21
t / ;?fci
. f-..
SISTEM PEMBUKTIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PERLINDUNGAN KONSUMEN
** > . >
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Huk<n Pada Bagian Hukum dan Sietem Peradilan Pida?
Fakultas Hukum Universitas
ENASTY PUTRtANA SARI 020S3100247
UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM
PALEMBANG
r
2010
.1 '
U'
SISTEM PEMBUKTIAN TERHADAP TINDAK R PERLINDUNGAN KONSUMEN /
H Ljst.» / y,
•S C.V-'O
vl
SU*5.
U)—.
Jc/i
ivjJ,
SKRIPSI
DiajukanSebagai Persyaratan
Untuk MemperolehGelar Sarjana Hukum Pada Bagian Kukum dan Sistem Peradilan Pidana
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Oleh:
ENASTY PUTRIANA SARI 02053100247
UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM
PALEMBANG
2010
UNIVERSITASSRIWIJAYA FAKULTASHUKUM
PERSETUJUANSKRIPSI
ENASTYPUTRIANASARI
02053100247
ILMUHUKUM
STUDIHUKUMDAN SISTEMPERADILAN PIDANA
: SISTEMPEMBUKTIANTERHADAPTINDAK PIDANAPERLINDUNGANKONSUMEN
Nama NIM
ProgramStudi
ProgramKekhususan JudulSkripsi
Palembang, 9Februari2010 DisetujuiOleh:
PembimbingUtama PembimbingPembantu
MalkianEIvani.S.HJM.Hum
NIP.195412031985031001 Arfianna Novem.S.EL^LHum NIP.195711031988032001
Telahmengikutiujianskripsipada:
: Selasa
: 9Februari2010 Hari
Tanggal
: EnastyPutrianaSari : 02053100247
ProgramKekhususan : StudiHukumdanSistemPeradilanPidana
JudulSkripsi : SISTEMPEMBUKTIANTERHADAPTINDAKPIDANA PERLINDUNGANKONSUMEN
Nama NIM
TIMPENGUJI
: Prof.Dr.JoniEmirzon, S.H,M.Hum 1. Ketua
: WahyuEmaningsih,S.H,M.Hum 2. Sekretaris
: MalkianElvani,S.H,M.Hum 3. Anggota
Palembang, 9 Februari 2010 Mengetahui:
^DekanFakultasHukum
S SRTWTJAYA
rm
_________,v^o Rifai. S.H.I.l'.M PhD*^$I^'64120219900310003
111
I
MOTTODANPERSEMBAHAN
”Belajarketikaoranglaintidur,bekeijaketikaoranglainbermalasan,danbermimpi ketikaoranglainberharap”.
(WilliamA. Ward)
Skripsiinisaya persembahkan kepada: 1. Papa(Dr. Ir.Nasruddin. M.si)danMama
(Hj.NettyNilawatiS.H)yangkucintai 2. SaudarakuPrimansyahAtmajaS.Tdan
EnastyPratiwiS.Tyangkusayangi 3. KakekdanNenek kutengsdoanya 4. Teman-temanFakultasHukum.Sore
IV
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini serta Pendidikan di FakultasHukum UniversitasSriwijaya.
Penulis sebagai seorang mahasiswatingkatakhir, telah diberikan kesempatan untuk membuat skripsi dengan judul : SISTEM PEMBUKTIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PERLINDUNGAN KONSUMEN. Pilihan judul ini, karena penulismengambiljurusanHukumPidana.
Penulis yakin bahwa sekripsi ini masih dijumpai banyaknya kekurangan, karenaterbatasnyakemampuanyangadapadadiripenulis.
Tiada kata-kata yang dapat dipilih, untuk mengungkapkan rasaterima kasih penulisyangtiada terhinggakepadaBapakProf. Amzulian Rifai, S.H. LLM., Ph.D., sebagaiDekanFakultasHukumUniversitasSriwijaya.
Bapak Malkian Elvani, S.H., M.Hum sebagai pembimbing utama dan Ibu ArfiannaNovera, S.H., M.Hum sebagai pembimbing pembantu serta semua dosen- dosenkutercintadi FakultasHukumPalembang.
