• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Kegiatan Usaha Baitul Mal Kabupaten Pidie

2.2.2 Penyaluran Dana Zakat

Dalam upaya mengoptimalkan fungsi sebagai lembaga pengelola zakat, Baitul Mal kabupaten Pidie memiliki cara penyaluran zakat. Hal itu tercantum pada kompetensi Baitul Mal kabupaten Pidie berikut ini;

a. Kegiatan penyaluran Zakat

1) Menyalurkan bantuan biaya hidup untuk fakir miskin 2) Menyalurkan pembinaan mualaf dalam Kab. Pidie 3) Menyalurkan bantuan bayar utang untuk gharim 4) Menyalurkan bantuan kahabisan bekal untuk musafir 5) Menyalurkan bantuan untuk Amil dan fisabilillah.

b. Kegiatan penyaluran Infak

1) Bantuan lembaga pengajian Islam 2) Bantuan insentif guru ngaji

3) Bantuan insentif pimpinan lembaga pengajian 4) Bantuan rehab rumah fakir miskin

5) Bantuan penyandang cacat fisik permanen lansia 6) Bantuan penyandang cacat fisik

7) Beasiswa santri yatim piatu yang mondok didayah 8) Bantuan transportasi pasien rujukan dalam

Kabupaten, luar Kabupaten dan luar Provinsi 9) Bantuan sunat massal fakir miskin

10) Bantuan secara fluktuatif

21

11) Pembinaan Tahfiz Al-Quran (MUQ)

12) Bantuan pembangunan mesjid baru Agung Al-Falah Sigli.

Sumber : Baitul Mal Kab. Pidie 2018

2.3 Keadaan Personalia Baitul Mal Kab. Pidie

Baitul Mal Aceh memiliki 1 orang pimpinan dan mempunyai 7 karyawan wanita serta 38 karyawan laki-laki dengan keseluruhan karyawan berjumlah 45 karyawan. Dari keseluruhan karyawan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang berbeda-beda yang terdiri dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, Strata 1(S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3). Adapun karyawan yang memiliki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 1 orang, karyawan yang memiliki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 11 orang, karyawan yang memiliki jenjang Diploma berjumlah 2 orang, karyawan yang memiliki jenjang Strata 1 (S1) berjumlah 30 orang, karyawan yang memiliki jenjang Strata 2 (S2) bejumlah 1 orang, dan karyawan yang memiliki jenjang Strata 3 (S3) tidak ada. Setiap jenjang pendidikan yang dimiliki oleh setiap karyawan menunjukkan posisi kerjanya sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki setiap karyawan, (Baitul Mal Kab. Pidie, 2018).

Baitul Mal Aceh terdiri dari 3 unsur utama yaitu Badan Pelaksana, Dewan Pertimbangan Syariah dan Sekretariat. Pada bagian Badan Pelaksana memilik 30 orang karyawan orang pengurus badan pelaksana yang berstatus kontrak. Kemudian pada Sekretariat memiliki 15 orang karyawan yang bestatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

22

Sedangkan pada bagian Dewan Pertimbangan Syariah memiliki 8 orang karyawan.

Berikut keadaan personalia yang ada pada Baitul Mal Kabupaten Pidie berdasarkan kategori jenis kelamin karyawan.

Tabel 2.1

Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin:

Jenis Kelamin Jumlah (Orang)

Laki-laki 39

Perempuan 6

Jumlah 45

Sumber: Baitul Mal Kab.Pidie

Berikut keadaan personalia yang ada pada Baitul Mal Kabupaten Pidie berdasarkan kategori karyawan berdasarkan pendidikan terakhir.

Tabel 2.2

Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah (orang)

S2 1

S1 30

D3 2

SMA 11

SLTP 1

Total 45

Sumber: Baitul Mal Kab.Pidie

23

Berikut keadaan personalia yang ada pada Baitul Mal Kabupaten Pidie berdasarkan kategori jabatan dan penepatan kerja.

