• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Model Analisis Hipotesis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Model Analisis Hipotesis"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

30

Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan penjelasan mengenai informasi yang berhubungan dengan penelitian yang mencakup jenis penelitian, teknik pengukuran variabel, teknik pembuatan kuesioner, desain sampel, metode, dan program analisa data untuk membahas dan menjawab permasalahan dalam penelitian kali ini mengenai pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap profitabilitas biro perjalanan di Surabaya.

3.1 Model Analisis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 – Model Analisis Hipotesis

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Setiap variabel yang muncul didalam sebuah penelitian, harus dapat dijelaskan secara operasional. Definisi variabel secara operasional, didefinisikan berdasarkan karakteristik yang diamati sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek. Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel intervening.

(2)

31

Universitas Kristen Petra

3.2.1 Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat, baik secara positif atau negatif. Jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga akan ditemui. Setiap unit kenaikan dalam variabel bebas akan terdapat pula kenaikan atau penurunan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja karyawan.

 Konsep: kepuasan kerja karyawan.

Definisi Operasional: keadaan emosional dan psikis baik menyenangkan atau tidak yang dirasakan oleh karyawan dalam memandang pekerjaannya, yang tercermin dari sikap karyawan terhadap pekerjaan yang dihadapinya.

Indikator Empirik:

Berdasarkan konsep Job Descriptive Index (Smith et. al., 1969):

Pekerjaan itu sendiri.

Karyawan dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan (K1).

Gaji atau upah.

Karyawan merasa puas dengan gaji yang diperoleh dari tempat mereka bekerja (K2).

Supervisi.

Karyawan merasa puas dengan pengawasan, pengarahan, dan bimbingan dari atasan ditempat mereka bekerja (K3).

Rekan kerja.

Karyawan memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja mereka (K4).

Kesempatan promosi.

Karyawan merasa puas atas kesempatan promosi ditempat mereka bekerja (K5).

3.2.2 Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis akan mempengaruhi hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) menjadi hubungan yang tidak langsung, serta tidak dapat

(3)

32

Universitas Kristen Petra

diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen), sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi berubah atau timbulnya variabel terikat. Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.

 Konsep: kualitas layanan.

Definisi Operasional: kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan yang baik untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

Indikator Empirik:

Berdasarkan konsep SERVQUAL (Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 1985) : Tangible.

Penampilan karyawan rapi, sopan dan sesuai dengan harapan pelanggan. (P1) Reliability.

Karyawan dapat diandalkan dalam memberikan informasi yang benar dan lengkap. (P2)

Responsiveness.

Karyawan dapat memberikan informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh pelanggan. (P3)

Assurance.

Karyawan sanggup menjaga kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun dihadapan pelanggan. (P4)

Empathy.

Karyawan memahami produk dan service yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan pelanggan. (P5)

 Konsep: kepuasan pelanggan.

Definisi Operasional: respon emosi terhadap pengalaman yang terkait dengan produk yang dibeli atau layanan yang didapatkan.

Merupakan ungkapan perasaan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Jika produk atau jasa tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan, maka orang tersebut dapat dikatakan puas.

(4)

33

Universitas Kristen Petra

Indikator Empirik:

Berdasarkan konsep Marketing Mix (Kotler, 2001) : Product

Pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan.(P6)

Price

Harga yang dibayarkan oleh pelanggan sebanding dengan layanan yang diterima.(P7)

Promotion

Pelayanan di biro perjalanan ini relative cepat (P8)

Informasi yang diberikan karyawan mudah dipahami, lengkap dan sesuai dengan harapan pelanggan .(P9)

Place

Jarak bukan menjadi masalah dalam bertransaksi dengan biro perjalanan.(P10) Pertanyaan penutup sebagai kesimpulan : Secara keseluruhan pelanggan puas dengan biro perjalanan.(P11)

3.2.3 Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat dapat diprediksi dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada variabel lainnya. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas.

 Konsep: profitabilitas.

Definisi Operasional: kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aset atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri perusahaan dalam menjual produk atau jasanya pada periode tertentu sebagai ukuran keberhasilan perusahaan.

Indikator Empirik:

Berdasarkan persepsi dari signaling theory (Leland dan Pyle, 1977):

Pendapatan.

Order yang masuk meningkat (K6).

(5)

34

Universitas Kristen Petra

Jumlah pelanggan.

