• Tidak ada hasil yang ditemukan

INF MARITIM. Dirjen Agus: Protokol Kesehatan Cegah Covid-19 Tetap Dilaksanakan. New Normal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INF MARITIM. Dirjen Agus: Protokol Kesehatan Cegah Covid-19 Tetap Dilaksanakan. New Normal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

edisi 5 tahun 2020

MARITIM INF New Normal

dirjen agus: protokol

kesehatan Cegah Covid-19

tetap dilaksanakan

(2)

kolom R edaksi

susunan pengurus penanggung jawab Direktur Jenderal Perhubungan Laut Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

pengarah

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktur Kepelabuhanan Direktur Perkapalan dan Kepelautan

Direktur Kenavigasian

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai redaktur pelaksana

Wisnu Wardana redaktur Benny Sanjaya Bahusin

penyunting/editor Silo Darmono

staf redaksi Presti Febriana Putri Mayan Kalingi Khrisna Dwi Nugraha

Khairil Nur Wibowo Kandi Tri Astuti Jonius A Saragih

Anik Vianti Desain Grafis & Fotografer

Tim Desain Grafis Indi Astono Abdurahman Dhia Hanifa Muti

Achmad Luthfi sekretariat Rustam Hidayat

Ibrahim Pilpala alamat redaksi

Gedung Karya Lt. 15. Kementerian Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.8. Jakarta 10110

021 – 3847118 ext. 4135 djplkemenhub151@gmail.com

PERHUBUNGAN LAUT

New Normal akan juga menjadi bagian dari di- namika operasional dan pelayanan transportasi laut, terutama dalam pengangkutan penumpang.

Era baru itu menuntut bentuk diferensiasi pelayanan dan sekaligus regulasi yang tetap dapat mengedepankan operasional transpor- tasi laut dalam konteks keselamatan serta juga menjaga aspek kesehatan.

Seperti ditegaskan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R Agus H Purnomo, bahwa transportasi laut akan kembali beraktivitas secara normal namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam konteks itu, maka para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) termasuk jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhu- bungan Laut diminta untuk terus bersinergi dengan semua pihak terkait seperti Pemerintah Daerah dan Gugus Tugas Covid-19 untuk men- dukung penera pan protokol kesehatan Covid-19 di masa New Normal nanti.

Dengan demikian, jajaran Ditjen Perhubungan Laut harus bekerja double track. Di samping menjaga keselamatan pelayaran dan lingkungan maritim, secara linear mengawal implementasi Standard Operational Procedure (SOP) Protokol Covid-19.

Melaksanakan tugas menegakkan aspek keselamatan pelayaran dan Protokol Covid-19 tersebut merupakan pekerjaan mulia dalam melayani dan melindungi publik.

Kita pasti dapat membuktikannya. Selamat

Transportasi Laut Sambut

New Normal

(3)

susunan pengurus penanggung jawab Direktur Jenderal Perhubungan Laut Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

pengarah

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktur Kepelabuhanan Direktur Perkapalan dan Kepelautan

Direktur Kenavigasian

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai redaktur pelaksana

Wisnu Wardana redaktur Benny Sanjaya Bahusin

penyunting/editor Silo Darmono

staf redaksi Presti Febriana Putri Mayan Kalingi Khrisna Dwi Nugraha

Khairil Nur Wibowo Kandi Tri Astuti Jonius A Saragih

Anik Vianti Desain Grafis & Fotografer

Tim Desain Grafis Indi Astono Abdurahman Dhia Hanifa Muti

Achmad Luthfi sekretariat Rustam Hidayat

Ibrahim Pilpala alamat redaksi

Gedung Karya Lt. 15. Kementerian Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.8. Jakarta 10110

021 – 3847118 ext. 4135 djplkemenhub151@gmail.com @djplkemenhub151

Ditjen Perhubungan Laut dan Fan Page

“Era New Normal pada transportasi laut akan di- berlakukan, di mana masya- rakat akan mulai kembali beraktivitas secara normal namun harus tetap mene- rapkan protokol kesehatan guna mencegah penyeba- ran Covid-19,” jelas Dirjen Perhubungan Laut Kemen- terian Perhubungan R Agus H Purnomo

New Normal

Dirjen Agus: Protokol

Kesehatan Cegah Covid-19 Tetap Dilaksanakan

New Normal atau tatanan

hidup yang baru segera

diterapkan, tak terkecuali

pada moda transportasi

laut. Masyarakat akan

kembali beraktivitas

seperti sedia kala dengan

gaya hidup berbeda dari

sebelumnya, dampak

pandemi Covid-19.