Tabel 2.3

Karakteristik Jabatan dan Penepatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin

Jabatan Jumlah(Orang)

Kepala Baitul Mal 1

Kepala Sekretariat Baitul Mal 1

Kasubbagian Umum 5

Kasubbagian Keuangan Dan Program 4

Kasubbagian Pengembangan Informasi Dan Teknologi

2

Tenaga Bakti 3

Kabag Pengumpulan 6

Kabag Pendistribusian 5

Kabag Pengawasan 4

Kabag Hukum dan Hubungan Ummat 4

Kabag Perwalian dan Harta Agama 4

Unit Peduli Fakir Uzur (UPFU) 3

Unit Pengelolaan Zakat, Infak Produktif (UPZIP)

3

Jumlah 45

Sumber: Baitul Mal Kab.Pidie

BAB TIGA

HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTIK 3.1 Kegiatan Kerja Praktik

Selama Penulis melaksanakan kegiatan kerja praktik pada Baitul Mal Kabupaten Pidie dalam jangka waktu 30 hari kerja terhitung dari tanggal 27 Februari sampai dengan 12 April 2019, waktu pelaksanaanya mulai dari hari senin sampai jumat dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Penulis telah mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berharga dan dapat langsung mempraktikkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan.Hal tersebut tidak terlepas dari bimbingan pimpinan dan karyawan/ karyawati Baitul Mal Kabupaten Pidie.

Prosedur yang ditetapkan oleh pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie adalah setiap peserta magang harus ikut serta dalam seluruh kegiatan yang ada di Baitul Mal Kabupaten Pidie dan juga ikut membantu kegiatan harian karyawan Baitul Mal Kabupaten Pidie pada bagian masing-masing sampai dengan waktu jam kantor selesai, penulis juga diminta mengikuti kegiatan lain yang mendukung pengembangan diri dalam mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru mengenai praktik kerja secara nyata dilapangan.

Selama melaksanakan kerja praktik penulis ditempatkan di Bidang Pengumpulan. Berikut adalah beberapa rincian kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada bagian ini :

24

25

3.1.1 Bidang Pengumpulan

Dalam bidang ini penulis banyak melakukan kegiatan, yaitu:

1. Membantu karyawan/karyawati dalam mengetik data data mustahik yang mendapatkan bantuan rumah duafa dari Baitul Mal Kabupaten Pidie.

2. Menginput data laporan Directory tahun 2018.

3. Memeriksa dan merevisi laporan zakat dan infak.

4. Memeriksa dan merevisi laporan Directory 5. Merevisi/mensotir data laporan tahun 2018.

6. Menghitung dan merevisi persentase data laporan Directory.

7. Menginput surat perjanjian kerja sama konveksi dan perjanjian sewa menyewa.

8. Menginput, merevisi dan menghitung data zakat dan infak tahun 2016, 2017, dan 2018.

9. Menginput data sumber penerimaan zakat tahun 2018.

10. Menginput surat laporan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas).

11. Mencetak cover buku Directory.

12. Menginput dan merevisi data aset 2019.

13. Merevisi data realisasi PAD tahun 2018.

14. Mengikuti Apel setiap hari senin pagi dengan karyawan/karyawati

15. Pada hari terakhir, penulis membuat acara perpisahan dengan semua karyawan/karyawati pada Baitul Mal Kabupaten Pidie.

26

3.1.2 Bidang Umum

Dalam bidang ini penulis banyak melakukan kegiatan, yaitu:

1. Mencatat agenda proposal.

2. Mengagenda dan menginput surat masuk dan surat keluar.

3. Mengarsip dan menginput berkas kantor.

4. Menginput permohonan surat miskin.

3.2 Bidang Kerja Praktik

Selama penulis melakukan kerja praktik pada Baitul Mal Kabupaten Pidie, penulis ditempatkan dibagian Pengumpulan dan Umum, selama penulis ditempatkan di bagian Pengumpulan, penulis melakukan pendataan zakat, wakaf dan harta agama dan pelaporannya sesuai dengan ketentuan akuntansi serta membuat laporan bulanan dan tahunan zakat.

Di mana bidang umum penulis melihat banyaknya mustahik mengajukan permohonan bantuan di ataranya bantuan permohonan dana bantuan cacat, permohonan insentif guru ngaji, permohonan dana santri, bantuan lembaga pengajian Islam.

