• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TAHUN 2000.3-2009.4.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TAHUN 2000.3-2009.4."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

"'"J!<'~'"·u..:.:~

FAKTOR-F'AKTOR

.c..~

.

.~:.ak'l..uf:'u:

Nit.AI

TUKA,.~

T AIIUN 2000.3-2009.4

r~~

... ,,,....

SARJA..~A

(2)

"'"J!<'~'"·u..:.:~

FAKTOR-F'AKTOR

.c..~

.

.~:.ak'l..uf:'u:

Nit.AI

TUKA,.~

T AIIUN 2000.3-2009.4

r~~

... ,,,....

SARJA..~A

(3)

TESIS

ANALISA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI

TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH

T AHUN 2000.3-2009.4.

Disusun dan diajukan oleh:

Rizaldi Saragih

Nim : 082188630059

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

Pada 19 September 2011 dan dinyatakan telah memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Medan, 19 September 2011

Menyetujui :

Tim Pembimbing,

Pembimbing I

Pembimbing II

D~Jonni~anurung

Dr. Arwansyah.

~.Si

Ketua Program Studi

(4)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

TESIS MAGISTER SAINS

NO.

NAMA

1.

2.

3.

4.

Dr.Jonni Manurung

(Pembimbing I)

Dr .Anvansyah. M.Si

(Pembimbing II)

Dr.Dede Ruslan. M.Si

(Penguji)

DR.H.Muhammad Yusuf. M.Si

(Penguji)

5.

Dr. Rahmanta.. M.Si

(Penguji)

Nama

Nim

Prodi

Rizaldi Saragih

082188630059

Ilmu Ekonomi

.

•...•...••.•..••..•..

.

... .

.

...•...

(5)

ABSTRAK

RIZALDI SARAGIH. Analisa Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah. Tahun 2000.3-2009.4. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjan Universitas Negeri Medan, 20 II.

Krisis moneter yang melanda Indonesia adalah Krisis nilai mata uang rupiah sebagai akibat melonjaknya permintaan terhadap mata uang utama dunia, yakni dollar As. Pembahasan menangani upaya mencari jalan keluar dari masalah moneter yang dihadapi banyak negara selalu memasukkan permasalahan bagaimana mengatasi perubahan nilai tukar mata uang. Nilai tukar yang selalu berubah-ubah sangat mengganggu proses bekerja kehidupan ekonomi. Sejalan dengan tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah sebagai sasaran kebijakan moneter penulis melakukan penelitian yang berjudul Analisa Pengaruh Faktor- Faktor Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Tahun 2000.3-2009.4. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder selama tahun 2000.3-2009.4 dengan 35 data dengan sistem kuartal. Menggunakan analisis metode Ordinary Least Square (OLS) dengan alat bantu pengolahan data program Evies 4.1. Berdasarkan basil regresi menunjukkan bahwa suku bunga dalam negeri, suku bunga luar negeri, inflasi dalam negeri, jumlah uang beredar mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai tukar dengan R2

=

0.424030, sedangkan inflasi luar negeri, produk

domestik bruto tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai tukar. Dengan demikian, jika suku bunga dalam negeri meningkat I% maka mengakibatkan apresiasi rupiah 0,134058 persen, suku bunga luar negeri meningkat I% maka mengakibatkan ., depresiasi rupiah 0.076922 persen, inflasi dalam negeri meningkat I% maka akan mengakibatkan depresiasi nilai tukar rupiah 0.108911 persen, jika jumlah uang beredar meningkat 1 persen akan mengakibatkan depresiasi nilai tukar rupiah sebesar 0.584481 persen dan jika produk domestik bruto meningkat 1 persen akan mengakibatkan apresiasi nilai tukar sebesar 1.414796 persen.

Kata Kunci : suku bunga, injlasi, jumlah uang beredar, produk domestik bruto, nilai

(6)

ABSTRACT

Rizaldi Saragih. Analysis of Influence of Economic Factors Exchange Rate of Rupiah Year 2000.3-2009.4. Thesis. Field: Graduate Program, State University ofMedan, 2011

The monetary crisis that hit Indonesia is the rupiah value of the currency crisis as a result of soaring demand for the world's major currencies, namely U.S. dollars. The discussion dealing with efforts to find a way out of the monetary problems faced by many countries always include the problems of how to cope with changes in currency exchange rates.

