• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seri Bacaan Harian Climbing Higher

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Seri Bacaan Harian Climbing Higher"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Seri Bacaan Harian Climbing Higher

Michael Ross-Watson

(2)

Dedikasi

"Saya ingin mendedikasikan buku renungan Natal istimewa ini kepada Ken dan Karen Jones. Mereka telah menjadi berkat dari Allah bagi saya

dan istri saya, Esther. Meski saya yang menulis isi dari buku ini dan buku-buku lain dalam seri ini, bantuan praktis dari Ken dan Karen itulah

yang membuat penerbitan buku-buku itu menjadi mungkin. Terima kasih banyak kepada kalian berdua."

Michael Ross-Watson - November 2015

(3)

Semua buku karya Ross-Watson dari seri Bacaan Harian The Climbing Higher tersedia melalui toko Amazon di seluruh dunia.

Buku 1 - Suci Kekudusan dan Kesucian dalam Kehidupan Anda Sehari-hari

Buku 2 - Amsal Bacaan Harian dari Kitab Amsal

Buku 3 - Kekekalan Apa yang Terjadi pada Kita ketika Kita Mati dan Bagaimana Kita Bisa Mempersiapkan Diri Sekarang

Buku 4 - Doa Bagaimana Cara Berdoa dan Mendengar dari Allah Segera Tersedia pada Awal 2016

Hak cipta @ 2015 Penulis Michael Ross-Watson Hak cipta dilindungi undang-undang.

ISBN-13:978-1519157607 ISBN-10:1519157606

Fotografi Sampul - Dipakai dengan izin

Tata Letak dan Persiapan Buku - KJPublishing.com

Penerjemah:

Yayasan Lembaga SABDA

Sabda.org Http:/natal.sabda.org ylsa.org

(4)
(5)

Daftar Isi

DALAM KEPENUHAN WAKTU 7

SILSILAHMANUSIAWIYESUS 9

KEDATANGAN YESUS DIJANJIKAN. 11

YESUS HIDUP SEBELUM DIA DILAHIRKAN 13

ZAKHARIA DAN ELISABET 15

PERJALANAN MARIA 17

MENGAPA KELAHIRAN DARI PERAWAN PENTING? 19

NAMA-NYA AKAN DISEBUT YESUS 21

ALLAH SELALU MENEPATI JANJI-NYA 23

MENGAPA YESUS DATANG 25

ALLAH BERBICARA LEWAT MIMPI 27

PERKENANAN ALLAH 31

TIDAK ADA KAMAR DI PENGINAPAN 33

NATAL BUKAN SEPERTI JUMAT HITAM (BLACK FRIDAY) 35 TERANG YANG BERSINAR DALAM KEGELAPAN 37

BAYI DI DALAM RAHIM 39

NYANYIAN MARIA 41

PENASIHAT AJAIB 43

ALLAH YANG PERKASA 45

BAPA YANG KEKAL 47

RAJA DAMAI 49

PESAN NATAL 51

IKUTILAH BINTANG-NYA 53

TIGA PERSEMBAHAN YANG INDAH 55

BUNUH ANAK ITU. 57

MENUNGGU DAN BERJAGA-JAGA DENGAN SABAR 59 JANGAN KEHILANGAN YESUS DI TENGAH KERAMAIAN. 61

TAHUN-TAHUN PERTUMBUHAN 63

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 5

(6)
(7)

1

DALAM KEPENUHAN WAKTU

Bacaan Alkitab: Galatia 4:1-7

Di sepanjang Perjanjian Lama, terdapat perkataan nubuatan yang tidak terhitung banyaknya tentang kedatangan Tuhan Yesus. Pribadi-Nya, kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, kematian-Nya di kayu salib, dan

kebangkitan-Nya, semua sudah dinubuatkan dengan jelas secara detail ratusan tahun sebelum kedatangan-Nya. Nubuatan tentang kedatangan Yesus ditemukan paling awal di Kejadian 3, terjadinya di Taman Eden.

Setelah ular memperdaya Adam dan Hawa, Allah berfirman kepada ular dan berkata, ".... Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya"

(Kejadian 3:15).

Sejak semula Allah tahu bagaimana akhirnya. Dia tahu bahwa manusia itu akan jatuh, lalu Ia berencana untuk menebusnya dengan mengutus Putra-Nya sendiri. Pertanyaan yang terkadang dilontarkan adalah, "Jika Allah tahu apa yang akan terjadi, mengapa Dia tidak mencegahnya?"

Satu jawaban yang tidak terlalu rumit untuk pertanyaan tersebut adalah bahwa di surga, tidak akan ada siapa pun yang tidak di sana karena pilihan. Kehendak bebas sangatlah penting bagi Allah. Setiap orang yang ada di sana juga memilih untuk diselamatkan dan berada di sana!

Alkitab berkata bahwa Yesus datang dalam kepenuhan waktu (Galatia 4:4). Frasa "dalam kepenuhan waktu" secara harfiah berarti pada waktu yang tepat atau pada waktu yang sudah ditetapkan oleh Allah. Waktu Allah selalu tepat. Dia tidak pernah melakukan kesalahan. Dia

merancangkan bahwa Yesus akan datang sebagai Juru Selamat sebelum dunia diciptakan, dan ketika Dia datang, itu benar-benar waktu yang tepat.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 7

(8)

Berikut ini adalah beberapa kebenaran yang luar biasa menghibur.

Pertama, sejak semula Allah tahu bagaimana nanti akhirnya. Kedua, Dia selalu tepat waktu -- tidak pernah terlalu awal, tidak pernah terlambat.

Segala sesuatu berjalan sesuai dengan waktu-Nya. Ketiga, Allah tidak pernah membuat kesalahan. Dia dapat dipercaya seutuhnya dan selalu menepati janji-janji-Nya.

Kita bisa sepenuhnya percaya kepada Allah pada hari ini dan yakin bahwa "waktu kita ada di dalam tangan-Nya" (Mazmur 31:15). Orang yang percaya sepenuhnya kepada-Nya akan mendapati bahwa Dia sepenuhnya benar!

Pertanyaan:

1. Bisakah Anda mengingat janji yang Allah berikan kepada Anda secara pribadi dan bagaimana Dia menepati janji itu?

2. Adakah janji yang Allah berikan kepada Anda dan Anda masih menunggu Dia untuk menepatinya? Jika demikian, mintalah lagi dan percayalah kepada-Nya bahwa janji itu akan ditepati pada waktu-Nya yang tepat.

3. Adakah hal-hal yang mungkin menyebabkan Anda tidak

memercayai Allah? Kesalahan selalu ada di pihak kita, tidak pernah di pihak Allah. Akuilah di hadapan-Nya dan mintalah Dia untuk menolong Anda untuk memercayai Dia. Ingatlah bahwa pernah ada orang yang berkata kepada Yesus, "Aku percaya. Tolonglah untuk ketidakpercayaanku ini!" dan dia tidak ditegur untuk kejujurannya itu.

8 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(9)

2

SILSILAH MANUSIAWI YESUS

Bacaan Alkitab: Matius 1:1-17

Siapa bilang silsilah itu membosankan?

Dalam 17 ayat pertama Injil Matius, kita membaca silsilah Yesus, yang dimulai dari Abraham. Dalam kemanusiaan-Nya, Yesus secara langsung dihubungkan dengan garis keturunan raja (Anak Daud) dan pendiri ras Yahudi (Anak Abraham) (ayat 1).

Dalam silsilah Yesus, kita melihat anugerah Allah yang luar biasa. Secara tidak lazim dalam silsilah orang Yahudi, disebutkan ada lima nama perempuan. Pertama, Rut, seorang kafir dan nenek Daud! Kedua, Rahab, juga seorang kafir, dan memiliki moral yang dipertanyakan, tetapi dia menjadi perempuan yang beriman. Ketiga, Tamar yang terlibat dalam suatu jaringan tipu daya! Yehuda menikahi seorang perempuan Kanaan -- pernikahan yang dilarang di bawah hukum Musa.

Yehuda mengambil Tamar sebagai istri untuk anak laki-lakinya. Alkitab mengatakan bahwa anak Yehuda itu jahat di mata Tuhan, dan Tuhan membunuh dia (Kejadian 38:7). Setelah kematian suaminya, Tamar memperdaya ayah mertuanya dan mengandung karena dia. Lalu, secara luar biasa, Tamar didapati ada dalam silsilah Yesus. Keempat, ada perempuan lain yang tidak disebutkan namanya dalam silsilah, tetapi dirujuk sebagai ibu Salomo, yang dicuri Daud dari suaminya, Uria.

Terakhir, Maria, seorang perempuan muda, suci, dan masih perawan.

Terdapat lima perempuan luar biasa dalam silsilah Yesus.

Meski banyak budaya menganggap perempuan sebagai warga negara kelas dua, firman Allah menghargai perempuan dan memberi tempat yang sah untuk mereka.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 9

(10)

Siapa bilang silsilah itu membosankan? Kita bahkan belum membahas tentang beberapa laki-laki luar biasa dalam silsilah Yesus. Silsilah tersebut mencakup salah satu laki-laki yang paling jahat yang pernah hidup yang bertobat; dua orang yang membawa pemulihan dan pembaruan kepada Israel; laki-laki terbijak di dunia; dan seorang laki- laki yang dekat dengan hati Allah. Yang jelas, anugerah Allah luar biasa sehingga penipu, pembunuh, pezina, dan orang kafir termasuk dalam daftar nenek moyang Yesus. Oh, betapa mengagumkan anugerah Allah!