3.2.1 Tujuan dan Sasaran Kegiatan Penyaluran

Berikut beberapa tujuan dari penyaluran bantuan dana santri, yaitu:

1. Agar santri dapat memenuhi kebetuhan yang diperlukan oleh santri tersebut untuk mondok di dayah.

2. Membantu memotivasi santri tersebut agar lebih berprestasi.

3. Membantu santri tersebut lebih ringan dalam segi ekonomi.

Adapun sasaran dari kegiatan penyaluran yang dilakukan bagi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Pidie yang membutuhkan dana santri yang mondok di dayah.

27

3.2.2 Kriteria Masyarakat Yang Berhak Menerima Bantuan

Adapun Kriteria masyarakat yang berhak menerima bantuan yaitu:

a. Berstatus fakir miskin

b. Sedang aktif mengikuti pengajian/pendidikan dan mondok/

menetap didayah

c. Umur maksimal 20 tahun

d. Untuk 1 KK hanya satu calon penerima

e. Tidak menerima bantuan yang sama dari pihak lain

f. Bersedia mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkanBaitul Mal Aceh

g. Melengkapi kelengkapan administrasi seperti;

 Foto kopi KTP (orang tua)

 Foto kopi Kartu Keluarga,

 Surat keterangan miskin dari kepala desa,

 Pas foto 4x6 sebanyak 1 lembar

 Surat keterangan aktif dari dayah/pesantren

 Melampirkan nomor rekening (Bank Aceh) atas nama yang bersangkutan

 Mengisi formulir yang tersedia

 Berdomisili Pidie

(Baitul Mal Kabupaten Pidie, 2018)

28

3.2.3 Mekanisme Penyaluran Zakat Untuk Santri

Sebelum melakukan penyaluran pada program bantuan zakat untuk santri pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie lebih dulu melakukan beberapa mekanisme di antaranya, yaitu :

1. Pendataan

Pendataan calon penerima bantuan dilakukan oleh Tim Pelaksana Program Zakat untuk Santri yang mondok, pendataan masyarakat miskin yaitu pendataan melalui lembaga terkait Baitul Mal kabupaten/kota dan pendataan langsung oleh masyarakat miskin yang datang ke Baitul Mal Kabupaten Pidie untuk mangajukan permohonan bantuan.

Selanjutnya harus memenuhi persyaratan dan ketentuan- ketentuan yang ditetapkan Baitul Mal Kabupaten Pidie dan melengkapi kelengkapan administrasi seperti;

- Foto kopi KTP (orang tua), - Foto kopi Kartu Keluarga,

- Surat keterangan Miskin dari kepala desa, - Surat keterangan aktif dari dayah/pesantren - Pas photo 4x6 sebanyak 1 lembar

- Mengisi formulir yang tersedia

- Melampirkan nomor rekening (Bank Aceh) atas nama yang bersangkutan

Breaks dan data yang diterima akan dihimpun dan direkap menjadi data primer dan diserahkan ke bidang pengawasan untuk diverifikasi dan validasi.

2. Verifikasi dan Validasi

29

Verifikasi dan validasi dilakukan oleh Bidang Pengawasan Baitul Mal Kabupaten Pidie. Bidang Pengawasan menerima Berita Acara Penyerahan data masyarakat miskin yang membutuhkan dari Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan. Bidang Pengawasan melalui Tim Pelaksana Program membentuk Tim Verifikasi melalui Surat Tugas pimpinan Baitul Mal Kabupaten Pidie. Kemudian Tim menyerahkan laporan dan daftar hasil verifikasi (DHV) kepada bidang pengawasan. Berdasarkan laporan dan daftar hasil verifikasi (DHV) tim, bidang pengawasan melalui Tim pelaksana program menyusun nama-nama mustahik yang layak menerima bantuan dalam bentuk Keputusan Kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie dan menyerahkan kepada Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan sebagai dasar penyaluran.