Exchange

rates are

always changing very disruptive process of economic working life. In

line with the goal of achieving and maintaining stability in the rupiah as the target of

monetary policy the authors conducted a study entitled Analysis of Influence Factors of Economic Against Dollar Exchange Rate Year 2000.3-2009.4. The data used in this research is secondary data during 2000.3-2009.4 with 35 data with the quarter system.

Using the analysis method of Ordinary Least Square (OLS) with the tool of data

processing programs Evies 4.1.

Based on the regression results indicate that interest rates in the domestic, foreign interest rates, domestic inflation, money supply has a significant influence on the exchange rate

with R2

= 0.424030, while the foreign inflation, gross domestic product has no

significant influence on exchange rates. Thus, if the domestic interest rate increased by 1% then the resulting appreciation of the rupiah to 0.134058 persen, overseas interest

rates increase 1%, the resulting depreciation of the rupiah to 0.076922 persen, domestic

inflation increased by 1% then it will lead to depreciation of the rupiah 0.108911 persen.

if the money supply increased to 1 persen would result in depreciation of the rupiah

exchange rate of 0.584481 persen and if the gross domestic product increased to l peren would result in appreciation in the exchange rate of 1.414796 persen

(7)

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini

denganjudul "Analisa Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah

Tahun 2000.1-2010.1.

Terwujudnya tesis

ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak: yang telah

mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemik:iran. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :.

1. Bapak Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, Msi, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada kami untuk

mengilruti dan menyelesaikan pendidikan Perogram Magister.

2. Bapak Dr. Dede Ruslan, Msi, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Ekonomi dan Studi Pembangunan yang dengan penuh perhatian telah

memberikan dorongan dan saran.

3. Bapak Dr. Jonni Manurung, selaku Pembimbing Utama yang dengan penuh

perhatian, kesabaran telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku pembimbing kedua yang dengan penuh

perhatian, kesabaran telah memberikan dorongan, bimbingan, motivasi, saran

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

(8)

5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si dan

Dr.

Rahmanta M.Si, selaku dosen

pembanding yang dengan penuh perhatian telah memberikan saran dan

masukan.

6. Bapak dan lbu Dosen Pasca Srajana Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan, yang telah banyak memberikan tambahan ilmu yang sangat

bermanfaat

bagi penulis.

7.

Kakanda

Rita Fatimah Dalimunte yang telah banyak memberikan dorongan

moral dan tempat bertukar pikiran.

8. Kedua orang

tua

penulis yang sangat dicintai, yang tidak bosan - bosannya

selalu mendoakan penulis supaya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Sri W ahdany Harahap, isteri tercinta dan kedua anakku Andariz Salasabilla

Saragih dan Andini rezeki Saragib, yang selama hampir 3 tahun masa kuliah

dan penulisan tesis, dengan sabar mendampingi penulis dan memberi

semangat, serta rela kehilangan sebagian besar

hari -

harinya untuk

berkumpul bersama penulis.

10. Dan buat semua rekan- rekan mahasiswa/i Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan serta semua pihak tang tidak bisa disebutkan satu per satu,penulis ucapkan terima kasih atas bantuan moril maupun materil kepada penulis.

Medan, September 2011

Penulis,

(9)

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK ... .

ABSTRACT... ii

KATAPENGANTAR ... iii

DAFTARISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... X BAB I. PENDAHULUAN ... .. I.I. Latar Belakang Masalah ... . 1.2. Perumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Peneiitian ... "·-··· 9

I.4. Kegunaan Penelitian ... 10

BAB ll. TINJAUANKEPUSTAKAAN ... II 2.1. Nilai Tukar ... II 2.2. Jumlah Uang Beredar dan Nilai Tukar... I8 2.3. Suku Bunga dan Nilai Tukar ... 24

2.4. Produk Domestik Brutto ... 27

2.5. Inflasi ... 28

2.6. Inflasi dan Nilai Tukar ... 34

(10)

2.8. Penelitian Terdahulu ... 39

2.9.