(4)

di sela-sela kunjungan kerja di Pelabuhan Merak dan Panjang, Sabtu (30/5/2020).

Terkait dengan kondisi ini, para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) termasuk KSOP diminta untuk terus bersinergi dengan semua pihak terkait seperti Peme- rintah Daerah dan Gugus Tugas Covid-19 untuk mendukung penerapan protokol kesehatan Covid-19 di masa New Normal nanti.

Para petugas di lapangan maupun operator kapal kata dia, dapat melaksana- kan pengawasan dan pengaturan sebaik mungkin terhadap mekanisme pemesa- nan tiket maksimal 50 % dari kapasitas kapal.

“Semua tetap melaksanakan sesuai protokol kesehatan Covid-19, seperti

melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para calon penumpang, penerapan physical distancing dan menyediakan tem- pat cuci tangan dan hand sanitizer bagi para penumpang,” tuturnya.

Selain regulator di pelabuhan, peran operator pelabuhan dan perusahaan pela- yaran juga sangat penting dalam mendu- kung New Normal sesuai tupoksi masing- masing. Oleh karenanya, semua pihak wajib memastikan setiap penumpang yang naik ke kapal dalam keadaan sehat dan memiliki dokumen pendukung yang dipersyaratkan.

“Seluruh proses pengangkutan pe- numpang dari awal hingga tiba di pe- labuhan tujuan harus menerapkan pro- tokol kesehatan yang berlaku, termasuk

(5)

menyiapkan ruang karantina di kapal beserta dokter/tenaga medis bila ada penumpang yang sakit,” ujar Dirjen Agus.

Di tempat terpisah, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko menyampaikan bahwa guna mengantisipasi pemberlakukan New Normal pihaknya mengikutsertakan ope- rator BUMN yaitu PT Pelni dan para ope- rator swasta lainnya berkaitan dengan penyediaan tiket angkutan laut dengan te- tap menegakan aturan protokol Covid-19.

“Penumpang harus melengkapi syarat- syarat seperti harus adanya surat keseha- tan bebas covid-19 dari hasil rapid test, PCR/Swab test dan syarat lain yang telah ditetapkan ketika penumpang akan naik kapal,” ucapnya.

Bagi calon penumpang angkutan laut yang akan naik kapal apabila tidak me- leng kapi persyaratan sesuai Standard Ope­

rational Procedure (SOP) Protokol Covid-19 tentunya tidak boleh dilayani atau diberi- kan izin untuk ikut naik ke kapal. (presti)

(6)

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian

Perhubungan R Agus H Purnomo meninjau layanan di Pelabuhan Merak dan Panjang pada masa

angkutan Lebaran di masa pandemi Covid-19, di mana terdapat larangan mudik dan pengendalian transportasi sesuai PM 25/2020 dan diubah ke KM 116/2020 terkait perpanjangan hingga 7 Juni 2020 dari sebelumnya hingga 31 Mei 2020.

Dirjen Perhubungan

Laut Tinjau Layanan

di Pelabuhan Merak

dan Panjang

(7)

Pengawasan dilaksanakan oleh syahbandar pelabuhan dan gugus tugas covid-19 di pelabuhan, berkoordinasi dengan TNI/Polri setempat. Pengawasan berupa pos koordinasi sebagai titik penge- cekan (check point) dan dilaksanakan pada akses utama keluar dan/atau masuk pada terminal penumpang di pelabuhan.

“Pengawasan yang dilakukan oleh syahbandar setempat terhadap angkutan penumpang tersebut juga berlaku ter- hadap pengoperasian angkutan barang/

logistik,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/4/2020).

Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa kapal logistik yang dioperasikan tidak dimanfaatkan atau disalahgunakan untuk mengangkut penumpang.