3. Penyaluran

Penyaluran dilakukan secara kolektif oleh Tim Pelaksana Program Bantuan dana santri untuk yang mondok, bantuan dana santri yang diberikan berdasarkan kebutuhan santri tersebut. Penyaluran bantuan ini akan dilakukan di kantor Baitul Mal Kabupaten Pidie dengan menyerahkan bantuan langsung kepada mustahik. Sebelum penyerahan bantuan, terlebih dahulu dilakukan pengarahan mengenai kedudukan bantuan yang akan disalurkan, keberadaan Baitul Mal, dan lain-lain. Setiap mustahik akan memperoleh bantuan uang tunai sesuai dengan Keputusan Kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie, dengan membubuhkan tandatangan pada daftar

30

penerima bantuan serta menandatangani Surat Pernyataan yang telah dibubuhi materai Rp6000.

Tabel 3.1

Sumber : Baitul Mal Pidie Tahun 2017-2018 4. Monitoring dan Evaluasi

Bidang Pengawasan membentuk Tim monitoring dan Evaluasi, Tim melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dari awal perencanaan, proses hingga pelaporan. Melihat kesesuaian pelaksanaan dari rencana yang ditetapkan dan dampak bantuan terhadap mustahik penerima bantuan.Merumuskan kesimpulan dan menetapkan rekomendasi terhadap perbaikan pelaksanaan program.Kemudian Bidang Pengawasan menyerahkan laporan dan rekomendasi kepada Kepala Baitul Mal Kabupaten Pidie dan pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Pelaporan

a. Laporan Keuangan

Bendahara Pengeluaran membantu membuat laporan keuangan yang mencakup jumlah penerima bantuan, jumlah dana yang diterima per mustahik dan total dana yang disalurkan. Kemudian laporan keuangan dilampirkan dengan daftar tanda terima bantuan.

31

b. Laporan Kegiatan

Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan membuat Laporan Kegiatan yang mencakup pendahuluan, realisasi kegiatan, hasil yang dicapai , kesimpulan dan saran.

3.3 Teori Yang Berkaitan

3.3.1 Pengertian Mekanisme dan Penyaluran Dana

Mekanisme adalah suatu rangkaian kerja alat yang dipakaiuntuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses kerja, tujuannya yaitu untuk menghasilkan hasil yang maksimaldan mengurangi kegagalan. Sedangkan penyaluran dana zakat merupakan dana zakat yang diperoleh dari muzaki disalurkan kepada mustahik melalui lembaga pengelolaan zakat yang memiliki kewenangan untuk meneliti dan mencermati kategori delapan kelompok (asnaf) yang telah ditentukan syariat Islam yaitu (fakir, miskin, amil,mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, ibnusabil), (Hamka, 2012: 16).

Sistem penyaluran zakat mempunyai sasaran dan tujuan.

Sasarannya adalah pihak-pihak yang berhak menerima zakat. Sedangkan tujuannya adalah sesuatu yang dapat dicapai dari alokasi hasil zakat dalam kerangka sosial ekonomi, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang perekonomian sehingga dapat memperkecil kelompok masyarakat miskin yang pada akhirnya akan meningkatkan kelompok muzaki.

Dalam penyaluran zakat terdapat beberapa prinsip yang harus diikuti dan ditaati agar penyaluran itu dapat berhasil guna sesuai dengan yang diharapkan (Hanafia, 2011:34-37):

32

a. Prinsip Keterbukaan

Dalam penyaluran zakat hendaknya dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat umum. Hal ini perlu dilakukan agar Lembaga Amil Zakat sebagai pengelola zakat dapat dipercaya oleh umat.

b. Prinsip Sukarela

Dalam pemungutan dan penyaluran zakat, Lembaga Amil Zakat hendaknya senantiasa berdasar pada prinsip sukarela dari umat Islam yang menyerahkan harta zakat, dan tidak boleh ada unsur pemaksaan atau cara-cara yang dapat dianggap sebagai suatu pemaksaan.

c. Prinsip keterpaduan

Lembaga Amil Zakat sebagai organisasi yang pada awalnya berasal dari masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya mesti dilakukan secara terpadu diantara komponen-komponennya dengan melakukan tugas dan fungsinya secara kompak dan berupaya menghindarkan diri dari konflik yang bisa menghambat berjalannya tugas dan fungsi masing-masing.

d. Prinsip profesionalisme

Dalam penyaluran zakat harus dilakukan oleh mereka yang ahli dalam bidangnya, baik dalam administrasi, keuangan dan lain-lain.

e. Prinsip kemandirian

Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip profesionalisme pada gilirannya Lembaga Amil Zakat diharapkan menjadi lembaga Swadaya Masyarakat yang

33

mandiri dan mampu melaksanakan tugas serta fungsinya sendiri tanpa perlu menunggu bantuan dari pihak lain.

