• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK MEKANISME PENYALURAN ZAKAT UNTUK SANTRI PADA BAITUL MAL ACEH KABUPATEN PIDIE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTIK MEKANISME PENYALURAN ZAKAT UNTUK SANTRI PADA BAITUL MAL ACEH KABUPATEN PIDIE"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTIK

MEKANISME PENYALURAN ZAKAT UNTUK SANTRI PADA BAITUL MAL ACEH KABUPATEN PIDIE

Disusun Oleh :

MUHAMMAD LUFFI NIM. 150601061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

2021/1443 H

(2)

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Luffi

NIM : 150601061

Jurusan : Diploma III Perbankan Syariah Fakultas : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan LKP ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.

Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap untuk di cabut gelar akademik saya atau diberikan sanksi lain berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Banda Aceh,1 Maret 2021 Yang Menyatakan,

Muhammad Luffi

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR HASIL LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Sebagai Salah Satu Beban Studi

Untuk Menyelesaikan Program Studi D-III Perbankan Syari‟ah Dengan Judul:

MEKANISME PENYALURAN ZAKAT UNTUK SANTRI PADA BAITUL MAL KABUPATEN PIDIE

Disusun Oleh:

Muhammad Luffi NIM. 150601061

Di setujui untuk di seminarkan dan dinyatakan bahwa isi dan formatnya telah memenuhi syarat sebagai kelengkapan dan penyelesaian studi pada

Program Studi Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Pembimbing I

Dr. Nevi Hasnita, S. Ag., M.Ag NIP. 19771105 2006014 2 003

Pembimbing II

Ismail RasyidRidlaTarigan, MA NIP. 198310282015031001 Mengetahui

Ketua Program Studi D-III Perbankan Syariah

Dr. Nevi Hasnita, S. Ag., M.Ag NIP. 19771105 2006014 2 003

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR HASIL

LAPORAN KERJA PRAKTIK Muhammad Luffi

NIM. 150601061 Dengan Judul:

MEKANISME PENYALURAN ZAKAT UNTUK SANTRI PADA BAITUL MAL KABUPATEN PIDIE

Telah Diseminarkan Oleh Program Studi Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry

Dan Dinyatakan Lulus Serta Diterima Sebagai Salah Satu Beban Studi untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III dalam Bidang Perbankan Syariah

Pada Hari/Tanggal: Senin, 12 Juli 2019

7 Dzul-Qa‟idah 1440 H Banda Aceh

Tim Penilai Laporan Kerja Praktik

Ketua, Sekretaris,

Dr. Nevi Hasnita, S.Ag., M.Ag

NIP. 1977110520060142003 Jalilah, S.HI., M.Ag NIDN. 2008068803

Penguji I, Penguji II,

Dara Amanatillah, M.Sc NIDN. 2022028705

Cut Elfida, S.HI., MA NIDN. 2012128901

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan juga telah memberikan petunjuk serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktik (LKP) ini. Tidak lupa pula penulis sanjungkan shalawat beserta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW serta para sahabat dan keluarga beliau yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Laporan kerja praktik yang berjudul: “Mekanisme

Penyaluran Zakat Untuk Santri Pada Baitul Mal Kabupaten Pidie” yang bertujuan untuk melengkapi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Perbankan Syari‟ah UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Dalam proses penyelesaian Laporan Kerja Praktik (LKP)

ini, penulis banyak mendapatkan hambatan dan kesulitan yang

disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang

dimiliki sehingga penulis menyadari bahwa penulisan Laporan

Kerja Praktik (LKP) ini terdapat kekurangan-kekurangan, dan jauh

dari kata kesempurnaan. Disamping itu, juga menyadari bahwa ini

tidak mungkin terlaksana tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

(6)

vi

mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sedalam- dalamnya terutama kepada:

1. Dr. Zaki Fuad, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

2. Dr. Nevi Hasnita, S.Ag., M.Ag selaku ketua jurusan dan Fitriady, Lc., MA sebagai sekretaris serta para staf Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

3. Dr. Nevi Hasnita, S. Ag., M. Ag selaku dosen pembimbing I dan Ismail Rasyid Ridla Tarigan, MA Selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan nasehat-nasehat, pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan kerja praktik (LKP) ini.

4. Muhammad Arifin, Ph.D selaku Ketua Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

5. Drs. H. M. Adnan Saidan, Bsc dan Abu Bakar SE selaku pimpinan Baitul MAL Kabupaten Pidie dan M. Zein SE sebagai Kassubag Umum, Baihaqqi, Muhammad Kausar, Khairul Munadi dan Hafizun Haris yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan LKP ini

6. Orang tua tercinta Ayahanda Mustafa M.Ali dan Ibunda

Rahmaniar yang senantiasa membesarkan, memberikan kasih

dan sayangnya dan tidak henti-hentinya mendoakan putranya

sampai saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

(7)

7. pendidikan perguruan tinggi sampai saat ini dan dapat menyusun (LKP) ini. Serta Kakak kandung saya Nurul Husna dan ketiga adik kandung saya Alil Akbar, Mufqi dan Syaukas Rahmatillah dan keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberi semangat dalam menyelesaikan LKP ini.

8. Sahabat teristimewa Duo Kembar, Isnan Bajili, Ariq Naufal Kamil, Fikra Suni, Muhammad Aulia Pratama, Syafrizal, Muhammad Nur, Muhammad Syam Reza Purba, Safrizal Kurniawan, Hariya Fitra, Abdul Hafizd, Ammar Juanda, Zaifan Auzarifa, GenkFame, Onthesky dan sahabat unit 03 dan 04 serta semua teman-teman di Program Diploma III Perbankan Syariah angkatan 2015.

Terimakasih yang tidak terhingga kepada nama-nama yang telah disebutkan di atas, semoga bantuan yang diberikan kepada penulis dibalaskan oleh Allah SWT. Penulis menyadari Laporan Kerja Praktik ini masih kurang sempurna. Penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan yang membangun untuk penyempurnaan Laporan Kerja Praktik ini.

Banda Aceh, 1 Maret 2021 Penulis,

Muhammad Luffi

vii

(8)

TRANSLITERASI ARAB - LATIN DAN SINGKATAN Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor: 158

Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987 1. Konsonan

No Arab Latin No Arab Latin

1 ا Tidak dilambangkan 16 ط

2 ب B 17 ظ

3 ت T 18 ع

4 ث ṡ 19 غ g

5 ج J 20 ف f

6 ح ḥ 21 ق q

7 خ Kh 22 ك k

8 د D 23 ل l

9 ذ Ż 24 م m

10 ر R 25 ن n

11 ز Z 26 و w

12 س S 27 ه h

13 ش Sy 28 ء

14 ص ṣ 29 ي y

15 ض

2. Konsonan

Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

viii

(9)

ix a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

َ Fatḥah A

َ Kasrah I

َ Dammah U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan Huruf Nama Gabungan Huruf

ي َ Fatḥah dan ya Ai

و َ Fatḥah dan wau Au

Contoh:

فيك : kaifa لوه: haula

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan

huruf , transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan Huruf Nama Huruf dan tanda

ا َ

ي/ Fatḥah dan alif atau ya Ā

ي َ Kasrah dan ya Ī

ي َ Dammah dan wau Ū

(10)

x Contoh:

لا ق :qāla ى م ر :ramā لْي ق :qīla ل ْو ق ي :yaqūlu

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.

a. Ta marbutah (ة)hidup

Ta marbutah (ة)yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t.

b. Ta marbutah (ة) mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah h.

c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (ة) diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah (ة) itu ditransliterasikan dengan h.

Contoh

ْلا فْط لَْا ة ض ْو ر : rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl ة ر ّو ن مْلا ة نْي د مْل ا

َ : al-Madīnah al-Munawwarah/

al-Madīnatul Munawwarah ْة حْل ط : Ṭalḥah

(11)

xi Catatan:

Modifikasi

1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail. Sedangkan nama-nama lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.

2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa Indonesia, seperti Mesir, bukan Misr ; Beirut, bukan Bayrut ; dan sebagainya.

3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus Bahasa Indonesia tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.