Selama masa larangan penggunaan sarana transportasi laut untuk mudik tahun 2020, Badan Usaha Transportasi Laut juga diwajibkan mengembalikan biaya jasa transportasi laut (refund ticket) kepada calon penumpang secara penuh.

Pengembalian biaya tiket 100% secara tunai, melakukan penjadwalan ulang (re­schedule), atau melakukan peruba- han rute pelayaran (re­route). Sedangkan penjadwalan ulang dan perubahan rute pelayaran tersebut berlaku selama satu tahun untuk satu kali pemesanan ulang.

“Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) terus disiagakan untuk keselamatan dan keamanan pela- yaran selama masa pandemi Covid-19 terutama pada saat pemberlakuan kebija- kan larangan mudik Lebaran tahun 2020,”

ungkapnya.

Dengan demikian, sejak Permenhub No 25/2020 ini mulai berlaku, ketentuan mengenai pengendalian transportasi untuk kegiatan mudik tahun 2020 seba- gaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (Silo)

(8)

Cegah rusak dan tenggelam, kapal wisata hendaknya tetap diawaki meski tak beroperasi selama masa pandemi Covid-19.

Hal itu mengingat banyaknya kapal wisata yang diketahui tak terawat, di antaranya di kawasan wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pela- buhan (UPP) Kelas II Labuan Bajo Simon B. Baon turut prihatin terhadap kondisi demikian serta mewajibkan kepada para pemilik kapal untuk tetap memperhatikan kondisi kapal wisatanya masing-masing.

“Kami mewajibkan bagi kapal-kapal yang berlabuh dan/atau bersandar di wi- layah kerja Kantor Unit Penyelenggara pelabuhan Kelas II Labuan Bajo untuk di- awaki dan dijaga oleh awak kapal minimal dua anak buah kapal (ABK) satu orang ba- gian deck dan satu orang lagi bagian mesin yang berkompeten dan bersertifikat se- suai dengan Peraturan Perundangan-un- dangan yang berlaku,” ujar Simon di Kab.

Manggarai Barat NTT, Jumat (29/5/2020).

Cegah Rusak, Kapal Wisata Hendaknya Tetap Diawaki

Meski Tak Beroperasi

tersebut tertuang dalam Surat Edaran yang telah diterbitkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo Nomor UM.003/2/14/UPP.

LBJ-2020 pada 26 Mei 2020 tentang Penga- wakan Kapal yang Berlabuh / Sandar di Wilayah Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo.

Dia menyampaikan, kondisi kapal saat ini cukup memprihatinkan. Seluruh perut kapal sudah penuh air dan hanya menyi- sakan bahu sisi kiri kanal kapal, sedikit di atas permukaan laut sehingga menye- babkan beberapa diantaranya tenggelam.

Bagi seluruh penanggungjawab kapal wisata yang ada di Labuan Bajo untuk tidak mengabaikan Surat Edaran yang telah dikeluarkan. “Agar Surat Edaran tersebut untuk dipedomani dan dilaksa- nakan. Bagi yang melanggar akan diberi- kan sanksi kepada pemilik/operator dan/

atau nakhoda sebagai penanggung jawab umum di atas kapal sesuai dengan Pera- turan Perundangan-undangan yang ber-

(9)

Seluruh Wilayah Berkomitmen Tegakkan Protokol Kesehatan di Pelabuhan

Penerapannya baik terhadap penum- pang yang akan naik maupun turun kapal, maupun kru kapal dan petugas di pelabuhan.

Seperti contohnya di Sulawesi Sela- tan, Kalimantan, Tanjung Balai Karimun dan Jawa Tengah serta Jawa Timur. Hal itu terbukti saat Eselon II melaksanakan monitoring di beberapa pelabuhan di kota- kota dimaksud.

Pengenaan masker, alat pelindung diri (APD), sering mencuci tangan dengan sabun atau menyemprotkan disinfektan, menjadi kewajiban penumpang, kru, atau petugas di pelabuhan.

Direktur Kenavigasian Hengki Angka- sawan saat memonitor ke wilayah Sulsel, melihat kondisi yang kondusif serta

disiplin di area pelabuhan.

Begitu juga dengan Direktur Perkapa- lan dan Kepelautan Capt Sudiono di kala kunjungan kerja di Jawa Tengah.