Para amil zakat diharapkan mampu melakukan pembagian porsi hasil pengumpulan zakat misalnya 60% untuk zakat konsumtif dan 40%

untuk zakat produktif. Program penyaluran hasil pengumpulan zakat secara konsumtif bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonomi para mustahik melalui pemberian langsung, maupun melalui lembaga-lembaga yang mengelola fakir miskin, panti asuhan maupun tempat-tempat ibadah yang mendistribusikan zakat kepada masyarakat.

Sedangkan program penyaluran hasil zakat secara produktif dapat dilakukan melalui program bantuan pengusaha lemah, pendidikan gratis dalam bentuk beasiswa dan pelayanan kesehatan gratis, (Ferdiana, 2017:71).

Dalam rangka mengelola dan memberdayakan potensi zakat sebagai sebuah kekuatan ekonomi masyarakat, keberadaan institusi zakat sebagai lembaga publik yang ada ditengah masyarakat menjadi sangat penting. Selain institusi zakat, dapat juga dilakukan oleh bank syariah dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang salah satu fungsinya adalah sebagai lembaga yang memiliki fungsi sosial. Peran bank syariah sebagai penghimpun dana ZIS merupakan implementasi dari fungsi sosial atau corporate social responsibility (CSR). Corporate social responsibility (CSR) didefinisikan sebagai kepedulian terhadap dampak segala aktivitas perusahaan pada kesejahteraan masyarakat, (Nasution, 2015:51).

34

3.3.2 Pengertian Zakat

Zakat secara bahasa: Mashdar dari “zaka asy-syai’u” yang artinya berkembang dan bertambahnya sesuatu. Maka az-zakah artinya adalah keberkahan, pertumbuhan, kebersihan dan kebaikan, (Al-mu‟jam Al-Wasith (I/398).

Sedangkan menurut pengertian syar‟i, zakat adalah jatah tertentu dari harta tertentu, di waktu tertentu, disalurkan kepada pihak-pihak tertentu.

Jatah yang dipungut dari harta ini disebut zakat karena bisa membuat harta orang yang membayarnya bertambah dan melimpah isinya menjaganya dari berbagai musibah dan disamping itu juga membuat jiwa orang yang menyedekahkannya suci. (Al-Majmu‟ An- Nawawi (V/324)) sebagaimana firman Allah Ta’ala:

ْمِهْيَلَع ِّلَصَو اَِبِ ْمِهْيِّكَزُ تَو ْمُهُرِّهَطُت ًةَقَدَص ْمِِلِاَوْمَا ْنِم ْذُخ ٌمْيِلَع ٌعْيَِسَ ُهّللّاَو ْمَُّلِ ٌنَكَس َكَتوهلَص َّنِا

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka…”

Zakat hukumnya fardhu ain bagi siapa saja yang telah memenuhi syarat wajibnya.Kewajibannya telah ditetapkan berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan Ijmak. Adapun Al-Quran, banyak sekali ayat-ayat yang mewajibkan dan membahas tentang zakat, sampai-sampai ia disejajarkan dengan shalat dalam delapan puluh dua ayat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang lima, ia merupakan pilar utama ajaran Islam ketiga setelah dua kalimat syahadat dan shalat.

35

Keutamaan dan Keuntungan Berzakat : (Salim, 2010) 1. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang baik yang

menjadi penghuni Jannah.