(12)

xii DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

LEMBARAN PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

LEMBARAN PENGESAHAN SEMINAR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN TRANSLITERASI ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

RINGKASAN LAPORAN ... xvii

BAB SATU PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktik ... 3

1.3 Kegunaan Laporan Kerja Praktik ... 3

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktik ... 4

BAB DUA TINJAUAN KERJA PRAKTIK ... 6

2.1 Sejarah Singkat Baitul Mal Kabupaten Pidie... 6

2.1.1 Visi Baitul Mal Kabupaten Pidie ... 7

2.1.2 Misi Baitul Mal Kabupaten Pidie ... 7

2.2 Kegiatan Usaha Baitul Mal Kabupaten Pidie ... 16

2.2.1 Penghimpun Dana Zakat ... 16

2.2.2 Penyaluran Dana Zakat ... 20

2.3 Keadaan Personalia Baitul Mal Kabupaten Pidie ... 21

BAB TIGA HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK ... 24

3.1 Kegiatan Kerja Praktik ... 24

3.1.1 Bidang Pengumpulan ... 25

3.1.2 Bidang Umum ... 26

3.2 Bidang Kerja Praktik ... 26

3.2.1 Tujuan dan Sasaran Kegiatan Penyaluran ... 26

3.2.2 Kriteria Santri yang Berhak Menerima Santunan .... 27

3.2.3 Mekanisme Penyaluran Zakat Untuk Santri ... 28

3.3 Teori Yang Berkaitan ... 31

3.3.1 Pengertian Mekanisme dan Penyaluran Dana ... 31

3.3.2 Pengertian Zakat ... 34

3.3.3 Landasan Hukum Zakat ... 36

3.4 Evaluasi Kerja Praktik ... 38

(13)

xiii

BAB EMPAT PENUTUP ... 39

4.1 Kesimpulan ... 39

4.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 41

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 43

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin... 22 Tabel 2.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 22 Tabel 2.3 Karakteristik Jabatan dan Penepatan Kerja Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 23 Tabel 3.1 Dana Tersalurkan Tahun 2017-2018 ... 30

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Baitul Mal Kab. Pidie ... 9

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ... 43 Lampiran 2. Struktur Organisasi Baitul Mal Kab. Pidie ... 44 Lampiran 3. Lembar Kontrol Bimbingan ... 45

(17)

xvii

RINGKASAN LAPORAN

Nama : Muhammad Luffi

NIM : 150601061

Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis Islam / Diploma III Perbankan Syariah

Judul Laporan : Mekanisme Penyaluran Zakat Untuk Santri Pada Baitul Mal Kabupaten Pidie

Tanggal Sidang : 12 Juli 2019

Tebal LKP : 41 halaman

Pembimbing I : Dr. Nevi Hasnita S.Ag, M.Ag Pembimbing II : Ismail Rasyid Ridla Taringan, MA

Penyusunan Laporan Kerja Praktik (LKP) ini berdasarkan kegiatan kerja praktik yang penulis lakukan selama tiga puluh hari kerja pada Baitul Mal Kabupaten Pidie yang beralamat di jalan Lingkar Simpang Empat, Sigli.

Adapun bidang kegiatan kerja praktik pada Baitul Mal Kabupaten Pidie, yaitu: bidang pengumpulan dan bagian umum. Kegiatan Baitul Mal Kabupaten Pidie, yaitu: menghimpun dana, menyalurkan dana dan pelayanan jasa. Salah satu layanan Baitul Mal Kabupaten Pidie bergerak di bidang penyaluran zakat yang dijamin oleh Badan Pengawas Syariah guna memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjalankan perintah rukun islam ke empat, yaitu membayar zakat.Penyaluran zakat Baitul Mal Kabupaten Pidie khusus diperuntukkan untuk santri dengan tahapan, adalah sebagai berikut: pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie melakukan pendataan terhadap sasaran penerima zakat, selanjutnya Baitul Mal Kabupaten Pidie melakukan verifikasi dan validasi dan yang terakhir Baitul Mal Kabupaten Pidie akan menyalurkan dana zakat tersebut kepada sasaran yang telah memenuhi persyaratan dan ketentuan.

Saran penulis kepada Baitul Mal Kabupaten Pidie harus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya agar masyarakat Aceh khususnya santri dapat merasakan manfaat dari zakat.

(18)

1 1.1 Latar Belakang

BAB SATU PENDAHULUAN

Zakat adalah ibadah maliyah ijtima'iyyah yang memiliki posisi sangat penting, strategis dan menentukan baik dilihat dari ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Hal ini telah dibuktikan bahwa dalam sejarah perkembangan Islam, zakat menjadi sumber penerimaan negara dan berperan sangat penting sebagai sarana syiar agama Islam, perkembangan dunia pendidikan dan kebudayaan, pembangunan ilmu pengetahuan, pembangunan infrastruktur, penyedian layanan kesejahteraan sosial seperti santunan fakir miskin dan layanan sosial lainnya.

Salah satu lembaga yang memiliki wewenang mengelola zakat adalah Lembaga Baitul Mal kab. Pidie. Baitul Mal Aceh adalah sebuah lembaga yang non stuktural yang diberi kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan zakat, wakaf, harta agama dengan tujuan kemaslahatan umat serta menjadi wali atau pengawasan terhadap anak yatim piatu dan pengelolaan terhadap harta warisan yang tidak ada wali berdasarkan syariah Islam. Baitul Mal Aceh sebagai salah satu dari badan pengelola zakat yang ada di Indonesia, dan terus berupaya untuk mengembangkan inovasi dalam pengelolaan dan pemberdayaan zakat dengan menyalurkan zakat kepada masyarakat kurang mampu yang sangat membutuhkan bantuan, terutama di Aceh.

Baitul Mal dibagi dalam empat tingkat, yaitu tingkat provinsi, kabupaten/kota, pemukiman, dan gampong. Baitul Mal Aceh adalah Baitul Mal tingkat provinsi yang keberadaannya telah dimulai sejak bulan April tahun 1973 (Baitul Mal Aceh, 2016 : 4). Salah satu Baitul Mal yang

(19)

2

ada di Aceh yaitu Baitul Mal Kab. Pidie. Baitul Mal kab. Pidie menyalurkan zakat kepada mustahik yang disebut dalam Al-Quran surah At-Taubah yaitu terdiri dari delapan kelompok (ASNAF) yaitu, fakir, miskin, amil zakat, mualaf, budak, dan orang yang terhutang, untuk jalan Allah (fisabilillah), musafir.

Program yang dijalankan pada Baitul Mal kab. Pidie, yaitu:

bantuan insentif pimpinan lembaga pengajian, bantuan fakir, bantuan rehab, bantuan penyandang cacat fisik permanen lansia, bantuan penyandang cacat fisik/tuna netra/tuna rugu/jiwa, bantuan santri yang mondok di dayah, bantuan transportasi pasien.

Penyalaruan Zakat dana santri ini pertama kali dimulai pada tahun 2015 dana diberikan untuk santri dari Asnaf fakir dan miskin yang di ambil melalui zakat yang dikeluarkan oleh Pedagang, Petani, dan Pegawai Negeri Sipil. Penyaluran dana santri diluncurkan pada bulan Mei, karna terbatasnya dana zakat dikabupaten Pidie hanya dapat menyalurkan dana dalam jumlah yang kecil.

Bantuan santunan santri yang mondok di dayah diberikan dalam bentuk dana berupa uang senilai Rp500.000 pertahun untuk setiap santri, disamping itu ada persyaratan dan kriteria yang diberikan oleh pihak Baitul Mal kab. Pidie misalnya tidak boleh umur melebihi 20 tahun ke atas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan laporan kerja praktik (LKP) dengan judul “ Mekanisme Penyaluran Zakat Untuk Santri Pada Baitul Mal Aceh Kab. Pidie ”.

(20)

3

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktik

Adapun tujuan penulisan Laporan Kerja Praktik ini untuk mengetahui bagaimana mekanisme penyaluran zakat untuk santri pada Baitul Mal Aceh Kab. Pidie.