Menyaksikan langsung kondisi arus logistik dengan senantiasa mengusung prosedur kesehatan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Capt. Wisnu Handoko melihat ke- sungguhan dari pelabuhan-pelabuhan di Kalimantan dalam menegakkan keseha- tan di area pelabuhan dan kapal.

“Kami tegaskan, agar protokol Covid-19 tetap secara tegas diterapkan dalam masa New Normal yang segera pemberlakuannya nanti harus disikapi dengan bijak oleh semua pihak,” ujar Capt. Wisnu. (silo)

Seluruh wilayah berkomitmen tegakkan protokol kesehatan di pelabuhan sesuai ketentuan dalam

penanganan

Covid-19.

(10)

Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini,

penerapan protokol kesehatan sangat penting untuk selalu diterapkan, khususnya pada moda transportasi. Penerapan protokol kesehatan di simpul-simpul transportasi diyakini dapat membantu menekan dan

Direktur KPLP: Kemenhub Pastikan Protokol Kesehatan Konsisten Diterapkan

di Pelabuhan

(11)

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhu- bungan Ahmad menegaskan hal itu di sela-sela melakukan tinjauan lapangan ke Pelabuhan Jangkar, Jawa Timur ber- samaan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi guna pemantauan pengendalian Angkutan Laut lebaran tahun 2020 dalam rangka percepatan penanganan pencega- han penyebaran Covid-19.

“Alhamdulillah hasil monitoring yang kami laksanakan sejauh ini sudah berjalan dengan baik, petugas tetap melakukan pengecekan rutin terhadap penumpang ferry, baik dari Pelabuhan Jangkar tujuan Pulau Raas maupun Sapudi Kalianget oleh petugas KKP dan Puskesmas Jangkar,”

ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pe- labuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan Capt.

Miftahul Hadi yang turut hadir menjelas- kan mekanisme pelayanan transportasi laut dengan kapal Ferry dan pelayanan Pos Pengamanan Ketupat Semeru 2020 serta Pos Check Point Covid-19 di Pela- buhan Jangkar.

“Setiap penumpang yang masuk kepe- labuhan jangkar dan menyeberang ke Ke- pulauan Madura (Sapudi Raas) dilakukan pemeriksaan medis baik dari UPT Puskes- mas maupun pihak KKP Probolinggo di Panarukan, baik cek tensi, suhu, serta diberikan surat keterangan sehat bagi setiap calon penumpang bagi yang sudah dinyata kan sehat dan berlaku tujuh hari yang dikeluarkan oleh UPT Luskesmas dan dilegalkan oleh KKP probolinggo di Panarukan,” ujar Miftahul.

Dalam rangkaian kunjungan kerja ter- sebut, Ahmad juga meninjau pembangu- nan Dermaga Baru di Pelabuhan Jangkar dan melakukan tinjauan lapangan ke Pe- labuhan Kalianget Madura yang biasa- nya padat penumpang di masa angkutan Lebaran.

“Kepada seluruh petugas untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan di se- tiap pelabuhan bersama-sama dengan stakeholder terkait. Hal ini merupakan ikhtiar kita dalam membantu pencega- han penyebaran Covid-19. Tetap jaga kesehatan dan tetap semangat,” tutup Ahmad. (silo)

(12)

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad, menjelaskan bahwa SE tersebut dikeluarkan dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi terkini di mana Pemerintah telah mengi- zinkan kembali pengoperasian transpor- tasi laut untuk melayani kepentingan orang dan/atau kegiatan tertentu secara terbatas.

“Mempertimbangkan hal tersebut, kami menganggap perlu mengeluarkan aturan-aturan yang dapat mengantisipasi penularan/penyebaran Covid-19, khusus- nya kepada para Tim Boarding Officer yang bertugas melaksanakan patroli dan pemeriksaan di atas kapal,” ujar Ahmad di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).

SE 22 Tahun 2020, menurutnya

kepada Tim Boarding Officer, meliputi pe- tunjuk operasional sebelum pemeriksaan, prosedur pemeriksaan, dan setelah peme- riksaan.