Jumlah pelanggan yang membeli jasa meningkat (K7).

Jumlah investasi aset.

Peningkatan investasi aset meningkat. Dalam biro perjalanan, investasi aset dapat diwakili oleh hubungan relasi dengan pihak hotel/ restaurant/ airline/

tempat wisata (K8).

Bonus karyawan.

Bonus yang diberikan pada karyawan meningkat (K9).

3.3 Skala Pengukuran

Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka, atau simbol lainnya terhadap suatu karakteristik dari obyek sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan sebelumnya (Malhotra dan Birks, 2006). Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini untuk mengevaluasi jawaban dari responden yaitu skala pengukuran ordinal, dimana responden diminta untuk mengurutkan pilihan pada ranking sesuai dengan keinginan mereka. Ada beberapa skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.1 Komponen Operasional

Variabel Konsep Variabel Komponen Operasional Skala pengukuran Pertanyaan

Screening dan demografi bagi karyawan dan pelanggan

Variabel ini digunakan untuk tahap perkenalan pada kuisioner

Karyawan:

K1. Jenis Kelamin K2. Lama Bekerja K3. Usia

K4. Bagian (divisi) Pelanggan:

P1. Jenis Kelamin P2. Usia

P3. Tingkat hubungan dengan biro perjalanan P4. Tujuan

Nominal Ordinal Ordinal Nominal

Nominal Ordinal Ordinal

Nominal

(6)

35

Universitas Kristen Petra

Kepuasan Kerja Karyawan

Variabel ini digunakan untuk mengukur tercapainya emosional positif atau kesenangan yang dirasakan karyawan sebagai akibat dari

pencapaian sebuah pekerjaan atau pengalaman kerja.

K1. Saya menikmati pekerjaan yang saya lakukan.

K2. Saya puas dengan gaji yang saya terima dari biro perjalanan ini.

K3. Saya puas dengan pengawasan, pengarahan, bimbingan dari atasan saya dalam biro perjalanan ini.

K4. Saya memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja saya.

K5. Saya puas dengan kesempatan promosi dari biro perjalanan ini.

Ordinal

Kualitas Layanan yang diberikan oleh karyawan kepada pelanggan

Variabel ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan produk atau layanan yang baik sesuai atau

bahkan melebihi harapan

pelanggan serta sebanding dengan

Karyawan:

K1. Saya selalu

berpenampilan rapi dan sopan saat bekerja.

K2. Saya dapat

diandalkan dalam memberikan

informasi yang benar dan lengkap.

K3. Saya dapat

memberikan informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh pelanggan.

Ordinal

(7)

36

Universitas Kristen Petra

apa yang dikorbankan pelanggan untuk memperoleh produk atau layanan tersebut.

K4. Saya sanggup

menjaga kredibilitas, keamanan,

kompetensi dan sopan santun dihadapan pelanggan.

K5. Saya memahami produk dan service yang dibutuhkan sesuai keinginan pelanggan.

Pelanggan:

P1. Penampilan karyawan rapi dan sopan saat bekerja.

P2. Karyawan dapat diandalkan dalam memberikan

informasi yang benar dan lengkap..

P3. Karyawan dapat memberikan

informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh pelanggan.

P4. Karyawan sanggup menjaga kredibilitas, keamanan,

kompetensi dan sopan santun dihadapan pelanggan.

P5. Karyawan memahami produk dan service yang dibutuhkan sesuai keinginan pelanggan.

(8)

37

Universitas Kristen Petra

Kepuasan Pelanggan

Variabel ini digunakan untuk mengukur

emosional positif yang ditimbulkan oleh pelanggan sebagai akibat dari terpenuhinya kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan.

P1. Saya merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan karyawan.

P2. Harga yang saya bayar sebanding dengan layanan yang diberikan.

P3. Pelayanan di biro perjalanan ini relative cepat.

P4. Informasi yang diberikan oleh karyawan mudah dipahami, lengkap dan sesuai dengan harapan pelanggan.

P5. Jarak bukan menjadi masalah dalam bertransaksi dengan biro perjalanan ini.

P6. Secara keseluruhan saya puas dengan biro perjalanan ini.

Ordinal

Profitabilitas Variabel ini digunakan untuk mengukur

seberapa baik kinerja

perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.

K1. Order yang masuk untuk biro

perjalanan ini meningkat dibandingkan

periode sebelumnya.