1.3 Kegunaan Laporan Kerja Praktik

Adapun kegunaan kerja praktik ini adalah sebagai berikut : 1. Khazanah Ilmu Pengetahuan

Hasil laporan kerja praktik ini dapat menjadi bahan referensi di prodi Diploma III Perbankan Syariah dan menjadi sumber bacaan bagi mahasiswa khususnya dan masyrakat umumnya mekanisme penyaluran zakat untuk santri pada Baitul Mal Kab. Pidie.

2. Masyarakat

Dengan adanya laporan LKP ini penulis berharap dapat memberikan pengetahuan positif bagi masyarakat luas agar dapat lebih memahami mekanisme penyaluran zakat untuk santri pada Baitul Mal Kab. Pidie, dan juga untuk membantu masyarakat mendapat informasi lebih.

3. Instansi Tempat Kerja

Laporan Kerja Praktik (LKP) dapat menjadi acuan bagi acuan bagi pihak Baitul Mal untuk pengembangan produk dimasa yang akan datang dan juga memberikan masukan yang konstruktif kepada instansi tentang teori-teori yang relevan dengan perbankan syariah.

(21)

4

4. Penulis

Laporan ini berguna untuk menambah pengetahuan penulis mengenai Mekanisme Penyaluran Zakat Untuk Santri Pada Baitul Mal Kab. Pidie, memberikan pengalaman dunia kerja di mana penulis membandingkan dengan teori yang sudah dipelajari, memberikan pengetahuan bagi penulis bahwasanya ruang lingkup kerja itu berbeda dengan bangku perkuliahan, sebagai media evaluasi bagi penulis untuk mengetahui permasalahan dan kekurangan dalam tindakan maupun kemampuan, serta pendapatan pengalaman yang paling berharga selama mengikuti perkuliahan.

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktik

Sistematika penulisan laporan ini bertujuan untuk menjadikan pembahasan laporan kerja praktik menjadi terarah dan terstruktur, maka penulis akan meyusun sistematika pembahasan dalam empat bab yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain, sebagai berikut :

Bab Satu merupakan bab pendahuluan, penulis menjelaskan tentang latar belakang yaitu berupa pengenalan dan pembahasan yang akan dijelaskan. Selanjutnya, menjelaskan tentang tujuan Laporan Kerja Praktik (LKP) tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam menuliskan LKP, menjelaskan kegunaan Laporan Kerja Praktik (LKP) baik itu khazanah ilmu pengetahuan, bagi masyarakat, penulis, dan juga instansi tempat kerja praktik, dan berikutnya menjelaskan tentang sistematika penulisan kerja praktik. Setelah bab satu disetujui oleh prodi dan sudah

(22)

5

dikeluarkan SK maka selanjutnya penulis mulai menulis pada bab selanjutnya.

Bab Dua penulis akan menjelaskan tentang tinjauan lokasi kerja praktik, yang akan dibagi dalam sub bahasan yaitu sejarah singkat Baitul Mal Aceh kab. Pidie, struktur organisasi Baitul Mal Aceh kab. Pidie, kegiatan usaha Baitul Mal Aceh kab. Pidie, dan keadaan personalia Baitul Mal Aceh kab. Pidie.

Bab Tiga penulis membahas tentang hasil kegiatan kerja praktik yang dilakukan oleh penulis selama 30 hari kerja di Baitul Mal Aceh kab.

Pidie yang dibagi kedalam sub bahasan yaitu kegiatan kerja praktik, bidang kerja praktik, teori yang berkaitan, dan evaluasi kerja praktik.

Pada tahap selanjutnya penulis akan menilai dan mengevaluasi kerja praktik yang telah penulis lakukan di Baitul Mal Aceh kab. Pidie, setelah itu dilanjutkan pada tahap terakhir yaitu pada Bab Empat merupakan penutup laporan hasil kerja praktik yaitu menarik kesimpulan tentang apa yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya kemudian mengemukakan saran penulis yang dianggap perlu untuk kesempurnaan penulisan ini, dengan bersifat membangun bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

(23)

BAB DUA

TINJAUAN LOKASI KERJA PRAKTIK 2.1 Sejarah Singkat Baitul Mal Kabupaten Pidie

Sejarah terbentuknya Baitul Mal Kab. Pidie, Baitul Mal Kabupaten Pidie beralamat di Jalan Lingkar Simpang Empat Sigli, tepatnya terletak di sebelah kiri dari arah Bereunuen dan sebelah kanan dari arah Keuniree, depan Terminal Terpadu Kota Sigli. Gedungnya terdiri dari gedung permanen dua lantai.

Menelusuri sejarah berdirinya lembaga ini di Pidie, ternyata lembaga ini termasuk salah satu lembaga pemerintah tertua bahkan yang pertama mengurus zakat, infak, dan harta agama lainnya di Aceh dan yang ke-2 di Indonesia. Maka dapat dikatakan bahwa konsep pelibatan pemerintah dalam pengelolaan zakat, infak dan harta agama di Indonesia adalah prakarsa masyarakat dan pemerintah Pidie. Selanjutnya dijadikan contoh oleh daerah-daerah lainnya, bahkan pada waktu itu banyak dikinjungi oleh utusan-utusan daerah lainnya, baik dari Kabupaten- Kabupaten yang ada di Aceh maupun Kabupaten-Kabupaten yang ada diluar Aceh. Bahkan ada yang berasal dari pulau Jawa, seperti dari Banjarmasin, Sumenuep (Madura Jawa Timur), Lahat (Sumatra Selatan), Pariaman (Sumbar) dan Tulungagung (jawa Timur).

Awal mula berdirinya lembaga ini adalah pada masa bupati Drs.

H. M. Diah Ibrahim dan Sekda Drs. H. Saman Husen. Adapun yang menjadi sekretarisnya adalah Drs. H. M. Adnan Saidan, Bsc (Kepala Baitul Mal 2014-2019). Tetapi pada waktu itu nama lembaganya bukan Baitul Mal melainkan BAZIS (Badan Amal, Zakat, Infak dan Sedekah).

Dikepalai oleh Bapak Syakubat, sampai Tahun 2005. Pada Tahun 2005 lembaga BAZIS ini berubah nama menjadi Baitul Mal, dan di

6

(24)

7

kepalai oleh Tgk. H. Syarifuddin Gade, SH (2005-2014). Selanjutnya Baitul Mal dikepalai oleh Drs. H. M. Adnan Saidan, Bsc (2014 hingga sekarang), (Baitul Mal Kab. Pidie, 2018).

Berubahnya nama lembaga BAZIS menjadi Bitul Mal dikarenakan adanya Otonomi Khusus, yang di atur di dalam UU No 11 Tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh, yang mana Provinsi Aceh berhak untuk menjalankan syariat Islam secara kaffah. Salah satunya untuk mendirikan suatu lembaga tersendiri untuk membantu tugas bupati/walikota dalam mengumpulkan dan menyalurkan zakat/infak kepada fakir miskin, yaitu yang diberi nama Baitul Mal.

Perkembangan lembaga ini dari tahun ke tahun tergolong sangat bagus, dari sejak berdirinya sampai sekarang lembaga ini terus berkembang, bahkan sampai sekarang telah memiliki gedung tersendiri, dengan fasilitas yang memadai dan juga sudah memiliki pegawai yang cukup memadai.

2.1.1 Visi Baitul Mal Kabupaten Pidie

Visi dari Baitul Mal yaitu menjadi lembaga amil yang amanah, transparan, akuntabel dan kredibel.

2.1.2 Misi Baitul Kab.Pidie

1. Memberikan pelayanan berkualitas kepada muzaki, mustahik dan masyarakat.

2. Mewujudkan Transparan dan Akuntabilitas dalam pengelolaan zakat dan harta agama.

3. Memberikan konsultasi dan advokasi bidang zakat, harta wakaf, harta agama dan perwalian/pewarisan

(25)

8

4. Memberdayakan zakat produktif dan harta agama untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan kaum duafa

5. Meningkatkan kesadaran ummat dalam berzakat, wakaf dan penertiban harta agama.

6. Meningkatkan assesment dan Kinerja Baitul Mal Kemukiman dan Baitul Mal Gampong.

Struktur Organisasi Baitul Mal Kabupaten Pidie

Struktur organisasi Baitul Mal Kabupaten Pidie sangat penting keberadaannya, karena struktur organsasi dapat dijadikan sebagai pedoman kerja untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah dibentuk.

