1
2 KATA PENGANTAR
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan kebutuhan yang dirasakan oleh sivitas akademika Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro dalam menulis karya ilmiah yang berupa tesis, artikel jurnal, makalah, Pedoman ini merupakan pedoman resmi yang harus diikuti oleh segenap sivitas akademika Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro dalam penulisan karya ilmiah, terutama bagi mahasiswa
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang namanya tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempumakan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini, namun tidak mustahil dalam pedoman ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan komentar yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan pedoman ini di masa yang akan datang.
Semoga pedoman ini bermanfaat tidak hanya bagi para sivitas akademika Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro, tetapi juga bagi semua pihak di luar sivitas akademika Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro yang selama ini ternyata telah juga memanfaatkan pedoman ini untuk keperluan penulisan karya ilmiah.
Metro, 28 Maret 2014 Ketua,
Dr. Achyani, M.Si.
NIP. 19640815 198903 1 003
i
3 DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR LAMPIRAN ... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... 2
A. Ruang Lingkup Jenis Penelitian Tesis ... ... 2
B. Perbedaan Relatif Skripsi, Tesis, dan Disertasi ... 3
1. Aspek Permasalahan ... 5
2. Aspek Kajian Pustaka/Teori ... 5
3. Aspek Metodologi Peneltian ... 6
BAB II. WAWASAN TENTANG TESIS DAN KODE ETIK PENULISANNYA ... .... 7
A. Pengertian Tesis ... 7
B. Karakteristik Tesis ... 7
C. Persyaratan ... 8
D. Tahap-tahap Pembimbingan ... 9
E. Persyaratan Pembimbing ... 10
F. Tugas Pembimbing... 11
G. Sistematika ... 11
H. Penilaian ... 11
I. Perbaikan Tesis dalam Rangka Lulus Bersyarat ... 12
J. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah ... 12
BAB III. FORMAT PROPOSAL DAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TESIS ... .. 14
A. Format Proposal Tesis ... .. 14
1. Format Proposal Tesis untuk Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif ... ………14
2. Format Proposal Tesis untuk Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif ... 15
3. Format Proposal Tesis Penelitian dan Pengembangan ... 15
4. Format Proposal Tesis untuk Penelitian Tindakan Kelas... 16
B. Format Penulisan Laporan Hasil Penelitian ... 17
1. Tesis Hasil Penelitian Kuantitatif ... 17
2. Tesis Hasil Penelitian Kualitatif ... 20
3. Tesis Hasil Kajian Pustaka ... 27
4. Tesis Hasil Penelitian dan Pengembangan (R And D) ... 32
5. Tesis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 39
ii
4
BAB IV. SISTEMATIKA PENULISAN ... 50
A. Sistematika Penulisan Tesis dan Makalah ... 50
B. Sistematika Penulisan Artiel dan Makalah ... 52
1. Artikel Hasil Penelitian ... 52
2. Ciri Pokok ... 52
3. Isi dan Sistematika ... 53
a. Judul ... 53
b. Nama Penulis ... 53
c. Sponsor ... 54
d. Abstraksi dan Kata Kunci ... 54
e. Pendahuluan ... 54
f. Metode ... 54
g. Hasil ... 55
h. Pembahasan ... 55
i. Kesimpulan dan Saran ... 56
j. Daftar Pustaka ... 56
C. Sistematika Penulisan Artikel Non-Penelitian ... 56
1. Pendahuluan ... 57
2. Bagian Inti ... 57
3. Penutup ... 57
4. Daftar Pustaka ... 57
5. Pengorganisasian Isi ... 57
D. Makalah ... 58
1. Ciri Pokok ... 58
2. Isi Sistematika ... 58
a. Isi Bagian Awal ... 59
1) Halaman Sampul ... 59
2) Daftar Isi ... 59
3) Daftar Tabel dan Gambar ... 59
b. Isi Bagian Inti ... 59
1) Pendahuluan ... 59
2) Latar Belakang Penulisan Makalah ... 60
3) Masalah atau Topik Makalah ... 60
4) Tujuan Penulisan Makalah ... 61
5) Teks Utama ... 62
6) Penutup ... 63
c. Isi Bagian Akhir ... 63
1) Daftar Pustaka ... 63
2) Lampiran ... 63
5
BAB V. CARA MENGUTIP DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA ... ... 64
A. Cara Mengutip (Merujuk) ... 64
1. Cara Menulis Kutipan Langsung ... 64
a. Kutipan Kurang dari 4 Baris ... 64
b. Kutipan 4 Baris atau Lebih ... 64
B. Cara Menulis Kutipan Tak Langsung ... 65
C. Cara Mengutip Kutipan yang Telah Dikutip di Suatu Sumber ... 66
D. Menulis Daftar Rujukan ... 66
1. Sumber dari Buku ... 67
2. Sumber dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) ... 67
3. Sumber dari Artikel dalam Kumpulan Artikel (Ada Editornya) ... 68
4. Sumber dari Artikel dalam Jurnal ... 68
5. Sumber dari Artikel dalam Majalah atau Koran ... 68
6. Sumber dari Koran Tanpa Pengarang ... 68
7. Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga ... 69
8. Sumber dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut ... 69
9. Sumber Berupa Karya Terjemahan ... 69
10. Sumber Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi ... 69
11. Sumber Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, Atau Lokakarya ... 69
12. Sumber dari Internet ... 70
13. Sumber Internet Lainnya ... 70
BAB VI. KETENTUAN KHUSUS ... 72
A. Tabel dan Gambar ... 72
1. Penulisan Tabel ... 72
2. Penyajian Gambar ... 73
B. Bahasa dan Tanda Baca ... 75
C. Pencetakan dan Penjilidan ... 77
