• Tidak ada hasil yang ditemukan

Physical Distancing in The New Normal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Physical Distancing in The New Normal"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Physical Distancing in The New Normal

Disusun Oleh:

Marcelvina Mutiara Putri 201906000001

Elvando Tanely 201906000084

Aileen Alessandra Suryohusodo 201906000192

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA

2020

(2)

Latar Belakang

Pandemi COVID-19 dirasakan oleh semua negara di belahan dunia manapun. Berbagai cara telah dilakukan untuk menekan angka penularan pandemi COVID-19 ini. Salah satu cara yang digunakan oleh Indonesia adalah dengan melakukan Physical Distancing dan juga PSBB.

PSBB sendiri adalah pembatasan kegiatan pendidikan, transportasi, keagamaan, dan lain-lain dalam rangka menekan angka penularan COVID-19 di Indonesia.

Namun belakangan mulai terdengar istilah yang baru yaitu New Normal atau Kenormalan Baru. New normal ini akan diterapkan untuk menggantikan sistem PSBB yang selama ini digunakan oleh Indonesia. New normal itu sendiri merupakan langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial dan ekonomi. New normal dapat diartikan sebagai cara hidup baru di tengah pandemi COVID-19 yang angka penularannya tidak kunjung menurun.

Untuk saat ini, sudah ada 4 provinsi serta 25 kabupaten/kota yang tengah bersiap menuju new normal ini. Tidak semua daerah akan menggunakan sistem New Normal. Daerah dengan angka penularan tinggi seperti Jakarta dan Jawa Barat memutuskan untuk memperpanjang PSBB atau Pembatan Sosial Berskala Besar ini. Pemantauan akan terus dilakukan hingga angka penularan di Indonesia menurun. Maka dari itu, sangat penting untuk kita ketahui bagaimana sikap yang benar untuk menghadapi New Normal ini agar dapat menekan jumlah kasus positif COVID-19 dan mengembalikkan kegiatan sehari-hari.

Social Distancing

Kasus pertama COVID-19 pada Indonesia dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020. Dari situ, jumlah kasus COVID-19 terus meningkat secara eksponensial sehingga mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan social atau physical distancing dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Maka dari itu, aktivitas sekolah, kerja, dan sosiokultural pun dihentikan dan diganti menjadi online. Hal ini berbeda dengan Total Lock Down yang dilakukan negara lain seperti Itali. Total Lock Down tidak dapat diterapkan di Indonesia karena memerlukan biaya yang sangat besar dan kondisi pekerja yang tidak memungkinkan work from home. Oleh karena itu, Total Lock Down dapat meresahkan publik, terutama pada pekerja harian dan UMKM. PSBB disini berperan untuk mengurangi hubungan kontak fisik antara suatu individu dengan individu lain. Namun, efektivitas intervensi ini sangat tergantung dengan kepatuhan publik.

Pada simulasi yang dilakukan oleh Nanyang Technological University (NTU), social distancing di Indonesia dapat menurunkan jumlah kasus yang terinfeksi COVID-19 sebesar 75%. Berdasarkan jurnal Universitas Indonesia, social distancing dapat menurunkan jumlah ties (relasi yang dijalin anggota pada suatu jaringan) dari 1557 (jaringan full) menjadi 764 (jaringan social distancing), dan menurunkan densitas dari 0.524 (jaringan full) menjadi 0.257 (jaringan social distancing). Sebagai hasil, beberapa wilayah Indonesia yang melaksanakan PSBB menunjukkan penurunan kasus COVID-19, meski tidak drastis. Sumatra Barat telah

(3)

melaporkan bahwa tidak adanya kenaikan kasus positif semenjak PSBB dilakukan. Jakarta telah melaporkan jumlah pasien rawat inap COVID-19 menurun menjadi kurang dari 60 persen dari kasus yang dikonfirmasi di wilayah tersebut. Selain itu, angka reproduktif di Jakarta sempat dibawah 1. Jumlah pasien PDP berkurang dari 12% menjadi 4% semenjak PSBB.