Struktur organisasi Baitul Mal terbagi dua, pertama Sekretariat dan yang kedua Badan Pelaksana (BAPEL).

Adapun struktur organisasi Baitul Mal Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut :

(26)

9

Sumber : Baitul Mal Kab.Pidie 2018 Gambar 2.1

Struktur Organisasi Baitul Mal Kab. Pidie

Tugas dan wewenang masing-masing bagian pada Baitul Mal Kab. Pidie sebagai berikut:

1. Kepala Baitul Mal Kab. Pidie

Berikut ini adalah kegiatan atau tugas dari kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie:

a. Pelaksanaan pendataan muzaki dan mustahik b. Pelaksanaan pengumpulan zakat

c. Pendataan dan pengelolaan harta wakaf dan harta agama d. Pelaksanaan penyaluran dan pendistribusian zakat

(27)

10

e. Pelaksanaan pembinaan, pendayagunaan dan pemberdayaan zakat, harta wakaf, dan harta agama produktif

f. Pelaksanaan sosialisasi dan pengembangan zakat, harta wakaf, dan harta agama produktif

g. Pelaksanaan penelitian, inventarisasi, klasifikasi, terhadap pengelolaan zakat, harta wakaf dan harta agama

h. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan urusan perwalian sesuai dengan ketentuan syariat Islam

i. Pelaksanaan penerimaan zakat, harta wakaf dan harta agama j. Pelaksanaan pengelolaan terhadap harta yang tidak diketahui

pemilik atau ahli warisnya berdasarkan putusan Mahkamah Syar‟iyah

k. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga atau instansi terkait lainnya di bidang pengelolaan zakat, harta wakaf dan harta agama 2. Kepala Sekretariat

Adapun tugas dan kegiatan kepala sekretariat Baitul Mal adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan program sekretariat BMK

b. Pelaksanaan fasilitasi penyiapan program BMK

c. Pelaksanaan fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis BMK d. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan,

rumah tangga, dan ketatausahaan di lingkungan sekretariat BMK e. Penyiapan penyelenggaraan perpustakaan, dokumentasi, dan

publikasi

f. Pemeliharaan dan pembinaan keamanan serta ketertiban dalam lingkup sekretariat BMK

(28)

11

g. Penyusunan rencana, penelaahan dan koordinasi penyiapan perumusan kebijakan BMK

h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi sekretariat

i. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kesekretariatan BMK j. Pelaporan pertanggungjawaban sekretariat BMK sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

k. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan BMK serta Walikota melalui Sekda

3. Subbagian Umum mempunyai fungsi pelaksanaan tugas pengelolaan dan pengendalian tata usaha dan administrasi kepegawaian, tata usaha pimpinan, serta urusan rumah tangga perangkat daerah.

Kegiatan Sub Bag. Umum adalah sebagai berikut ini : a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Umum

b. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan BMK

c. Melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan keamanan

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian e. Melaksanakan fasilitasi rapat anggota BMK

f. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pada Sub Bagian Umum

g. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya

h. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas, dan

(29)

12

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala sekretariat BMK sesuai dengan tugasnya

4. Subbagian Perencanaan Pengembangan IT

Kegiatan karyawan di bagian Sub Bag. Pengembangan Informasi dan Teknologi adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja dan petunjuk teknis pada sub bagian pengembangan informasi dan Teknologi

b. Meyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan program pada Sub Bagian Pengembangan Informasi dan Teknologi

c. Melaksanakan pengelolaan data base terhadap mustahik dan muzaki berbasis teknologi

d. Melaksanakan pengelolaan infomasi teknologi dalam rangka menunjang aktivitas pengelolaan zakat

e. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pada Sub Bagian Pengembangan Informasi dan Teknologi

f. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya

g. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas h. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

Kepala Sekretariat BMK 5. Subbagian Keuangan dan Program

Adapun kegiatan karyawan Sub Bag. Keuangan dan Program adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dan petunjuk teknis di bidang keuangan dan program sekretariat BMK

b. Melaksanakan rencana kerja dan petunjuk teknis di bidang keuangan dan program sekretariat

(30)

13

c. Menghimpun dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat BMK

d. Menghimpun dokumen penyusunan kebutuhan kas Sekretariat BMK

e. Melaksanakan verifikasi permintaan pembayaran di lingkungan Sekretariat BMK

f. Melaksanakan penatausahaan keuangan Sekretariat BMK

g. Melaksanakan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat BMK

h. Menyiapkan surat perintah membayar di lingkungan Sekretariat BMK

i. Memfasilitasi penyusunan renstra, RKT, dan Tapkin di lingkup Sekretariat BMK

j. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pada Sub Bagian Keuangan dan Program

k. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bagian Pengumpulan

Tugas atau kegiatan karyawan di bagian pengumpulan adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan inventarisasi dan pendataan muzaki untuk menghitung potensi zakat secara keseluruhan, baik dari Unit Pengumpul Zakat, Perusahaan, dan Perorangan

b. Pelaksanaan penetapan jumlah zakat yang harus dibayar

c. Pelaksanaan penyusunan rencana operasional pengumpulan zakat, infak, dan sedekah

(31)

14

d. Penyelenggaraan administrasi pendataan zakat, wakaf dan harta agama dan pelaporannya sesuai dengan ketentuan akuntansi e. Pelaksanaan penyusunan pelaporan secara periodik

f. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan atau instansi terkait lainnya di bidang pengumpulan zakat, wakaf dan harta agama lainnya

g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan Kepala Baitul Mal

7. Bagian Pendistribusian

Karyawan di bagian pendistribusian dan pendayagunaan mempunyai kegiatan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pendataan mustahik sesuai dengan ketentuan syariat b. Pelaksanaan penetapan potensi zakat dan penyaluran zakat baik

zakat konsumtif maupun zakat produktif

c. Pelaksanaan penyaluran zakat produktif kepada unit pengelola zakat produktif

d. Pelaksanaan penyusunan program operasional pembinaan mustahik

e. Penyelenggaraan administrasi distribusi zakat dan pelaporan sesuai dengan ketentuan akuntansi

f. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan atau instansi terkait lainnya di bidang pendistribusian dan pendayagunaan zakat, dan g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

Kepala Baitul Mal kota

8. Bidang Pengawasan dan Pembinaan

Kegiatan karyawan di bidang sosialisasi dan pembinaan adalah sebagai berikut:

(32)

15

a. Pelaksanaan penyusunan program sosialisasi dan pembinaan b. Pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan

zakat, wakaf, harta agama, infak, dan sedekah

d. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Baitul Mal kemukiman dan gampong

e. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan ulama-umara dalam rangka memasyarakatkan kewajiban membayar zakat

f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

g. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan atau instansi terkait lainnya di bidang sosialisasi dan pembinaan pengelolaan zakat, wakaf, harta agama, infak dan sedekah, serta

h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Baitul Mal Kabupaten.

9. Bagian Perwalian dan Harta Agama

Kegiatan karyawan di bidang perwalian dan harta agama adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pendataan dan monitoring bagi anak-anak yang tidak ada orang tua atau ahli warisnya serta orang-orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum

b. Pelaksanaan kewenangan perwalian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

c. Pengelolaan dan pemberdayaan harta agama

d. Pelaksanaan pengelolaan simpanan dana nasabah bank yang tidak diketahui lagi pemilik atau ahli warisnya

(33)

16

e. Pendataan terhadap tanah-tanah yang tidak diketahui pemilik dan ahli warisnya akibat tsunami

f. Pelaksanaan pengelolaan terhadap harta yang tidak diketahui pemilik atau ahli warisnya berdasarkan putusan Mahkamah Syariah

g. Pelaksanaan inventarisasi dan pendataan harta agama yang tidak jelas status kepemilikannya

h. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga dan atau instansi terkait lainnya di bidang perwalian dan harta agama, dan

i. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Baitul Mal Kabupaten.