Kerangka Pemikiran...

40

2.1 O.Hipotesis Penelitian ... ... .. ... ... ... ... ... ... 41

BAB 01. METODE PENELITIAN ... 42

3.1. Ruang Lingkup dan Pembahasan Masalah ... 42

3.2. Metode Pengumpulan

Data dan

Sumber

Data...

42

3.3. Metode Pengolahan Data ... 43

3.4. Model Analisa

Data ...

43

3.5. Metode Analisis ... 44

3.6. Defenisi Operasional ... 44

3.7. Asumsi Klasik ... 45

BAB IV. BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1.

Hasil

Penelitian ... 49

4.2. Analisis dan Pembahasan ... 58

4.3. Uji Penyimpangan Klasik... 60

4.4. Pembahasan ... 62

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1. Simpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

Daftar Pustaka ... 70

(11)
[image:11.612.80.532.71.650.2]

DAFTAR GRAFIK

Grafik

1.1

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar... 3

Grafik

1.2

Produk

Domestik Bruto ... 4

Grafik

1.3 Jumlah Uang Beredar ...

5

Grafik

1.4 Inflasi...

5

Grafik

1.5 Suku Bunga Indonesia... 6

Grafik

1.6 Suku Bunga Amerika ... 7

Grafik

4.1 Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar

As...

53

Grafik

4.2 Perkembangan Inflasi Indonesia ... ... ... .... .. ... ... 54

Grafik

4.3 Perkembangan Inflasi Amerika...

55

Grafik

4.4 Perkembangan Suku Bunga Indonesia... 56

Graflk 4.5 Perkembangan Suku Bunga Amerika... 57

Grafik

4.6 Perkembangan Uang Beredar di Indonesia... 58

(12)

DAFTAR GAMBAR

Ganlbar 2.1 Penawaran Uang ... 20

Ganlbar 2.2 Inflationary Gap... 30

Ganlbar 2.3 Demand Pull Inflation... 31

[image:12.612.82.529.64.641.2]

Ganlbar 2.4 Cost

Push

Inflation... 32

(13)

1.1. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Nilai tukar suatu negara ditentukan dari nilai satu unit mata uang terhadap

mata uang negara lain. Apabila kondisi ekonomi suatu negara berubah maka nilai

tukamyapun akan berubah secara subtansial. Hal ini disebabkan oleh pengaruh

beberapa fundamental seperti tingkat suku bunga, inflasi, jumlah uang beredar

(M2) dan produk domestik bruto (PDB) riil. Resiko nilai tukar merupakan

perubahan yang tidak diharapkan pada nilai tukar tersebut Telah terbukti secara

empiris bahwa variabel ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, jumlah uang

beredar (M2) dan PDB (riil) mempengaruhi nilai tukar mata uang disuatu negara

dengan negara lain.

Namun krisis moneter yang melanda Indonesia sampai sekarang telah

memporak porandakan perekonomian Indonesia yang semula mengalami

perturnbuhan ekonomi yang pesat, sehingga menimbulkan terjadinya inflasi.

Akibat inflasi yang terns menerus meningkat dan peningkatannya tidak dapat

dikendalikan, membuat semua bidang ekonomi terkena imbasnya dan nilai tukar

Rupiah akan meningkatkan harga tradable goods dalam mata uang domestik.

Akibatnya harga - harga dalam negeri juga akan meningat melalui exchange rate

pass through. (Wijoyo & Santoso, 1999: II )

Gejolak nilai tukar yang berlebihan tidak sesuai dengan sasaran kepentingan

(14)

2

ekonomi, mengurangi efisiensi alokasi sumberdaya dan meningkatkan

ketidakpastian bagi para pelaku ekonomi. Karekteristik Indonesia sebagai Small

And Open Economy, menganut sistim devisa bebas dan ditambah dengan

penerapan sistim nilai tukar mengambang (Free Floating) menyebabkan

pergerakan nilai tukar dipasar menjadi sangat rentan oleh pengaruh Faktor- faktor