Pertanyaan:

1. Dari silsilah Yesus, apa yang Anda pelajari tentang anugerah Allah?

2. Allah menghargai perempuan dan memberi mereka martabat yang luar biasa. Dalam hal bagaimana dunia, dan kadang-kadang gereja, gagal memberikan martabat seperti itu kepada perempuan?

Sesuatu untuk dipelajari:

Perhatikan setiap nama yang ada dalam silsilah Yesus dan carilah informasi lebih banyak dari firman Allah tentang mereka. Studi ini

mungkin membutuhkan waktu, tetapi akan sangat memberi keuntungan.

10 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(11)

3

KEDATANGAN YESUS DIJANJIKAN

Bacaan Alkitab: 1 Petrus 1:10-12

Nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Yesus sungguh sangat tepat dalam detail-detailnya. Mari kita renungkan beberapa nubuatan ini.

Dia akan dilahirkan dari keluarga Daud (Yesaya 11:1). Dia akan dilahirkan di Betlehem (Mikha 5:2). Dia akan dilahirkan dari seorang perawan dan nama-Nya akan disebut Imanuel (Yesaya 7:14).

Kedatangan Yesus akan diumumkan oleh seorang pendahulu (Yesaya 40:3) dan ini digenapi dalam diri Yohanes Pembaptis (Matius 3:3).

Hosea menubuatkan bahwa Yesus akan menghabiskan sebagian masa kecilnya di Mesir (Hosea 11:1).

Sebagai tambahan atas nubuatan-nubuatan tentang kedatangan Yesus, terdapat nubuatan-nubuatan yang sangat tepat tentang penderitaan dan kebangkitan-Nya. Fakta bahwa Yesus akan masuk ke Yerusalem dengan menunggangi keledai (Zakharia 9:91); bahwa tidak satu pun dari tulang-tulang-Nya akan dipatahkan (Mazmur 34:20); bahwa pakaian- Nya akan dibagi-bagi dan undi akan dilemparkan atas pakaian itu (Mazmur 22:18); kata-kata yang diucapkan dari salib, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mazmur 22:1); dan barangkali perkataan yang paling menakjubkan dari semua perkataan Yesaya adalah bahwa penderitaan Yesus (Yesaya 53:1-12) telah dinubuatkan 800 tahun sebelum Yesus datang ke dunia.

Apa yang dikatakan nubuatan-nubuatan luar biasa ini kepada kita?

Mereka menguatkan iman kita dalam Allah yang tidak hanya

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 11

(12)

merancangkan rencana-rencana besar, tetapi juga merancangkan detail-detail rumit dari rencana besarnya. Fakta bahwa detail-detail ini digenapi persis sebagaimana dinubuatkan menguatkan iman kita dalam hal inspirasi Alkitab, dan menunjukkan kepada kita bahwa itu bukan sekadar bermacam-macam buku oleh berbagai penulis, melainkan satu Buku dengan satu Penulis -- yaitu Allah.

Mengasumsikan bahwa semuanya ini terjadi secara kebetulan

merupakan kebetulan yang terlalu hebat, bahkan untuk imajinasi orang yang berpikir paling rasional sekalipun. Allah berada di takhta-Nya dan mengerjakan tujuan-tujuan-Nya.

Pertanyaan:

1. Apakah refleksi hari ini mendorong Anda untuk percaya bahwa Allah mempunyai rencana yang sempurna untuk hidup Anda? Apa dampak dari hal ini atas hidup Anda?

2. Dalam refleksi hari ini, dapatkah Anda melihat sesuatu yang jelas yang dapat menolong Anda membagikan iman Anda kepada orang yang belum percaya?

12 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(13)

4

YESUS HIDUP SEBELUM DIA DILAHIRKAN

Bacaan Alkitab: Yohanes 1:1-18

Yesus adalah nama manusia yang diberikan kepada Putra Allah pada waktu kelahiran-Nya. Namun, sebelum Dia datang ke dunia, Dia dikenal sebagai Firman. Dia menyatakan Diri-Nya beberapa kali kepada

individu-individu dalam Perjanjian Lama dalam rupa manusia atau malaikat. Dialah yang datang dalam rupa manusia dan bergulat dengan Yakub di Pniel, dan yang tentang-Nya Yakub berkata, "Aku telah melihat Allah dengan berhadapan muka" (Kejadian 32:22-32). Dialah yang tampil sebagai Panglima bala tentara Tuhan bagi Yosua di dekat Yerikho dan Yosua menyembah Dia (Yosua 5:13-15). Dialah yang tampil kepada Abram dan berkata, "Akulah Allah Yang Mahakuasa" ("El Shaddai"), dan mengubah nama Abram menjadi Abraham (Kejadian 17:1-5).

Yohanes dengan jelas mengatakan bahwa Dia, yang kita sebut Yesus, adalah Firman yang menjadi daging. Pada mulanya, Dia bersama-sama dengan Allah, dan Dia adalah Allah. Itu merupakan pernyataan yang jelas tentang siapakah Yesus. Allah tidak mengutus Putra-Nya ke dalam dunia supaya Dia menjadi Putra-Nya, sebab Dia MEMANG Putra-Nya yang kekal. Dia ada pada saat penciptaan, dan Dia adalah Sang Pencipta.

Dia bersatu dengan Bapa dan Roh Kudus, dan "Dia telah menjadi daging, dan diam di antara kita".

Gelar-Nya, "Firman", sangatlah penting. Kata Yunani yang dipakai di sini adalah "logos", dan bagi orang Yunani, itu adalah prinsip rasional yang memandu alam semesta dan membuat kehidupan menjadi koheren.

Bagi orang Yahudi, kata itu membawa mereka kembali ke Kejadian sekaligus merupakan ungkapan hikmat dan kuasa kreatif Allah. Allah

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 13

(14)

menciptakan dunia dan segala yang ada di dalamnya dengan firman- Nya. Secara harfiah, Allah berbicara, dan itu terjadi. Dia, yang kita sebut Yesus, adalah Firman Allah yang dengan-Nya dunia dijadikan.

Yesus itu kekal. Atas permintaan Bapa-Nya, Dia mengambil rupa dalam daging manusia dan menjadi seperti salah satu dari kita, tetapi tanpa dosa! Dalam perkataan Charles Wesley yang abadi, "Secara tidak terpahami, Allah membatasi diri dalam satu rentang waktu buatan manusia."

Pertanyaan:

1. Apa perbedaan utama antara Firman yang muncul dalam Perjanjian Lama dan Dia yang sekarang kita sebut Yesus?

2. Yesus, Firman yang menjadi daging, masih tampil kepada orang- orang pada masa kini. Bagaimana pengalaman Anda tentang Dia?

3. Mengapa Firman yang menjadi daging dan diam di antara kita sangat penting bagi keselamatan?

14 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(15)

5

ZAKHARIA DAN ELISABET

Bacaan Alkitab: Lukas 1:5-25

Allah berjanji bahwa akan ada seseorang yang akan menyiapkan jalan bagi kedatangan Putra-Nya. Janji itu diberikan melalui Yesaya. "Ada suara yang berseru-seru: 'Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!'"

(Yesaya 40:3), secara spesifik terkait dengan Yohanes Pembaptis (Matius 3:3).

Allah menyiapkan pasangan yang paling tidak mungkin untuk melahirkan orang yang akan menyiapkan jalan bagi Yesus. Alkitab berkata bahwa Zakharia dan Elisabet adalah orang benar (ayat 6), telah lanjut umurnya, dan bahwa Elisabet itu mandul (ayat 7). Terkadang, Allah memakai orang-orang yang paling tidak mungkin untuk menggenapi tujuan-tujuan-Nya, sebab Dia melihat hati mereka dan tahu bahwa Dia bisa memercayai mereka untuk taat kepada-Nya, walaupun apa yang Dia inginkan saat itu tampaknya mustahil.

Zakharia dan Elisabet menginginkan keturunan dan telah berdoa supaya dikaruniai seorang anak (ayat 13). Sekarang, malaikat Tuhan tampil dan memberi tahu Zakharia bahwa mereka akan memiliki seorang anak laki- laki, dan namanya akan disebut Yohanes. Anak laki-laki ini akan

dikhususkan bagi Allah, penuh dengan Roh Kudus, akan membuat banyak orang bertobat kepada Allah, melihat hati orang-orang berubah, tetapi yang paling penting dari semuanya, untuk menyiapkan sebuah bangsa bagi Tuhan.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 15

(16)

Sekalipun begitu luar biasa, Zakharia tidak sanggup memercayai bahwa yang diberitahukan kepadanya itu benar-benar akan terjadi. Dia segera melihat pada keterbatasan-keterbatasan fisiknya. Mengapa dia dibuat bisu karena ketidakpercayaannya? Barangkali itu dimaksudkan untuk mencegah dia mengucapkan kata-kata negatif yang menghambat apa yang ingin Allah lakukan. Dalam nada yang sama, anak-anak Israel tidak diperbolehkan berbicara selama tujuh hari ketika mereka mengelilingi tembok Yerikho.

Pertanyaan:

1. Allah masih memakai orang-orang pada masa kini untuk melakukan kehendak-Nya. Sifat karakter apa saja dari Zakharia dan Elisabet yang memungkinkan Allah memakai mereka?

2. Mengapa sangat penting Zakharia tidak mengucapkan kata-kata negatif dari ketidakpercayaannya? Apa yang dikatakan Amsal 18:21 tentang perkataan-perkataan yang kita ucapkan?

3. Pelajaran khusus apa yang Anda dapatkan dari bagian ayat Alkitab ini yang akan memengaruhi perjalanan hidup Anda dengan Allah?