2.2 Kegiatan Usaha Baitul Mal Kabupaten Pidie

Baitul Mal Kabupaten Pidie merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan zakat, wakaf, harta agama sebagai potensi ekonomi umat Islam, memiliki tugas untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat kepada masyarakat fakir dan miskin yang berhak menerimanya. Jumlah zakat yang berhasil dikumpulkan terus meningkat dari tahun ketahun. Ini menunjukkan bangunan kepercayaan para muzaki untuk berzakat melalui Baitul Mal semakin tinggi. Adapun kegiatan usaha Baitul Mal Kabupaten Pidie adalah mengumpulkan zakat, dan meyalurkan zakat dalam bentuk usaha dan pelaksanaan program kegiatan-kegiatan lainnya.

2.2.1 Penghimpunan Dana Zakat

Zakat yang diperoleh Baitul Mal Aceh yaitu dari orang yang yang mampu dan kemudian zakat tersebut disalurkan kepada masyarakat yang

(34)

17

berhak menerimanya. Cara yang dilakukan dalam mengumpulkan zakat yaitu :

a. Diantar langsung oleh muzaki ke kantor Baitul Mal Aceh.

b. Dijemput dana zakat tersebut oleh Baitul Mal Aceh ke rumah orang yang mau membayarkan zakatnya tersebut.

c. Mentransfer dana zakat tersebut melalui nomor rekening pada Bank yang sudah bekerja sama dengan Baitul Mal Aceh.

d. Membayar zakat melalui ATM Bank Aceh Syariah.

Adapun produk-produk penghimpun dana zakat pada Baitul Mal Pidie yaitu :

1. Zakat Peternakan

Zakat Hasil Ternak (salah satu jenis zakat mal) meliputi hasil dari peternakan hewan baik besar (sapi dan unta) sedang (kambing dan domba) dan kecil (unggas, dll).

Perhitungan zakat untuk masing-masing tipe hewan ternak, baik nisab maupun kadarnya berbeda-beda dan sifatnya bertingkat. Sedangkan haulnya yakni satu tahun untuk tiap hewan.

2. Zakat Pertanian

Zakat pertanian dikeluarkan saat menerima hasil panen.

Kadar zakat yang harus dikeluarkan:

a. Jika diari oleh hujan atau sungai 10%, dan b. Jika diari oleh pengairan 5%.

3. Zakat Emas, Perak, dan Uang

(35)

18

- Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan atau investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishob dan haul.

- Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari emas

& perak, wajib dikeluarkan zakatnya.

- Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika berlebihan termasuk katagori pertama.

- Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab emas 85 gram.

4. Zakat Atas Madu

Para ulama bersepakat bahwa zakat madu diambil dari pendapatan bersih madu, atau setelah dikurangi dari biaya-biaya untuk mendapatkannya dan besarnya sepersepuluh (10%).

5. Zakat Investasi

Zakat Investasi dalam istilah fikih biasa disebut zakat

“Almustaghillat”. Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi. Di antara bentuk usaha yang termasuk investasi adalah bangunan atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan. Sebagian ulama menganalogikan ke dalam zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul.

(36)

19

6. Zakat Perniagaan

Ulama-ulama fikih menamakan zakat perniagaan yakni:

Semua yang diperuntukkan untuk dijual selain uang kontan dalam berbagai jenisnya, meliputi alat-alat, barang-barang, pakaian, makanan, perhiasan, binatang, tumbuhan, tanah, rumah, dan barang-barang tidak bergerak maupun bergerak lainnya. Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2.5%, cara perhitungan (Modal + Keuntungan + Piutang) – (Hutang + Kerugian) x 2.5 %.

7. Zakat Harta Galian

Zakat rikaz berbeda dengan zakat barang tambang, zakat barang tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair. Zakat rikaz dan barang tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul. Tarif zakat rikaz 20% dan zakat barang tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan, mustahik zakat rikaz dan barang tambang sama dengan mustahik zakat lainnya.

8. Zakat Profesi

Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek dengan tarif 2,5 % .

9. Zakat Saham dan Profesi

Zakat yang wajib dikeluarkan atas kepemilikan surat berharga, termasuk di antaranya obligasi, reksadana dan saham bursa efek. Periode haul setelah dimiliki 1 tahun

(37)

20

Nisab: 85 gram emas zakat yang dikeluarkan sebesar 2,5% dari total nilai bruto hal tersebut di atas.

Sumber: http://baitulmal.pidiekab.go.id/index.php/produk

2.2.2 Penyaluran Dana Zakat

Dalam upaya mengoptimalkan fungsi sebagai lembaga pengelola zakat, Baitul Mal kabupaten Pidie memiliki cara penyaluran zakat. Hal itu tercantum pada kompetensi Baitul Mal kabupaten Pidie berikut ini;

a. Kegiatan penyaluran Zakat

1) Menyalurkan bantuan biaya hidup untuk fakir miskin 2) Menyalurkan pembinaan mualaf dalam Kab. Pidie 3) Menyalurkan bantuan bayar utang untuk gharim 4) Menyalurkan bantuan kahabisan bekal untuk musafir 5) Menyalurkan bantuan untuk Amil dan fisabilillah.

b. Kegiatan penyaluran Infak

1) Bantuan lembaga pengajian Islam 2) Bantuan insentif guru ngaji

3) Bantuan insentif pimpinan lembaga pengajian 4) Bantuan rehab rumah fakir miskin

5) Bantuan penyandang cacat fisik permanen lansia 6) Bantuan penyandang cacat fisik

7) Beasiswa santri yatim piatu yang mondok didayah 8) Bantuan transportasi pasien rujukan dalam

Kabupaten, luar Kabupaten dan luar Provinsi 9) Bantuan sunat massal fakir miskin

10) Bantuan secara fluktuatif

(38)

21

11) Pembinaan Tahfiz Al-Quran (MUQ)

12) Bantuan pembangunan mesjid baru Agung Al-Falah Sigli.

Sumber : Baitul Mal Kab. Pidie 2018

2.3 Keadaan Personalia Baitul Mal Kab. Pidie

Baitul Mal Aceh memiliki 1 orang pimpinan dan mempunyai 7 karyawan wanita serta 38 karyawan laki-laki dengan keseluruhan karyawan berjumlah 45 karyawan. Dari keseluruhan karyawan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang berbeda-beda yang terdiri dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, Strata 1(S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3). Adapun karyawan yang memiliki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 1 orang, karyawan yang memiliki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 11 orang, karyawan yang memiliki jenjang Diploma berjumlah 2 orang, karyawan yang memiliki jenjang Strata 1 (S1) berjumlah 30 orang, karyawan yang memiliki jenjang Strata 2 (S2) bejumlah 1 orang, dan karyawan yang memiliki jenjang Strata 3 (S3) tidak ada. Setiap jenjang pendidikan yang dimiliki oleh setiap karyawan menunjukkan posisi kerjanya sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki setiap karyawan, (Baitul Mal Kab. Pidie, 2018).

Baitul Mal Aceh terdiri dari 3 unsur utama yaitu Badan Pelaksana, Dewan Pertimbangan Syariah dan Sekretariat. Pada bagian Badan Pelaksana memilik 30 orang karyawan orang pengurus badan pelaksana yang berstatus kontrak. Kemudian pada Sekretariat memiliki 15 orang karyawan yang bestatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

(39)

22

Sedangkan pada bagian Dewan Pertimbangan Syariah memiliki 8 orang karyawan.

Berikut keadaan personalia yang ada pada Baitul Mal Kabupaten Pidie berdasarkan kategori jenis kelamin karyawan.

Tabel 2.1

Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin:

Jenis Kelamin Jumlah (Orang)

Laki-laki 39

Perempuan 6

Jumlah 45

Sumber: Baitul Mal Kab.Pidie

Berikut keadaan personalia yang ada pada Baitul Mal Kabupaten Pidie berdasarkan kategori karyawan berdasarkan pendidikan terakhir.

Tabel 2.2

Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah (orang)

S2 1

S1 30

D3 2

SMA 11

SLTP 1

Total 45

Sumber: Baitul Mal Kab.Pidie

(40)

23

Berikut keadaan personalia yang ada pada Baitul Mal Kabupaten Pidie berdasarkan kategori jabatan dan penepatan kerja.