Ekonomi dan Non Ekonomi, (Ramelan 1998:2) Sedangkan menurut (Levi:1996)

menyatakan bahwa nilai tukar yang terbentuk akan dipengaruhi oleb banyak

faktor seperti faktor Fundamental, teknik serta fsikologis yang terakumulasi dalam

priode tertentu. Ketiga faktor tersebut berimplikasi pada suatu kondisi nilai tukar

yang cendrung fluktuatif dan penub ketidakpastian (Uncertainty of exchange

rates) yang pada gilirannya akan mempengaruhi perbitungan kurs. lmplementasi

kebijakan moneter di Indonesia dalam masa krisis saat ini dilematis, banyak

sasaran yang ingin dicapai secara serentak serta tidak berfungsinya mekanisme

transmisi secara efesien akibat disintennediasi lembaga keuangan menyebabk.an

pengendalian moneter secara tidak langsung menjadi kurang efektif (Tanniden,

1998:98). Dalam perkembangannya nilai tukar yang belum stabil dan inflasi yang

masih tinggi memaksa Bank Indonesia, sebagi otoritas moneter untuk

mempertahankan uang ketat, yang beraldbat tingginya suku bunga didalam negeri.

Disisi lain tingginya suku bunga yang berlebihan telah berdampak negatif

terhadap dunia usaha. Suatu negara didefmisikan mengalami krisis mata uang

apabila nilai tukarnya mengalami perubaban yang besar, disamping itu negara

yang mengalami krisis mata uang umumnya ditandai dengan adanya perubaban

(15)

'

3

12000

11500

11000

R

u 10500

~ 10000

l

a

h 9500

9000

8500

8000

01 02 03 04 05 06 07 08 09

Tahun

Grafik 1.1. Perkembaagaa NUai Tokar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tabua 2•.3- 2009.4

Pada grafik 1.1 menunjukan sejak penentuan nilai tukar diserahkan ke

mekanisme pasar perkembangan nilai tukar Rupiah kususnya tehadap Dollar

Amerika teljadi fluktuasi yang berlebihan secara terus menerus, hal ini

mengakibatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (AS) sulit diprediksi.

tahun 2000.3-2009.4, nilai tukar rupiah sempat bergerak dari Rp. 9595 dari bulan

Oktober 2000 menjadi Rp. 10.400, pada bulan Januari 2001, dan Rp. 11.440 pada

bulan Juni 2001, menjadi Rp.9.108, pada bulan Juli 2002, dan Rp. 8.285 pada

akhir bulan Juni 2003, nilai tukar mulai bertahan diputaran 8300 - 8900 per dollar

AS, pada Januari 2004, pada April 2004 - April 2005 nilai tukar rupiah kembali

[image:15.612.85.525.78.669.2]
(16)

4

melemah menjadi Rp. 10.310 per dollar AS pada September 2005, kemudian

sampai akhir Juli 2008 nilai tukar rupiah kembali menguat berkisar 9000 - 9300

Per dollar AS. Pada saat mau menghadapi pemilihan presiden rupiah kembali

melemah sampai April 2009 menebus angkat 10.000, pada bulan Juli 2009 rupiah

kembali menguat menjadi 9000. Kondisi ini menyebabkan perekonomian

mengalami ketidak: pastian, sebingga dari defenisi dia1as babwa selama periode

tersebut Indonesia masib dikategorikan negara sebagai negara yang masih

mengalami kritis mata uang.

I

PDB Tahun 2004 - 2008

I

Dalam iutaan .

2,000,000.00

j

1,500,000.00

Q.

i

1,000,000.00 500,000.00

2,500,000.00

l

0.00 + - - - . - - - , - - - r - - - . - - - - .

2004 2005 2006 2007 2008

Tahun

Gratik 1.2 Produk Domestik Brato Tahun 2004 -2008

Grafik 1.2 menjelaskan grafik pertumbuhan PDB setelah krisis moneter ..