Jakarta pun sekarang mulai memasuki fase PSBB transisi untuk mempersiapkan “New Normal” yang akan diterapkan. Tetapi, menurut peneliti dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) sekaligus Ketua Pusat Kajian Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Puskakes Uhamka) Mouhammad Bigwanto mengatakan keadaan di Indonesia masih belum stabil (masih naik dan turun) sehingga new normal masih terlalu dini untuk diterapkan.

New Normal

New normal sudah mulai diterapkan di beberapa negara yang sudah berhasil menekan angka penularan COVID-19 di negara mereka. Negara-negara seperti Malaysia, Jepang, Vietnam, Prancis, dan Selandia Baru sudah mulai menerapkan sistem new normal ini. Namun, negara seperti Korea Selatan membatalkan pelaksanaan New Normal ini karena lonjakan penularan COVID-19 yang mengejutkan. Hal ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan New Normal di Indonesia harus diperhatikan agar lonjakan penularan COVID-19 tidak terjadi di Indonesia.

Berikut adalah syarat yang harus dipenuhi untuk melonggarkan restriksi pandemi COVID-19 ini menurut WHO:

1. Bukti bahwa transmisi COVID-19 bisa dikontrol

2. Kapasitas sistem kesehatan seperti rumah sakit tersedia untuk mengidentifikasi,mengisiolasi, menguji, melacak kontak , dan mengkarantina mereka 3. Risiko penularan dapat diperkecil di tempat-tempat dengan risiko yang tinggi seperti

panti jompo, fasilitas kesehatan mental dan masyarakat yang berdomisili di tempat- tempat ramai

4. Kepastian bahwa protokok preventif sudah dilaksanakan di berbagai tempat. Protokol yang harus dilakukan antara lain adalah Physical Distancing, cuci tangan ,dan etika pernapasan

5. Risiko penularan dapat dikelola dan komunitas ikut andil dan terlibat dalam transisi ini.

Selama bulan depan, yang disebut "fase transisi" atau New Normal, tempat kerja, tempat ibadah, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi akan secara bertahap diizinkan untuk dibuka dengan pedoman kesehatan yang ketat, yang meliputi operasi pada kapasitas 50 persen dan memastikan orang menjaga jarak 1 meter dari satu sama lain. Anak-anak dan orang tua, serta wanita hamil dan orang sakit, harus tetap tinggal di rumah. Jikalau angka penularan naik secara signifikan,maka pemerintahan dapat kembali menerapkan PSBB. Angka orang yang tertular akan terus dipantau.

(4)

PSBB telah menghancurkan bisnis, menyebabkan jutaan orang menganggur dan mengancam kontraksi PDB sebesar 0,4 persen untuk tahun ini dalam skenario terburuk, membuat pemerintah tidak punya banyak pilihan selain mengangkat pembatasan meskipun ada peningkatan kasus dan kematian, dengan kematiannya adalah tertinggi di Asia di luar Cina dan India. Presiden Joko Widodo mengatakan pada rapat kabinet pada 29 Mei bahwa prioritas nasional dari ekonomi ke kesehatan dan pendidikan harus terus berlanjut bahkan dalam menghadapi pandemi.

Menurut gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, PSBB membutuhkan kekuatan, disiplin, dan kesabaran. Hal ini tidak akan mudah jika masyarakat tidak bisa diajak untuk menaati peraturan yang ada. Walaupun ada keringanan yang diberikan pemerintah, masyarakat diharap untuk tetap menaati peraturan seperti physical distancing, penggunaan masker, dan mencuci tangan dengan baik dan benar.

Physical Distancing pada New Normal

Dalam persiapan untuk operasi normal baru, pemerintah akan mengerahkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan personil polisi di tempat umum atau ramai. TNI / Polisi akan memastikan bahwa masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus korona, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari keramaian. Maka, pemerintah harus konsisten. Dalam arti tertentu, secara konsisten mengintervensi pandemi.

