyenangkan bagi sumber daya internal, namun kondisi yang tidak sesuai dengan draft perencanaan yang sudah selesai kadang terjadi karena hal-hal teknis. No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 9)

Pelaksanaan tanggung-jawab program

Eksistens

i Performa 26

Tanggung-jawab untuk mencapai keuntungan, pengendalian biaya, mengelola resiko, dan mengkoordinir aktivitas dan interdependensi dari seluruh proyek sudah jelas dan tidak ambigu ditugaskan dan dimonitor

Ya Baik Tabel 4.31 Pelaksanaan tanggung jawab program

Tabel 4.31 dapat memberikan gambaran tentang indicator pelaksanaan tanggung jawab program yang memiliki performa baik. Indikator ini dapat diidentifikasikan sebagaimana gambar berikut.

Pelaksana Tanggung jawab Program

Tanggung jawab pencapaian target keuntungan Melakukan koordinasi dan

interdependsi dari proyek

Gambar 4.33 Pelaksanaan tanggung-jawab program Gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

(43)

a. Sumberdaya internal khususnya responden cukup memahami segala dampak dari kurang tercapainya target outcome dan secara teknis telah memahami dan sanggup mengatasi berbagai kendala akibat ketidaksesuaian dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

b. Setiap program di atur (setting) yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai agar tidak menimbulkan pembengkakan biaya, dan bisa menghemat biaya. Maka proses pelaksanaan program harus memiliki ketepatan dan tujuan yang pasti dan sasaran yang jelas. Kondisi semacam ini adalah kondisi yang sering ditanyakan oleh suber daya internal kepada pimpinan proyek ketika akan memulai suatu aktivitas kegiatan.

No. PROSES VAL IT Investment Management Eksistens

i Performa IM10. Inisialisasi, perencanaan dan peluncuran program

27 Sudah dilakukan perencanaan, pengadaan sumber daya dan komisi

kebutuhan proyek yang perlu untuk mencapai hasil program Ya Cukup IM11. Pengelolaan Program

28 Sudah mengelola kinerja program terhadap kriteria kunci (termasuk, ruang

lingkup, jadwal, mutu, biaya dan resiko) Ya Cukup

29 Sudah mengidentifikasi penyimpangan dari perencanaan dan mengambil

tindakan pemulihan tepat waktu ketika diperlukan Ya Baik 30

Sudah memantau kinerja individu pada proyek yang berhubungan dengan penyerahan dari kemampuan yang diperlukan, jadwal, biaya dan resiko untuk mengidentifikasi dampak potensial pada kinerja program, dan mengambil tindakan pemulihan tepat waktu ketika diperlukan

Ya Cukup Tabel 4.32 Inisiasi, perencanaan, peluncuran dan pengelolaan program

Tabel 4.32 dengan indikator inisiasi, perencanaan dan peluncuran program dapat digambarkan melalui performa yang cukup, artinya dari segi pengadaan sumber daya dalam suatu perencanaan program kerja pelaksana proyek telah mempertimbangkan anggaran sehingga pencapain outcome harus sesuai dengan standart business enterprise.

(44)

Dari indikator pengelolaan program, dapat diidentifikasikan kondisi operasinoal di PT. Surya Citra Televisi sebagai berikut.

Inisiasi, perencanaan dan pencapaian program Perencanaan telah disiapkan sesuai kebutuhan proyek Mengelola kinerja program sesuai kriteria

kunci

Mengidentifikasi penyimpangan dan pemulihan program

Pengelolaan program

Memantau kinerja individu dan mengidentifikasi

dampak potensial

Gambar 4.34 Inisiasi, perencanaan, peluncuran dan pengelolaan program Gambar 4.34 tersebut menunjukkan bahwa dalam proses inisiasi, perencanaan dan pencapaian program tidak dapat dipisahkan dengan pengeloalan program sebagai berikut.

a. Sumber daya internal mempersiapkan seluruh hal-hal teknis untuk pelaksanaan program yang sudah ditetapkan dalam standart portfolio termasuk penjadwalan dan pembiayaan.

b. Apabila terjadi kendala teknis atau kegagalan atau penundaan maka penanggung jawab operasional segera menentukan penjadwalan ulang atau program lain selama tidak berbenturan dengan rencana program lain yang telah ditetapkan secaa periodic.

c. Pihak manajemen memantau seluruh aktivitas operasional sumber daya internal, yang hal tersebut juga telah diketahui oleh para tenaga kerja operasional dan penanggung jawab program.

(45)

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 12) Pengelolaan keuntungan

Eksistens

i Performa 31 Sudah mengimplementasikan proses monitoring untuk memastikan bahwa

keuntungan yang direncanakan telah dicapai, dukungan dan optimalisasi Ya Cukup 32 Penyerahan keuntungan sudah dipantau dan dilaporkan Ya Cukup 33 Kinerja yang berlawanan dengan target sudah secara teratur ditinjau dan

dianalisa sebab utama pelaksanaannya menyimpang dari rencana Ya Cukup 34 Tindakan pemulihan untuk menunjukkan dasar penyebabnya sudah

diinisialisasi dan dikendalikan Ya Cukup

Tabel 4.33 Pengelolaan keuntungan

Tabel 4.33 menunjukkan eksistensi dari indikator pengelolaan keuntungan yang seluruh aspeknya dapat diterima dengan performa kinerja yang dipandang cukup. Hal tersebut dapat dipaparkan melalui gambar berikut.