Kenaikan PDB terus meningkat dari tahun 2004 dari Rp. 1,656,757.54 meqjadi

Rp. 1,750,656.10. Pada tahun 2005. Kemudian terus bergerak naik tahun 2006

menjadi Rp. 1,846,659,90. Kenaikan yang cukup besar pada tahun 2007-2008 dari

Rp. 1,901,147.50 menjadi 2,082,100,00. Seiring mulai stabilnya nilai tukar

[image:16.612.78.527.83.659.2]
(17)

Jr----"'J"""utl.&m.u~~kth

Uang Beredar Tahun 2004- 2005

I

Dalam ribuan

J

2,000,000.00

j

i

1,500,000.~

- - ; ; ; ; : ; -

g---=======

'a. 1,000,000.00

+_-~==::::::::=---_-_-_---i

500,000.00 1

-0.00 +----r---.---.----,,---,

[image:17.638.79.525.78.661.2]

2004 2005 2006

Tahun

Grafik 1.3. Jumlah uang beredar Tahun 2004- 2008

2007 2008

5

Dari grafik 1.3 jumlah uang beredar dari tahun terus meningkat dari tahun

2004 yang mana jumlah uang beredar Rp.l,033,527.00 terus naik pada tahun 2005

menjadi Rp.I,382,074,00.Seiring membaiknya perekonomian Indonesia jumlah

uang beredar meningkat juga dari tahun 2007 - 2008 yang mana uang beredar dati

Rp. 1,649,203,00 menjadi 1,895,839.Hal ini menunjukkan telah membaiknya

perekonomian Indonesia dan dengan meningkatnya permintaan akan Rupiah.

lnflasl tahun 2004 - 2008

2004 2005

Grafik 1.4. lnOasi Tahun 2004-2008

2006 Tahun

2007 2008

(18)

6

persen pada tahun 2006 - 2008. Inflasi meningkat melebihi 10.4 persen teJjadi

pada tahun 2005. Dan ini merupakan inflasi tertinggi dari tahun 2004 - 2008.

Sedangkan inflasi terendah dari tahun 2004 - 2008 sebesar 6 persen yang terjadi

pada tahun 2008 seiring makin membaiknya perekonomian Indonesia.

Persen

Suku Bunga Indonesia

Tahun 2004 • 2008

15

~---~

1~1 ~.:=:

2004

2005

2006

Tahun

2007

Graftk 1.5. Saku Banga Indonesia Tab an 1004-2008

2008

Suku bunga Indonesia dari tabu 2004 - 2008 yang terlihat dari grafik 1.5

terlibat mulai naik. dari tabu 2004 dari 7,43 persen menjadi 12,79 tahun 2005.

Kenaikan suku bunga melebihi 5 persen. Tetapi pada tahun 2005 suku bunga

mulai turun meqjadi 9.75 persen dan turun lagi menjadi 8 persen. Pada tahun 2008

suku bunga naik menjadi 9.25 persen. Kenaikan tertinggi selama 5 tahun terjadi

(19)
[image:19.641.81.528.80.658.2]

Suku Bunga

Amerlka

Tahun 2004 - 2008

Grafik .U. Sub Blrap A.laerib Talau 2CHN- 2H8

7

Grafik 1.6 menunjukan suku bunga Amerikajauh dibawah Indonesia. Suku

bunga di Amerika pada tahun 2004 banya 4.4 persen, bampir setengah suku bunga

Indonesia. Pada tahun 2005 yang suku bunga Amerika 6.19 persen, sedangkan di

Indonesia merupakan suku bunga yang cukup tinggi lima tahun terakhir. Pada

tahun 2006 nilai suku bunga Amerika naik menjadi 7.98 persen dan terns naik

sampai tahun 2007 menjadi 8.02 persen. Pada tahun 2008 suku bunga Amerika

turun jauh bampir setcngahnya menjadi 4.88

persen.

Menurut Djiwandono (1998:3), teJjadinya krisis ekonorni di Asia tenggara

tahun 1997, pernbahasan usaha mencari jaJan keluar dari rnasalah moneter yang

dihadapi banyak negara melalui selalu mernasukan perrnasalahan bagairnana

rnenbatasi fluktuasi nilai tukar mata uang. Nilai tukar yang sangat berfluktuasi

sangat mengganggu proses bekerja kehidupan ekonorni.