Sebelum melaksanakan pemeriksaan dan meninggalkan pangkalan, kapal wajib disemprot dengan cairan disinfektan, dan seluruh ABK kapal wajib melakukan Rapid Test. Selain itu, physical distancing juga harus tetap diberlakukan selama di atas kapal dan harus menyediakan Alat Pelin- dung Diri (APD) sesuai dengan standard penanganan Covid-19 sebanyak jumlah ABK di atas kapal.

“Selama pemeriksaan, para petugas juga wajib melaksanakan komunikasi yang baik dengan kapal yang akan dipe- riksa, apakah kapal yang akan diperiksa

Petunjuk Operasional Patroli dan Pemeriksaan Kapal di Masa Pendemi Covid-19 Diterbitkan

Menyusul

diterbitkannya

Surat Edaran

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Laut Nomor SE

21 Tahun 2020

padal 8 Mei 2020

tentang Petunjuk

Operasional

Transportasi

Laut untuk

Pelaksanaan

Pembatasan

Perjalanan Orang

Dalam Rangka

Percepatan

Penanganan

Covid-19,

(13)

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Rahmatullah mengatakan bahwa selama ini di Pelabuhan Makassar telah terbentuk dan aktif bertugas Satgas Terpadu Covid-19 Transportasi Laut di Propinsi Sulawesi Selatan.

“Satgas Terpadu ini bertugas untuk me- laksanakan pengawasan, pengendalian dan penegakkan hukum bagi perjalanan orang yang menggunakan transportasi laut melalui Pelabuhan di Propinsi Su- lawesi Selatan,” ungkapnya di Makassar , Rabu (27/5/2020).

Intinya kata dia, Pelabuhan Makassar dan semua pelabuhan di Propinsi Sulawesi Selatan siap mendukung bila kebijakan pemerintah terkait penerapan New Normal mulai Juni 2020, karena semua pelabuhan di Sulawesi Selatan telah menyiapkan pengawasan dan pengendalian sesuai protokol Covid-19. “Termasuk pengawa- san dalam pen jualan ticket oleh Operator Kapal maksimal 50 % dari kapasitas kapal

agar physical distancing bisa diterapkan,”

tutur Rahmatullah.

Seperti diketahui, guna memulihkan roda ekonomi agar bisa kembali berjalan normal sebagai dampak wabah Pandemi Covid-19, Pemerintah akan memberla- kukan kondisi New Normal, yaitu suatu perubahan perilaku untuk tetap menja- lankan aktivitas secara normal.

Namun begitu, tetap menerapkan pro- tokol kesehatan guna mencegah terjadi- nya penularan Covid-19. Dengan pem- berlakuan kondisi New Normal ini maka seluruh unsur dan lapisan masyarakat diharapkan dapat mendukung kebijakan New Normal ini termasuk pada sektor angkutan laut. (mayan)

Selatan Aktifkan Satgas

Terpadu Covid-19

(14)

IMO Gelar Sidang Dewan Luar Biasa Secara Virtual

Sebagai dampak Pandemi Covid-19, Dewan International Maritime

Organization (IMO) menggelar Informal Session IMO Council

Extraordinary atau Sesi Informal 1 Sidang Council Luar Biasa ke-32

(15)

Sesi diskusi informal ini merupakan yang pertama dari tiga sesi diskusi infor- mal yang telah disepakati untuk digelar guna memfasilitasi pertukaran pandangan yang lebih baik tekait penyelenggaraan Sidang Dewan IMO Luar Biasa ke-32 yang digelar melalui korespondensi mulai dari 4 Mei hingga 17 Juli 2020.

“Ini adalah sesi diskusi informal secara virtual yang pertama, selanjutnya masih akan ada sesi diskusi informal lagi yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 Juni dan 3 Juli 2020,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha yang juga selaku Ketua Delegasi Indonesia.

Arif menjelaskan, melalui diskusi ini para delegasi bertukar pandangan secara informal untuk memfasilitasi pencapaian konsesus untuk semua item agenda Sidang Dewan IMO Luar Biasa ke-32.

Adapun untuk sesi pertama diskusi infor- mal secara virtual ini item agenda yang akan dibahas adalah item Agenda 1- 4, yakni Adopsi Agenda, Pengabaian Atu- ran dan Prosedur atau Rules and Procedures (ROP), Prioritas dan Rekonstruksi Jadwal Pertemuan IMO, serta Proposal untuk Memfasilitasi Kegiatan Pelayaran Selama Pandemi Covid-19.

