• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan untuk saling mengasihi satu sama lain. Yaitu dengan memerintahkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. diajarkan untuk saling mengasihi satu sama lain. Yaitu dengan memerintahkan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Islam adalah agama yang paling sempurna di mana para penganutnya diajarkan untuk saling mengasihi satu sama lain. Yaitu dengan memerintahkan untuk menjaga hubungan manusia dengan Allah, lalu menjaga hubungan manusia untuk dirinya sendiri dan juga dengan semuanya. Yang mana perintah tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dan untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. karena sesungguhnya Islam itu membawa rahmat dan nikmat bagi seluruh alam bila diterapkan di tengah tengah umat manusia1.

Maka dari itu kita sebagai umat Islam bisa menyebarkan dakwah kemanapun dan dimanapun kita berada. Karena dakwah sesungguhnya perintah yang mutlak dari sang pencipta. Makna dakwah sendiri sangat luas, yang mana artinya mengajak umat Islam kepada kebaikan2. Dakwah juga bisa dilakukan degan melalui lisan. Yaitu berupa mengajak, menyeru agar menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Seperti yang tertera dalam (QS.An-Nahl ayat 125)

1Rachmat Sunara. Islam dan Dakwah. Jakarta: Buana Cipta Pustaka, 2009), hlm 2.

2Ismawati, RS Syamsudin, Nase, “Model Dakwah Hizbiyah,” Tabligh: Komunikasi dan Penyiaran Islam 3, No 4 (2018) 370-388

(2)

2

ُِةَمْك ِحْلاِبُ َكِ ب َرُِليِبَسُىَلِإُ عْدُ ا

ُِةَظِع ْوَمْلا َوُ

ُِةَنَسَحْلاُ

َُ

و

ُِداَجَُ

ُْم هْلُ اِبُ

ُِتَّلُ

ُِهُي أَُي

ُ نَسْح

َُّنِإُ

َُكَّب َرَُُ

َُو هُ

َُُأ

ُ مَلْع

ُْنَمِب ُُ

ُ لَضُ

َُُُُ

ُُ

ُْنَعأ

ُِهِليِبَسُ

ُ مَلْعَأ َو ه َوُ

ُِدَتْه مْلاِبُ

ُ

َُني

ُُُُ

“Seluruh (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bentahah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Diaah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” 3.

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, dakwah tidak hanya dapat dilakukan dengan kajian atau ceramah di masjid dan dilakukan secara bertatap muka saja. melainkan saat ini banyak masyarakat untuk menyampaikan suatu pesan terkhusus berdakwah, melalui media massa, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Seperti melalui Instagram, Youtube, Facebook, dan juga termasuk film4.

Media massa seringakli digunakan apabila khalayak atau komunikan berjumlah banyak atau tidak berada di dekat wilayah para da’i. Karena sekarang ini media massa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, umumnya Instagram, radio, Youtube, televisi, dan film bioskop yang menayangkan film berisikan pesan dakwah. Dengan adanya dakwah melalui media massa seperti saat ini, artinya suatu pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan diterima oleh khalayak atau komunikan.

3Chatib Saefullah, Kompilasi Hadis Dakwah, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2016.

4Tantri Junia Hanah, Yaya Yaya, dan Aang Ridwan, “Analisis Kritis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku 7 Keajaiban Dunia Rezeki,” Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 4, no. 2 (2020): 145-166.

(3)

3

Bagi para da’I di zaman yang sekarang ini, untuk mencapai dakwah yang maksimal memerlukan media i’ilam sebagai bentuk kegiatan penyiaran atau penyebaran ajaran islam5. Para da’I hanya perlu memanfaatkan dan memilih media yang sudah disediakan. Hingga bisa membantu para da’I untuk memaksimalkan kegiatan dakwah. Karena media adalah salah satu alat dakwah yang praktis.

Dakwah memiliki konsep dan unsur-unsur yang tidak dapat ditinggal.

Karena unsur-unsur tersebut merupakan komponen-komponen yang sering dilakukan ketika kita hendak berdakwah. Dengan kata lain saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. sinegritas yang saling berkaitan untuk mewujudkan tujuan dakwah tersebut, antara lain :

1. Da’I (subyek dakwah) 2. Mad’u (obyek dakwah) 3. Materi

4. Metode 5. Media6.

Salah satu media yang mempunyai peluang besar adalah film. karena hampir semua orang dari setiap kalangannya menyukai film, Karena film merupakan bentuk audio visual yang sangat praktis. Hanya duduk dan melihat

5Ilham Maulana, Chatib Saefullah, Tata Sukayat, “Dakwah di Media Sosial,” Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 3, no. 2(2018): 258-274.

6Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah (Jakarta: Prenamedia Grup, 2016), hlm 13.

(4)

4

tanpa perlu membayangkan bagaimana kejadian tersebut7. Pesan dakwah dalam sebuah film biasanya dinilai oleh masing-masing individu, karena setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Film akan terus membuat para penikmatnya merasa tertarik, karena alasan sederhana bahwa film itu mudah di mengerti. Tidak heran jika para production house saat ini berlomba-lomba membuat film walaupun biayanya sangat mahal. Akan tetapi mereka mengetahui bahwa penikmat film saat ini sangat banyak, karena saat ini manusia membutuhkan sesuatu yang praktis.

Kemampuan dan kekuatan film sendiri, menurut para ahli ialah mempengaruhi khalayak, bahkan membentuk masyarakat. Seperti contoh maraknya drama korea saat ini yang banyak mempengaruhi remaja bahkan orang dewasa sekalipun. Banyaknya penggemar korea yang meniru perilaku dari cara berpakaian, makanan kesukaan, dan yang lainnya. Oleh sebab itu, dakwah melalui film itu sangat lah efektif.

Film “Wedding Agreement” merupakan film bergenre Drama Indonesia.

Yang disutradari oleh Archie Hekagery berdurasi 100 menit dan dirilis pada tanggal 8 Agustus 2019, penulis scenario film “Wedding Agreement” ialah Archie Hekagery dan Mia Chuz. Film yang berasal dari sebuah novel yang berjudul

“Wedding Agreement” karya Mia Chuz yang terlebih dahulu popular di wattpad.

Berikut beberapa pemain yang terlibat dalam film “Wedding Agreement”, yaitu Indah Permatasari sebagai Tari, Reval Hady sebagai Bian, Aghniny Haque

7Novi Kurnia, “Lambannya Pertumbuhan Industri Film,” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 9 no.

3 (2006) : 271-296

(5)

5

sebagai Sarah, Jeff Smith sebagai Ali, Ria Ricis sebagai Ami, dan sejumah artis lainnya yang ikut serta memerani dalam film tersebut seperti Bucek, Unique Priscilla, Mathlas Muchus, Ria Irawan, Fergie Brittany, dan Yati Surachman.

Film karya Archie Hekagery ini menampilkan sisi pernikahan yang dipermainkan, bukan untuk melanggengkan pernikahan. Melainkan ada suatu niatan dengan jangka waktu tertentu untuk bisa menghancurkan pernikahan ini sendiri. Namun pernikahan bagi umat muslim selalu ditandai dengan yang namanya Ijab Qabul. Bagaimana Reval Hady (Bian) menikahi Aghniny Haque (Sarah) demi menjaga persahabatan ibunya Bian dan bibinya Tari. karena tidak ingin mengecewakan dari kedua belah pihak tersebut. Tari menganggap pernikahan tersebut merupakan pernikahan yang suci dan sudah selayaknya resmi menjadi sepasang suami dan istri. Namun, Bian membuat surat perjanjian diatas materai yang berisikan masa tenggang pernikahan selama setahun. Lika liku perjalanan yang didasari oleh surat perjanjian dalam pernikahan tersebut membuat Tari mencoba sekuat tenaga untuk selalu bersabar, namun kenyataannya Tari selalu merasakan kekecewaan dan sakit hati. Karena Bian masih menjalanin hubungan dengan kekasihnya Aghninny Haque (Sarah).

Wanita yang dicintai oleh Bian sejak awal perkuliahan di Universitas yang sama.

Sarah lah yang menjadi suatu penyebab dari terbuatnya surat perjanjian pernikahan tersebut. Karena pernikahan merupakan sebuah agenda sakral yang terdiri dari terucapnya Ijab Qabul dari calonmempelai pria kepada wali pihak perempuan. Dengan memaknai Ijab Qabul tentu akan diberikan kemudahan dan

(6)

6

kelancaran dalam pengucapannya. Terlepas dari itu pernikahan memang suatu kesucian dalam pemaknannya.

Untuk menjalin suatu pernikahan yang sakinah, tentunya memerlukan persiapan yang matang dari calon suami dan istri dari segi fisik juga mentalnya.