Terpuruknya mata uang domestik (Rupiah) terbadap rnata uang asing yang

rnenjadi awal dari krisis ekonomi, pada dasarnya berasal dari perrnintaan akan

uang luar negeri yang begitu tinggi, sedangkan penawarannya terbatas. Hal ini

rnembuat nilai valuta asing (valas) keras seperti Dolar Amerika membubung

(20)

8

tingkat suku bunga dalam dan luar negeri, jumlah uang beredar, tingk:at harga

yang diindikasikan Hadi Kardoyo dan Mudrajat Kuncoro, Ana/isis Kurs Valas

dengan Pendekatan ... ( JSSN: 1410- 26418 JEP Vol. 7 No. 1, Th. 2002) dengan

tingkat inflasi, serta variabel-variabel ekonomi dan non-ekonomi lainnya. Hal-hal

itulah yang membuat nilai leurs valas bersifat rentan (volatile).

Gejolak nilai tukar yang berlebihan tidak sesuai dengan sasaran kepentingan

jangka panjang karena ketidak stabilan nilai tukar dapat mendistorsi tingk:at daya

saing ekonomi, mengurangi efisiensi alokasi sumber-sumber daya dan

meningkatkan ketidak pastian bagi para pelaku ekonomi.

Jika dilihat dari sudut pandang pendekatan moneter, para ekonom pada

umumnya melihat leurs valuta asing dipengaruhi oleh variabel fundamental

ekonomi , antara lain jumlah uang beredar, tingkat output riil dan tingkat suku

bunga ( Mac Donald daan Taylor, 1992:4) . Pendekatan moneter merupakan

pengembangan konsep paritas daya beli dan teori kuantitas uang. Pendekatan ini

menekankan bahwa ketidak seimbangan leurs valuta asing terjadi karena ketidak

seimbangan di sektor moneter yaitu terjadinya perbedaan antara permintaan uang

dengan penawaran uang ( jumlah uang beredar) ( Mus sa, 1976:47)

Untuk hal tersebut itulah penulis mencoba menelaah melalui tesis ini dengan judul

"Analisa Pengaruh Faktor- Faktor Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Rupiah Tahun

(21)

9

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang pennasalahan yang dikemukakan diatas, dibawah ini

dikemukakan masalah sebagai berikut :

1. Apakah variabel ekonomi meliputi suku bunga domestik, suku bunga

luar negeri, inflasi domestik, inflasi luar negeri, jumlah uang beredar,

produk domestik bnrto riil berpengaruh signifikan terbadap nilai tukar

rupiah.

2. Berapa besar pengaruh variabel ekonomi meliputi suku bunga domestik,

suku bunga luar negeri, inflasi domestik, inflasi luar negeri, jumlah uang

beredar, dan produk domestik brirto rii _terbadap nilai tukar rupiah .

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suku bunga domestik,

suku bunga luar negeri, inflasi domestik, inflasi luar negeri, jumlah uang

beredar, dan produk domestik bnrto riil terhadap nilai tukar rupiah.

2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh suku bunga domestik, suku

bunga luar negeri, inflasi domestik, inflasi luar negeri. jumlah uang

(22)

10

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk :

1. Pemerintah, investor, para pelaku kegiatan ekspor dan impor, serta bagi

masyarakat, khususnya bagi individu atau akademis yang tertarik pada

masalah keuangan yang secara khusus kepada persoalan nilai tukar mata

uang

2. Menjadi masukan penelitian lebih lanjut serta pengembangannya secara

(23)

1

l

67

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulaa

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Suku bunga domestik dan suku bunga luar negeri signifikan mempengaruhi

nihii tukar. Pengetatan moneter yang dilakukan Bank Sentral dengan cara

mengurangi uang beredar dimasyarakat akan mendorong peningkatan suku

bunga dalam negeri, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan depresiasi

nilai tukar rupiah.

2. Inflasi domestik signifJkan mempengaruhi nilai tukar, sehingga kurs

berpengaruh signifikan terbadap nilai tukar. Hal ini terjadi karena kenaikan

inflasi menyebabkan harga produk domestik mengalami kenaikan, karena

sebagian besar produk domestik yang beredar mempakan produk impor maka

ketergantungan terhadap mata uang dollar sangat tinggi untuk membayar

produk. tersebut keluar negeri ( dalam transaksi internasional menggunakan

dollar Amerika sebagai hard currency dan bukan mata uang rupiah ), maka

kondisi ini akan mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika

serikat.