Selanjutnyatiada terlupaucapan terima kasih kepada seluruh pendidik yang membina sejak TK, SD, SLTP, SMU hingga membuat penulis mampu sampai ke PerguruanTinggi.
Akhir kata penulis banyak mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya.
Palembang, Februari2010
EnastvPutrianasari 02053100247
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...
iHALAMAN PERSETUJUAN...
HALAMAN PENGESAHAN...
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR...
DAFTARISI...
ii m iv v
VI
BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakang B. Permasalahan...
1 7 C. TujuanPenulisan.. 7
D. ManfaatPenulisan 7
E. MetodePenelitian 8
BABII TINJAUANPUSTAKA A. PerlindunganKonsumen
1. TinjauanTentangKonsumen...
1.1. PengertianKonsumen...
1.2. Asas-AsasperlindunganKonsumen...
1.3. Prinsip-prinsiptanggungjawabPerlindunganKonsumen....
1.4. SistemPertanggungjawabanPublikProdusensebagaiPelaku Usaha...
10 12 14 15
20
. UPT
perpustakaanONIVEKStTAS s ;< r.v*
jayalte.il; "T-W: 110811
f- : Jp'O /YVG\
VI
f
B. Teori Pembuktian
1. TanggungJawabMutlak(StrictLiability)....
2. TanggungJawabProduk{ProductLiability) 3. SistemPembuktian...
3.1. BeberapaTeori SistemPembuktian...
3.2. PembuktianmenurutKUHAP...
21 23 25 25 31
C. TindakPidanadibidangperlindunganKonsumen
1. TindakPidanadiBidangPerlindunganKonsumenmenurut UUPKNomor8 Tahun 1999 ...
2. TindakPidanadi BidangPerlindunganKonsumensebagaimana yangdiaturdidalamKUHPidana...
32
33
BABIII SistemPembuktianTindakPidanaPerlindunganKonsumen A.RumusanTindakPidanaterhadapperlindunganKonsumen...
B.PertanggungjawabantindakPidanaperlindunganKonsumen...
C.BentukSanksidalamTindakPidanaperlindunganKonsumen....
D.SistemPembuktianterhadaptindakpidanaperlindungankonsumen menurutPasal22UUPKTahun 1999...
37 42 51
57
BABIV KesimpulandanSaran A. Kesimpulan...
B.Saran...
73 74
DAFTARPUSTAKA
vu
1
.PID/K^y^
BABI PENDAHULUAN
' a
**('.J'TAK**
A. LatarBelakang
Dalam kegiatan bisnis terdapat hubungan yang saling membutuhkan pelaku usaha dan konsumen. Kepentingan pelaku usaha adalah memperoleh laba (profit) dari transaksi dengan konsumen, sedangkan kepentingan konsumen adalah memperoleh kepuasan melalui pemenuhan kebutuhannya terhadap produk tertentu. Dalam hubungannya dengan kepentingan para pelaku usaha tersebut, konsumen merupakan golongan yang rentan dieksploitasi oleh para pelaku usaha.1Para produsen atau pelaku usaha akan mencari keuntungan yang setingi - tingginya sesuai dengan prinsip ekonomi. Dalam rangka mencapai untung yang setinggi - tingginya itu, para produsen atau pelaku usaha harus bersaing antar sesama mereka dengan perilakubisnisnyasendiri—sendiri yangdapat merugikankonsumen. Ketatnya persaingan dapatmengubahperilakukearahpersainganyangtidaksehatkarena para pelaku usaha memiliki kepentingan yang saling berbenturan di antara mereka. Persaingan yang tidak sehat ini pada gilirannya dapat merugikan antara
1AAA Ngr. Sri Rahayu GordaPelaku Usaha dan Eksploitasi Konsumen.,-4 Agustus 2007;http://en-us.www.mozilla.com/en-US/firefox/central/.,diakses31 Juli2009
2
konsumen.2Tindakan produsen ataupelaku usahayang menimbulkan kerugian kepada konsumen dan atau mengganggu pembangunan perekonomian
dalam tingkat kompleksitas tertentu dapat dikategorikan sebagai perbuatanpidanaj.