16 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(17)

6

PERJALANAN MARIA

Bacaan Alkitab: Lukas 1:26-56

Semua orang ada dalam suatu perjalanan, dan perjalanan Maria secara luar biasa berubah pada malam ketika malaikat Gabriel diutus oleh Allah untuk berbicara kepadanya. Dapatkah Anda membayangkan seperti apa rasanya bagi seorang gadis yang masih murni ini, dalam masa remajanya, ketika tahu bahwa Allah sendiri yang mengutus salah satu dari dua penghulu malaikat untuk berbicara kepadanya secara pribadi?

Ada empat kata yang melukiskan perjalanan yang dijelaskan dalam bacaan kita hari ini. Kata yang pertama adalah ketakutan. Alkitab menjelaskan reaksi Maria terhadap salam yang disampaikan malaikat itu kepadanya sebagai "sangat takut". Itu terdengar meremehkan, sebab pada ayat selanjutnya, malaikat itu berkata kepadanya, "Jangan takut." Malaikat itu kemudian menjelaskan apa yang akan terjadi padanya, dan berbicara tentang dia yang akan mengandung seorang Anak laki-laki, lalu melanjutkan dengan memberitahukan tentang nama- Nya, kemasyhuran-Nya, dan pemerintahan-Nya.

Kata kedua yang menjelaskan respons Maria adalah bertanya-tanya.

Bagaimana hal itu akan terjadi? Dia perlu tahu bagaimana mungkin dia mengandung Anak ini, sebab dia tidak pernah berhubungan seksual dengan seorang laki-laki. Dia bertunangan dengan Yusuf, tetapi di bawah hukum masyarakat itu, dia masih tinggal di rumah ayahnya sampai tiba hari pernikahannya. Itu merupakan komitmen total, tetapi belum merupakan wujud dari suatu pernikahan. Sekali lagi, malaikat itu menjelaskan apa yang akan terjadi. Kelahiran itu akan bersifat

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 17

(18)

supernatural dan merupakan karya Roh Kudus. Bersama Allah, tidak ada yang mustahil.

Kata yang ketiga adalah berserah. Maria merespons dengan

penyerahan diri kepada rencana Allah, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Pertanyaan- pertanyaan telah berakhir, meskipun akan ada banyak orang yang akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu. Sekarang, yang ada hanyalah berserah dan percaya kepada Allah.

Aspek yang keempat dari perjalanan ini adalah menyembah. "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,

Juruselamatku," dan demikianlah selanjutnya nyanyian pujian dari orang yang rendah hati dan berserah.

Sungguh perjalanan yang mengagumkan -- dari ketakutan, ke bertanya- tanya, ke berserah, dan ke menyembah. Meski Maria sangat istimewa, seperti halnya kita, dia juga seorang manusia, dan Allah memiliki rencana untuk memakai dan memberkati dia. Kehendak-Nya bagi kita mungkin sangat berbeda dengan kehendak-Nya untuk Maria, tetapi prinsipnya masih sama.

Pertanyaan:

1. Menurut Anda, apa artinya beroleh kasih karunia dari Allah (Lukas 1:28,30)?

2. Menggunakan empat kata ini -- ketakutan, bertanya-tanya, berserah, dan menyembah -- di manakah Anda melihat diri Anda dalam perjalanan hidup Anda dengan Allah? Apakah Anda sudah melanjutkannya ke berserah dan menyembah?

18 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(19)

7

MENGAPA KELAHIRAN DARI PERAWAN ITU PENTING?

Bacaan Alkitab: Lukas 1:34-35

Tidak mengejutkan jika Maria bertanya-tanya kepada Gabriel,

bagaimana mungkin dia mengandung seorang anak padahal dia masih perawan? Lukas menekankan hal ini dengan tidak hanya menyebut Maria sebagai seorang perawan (ayat 27), tetapi juga dengan memberikan reaksinya, "Aku belum bersuami," (ayat 34).

Mengapa penting bahwa dia, yang membawa Putra Allah dalam kandungannya, adalah seorang perawan? Jika Dia akan menebus kita dari dosa, Yesus harus tanpa dosa. Darah manusia telah ternoda oleh dosa sehingga dia yang mengandung bayi itu harusnya seorang perawan. Akan tetapi, bagaimana dengan darah Maria sendiri? Dia sendiri adalah orang yang berdosa dalam naturnya, sama seperti kita semua. Maria juga berbicara tentang Allah sebagai Juru Selamatnya (Lukas 1:47). Seperti kita, Maria juga memerlukan seorang Juru Selamat.

Tidakkah Yesus juga dinodai oleh dosa dari darah Maria?

Suatu kutipan dari "Gray's Anatomy", salah satu buku pelajaran medis tertua dan terpercaya, memberi penerangan, "Aliran darah janin dan ibu tidak tercampur, dipisahkan satu sama lain oleh dinding halus yang disebut vili."

Ini adalah fakta fisiologis yang mengatakan bahwa darah ibu bukanlah sumber ataupun penyedia darah dalam pembuluh darah bayi yang belum lahir. Itu merupakan kontribusi dari laki-laki, yang mengarah ke pengembangan darah. Tanpa kontribusi vital tersebut, tidak ada darah

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 19

(20)

yang dapat diproduksi karena perempuan sendiri tidak memproduksi elemen-elemen yang penting untuk memproduksi darah baru ini.

Sungguh pernyataan yang luar biasa -- jadi, dari mana darah Yesus berasal jika bukan dari ibunya? Darah Yesus berasal dari Bapa-Nya, tetapi bukan bapa manusia. Itulah sebabnya darah itu disebut "darah yang mahal" (1 Petrus 1:18,19).

Paulus, ketika berbicara dengan tua-tua gereja di Efesus,

memerintahkan kepada mereka, "... untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri" (Kisah Para Rasul 20:28). Darah Yesus berasal dari Allah, bukan dari sumber manusia. Karena itu, Dia tidak ternoda oleh dosa dan dapat menebus kita dengan darah-Nya.

Sesuatu untuk dilakukan:

Bersyukur atas darah Yesus yang berasal dari Bapa dan dicurahkan sehingga kita bisa dibersihkan dari dosa dan mendapat kemenangan atas Setan. "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11)

20 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(21)

8

NAMA-NYA AKAN DISEBUT YESUS

Bacaan Alkitab: Matius 1:18-25

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)

Dalam bahasa Yunani, nama Yesus sama dengan bahasa Ibrani

"Yehoshua" (versi-versi lain mengejanya Yosua) (Bilangan 13:16).

Malaikat Tuhan mengungkapkan nama ini secara terpisah kepada Yusuf dan Maria (Lukas 1:31). Nama Yesus berarti "Allah yang adalah

keselamatan". Dia adalah Allah yang menyelamatkan.

Nama Yesus sangatlah berkuasa bagi mereka yang adalah anak-anak- Nya. Istri saya, ketika menghadapi krisis sering menyerukan nama Yesus. Bertahun-tahun yang lalu, ketika kami sekeluarga sedang dalam perjalanan dari Pantai Lincolnshire, mobil kami berhadapan dengan truk yang datang dari tikungan jalan dan berada di jalur kami. Esther

meneriakkan nama Yesus, dan karena terkejut, saya melepaskan kemudi! Mobil kami membelok keluar dari jalan dan masuk ke tanah berumput, terguling dua kali, dan berhenti tepat di tempat yang baru saja dilintasi oleh truk tadi. Mobil kami rusak parah, tetapi kami tidak apa-apa -- tidak ada satu pun dari kami yang terluka parah, dan kata- kata pertama Esther kepada saya adalah, "Aku merasa damai!" Ada kuasa dalam nama Yesus!

Kata Yunani yang kita terjemahkan sebagai "menyelamatkan" adalah kata "sozo". Kata ini berarti keselamatan kekal Allah bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus, tetapi kata itu punya arti yang jauh lebih

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 21

(22)

luas. Dalam Yakobus 5:14-15, kata itu menjelaskan tentang

penyembuhan fisik atau pemulihan kesehatan seseorang. Dalam Roma 5:10, kata "sozo" digunakan untuk menyatakan kuasa Allah untuk membebaskan kita dari belenggu dosa.

Yesus adalah Juru Selamat yang memberikan kepada kita keselamatan kekal, membebaskan kita dari belenggu dan kuasa dosa, dan

memulihkan kesehatan mereka yang sakit. Ingatkah perkataan Petrus kepada seorang pengemis yang lumpuh dekat pintu gerbang Bait Allah?

Petrus berkata, "Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:5). Dalam pasal selanjutnya, Petrus berkata-kata dalam pembelaan dirinya bahwa melalui nama Yesuslah, orang itu disembuhkan, dan bahwa tidak ada nama lain yang dengannya kita bisa diselamatkan selain nama Yesus.

Pertanyaan:

1. Apa yang dikatakan oleh Yesaya 9:6 tentang nama Yesus?

2. Apakah keperluan Anda hari ini? Maukah Anda berseru kepada nama Yesus hari ini?

3. Mengapa nama Yesus begitu berkuasa?

22 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(23)

9

ALLAH SELALU MENEPATI JANJI-NYA

Bacaan Alkitab: Lukas 1:39-44; 57-58

Malaikat Tuhan menyatakan bahwa Zakharia dan istrinya, Elisabet, akan memiliki seorang anak laki-laki, meskipun dia mandul. Allah telah berjanji, dan Allah selalu menepati janji-Nya.

Bertahun-tahun yang lalu, saya sedang berbicara dalam suatu

pertemuan dan seseorang menanyakan mobil apa yang saya kendarai.