2. Zakat merupakan salah satu sifat orang-orang beriman yang berhak mendapat rahmat Allah.

3. Allah menumbuh-kembangkan harta zakat bagi orang yang membayarkannya.

4. Allah Ta‟ala melindungi orang yang membayar zakat dari panasnya hari Kiamat.

5. Zakat bisa menumbuh kembangkan harta dan membuka pintu rezeki bagi pelakunya.

6. Zakat adalah sebab turunnya berbagai kebaikan.

7. Zakat menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa.

8. Zakat membuktikan kejujuran iman orang yang membayarkannya. Karena harta adalah sesuatu yang disukai oleh jiwa.

9. Zakat mensucikan akhlak pembayarannya dan melapangkan dadanya.

10. Zakat melindungi dan membentengi harta dari ambisi orang-orang miskin dan ganguan para penjahat.

11. Zakat adalah bantuan bagi orang-orang fakir dan membutuhkan, menjadi sarana bagi mereka untuk memulai kembali suatu pekerjaan dan kesibukan ketika mereka mampu, memudahkan mereka agar bisa menjalani hidup yang mulia ketika mereka lemah.

12. Zakat adalah sumbangsih seorang muslim dalam menunaikan kewajiban sosialnya membantu Negara

36

Islam berupa dana di saat diperlukan, membekali pasukan, menghentikan serangan musuh, dan memenuhi kebutuhan orang-orang fakir hingga batas yang mencukupi.

13. Zakat adalah bentuk mensyukuri nikmat harta.

3.3.3 Landasan Hukum Zakat

Hukum mengeluarkan zakat adalah fardhu‟ain.Adapunbeberapa landasan hukum yang menegaskan tentang hukum zakatdiantaranya :

Firman Allah dalam Q.S Al-Bayyinah Ayat 5

َة َلََّصلا اوُميِقُيَو َءاَفَ نُح َنيِّدلا ُهَل َينِصِلُْمُ ََّللّا اوُدُبْعَ يِل َّلَِّإ اوُرِمُأ اَمَو َ َةاَكَّزلا اوُتْؤُ يَو َكِلهَذَو ُنيِد ِةَمِّيَقْلا

(Q.S Al- Bayyinah : 5) Artinya :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supayamenyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nyadalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya merekamendirikan shalat dan menunaikan zakat;

dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 43

َينِعِكاَّرلا َعَم اوُعَكْراَو َةاَكَّزلا اوُتآَو َة َلََّصلا اوُميِقَأَو

Q.S Al- Baqarah: 43) Artinya :“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat danruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.”

37

Firman Allah dalam Q.S At-Taubah Ayat 103

َ ْمِهْيَلَع ِّلَصَو اَِبِ ْمِهْيِّكَزُ تَو ْمُهُرِّهَطُت ًةَقَدَص ْمِِلِاَوْمَا ْنِم ْذُخ ٌمْيِلَع ٌعْيَِسَ ُهّللّاَو َ ْمَُّلِ ٌنَكَس َكَتوهلَص َّنِا

(Q.S At-Taubah: 103) Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, denganzakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka danmendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Mahamendengar lagi Maha mengetahui.”

Dari surah At-Taubah tersebut terdapat dua pelajaran yangdapat dipetik : 1. Mengeluarkan zakat, merupakan bukti kejujuranseseorang atas

pengakuan imamnya kepada Allah SWT.

2. Dalam menilai perbuatan baik orang lain, kita dituntutuntuk bersyukur kepada Allah dan termotivasi untukmelakukan perbuatan yang baik. Bahkan Rasulullah SAW, mengucap salam dan mendoakan orang-orangmengeluarkan zakat.

Selain itu, berdasarkan Q.S At-Taubah ayat 103, Allah SWT untuk menyucikan diri mereka dari sebagian dosamereka yang telah sampai nisab dan untuk menyucikanmereka dari sebagian dosa mereka yang telah merekakerjakan, karena ketika seseorang memberikan zakatnya,orang yang menerima zakat tersebut merasa bahagia atas apayang didapatkannya, kemudian akan mendoakan orang yangtelah memberikan sebagian dari hartanya untuk dizakatkanatau diberikan kepada yang kurang mampu.