secara
umum,
Berkaitan dengan hal - hal di atas, maka konsumen perlu dilindungi hukum dari kemungkinan kerugian yang dialaminya karena praktik bisnis curang tersebut. Perlindungan terhadap konsumen dipandang
material maupun formal makin terasasangat penting, mengingatmakinlajunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktivitas dan efisiensi produsen atas barang dan jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka mengejar dan mencapai keduahal tersebut, akhirnya baik langsung atau tidak langsung, konsumenlah yang pada umumnya akan merasakan dampaknya. 4 Perlindungan atas kepentingan konsumen tersebut diperlukan, mengingat bahwa dalam kenyataannyapadaumumnyakonsumenselaluberadadipihakdirugikan.
secara
secara
Seiring dengan kenginan untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan konsumen, makamualailah dipikirkan kepentingan- kepentingan
2 Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti,Bandung,2006, hal2.
3Ibid,hal 163.
4CelinaTriSiwiK,S.H.,M.Hum,HukumPerlindunganKonsumen,PenerbitSinar Grafika,Jakarta,2008,hal5
3
dari konsumen yang perlu mendapat perlindungan. Kepentingan apa
kepentinganitudapatdirumuskandalambentukhak.
Hak-hak Konsumen di Indonesia telah diatur dalam Undang -Undang tentangPerlindunganKonsumenPasal4,yaitu:
a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barangdan/ataujasa;
b. Hakuntukmemilihbarangdan/ataujasasertamendapatkanbarang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminanbarangdan/ataujasa;
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yangdigunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketaperlindungankonsumensecarapatut;
f. Hakuntukmendapatpembinaandanpendidikankonsumen;
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
h. Hakuntukmendapatkankompensasi, gantirugi/penggantian,apabilabarang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimanamestinya;
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban dasar produsen atau penjual adalah menjamin produk barang yang dipasarkan bermutu. Dalam dunia produksi ada 2 (dua) macamjaminan yaituexpresswarrantydan impliedwarranty. Expresswarranty(jaminantegas), terwujud melalui kartujaminan atau dengan iklan. Dengan propaganda iklan, seakan memberikan ketegasan bahwa kualitas produk barang bermutu.
Konsekuensinya, jika barang tsb. ternyata palsu, rusak dan cacat, maka
5Ibid,hal.37
4
produsen ataupenjualotomatis bertanggungjawab. Sayang, kenyataannyajauh dari harapan di mana masih saja ditemukan barang palsu, kadaluarsa, rusak, beredardi pasaran, sehingga perludisikapi secara tegas olehpemerintah dalam menangkal permainan "kotor" produsen atau penjual. Implied warranty (jaminan yang dianggap harus diberikan kepada konsumen). Karena diatur dalamundang-undang, walau tanpakartujaminan atau iklan, produsen/penjual otomatis bertanggung jawab, jika barang palsu, rusak, cacat, apalagi sampai merugikankonsumen.6
Adanyatransaksijual-beliprodukbarangyangdipasarkan,berartisecara terang-terang maupun diam-diam, produsen/penjual sepakatdengankonsumen, bahwabarang yangdibeli konsumentersebutbermutu. Di sisi lain,tidak boleh ada pemaksaan, kekhilafan, terlebih penipuan produsen/penjual terhadap konsumen. Konsekuensinya, jika terjadi penipuan berupa pemalsuan merek produkbarang, konsumendapatmenggugatganti rugi, berdasarkan wanprestasi atau perbuatanmelanggar hukum(onrechtmatige daad).7Tetapi kesulitan akan timbul, jika konsumen (penggugat), harus membuktikan dirinya mengalami kerugian. Melihat problematika tersebut, perlu peraturan sebagai "payung"
dalammengaturperlindungankonsumenberupa RUUPerlindungan Konsumen yang sekarang sudahdiajukan ke Mensesneg, harus berisikan: Pertama, Sistem beban pembuktian terbalik. Dimana, produsen atau penjual, yang harus
‘AdrianSutedi,TanggungJawabProduk,GhaliaIndonesia,Bogor,2008,hlm.75.
www.google.co.id, UpayaPerlindunganHukumBagiKonsumen,diaksestel25 November2009.