Tabel 2.3

Karakteristik Jabatan dan Penepatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin

Jabatan Jumlah(Orang)

Kepala Baitul Mal 1

Kepala Sekretariat Baitul Mal 1

Kasubbagian Umum 5

Kasubbagian Keuangan Dan Program 4

Kasubbagian Pengembangan Informasi Dan Teknologi

2

Tenaga Bakti 3

Kabag Pengumpulan 6

Kabag Pendistribusian 5

Kabag Pengawasan 4

Kabag Hukum dan Hubungan Ummat 4

Kabag Perwalian dan Harta Agama 4

Unit Peduli Fakir Uzur (UPFU) 3

Unit Pengelolaan Zakat, Infak Produktif (UPZIP)

3

Jumlah 45

Sumber: Baitul Mal Kab.Pidie

(41)

BAB TIGA

HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1 Kegiatan Kerja Praktik

Selama Penulis melaksanakan kegiatan kerja praktik pada Baitul Mal Kabupaten Pidie dalam jangka waktu 30 hari kerja terhitung dari tanggal 27 Februari sampai dengan 12 April 2019, waktu pelaksanaanya mulai dari hari senin sampai jumat dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Penulis telah mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berharga dan dapat langsung mempraktikkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan.Hal tersebut tidak terlepas dari bimbingan pimpinan dan karyawan/ karyawati Baitul Mal Kabupaten Pidie.

Prosedur yang ditetapkan oleh pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie adalah setiap peserta magang harus ikut serta dalam seluruh kegiatan yang ada di Baitul Mal Kabupaten Pidie dan juga ikut membantu kegiatan harian karyawan Baitul Mal Kabupaten Pidie pada bagian masing-masing sampai dengan waktu jam kantor selesai, penulis juga diminta mengikuti kegiatan lain yang mendukung pengembangan diri dalam mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru mengenai praktik kerja secara nyata dilapangan.

Selama melaksanakan kerja praktik penulis ditempatkan di Bidang Pengumpulan. Berikut adalah beberapa rincian kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada bagian ini :

24

(42)

25

3.1.1 Bidang Pengumpulan

Dalam bidang ini penulis banyak melakukan kegiatan, yaitu:

1. Membantu karyawan/karyawati dalam mengetik data data mustahik yang mendapatkan bantuan rumah duafa dari Baitul Mal Kabupaten Pidie.

2. Menginput data laporan Directory tahun 2018.

3. Memeriksa dan merevisi laporan zakat dan infak.

4. Memeriksa dan merevisi laporan Directory 5. Merevisi/mensotir data laporan tahun 2018.

6. Menghitung dan merevisi persentase data laporan Directory.

7. Menginput surat perjanjian kerja sama konveksi dan perjanjian sewa menyewa.

8. Menginput, merevisi dan menghitung data zakat dan infak tahun 2016, 2017, dan 2018.

9. Menginput data sumber penerimaan zakat tahun 2018.

10. Menginput surat laporan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas).

11. Mencetak cover buku Directory.

12. Menginput dan merevisi data aset 2019.

13. Merevisi data realisasi PAD tahun 2018.

14. Mengikuti Apel setiap hari senin pagi dengan karyawan/karyawati

15. Pada hari terakhir, penulis membuat acara perpisahan dengan semua karyawan/karyawati pada Baitul Mal Kabupaten Pidie.

(43)

26

3.1.2 Bidang Umum

Dalam bidang ini penulis banyak melakukan kegiatan, yaitu:

1. Mencatat agenda proposal.

2. Mengagenda dan menginput surat masuk dan surat keluar.

3. Mengarsip dan menginput berkas kantor.

4. Menginput permohonan surat miskin.

3.2 Bidang Kerja Praktik

Selama penulis melakukan kerja praktik pada Baitul Mal Kabupaten Pidie, penulis ditempatkan dibagian Pengumpulan dan Umum, selama penulis ditempatkan di bagian Pengumpulan, penulis melakukan pendataan zakat, wakaf dan harta agama dan pelaporannya sesuai dengan ketentuan akuntansi serta membuat laporan bulanan dan tahunan zakat.

Di mana bidang umum penulis melihat banyaknya mustahik mengajukan permohonan bantuan di ataranya bantuan permohonan dana bantuan cacat, permohonan insentif guru ngaji, permohonan dana santri, bantuan lembaga pengajian Islam.

3.2.1 Tujuan dan Sasaran Kegiatan Penyaluran

Berikut beberapa tujuan dari penyaluran bantuan dana santri, yaitu:

1. Agar santri dapat memenuhi kebetuhan yang diperlukan oleh santri tersebut untuk mondok di dayah.

2. Membantu memotivasi santri tersebut agar lebih berprestasi.

3. Membantu santri tersebut lebih ringan dalam segi ekonomi.

Adapun sasaran dari kegiatan penyaluran yang dilakukan bagi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Pidie yang membutuhkan dana santri yang mondok di dayah.

(44)

27

3.2.2 Kriteria Masyarakat Yang Berhak Menerima Bantuan

Adapun Kriteria masyarakat yang berhak menerima bantuan yaitu:

a. Berstatus fakir miskin

b. Sedang aktif mengikuti pengajian/pendidikan dan mondok/

menetap didayah

c. Umur maksimal 20 tahun

d. Untuk 1 KK hanya satu calon penerima

e. Tidak menerima bantuan yang sama dari pihak lain

f. Bersedia mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkanBaitul Mal Aceh

g. Melengkapi kelengkapan administrasi seperti;

 Foto kopi KTP (orang tua)

 Foto kopi Kartu Keluarga,

 Surat keterangan miskin dari kepala desa,

 Pas foto 4x6 sebanyak 1 lembar

 Surat keterangan aktif dari dayah/pesantren

 Melampirkan nomor rekening (Bank Aceh) atas nama yang bersangkutan

 Mengisi formulir yang tersedia

 Berdomisili Pidie

(Baitul Mal Kabupaten Pidie, 2018)

(45)

28

3.2.3 Mekanisme Penyaluran Zakat Untuk Santri

Sebelum melakukan penyaluran pada program bantuan zakat untuk santri pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie lebih dulu melakukan beberapa mekanisme di antaranya, yaitu :

1. Pendataan

Pendataan calon penerima bantuan dilakukan oleh Tim Pelaksana Program Zakat untuk Santri yang mondok, pendataan masyarakat miskin yaitu pendataan melalui lembaga terkait Baitul Mal kabupaten/kota dan pendataan langsung oleh masyarakat miskin yang datang ke Baitul Mal Kabupaten Pidie untuk mangajukan permohonan bantuan.

Selanjutnya harus memenuhi persyaratan dan ketentuan- ketentuan yang ditetapkan Baitul Mal Kabupaten Pidie dan melengkapi kelengkapan administrasi seperti;

- Foto kopi KTP (orang tua), - Foto kopi Kartu Keluarga,

- Surat keterangan Miskin dari kepala desa, - Surat keterangan aktif dari dayah/pesantren - Pas photo 4x6 sebanyak 1 lembar

- Mengisi formulir yang tersedia

- Melampirkan nomor rekening (Bank Aceh) atas nama yang bersangkutan

Breaks dan data yang diterima akan dihimpun dan direkap menjadi data primer dan diserahkan ke bidang pengawasan untuk diverifikasi dan validasi.

2. Verifikasi dan Validasi

(46)

29

Verifikasi dan validasi dilakukan oleh Bidang Pengawasan Baitul Mal Kabupaten Pidie. Bidang Pengawasan menerima Berita Acara Penyerahan data masyarakat miskin yang membutuhkan dari Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan. Bidang Pengawasan melalui Tim Pelaksana Program membentuk Tim Verifikasi melalui Surat Tugas pimpinan Baitul Mal Kabupaten Pidie. Kemudian Tim menyerahkan laporan dan daftar hasil verifikasi (DHV) kepada bidang pengawasan. Berdasarkan laporan dan daftar hasil verifikasi (DHV) tim, bidang pengawasan melalui Tim pelaksana program menyusun nama-nama mustahik yang layak menerima bantuan dalam bentuk Keputusan Kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie dan menyerahkan kepada Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan sebagai dasar penyaluran.