K2. Jumlah pelanggan yang membeli jasa dibiro perjalanan ini meningkat.

Ordinal

(9)

38

Universitas Kristen Petra

K3. Jumlah hotel / restaurant/ airlane/

tempat wisata yang bekerja sama dengan biro perjalanan ini meningkat.

K4. Bonus yang saya terima di biro perjalanan ini meningkat.

Sedangkan instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu fenomena sosial (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini, penulis hanya akan menggunakan skala likert yang terkecil yaitu 5 pilihan. Hal ini dilakukan karena jika terlalu banyak pilihan, maka responden akan merasa kebingungan dalam menjawab pertanyaan. 5 rating skala Likert akan dirincikan sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Netral 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian dibagi menurut dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka). Penelitian kuantitatif yang dilakukan umumnya dinyatakan dalam bentuk jumlah dan angka yang dapat dihitung secara matematika dan dalam penelitiannya dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

(10)

39

Universitas Kristen Petra

Selain berdasarkan pendekatan, penelitian juga dibagi melalui jenisnya.

Hair et al. (2007) membagi penelitian ke dalam tiga jenis yaitu:

1) Eksploratori

Yaitu penelitian yang dilakukan karena informasi yang dimiliki sedikit, sehingga tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan, hubungan, pola, ide, tema, dan lain-lain dari sebuah kejadian.

2) Deskriptif

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dan menjelaskan karakteristik sebuah topik dalam penelitian.

3) Kausal

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti hubungan antara sebab-akibat.

Penelitian ini bersifat kuantitatif kausal. Dikatakan kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh antara sebab dan akibat.

Pendekatan penelitian dikatakan kuantitatif karena menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner yang akan disebarkan kepada karyawan dan pelanggan di beberapa biro perjalanan di Surabaya.

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka). Umumnya penelitian kuantitatif dinyatakan dalam bentuk jumlah dan angka yang dapat dihitung secara matematika dan menggunakan rumus-rumus statistik.

3.4.2 Sumber Data

Sumber pengambilan data dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sumber data primer (langsung) dan sekunder (tidak langsung). Data primer adalah data hasil interview dengan orang yang berhubungan langsung dengan obyek penelitian, pengambilan data dari catatan dan dokumen perusahaan, termasuk website resmi perusahaan, hasil observasi, serta hasil kuisioner. Sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga dapat diperoleh dengan mencari dan mengumpulkannya, misal mencari di perpustakaan.

(11)

40

Universitas Kristen Petra

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang akan diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Penyebaran kuesioner akan dilakukan sendiri oleh peneliti untuk mengantisipasi munculnya pertanyaan yang kurang jelas bagi responden. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini digunakan sebagai referensi penyusunan penelitian.

3.5 Instrumen dan Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka ini memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan daftar pertanyaan (kuesioner), serta pembahasan teoritis. Peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini melalui beberapa artikel relevan yang bersumber dari literatur, jurnal, media, serta data internet yang berkaitan dengan materi.

2. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3.6 Populasi

Populasi merupakan sekumpulan orang, kejadian, dan hal yang ingin diinvestigasi oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dan pelanggan dari beberapa biro perjalanan di Surabaya.

3.7 Sampel dan Teknik Sampling 3.7.1 Sampel

Sugiono (2008) mengutip dari Roscoe (1982) mengenai jumlah sampel yang baik untuk sebuah penelitian, yaitu:

1. Jumlah sampel yang ideal adalah antara 30 sampai 500 untuk hampir semua penelitian.

(12)

41

Universitas Kristen Petra

2. Pada saat sampel harus dibagi lagi kedalam subsampel seperti anak – anak, pria dewasa atau wanita dewasa, maka jumlah sampel minimum 30 dari setiap kategori merupakan sebuah keharusan.

3. Pada perhitungan multivariat, jumlah sampel yang diperlukan, biasanya merupakan kelipatan dari jumlah variabel yang ada, setidaknya 10 kali lipat.

4. Untuk penelitian eksperimental, dengan kontrol yang kuat, seperti berpasangan dan sebagainya, maka jumlah sampel 10 sampai 20 diperbolehkan.