Intervensi ini berfokus pada peningkatan 3T, yaitu pengujian, penelusuran, perawatan, dan isolasi yang dilakukan secara besar-besaran dan agresif. Pemerintah sendiri sudah memberlakukan physical distancing pada intinya cukup efektif untuk mencegah penyebaran virus korona. Namun, hal ini tentu perlu disertai dengan upaya pencegahan lainnya, seperti rajin mencuci tangan, membersihkan rumah dengan baik, dan memperkuat daya tahan tubuh.

Tentunya, dengan pemberlakuan ini, seharusnya masyarakat sadar dan mengikuti aturan yang ditetapkan demi menurunkan angka penyebaran COVID-19.

Memasuki era new normal ini, masyarakat tentunya masih harus melaksanakan physical distancing pada kehidupan sehari-hari agar new normal dapat berjalan dengan baik dan efektif.

Kita sebagai masyarakat dituntut untuk menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi baru, yang mungkin sangat berbeda dari kondisi sebelumnya. Satu hal yang penting untuk kita ketahui adalah untuk menjaga jarak dengan orang lain minimum 2-meter ketika melakukan kegiatan di publik. Selain itu, masyarakat harus melakukan aktivitas sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan WHO, yaitu:

JIKA ANDA MERASA TIDAK SEHAT 1. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria:

a. Demam 38 derajat Celcius, dan b. Batuk/pilek

(5)

istirahatlah yang cukup di rumah dan bila perlu minum obat. Bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)

Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut:

a. Gunakan masker

b. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan

c. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal

2. Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect COVID-19:

a. Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan COVID- 19.

b. Jika tidak memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.

3. Jika anda memenuhi kriteria Suspect COVID-19 akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh nakes yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

4. Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.

5. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam setelah spesimen diterima.

a. Jika hasilnya positif,

i. maka Anda akan dinyatakan sebagai penderita COVID-19.

ii. sampel akan diambil setiap hari

iii. anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2 (dua) kali berturut- turut hasilnya negatif

b. Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.

JIKA ANDA SEHAT, namun:

1. Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit COVID-19, ATAU 2. Merasa pernah kontak dengan penderita COVID-19,

hubungi Hotline Center Corona untuk mendapat petunjuk lebih lanjut di nomor berikut: 119 ext 9.

Mendengar bahwa tempat umum seperti mall dan perusahaan-perusahaan akan dibuka kembali, para pengusaha dan pembeli harus menerapkan protokol kesehatan, seperti mengharuskan para penjaga toko untuk menggunakan masker dan sarung tangan, dan untuk sering menggunakan hand sanitizer/sering mencuci tangan. Tentunya dengan beradaptasi seperti ini, new normal dapat berjalan dengan efektif sehingga menurunkan tingkat penularan COVID-19.

(6)

Karena adanya wabah COVID-19, tentu kita mengalami banyak perubahan dalam kebiasaan hidup kita. Mulai dari menjaga kesehatan, protokol di luar ruangan, hingga proses kerja dan belajar mengajar. Tentunya ada aspek-aspek yang harus terpenuhi.

Pertama, protokol luar ruang dan transportasi publik harus mengecek kesehatan dan kebersihan diri sebelum menaiki transportasi publik; pembatasan tempat duduk pada transportasi publik dan jumlah armada dan penumpang yang dibatasi. Bagi pihak pariwisata dan perhotelan, harus menerapkan sistem self check-in dan self service; pembatasan jumlah wisatawan/pengunjung dan pengembangan fitur “virtual tour” pada tempat wisata. Di restoran dan café, harus meningkatkan standar kebersihan dan utamakan sistem “take away”; juga pastinya membatasi jumlah pengunjung dan melakukan modifikasi tempat duduk berjarak.

Tak hanya itu, di dunia kerja, tentunya harus meningkatkan standar kebersihan dan kesehatan bagi karyawan. Bagi yang sering melakukan perjalanan dinas, tentu harus dibatasi. Lalu, jumlah karyawan yang bekerja di kantor harus dibatasi dan menerapkan sistem work from home.