3. Penyaluran

Penyaluran dilakukan secara kolektif oleh Tim Pelaksana Program Bantuan dana santri untuk yang mondok, bantuan dana santri yang diberikan berdasarkan kebutuhan santri tersebut. Penyaluran bantuan ini akan dilakukan di kantor Baitul Mal Kabupaten Pidie dengan menyerahkan bantuan langsung kepada mustahik. Sebelum penyerahan bantuan, terlebih dahulu dilakukan pengarahan mengenai kedudukan bantuan yang akan disalurkan, keberadaan Baitul Mal, dan lain-lain. Setiap mustahik akan memperoleh bantuan uang tunai sesuai dengan Keputusan Kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie, dengan membubuhkan tandatangan pada daftar

(47)

30

penerima bantuan serta menandatangani Surat Pernyataan yang telah dibubuhi materai Rp6000.

Tabel 3.1

Dana Tersalurkan Tahun 2017-2018 Bantuan Santri

Tahun Volume Harga

Satuan Jumlah Uang

2018 40 Org 500,000 240,000,000

2017 20 Org 300,000 72,000,000

Sumber : Baitul Mal Pidie Tahun 2017-2018 4. Monitoring dan Evaluasi

Bidang Pengawasan membentuk Tim monitoring dan Evaluasi, Tim melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dari awal perencanaan, proses hingga pelaporan. Melihat kesesuaian pelaksanaan dari rencana yang ditetapkan dan dampak bantuan terhadap mustahik penerima bantuan.Merumuskan kesimpulan dan menetapkan rekomendasi terhadap perbaikan pelaksanaan program.Kemudian Bidang Pengawasan menyerahkan laporan dan rekomendasi kepada Kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie dan pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Pelaporan

a. Laporan Keuangan

Bendahara Pengeluaran membantu membuat laporan keuangan yang mencakup jumlah penerima bantuan, jumlah dana yang diterima per mustahik dan total dana yang disalurkan. Kemudian laporan keuangan dilampirkan dengan daftar tanda terima bantuan.

(48)

31

b. Laporan Kegiatan

Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan membuat Laporan Kegiatan yang mencakup pendahuluan, realisasi kegiatan, hasil yang dicapai , kesimpulan dan saran.

3.3 Teori Yang Berkaitan

3.3.1 Pengertian Mekanisme dan Penyaluran Dana

Mekanisme adalah suatu rangkaian kerja alat yang dipakaiuntuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses kerja, tujuannya yaitu untuk menghasilkan hasil yang maksimaldan mengurangi kegagalan. Sedangkan penyaluran dana zakat merupakan dana zakat yang diperoleh dari muzaki disalurkan kepada mustahik melalui lembaga pengelolaan zakat yang memiliki kewenangan untuk meneliti dan mencermati kategori delapan kelompok (asnaf) yang telah ditentukan syariat Islam yaitu (fakir, miskin, amil,mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, ibnusabil), (Hamka, 2012: 16).

Sistem penyaluran zakat mempunyai sasaran dan tujuan.

Sasarannya adalah pihak-pihak yang berhak menerima zakat. Sedangkan tujuannya adalah sesuatu yang dapat dicapai dari alokasi hasil zakat dalam kerangka sosial ekonomi, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang perekonomian sehingga dapat memperkecil kelompok masyarakat miskin yang pada akhirnya akan meningkatkan kelompok muzaki.

Dalam penyaluran zakat terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti dan ditaati agar penyaluran itu dapat berhasil guna sesuai dengan yang diharapkan (Hanafia, 2011:34-37):

(49)

32

a. Prinsip Keterbukaan

Dalam penyaluran zakat hendaknya dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat umum. Hal ini perlu dilakukan agar Lembaga Amil Zakat sebagai pengelola zakat dapat dipercaya oleh umat.

b. Prinsip Sukarela

Dalam pemungutan dan penyaluran zakat, Lembaga Amil Zakat hendaknya senantiasa berdasar pada prinsip sukarela dari umat Islam yang menyerahkan harta zakat, dan tidak boleh ada unsur pemaksaan atau cara-cara yang dapat dianggap sebagai suatu pemaksaan.

c. Prinsip keterpaduan

Lembaga Amil Zakat sebagai organisasi yang pada awalnya berasal dari masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya mesti dilakukan secara terpadu diantara komponen-komponennya dengan melakukan tugas dan fungsinya secara kompak dan berupaya menghindarkan diri dari konflik yang bisa menghambat berjalannya tugas dan fungsi masing-masing.

d. Prinsip profesionalisme

Dalam penyaluran zakat harus dilakukan oleh mereka yang ahli dalam bidangnya, baik dalam administrasi, keuangan dan lain-lain.

e. Prinsip kemandirian

Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip profesionalisme pada gilirannya Lembaga Amil Zakat diharapkan menjadi lembaga Swadaya Masyarakat yang

(50)

33

mandiri dan mampu melaksanakan tugas serta fungsinya sendiri tanpa perlu menunggu bantuan dari pihak lain.

Para amil zakat diharapkan mampu melakukan pembagian porsi hasil pengumpulan zakat misalnya 60% untuk zakat konsumtif dan 40%

untuk zakat produktif. Program penyaluran hasil pengumpulan zakat secara konsumtif bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonomi para mustahik melalui pemberian langsung, maupun melalui lembaga-lembaga yang mengelola fakir miskin, panti asuhan maupun tempat-tempat ibadah yang mendistribusikan zakat kepada masyarakat.

Sedangkan program penyaluran hasil zakat secara produktif dapat dilakukan melalui program bantuan pengusaha lemah, pendidikan gratis dalam bentuk beasiswa dan pelayanan kesehatan gratis, (Ferdiana, 2017:71).

Dalam rangka mengelola dan memberdayakan potensi zakat sebagai sebuah kekuatan ekonomi masyarakat, keberadaan institusi zakat sebagai lembaga publik yang ada ditengah masyarakat menjadi sangat penting. Selain institusi zakat, dapat juga dilakukan oleh bank syariah dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang salah satu fungsinya adalah sebagai lembaga yang memiliki fungsi sosial. Peran bank syariah sebagai penghimpun dana ZIS merupakan implementasi dari fungsi sosial atau corporate social responsibility (CSR). Corporate social responsibility (CSR) didefinisikan sebagai kepedulian terhadap dampak segala aktivitas perusahaan pada kesejahteraan masyarakat, (Nasution, 2015:51).

(51)

34

3.3.2 Pengertian Zakat

Zakat secara bahasa: Mashdar dari “zaka asy-syai’u” yang artinya berkembang dan bertambahnya sesuatu. Maka az-zakah artinya adalah keberkahan, pertumbuhan, kebersihan dan kebaikan, (Al-mu‟jam Al-Wasith (I/398).

Sedangkan menurut pengertian syar‟i, zakat adalah jatah tertentu dari harta tertentu, di waktu tertentu, disalurkan kepada pihak-pihak tertentu.

Jatah yang dipungut dari harta ini disebut zakat karena bisa membuat harta orang yang membayarnya bertambah dan melimpah isinya menjaganya dari berbagai musibah dan disamping itu juga membuat jiwa orang yang menyedekahkannya suci. (Al-Majmu‟ An- Nawawi (V/324)) sebagaimana firman Allah Ta’ala:

ْمِهْيَلَع ِّلَصَو اَِبِ ْمِهْيِّكَزُ تَو ْمُهُرِّهَطُت ًةَقَدَص ْمِِلِاَوْمَا ْنِم ْذُخ ٌمْيِلَع ٌعْيَِسَ ُهّللّاَو ْمَُّلِ ٌنَكَس َكَتوهلَص َّنِا

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka…”

Zakat hukumnya fardhu ain bagi siapa saja yang telah memenuhi syarat wajibnya.Kewajibannya telah ditetapkan berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan Ijmak. Adapun Al-Quran, banyak sekali ayat-ayat yang mewajibkan dan membahas tentang zakat, sampai-sampai ia disejajarkan dengan shalat dalam delapan puluh dua ayat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang lima, ia merupakan pilar utama ajaran Islam ketiga setelah dua kalimat syahadat dan shalat.