Dengan mempertimbangkan ide Rosce (1982), maka dalam penelitian ini, sampel yang akan diteliti adalah karyawan dan pelanggan biro perjalanan yang jumlahnya masing – masing minimal 30 individu. Sampling akan diambil dengan cara memberikan kuesioner pada karyawan dan pelanggan yang ada di beberapa biro perjalanan di Surabaya.

3.7.2 Teknik Sampling

Ada 2 kategori dalam pemilihan sampel yaitu probability dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini, peneliti memilih nonprobability sampling sebagai teknik sampling yang akan digunakan, dimana dalam teknik pengambilan sampel ini tidak semua elemen mempunyai peluang untuk terpilih sebagai sampel, namun sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti sebelumnya. Kategori nonprobability sampling ini dapat dibagi lagi menjadi empat jenis pemilihan sampel, yaitu convenience sampling, judgment sampling, quota sampling, dan snowball sampling. Jenis pemilihan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah judgment sampling, yaitu dengan melihat kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.

Teknik pengumpulan sampel akan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner pada karyawan yang melayani pelanggan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan dan profitabilitas, serta dengan membagikan kuesioner kepada pelanggan yang dilayani oleh karyawan tersebut untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Untuk kriteria biro perjalanan yang dijadikan sampel adalah biro

(13)

42

Universitas Kristen Petra

perjalanan yang berada di jalan raya (jalan utama) di Surabaya supaya mudah dijangkau. Azwaruddin (2009) mengatakan jalan raya utama adalah jalan raya yang melayani lalu lintas tinggi (kendaraan berat) antara kota – kota yang penting atau antara pusat – pusat produksi dan pusat – pusat eksport. Untuk kriteria karyawan yang dijadikan sampel adalah karyawan tetap yang telah bekerja minimal selama 1 tahun, karena diharapkan karyawan tetap yang telah bekerja 1 tahun ini cukup memahami situasi dan kondisi perusahaan. Sedangkan kriteria pelanggan yang diambil untuk sampel adalah pelanggan dengan usia minimal 17 tahun (karena seseorang yang berusia 17 tahun sudah bisa dikatakan dewasa) yang pernah menggunakan dan merasakan pelayanan wisata dari biro perjalanan tersebut.

3.8 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan dan pelanggan biro perjalanan di Surabaya, dimana dari karyawan peneliti akan meneliti mengenai kepuasan kerja perusahaan dan profitabilitas perusahaan. Sedangkan dari pelanggan peneliti akan meneliti mengenai kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.

3.9 Rancangan Kuesioner

3.9.1 Rancangan Kuesioner untuk karyawan Kepuasan Kerja Karyawan

K1. Saya menikmati pekerjaan yang saya lakukan.

K2. Saya puas dengan gaji yang saya terima dari biro perjalanan ini.

K3. Saya puas dengan pengawasan, pengarahan, bimbingan dari atasan saya dalam biro perjalanan ini.

K4. Saya memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja saya.

K5. Saya puas dengan kesempatan promosi dari biro perjalanan ini.

Profitabilitas

K6. Order yang masuk untuk biro perjalanan ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

K7. Jumlah pelanggan yang membeli jasa dibiro perjalanan ini meningkat.

(14)

43

Universitas Kristen Petra

K8. Jumlah hotel /restaurant/airlane/tempat wisata yang bekerja sama dengan biro perjalanan ini meningkat.

K9. Bonus yang saya terima di biro perjalanan ini meningkat.

Kualitas Layanan

K10. Saya selalu berpenampilan rapi dan sopan saat bekerja.

K11. Saya dapat diandalkan dalam memberikan informasi yang benar dan lengkap.

K12. Saya dapat memberikan informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh pelanggan.

K13. Saya sanggup menjaga kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun dihadapan pelanggan.

K14. Saya memahami produk dan service yang dibutuhkan sesuai keinginan pelanggan.

3.9.2 Rancangan Kuesioner untuk Pelanggan Kualitas Layanan

P1. Penampilan karyawan rapi dan sopan saat bekerja.

P2. Karyawan dapat diandalkan dalam memberikan informasi yang benar dan lengkap.

P3. Karyawan dapat memberikan informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh pelanggan.

P4. Karyawan sanggup menjaga kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun dihadapan pelanggan.

P5. Karyawan memahami produk dan service yang dibutuhkan sesuai keinginan pelanggan.

Kepuasan Pelanggan

P6. Saya merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan karyawan.