Lalu, salah satu perubahan terbesar juga akan dirasakan pada dunia hiburan. Dulu konser dapat didatangi, tetapi sekarang harus menjalani dengan sistem virtual; memperbanyak juga acara streaming via sosial media dan teater privat memakai aplikasi layanan film berbayar (seperti Netflix).

Bagi pelajar atau mahasiswa pun mengalami perubahan signifikan akibat wabah COVID-19.

Mereka harus menjalankan sistem new normal dengan sistem belajar mengajar yang dilakukan secara online. Selain kegiatan belajar, ujian dan wisuda pun diganti menjadi online untuk merealisasikan physical distancing. Dalam segi sosial pun terpengaruhi. Pesta pernikahan dilakukan lebih privat (KUA/Gereja); lalu, maraknya pula bersosialisasi via sosial media mengenai pola menggunakan masker dan cuci tangan yang terus berlanjut.

Hal yang tak kalah terpengaruhi adalah ekonomi. Pada tahap new normal, banyak pengusaha yang mulai melakukan proses jual beli secara online dan menerapkan pasar berjarak; juga tumbuhnya pola transaksi cashless.

Penerapan new normal ini tentunya butuh dukungan dan kerjasama dari pemerintah dan masyarakat demi terjalinnya keefektifan penerapan era new normal, karena dengan pemberlakuan seperti ini pun sudah diharapkan bisa meminimalisir atau mengurangi rantai penyebaran COVID-19.

Arti physical distancing sendiri akhirnya sudah ditetapkan, sehingga orang-orang tidak lagi menganggap bahwa mereka harus mengasingkan diri akibat wabah COVID-19 yang tengah merebak ini. Pada New Normal ini diharapkan masyarakat dapat melakukan aktivitas sehari- hari namun tidak lupa juga untuk melakukan physical distancing, yaitu dengan menghindari tempat dan kegiatan yang terlalu ramai dan yang tidak terlalu penting. Langkah work from home juga menjadi efektif guna melakukan physical distancing. Work from home dapat

(7)

dilaksanakan dengan efektif sehingga meski Anda melakukan pekerjaan dari rumah, Anda tetap bisa menyelesaikan segala tugas dengan baik. Tetapi, dengan memasuki peralihan terhadap new normal, pemerintah juga berharap agar masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa tetapi mengikuti protokol kesehatan, dan juga menerapkan pemberlakuan social dan physical distancing, sehingga angka penyebaran pun tidak cepat meluas.

Daftar Pustaka

ARSHAD, A., 2020. Coronavirus: Jakarta Eases Restrictions As It Enters Transition Phase.

[online] The Straits Times. Available at: <https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/jakarta- eases-restrictions-as-it-enters-transition-phase> [Accessed 11 June 2020].

Euro.who.int. 2020. Statement – Transition To A ‘New Normal’ During The COVID-19 Pandemic Must Be Guided By Public Health Principles. [online] Available at:

<https://www.euro.who.int/en/health-topics/health-emergencies/coronavirus-covid-

19/statements/statement-transition-to-a-new-normal-during-the-covid-19-pandemic-must-be- guided-by-public-health-principles> [Accessed 11 June 2020].

Fachriansyah, R., 2020. Provinces With PSBB See Decline In COVID-19 Cases, In-Patients, Say Regional Leaders. [online] The Jakarta Post. Available at:

<https://www.thejakartapost.com/news/2020/05/12/provinces-with-psbb-see-decline-in- covid-19-cases-in-patients-say-regional-leaders.html> [Accessed 8 June 2020].

Hikam, H., 2020. Seberapa Siap RI Terapkan New Normal?. [online] detikfinance. Available at: <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5044136/seberapa-siap-ri-terapkan- new-normal> [Accessed 8 June 2020].