38

3.4 Evaluasi Kerja Praktik

Selama penulis melakukan kegiatan Kerja Praktik di Baitul Mal Kabupaten Pidie, penulis banyak melakukan kegiatan seperti yang sudah dijelaskan dalam kegiatan praktik sebelumnya. Selama penulis melakukan Kerja Praktik banyak menemukan keunggulan-keunggulan yang ada di Baitul Mal Kabupaten Pidie, di antaranya adalah kerja sama tim, kedisiplinan dan sistem pelayanan yang sangat baik. Menurut penulis lembaga keuangan ini sudah menjalankan operasional kegiatan usahanya baik menghimpun dana dari para muzaki maupun menyalurkan dana untuk para mustahik sudah sesuai dengan prinsip syariah.

Pada saat penulis ditempatkan pada Bagian Pengumpulan dan Umum, penulis banyak membantu dalam hal menginput data, mempersiapkan data mustahik, menerima proposal dan lain-lain yang berhubungan dengan Bidang Pengumpulan dan Bidang Umum. Baitul Mal Kabupaten Pidie harus dapat mempertahankan serta meningkatkan dana untuk santri yang agar kebutuhan santri akan lebih terpenuhi, agar meningkatnya minat belajar santri dan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan sehingga mereka tidak mewarisi kemiskinan dari orang tuanya.

Adapun kekurangan yang penulis dapatkan selama Kerja Praktik adalah terbatasnya pegawai pada kantor Baitul Mal Kabupaten Pidie, hal ini menyebabkan kurang optimal dalam menjalankan atau mengoperasikan dana zakat yang ada, disamping itu kepedulian masyarakat pun masih rendah dalam hal membayar zakat dan memberi seminar atau sosialisasi ke masyarakat terpencil agar mengetahui apa saja program yang ada di Baitul Mal Kabupaten Pidie.

4.1 Kesimpulan

BAB EMPAT PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Mekanisme penyaluran dan pengawasan yang ditetapkan oleh Baitul Mal Kabupaten Pidie sudah bisa dinyatakan berhasil karena sudah dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dan penerima beasiswa tersebut memang sudah sesuai persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie.

2. Progam bantuan dana santri ini bertujuan untuk membantu santri-santri yang mondok agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada di dayah/pesantren tersebut, dan santri akan lebih termotivasi dan meningkatnya belajar.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah kerja praktik berakhir sebagai berikut:

1. Untuk Baitul Mal Kabupaten Pidie agar terus menjalankan mekanisme penyaluran dana zakat sesuai dengan SOP yang ada.

2. Untuk Baitul Mal Kabupaten Pidie terus melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya agar proses penyaluran dana zakat tetap tepat pada sasaran yang telah di tentukan.

3. Pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie mengirimkan surat teguran kepada usaha-usaha diperkampungan agar pengusaha mengerti seberapa besar penghasilan untuk mengeluarkan zakat.

39

40

4. Pihak Baitul Mal Kabupaten Pidie agar lebih sering melakukan sosialsasi ke pelosok desa agar mengetahui program yang ada di Kantor Baitul Mal Kabupaten Pidie.

5. Karyawan harus lebih disiplin dalam menghadiri kantor.

41

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahannya

Abdul Aziz, Hamka, 2012. Karakter Guru Profesional. Jakarta: Al- Mawardi

Baitul Mal (2019). Produk Baitul Mal Kabupaten Pidie. Diambil kembali dari http://baitulmal.pidiekab.go.id/index.php/produk

As-Sayyid Salim. Syaikh Abu Malik Kamal. (2010). Eskilopedi Shaum &

Zakat. Semarang: Granada Mediatama.

Baitul Mal Kab. Pidie (2017). Laporan Tahunan Program Penyaluran Zakat. Pidie : Baitul Mal Kab. Pidie

Baitul Mal Kab. Pidie (2018). Laporan Tahunan Program Penyaluran Zakat. Pidie : Baitul Mal Kab. Pidie

Baitul Mal Kab. Pidie (2018). Kriteria Mustahiq dan Syarat

Baitul Mal Kab. Pidie (2018). Kriteria Mustahiq dan Syarat

Dokumen terkait