5
membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, bukan konsumen. Kedua, Konsumen bisa perorangan/ bersama-sama (Class actiori) dapat menggugat kolektif terhadap produsen, penjual, melalui pengadilan. Di sisi lain, harus adapolitical willpemerintah, untuk tegas menerapkan sanksi pidana. Di produsen atau penjual terbukti melakukan penipuan/palsumerek produk barang tertentu atau merek milik orang lain untuk diperdagangkan dengan penjarapalinglamatujuhtahundandendapaling banyakRp 100juta. (Pasal79 UUMerek).
secara
mana
Masalah perlindungan konsumen sudah sejak lama menjadi pokok perhatian meskipun tidak secara spesifik dibicarakan. Umumnya, di negara maju, alasan utama yang dipandang sebagai penyebab lahirnya bagian hukum perlindungankonsumenini adalahkarenaberkembangnyaindustri secaracepat dan menunjukkankompleksitas yang tinggi sehingga perluditampung, sebagai salah satu akibat negatif industrialisasi yang menimbulkan banyak korban karena memakai atau mengonsumsi produk - produk industri. Di Indonesia sendiri sudah ada Undang-undangNo. 8 tahun 1999 yang mengatur mengenai perlindungankonsumen(UUPK). Meskipundalam UUPK sudah diaturtentang syarat produksi dan distribusi suatu produk, dalam praktiknya masih banyak di
6
masyarakatberedarprodukbarang danjasayangtidakmemenuhisyarat/standar yangtelahditetapkan.8
Konsumen di Indonesia masih cenderung pasif meskipun sudah ada Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang mengatur tentang hak-hak konsumen, kewajiban pelaku usaha serta memberikan bentuk-bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen. Konsumen masih belum sepenuhnya menyadari hak-hak mereka, sedangkan pelaku usaha juga belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya.
Kondisi tersebut cenderung untuk mendorong lahirnya berbagai bentuk pelanggaran pelaku usaha terhadap hak konsumen namun pelaku usaha yang bersangkutantidakmemperolehsanksihukumyangmengikat.
Berdasarkanuraiandi atasmakapenulismenyusunpenulisaninidengan judul ”Sistem Pembuktian Terhadap Tindak Pidana Perlindungan Konsumen”.
8AAANgr.SriRahayuGorda..MbUsahadanEksploitasiKonsumen-Agustus2007;http^/en-us.www.mozilla.com/en- US/firefox/ccntral/.,diakses31Juli2009
7
B. Permasalahan
Berdasarkanlatarbelakangpermaslahandiataspenulismenarikbeberapapokok permaslahan,yaitu:
1. Bagaimana instrumen hukum pidana dalam melindungi konsumen sebagai korbanpelanggaranUUPKsebagaiakibatkesalahanpelakuusaha?
2. Bagaimana sistem pembuktian terbalik terhadap tindak pidana perkara perlindungankonsumenmenurutUUPKNo. 8 Tahun 1999?
TujuanPenulisan C.
1. Untuk mengetahui instrumen hukum pidana dalam melindungi konsumen sebagaikorbanpelanggaranUUPKsebagai akibatkesalahan pelakuusaha 2. Untuk mengetahui sistem pembuktian terbalik terhadap tindak pidana
perkaraperlindungankonsumenmenurutUUPKNo. 8 Tahun 1999
D. ManfaatPenulisan
Penulisini diharapkanuntukdapatmemberikanmanfaatbaik, manfaat secarateoritismaupunmanfaatpraktis.
a. ManfaatTeoritis
Secara teoritis penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada disiplin ilmu hukum khususnya tentang studi hukum dan perkara tindakpidanaPerlindunganKonsumen.
I
8
b. ManfaatPraktis
Secara praktis penulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan/pedoman serta sumbangan pemikiran bagi para pihakterkait dengan perlindungan konsumen terutama tentang dampak sistem pembuktian terbalikterhadaptindakpidanaperlindungankonsumen.
E. MetodePenelitian 1.JenisPenelitian
Dalam pembahasan permasalahan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hukum deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif.