Kurnia, T., 2020. 5 Negara Ini Mulai Jalankan New Normal Setelah Redam Corona COVID- 19. [online] liputan6.com. Available at: <https://www.liputan6.com/global/read/4274644/5- negara-ini-mulai-jalankan-new-normal-setelah-redam-corona-covid-19> [Accessed 11 June 2020].

Media, K., 2020. Persiapan New Normal Di 4 Provinsi, Akan Diperluas Jika Efektif. [online]

KOMPAS.com. Available at:

<https://nasional.kompas.com/read/2020/05/26/14363111/persiapan-new-normal-di-4- provinsi-akan-diperluas-jika-efektif> [Accessed 11 June 2020].

Media, K., 2020. Epidemiolog: Pola New Normal Bisa Efektif Jika Pemerintah Konsisten.

[online] KOMPAS.com. Available at:

<https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/19/163000665/epidemiolog--pola-new-normal- bisa-efektif-jika-pemerintah-konsisten> [Accessed 11 June 2020].

Mona, N., 2020. KONSEP ISOLASI DALAM JARINGAN SOSIAL UNTUK

MEMINIMALISASI EFEK CONTAGIOUS (KASUS PENYEBARAN VIRUS CORONA DI INDONESIA). Jurnal Sosial Humaniora Terapan, [online] 2. Available at:

<http://journal.vokasi.ui.ac.id/index.php/jsht/article/view/86> [Accessed 8 June 2020]

(8)

Pfimegalife.co.id. 2020. Kenapa Physical Distancing Sangat Penting Untuk Menghentikan Penyebaran COVID-19?. [online] Available at: <https://www.pfimegalife.co.id/literasi- keuangan/kesehatan/read/physical-distancing-sangat-penting-untuk-hentikan-penyebaran- covid-19> [Accessed 11 June 2020].

PRAGHOLAPATI, A., 2020. NEW NORMAL “INDONESIA” AFTER COVID-19 PANDEMIC.

Sugianto, D., 2020. Jakarta Dianggap Paling Siap New Normal, Kok Bisa?. [online]

detikfinance. Available at: <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-

5030715/jakarta-dianggap-paling-siap-new-normal-kok-bisa> [Accessed 8 June 2020].

Tantri, F., 2020. MICRO LOCKDOWN AS AN ALTERNATIVE STRATEGY TO MITIGATE COVID-19 PANDEMIC FOR INDONESIAN CONTEXT. [online] Available at: <https://cpb-us-e1.wpmucdn.com/blogs.ntu.edu.sg/dist/0/2522/files/2020/05/MICRO- LOCKDOWN-AS-AN-ALTERNATIVE-STRATEGY.pdf> [Accessed 8 June 2020].

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pesan Kampanye Gerakan “New Normal” Terhadap Perubahan Sikap Mematuhi Protokol Kesehatan”

Diliputi pandemi COVID-19 yang memaksa masyarakat beraktivitas dari rumah, new normal menjadi angin segar yang membuka kemungkinan untuk bisa bergerak seperti sedia kala,

Pada masa new normal sekarang ini seharusnya desain perencanaan sudah menerapkan protokol kesehatan, agar nantinya pada saat mall pelayanan publik direalisasikan dapat menjamin keamanan

v Hubungan Perilaku Physical Distancing dengan Kejadian COVID-19 Era New Normal pada Masyarakat di Puskesmas Temindung The Relationship between Physical Distancing Behavior and the

“Setelah Idulfitri nanti, kami akan menjalankan skenario new normal agar kegiatan logistik lebih bergairah dan pulih, sehingga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi nasional dengan

Namun setelah memasuki new normal atau kebiasaan baru seperti saat ini, Pemerintah telah memberlakukan adanya protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 di dalam rumah

The research design can be described as follows: Pre test Intervention Post test O1 X1 O2 O3 X2 O4 O1: New Normal Immune Resistance Post Covid 19 Pandemic before Psychological

Artikel ini membahas dampak pandemi COVID-19 terhadap minat masyarakat untuk berwisata serta sosialisasi penerapan protokol new normal saat