Saya memberi tahu dia bahwa saya tidak perlu mobil karena orang- orang akan menemui saya dan mengantar saya ke tempat-tempat yang perlu saya tuju. Orang itu bersikeras bahwa saya perlu punya mobil dan bahwa dia akan mengirimkan satu mobil untuk saya malam itu ke hotel tempat saya menginap. Saya ingat bahwa waktu itu adalah hari Minggu malam. Namun, malam itu tidak ada mobil yang dikirimkan, begitu pula dengan hari Senin dan Selasa. Pada hari Selasa malam, ketika saya berbaring di atas tempat tidur, saya merasa sangat kecewa, lalu menulis dalam jurnal saya. Inilah yang saya tulis: "Ketika Allah menjanjikan sesuatu, hal itu akan terjadi, tetapi ketika manusia menjanjikan sesuatu, tunggu saja dan lihatlah." Manusia mungkin mengecewakan kita, tetapi Allah tidak pernah gagal menepati janji-janji-Nya.

Allah memberikan janji-Nya tentang seorang anak laki-laki kepada Zakharia dan Elisabet, dan memberi tahu mereka bahwa anak laki-laki ini akan menyiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Bayi dalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika Maria, yang sedang mengandung Anak Allah, mengunjungi dia. Meski Zakharia bergumul dengan ketidakpercayaan, kita sekarang melihat iman Elisabet. Dia menyadari apa yang sedang Allah kerjakan dan bahwa Maria sedang membawa

| M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 23

(24)

bayi Kristus dalam rahimnya.

Elisabet menyatakan pernyataan iman yang luar biasa ini, "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana" (ayat 45). Allah memberikan janji-Nya. Ketika kita berpegang pada janji itu dengan iman, kita akan melihat bahwa yang Dia janjikan itu terlaksana, meskipun kita mungkin perlu menunggu beberapa waktu.

Pertanyaan:

1. Menurut Anda, mengapa Zakharia bergumul dengan ketidakpercayaan, sedangkan Elisabet sangat beriman?

2. Pernahkah Allah memberi Anda suatu janji, tetapi Anda bergumul untuk memercayainya? Apa yang menyebabkan Anda bergumul?

3. Apa yang Anda pelajari dari pertemuan luar biasa antara Maria dan sepupunya, Elisabet, dalam Lukas 1:39-45?

4. Apakah janji Allah dalam 2 Petrus 1:4? Apa yang dapat kita aplikasikan?

24 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(25)

10

MENGAPA YESUS DATANG

Bacaan Alkitab: Lukas 19:1-10; Yohanes 10:10; 1 Yohanes 3:8

Kita belajar dalam beberapa pasal sebelumnya bahwa Yesus adalah Juru Selamat kita dan saya ingin mengeksplorasi hal ini sedikit lebih

mendalam pada hari ini. Alkitab sangat jelas tentang alasan mengapa Yesus datang.

Pertama, Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Lukas 19:10). Ketika Yesus datang ke Yerikho, Dia berjumpa dengan salah seorang yang paling dibenci pada waktu itu, yaitu seorang pemungut cukai, yang bernama Zakheus. Saat Yesus pergi ke rumahnya, orang-orang mengeluh karena Dia menjadi tamu di rumah seorang pendosa. Pertemuan dengan Yesus itu benar-benar mengubah kehidupan Zakheus. Dia mengakui dosanya, yaitu penipuan yang dia lakukan, tuduhan-tuduhan palsunya, dan kecurangannya kepada orang- orang. Karena itu, dia mengembalikan kepada orang-orang yang sudah dicuranginya sebanyak empat kali lipat, lebih banyak daripada yang dia ambil. Menanggapi perubahan yang luar biasa dalam diri Zakheus ini, Yesus berkata, "... Anak Manusia datang untuk mencari dan

menyelamatkan yang hilang." Tanpa Allah, kita adalah para pendosa yang terhilang, tetapi Yesus datang untuk menyelamatkan kita dan untuk memulihkan relasi kita dengan Allah.

Kedua, Yesus datang untuk memberi kita hidup (Yohanes 10:10).

Alkitab versi The Message menyatakannya dengan sangat jelas: "I came so they can have real and eternal life, more and better life than they ever dreamed of." ("Aku datang supaya mereka memiliki hidup yang nyata dan kekal, hidup yang lebih dan lebih lagi daripada yang pernah

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 25

(26)

mereka impikan.") Ini adalah kehidupan yang kaya dan memuaskan, dan Yesus berkata bahwa Dialah yang memberikan kehidupan ini, yaitu kehidupan persekutuan dengan Allah yang akan berlangsung melampaui kubur dan tidak pernah berakhir. Kebahagiaan adalah mengenal Yesus dan hidup dalam cara yang menyenangkan Dia. Dalam suratnya, Yohanes mengatakan demikian: "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup" (1 Yohanes 5:12).

Ketiga, Yesus datang untuk membebaskan kita. Dia menghancurkan perbuatan-perbuatan si jahat (1 Yohanes 3:8). Si jahat ingin menguasai dunia dan orang-orangnya. Dia bekerja dengan memberi rasa takut, kontrol, dan intimidasi. Tidak ada kasih dalam kerajaan Setan. Dia merampas, menghancurkan, dan membunuh. Ketika Yesus mati di atas kayu salib, Dia menghancurkan perbuatan dan kuasa Setan beserta iblis- iblisnya. Kuasa ketakutan, intimidasi, dan kontrol dikalahkan di atas salib. Kita tidak lagi perlu diperbudak oleh dosa karena Yesus datang untuk membebaskan kita!

Pertanyaan:

1. Apakah bukti dari orang yang dahulu hilang dan sekarang diselamatkan?

2. Apakah arti frasa "hidup dalam segala kepenuhan" bagi Anda?

3. Dengan cara bagaimana Setan mengendalikan orang-orang? Alat- alat apa saja yang dipakainya? Apakah Anda, sebagai anak Allah, menikmati kebebasan yang Kristus berikan kepada Anda lewat salib?

26 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(27)

11

ALLAH BERBICARA LEWAT MIMPI

Bacaan Alkitab: Matius 1:20-25

Ada sesuatu yang sangat istimewa tentang Yusuf! Begitu banyak penekanan diberikan pada Maria sehingga terkadang saya merasa bahwa Yusuf ditelantarkan.

Bagaimana perasaan Yusuf ketika mengetahui bahwa calon istrinya mengandung, padahal dia belum berhubungan secara fisik dengan calon istrinya itu? Apa yang dilakukan Yusuf? Alkitab mengatakan bahwa dia hanyalah seorang manusia, dan tidak ingin mempermalukan Maria di depan umum. Yusuf bermaksud untuk memutuskan pertunangan mereka secara diam-diam, setidaknya sampai Allah berbicara kepadanya lewat mimpi (Matius 1:20-25).

Kita membaca bahwa Allah berbicara sebanyak empat kali kepada Yusuf dalam mimpi. Mimpi yang pertama meyakinkan dia bahwa Maria bukanlah perempuan yang tidak setia, dan bahwa Anak yang dikandung Maria adalah Anak Allah yang ditaruh di dalam rahimnya secara

supernatural. Dalam mimpi yang kedua, Tuhan memberi tahu Yusuf untuk membawa bayi Yesus ke Mesir untuk melindungi-Nya (Matius 2:13-15). Selagi berada di Mesir, Yusuf mendapatkan mimpi yang ketiga saat Tuhan memberi tahu dia untuk kembali ke tanah Israel (Matius 2:19-21). Allah berbicara kepada Yusuf dalam mimpi lain setelah dia kembali ke Israel. Dalam mimpi yang keempat ini, Tuhan

memperingatkan dia untuk pindah dari Yudea dan pergi ke wilayah Galilea yang lebih aman (Matius 2:22,23). Ini adalah Allah yang berbicara lewat mimpi. Saat berkhotbah pada hari Pentakosta, Petrus berkata, "... orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi" (Kisah Para Rasul 2:17).

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 27

(28)

Saya benar-benar ingin tahu dan mengalami sendiri apakah Allah masih berbicara lewat mimpi. Saya memutuskan meminta kepada Allah untuk berbicara kepada saya dalam suatu mimpi. Suatu malam, ketika saya mendapat mimpi, saya melihat seorang anak laki-laki yang saya kenal sedang dicaci maki dengan sangat buruk oleh seorang guru. Saya merasa sangat tepat untuk membicarakan tentang mimpi saya ini kepada anak laki-laki dalam mimpi saya, yang sekarang sudah dewasa.

Ketika saya menjelaskan tentang guru itu kepadanya dan tentang caci maki yang saya lihat itu, dia mulai menangis. Dia berbagi dengan saya tentang betapa buruknya masa-masa itu dan bagaimana dia tidak pernah pulih sepenuhnya dari caci maki yang diterimanya itu. Itu membuka pintu bagi saya untuk mendoakan dia dan untuk melihatnya terbebas dari efek spiritual maupun emosional dari masa-masa ketika dia masih duduk di bangku sekolah.

Secara umum diyakini bahwa Maria dan Yusuf tiba di Betlehem dan secara mendesak memerlukan akomodasi karena Maria sudah siap untuk melahirkan. Akan tetapi, tampaknya teks Kitab Suci menunjukkan bahwa Maria dan Yusuf telah tiba di Betlehem untuk beberapa waktu sebelum kelahiran Yesus (Lukas 2:6). Sangat diragukan apabila Maria dan Yusuf mau berangkat untuk melakukan perjalanan sulit sejauh 70 mil dari Nazaret di Galilea, ketika hampir tiba waktunya bagi Maria untuk melahirkan!

