• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Rekreasi Sengkaling, yang mana perusahaan tersebut bergerak dibidang pariwisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Rekreasi Sengkaling, yang mana perusahaan tersebut bergerak dibidang pariwisata"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berencana mengambil tempat di PT. Taman Rekreasi Sengkaling, yang mana perusahaan tersebut bergerak dibidang pariwisata di Kota Malang. Perusahaan pariwisata ini beralamatkan di Jl. Raya Sengkaling No.188, Jetis, Dadaprejo, Kec. Karang Ploso, Kota Batu, Jawa Timur.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 8) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

(2)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan maupun karyawati di PT. Taman Rekreasi Sengkaling, Jetis, Dau, Jawa Timur.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representative (mewakili). Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Menurut Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada PT. Taman Rekreasi Sengkaling yang berjumlah 50 orang (saat pandemi). Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai total sampling atau sampel jenuh.

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015) definisi operasional variabel adalah suatu atribut: atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi operasional dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 :

(3)

Tabel 3.1

Variabel, Konsep Variabel, Indikator

No. Variabel Konsep Variabel Indikator 1. Kecerdasan

Emosional (X1)

Kecerdasan emosional berarti kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar (KBBI), yang ada pada PT. Taman Rekreasi Sengkaling.

Lebih lanjut Goleman (2015) merinci lagi aspek-aspek kecerdasan emosi secara khusus sebagai berikut: 1. Mengenali emosi diri (X1.1) 2. Mengelola emosi (X1.2)

3. Memotivasi diri sendiri (X1.3, X1.4)

4. Mengenali emosi orang lain(X1.5) 5. Membina hubungan (X1.6, X1.7) 2. Kecerdasan Spiritual (X2) Eckersley (2002) menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual didefinisikan sebagai perasaan intuisi yang dalam terhadap

keterhubungan dengan dunia luas didalam hidup, yang ada pada PT. Taman Rekreasi Sengkaling.

Zohar dan Marshall (2005) menguji SQ dengan hal-hal berikut:

1. Kemampuan bersikap fleksibel (X2.1)

2. Kesadaran diri yang tinggi (X2.2) 3. Kemampuan untuk menghadapi

dan memanfaatkan penderitaan (X2.3, X2.4)

4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit yaitu ikhlas dan pemaaf. (X2.6)

5. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu (X2.7) 6. Kualitas hidup (X2.5)

7. Berpandangan holistik (X2.8) 8. Kecenderungan bertanya yaitu

kemampuan berimajinasi dan keingintahuan yang tinggi. (X2.9) 9. Bidang mandiri (X2.10)

3. Kinerja Karyawan (Y)

Campbell dalam Ramalu, Wei, dan Rose (2011) berpendapat bahwa kinerja merupakan fungsi dari pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan motivasi yang diarahkan dalam perilaku, yang ada pada PT. Taman Rekreasi Sengkaling.

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu menurut Robbins (2006) ada enam, yaitu:

1. Kualitas (X3.1, X3.2) 2. Kuantitas (X3.3) 3. Ketepatan waktu (X3.4) 4. Efektivitas (X3.5) 5. Kemandirian (X3.6) 6. Komitmen Kerja (X3.7, X3.8)

(4)

E. Jenis dan Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data, yaitu:

a. Sumber data primer

Yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini kuisioner atau survey kepada karyawan atau karyawati PT. Taman Rekreasi Sengkaling

b. Sumber data skunder

Yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini, dokumentasi dan angket merupakan sumber data sekunder.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian terhadap masalah yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Angket/Kuisioner

Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya atau hal-hal yang dirasakan oleh karyawan selama terikat dengan perjanjian yang telah disepakati dengan organisasi tersebut dengan cara membagi langsung dengan responden yang

(5)

bersangkutan, angket dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan pada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono,2008).

2. Metode Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015) wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. Yang mana nantinya metode wawancara ini akan dilakukan kepada karyawan di PT. Taman Rekreasi Sengkaling.

G. Teknis Pengukuran Data

Pada penelitian ini analisis data diperoleh dari wawancara, observasi, dan menyebar kuisioner dengan cara mengolah data ke dalam kategori, mengelompokkan, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih yang mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh penulis dan pembaca.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2014) skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi subyek tentang penelitian yang dilakukan. Skala likert membagi nilai jawaban responden menjadi 5 tingkat, yaitu:

Tabel 3.2. Pilihan Jawaban Responden

Jawaban Item Pertanyaan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

(6)

Jawaban Item Pertanyaan Skor

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2014:93)

Dari jawaban responden selanjutnya data akan dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jawaban Sangat Setuju diberi nilai 5 (lima) sebagai tingkat tertinggi dalam pengukuran

2. Jawaban Setuju diberi nilai 4 (empat) sebagai tingkat tinggi dalam pengukuran

3. Jawaban Netral diberi nilai 3 (tiga) sebagai tingkat cukup tinggi dalam pengukuran

4. Jawaban Tidak Setuju diberi nilai 2 (dua) sebagai tingkat rendah dalam pengukuran

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1(satu) sebagai tingkat sangat rendah dalam pengukuran jawaban

H. Uji Instrument a. Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,30 maka item terebut dinyatakan tidak valid.

(7)

b. Uji Reabilitas

Menurut Ghozali (2013:47) Uji reliabiiltas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kousioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih besar dari 0,70. Menurut Ghozali (2013:38) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,70.

