PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 66 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 84 TAHUN 2019 TENTANG JASA PELAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR
Menimbang
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR,
a. bahwa sehubungan adanya penambahan pelayanan di Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi, maka Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2019 tentang Jasa Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi, perlu diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2019 ten tang Jasa Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi;
Mengingat
2
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41}
sebagaimana telah diubah dengan Undang
Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengu bah U ndang
Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur dan Undang
Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten/Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4 7, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
4
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 ten tang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
10. Peraturan Mtnteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ten tang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 360);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 ten tang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 874);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonsia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1213);
Memperhatikan
Menetapkan
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 625/Menkes/514/V /2010 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi Pegawai Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
17. Peraturan Bupati Blitar Nomor 40 Tahun 2008 tentang Pedoman Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Kabupaten Blitar;
18. Peraturan Bupati Blitar Nomor 45 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum "Ngudi Waluyo" Wlingi Kabupaten Blitar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 17 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun 2011 tentang Penjabaran Togas dan Fungsi Rumah Sakit Umum "Ngudi Waluyo"
Wlingi Kabupaten Blitar;
19. Peraturan Bupati Blitar Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Blitar;
Keputusan Bupati Blitar Nomor 188 / 255 / 409.012 / KPTS / 2008 tentang Penetapan Bapelkesmas RSUD "Ngudi Waluyo" Wlingi Kabupaten Blitar sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
MEMUTUSKAN
PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 84 TAHUN 2019 TENTANG JASA PELAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR.
6
Pasal I
Ketentuan Pasal 5 dalam Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2019 tentang Jasa Pelayanan Pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar (Berita Negara Kabupaten Blitar Tahun 2019 Nomr 85/E) diubah sebagai berikut:
Pasal 5
(1) Besaran Jasa Pelayanan ditentukan sebagai berikut:
a. besaran Jasa Pelayanan dari JKN ditetapkan 38°/o (tiga puluhdelapan persen) dari total pendapatan fasilitas RSUD berdasarkan kalim JKN;
b. besaran Jasa Pelayanan COVID-19 ditetapkan 38% (tiga puluhdelapan persen) dari total nilai klaim yang diterima; dan c. besaran Jasa Pelayanan di luar JKN dan di Paviliun.
(2) Rincian lebih lanjut mengenai besaran Jasa Pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf c tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.
Pasal II
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.
Ditetapkan di Blitar
pada tanggal 22 September 2020
Diundangkan di Blitar
pada tanggal 22 September 20 20
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR,
ttd
TOTOK SUBIHANDONO
BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2020 NOMOR 66/-t BUPATI BLITAR,
ttd RIJANTO
A. Rawat Jalan 1. Non Paviliun
LAMPIRAN
PERA TURAN BUPATI BLITAR NOMOR 66 TAHUN 2020 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 84 TAHUN 2019 TENTANG JASA PELAYANAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAK.IT UMUM DAERAH NGUDI WALUYO WLINGI KABUPATEN BLITAR BESARAN JASA PELAYANAN
a) Pemeriksaan sebesar SOo/o (lima puluh persen) dari .Jasa Layanan;
b) Konsultasi dengan dokter lain sebesar 50% (lima puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
c) Tindakan medik sebesar 60 % (enam puluh persen) dari Jasa Layanan.
2. Paviliun
a) Pemeriksaan sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan;
b) Konsultasi dengan dokter lain adalah sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
c) Tindakan medik adalah sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan.
B. Instalasi Gawat Darurat 1. Pemeriksaan :
a) Prioritas 3 Layanan;
85%, (delapan puluh lima persen) dari Jasa
b) Prioritas 2 : 85% (delapan puluh lima persen) dari Jasa Layanan;dan
c) Prioritasl : 55% (lima puluh lima persen) dari Jasa Layanan.
2. Pembagian jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat :
a) Dokter spesialis 10% (sepuluh persen) dari jasa pelayanan;
b) Dokter IGD 30% (tiga puluh persen) dari Jasa Layanan; dan c) Perawat IGD 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan.