Penggunaan kata "penginapan" (Lukas 2:7) pun dipertanyakan. Dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai adalah "kataluma", yang lebih tepat diterjemahkan menjadi 'kamar tamu'. Kata yang sama diterjemahkan sebagai 'ruang tamu' dalam Lukas 22:11 untuk ruangan atas tempat Perjamuan Terakhir diadakan. Lukas sebenarnya menggunakan kata Yunani yang sangat berbeda untuk menjelaskan tentang penginapan dalam cerita Orang Samaria yang Baik Hati (Lukas 10:35).

28 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(29)

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Meskipun kita tidak diberi tahu secara jelas dalam teks Alkitab, mari mempertimbangkan kemungkinan yang lain. Maria dan Yusuf telah kembali ke kampung halaman Yusuf di Betlehem. Seluruh keluarga Maria dan Yusuf perlu berada di Betlehem untuk sensus, dan karena besarnya arus kedatangan anggota keluarga, rumah menjadi ramai dan kamar tamu menjadi penuh. Karena itu, Maria dan Yusuf pasti tidur di tempat di mana para binatang

dimasukkan ke dalam rumah pada waktu malam, dan itu menjelaskan adanya palungan. Itu adalah hal yang wajar bagi keluarga Yahudi. Ketika rumah penuh, beberapa orang akan tidur di lantai bawah, tempat para binatang disimpan.

Kita bisa melihat betapa mudahnya menciptakan gambaran yang salah tentang suatu peristiwa. Namun, tidak ada yang bisa mengurangi kebenaran yang terpenting, yaitu bahwa Yesus, Putra Allah yang kekal, dilahirkan supaya kita bisa diselamatkan dari dosa-dosa kita.

Pertanyaan:

1. Manakah aspek terpenting dari keseluruhan cerita Natal? Menurut Anda, mengapa ada begitu banyak mitos yang terbangun sekitar cerita tersebut?

2. Apakah Anda akan membuang segala sesuatu dari cerita kelahiran Yesus yang mencoba mengalihkan perhatian Anda dan benar-benar berfokus pada-Nya pada Natal ini? Izinkanlah Dia menjadi pusat dari seluruh perayaan Natal Anda.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 29

(30)
(31)

12

PERKENANAN ALLAH

Bacaan Alkitab: Lukas 1:46-55

"Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah." (Lukas 1:30)

Maria mungkin menjalani hidup sebagai seorang gadis petani yang sederhana. Dia tinggal di Nazaret, sebuah kota yang tidak terkenal di Galilea. Tidak ada sesuatu yang baik yang diduga akan datang dari Nazaret (Yohanes 1:46), dan orang Farisi menolak Yesus dengan berkata, "... tidak ada nabi yang datang dari Galilea" (Yohanes 7:52).

Meskipun dia berasal dari latar belakang petani yang tidak terkenal, Maria beroleh kasih karunia dari Allah. Kita tahu bahwa Maria punya pengetahuan yang intim tentang firman Allah dari nyanyian pujiannya yang luar biasa, yang dikenal sebagai "Magnificat" (Lukas 1:46-55). Dari nyanyiannya, kita bisa melihat kepercayaan dan ketaatannya yang lekat kepada Allah, demikian juga kebajikan dan integritasnya.

Kata yang diterjemahkan sebagai "kasih karunia" dalam bahasa Indonesia, kata Yunaninya adalah "charis". Kata ini biasanya

diterjemahkan menjadi 'kasih karunia atau anugerah', meskipun dalam satu ayat di Perjanjian Baru, kata ini diterjemahkan menjadi 'dapat diterima' atau 'disetujui'. Kata itu juga bisa memiliki arti dianugerahi dengan kehormatan yang istimewa. Bagi Maria, mendapat perkenanan Allah berarti bahwa dia menerima kasih karunia dari Dia, disetujui oleh Dia, dan diberi kehormatan yang istimewa. Kasih karunia atau anugerah adalah perkenanan Allah yang tidak layak dan tidak pantas kita

dapatkan.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 31

(32)

Lukas menggunakan ungkapan yang mirip ketika mencatat tentang perkataan Stefanus, "Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah" (Kisah Para Rasul 7:46). Hal yang sama bisa juga dikatakan kepada siapa pun yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah dan yang percaya kepada Yesus Kristus untuk mendapatkan keselamatan.

Dalam hal ini, kita tidak berbeda dari Maria atau Daud. Seperti mereka, kita tidak bisa melakukan apa pun untuk mendapatkan perkenanan Allah. Jika Anda berada dalam Kristus sekarang, kita memiliki perkenanan Allah dan kita diterima oleh Dia.

Pertanyaan:

1. Bacalah Amsal 8:35. Apakah benang merah antara ayat ini dan Maria, dan bagaimana itu berlaku bagi Anda?

2. Apa artinya bahwa Allah menunjukkan kasih karunia kepada kita, dan bagaimana harusnya hal ini mengubah sikap kita terhadap kehidupan sehari-hari?

32 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(33)

13

TIDAK ADA KAMAR DI PENGINAPAN

Bacaan Alkitab: Lukas 2:1-7

Mengejutkan sekali betapa sedikitnya Alkitab memberi tahu kita tentang kelahiran Kristus. Hanya Matius dan Lukas yang memberi kita kisah kelahiran-Nya. Lukas memberikan perkiraan waktu kelahiran Kristus (Lukas 2:1,2), tetapi satu-satunya informasi yang jelas yang kita dapatkan adalah bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem (Lukas 2:4) dengan dibalut kain lampin (Lukas 2:7), dan dibaringkan di dalam palungan (Lukas 2:7,16). Satu-satunya yang dikatakan oleh Matius adalah, "[Yusuf] tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus" (Matius 1:25).

Maria dan Yusuf sering kali digambarkan bepergian dengan menunggangi seekor keledai dan kedatangan mereka di Betlehem ditolak oleh penjaga penginapan karena tidak ada kamar di penginapan.

Tidak disebutkan dalam Alkitab tentang adanya seekor keledai atau seorang penjaga penginapan.

Secara umum diyakini bahwa Maria dan Yusuf tiba di Betlehem dan secara mendesak memerlukan akomodasi karena Maria sudah siap untuk melahirkan. Akan tetapi, tampaknya teks Kitab Suci menunjukkan bahwa Maria dan Yusuf telah tiba di Betlehem untuk beberapa waktu sebelum kelahiran Yesus (Lukas 2:6). Diragukan sekali jika Maria dan Yusuf mau berangkat untuk melakukan perjalanan sulit sejauh 70 mil dari Nazaret di Galilea ketika Maria hampir tiba waktunya melahirkan!

Penggunaan kata "penginapan" (Lukas 2:7) pun dipertanyakan. Dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai adalah "kataluma", yang lebih tepat diterjemahkan menjadi 'kamar tamu'. Kata yang sama diterjemahkan

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 33

(34)

sebagai 'ruang tamu' dalam Lukas 22:11 untuk ruangan atas tempat Perjamuan Terakhir diadakan. Lukas sebenarnya menggunakan kata Yunani yang sangat berbeda untuk menjelaskan tentang penginapan dalam cerita Orang Samaria yang Baik Hati (Lukas 10:35).

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Meskipun kita tidak diberi tahu secara jelas dalam teks Alkitab, mari pertimbangkan kemungkinan yang lain. Maria dan Yusuf telah kembali ke kampung halaman Yusuf di Betlehem. Seluruh keluarga Maria dan Yusuf perlu berada di Betlehem untuk sensus, dan karena besarnya arus kedatangan anggota keluarga, rumah menjadi ramai dan kamar tamu menjadi penuh. Karena itu, Maria dan Yusuf pastilah tidur di tempat para binatang dimasukkan ke dalam rumah pada waktu malam, dan itu menjelaskan adanya

palungan. Adalah hal yang wajar bagi keluarga Yahudi ketika rumah penuh beberapa orang akan tidur di lantai bawah tempat para binatang disimpan.

Kita bisa melihat betapa mudah gambaran yang salah tentang suatu peristiwa bisa tercipta. Akan tetapi, tidak ada yang bisa mengurangi kebenaran yang terpenting, yaitu bahwa Yesus, Putra Allah yang kekal, dilahirkan supaya kita bisa diselamatkan dari dosa-dosa kita.

Pertanyaan:

1. Manakah aspek terpenting dari keseluruhan cerita Natal?

Menurut Anda, mengapa ada begitu banyak mitos yang terbangun sekitar cerita tersebut?

2. Apakah Anda akan membuang segala sesuatu dari cerita

kelahiran Yesus yang mencoba mengalihkan perhatian Anda dan benar-benar berfokus pada-Nya pada Natal ini? Izinkanlah Dia menjadi pusat dari seluruh perayaan Natal Anda.

34 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(35)

14

NATAL TIDAK SEPERTI JUMAT HITAM (BLACK FRIDAY)

Bacaan Alkitab: Lukas 10:25-37

Beberapa hari yang lalu, saya melihat peristiwa Natal yang paling tidak masuk akal yang pernah saya lihat. Ratusan orang membanjiri penjualan obral pra-Natal dari sebuah toserba untuk mengambil benda mewah apa pun yang bisa mereka raih. Yang paling diminati adalah televisi layar datar berukuran besar! Inilah yang dikenal dengan sebutan "Jumat Hitam" (Black Friday). Orang-orang berantem, saling dorong, saling desak, dan saling pukul untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan!

Penjaga keamanan kesulitan untuk menjaga ketertiban. Beberapa orang terluka dan penangkapan harus dilakukan, dan semua ini dilakukan atas nama Natal!