1. Pencetakan ... 77
2. Penjilidan ... 78
D. Petunjuk Praktis Teknik Penulisan... 78
6 DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Contoh Abstrak Tesis………... 80
2. Contoh Abstrak artikel………... 81
3. Contoh Daftar Rujukan……….. 82
4. Contoh Daftar Tabel……….. 83
5. Contoh Format Daftar Gambar………. 84
6. Contoh Format Daftar Lampiran ………. 85
7. Contoh Format Daftar Isi………...……….. 86
8. Contoh Riwayat Hidup……… 89
9 Petunjuk Teknis Penulisan Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa……….. 90
10. Contoh Format Halaman Pertama Artikel untuk Jurnal…... 93
11. Contoh Isi dan Format Motto dalam Tesis……….... 94
12. Contoh Halaman Persembahan dalam Tesis ………... 95
13. Contoh Logo Universitas Muhammadiyah Metro………….. 96
14. Contoh Ukuran Bidang Pengetikan (Kertas A4)………….... 97
15. Contoh Format Surat Pernyataan Tidak Plagiat………...…... 99
16. Contoh Format Halaman Sampul ..……….. 100
17. Contoh Format Halaman Judul……….. 101
18. Contoh Format Lembar Persetujuan...………. 102
19. Contoh Format Lembar Persetujuan Kedua.………. 103
iii
2 BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan perguruan tinggi. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karya ilmiah ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Melalui pembuatan karya ilmiah, anggota masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian. Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis. Pedoman penulisan karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya ilmiah yang berupa skripsi, tesis, disertasi, artikel, makalah, dan laporan penelitian. Penulisan tugas akhir diharuskan mengikuti pedoman penulisan ini.
A. Ruang Lingkup Jenis Penelitian Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program Magister (S2) pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, studi literatur (pustaka), atau hasil kerja pengembangan (Research and Development).
Perbedaaan ketiga jenis penelitian tersebut diuraikan di bawah ini.
1. Penelitian lapangan adalah penelitian berorentasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pedekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman penelitian berdasarkan pengalamanya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan- pemecahanya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitan kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
2. Studi literatur/pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan
3 mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlakukan sebagia sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R& D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk menghasilkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-mode pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain.
B. Perbedaan Relatif Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Secara umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif, dan perbedaan tersebut tidak bersifat mutlak. Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot akademisnya daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat berlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi yang sama pula. (misalnya sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya, disertasi mencakup bahasan yang lebih luas dari pada tesis, dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi. Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.
Secara akademik skripsi, tesis, dan disertasi memiliki persamaan yaitu merupakan dokumen tertulis yang merupakan tugas akhir para mahasiswa, mengikuti kaidah penulisan yang baku dan sistematis, dan menggunakan metode ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan di depan dosen pembimbing dan penguji. Skripsi adalah tugas akhir jenjang sarjana (S1), Tesis adalah tugas akhir jenjang Magister (S2) sedangkan Disertasi (S3) merupakan tugas akhir jenjang Doktor (S3, jenjang tertinggi akademik). Skripsi adalah tugas akhir calon sarjana dengan level sebagai peneliti pemula atau pembelajaran menjadi peneliti, dimana bobot penelitian dan ketajaman analisis paling rendah dibandingkan dengan Tesis atau Disertasi.
4 Secara umum ada perbedaan ciri-ciri antara skripsi, tesis, dan disertasi, meskipun hal tersebut bukanlah perbedaan yang bersifat mutlak. Pada Skripsi, kajian deskriptif atau paparan lebih dominan dibandingkan dengan kajian analitis. Disamping itu pada skripsi jumlah rumusan masalah biasanya sekitar 1 atau 2 rumusan masalah, sedangkan tesis biasanya minimal 3 rumusan masalah. Kemudian untuk doktor Lebih dari 3 rumusan masalah dengan bobot ilmiah yang paling tinggi dibandingkan yang lain (Lihat Tabel 1).
Tabel 1. Perbedaan Umum antara Skripsi, Tesis dan Disertasi
No Aspek Skripsi (S1) Tesis (S2) Disertasi (S3)
1. Permasalahan Dapat diangkat dari pengalaman empirik, mendalam
Diangkat dari
pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat lebih mendalam
Diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
3, Kemandirian penulis
60% peran penulis, 40% pembimbing
80% peran penulis, 20%
pembimbing
90% peran penulis, 10%
pembimbing 4, Bobot Ilmiah Rendah – sedang Sedang – tinggi.