Hal ini dikarenkan bervariasinya problematika kehidupan rumah tangga yang harus dihadapi oleh keduanya, yaitu pasangan suami istri mampu mewujudkan kewajibannya. Film yang menggambarkan sosok Bian sebagai suami tidak melayani Tari sebagai istrinya dengan baik. Seharusnya kewajiban suami dalam memenuhi hak-hak istrinya yaitu dengan membayar mahar, memberi nafkah, berbuat baik di tempat tidur serta menggauli istri dengan ma’ruf 8.

Film yang disutradari oleh Archie Hekagery ini banyak memberikan pesan dakwah dalam kehidupan, salah satu pesan yang disampaikan yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan memahami makna bahwa pernikahan bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani begitu saja. Karena dua insan serta hubungan keluarga keduanya itu harus saling mempengaruhi satu sama lain.

B. Fokus Penelitian

Dari latar belakang tersebut, penelitian dilakukan dengan kerangka fokus penelitian berupa pertanyaan sebagai berikut :

1. bagaimana kategorisasi pesan dakwah dalam film “Wedding Agreement”?

2. Bagiamana imbauan pesan dakwah dalam film “Wedding Agreement”?

3. Bagaimana organisasi pesan dakwah dalam film “Wedding Agreement”?

8 Mahmud Huda, “Konsep Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah Prespektif Ulama Jombang.” Jurnal Universitas Pesantren Tinggi Darul’ Ulum Jombang-Indonesia.

(7)

7 C. Tujuan Penelitian

berdasarkan dari fokus penelitian diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui kategorisasi pesan dakwah film Wedding Agreement.

2. Untuk mengetahui imbauan pesan dakwah film Wedding Agreement 3. Untuk mengetahui Organisasi pesan dakwah film Wedding Agreement D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide- ide baru serta hasanah pengetahuan bagi segenap citivas akademika jurusan KPI dalam rangka memberikan refrensi dan ilmu baru untuk peneliti selanjutnya yang akan menyelsesaikan tugas akhirnya. Yang pada akhirnya dapat dikaji lalu serta berkembanganya paradigma Perfilaman Dakwah di Indonesia.

2. Secara praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca praktisi dakwah bahwa film merupakan salah satu media dakwah yang efektif dan mudah dipahami oleh komunikan.

E. Landasan Pemikiran

1. Landasan Teoritis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori tradisi sosiopsikologis yang berfokus pada komunikasi pengatur pesan sebagai tujuan meraih pesan dari sebuah padangan individu dan strategi, karena teori ini melihat dari masing-masing individu bagaimana manusia

(8)

8

merancang sebuah pesan. Tradisi ini ditemukan oleh Robert Craig, Craig mengatakan bahwa ilmu komunikasi tidak dapat disatukan dalam satu ruang yang besar. disitulah Craig mengelompokan teori-teori komuniksi berdasarkan jenis-jenisnya. dan terdapat empat bauah karya teori :

a. Penyusunan tindakan b. Mode strategi pilihan c. Model rancangan pesan d. Teori pemakanaan semantik9

Teori inifokus terhadap pengaturan pesan yang konsisten dengan karya cenderung kognitif dalam orientasi serta menjelaskan bagaimana mennyatukan informasi dan perencanaan pesan secara sesuai agar bisa menyampaikan dengan baik10. Saat ini teori sosiopsikologis lebih mengacu pada sisi kognitif bagaimana teori ini dapat memberikan pemahaman oleh manusia dalam memproses sebuah informasi11. Karena pada saat proses komunikasi pesan berlangsung, secara langsung proses internal maupun external pasti melibatkan diri manusia seperti berfikir dan membuat keputusan. Maka dari itu pesan yang diterima oleh manusia juga menggunakan proses berpikir untuk memahami penggunaan ingatan agar terbentuknya pemaknaan12.

9Stephen W Litteljohn. Theories of Human Communication.( Jakarta: Salemba Humanika, 2014).

10Stephen W Litteljohn. Theories of Human Communication.(Jakarta: Salemba Humanika, 2014), hlm 174.

11Athaghaista (2013). Tradisi Sosiopsikologis. Diakses Selasa, 26 september 2017 dari http//atghasta.wordpress.com/2013/04/2/tradisi sosiopsikologis

12Zikri Fachrul Nurhadi, Achamd wildan Kurniawan, “Kajian tentang Efektivitas Pesan dalam Komunikasi.” Jurnal Komunikasi 3 no.1 (2017).