Tampaknya kebenaran telah dipelintir sampai makna Natal yang sejati terhilang dalam dunia, "ambil semua yang bisa Anda ambil". Pada dasarnya, inti Natal yang paling dalam justru kebalikan dari mengambil - - karena Natal adalah tentang memberi, bukan mendapat. Bacaan Alkitab hari ini mungkin bukanlah bacaan tradisional Natal, tetapi itulah inti dari Natal. Natal adalah tentang memberi dan cinta kasih! Natal dirangkum dalam salah satu ayat paling terkenal dalam Alkitab --

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"

(Yohanes 3:16). Yesus datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya (Yohanes 3:17).

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 35

(36)

Yesus berkata, "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima"

(Kisah Para Rasul 20:35). Sudahkah Anda menemukannya? Kata-kata Yesus ini diulang-ulang oleh Paulus dalam konteks bekerja keras untuk menolong orang yang lemah. Ada begitu banyak kegembiraan dalam memberi untuk orang lain, kemudian melihat mereka bersukacita ketika mereka membuka kado mereka.

Semakin kita menjadi serupa dengan Yesus, hal itu akan semakin terlihat dalam tindakan kita memberi daripada tindakan menerima.

Memberi adalah inti dari kasih! Bukti bahwa Allah mengasihi kita adalah bahwa Dia memberi.

Pertanyaan:

1. Bacalah cerita tentang perempuan yang memasukkan 2 peser ke dalam peti persembahan dalam Markus 12:41-44. Apa yang cerita ini diajarkan kepada Anda mengenai memberi?

2. Dengan cara bagaimana Anda bisa melawan budaya dunia dan memuliakan Allah pada masa Natal ini?

36 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(37)

15

TERANG YANG BERSINAR DALAM KEGELAPAN

Bacaan Alkitab: Yesaya 9:1-7

Nubuatan-nubuatan tentang kedatangan Yesus sangatlah luar biasa, bukan hanya karena sudah disebutkan ratusan tahun sebelum Yesus datang, tetapi juga karena keakuratannya. Bacaan kita hari ini adalah salah satu dari nubuatan-nubuatan yang luar biasa itu. Yesus datang sebagai terang dan menyinari kegelapan. Saya menghargai nilai terang dengan begitu jelas saat saya mengalami mukjizat ketika kami tinggal di suatu pulau muslim yang fanatik di Indonesia.

Saya sedang dalam perjalanan pulang larut malam dengan mengendarai sepeda motor saya. Tiba-tiba, lampu depan sepeda motor saya mati saat saya mencapai kota yang dinamakan Galis. Kota ini punya reputasi kekerasan yang sangat buruk. Saya dan Esther pernah melewati Galis sebelumnya dan melihat sebuah bus hampir terbalik 90 derajat di tanah dan berhenti pada sebuah batang pohon. Sepertinya, sopirnya tertidur saat menyetir. Ketika polisi tiba di lokasi, orang-orang Galis sudah tiba di sana lebih dahulu. Setiap penumpang sudah mati dan ditelanjangi.

Tidak ada yang selamat! Semua koper dan barang-barang yang ada di dalam bus sudah diambil. Seperti itulah Galis saat itu dan di situlah saya, tanpa lampu motor pada malam yang gelap, tanpa listrik di pinggiran kota, dan masih 70 km lagi dari rumah!

Saya mencoba mengendarai motor dengan kaki menginjak rem, menggunakan rem lampu belakang untuk setidaknya memberi sedikit cahaya, tetapi itu tidak berguna. Saya hampir keluar jalur dua kali dan hampir menabrak pohon. Tidak mungkin bisa melihat ke belakang sambil mengendarai sepeda motor lurus ke depan, dan saya tidak bisa keluar melewati kegelapan jalan kota itu.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 37

(38)

Saya mendengar suara gemeresik daun dan menjadi ketakutan. Dalam keputusasaan, saya meletakkan tangan di atas lampu depan sepeda motor saya, dan dalam nama Yesus memerintahkan lampu supaya menyala. Saat saya memasukkan persneling gigi pertama, lampunya menyala. Saya melanjutkan sisa perjalanan sejauh 68 kilometer tanpa insiden dan sampai di rumah dengan aman! Keesokan harinya, saya memeriksa lampu depan sepeda motor saya dan mendapati bahwa filamen logam tipis lampu tersebut patah. Itu adalah mukjizat! Saya mengendarai motor kira-kira sejauh 70 kilometer dengan lampu rusak yang menyala terang. Saya begitu bersyukur atas terang pada malam itu.

Yesus datang untuk memberi kita terang di tengah kegelapan. Kita aman ketika kita berjalan dalam terang-Nya, dan kita akan berhasil sampai di rumah surgawi kita.

Pertanyaan:

1. Menurut Anda, apa artinya berjalan dalam terang? Dalam menjawab pertanyaan ini, renungkanlah khususnya 1 Yohanes 1:5-9, Efesus 4:8-14, dan 1 Tesalonika 5:5.

2. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan kegelapan, yang mana ke dalamnya Yesus memberi kita terang?

38 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(39)

16

BAYI DI DALAM RAHIM

Bacaan Alkitab: Lukas 1:39-45

Setelah malaikat berbicara kepadanya, Maria pergi untuk tinggal bersama dengan saudara sepupunya, Elisabet. Alkitab mengatakan bahwa dia pergi terburu-buru. Barangkali dia pergi untuk bersembunyi, mencari tempat yang tenang, dan menghindari sorotan. Itu cukup bisa dipahami, khususnya karena reputasi Maria akan hancur di komunitas tempat dia tinggal.

Ketika Maria tiba di rumah Elisabet, terjadilah manifestasi yang luar biasa dari Roh Kudus. Bayi di dalam rahim Elisabet melonjak kegirangan.

Sebelum kelahirannya, Yohanes Pembaptis, di dalam rahim ibunya, mengenali Tuhan di dalam rahim Maria. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bayi yang belum lahir di dalam rahim sebetulnya sangat sensitif. Bayi itu mungkin tidak siap secara fisik untuk keluar, tetapi dia punya roh yang peka terhadap apa yang sedang terjadi di luar rahim.

Adakah kasus yang lebih kuat untuk melawan aborsi, selain mungkin karena situasi yang sangat buruk sehingga nyawa ibunya ada dalam bahaya besar? Alkitab dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan manusia dimulai pada saat pembuahan dan bahwa Allah membentuk kita sementara kita berada di dalam rahim ibu kita.

Pemazmur menulis, "Sebab Engkaulah yang membentuk buah

pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku" (Mazmur 139:13).

Allah memanggil Nabi Yeremia dan Rasul Paulus sebelum mereka dilahirkan (Yeremia 1:5; Galatia 1:15). Dalam bacaan kita hari ini, Yohanes Pembaptis melonjak di dalam rahim ibunya ketika suara Maria,

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 39

(40)

ibu Tuhan, terdengar (Lukas 1:44). Roh Kudus sedang bersaksi bersama roh bayi itu di dalam rahim. Jelas sekali bahwa anak-anak di dalam rahim memiliki identitas spiritual.

Saya pernah melihat seorang anggota jemaat gereja kami menempelkan kepalanya pada perut istrinya. Istrinya sedang mengandung, dan sang suami diam-diam bersenandung. Saya kemudian bertanya kepadanya perihal mengapa dia melakukan itu, dan dia memberi tahu saya bahwa dia sedang menyanyikan lagu tentang kasih dan penerimaan kepada bayinya. Dia berkata, "Saya ingin supaya bayi saya mengetahui penerimaan total dan tak bersyarat bahkan sebelum dia lahir."

Pertanyaan:

1. Baca dan renungkanlah Mazmur 139:1-18. Apakah yang diberitahukan oleh pemazmur kepada kita tentang Allah,

pengetahuan-Nya tentang kita, dan tentang pentingnya kita bagi Dia, bahkan sebelum kita dilahirkan? Bagaimana hal ini berdampak bagi Anda?

2. Seperti apakah seharusnya sikap seorang Kristen terhadap aborsi?

3. Dalam Lukas 1:38, Maria berserah kepada Tuhan dan menerima kehendak-Nya atas hidupnya. Menurut Anda, mengapa perkataan Elisabet dalam Lukas 1:42-45 menjadi penting bagi Maria?

40 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(41)

17

NYANYIAN MARIA

Bacaan Alkitab: Lukas 1:46-55

Penuh dengan Roh Kudus, Elisabet berbicara secara nabiah kepada Maria. Perkataannya kepada Maria adalah, "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana" (Lukas 1:45).

Respons Maria terhadap perkataan nubuatan ini meledak dalam nyanyian pujian kepada Allah. Nubuatan yang sejati yang diberikan di bawah urapan Roh Kudus akan selalu menguatkan, menyemangati, dan menghibur (1 Korintus 14:3). Sering kali, itu merupakan perkataan yang menegaskan apa yang telah Allah katakan atau lakukan. Nubuatan yang sejati, dimulai dengan Allah, seharusnya selalu membawa respons pujian yang kembali diberikan kepada Allah.

Nyanyian Maria sangat mirip dengan nyanyian Hana (1 Samuel 2:2-10).

Seluruh dirinya penuh dengan pujian -- baik jiwa maupun rohnya!

Seperti halnya dalam nyanyian Hana, Maria menyanyikan tentang perkenanan Allah kepada penerimaan dirinya yang rendah. Mengapa Allah memilih dia! Seperti halnya semua manusia, dia sendiri

membutuhkan seorang Juru Selamat (Lukas 1:47). Allah paling sering memakai orang-orang yang tidak hebat di mata dunia untuk

mengerjakan tujuan-Nya di atas bumi.