I. Teknis Analisis Data 1. Rentang Skala

Menurut Sugiyono (2011:180) analisis rentang skala digunakan oleh peneliti untuk mengolah data mentah berupa angka yang kemudian diartikan dalam pengertian kualitatif. Untuk mengetahui Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual serrta pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Taman Rekreasi Sengkaling, maka diperlukan rentang skala yang menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑅𝑠 =𝑛(𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan : Rs = rentang skala n = jumlah sampel

m = jumlah alternative jawaban

(8)

Responden = 50 Rentang skala = 40

Hasil rentang skala terendah = 50 x 1 = 50 Hasil rentang skala tertinggi = 50 x 5 = 250

RS = 50 (5−1) 5

=

50 𝑥 4 5

=

200 5

=

40

Jadi nilai rentang skala yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut adalah senilai 40 dengan bobot terendah 50 dan yang tertinggi adalah 250. Dengan demikian untuk menentukan skor rata-rata rentang skala yaitu didapat dengan cara mengukur skor dan tinggi rendahnya dari setiap kriteria yang mana total keseluruhan skor item nantinya akan dibagi dengan total dari jumlah sampel sehingga didapatkan nilai skor rata-rata rentang skala. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui rentang pada skor rentang skala dituliskan pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3 Rentang Skala Tata Letak

Rentang Skala K. Emosional (EQ) K. Spiritual (SQ) Kinerja Karyawan 50-89 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

90-129 Rendah Rendah Rendah

130-169 Cukup Cukup Cukup

170-209 Tinggi Tinggi Tinggi

210-250 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Setelah mengatahui hasil rentang skala tersebut selanjutnya menghitung hasil total rentang skala pada setiap pernyataan. Total rentang skala pada setiap pertanyaan akan dinyatakan baik apabila sesuai pada tabel rentang skala diatas dan akan dinyatakan tidak baik apabila rentang skalanya tidak sesuai pula. Rentang skala ini digunakan untuk rumusan yang pertama.

(9)

2. Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

Dalam Supriyanto & Masyhuri, (2010:256), Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikasi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnove ’’,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heterokdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, hal tersebut dinamakan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model regresi, maka dapat dilihat pada scatterplot model tersebut. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Titik-titik (data) menyebar di atas dan di sekitar angka 0 2) Titik-titik (data) tidak mengumpul hanya dibawah saja

3) Penyebaran titik-titik (data) tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

(10)

4) Penyebaran titik-titik (data) sebaiknya tidak berpola c. Uji multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi masalah multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Varience Inflation Factor (VIF). Pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk melihat pengaruh dua variabel terikat secara bersama-sama yang ditunjukan oleh koefisien regresi (bi). Rumus persamaan regresinya adalah:

Y= a + b1X1 + b2 X2 + e Keterangan: Y = kinerja karyawan A = konstanta b1 b2 = koefisien regresi X1 = kecerdasan emosional X2 = kecerdasan spiritual E = Variabel penganggu J. Uji Hipotesis

a. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat secara berbersama-sama bersama-sama (Sugiyono, 2005) yaitu dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel pada tingkat

(11)

kepercayaan 5% apabila F hitung > F tabel maka semua variabel bebas berpengaruh secara bersama sama terhadap variabel terikat.

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji parsial adalah uji statistik secara individu untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2005). Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial (sendiri-sendiri). Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai pada T tabel. Apabila T tabel > T hitung dengan signifikansi dibawah 0,05 (5%). Maka secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.

Gambar

Tabel 3.2. Pilihan Jawaban Responden
Tabel 3.3 Rentang Skala Tata Letak

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengolahan data dan interprestasi data pada masing-masing variabel disimpulkan hasil penelitian: (1) Struktur organisasi pada SMK SMTI Kementerian Perindustrian

Program PPG dianggap merupakan program yang tepat untuk menghasilkan guru yang bermutu karena program PPG memberikan pengalaman dalam hal mempersiapkan pembelajaran dan

Metodologi penelitian terdiri dari:(1) studi pustaka,(2)pengukuran measuring section (MS), (3)pengambilan sampel batubara, (4)tahap pengujian laboratorium ( proximate

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan implementasi model pembelajaran Think Talk Write (TTW) berbasis etnomatematika dan

Kajian ini penting untuk para pelajar untuk mengenalpasti tahap kebimbangan mereka dan bertindak untuk mengatasi agar mereka hidup dengan lebih selesa dan

penelitian menunjukkan bahwa perlakuan inokulan II: 2 Bakteri + 2 Khamir + pupuk anorganik 50% (P3), memberikan waktu berbunga paling cepat, yaitu 84,25 hari lebih cepat

Seperti yang terlihat di atas, karena perilaku hasil simulasi dengan data berbeda maka selanjutnya dilakukan pengembangan model untuk mengetahui variabel apa yang mempengaruhi

^ Almarhum ibnkn HJ Asnawati yang telah melahirkanku dan membesarkaBlni dengan pennh fccsatNiniD dan keikhlasan serta memberikan bantnan spiritual dan moril sehingga akn dapat