3. Konsultasi dokter lain sebesar 80% (delapan puluh persen) dari J asa Layanan.
4. Surat Keterangan Visum sebesar 90°/o (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan.
5. Tindakan medik adalah sebesar 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan.
C. Ruang Rawat Inap 1. Non Paviliun:
a) Visite adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan;
b) Konsultasi dengan dokter lain adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan;
c) Pelayanan keperawatan 80% (delapan puluh persen) dari jasa layanan; dan
d) Tindakan medik adalah sebesar 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan;
2. Paviliun
a) Visite adalah sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan;
b) Konsultasi dengan dokter lain adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan;
c) Pelayanan keperawatan sebesar 90% ( sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
d) Tindakan medik sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari jasa layanan.
3. One Day Care Non Paviliun
Tindakan medik one day care sebesar 60% (enam puluh persen) dari J asa Layanan.
3
4. Perinatal
a) Visite sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan;
b) Konsultasi dengan dokter lain adalah sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa layanan;
c) Pelayanan keperawatan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa layanan; dan
d) Tindakan medik adalah sebesar 60°/c> (enam puluh persen) dari Jasa layanan;
5. Perawatan Intensif (ICU 1, 2, 3, ICCU, PICU, NICU):
a) Visite sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan;
b) Konsultasi dengan dokter lain adalah sebesar 80°/o (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan;
c) Pelayanan keperawatan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
d) Tindakan medik adalah sebesar 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan.
D. Kamar Bersalin
1. Untuk Non Paviliun
a) Paket persalinan sebesar 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
b) Tindakan medik sebesar 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan.
2. Untuk Paviliun
a) Paket persalinan sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari Jasa Layanan;dan
b) Tindakan medik sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan.
E. Kamar Operasi
1. Non paviliun sebesar 70%(tujuh puluh persen) dari Jasa Layanan;
2. Paviliun sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan;
3. Kamar bersalin non paviliun sebesar 60% (enam puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
4. Kamar bersalin paviliun sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan.
F. Penunjang Medik 1. Laboratorium :
a) Non paviliun sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Jasa Layanan; dan
b) Paviliun sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Jasa Layanan.
2. Radiologi :
a) Non paviliun sebesar 30% (tiga puluh persen} dari Jasa Layanan;dan
b) Paviliun adalah sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Jasa Layanan.
3. Gymnasium sebesar 50% (lima puluh persen) dari Jasa Layanan.
4. Bank Darah sebesar 20% (dua puluh persen) dari Jasa Layanan.
5. Instalasi Farmasi sebesar 6,25% (enam koma dua puluh lima persen) dari hasil penjualan obat.
6. Hemodialisis sebesar 26% (dua puluh enam persen) dari Jasa Layanan.
7. Histopatologi sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Jasa Layanan 8. Paraklinik :
a) Treatmill, Endoscopy Echokardigrafi / USG 4 D.
1) Non Paviliun sebesar 50%, (lima puluh persen) dari Jasa Layanan;dan
2) Paviliun sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari Jasa Layanan.
G. Penunjang Non Medis Ambulan
1. Mobil Jenazah sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Jasa
Layanan.
5
2. Mobil Arnbulan:
a) dengan perawat sebesar 40% (empat puluh persen) dari Jasa Layanan;dan
b) tanpa perawat sebasar 20% (dua puluh persen) dari Jasa Layanan.
H. Besar Jasa Pelayanan CSSD dan Loundry :
1. non pavilun sebesar 23% (dua puluh tiga persen) dari Jasa Layanan;dan
2. paviliun sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Jasa Layanan.
I. Besaran Jasa Pelayaan Forensik dan Pemulasaran Janazah:
1. Pelayanan yang dilakukan dokter sebesar 60% (enam puluh persen)dari Jasa Layanan;
2. Pelayanan (selain penyimpanan kenazah) yang dilakukan oleh selain dokter sebesar 50% (lima puluh persen) dari Jasa Layanan;
dan
3. Penyimpanan jenazah sebesar 10% (sepuluh persen) dari Jasa Layanan.
J. Terhadap pelayanan pendidikan, pelatihan, penelitian dan magang diberikan jasa pelayanan dan bimbingan sebesar 90% (sembilan puluh persen).
K. Instalasi Gizi sebesar 70°/o (tujuh puluh persen) dari Jasa Layanan.
BUPATI BLITAR, ttd
RIJANTO