Terdapat dua aspek dari karakter Allah yang paling dipuji oleh Maria dalam nyanyian ini. Dia memuji rahmat Allah yang mengangkat mereka yang rendah, tetapi mencerai-beraikan mereka yang sombong atau yang bergantung pada posisi mereka sendiri. Nyanyiannya juga memuji

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 41

(42)

akan keadilan Allah. Dia adalah pahlawan bagi orang-orang yang miskin, yang dipandang hina, dan yang tertindas. Dia peduli terhadap orang-orang yang lapar, mengangkat yang rendah, dan mengingatkan Dia untuk menetapi janji-janji-Nya.

Pertanyaan:

1. Jika Anda menerima perkataan nubuatan yang Anda ketahui autentik, apakah dampaknya bagi Anda dan bagaimana Anda meresponsnya?

2. Allah itu adil dan peduli kepada orang-orang yang miskin, lapar, dan tertindas. Bagaimanakah seharusnya kita, sebagai anak-anak Allah, bertindak terhadap mereka secara praktis? Apa yang akan Anda lakukan tentang hal ini secara pribadi?

3. Menurut Anda, apakah Maria sedang memegahkan diri ketika dia mengatakan bahwa semua generasi akan menyebutnya diberkati?

Jika tidak, mengapa begitu?

42 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(43)

18

PENASIHAT AJAIB

Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; Mazmur 32:1-71

Selama empat hari ke depan, kita akan melihat pada empat nama luar biasa yang diberikan kepada Yesus melalui Yesaya, dalam konteks kedatangan-Nya, 800 tahun sebelum kelahiran-Nya.

"... dan nama-Nya disebutkan orang: Penasihat Ajaib ...." Ada banyak orang yang punya karunia dalam bidang konseling, tetapi konselor teragung dari semuanya adalah Yesus! Konselor dan ahli terapi sekuler, yang sering kali menuntut bayaran yang besar, mungkin bisa menolong orang untuk sementara waktu, tetapi tidak dapat menolong orang di wilayah roh atau isu-isu yang bersifat kekal. Hanya Yesus yang dapat melakukannya. Mazmur 33:10,11 mengontraskan nasihat Allah dan nasihat manusia. Nasihat (rencana) Allah berdiri teguh selama-lamanya.

Kata "penasihat" dalam bahasa Ibrani berarti menasihati, mengarahkan, menyelesaikan, merancangkan, dan merencanakan. Kata ekuivalen dalam Perjanjian Baru adalah kata Yunani "parakletos", yang diturunkan dari kata Yunani lainnya yang berarti "mendampingi" dengan tujuan yang khusus, yaitu menasihati, menegur, menyemangati, dan menghibur.

Ketika kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus, Dia akan menuntun kita, mengarahkan kita, mendorong kita, menghibur kita, dan bilamana diperlukan, menegur kita. Kata "parakletos" dalam Yohanes 14:1,6 dan 16:7 merujuk secara khusus kepada Roh Kudus, tetapi juga kepada Yesus, dan sering kali diterjemahkan menjadi "Penolong". Ini disuarakan ulang dalam Mazmur 46:1, "Allah itu bagi kita tempat

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 43

(44)

perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."

Sekarang, Yesus sudah meninggalkan dunia dan kembali ke surga, tetapi Dia berkata, "Aku selalu menyertai kamu." Bagaimana mungkin?

Sebelum Dia kembali ke surga, Yesus menghibur murid-murid-Nya dengan berkata, "Aku akan memberikan kepadamu seorang Penolong (Penasihat, Penghibur) yang lain." Dia berbicara tentang Roh Kudus.

Kata kuncinya adalah "yang lain". Terdapat dua kata Yunani yang bisa diterjemahkan menjadi "yang lain". Kata yang pertama adalah

"heteros", artinya "yang lain, tetapi berbeda jenis". Kata yang kedua adalah "allos", artinya "yang lain, tetapi dalam semua aspek lainnya sama persis". Kata yang kedua inilah yang Yesus gunakan ketika Dia mengatakan bahwa Dia akan mengirimkan Penasihat yang lain. Roh Kudus sama persis dengan Yesus dalam segala hal. Ia menuntun kita, membimbing kita, dan diam persis di dalam diri anak-anak Allah.

Sungguh merupakan hak istimewa untuk memiliki Penolong yang menasihati kita, membimbing kita, mengajar kita, menguatkan kita, menolong kita dalam kelemahan kita dan menghibur kita, yang diam betul-betul di dalam diri kita.

Doa:

Terima kasih, Bapa, sebab Engkau telah mengirimkan Yesus untuk menjadi Juru Selamat dan Penebusku. Terima kasih juga karena Dia adalah Penasihat Ajaibku. Terima kasih karena Engkau telah

mengirim Roh Kudus untuk menuntunku, menghiburku, mengajarku, dan menguatkanku dalam kelemahanku. Aku mengundang Engkau untuk menjadi Penasihatku. Dalam nama Yesus, Amin.

44 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(45)

19

ALLAH YANG PERKASA

Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; Filipi 2:5-11

"Dia adalah Allah yang Perkasa." Ayat ini memberitahukan secara tepat siapakah Yesus itu -- Dia adalah Allah yang berinkarnasi, Dia yang Mahakuasa. Yesaya sedang menegaskan hakikat keilahian Mesias! Dia adalah Allah sendiri.

Betapa menakjubkannya hal ini, yaitu bahwa Allah yang perkasa merendahkan diri-Nya sendiri dan menjadi seorang manusia. Dia meninggalkan kemuliaan rumah-Nya di surga, dan menjadi manusia, tinggal di dalam dunia yang rusak, berdosa, dan suka memberontak.

Charles Wesley menyebutkan seperti ini dalam salah satu himnenya,

"Secara tidak terpahami, Allah membatasi diri dalam satu rentang waktu buatan manusia."

Bertahun-tahun yang lalu, salah satu teman kami pergi untuk bekerja di tengah-tengah orang miskin dan tunawisma di daerah kumuh di

Calcutta, India. Dia berasal dari keluarga Inggris kelas menengah yang baik dan nyaman. Dia menulis surat kepada kami dan mengatakan bahwa dia mulai menyadari sedikit lebih banyak tentang apa artinya bagi Yesus untuk datang dari kemuliaan dan keajaiban surga dan hidup di dunia.

Paulus mengutip dalam Filipi 2:6-11 yang mungkin merupakan himne dari gereja mula-mula. Alkitab Studi The Life Application secara mengagumkan merangkum apa arti Kristus menjadi manusia.

"Inkarnasi merupakan tindakan dari Anak Allah yang sudah ada

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 45

(46)

sebelumnya yang secara sukarela mengambil rupa manusia dan sifat manusia. Tanpa berhenti menjadi Allah, Dia menjadi manusia, manusia yang bernama Yesus. Dia tidak membuang keilahian-Nya untuk menjadi manusia, tetapi Dia rela tidak menggunakan hak-Nya atas kemuliaan dan kuasa-Nya. Dalam penundukkan diri kepada kehendak Bapa, Kristus membatasi kuasa dan pengetahuan-Nya. Yesus dari Nazaret dibatasi oleh waktu, tempat, dan banyak lagi keterbatasan manusia lainnya.

Yang membuat kemanusiaan-Nya unik adalah keterbebasan-Nya dari dosa. Dalam kemanusiaan-Nya yang penuh, Yesus menunjukkan kepada kita segala sesuatu tentang karakter Allah yang dapat dinyatakan dalam istilah manusia."

Seperti yang ditulis oleh seorang penyair, "Inilah Allah kita, Raja yang Melayani ...."

Pertanyaan:

1. Paulus memberikan pengantar untuk himne dari gereja mula-mula ini dengan pernyataan, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Filipi 2:5). Apa yang Anda pelajari tentang sikap ini dari himne yang dikutip oleh Paulus ini?

2. Bagaimanakah kita secara praktis memiliki sikap ini dalam kehidupan Kristen kita sehari-hari?

3. Yesus secara sukarela membatasi kuasa dan pengetahuan-Nya ketika Dia menjadi manusia. Jika demikian, bagaimana Dia bisa melayani dengan cara yang Dia kerjakan (Kisah Para Rasul 10:38)?

Apa artinya itu bagi kita?

46 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(47)

20

BAPA YANG KEKAL

Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; Yohanes 14:1-11; Ibrani 12:7-11

"Dia adalah Bapa yang Kekal." Dia bersifat kekal dan Dia adalah Allah, Bapa kita. Kita berada di alam yang begitu sulit untuk dipahami oleh pikiran manusiawi kita. Yesus sendiri berkata, "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30). Dia menekankan hal ini sekali lagi, persis sebelum kematian-Nya, ketika Dia mengatakan bahwa Dia di dalam Bapa, dan Bapa-Nya di dalam Dia (Yohanes 17:21). Ketika Filipus meminta Yesus untuk menunjukkan Bapa kepadanya, Yesus menjawab dengan berkata, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa"

(Yohanes 14:9).

Apakah itu berarti bahwa Trinitas yang terdiri dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus itu salah? Tidak, Yesus dan Bapa-Nya bukanlah Pribadi yang sama, tetapi mereka satu dalam esensi dan hakikat. Kita tidak melayani tiga Allah, seperti yang dikira oleh beberapa agama lain, melainkan satu Allah. Allah kita adalah esa.

Yesus adalah satu dengan Bapa dalam esensi dan hakikat berarti bahwa Dia memiliki hati yang sama dengan Bapa. Seperti apakah hati Bapa milik Allah? Banyak orang memiliki pemahaman yang bengkok dan rusak tentang bapa karena bapa manusiawi mereka tidak memberikan pengalaman yang baik bagi mereka. Allah Bapa itu lemah lembut, membebaskan, teguh, memaafkan, dan ingin terlibat secara karib dengan anak-anak-Nya. Berikut adalah kata-kata yang menggambarkan Bapa yang seperti apakah Allah itu -- setia, murah hati, penuh kasih sayang, peduli, menerima, dan komunikatif. Ketika Anda melihat Yesus, Anda melihat hati Bapa.