(9)

9

Barbara O’Keefe memulai karyanya sebagai seorang kontruksivis, tujuannya untuk mengembangkan orientasi teoritis agar bias menggabungkan sebuah model penyusunan pesan. Karena pada dasarnya manusia mempunyai pola pikir yang berbeda mengenai komunikasi dan pesan, mereka mempunyai logika masing-masing untuk menerima dan meyampaikan sebuah pesan13. Hal ini membutuhkan logika penyusunan atau organisasi pesan sesuai dengan aturan yang ada, agar pesan bisa tersampaikan dengan baik dan benar.

Hasil dari penelitian tersebut, penulis menggunakan teori sosiopsikologis yang menerapkan cara penyusunan pesan atau informasi oleh manusia sehingga dapat dikemas dengan baik. Hal ini sangat berhubungan dengan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan suatu penelitian fenomena atau masalah yang terjadi. Dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan pengumpulan data yang didapat dari sumber informasi, bisa melalui media seperti dokumen-dokumen, surat kabar, radio, televisi, majalah, juga bulletin14.

2. Kerangka Konseptual

Dakwah merupakan disiplin ilmu agama islam yang sudah diorganisasikan dan disusun berseta kaidahnya secara sistematis untuk mengajak, menyferu, menyampaikan manusia untuk mengetahui,

13Stephen W Litteljohn. Theories of Human Communication.( Jakarta: Salemba Humanika, 2014), hlm 188.

14Dhita Prasanti. “Penggunaan Media Komunikasi bagi Remaja Perempuan dalam Pencarian Informasi Kesehata.” Jurnal Lontar 6 no.1 (2018): 13-21.

(10)

10

memahami serta menjalankan ajaran Allah15. Abu al-Fatah al-Bayanuni mengatakan bahwa dakwah merupakan kumpulan kaidah dan teori (landasan) yang mengahantarkan kepada penyiaran (Tabligh) mengenai ajaran agama islam, selain melakukan penyampain melalui lisan , dakwah juga bisa dilakukan melalui pembelajaran (Ta’lim) menganai kaidah- kaidah ajaran agama islam, lalu di implementasikan atau diinternalisasi (tatbiq)16.

Selain dakwah melalui lisan berupa ceramah atau kajian, saat ini manusia dapat mengimplementasikan atau mendandatkan pesan-pesan dakwah melalui media, salah satunya film. Saat ini film sudah menjadi pusat sarana dakwah bagi konsumsi masyarakat, kita dapat menemukan film yang menceritakan banyak pesan-pesan dakwah.

Film merupakan salah satu alat media komunikasi dan teknologi yang kini hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai dunia hiburan.

Kehadirannya saat ini telah menarik perhatian masyarakat dari beberapa kalangan untuk menikmati hasil dari teknologi tersebut17. Maka tak heran jika saat ini produksi perfilman sudah tersebar luas, baik itu yang mengkonsumsi film atau yang memproduksi film.

Film yang dibahas peneliti merupakan jenis film berdurasi panjang lamanya sekitar 90-100 menit. Film jenis ini biasa diputar di bioskop-

15Tata Sukayat, Ilmu dakwah, Ilmu Dakwah Perspektif Filsafat Mabadi ‘Asyarah (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2015): hlm 9.

16Tata Sukayat, Ilmu dakwah, Ilmu Dakwah Perspektif Filsafat Mabadi ‘Asyarah (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2015): hlm 12

17Ivan Masdudin, Mengenal Dunia Film (Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan, 2011): hlm 2.

(11)

11

bioskop atau dalam bentuk video. Karena jenis film ini termasuk prdouksi yang paling diminati oleh masyarakat pecina film18.

Maka dari itu tak heran, jika saat ini film juga sebagai sarana dakwah karena banyak dari masyarakat luas disana yang melakukan dakwah dengan menggunakan media film baik itu disampaikan melalui alur ceritanya yang berisi tentang pesan-pesan dakwah atau melalui perilakunya yang mengisyaratkan untuk mengajak kepada kebaikan.

Karena dengan menggunakan pengemasan seperti itu, Dulwahab juga mengatakan bahwa fenomena yang sering disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa kemajuan. Di zaman yang sudah modern ini media dalam bentuk audio visual ini tidak hanya memperkaya informasi disajikan, namun juga memberikan fasilitas yang alternatif untuk memilih informasi sesuai dengan seleranya19.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah analisis isi, dengan pembahasannya yang bersifat mendalam terhadap suatu informasi, cetak maupun tertulis dalam media massa. Analisis isi memfokuskan risetnya kepada objek yang diteliti agar mengetahui dan lebih memahami lagi objek yang sedang diteliti20. Analisis isi kualitatif disebut sebagai Ethnographic Content Anlysis (ECA), bahwa perpaduan analisis isi objektif dengan observasi partisipan, yang berarti meriset interaksi dengan

18Ivan Masdudin, Mengenal Dunia Film (Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan, 2011): hlm 18.