Pendalaman /
pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada
Tinggi, Tertinggi dibidang akademik. Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
5, Pemaparan Dominan deskriptif Deskriptif dan Analitis Dominan analitis 6, Model Analisis Rendah – sedang Sedang – tinggi Tinggi
7, Jumlah rumusan masalah
Sekitar 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
8. Metode / Uji statistik
Biasanya memakai uji Kualitatif/Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis
komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll
Biasanya memakai uji Kualitatif lanjut/regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistik, Log linear analisis, ekonometrika statik &
dinamik, time series ekonometric) Path analysis, SEM
Sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
9, Jenjang Pembimbing/
Penguji
Minimal Magister Minimal Doktor dan Magister yang berpengalaman
Minimal Profesor dan Doktor yang
berpengalaman 10, Orisinalitas
penelitian
Bisa replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda
Mengutamakan orisinalitas
Harus orisinal
11, Penemuan hal-hal yang baru
Tidak harus Diutamakan Diharuskan
5
12, Publikasi hasil penelitian
Kampus Internal dan disarankan nasional
Minimal Nasional Nasional dan Internasional
13, Jumlah rujukan / daftar pustaka
Minimal 20 Minimal 40 Minimal 60
14, Metode / Program statistik yang biasa
digunakan
Kualitatif/Manual, Excel, SPSS dll
Kualitatif lanjut/SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
Kualitatif lanjut/SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
Sumber : Biantoro (2009).
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi, tesis, dan disertasi terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
1. Aspek Permasalahan
Penulis disertasi dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam disertasinyan agar temuanya dapat memberikan sumbangan
―asli‖ bagi ilmu pengetahuan sedangkan penulisan tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
Sumbangan yang demikian itu tidak dituntut dari penulis skripsi.
Identifikasi masalah untuk skripsi dapat didasarkan atas informasi dari Koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan, akan tetapi identifikasi masalah untuk tesis terlebih lagi untuk disertasi perlu didasarkan atas teori-teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah- masalah yang bersifat penerapan ilmu, sedangkan dalam tesis dan disetasi harus cenderung kearah pengembangan ilmu.
2. Aspek Kajian Pustaka/Teori
Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama. Penulis tesis tidak hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis disertasi diharapkan dapat (a) mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas, (b) mengemukakan pendapat pribadinya setiap kali membahas hasil-hasil penelitian lain yang dikajinya, (c) menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi terhadap penelitian yang dilakukan, dan (d) memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka berpikir yang konseptual dengan cara yang sitematis.
Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer dan dapat juga menggunakan
6 sumber sekunder, namun pustaka yang menjadi bahan acuan dalam tesis diharapkan berasal dari sumber-sumber primer (hasil-hasil penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian). Untuk disertasi, penggunaan sumber primer merupakan keharusan.
3. Aspek Metodologi Penelitian
Penulisan skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrument pengumpul data yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup. Dia harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpul data yang digunakan cukup valid. Bagi penulis disertasi, bukti-bukti validitas instrumen pengumpul data harus dapat diterima sebagai bukti-bukti yang tepat.
Dalam skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak harus dikemukakan, sedangkan dalam tesis dan terlebih lagi dalam disertasi penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus dikemukakan, beserta alasan-alasanya, sejauh mana penyimpangan tersebut, dan sejauh mana penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi.
7 BAB II
WAWASAN TENTANG TESIS DAN KODE ETIK PENULISANNYA A. Pengertian Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dan ilmu pendidikan. Tesis disusun dan dipertahankan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd).
B. Karakteristik Tesis
Tesis memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu pendidikan, sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
2. Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu dalam disiplin ilmu pendidikan yang dipelajari.
3. Menggunakan data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk penelitian lapangan) sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder, sedangkan untuk penelitian bibliografi, digunakan sumber yang otentik.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pada setiap program studi kajian tesis diarahkan kepada dimensi- dimensi sebagai berikut:
1. Landasan pendidikan, meliputi aspek:
a. Filosofis:mengkaji dasar-dasar keilmuan pendidikan, tujuan pendididkan, nilai-nilai etika dalam pendidikan, dan hakikat subjek didik.
b. Psikologis:membahas perkembangan manusia dan kepribadianya.
Dibahas perkembangan dimensi kognitif, afektif, konatif, keterampilan dan kepribadian serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut.
c. Sosiologi:mengkaji pola dan mekanisme interaksi sosial dalam lingkungan pendidikan dan antara pranata pendidikan dengan pranata-pranata diluar lembaga pendidikan (agama, keyakinan hidup,ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan) serta pengaruh dan implikasinya terhadap pendidikan.
d. Antropologis:mengkaji pengaruh kebudayaan terhadap pendidikan dan pendidikan sebagai proses pembudayaan. Dikaji pula perkembangan teknologi, nilai-nilai kemasyarakatan, bahasa, seni, dan unsur-unsur kebudayaan lainnya beserta implikasinya terhadap pendidikan, baik dalam lingkup persekolahan maupun luar sekolah.