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 47

(48)

Barangkali salah satu gambaran terindah tentang hati Bapa dari Allah adalah bapa dalam perumpamaan tentang anak yang hilang. Dia melepaskan anaknya, meskipun menyakitkan bagi dia untuk melihat anaknya pergi ke jalan yang dia pilih. Dia terus menantikan kepulangan anaknya. Dia tidak mengutukinya karena kesalahan-kesalahan yang dia perbuat. Dia memberinya jubah yang indah untuk menutupi bekas- bekas dosanya. Sang bapa memakaikan cincin pada jari anaknya yang mengatakan bahwa engkau adalah milikku, dan karena cincin itu adalah cincin bersegel, sehingga ada otoritas yang tersemat pada cincin itu.

Kemudian, dia memakaikan sepatu pada kaki anaknya -- hanya anak yang memakai sepatu, dan budak tidak. Sang bapa berkata, "Engkau adalah anakku!" Kemudian, dia mengadakan pesta dan bahkan mencoba untuk mengajak kakaknya yang cemburu untuk datang ke perayaan itu. Seperti itulah Allah Bapa.

Pertanyaan:

1. Pernahkah Anda memiliki pengalaman yang buruk dengan seorang bapa manusia yang telah merusak pemahaman Anda tentang Allah sebagai seorang Bapa? Mengapa Anda tidak datang dalam

kesederhanaan kepada-Nya dan meminta Dia untuk

mengungkapkan diri-Nya sebagai seorang Bapa kepada Anda!

Kiranya penyataan itu bisa mengubah relasi Anda dengan Dia secara total.

2. Apakah yang dikatakan oleh Ibrani 12:7-11 kepada Anda tentang Allah sebagai Bapa dan bagaimana Dia mendisiplinkan kita demi kebaikan kita?

48 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(49)

21

RAJA DAMAI

Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; Lukas 2:8-19

Yesus adalah Raja Damai, dan pemerintahan-Nya penuh keadilan dan kedamaian.

Ketika paduan suara malaikat menyanyi di dekat Betlehem pada hari kelahiran Yesus, pesan mereka adalah pesan damai. Mereka berkata,

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14).

Kata Ibrani untuk damai dalam Yesaya 9:6 adalah "shalom". Kata itu berarti bukan hanya tidak adanya kekerasan. Kata itu bukan hanya tentang kedamaian, tetapi juga nuansa kepenuhan, keutuhan,

kesehatan, ketenangan, kemakmuran, istirahat, dan harmoni. Bahkan, ia mencakup segala sesuatu yang baik!

Kata Yunani untuk damai yang digunakan dalam Lukas 2:14 adalah

"eirene", dan dalam perikop ini, kata itu digunakan untuk

menggambarkan tentang ketenangan yang dinikmati oleh suatu bangsa ketika bangsa itu memiliki pemimpin yang peduli, berkompeten, dan aman. Kerajaan Allah yang diperintah oleh Yesus adalah kerajaan yang penuh kebenaran, sukacita, dan kedamaian (Roma 14:17). Kedamaian ini merupakan nuansa ketenangan, mengetahui bahwa hidup Anda benar-benar berada di dalam tangan Allah yang mengasihi, dan dengan demikian, mengalami ketenangan dalam diri Anda. Itu secara alami tidak masuk akal karena sifatnya supernatural! Ini melampaui segala akal pemikiran manusia (Filipi 4:7). Ini tidak bergantung pada keadaan, melainkan pada menaati dan memercayai Yesus. Sang penulis himne

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 49

(50)

merangkumnya dalam ayat berikut ini:

"Hanya percaya setiap hari,

Percaya di tengah jalan yang penuh badai Bahkan saat imanku kecil,

Percaya kepada Yesus itu segalanya."

Hanya Yesus, Sang Raja Damai, yang dapat memberi Anda kedamaian ini. Dunia tidak dapat memberikannya kepada Anda. Sebelum Dia pergi ke kayu salib, Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu"

(Yohanes 14:27). Pendidikan, keluarga, kekayaan, pekerjaan, semuanya itu baik, tetapi semuanya itu bukan sumber kedamaian seperti yang Yesus berikan ini. Yesus membawa kedamaian ini bagi kita ketika Dia mati di atas kayu salib (Yesaya 53:5).

Pertanyaan:

1. Apa saja hal-hal yang paling menghentikan kita dari menikmati kedamaian yang Yesus tawarkan (Yesaya 26:3; Yakobus 4:1-3;

Markus 4:35-41)?

2. Menurut Anda, mengapa Yesus berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" sebanyak dua kali ketika Dia mengunjungi para murid di ruang atas (Yohanes 20:19-23)?

3. Dalam Filipi 4:7, Paulus mengatakan bahwa kedamaian dari Allah menjaga hati dan pikiran kita. Menurut Anda, apa artinya itu?

50 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

(51)

22

PESAN NATAL

Bacaan Alkitab: Lukas 2:1-20

Tepat pada hari Yesus lahir, ada proklamasi luar biasa tentang pesan Natal, bukan di katedral yang megah atau auditorium yang indah, melainkan di padang, kepada para gembala yang sederhana, yang sedang menjaga kawanan domba mereka pada waktu malam.

Barangkali inilah proklamasi dari pesan Injil yang paling pertama.

Pesan pada malam itu begitu jelas. Pengkhotbahnya adalah seorang malaikat yang membawa "kabar baik" (Lukas 2:10). Frasa, "Aku memberitakan kepadamu kabar baik" adalah kata Yunani dari

"evangelizo", yang berarti "Saya menginjil". Itulah yang dilakukan oleh malaikat! Dari akar kata Yunani yang sama, kita memiliki kata yang terkadang diterjemahkan menjadi "Injil". Itu adalah pesan tentang Sang Juru Selamat, Kristus, yaitu Yang diurapi dan Mesias yang sudah lama dinantikan. Ini adalah ibadah penginjilan pertama yang terjadi tepat pada hari ketika Yesus lahir.

Sungguh luar biasa bahwa pada ibadah Natal yang paling pertama, kabar tentang peristiwa terbesar dalam sejarah, diberitakan bukan kepada orang-orang yang memiliki kualifikasi luar biasa, melainkan kepada jemaat yang terdiri dari gembala-gembala yang sederhana.

Pesan ini adalah untuk seluruh umat manusia.

Ibadah penginjilan pertama itu tidak akan lengkap tanpa paduan suara, dan paduan suara ini datang secara khusus dari surga! Apa artinya paduan suara tanpa sebuah lagu kebangsaan? Lagu yang mereka nyanyikan adalah untuk kemuliaan bagi Allah dan berbicara tentang kedamaian bagi orang-orang yang kepadanya Allah berkenan. Pastilah

M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i | 51

(52)

sebuah pengalaman yang luar biasa untuk duduk di padang dan mendengar suatu paduan suara yang menyanyikan lagu dari surga.

Pesan Injil menuntut respons, dan para gembala memutuskan untuk pergi ke Betlehem dan melihat sang Juru Selamat yang telah diberitakan kepada mereka oleh para malaikat. Kehidupan mereka tidak akan pernah sama lagi. Respons mereka adalah menyebarkan pesan itu ke mana saja, dan mereka kembali kepada kawanan domba mereka sambil memuliakan dan memuji-muji Allah!

Sungguh suatu ibadah penginjilan pertama yang luar biasa pada hari kelahiran Kristus. Di sana terdapat:

Lokasi -- Padang;

Pengkhotbah -- Malaikat;

Jemaat -- Para gembala;

Pesan -- Juru Selamat, Kristus Tuhan;

Paduan suara -- Tuan rumah surgawi;

Lagu gereja -- Gloria in Excelsis Deo;

Respons -- Marilah kita pergi untuk melihat Kristus.

Hanya ada satu pertanyaan pada hari yang sangat istimewa ini, saat kita merayakan kelahiran Kristus. Apakah yang akan Anda berikan sebagai respons terhadap Injil? Dia bukan lagi Bayi di Betlehem, melainkan Raja atas segala raja dan Tuhan segala tuhan yang penuh kemenangan yang telah mengalahkan dosa dan maut!

"Mari kita menyembah dan memuji Dia, Kristus Tuhan!"

52 | M a k n a N a t a l Y a n g S e j a t i

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yaitu data untuk memperkuat data primer dalam melengkapi penulisan dengan melakukan penelitian lapangan dengan cara mencatat dan menganalisa

tersebut, hipotesis yang menyatakan bahwa” Dengan menggunakan media charta dan talking stick maka keterampilan menulis aksara jawa pada siswa kelas IV SD Negeri 04

departemen, sedangkan untuk rumah sakit tipe A dan tipe B yang memiliki pelayanan subdisiplin harus dibuat Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan

Aripin (2015) berpendapat bahwa tujuan pemberian masalah diwal pembelajaran supaya siswa mengetahui manfaat matematika dalam kehidupan nyata dan termotivasi untuk

Khusus untuk kredit korporasi sektor infrastruktur melonjak pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp74 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu

Untuk mengetahui seberapa besar deviasi dari Design Pengatur Kelembaban dan Monitoring Temperatur  Baby Incubator , diperlukan alat ukur standar yang telah

Perbedaan hasil penelitian yang diperoleh kemungkinan karena perbedaan berat molekul kitosan yang digunakan, pengaruh plastisizer terhadap kuat tarik film sangat signifikan

Untuk menjawab berbagai persoalan pendidikan di atas, maka penelitian tentang konsep ulul albab dalam Al Qurān dan implikasi terhadap pendidikan Islam ini,