(52)

35

Keutamaan dan Keuntungan Berzakat : (Salim, 2010) 1. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang baik yang

menjadi penghuni Jannah.

2. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang beriman yang berhak mendapat rahmat Allah.

3. Allah menumbuh-kembangkan harta zakat bagi orang yang membayarkannya.

4. Allah Ta‟ala melindungi orang yang membayar zakat dari panasnya hari Kiamat.

5. Zakat bisa menumbuh kembangkan harta dan membuka pintu rezeki bagi pelakunya.

6. Zakat adalah sebab turunnya berbagai kebaikan.

7. Zakat menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa.

8. Zakat membuktikan kejujuran iman orang yang membayarkannya. Karena harta adalah sesuatu yang disukai oleh jiwa.

9. Zakat mensucikan akhlak pembayarannya dan melapangkan dadanya.

10. Zakat melindungi dan membentengi harta dari ambisi orang-orang miskin dan ganguan para penjahat.

11. Zakat adalah bantuan bagi orang-orang fakir dan membutuhkan, menjadi sarana bagi mereka untuk memulai kembali suatu pekerjaan dan kesibukan ketika mereka mampu, memudahkan mereka agar bisa menjalani hidup yang mulia ketika mereka lemah.

12. Zakat adalah sumbangsih seorang muslim dalam menunaikan kewajiban sosialnya membantu Negara

(53)

36

Islam berupa dana di saat diperlukan, membekali pasukan, menghentikan serangan musuh, dan memenuhi kebutuhan orang-orang fakir hingga batas yang mencukupi.

13. Zakat adalah bentuk mensyukuri nikmat harta.

3.3.3 Landasan Hukum Zakat

Hukum mengeluarkan zakat adalah fardhu‟ain.Adapunbeberapa landasan hukum yang menegaskan tentang hukum zakatdiantaranya :

Firman Allah dalam Q.S Al-Bayyinah Ayat 5

َة َلََّصلا اوُميِقُيَو َءاَفَ نُح َنيِّدلا ُهَل َينِصِلُْمُ ََّللّا اوُدُبْعَ يِل َّلَِّإ اوُرِمُأ اَمَو َ َةاَكَّزلا اوُتْؤُ يَو َكِلهَذَو ُنيِد ِةَمِّيَقْلا

(Q.S Al- Bayyinah : 5) Artinya :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supayamenyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nyadalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya merekamendirikan shalat dan menunaikan zakat;

dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 43

َينِعِكاَّرلا َعَم اوُعَكْراَو َةاَكَّزلا اوُتآَو َة َلََّصلا اوُميِقَأَو

Q.S Al- Baqarah: 43) Artinya :“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat danruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.”

(54)

37

Firman Allah dalam Q.S At-Taubah Ayat 103

َ ْمِهْيَلَع ِّلَصَو اَِبِ ْمِهْيِّكَزُ تَو ْمُهُرِّهَطُت ًةَقَدَص ْمِِلِاَوْمَا ْنِم ْذُخ ٌمْيِلَع ٌعْيَِسَ ُهّللّاَو َ ْمَُّلِ ٌنَكَس َكَتوهلَص َّنِا

(Q.S At-Taubah: 103) Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, denganzakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka danmendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Mahamendengar lagi Maha mengetahui.”

Dari surah At-Taubah tersebut terdapat dua pelajaran yangdapat dipetik : 1. Mengeluarkan zakat, merupakan bukti kejujuranseseorang atas

pengakuan imamnya kepada Allah SWT.

2. Dalam menilai perbuatan baik orang lain, kita dituntutuntuk bersyukur kepada Allah dan termotivasi untukmelakukan perbuatan yang baik. Bahkan Rasulullah SAW, mengucap salam dan mendoakan orang-orangmengeluarkan zakat.

Selain itu, berdasarkan Q.S At-Taubah ayat 103, Allah SWT untuk menyucikan diri mereka dari sebagian dosamereka yang telah sampai nisab dan untuk menyucikanmereka dari sebagian dosa mereka yang telah merekakerjakan, karena ketika seseorang memberikan zakatnya,orang yang menerima zakat tersebut merasa bahagia atas apayang didapatkannya, kemudian akan mendoakan orang yangtelah memberikan sebagian dari hartanya untuk dizakatkanatau diberikan kepada yang kurang mampu.

(55)

38

3.4 Evaluasi Kerja Praktik

Selama penulis melakukan kegiatan Kerja Praktik di Baitul Mal Kabupaten Pidie, penulis banyak melakukan kegiatan seperti yang sudah dijelaskan dalam kegiatan praktik sebelumnya. Selama penulis melakukan Kerja Praktik banyak menemukan keunggulan-keunggulan yang ada di Baitul Mal Kabupaten Pidie, di antaranya adalah kerja sama tim, kedisiplinan dan sistem pelayanan yang sangat baik. Menurut penulis lembaga keuangan ini sudah menjalankan operasional kegiatan usahanya baik menghimpun dana dari para muzaki maupun menyalurkan dana untuk para mustahik sudah sesuai dengan prinsip syariah.

Pada saat penulis ditempatkan pada Bagian Pengumpulan dan Umum, penulis banyak membantu dalam hal menginput data, mempersiapkan data mustahik, menerima proposal dan lain-lain yang berhubungan dengan Bidang Pengumpulan dan Bidang Umum. Baitul Mal Kabupaten Pidie harus dapat mempertahankan serta meningkatkan dana untuk santri yang agar kebutuhan santri akan lebih terpenuhi, agar meningkatnya minat belajar santri dan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan sehingga mereka tidak mewarisi kemiskinan dari orang tuanya.

Adapun kekurangan yang penulis dapatkan selama Kerja Praktik adalah terbatasnya pegawai pada kantor Baitul Mal Kabupaten Pidie, hal ini menyebabkan kurang optimal dalam menjalankan atau mengoperasikan dana zakat yang ada, disamping itu kepedulian masyarakat pun masih rendah dalam hal membayar zakat dan memberi seminar atau sosialisasi ke masyarakat terpencil agar mengetahui apa saja program yang ada di Baitul Mal Kabupaten Pidie.

(56)

4.1 Kesimpulan

BAB EMPAT PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Mekanisme penyaluran dan pengawasan yang ditetapkan oleh Baitul Mal Kabupaten Pidie sudah bisa dinyatakan berhasil karena sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dan penerima beasiswa tersebut memang sudah sesuai persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie.

2. Progam bantuan dana santri ini bertujuan untuk membantu santri-santri yang mondok agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada di dayah/pesantren tersebut, dan santri akan lebih termotivasi dan meningkatnya belajar.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah kerja praktik berakhir sebagai berikut:

1. Untuk Baitul Mal Kabupaten Pidie agar terus menjalankan mekanisme penyaluran dana zakat sesuai dengan SOP yang ada.

2. Untuk Baitul Mal Kabupaten Pidie terus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya agar proses penyaluran dana zakat tetap tepat pada sasaran yang telah di tentukan.

3. Pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie mengirimkan surat teguran kepada usaha-usaha diperkampungan agar pengusaha mengerti seberapa besar penghasilan untuk mengeluarkan zakat.

39

(57)

40

4. Pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie agar lebih sering melakukan sosialsasi ke pelosok desa agar mengetahui program yang ada di Kantor Baitul Mal Kabupaten Pidie.

5. Karyawan harus lebih disiplin dalam menghadiri kantor.

Gambar

Tabel 2.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin..............   22  Tabel 2.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Baitul Mal Kab. Pidie .........................   9

Referensi

Dokumen terkait

Data pada laporan ini diperoleh dari wawancara dengan pihak Baitul Qiradh Baiturrahman Cabang Utama Suka Damai Banda Aceh, serta melakukan observasi terhadap

Setelah menjelaskan lebih lanjut tentang Mekanisme Penyaluran zakat Senif fῑsabῑllah untuk Beasiswa Setegah Penuh Tahun 2012 s/d 2015 penulis tidak melihat adanya