“Kami telah menyampaikan dukungan Indonesia terhadap agenda kedua, yakni Pengabaian Aturan dan Prosedur, dan agar Dewan mengaktifkan Aturan 55 dari ROP-nya, serta mengesampingkan Atu- ran 2, 3, 14 dan 25 untuk keperluan sesi luar biasa selama keadaan luar biasa ini,”

ujarnya.

Aturan 55 dalam ROP Dewan IMO menetapkan, bahwa Aturan dan Prose- dur dapat ditangguhkan oleh keputusan Dewan yang diambil oleh mayoritas Ang- gota yang hadir dan memberikan suara, dengan ketentuan bahwa pemberitahuan tentang proposal penangguhan tersebut telah diberikan dua puluh empat jam sebe- lumnya. Pemberitahuan ini dapat dicabut

jika tidak ada anggota yang keberatan.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah menyampaikan dukungan Indonesia terhadap Proposal Uni Emirat Arab untuk memeriksa apakah ada beberapa Aturan dalam ROP Komite IMO yang perlu diha- puskan, terutama terkait pemilihan Ketua dan Wakil Ketua untuk Komite-Komite Teknis di bawah IMO tahun 2021.

“Untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ke- tua Komite-Komite Teknis di bawah IMO Tahun 2021 ini menurut kami ada dua kemungkinan, yakni menyesuaikan atu- ran teknis pemilihan bagi negara-negara Anggota atau menangguhkan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua,” ungkap dia.

Sedangkan terkait Agenda Item 4 ten- tang Fasilitasi Kegiatan Pelayaran selama Pandemi Covid-19, Indonesia menurut Arif, memiliki pandangan yang sama dengan Anggota Dewan lainnya, bahwa selama pandemi COVID-19 ini, negara- negara harus memastikan lalu lintas laut dapat berjalan dengan lancar, khususnya terkait rantai pasokan global yang mem- bawa komponen medis yang diperlukan dalam perang melawan pandemi.

“Selain itu, kita sampaikan juga komit- men dan prioritas Indonesia terhadap per- lindungan bagi Pelaut yang bekerja di atas kapal,” kata Arif. (mayan)

(16)

e r i

Dua armada Ditjen Perhubungan Laut yakni KN.

Masalembo dari Distrik Navigasi Kelas I Surabaya dan KN. Grantin P-211 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak, dukung angkut pekerja dari

Situbondo ke Madura, 28 Mei 2020

Difasilitasi Kementerian Perhubungan, 818 Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, 29 Mei 2020

Distribusi logistik ke timur Indonesia tetap berjalan normal, salah satunya dari Pelabuhan

Tanjung Priok, Sabtu (16/5/2020).

Capt. Wisnu Handoko tegaskan Pelabuhan di

Kalimantan Konsisten

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Konsep Arsitektur Industrial pada bangunan hotel diperlukan beberapa penyesuaian seperti pada bagian kamar hotel tidak menerapkan konsep utilitas ekspos

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Faktor – Faktor yang

Data yang digunakan dalam menguji solusi CVRP memuat informasi-informasi berupa jumlah konsumen, koordinat konsumen, koordinat depot, demand, kapasitas kendaraan,

Komite Keselamatan Maritim, pada sidang sesi ke sembilan puluh satu (26 s.d 30 Nopember 2012), dengan tujuan untuk memberikan panduan yang lebih spesifik untuk pernyataan yang

Tetapi, dengan memasuki peralihan terhadap new normal, pemerintah juga berharap agar masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa tetapi mengikuti protokol kesehatan, dan

Kebijakan pemberlakuan Lockdown (Karantina Wilayah), Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sampai dengan New Normal. Pemberlakuan kebijakan tersebut menyebabkan

Dirjen Perhubungan Darat (turut menghadirkan secara virtual Kabalai Pengelola Transportasi Darat seluruh Indonesia) 2.. Dirjen Perhubungan Udara

Tujuan adanya New Normal yaitu tidak lain untuk membangkitkan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia dengan syarat bahwa masyarakat harus tetap mematuhi