19Annisa Nuraziza, Chatib Saefullah, Aep Wahyudin, “Pengemasan Konsep Film Dakwah pada Komunitas “Salman Film” ITB,” Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 1 No. 2 (2016): 1-18.

20Astrid Dian Marwani, Bambang Kusbandrijo, Sukma Ari Ragil Putri, “Analisis isi pada Artikel Romansa di Zetezien.” Jurnal Untag (2016).

(12)

12

material-material dokumentasi. Maka yang perlu diperhatikan adalah isi (content) atau keadaan yang sedang di riset melalui dokumen (pesan/text).

proses bagaimana suatu produk media dikreasi secara aktual dan diorganisasikan, bagaimana pengorganisasian berita dari mulai peliputan hingga percetaakan. Emergence, yakni pembentukan secara gradual dan bertahap dari sebuah pesan, kemudian priset menggunakan text dan media untuk membantu aktivitas-aktivitas sosial agar mengetahui apa dan bagaimana si pengaruh pesan dipengaruhi oleh pesan.

Dalam penggunaannya, penulis menggunakan metode penelitian analisis isi pesan dakwah dalam film “Wedding Agreement” yang membahas bagaimana kategorisasi pesan dakwah, imbauan pesan dakwah, dan organisasi pesan dakwah yang disampaikan dalam film “Wedding Agreement”. Apakah pesan dalam alur cerita tersebut sudah tersampaikan dalam nilai-nilai dakwah.

3. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penulis :

No Nama Judul Rumusan

Masalah

Tujuan Tahun

1. Rani Rahayu

Pesan- Pesan Dakwah dalam Film

“Syurga Cinta”

bagaimana makna Pesan-pesan dakwah yang ditandai oleh scence-scence dalam film

“Syurga cinta”

berupa pesan Aqidah, Syariah, dan Akhlak ?

untuk mengetahui Makna tentang pesan-pesan dakwah yang ditandai oleh scence-scence dalam film “Syurga Cinta” berupa pesan Aqidah, Syariah, dan

2016

(13)

13

Akhlak 2. Nurul

Latifah

Analisis Semiotik Pesan Dakwah dalam Film Bulan Terbelah di Langit Amerika

1. Bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film “Bulan Terbelah di Langit Amerika”

berdasarkan konsep semiotika Roland Barthes?

2. Pesan dakwah apa saja yang terkandung dalam film

“Bulan Terbelah di Langit Amerika” di tengah latar kehidupan sosial Amerika?

1. Untuk mengetahui makna denotasi,

Konotasi, dan mitos dalam film “Bulan Terbelah di Langit

Amerika”

dilihat dari perspektif semiotika.

2. Untuk mengetahui pesan dakwah islam yang dikontruksikan dalam film

“Bulan terbelah di Langit Amerika”

2016

3. Siti Maryam

Pesan Dakwah dalam film

“Haji Backpaker”

1. Bagaimana pesan-pesan dakwah dalam film “Haji Backpaker?”

2. Bagaimana isi pesan-pesan dakwah secara tematik dalam film “Haji Backpaker?”

1. Untuk mengetahui kategori pesan- pesan dakwah film “Haji Backpaker”

2. Untuk

mengetahui Isi pesan-pesan dakwah secara tematik film

“Haji Backpaker”

2015

4. Saidatina Fitri

Pesan- Pesan Dakwah dalam Film Negri 5

1. Apa yang disampaikan oleh sutradara dam produser dalam film

1. Untuk

mengetahui apa yang

disampaikan oleh sutradara

(14)

14

Menara Negri 5

menara?

2. Kepada siapa pesan-pesan dakwah itu ditunjukan dalam film

Negri 5

Menara?

3. Bagaimana pesan-pesan dakwah itu dikemas melalui film

Negri 5

Menara?

dan produser dalam film

Negri 5

Menara.

2. Untuk mengetahui kepada siapa pesan-pesan dakwah itu ditujukan dalam film

Negri 5

Menara.