8 2. Isi Pendidikan, terutama mengenai kurikulum
Dalam pengertian sempit isi pendidikan lazimnya disebut kurikulum. Di sini terangkum hal-hal esensial yang diturunkan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu atau serangkaian ikhtiar pendidikan. Termasuk dalam dimensi ini:dasar teoritiknya, rasionalnya, proses pengambangannya, rincian isinya, petunjuk operasionalnya, dan prosedur evaluasinya, strategi implementasi, implementasi, serta hasil kurikulum. Dalam kurikulum ini tercermin kepedulian suatu bangsa terhadap hal-hal yang dipandang esensial dalam rangka pengembangan potensi manusia dan bangsanya.
3. Proses Pendidikan meliputi:
a. Studi tentang metode mengajar, meliputi permasalahan asumsi, prosedur, aplikasi, keunggulan dan kelemahannya.
b. Proses belajar mengajar: dalam arti sempit ia menunjuk pada pembelajaran yang terjadi dalam lingkungan persekolahan; dalam arti luas ia mencakup pula proses belajar dalam keluarga dan masyarakat. Di sini dasar-dasar psikologis sangat dominan peranannya. Dibahas di dalamnya tentang proses interaksi guru dan murid, anak didik dan pendidik, delivery system atau metodologi mengajar, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
4. Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan Sekolah
Di sini dibahas seluk-beluk manajemen pendidikan baik pada tingkat makro, meso, maupun mikro serta hal-hal yang relevan dengannya (misalnya analisis kebijakan dan politik pendidikan),
5. Aplikasi dalam Bidang Pengajaran
Di sini dipermasalahan bagaimana dimensi 1 s.d 4 diterapkan dan melandasi proses pendidikan dalam berbagai bidang studi atau kelimuan, yaitu Pendidikan Biologi. Penerapanya meliputi tujuan, masukan, isi, proses dan operasi, hasil, evaluasi, dan kepemimpinan.
C. Persyaratan
1. Mahasiswa S2 yang berhak menulis tesis adalah mereka yang memenuhi persyaratan berikut ini:
a. Telah menempuh dan lulus semua mata kuliah program S2 dengan IPK minimal 2,75.
b. Telah menempuh seminar proposal penelitian untuk penulisan tesis.
c. Telah mendapat persetujuan Ketua Program Studi untuk mengadakan penelitian sesuai dengan proposal penelitian yang telah diseminarkan.
d. Telah mendapat pembimbing yang ditunjuk dengan SK Ketua Program Studi.
2. Waktu untuk bimbingan tesis paling lama 18 bulan. Perpanjangan waktu bimbingan paling lama 1×6 bulan atas usulan Pembimbing I.
9 D. Tahap-tahap Pembimbingan
Penyelesaian tesis untuk S2 melalui tahap persiapan, pengajuan, pembimbing, pelaksanaan bimbingan, dan ujian.
1. Tahap Persiapan
a. Mahasiswa diwajibkan menyusun proposal penelitian untuk penulisan tesis yang memuat :
1) Judul tesis
2) Latar belakang penelitian
3) Identitas masalah termasuk pertanyaan penelitian 4) Variabel penelitian dan definisi operasional.
5) Tujuan penelitian
6) Signifikansi dan manfaat penelitian
7) Kerangka teoritis/konseptual penelitian yang dideduksikan dari teori-teori dan kajian pustaka
8) Asumsi dan hipotesis penelitian (bila ada hipotesis)
9) Metodologi mencakup metode, sampel, instrumen, dan teknik analisis
10) Sistematika penulisan 11) Agenda kegiatan penelitian
b. Pada tahap ini, mahasiswa dianjurkan untuk melakukan konsultasi atau diskusi dengan dosen yang memiliki keahlian dalam bidang kajian yang bersangkutan, khususnya dengan Dosen Pembimbing Akademik. Tujuannya adalah untuk menajamkan fokus, permasalahan serta metodologi penelitian yang akan digunakan.
2. Tahap pengajuan pembimbing
a. Mahasiswa mengusulkan 2 (dua) nama calon pembimbing, pembimbing I harus berasal dari program Studi yang bersangkutan yang bidang keahlianya sesuai, sedangkan Pembimbing II dapat berasal dari Program Studi lain sejauh keahliannya mendukung.
b. Mahasiswa mengajukan permohonan untuk menempuh seminar proposal penelitian tesis. Permohonan ditujukan kepada Ketua Program Studi, disertai 3 (tiga) eksemplar proposal penelitian yang telah direkomendasi/ditandatangani oleh 2 (dua) orang pembimbing yang menyatakan bahwa proposal tersebut layak diseminarkan.
c. Sekretaris program studi merekapitulasi usulan mahasiswa yang hasilnya disampaikan kepada Ketua Program Studi.
d. Program Studi membuat Surat Keputusan tentang dosen yang menjadi penguji dalam seminar proposal penelitian dengan mempertimbangkan usulan mahasiswa, keahlian dosen, dan pemerataan beban tugas antardosen. Dosen yang menjadi penguji untuk setiap mahasiswa tersebut akan diutamakan untuk menjadi pembimbing
e. Pelaksanaan seminar proposal penelitian dijadwalkan oleh Ketua Program Studi. Untuk mencegah penumpukan dan kelancaran studi
10 mahasiswa, penjadwalan dilakukan tanpa menunggu usulan dari semua mahasiswa.
f. Penentuan pembimbing ditentukan oleh Ketua Program Studi dengan mengutamakan dosen yang terlibat dalam seminar proposal penelitian.