P7. Harga yang saya bayar sebanding dengan layanan yang diberikan.

P8. Pelayanan di biro perjalanan ini relative cepat.

P9. Informasi yang diberikan oleh karyawan mudah dipahami, lengkap dan sesuai dengan harapan pelanggan.

(15)

44

Universitas Kristen Petra

P10. Jarak bukan menjadi masalah dalam bertransaksi dengan biro perjalanan ini.

P11. Secara keseluruhan saya puas dengan biro perjalanan ini.

3.10 Teknik Analisis Data

Untuk menghindari adanya salah interpretasi dari data yang diperoleh dalam proses penelitian, maka ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam melakukan metode penelitian partial least square (PLS).

Partial Least Square (PLS)

Penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan path diagram yang memungkinkan untuk memasukan semua observed variable sesuai dengan model teori yang dibangunnya. Analisa SEM yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan proses perhitungan yang dibantu program aplikasi software SmartPLS.

Analisa dengan PLS digunakan karena model yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah masing – masing minimal 30 responden. PLS juga dapat menganalisa secara menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini.

Analisa PLS mempunyai dua model, yaitu inner model dan outer model atau outer relation atau juga measurement model. Outer model menunjukkan spesifikasi hubungan antar variabel dengan indikatornya. Dengan kata lain, outer model mendefinisikan karakteristik konstruk dengan variabel manifesnya.

Sedangkan inner model yang disebut juga dengan inner relation atau stuctural model menunjukkan spesifikasi hubungan antar variabel tersembunyi atau laten, yaitu antara variabel eksogen dengan variabel endogen.

3.10.1 Mengkonstruksi Diagram Path

Diagram Path menunjukan alur hubungan kausal antar variabel eksogen dan endogen, di mana hubungan - hubungan kausal yang ada merupakan justifikasi dari teori yang telah ada. Kemudian konsepnya divisualisasikan ke

(16)

45

Universitas Kristen Petra

dalam gambar sehingga lebih mudah untuk dipahami. Gambar berbentuk kotak menunjukan variabel manifes atau berupa indikator empirik. Sedangkan gambar berbentuk bulat adalah variabel laten atau konstruk yang terdiri dari variabel endogen dan eksogen. Diagram Path dari penelitan ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Diagram Path Partial Least Square

3.10.2 Evaluasi Goodness-of-fit Outer Model

Dengan mengevaluasi goodness-of-fit outer model, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dapat diketahui. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrumen penelitian. Prinsip validitas mengandung dua unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu kecermatan dan ketelitian. Alat ukur yang valid tidak hanya mampu mengungkapkan data dengan tepat, tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada taraf signifikansi yang dipilih.

Pengujian terhadap kesesuaian model melalui pengujian validasi pada PLS dilakukan dengan goodness-of-fit outer model. Model pengukuran atau outer model dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite realibility untuk blok indikator. Berikut ini adalah evaluasi outer model :

(17)

46

Universitas Kristen Petra

1) Convergent validity

Convergent validity merupakan pengukuran korelasi antara skor indikator dengan skor variabel latennya. Untuk penelitian ini loading factor harus lebih besar dari 0,5.

2) Discriminant validity

Discriminant validity merupakan pengukuran indikator dengan variabel latennya. Parameter yang diukur untuk uji validitas diskriminan ini adalah dengan melihat skor cross loading. Melalui tabel cross loading, akan terlihat bahwa masing-masing indikator di suatu konstruk akan berbeda dengan indikator di konstruk lain dan mengumpul pada konstruk yang dimaksud. Jika korelasi indikator dengan konstruknya memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi indikator tersebut terhadap konstruk lain, maka dikatakan konstruk tersebut memiliki discriminant validity yang tinggi.

3) Composite reliability

Composite reliability menunjukan derajat yang mengindikasikan common latent (unobserved), sehingga dapat menunjukan indikator blok yang mengukur konsistensi internal dari indikator pembentuk konstruk. Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit adalah 0,7.