3. Untuk mengetahui bagaimana pesan-pesan dakwah itu dikemas

melalui film Negri 5 Menara

2017

Tabel 1. Hasil Penelitian Sebelumnya’

F. Langkah-Langkah Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini merupakan film dengan durasi panjang yang di publikasikan oleh perusahaan produksi Starvision Plus di film layar lebar bioskop yang berjudul “Wedding Agreement”.

2. Paradigma dan Pendekatan

Penulis menggunakan paradigma kontruktivisme untuk melakukan penelitian. paradigma kontruktivisme menempatkan posisi peneliti dengan setara dan sebisa mungkin memahamai suatu perlakuan subjek agar bisa

(15)

15

diteliti. Dengan rujukan yang telah disampaikan, menganalisis isi merupakan suatu hal yang dilakukan untuk meneliti penyampaian, arti dari suatu isi21.

3. Metode Penelitian

Peneliti menggunakan metode analisis isi pesan dakwah untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan cara pengkategorisasian, imbauan, juga secara organisasi melalui media. Hal ini ditentukan oleh orang yang menggunakannya. Metode ini diteliti oleh peneliti agar bisa dipelajari lebih lanjut mencari informasi dalam film durasi panjang

“Wedding Agreement”.

4. Jenis Data dan sumber Data a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Terdapat tiga jenis data penelitian yang dapat diambil dalam penelitian ini :

1) Kategorisasi pesan dakwah yang pada film “Wedding Agreement”

2) Isi atau imbauan pesan dakwah yang disampaikan pada film

“Wedding Agreement”

b. Sumber Data

Berikut ini dua jenis data yang digunakan oleh peneliti, yaitu :

1) Data primer, dalam penelitian ini saya menggunakan data primer.

data yang didapatkansecara langsung oleh peneliti melalui

21Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006).

(16)

16

sumbernya langsung. Karena yang diteliti itu film, maka data premiere nya ialah film “Wedding Agreement”.

2) Data skunder, merupakan data-data tambahan yang dibutuhkan, melalui buku-buku atau literatur, jurnal, internet, yang berhubungan dengan pesan dakwah dan film “Wedding Agreement”.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi juga bisa dikatakan sebagai pengamatan. yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dengan cara menonton berulang kali, mengamati dan mentranskip dialog film “Wedding Agreement” lalu memilih dialog apa saja yang termasuk ke dalam pesan dakwah.

b. Study Literatur

Mencari data-data tembahan yang berkaitan dengan film

“Wedding Agreement” melalui buku, jurnal, internet, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan objek.

6. Teknis Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi pesan dakwah.

dengan cara menganalisis dan mengamati dialog dalam film “Wedding Agreement”. Berikut data-data yang telah diteliti sebelumnya oleh penulis dengan pendekatan deskriptif, antara lain ;

(17)

17

a. Pada awalnya penulis melakukan penelitian dengan meriset film yang mengandung pesan-pesan dakwah

b. Mencari tahu latar belakang film “Wedding Agreement”

c. Menganalisis adegan dialog dalam film tersebut dengan nonton berulang kali

d. Meminta izin ke pihak penulis skenario ”Wedding Agreement” untuk dijadikan tugas penelitian.

Gambar

Tabel 1. Hasil Penelitian Sebelumnya’

Referensi

Dokumen terkait

Peserta Ronde Nasional Mahasiswa dan Pelajar hanya atlet yang belum pernah mengikuti Pelatda, Pelatnas, dan binaan PP Perpani dan atau dibatasi oleh skor yang akan ditetapkan

Use case diagram dapat digunakan untuk kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam suatu sistem, sehingga sistem dapat digambarkan dengan jelas bagaimana proses

Bidang : Keilmuan dan Bimbingan Belajar (Total JKEM bidang ini minimal 600 menit) No Subbidang, Program, Kegiatan Frek & Durasi Mhs yg Terlibat Keterangan

Maka penulis merumuskan penelitian ini dengan judul Pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh

PT Moda Global Maritim memiliki karyawan yang terdiri dari berbagai macam latar belakang budaya yang berbeda-beda di masing-masing individu, yang menjadi nilai dan harus

Bab ketiga berisi tentang data lapangan yang terdiri dari profil Kota Madiun secara umum, latar belakang pembentukan peraturan larangan memberi

5 Di S.Kh, konsep diri pada tiap anak berkebutuhan khusus ini dapat terbentuk melalui banyak hal baik dari kegiatan-kegiatan pembelajaran, interaksi dengan

Oleh karena keberadaan penelitian mengenai suporter sepakbola yang masih terhitung minim, juga karena ketertarikan saya mengenai dunia suporter sepakbola dan keinginan