Artinya bahwa penelitian ini bertitik tolak dari pendekatan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan guna mempelajari apakah permasalahan hukum yang diangkat mempunyai konsistensidankesesuaianmengenaitindakpidanaperlindungankonsumen.
2.PendekatanPermasalahan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan yuridis normatifyang bersumber padakepustakaan, yaitu menelusuri bahan- bahan hukum, doktrin, yurisprudensi dan lain - lain yang ada kaitannya dengan penerapan sanksi pidanadalam UUNo. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
9
3.TeknikPengumpulanData
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, adalah data yangdidapatataubersumeberdari kepustakaan, datasekunderterdiridari:
1. Bahan HukumPrimer, yaitubahanhukum yangmengikat danterdiri dan KUHP, KUHAP, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang tindak pidanadibidangperlindungankonsumen.
2. Bahanhukum Sekunder,yaitu bahanhukumyangmemberikanpenjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti Rancangan Undang-Undang (RUU), hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum yang ada relevansinyadengantemapenelitian.
3. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yaitu kamushukum,ensiklopedia,internetdanlainsebagainya.
4. AnalisisData
Analisis terhadap bahan-bahanhukum yangtelah diperoleh, diolah dalam bentukanalisis kualitatif,yaituanalisisdatayang berasal daridatatertulisdan dianalisis, yang kemudian disusun secara sistematis untuk dapat menjawab permasalahanyangadadalamskripsiini.
75
DAFTARPUSTAKA
Buku-Buku
Az.Nasution,1994,“Iklan danKonsumen(Tinjauan dariSudutHukum Perlindungan Konsumen)”, dalam manajemendan UsahawanIndonesia, Nomor3 Thn.
XXIII,LPMFE-UI,Jakarta
Ahmadi Miru dan Sutarman Yoda, ‘ Hukum Perlindungan Konsumen’, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,2007
Celina Tri Siwi K,S.H.,M.Hum, Hukum Perlindungan Konsumen, Penerbit Sinar Grafika,Jakarta,2008.
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti,Bandung,2006.
Mariam Darus, Perlindungan Terhadap Konsumen Ditinjau dari Segi Standar Kontrak (Baku), makalah pada simposium Aspek - Aspek Hukum PerlindunganKonsumen,BPHN-Banacipta,1980.
Moeljatno,Azas-AzasHukumPidana,BinaAksara,Jakarta,1987.
Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori - Teori dan Kebijakan Pidana, Penerbit Alumni,Bandung,2000.
Munir Fuadi, Teori Hukum Pembuktian (Pidana dan Perdata), PT.Citra Aditya Bakti,Bandung,2006.
76
M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, Peninjauan Kembail,
SinarGrafika,Jakarta,2008.
Rasyid A. & Fahmi R., “ Kapita Selekta Perbandingan Hukum Pidana” UNSRI, Palembang,2006.
Shidarta,HukumPerlindunganKonsumen,Jakarta: Grasindo,2000.
Shidarta,“PemetaanKelembagaanPerlindunganKonsumen”,Bandung, 2005.
SudiknoMertukusumo,MengenalHukum: SuatuPengantar,Liberty, Yogyakarta,1986.
Peraturan Perundangan
KitabUndang-UndangHukumPidana KitabUndang-UndangHukumAcaraPidana
Undang-UndangNomor8Tahun 1999TentangPerlindunganKonsumen
SumberLain
AAANgr. Sri Rahayu GordaPelaku Usaha dan EksploitasiKonsumen.A Agustus 2007;http://en-us.www.mozilla.com/en-US/firefox/central/
Anonim, “Konsumen Belum Sadari Hak dan Kewajibannya” (On-line), tersedia di http://www.balipost.co.id.
Paramita Damayanti., Bahan Berbahaya Masih di Sekitar Kita., (dimuatdi Majalah InvestigasiEKSPOS, September2005)
77
http://m33th4.multiply.com/joumal/item/ll/Bahan_Berbahaya_Masihdi__Sekitar_Kita
Makanan Kita., health/ 1895629- dalam
Sarah Handayani, Bahan Berbahaya
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public bahan-berbahaya-dalam-makanan-kita/
J