Gambar 4.34 Pengelolaan keuntungan

Gambar 4.34 di atas dapat dijelaskan bahwa pengelolaan keuntungan dilakukan dengan cara mengoptimalkan proses monitoring oleh perusahaan sampai pada penyerahan hasil keuntungan. Penyerahan sisa biaya kegiatan baik secara financial maupun berupa asset barang dilaporkan dan dipantau, karena penyimpangan prosedur dari pelaksanaan operasional program akan dievaluasi, dan secara formal kondisi penyimpangan yang terjadi memunculkan konsekuensi logis. Di satu sisi, manajemen PT. SCTV juga melakukan tindakan pemulihan untuk menunjukkan dasar penyebab kinerja yang berlawanan dengan target untuk dianalisa dan ditinjau kembali yang kemudian diinisialisasi dan dikendalikan

(46)

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 13)

Pembaharuan Business Case Eksistensi Performa

35

Sudah memperbaharui business case yang mencerminkan status dari implementasi program yang harus dilaksanakan meskipun biaya yang diproyeksikan dari program berubah, atau resiko berubah, dan meskipun dalam tahap tinjauan ulang

Ya Cukup Tabel 4.34 Pembaharuan program business case

Tabel 4.34 yang mengangkat indikator pembaharuan business case memiliki performa cukup yang eksistensinya diterima. Identifikasi dari proses pembaharuan business case dapat dipaparkan pada gambar berikut.

Gambar 4.35 Pembaharuan program business case

Gambar 4.35 menunjukkan proses pembaharuan business case yang diidentifikasikan sebagai berikut.

a. Pembaharuan business case pada dasarnya kurang dipahami oleh responden karena sifatnya dipandang sebagai kewenangan pihak manajemen utama.

b. Aspek risiko dari perubahan dan peninjauan ulang yang dilakukan manajemen pada program-program yang siap untuk diimplementasikan berkaitan dengan business program yang akan diintegrasikan dengan beberapa program lainnya.

(47)

No. PROSES VAL IT Investment Management (IM 14) Pemantauan dan pelaporan kinerja program

Eksistens

i Performa

36

Sudah menggambarkan dan mengimplementasikan enterprise untuk memastikan bahwa kinerja program dan kontribusi MAM untuk kinerja dapat dilaporkan kepada pimpinan dan eksekutip tepat secara waktu dan akurat

Ya Cukup

37

Dalam pelaporan telah menyertakan kinerja hasil terhadap portofolio keseluruhan, strategi TI, pemenuhan dengan kebijakan yang standar, realisasi keuntungan, proses maturity, kepuasan pengguna, dan status pengontrolan internal TI

Ya Baik Tabel 4.35 Pemantauan dan pelaporan program

Gambar 4.35 pada indikator pemantauan dan pelaporan kinerja program melalui aspek-aspeknya sebagaimana di atas menunjukkan suatu kondisi yang dapat diidentifikasikan sebagai adanya implementasi enterprise melalui aplikasi MAM yang secara kompleks mampu mengkover seluruh system operasional kinerja PT. Surya Citra Televisi, termasuk system pelaporan. Hal tersebut dapat dipaparkan sebagaimana gambar berikut

Gambar 4.35 Pemantauan dan pelaporan program

Di dalam proses pemantauan dan pelaporan tersebut, pihak yang berkompeten menyertakan kinerja hasil sesuai portofolio keseluruhan, strategi TI, pemenuhan kebijakan standar, realisasi keuntungan, proses maturity, kepuasan pengguna, dan status pengontrolan internal TI melalui system yang terintegrasi dalam MAM. Hal tersebut juga menunjukkan identifikasi adanya implementasi

Gambar

Tabel 4.7 Penetapan struktur organissi
Tabel 4.8 di atas tentang penetapan arah strategi dapat dipaparkan dalam  gambar berikut
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa setiap bentuk dari program investiasi IT  telah terdefinisikan dan dikelompokkan begitu juga dengan indicator  pendefinisian criteria evaluasi berdasarkan kategori yang ditentukan sebagaimana  gambar berikut
Gambar 4.12 Identifikasi portfolio management
+7

Referensi

Dokumen terkait

Satker Kepatuhan Terintegrasi menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan EU atau Direktur yang ditunjuk untuk melakukan

Dilihat dari strukturnya, biaya usaha tani kubis didominasi oleh biaya saprodi yang meningkat sangat signifikan (81,10%), sehingga walaupun biaya tenaga kerja dan biaya lain

Dari deskripsi di atas memberikan kerangka bagi peneliti untuk merumuskan pokok permasalahan yang relevan dengan judul skripsi tersebut. Adapun pokok permasalahannya

Dengan demikian dapat diduga bahwa ekstrak bertingkat kulit buah dan biji durian juga dapat menunjukan aktivitas yang sama terhadap bakteri Gram positif lainnya yang

Pendidikan Islam (pesantren) merupakan sebuah sub sistem pendidikan nasional yang diharapkan mampu menumbuh kembangkan kualitas peserta didiknya (santri) sebagai

emampuan menilai isi dan penataan bacaan secara kritis dilakukan melalui aktifitasaktifitas mempertimbangkan, menilai, dan menentukan keputusan. =aranya, antara lain

Setelah tahap analisis sistem lama selesai dilakukan dan mendapat kesimpulan bahwa sistem lama masih terdapat kelemahan-kelemahan, maka diperlukan pembangunan sistem

Oleh karena itu, apabila ada guru lain yang akan bertindak sebagai pengawas/pengamat kelas, ataupun kepala sekolah Anda bersedia menjadi pengawas/pengamat di kelas