3. Tahap Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan
Setelah Surat Keputusan pengangkatan pembimbing dikeluarkan, maka calon yang bersangkutan mulai bekerja di bawah bimbingan pembimbing yang telah ditunjuk. Apabila seorang mahasiswa berkeberatan atas seorang pembimbing yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan penggantian kepada Ketua Program Studi.
Berdasarkan kesepakatan antara pembimbing dan mahasiswa yang dibimbingnya, kegiatan penelitian dilaksanakan selama proses penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan proses penulisan, konsultasi kepada pembimbing harus dilakukan secara teratur sesuai dengan perjanjian.
Setiap hasil penelitian dan penulisan diajukan pada pertemuan antara kedua pembimbing dengan mahasiswa. Proses bimbingan ini direkam dalam kartu bimbingan.
4. Tahap Penyelesaian Akhir
Berdasarkan penilaian pembimbing bahwa laporan penelitian calon sudah memenuhi persyaratan suatu tesis, maka proses pembimbingan dilanjutkan dengan laporan kemajuan dan ujian tahap I dan II. Laporan kemajuan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah mahasiswa telah mencapai kemajuan dalam penulisan tesisnya. Laporan kemajuan disampaikan kepada dua orang pembimbing dan Ketua/Sekretaris Program Studi. Pada tahap ini, mahasiswa mendapatkan masukan untuk perbaikan tesisnya dan belum diberikan penilaian terhadap tesis mahasiswa.
E. Persyaratan Pembimbing
a. Pembimbing penulisan tesis sebanyak 2 (dua) orang terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II (dalam kondisi tertentu dapat ditambah hingga tiga orang).
b. Pembimbing I berpangkat serendah-rendahnya Lektor Kepala atau bergelar Doktor atau berpangkat Guru Besar yang memiliki bidang keahlian yang sesuai dengan materi tesis.
c. Pembimbing II serendah-rendahnya berpangkat Lektor atau bergelar Doktor atau berpangkat Guru Besar yang memiliki bidang keahlian yang sesuai atau menunjang materi tesis.
d. Pembimbing tesis ditetapkan oleh Ketua Program Studi.
F. Tugas Pembimbing 1. Pembimbing I bertugas:
a. Memberikan arahan tentang rumusan akhir usulan penelitian, sistematika dan materi tesis.
11 b. Menelaah dan memberikan rekomendasi tentang prosedur penelitian
yang akan digunakan.
c. Menelaah dan memberikan petunjuk tentang materi tesis.
d. Memberikan persetujuan naskah akhir tesis untuk diajukan ke sidang ujian.
2. Pembimbing II bertugas:
a. Membantu pembimbing pertama dalam menilai usulan penelitian.
b. Memberikan pertimbangan dan saran mengenai prosedur penelitian yang akan digunakan.
c. Memberikan arahan, tanggapan, dan saran-saran tentang materi tesis.
d. Memberikan persetujuan naskah akhir tesis untuk diajukan ke sidang ujian.
G. Sistematika
Sistematika penulisan tesis merujuk kepada bab tentang sistematika dan penulisan.
H. Penilaian
Ujian tesis oleh pembimbing, Ketua/Sekretaris Program Studi, dan salah seorang dosen lain sebagai penguji. Pada tahap ini, penguji memberikan nilai terhadap mahasiswa.
Penilaian ujian tahap I menggunakan format penilaian di halaman berikut.
PENILAIAN UJIAN TESIS
Nama penguji/Pembimbing :………..
Nama mahasiswa :………NPM: ………
N o.
Aspek Penilian Nilai Bobot Nilai x Bobot 1. Proses penyusunan tesis (diisi
pemb.*)
... 4 ….
2. Penampilan dalam ujian :
2.1. Penguasaan materi …. 1 ….
2.2. Penguasaan metodologi …. 1 ….
2.3. Kemampuan argumentasi …. 1 ….
3. Naskah tesis (orisinalitas dan relevansi)
…. 3 ….
Jumlah …. 1
0
….
12
Nilai Rata-rata = =……
Metro,………..
Tanda tangan,
I. Perbaikan Tesis dalam Rangka Lulus Bersyarat
Mahasiswa dapat dinyatakan lulus bersyarat oleh tim penguji apabila naskah tesisnya perlu diperbaiki karena dianggap masih mengandung kelemahan yang cukup mendasar. Mahasiswa yang bersangkutan diarahkan oleh tim penguji yang ditunjuk, untuk kemudian hasilnya yang telah disetujui pengarah ditelaah kembali oleh pimpinan program untuk dikomentari dan disahkan.
J. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Kode etik penulisan karya ilmiah adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian.
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiranya sendiri. Oleh karena itu, penulis tesis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam tesis bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip merupakan kegiatan yang tidak dapat dihadiri. Kegiatan ini amat dianjurkan, karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrument, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan
13 sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan format surat pernyataan terdapat pada Lampiran 11
Nama sumber data atau informasi, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informasi sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
Setelah bagian pendahuluan ini akan diuraikan secara berturut- turut tentang tesis hasil penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan (projek). Pada bagian ketiga akan dibahas secara rinci mengenai artikel, makalah, dan laporan penelitian. Selanjutnya, pada bagian akhir pedoman ini akan dipaparkan secara berturut-turut, sistematika penulisan, cara merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel dan gambar, bahasa dan tanda baca, serta pencetakan, dan penjilidan.
14 BAB III
FORMAT PROPOSAL DAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TESIS
` A. Format Proposal Tesis
Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu menyusun suatu proposal penelitian. Proposal penelitian berfungsi sebagai penuntun peneliti dalam melaksanakan penelitian dan sebagai alat komunikasi antarpeneliti (dalam penelitian kolaboratif), serta sebagai dokumen kontrak perjanjian antara mahasiswa sebagai peneliti dengan pembimbing. Proposal tesis, berisi 3 (tiga) hal utama, yaitu apa yang diteliti, mengapa sesuatu diteliti, dan bagaimana menelitinya.
1. Format Proposal Tesis untuk Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian
E. Asumsi Penelitian (jika diperlukan) BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori yang mendukung variabel bebas B. Kajian teori yang mendukung variabel terikat C. Keterkaitan antar variabel
D. Kerangka Pemikiran
E. Hipotesis (jika diperlukan) BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Definisi Operasional D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Butir-butir isi yang terdapat dalam suatu proposal tesis pada dasarnya sama dengan yang terdapat dalam laporan tesis yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan kata lain, dapat dinyatakan bahwa proposal tesis adalah laporan tesis minus bab mengenai Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Penutup.
Beda yang lain adalah:dalam proposal kegiatan, dituliskan apa yang akan dilaksanakan, sedangkan pada laporan tesis dituliskan apa yang sudah dilaksanakan.
15 2. Format Proposal Tesis untuk Penelitian dengan Pendekatan
Kualitatif
Perbedaan antara proposal tesis dengan pendekatan kuantitatif dan proposal tesis dengan pendekatan kualitatif adalah pada proposal penelitian kuantitatif kegiatan sudah dapat direncanakan secara pasti secara terinci dan mantap, ada hipotesis yang hendak diuji, jelas langkah-langkahnya dan hasil yang diharapkan, dan analisis datanya dilakukan setelah data terkumpul;
sedangkan pada proposal tesis dengan pendekatan kualitatif kegiatan bersifat fleksibel, tidak harus terinci, dan masih dapat berubah karena baru diketahui secara pasti setelah penelitian berlangsung; kalaupun ada hipotesis (yang lebih didasarkan pada data lapangan), fungsinya adalah sebagai pengarah pengumpulan data; langkah-langkah penelitiannya tidak dapat dipastikan dan hasilnya tidak dapat diduga, dan analisis datanya dilakukan sejak kegiatan pengumpulan data.
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang (pilih salah satu) B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah (pilih salah satu) C. Landasan Teori
D. Kegunaan Penelitian BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data F. Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Temuan H. Tahap-tahap Penelitian
DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Butir-butir isi yang terdapat dalam proposal tesis penelitian kualitatif pada dasarnya sama dengan yang terdapat dalam tesis yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
3. Format Proposal Tesis Penelitian dan Pengembangan
Struktur dalam proposal tesis yang berupa penelitian dan pengembangan (RdanD) adalah sebagai berikut:
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
16 E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN dan PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan C. Uji coba produk
1. Desain Uji coba 2. Subjek Coba 3. Jenis Data
4. lnstrumen Pengumpulan Data 5. Teknik Analisis Data
DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Butir-butir isi dari bagian-bagian proposal tesis, yang berupa penelitian dan pengembangan pada pokoknya adalah sama dengan yang ada dalam hasil laporan tesis, tetapi tanpa Bab IV (Hasil Penelitian dan Pengembangan) dan Bab V (Kajian dan Saran).
4. Format Proposal Tesis untuk Penelitian Tindakan Kelas
Bagian-bagian yang perlu dicantumkan dalam proposal penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian (salah satu saja) C. Hipotesis Tindakan (jika dianggap perlu)
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian F. Definisi Istilah atau Definisi Operasional BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB lIl METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian
B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan C. Kancah Penelitian
D. Subjek Penelitian E. Data dan Sumber Data F. Pengumpulan Data
G. Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi H. Prosedur Penelitian
DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
17 B. Format Penulisan Laporan Hasil Penelitian
1. Tesis Hasil Penelitian Kuantitatif
Laporan penelitian kuantitatif pada umumnya bersifat kompleks. Mulai dari isi kajian terhadap berbagai teori yang bersifat substantif dan mendasar sampai kepada hal-hal yang bersifat operasional teknis.
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk tesis terutama ditujukan untuk dokumentasi oleh masyarakat akademik. Laporan untuk masyarakat akademik cenderung bersifat teknis, berisi lengkap tentang apa yang diteliti, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau kelompok suatu masyarakat akademik. Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika tesis sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif terbagi atas tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian awal:
Halaman sampul Lembar Logo Halaman Judul Abstrak
Halaman Persetujuan Halaman Motto
Halaman Persembahan Kata Pengantar
Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran
Daftar….(tanda-tanda lain jika perlu) Bagian Inti untuk tesis meliputi:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Asumsi Penelitian
F. Ruang Lingkup Penelitian
G. Hal-hal lain yang diperlukan sesuai dengan disiplin ilmu
BAB II. KAJIAN TEORI
A. (Berisi Kajian teori yang mendukung variabel bebas)
B. (Berisi Kajian teori yang mendukung variabel terikat)
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Definisi Operasional
18
D. Instrumen Penelitian
E. Pengumpulan Data
F. Analisis Data
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data Penelitian
B. Hasil Analisis Data
C. Pembahasan BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran Bagian Akhir:
Daftar Rujukan Lampiran-lampiran Riwayat Hidup
Isi Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir Isi Bagian Awal
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal yang telah disebutkan di atas, berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam masing-masing unsur tersebut.
Halaman Sampul
Tulisan judul secara lengkap, tesis, nama dan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), lambang Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) dengan ukuran diameter 3 cm, dan diikuti dengan nama lengkap universitas, program studi, dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital.
Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur secara simetris (membentuk huruf v), rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan pada 12-16 poin. Lampiran 16.
Lembar Logo
Lembar logo hanya berisi lambang (UM Metro) dengan ukuran diameter 8 cm.
Contoh logo Universitas Muhammadiyah Metro dapat dilihat pada Lampiran 13.
Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar yang kedua memuat: (1) judul tesis secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital, (2) teks tesis, diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Magister Pendidikan Biologi (3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil kecuali huruf- huruf pertama dari nama dan NPM, (4) nama lengkap universitas, program studi diketik dengan huruf kapital, (5) bulan (diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama) dan tahun lulus ujian. Contoh halaman judul dapat dilihat pada Lampiran 17.
Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: (1) Tesis ini telah disetujui untuk diuji, (2) nama lengkap dan Nomor Induk Pegawai (NIP) Pembimbing I dan Pembimbing II. Contoh isi dan format lembar persetujuan pembimbing yang dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 18.
Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan tesis oleh para penguji dan
19 Ketua Program Studi. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan-tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP dari masing-masing dewan penguji dan Ketua Program Studi. Contoh lembar persetujuan dosen penguji ini dapat dilihat dalam Lampiran 19.
Pernyataan Keaslian Tulisan
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi tesis yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiasi. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada Lampiran 15.
Abstrak
Kata ABSTRAK ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak dua spasi dari kata ABSTRAK, di tepi kiri dengan urutan:nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata tesis ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama program studi (tidak boleh disingkat), nama universitas, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima kata atau gabungan kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul tesis beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari tesis yang mencakup latar belakang, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil - hasil yang diperoleh.
Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi), ukuran huruf 10 dan panjangnya tidak lebih dari satu halaman kertas ukuran A4.
Contoh format abstrak dapat dilihat pada Lampiran 1.
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan tesis.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan satu setengah (1,5) spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah)
20 dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang.
Daftar lsi
Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi.
Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman tempat pemuatan setiap tabel. Judul tabel dalam daftar tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik denganv spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 4.
Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh format daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 5.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh format daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 6.
Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi, tesis, atau disertasi banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau lambang-lambang yang digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, teknik, dan bahasa), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang-lambang atau tanda-tanda tersebut.
Isi Bagian Inti
Tesis dibatasi jumlah halamannya. Bagian inti tesis tidak boleh lebih dari 100 halaman. Jumlah halaman keseluruhan sekitar 100-150 halaman. Lampiran diperbolehkan diketik bolak balik. Bagian-bagian yang diperlukan sebagai bukti pendukung kinerja penulisan tesis tidak perlu disertakan sebagai bagian dari tesis, akan tetapi cukup dibawa ke forum ujian tesis. Bagian inti dari tesis terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan, Kajian Teori, Metode Penelitian, Hasil Analisis dan Pembahasan, dan Penutup.
2. Tesis Hasil Penelitian Kualitatif
21 Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Proses dan makna dari sudut pandang subjek Lebih ditonjolkan dalam penelitian ini.
Ciri-ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk Iaporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, objek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yang tercermin dalam fokus penelitian.
Gaya penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal.
Gaya penulisan dapat bersifat formal, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspek-aspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta contoh- contoh dari data. Laporan bergaya informal, misalnya berisi paparan suatu cerita yang diakhiri dengan kesimpulan.
Struktur (outline)
Sistematika tesis hasil penelitian kualitatif pada dasarnya terdiri dari tiga bagian utama: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
Halaman Sampul Lembar Logo Halaman Judul Lembar Persetujuan:
Lembar persetujuan pembimbing Lembar persetujuan dan pengesahan Pernyataan Keaslian Tulisan
Abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris) Kata Pengantar
Daftar lsi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Lainnya Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian atau Latar Belakang (pilih salah satu saja) B. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah (pilih salah satu saja) C. Landasan Teori
D. Kegunaan Penelitian BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Kehadiran Peneliti
22 C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan Data F. Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Temuan H. Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN
Bab V PENUTUP Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini termuat:
Daftar Rujukan Lampiran-lampiran Riwayat Hidup
Isi Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir Isi Bagian Awal
Unsur-unsur yang harus ada pada bagian awal tesis hasil penelitian kualitatif sama dengan isi bagian awal tesis hasil penelitian kuantitatif. Susunan unsur-unsur tersebut dan isi uraiannya juga sama.
Isi Bagian Inti
Bagian inti tesis tidak boleh Lebih dari 100 halaman. Jumlah halaman keseluruhan sekitar 100-150 halaman. Lampiran diperbolehkan diketik bolak balik.
Bagian-bagian yang diperlukan sebagai bukti pendukung kinerja penulisan tesis tidak perlu disertakan sebagai bagian dari tesis, akan tetapi cukup dibawa ke forum ujian tesis.
Isi bagian inti adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang dilakukan. Pembaca dapat mengetahui konteks atau latar belakang penelitian, fokus penelitian, landasan teori yang digunakan, dan manfaat penelitian pada pendahuluan.
Konteks Penelitian (Latar Belakang)
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mempengaruhi arah penelitian. Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah (pilih salah satu saja). Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang hendak diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan
23 di lapangan.
Landasan Teori
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu
"teori".
Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam anti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab Kegunaan Penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
Bab II Metode Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoretis, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolis, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutika).
Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan, apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan.
Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu, perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan
24 peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-alsan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya, data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling). lstilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif, tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subjek, informan, dan waktu.
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu, dikemukakan cara- cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.
Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan- bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik- teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini, peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini sebaiknya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber,
25 metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya temuan ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability).
Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
Bab III Paparan Data dan Temuan Penelitian
Bab III memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab II. Uraian ini terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi) dan/atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya yang berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi. Paparan data yang memuat informasi yang berasal dari pengamatan dan wawancara yang dianggap menonjol dapat dilihat pada Contoh 1 dan Contoh 2.
26 Contoh 1
Paparan lnformasi dari Wawancara
Masyarakat di kelurahan Iringmulyo memiliki tradisi gotong-royong yang kuat, antara lain dilaksanakannya "mingguan" dan "gugur gunung" yang dipimpin oleh pamong desa. Hal ini diceritakan oleh Pak Budi, seorang tokoh masyarakat setempat yang juga salah satu keturunan ketujuh dari "Bedah Krawang" di desa ini, sebagai berikut.
"Mingguan" yang dilaksanakan tanpa upah untuk kepentingan desa, tiap minggu untuk memperbaiki tempat-tempat seperti jalan, sungai, atau kuburan. Sedangkan "gugur gunung" berlaku untuk semua penduduk di desa ini.
"Mingguan" dan "gugur gunung" telah dilaksanakan secara turun-ternurun sejak rnerdeka. Dari keterangan Pak Budi ini dapat disimpulkan bahwa ikatan sosial warga kelurahan Iringmulyo kuat sekali dan sudah mengakar cukup lama.
Contoh 2
Paparan lnformasi dari Pengamatan
Pengaturan tempat duduk yang terpisah juga terjadi ketika dilaksanakan pengajian di rumah Pak Rudi. Berikut ini petikan catatan lapangan yang menggambarkan suasana tersebut.
Semua jamaah sedang duduk di ruang tamu dan ruang keluarga, di atas permadani. Ibu-ibu yang sebagian adalah istri-istri duduk menempati ruang tengah, dekat kamar tidur. Ada sembilan orang ibu yang duduk di tempat itu.
Dengan demikian terdapat norma yang ketat di daerah ini, khususnya yang menyangkut pergaulan antara pria dan wanita.
(UM Metro, 2011) Bab IV Pembahasan
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan (grounded theory). Tesis perlu dilengkapi dengan implikasi dari temuan penelitian.
Bab V Penutup
Penutup memuat temuan pokok atau kesimpulan, implikasi dan tindak lanjut penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan "makna" temuan-temuan tersebut.
Isi Bagian Akhir Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam rujukan pustaka harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam tesis harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara penulisan daftar rujukan dibahas pada Bagian IV, Teknik Penulisan,