3.10.3 Evaluasi Goodness-of-Fit Inner Model

Inner model atau model struktural dievaluasi dengan melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R2 untuk konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone–Geisser Q-square test dan juga melihat besarnya koefisien jalur stukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini akan dievaluasi menggunakan uji t-statistik dan pengaruh positif dan negatif dilihat dari original sample (O) yang didapat lewat prosedur bootstrapping. Evaluasi goodness-of-fit dari inner model dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk variabel laten dependen dengan interprestasi yang sama dengan regresi. Sedangkan untuk mengukur model konstruk digunakan Q-square predictive relevance. Q-square dapat mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga

(18)

47

Universitas Kristen Petra

estimasi parameternya. Jika Q-square > 0 berarti menunjukan bahwa model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q-square < 0 menunjukan model kurang memiliki predictive relevance. Perhitungan Q-square dilakukan dengan rumus:

Q2 = 1 – ( 1 – R12

) ( 1 – R22

) ... ( 1- Rp2

)

Dimana : R12

, R22

... Rp2

adalah R-square variabel endogen dalam model

3.11 Rumusan Hipotesis dan Uji Hipotesis Penelitian 3.11.1 Rumusan Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah two–tailed test dengan nilai t-statistik lebih besar dari 1,96. Berikut ini adalah rumusan hipotesis penelitian antara tiap variabel eksogen dengan variabel endogen secara parsial:

1) Pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kualitas layanan

H0T = 0, artinya kepuasan kerja karyawan tidak mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap kualitas layanan

H1T ≠ 0, artinya kepuasan kerja karyawan mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap kualitas layanan.

2) Pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kepuasan pelanggan

H0T = 0, artinya kepuasan kerja karyawan tidak mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap kepuasan pelanggan.

H2T ≠ 0, artinya kepuasan kerja karyawan mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap kepuasan pelanggan.

3) Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan

H0: T = 0, artinya kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap kepuasan pelanggan.

H3: T ≠ 0, artinya kualitas layanan mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap kepuasan pelanggan.

(19)

48

Universitas Kristen Petra

4) Pengaruh kualitas layanan terhadap profitabilitas

H0: T = 0, artinya kualitas layanan tidak mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap profitabilitas.

H4: T ≠ 0, artinya kualitas layanan mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap profitabilitas.

5) Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap profitabilitas

H0: T = 0, artinya kepuasan pelanggan tidak mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap profitabilitas.

H5: T ≠ 0, artinya kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap profitabilitas.

6) Pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap profitabilitas

H0T = 0, artinya kepuasan kerja karyawan tidak mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap profitabilitas

H6T ≠ 0, artinya kepuasan kerja karyawan mempunyai pengaruh dan signifikansi terhadap profitabilitas.

3.11.2 Uji Hipotesis Penelitian

Setelah merumuskan hipotesis penelitian maka dilakukan uji statistik untuk menentukan daerah penolakan H0 sehingga dapat diperoleh kesimpulan hasil hipotesis penelitian. Uji statistik yang digunakan adalah uji t dan original sample estimate yang ditunjukan oleh tabel Result for Inner Model pada Output PLS. Daerah penolakan H0 adalah: Tolak H0 jika [T- Statistic] > TTabel yaitu sebesar 1,96 dan original sample estimate positif. Masing-masing nilai T-Statistic variabel eksogen terhadap variabel endogen dilihat untuk dapat diambil kesimpulan pengaruh tiap variabel tersebut secara parsial.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data, pada saat dilaksanaakan pretest, menunjukkan hasil belajar IPA anak tunanetra kelas I masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal, hal

Hasil analisis uji t menunjukkan terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen sedangkan data uji F menunjukkan adanya pengaruh

Proses alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tegal atau dialihfungsikan ke sektor non pertanian menyebabkan luas lahan sawah di Kabupaten Klaten semakin menyusut (tingkat

Berdasarkan Tabel 2, perontokan menggunakan alat “gebot” memiliki persentase gabah terlempar yang lebih tinggi (2.07%) dibandingkan dengan pedal thresher (0.22%) dan

3) Penyalahgunaan kewenangan dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi telah menggunakan prosedur lain

Hasil ANAVA unsur hara mikro Mg Sumber keragaman Jumlah kuadrat tipe III Derajat bebas Rata-rata jumlah kuadrat Uji simultan Sig.. Hasil analisis unsur hara makro dan

Banyak hambatan yang ditemui kurator, antara lain terkait dengan kepastian hukum terhadap profesi ini yaitu belum adanya jaminan hukumyang jelas untuk melindungi tugas

Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah nodul efektif dengan parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah helai daun, berat segar tajuk, berat segar akar,