3. Inflasi luar negeri tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar, sehingga kurs

tidak berpengaruh signifian terhadap nilai tukar. Hal ini disebakan karena

(24)

68

4. Jumlah uang beredar signifikan uang beredar signifikan mempengaruhi nilai

tukat. Dengan tersediimya

mata

uang

IWtal

wm

gital ditambali

dengan

qua8l

money

yang beredar di masyarakat dalam jwnlah yang tinggi akan

mempengaruhi masyarakat untuk melakukan spekulasi dengan melakukan

pembeliafi mata

wmg

Ameriki seeam betlebiliah yang mengaki1mtkah

hai'ga

mata uang dollar mengalami kenaikan sesuai dengan hukum permintaan,

sehingga jwnlah uang beredar mempangaruhi nilai tukar.

s.

Pfudtik domestik. 1mit6 riil Sigmfiltifu dan

negatif mempeiiganilii

iiiliii

fukar.

Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor yang penting untuk membuat nilai

tukar rupiah menjadi apresiasi terhadap dollar AS.

5.2 Saran

Berdasatkaii kesimpulan

diatii.s iDi:ika

saran - saran

yang

dapat dibeiikiiii

baik kepada eksportir dan importir, otoritas moneter maupun penelitian lebih

tanjm

iidaliih

sebagiii

berilfut :

1. Pemerintah daiam meiairuican kehijakan, agar mencermati dan menyesuaikan

kondisi yang tetjadi di Indonesia.bahwa ternyata suku bunga. inflasi, jumlah

uang beredar dan PDB riil berperan mempunyai pengaruh yang positif

didaliili'i peiigiliiliiii hiliii fu1W tupiali.

2. Bagi otoritas moneter dengan mengetahui variabel yang berpengaruh secara

signiftkan dalam penelitian ini yaitu suku bunga domestik, suku bunga luar

(25)

69

dijadikan pertimbangan dalam menetapkan sistem moneter yang akan

ditempbii di Iiidonesia

3. Pemerintah sebaiknya menerapkan

para

negara pengekspor barang

menggunakan mata uang rupiah bila mengekpor barang ke Indonesia dalam

~.

4. Untuk pengembangan penelitian disarankan untuk melihat pengaruh lebih

terj>eriiici

pen.giiriili

vanatiel lam sepaerti BOP

(BaJance

of

fXiYiilent},

Gambar

Grafik 1.1 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar........................ 3
Gambar 2.5 Bagan Kerangka Pemikiran Analisa Fluktuasi Kurs ...................... 41
Grafik 1.1. Perkembaagaa NUai Tokar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Tabua 2•.3- 2009.4
Grafik 1.2 menjelaskan grafik pertumbuhan PDB setelah krisis moneter ..
+3

Referensi

Dokumen terkait

Seminar tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Universitas Negeri Padang dengan Universiti Kebangsaan Malaysia yang mengundang keynote speaker sebanyak 8 (delapan)

bahwa dengan adanya pengalihan dana Bantuan Operasional Sekolah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

setiap tetes keringat dan air mata, kasih sayang yang tak pernah berkurang, untuk harapan yang tak pernah pudar, do’a yang tak henti, yang selalu membanggakan tak peduli berapa

tersedia secara bebas, hanya satu kali klik untuk menambahkan pada perpustakaan Anda Statistik membantu Anda untuk mengetahui mengenai orang lain yang menggunakan

 Tutored her in accruals, General Ledger, accounts receivable, bank reconciliation, payables, help in college class Ajilon Seattle , WA 9/98-5/99, Bellevue, WA 9/98-5/99. 

2 Rencana Usaha Kelayakan usaha dengan memperhatikan segi: Bahan Baku (Suplai, Mutu, Alternatif Sumber), Produksi (Peralatan, Kapasitas, Nilai investasi), Proses

 Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan prosedur bergerak secara seimbang dominan statis dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui

profil communication style dan penguasaan konsep siswa tentang materi sistem. reproduksi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe