• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA Sekretariat : Gedung E3 Kampus Ketintang Surabaya

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) UNDANG-UNDANG

NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA ANGGOTA MPM UNESA (LEGISLATIF) DAN KETUA-WAKIL KETUA

BEM UNESA (EKSEKUTIF)

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA 2017

(2)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) UNDANG–UNDANG

REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2017

TENTANG

PEMILIHAN UMUM RAYA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA ANGGOTA MPM UNESA (LEGISLATIF) DAN KETUA-WAKIL KETUA

BEM UNESA (EKSEKUTIF)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN EKSEKUTIF REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA,

Menimbang: a. Bahwa untuk kelangsungan dan kelanjutan Organisasi Kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya maka diselenggarakan Pemilihan Umum Raya Ormawa Unesa;

b. Bahwa Pemilihan Umum Raya Ormawa Unesa merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam rangka keikutsertaan mahasiswa dalam penyelenggaraan Organisasi Kemahasiswaan;

c. Bahwa berdasarkan Undang-undang Dasar Republik Mahasiswa tahun 2015, Organisasi Kemahasiswaan adalah organisasi yang berkedaulatan mahasiswa;

d. Bahwa untuk lebih mewujudkan kedaulatan di tangan mahasiswa, maka perlu menata kembali penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya yang selanjutnya disebut Pemilu Raya secara demokratis dan transparan, jujur dan adil, dengan mengadakan pemberian dan pemungutan suara secara langsung, umum, bebas, dan rahasia;

e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, maka perlu membuat undang-undang Pemilihan Umum anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Legislatif) dan Raya Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (Eksekutif) dan Universitas Negeri Surabaya;

Mengingat: Pasal 3 ayat (1), Pasal 3 ayat (5), Pasal 3 ayat (7), Pasal 5, Pasal 8 ayat (1), Pasal 9 ayat (2), Pasal 9A, Pasal 17 ayat (3), Pasal 38, dan Pasal 43 Undang-Undang Dasar Republik Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Tahun 2015

(3)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) Dengan Persetujuan Bersama

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

dan

KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: AMANDEMEN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2016

TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA ORGANISASI

KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA ANGGOTA MPM UNESA (LEGISLATIF) DAN KETUA-WAKIL KETUA BEM UNESA (EKSEKUTIF)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Organisasi kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya yang selanjutnya disebut Ormawa Unesa adalah wadah organisasi kemahasiswaan di Universitas Negeri Surabaya.

2. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang selajutnya di sebut MPM Unesa merupakan lembaga tinggi dibidang legislatif Ormawa Unesa.

3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang selanjutnya disebut menjadi BEM Unesa merupakan lembaga tinggi di bidang eksekutif Ormawa Unesa.

4. Pemilihan Umum Raya Organisasi Kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa dalam kampus yang selanjutnya disebut Pemilu Raya Ormawa Unesa.

5. Pemilu Raya Ormawa Unesa diselenggarakan secara demokratis dan transparan, jujur dan adil, dengan mengadakan pemberian dan pemungutan suara secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.

6. Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan untuk memilih anggota MPM Unesa serta Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa.

7. Pemberian suara dalam Pemilu Raya Ormawa Unesa adalah hak dari setiap mahasiswa yang masih aktif untuk menyampaikan aspirasi dengan memilih anggota MPM Unesa serta Ketua dan wakil Ketua BEM Unesa.

8. Komisi Pemilihan Umum Raya Ormawa Unesa yang selanjutnya disebut KPUR Ormawa Unesa adalah lembaga yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan

(4)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

Pemilu Raya Ormawa Unesa diseluruh wilayah Universitas Negeri Surabaya yang bersifat independen

9. Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa adalah Calon Anggota MPM Unesa yang telah dinyatakan Lulus Verifikasi oleh KPUR Ormawa Unesa dan calon Ketua beserta Wakil Ketua BEM Unesa yang telah dinyatakan Lulus Verifikasi oleh KPUR Ormawa Unesa 10. Panitia Pemungutan Suara Fakultas selanjutnya disebut PPS-F adalah panitia yang

bertugas menyelenggrakan Pemilu Raya Ormawa Unesa di masing-masing fakultas.

11. Panitia Pengawas Pemilu Raya Ormawa Unesa yang selanjutnya disebut Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa adalah panitia yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa yang dilaksanakan diseluruh wilayah Universitas Negeri Surabaya.

12. Pemilih adalah seluruh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya mahasiswa yang masih aktif kuliah di masing-masing fakultas, jurusan, dan program studi serta masih terdaftar di bagian akademik Universitas Negeri Surabaya.

13. Daftar Pemilih Tetap, selanjutnya disebut DPT adalah daftar mahasiswa aktif yang dapat mengikuti pemilihan umum raya UNESA

14. Kandidat adalah mahasiswa aktif Unesa yang mencalonkan diri sebagai anggota MPM Unesa atau pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa.

15. Kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa merupakan upaya untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi-misi dan program-program yang dilakukan oleh peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa.

16. Tempat Pemungutan Suara selanjutnya disebut TPS adalah tempat pemilih memberikan suara pada hari pemungutan suara di masing-masing Fakultas.

17. Masa tenang adalah waktu yang telah ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa ketika tidak ada aktivitas kampanye dari setiap peserta pemilu raya Ormawa Unesa.

18. Pelanggaran adalah segala bentuk penyimpangan atau perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan dan ketetapan KPUR Ormawa Unesa yang berlaku..

19. Tahapan penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari pendaftaran pemilih, penetapan jumlah kursi, pendaftaran peserta, penetapan peserta, kampanye, masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil, sampai dengan pertanggungjawaban KPUR Ormawa Unesa pada BEM Unesa.

Pasal 2

(1) Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali pada hari aktif kuliah secara serentak di seluruh Universitas Negeri Surabaya.

(2) Pemilu Raya Ormawa Unesa untuk anggota MPM Unesa dilaksanakan dengan menggunakan sistem proporsional berdasarkan jumlah mahasiswa yang terwakili.

(3) Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Pemilihan Umum Raya Ormawa Unesa didasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi yang dijiwai semangat organisasi intra kampus

(5)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) serta peraturan perundang-undangan dan ketetapan KPUR Ormawa Unesa yang berlaku.

BAB II

PENYELENGGARAAN DAN ORGANISASI PEMILU RAYA ORMAWA UNESA

Pasal 3

(1) Penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa dilakukan oleh KPUR Ormawa Unesa bersifat mandiri dan independen, terdiri atas perwakilan masing-masing Fakultas yang dipilih oleh BEM Unesa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) KPUR Ormawa Unesa bertanggungjawab atas penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa.

(3) KPUR Ormawa Unesa bertempat di kesekretariatan yang telah disediakan oleh BEM Unesa

(4) Pembentukan KPUR Ormawa Unesa ditetapkan dengan keputusan Ketua BEM Unesa dan atas pertimbangan dari MPM Unesa.

(5) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUR Ormawa Unesa menyampaikan laporan pertanggung jawaban berupa hasil penyelenggaraan pemilu Raya Ormawa Unesa kepada BEM Unesa.

Pasal 4

(1) Keanggotaan KPUR Ormawa Unesa terdiri dari 1 (satu) orang wakil dari masing-masing Fakultas yang dipilih oleh BEM Unesa melalui Open Recruitment dengan

mempertimbangkan hasil dari fit and proper test.

(2) Mekanisme dan indikator fit and proper test ditentukan oleh BEM Unesa.

(3) KPUR Ormawa Unesa sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota, bendahara merangkap anggota, dan anggota.

(4) Ketua, sekretaris dan bendahara dipilih secara demokratis dari dan oleh anggota KPUR Ormawa Unesa dalam rapat pleno KPUR Ormawa Unesa.

(5) Anggota KPUR Ormawa Unesa diangkat dan diberhentikan oleh Ketua BEM Unesa atas pertimbangan MPM Unesa.

(6) Masa keanggotaan KPUR Ormawa Unesa adalah 30 (tiga puluh) hari setelah pelantikan, dan dapat diperpanjang apabila terdapat permasalahan dalam tahapan penyelenggaraan pemilu raya Ormawa Unesa yang belum terselesaikan.

(7) Struktur Organisasi dan tata kerja KPUR Ormawa Unesa disusun dan ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(8) Dalam melaksanakan tugasnya, anggota KPUR Ormawa Unesa secara teknis operasional bertanggung jawab kepada ketua KPUR Ormawa Unesa dan secara teknis administratif bertanggung jawab kepada Ketua BEM Unesa atas pertimbangan MPM Unesa.

(9) Setiap anggota KPUR Ormawa Unesa mempunyai hak suara yang sama.

Pasal 5

Untuk melaksanakan Pemilu Raya Ormawa Unesa, KPUR Ormawa Unesa mempunyai tugas dan

(6)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) kewenangan sebagai berikut:

a. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa;

b. Menerima, memverifikasi, dan menetapkan peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa;

c. Membentuk PPS-F dan mengoordinasi kegiatan Pemilu Raya Ormawa Unesa di tingkat Fakultas, sampai di TPS

d. Mengumpulkan dan mendokumentasikan arsip dan data hasil Pemilu Raya Ormawa Unesa;

e. Menetapkan keseluruhan hasil Pemilu Raya Ormawa Unesa;

f. Memimpin tahapan kegiatan Pemilu Raya Ormawa Unesa;

g. Bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan selama proses Pemilu Raya Ormawa Unesa berlangsung;

h. Memberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

i. Mengatur dan menjabarkan hal-hal yang masih bersifat umum dalam Undang-undang ini melalui Ketetapan KPUR Ormawa Unesa.

j. Membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban dalam forum MMU

Pasal 6

KPUR Ormawa Unesa melakukan evaluasi mekanisme Pemilu Raya Ormawa Unesa dan melaporkan hasil evaluasi secara lisan dan tertulis kepada BEM Unesa, untuk diteruskan kepada MPM Unesa selambat lambatnya 15 hari setelah Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan.

Pasal 7

Syarat untuk dapat menjadi anggota KPUR Ormawa Unesa:

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945

c. Mahasiswa aktif Universitas Negeri Surabaya dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku dan/atau bukti pembayaran SPP terbaru;

d. Mampu secara jasmani dan rohani dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;

e. Minimal menempuh semester 3 (tiga) pada saat pendaftaran;

f. telah mengikuti LKMM-TD dan/atau Pelatihan Legislatif di lingkungan Unesa di

g. buktikan dengan fotokopi sertifikat LKMM-TD dan/atau Pelatihan Legislatif dan dapat dipertanggung jawabkan dan dibuktikan

h. Tidak menjadi peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa;

i. Mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil;

j. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya Pemilu Raya Ormawa Unesa, tegaknya demokrasi dan keadilan di Universitas Negeri Surabaya;

k. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang, sistem dan proses pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa, sistem legislatif mahasiswa, serta memiliki kemampuan

(7)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) kepemimpinan;

l. Tidak pernah menjalani hukuman pidana dan

m. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus Ormawa di lingkungan Unesa.

Pasal 8

KPUR Ormawa Unesa menyusun dan menetapkan kode etik yang bersifat mengikat ke dalam dan wajib dipatuhi oleh anggota KPUR Ormawa Unesa untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas.

Pasal 9

Keuangan KPUR Ormawa Unesa bersumber dari anggaran dana bidang kemahasiswaan Unesa yang akan diupayakan oleh BEM Unesa dari unsur-unsur yang terkait dengan Pemira.

Pasal 10

(1) Sebelum menjalankan tugas, anggota KPUR Ormawa Unesa mengucapkan sumpah/janji yang dipimpin oleh Ketua BEM Unesa atau yang mewakili dan disaksikan oleh panwas.

(2) Sumpah/janji anggota KPUR Ormawa Unesa adalah sebagai berikut:

“Demi Tuhan saya bersumpah:

a. Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota KPUR Ormawa Unesa dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya;

b. Bahwa saya akan menyelenggarakan Pemilu Raya Ormawa Unesa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan dan pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang, akan bekerja dengan sungguh- sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilu Raya Ormawa Unesa, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Organisasi Kemahasiswaan daripada kepentingan pribadi atau golongan”.

Pasal 11 KPUR Ormawa Unesa memiliki kewajiban:

a. Memperlakukan peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa dan pemilih secara adil dan setara, guna menyukseskan Pemilu Raya Ormawa Unesa;

b. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa;

c. Memelihara arsip Pemilu Raya Ormawa Unesa dan mengelola barang inventaris KPUR Ormawa Unesa;

d. Menyampaikan informasi kegiatan Pemilu Raya Ormawa Unesa kepada seluruh mahasiswa Universitas Negeri Surabaya;

(8)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

e. Melaporkan rencana penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa kepada BEM Unesa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sesudah pengucapan sumpah;

f. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima; dan g. Melaksanakan kewajiban lain yang diatur dalam undang-undang.

Pasal 12

(1) Mekanisme pembentukan dan pengangkatan PPS-F ditentukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(2) Pembentukan PPS-F ditetapkan dengan keputusan Ketua KPUR Ormawa Unesa.

(3) Sebelum menjalankan tugas, anggota PPS-F mengucapkan sumpah/janji yang dipimpin oleh Ketua KPUR Ormawa Unesa atau yang mewakili.

Pasal 13 Tugas dan wewenang PPS-F adalah :

a. Mengkoordinasi kegiatan pemungutan suara di fakultas;

b. Menghimpun hasil pemungutan suara di tingkat fakultas;

c. Membantu pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa untuk pemilihan anggota MPM Unesa serta Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa; dan

d. Melaporkan hasil pemungutan suara di tingkat fakultas kepada KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 14

(1) Pengadaan dan pendistribusian surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan secara cepat, tepat dan akurat dengan mengutamakan aspek kualitas, keamanan, efektifitas serta efisiensi.

(2) Jumlah surat suara yang dicetak ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(3) Pengadaan surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 15

(1) KPUR Ormawa Unesa menetapkan jumlah surat suara yang akan didistribusikan.

(2) Pendistribusian surat suara dilakukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(3) Surat suara beserta perlengkapan pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa harus sudah diterima PPS-F selambat-lambatnya 2 (dua) jam sebelum pemungutan suara.

(4) Tata cara dan teknis pendistribusian surat suara sampai di PPS-F ditetapkan dengan keputusan KPUR Ormawa Unesa.

BAB III

PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM RAYA ORMAWA UNESA Pasal 16

(1) Dalam rangka mengawasi penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa dibentuk Panwas

(9)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) Pemilu Raya Ormawa Unesa.

(2) Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh MPM Unesa.

(3) Pembentukan Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa ditetapkan dengan keputusan pimpinan MPM Unesa.

(4) Keanggotaan Panwas Pemilu Raya dipilih melalui Open Recruitment yang diselenggarakan oleh MPM Unesa.

(5) Khusus fakultas yang memiliki lebih dari satu lokasi, ditambahkan satu anggota Panwas Pemilu Raya di masing-masing lokasi tersebut.

Pasal 17 Syarat untuk dapat menjadi anggota Panwas Pemilu Raya:

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945

c. Mahasiswa aktif Universitas Negeri Surabaya dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku dan/atau bukti pembayaran SPP terbaru;

d. Mampu secara jasmani dan rohani dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;

e. telah mengikuti LKMM-TD dan/atau Pelatihan Legislatif di lingkungan Unesa dibuktikan dengan fotokopi sertifikat LKMM-TD dan/atau Pelatihan Legislatif dan dapat dipertanggung jawabkan dan dibuktika

f. Tidak menjadi peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa;

g. Mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil;

h. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya Pemilu Raya Ormawa Unesa, tegaknya demokrasi dan keadilan di Universitas Negeri Surabaya;

i. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem, sistem dan proses pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa, sistem legislatif mahasiswa, serta memiliki kemampuan kepemimpinan;

j. Tidak pernah menjalani hukuman pidana; dan

k. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus Ormawa di tingkat Universitas dan Pimpinan Ormawa di lingkungan Unesa.

Pasal 18

(1) Sebelum menjalankan tugas, anggota Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa mengucapkan sumpah/janji yang dipimpin oleh Ketua MPM Unesa atau yang mewakili.

(2) Sumpah/janji anggota Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa adalah sebagai berikut:

“Demi Tuhan saya bersumpah:

a. Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya;

(10)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

b. Bahwa saya akan mengawasi jalannya penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan dan pengaruh apa pun dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang, akan bekerja dengan sungguh- sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilu Raya Ormawa Unesa, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Organisasi Kemahasiswaan daripada kepentingan pribadi atau golongan”.

Pasal 19 (1) Tugas dan kewajiban Panwas Pemilu Raya adalah:

a. Mengawasi jalannya pemilu Raya Ormawa Unesa sesuai dengan peraturan yang berlaku;

b. Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Pemilu Raya Ormawa Unesa; dan

c. Menindaklanjuti temuan kecurangan, sengketa, dan perselisihan yang timbul dalam penyelenggaraan pemilu Raya Ormawa Unesa untuk dilaporkan kepada KPUR Ormawa Unesa.

d. Membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban dalam forum MMU.

Pasal 20

Keuangan Panwas Pemilu Raya bersumber dari 20% (dua puluh per seratus) anggaran dana bidang kemahasiswaan Unesa yang dialokasikan kepada KPUR Ormawa Unesa.

BAB IV

PESERTA PEMILIHAN UMUM RAYA ORMAWA UNESA Pasal 21

(1) Kandidat dapat menjadi peserta pemilu raya apabila terdaftar di KPUR ormawa Unesa dan memenuhi ketetapan KPUR ormawa Unesa

(2) KPUR Ormawa Unesa menetapkan tata cara verifikasi dan melaksanakan verifikasi keabsahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Ketetapan KPUR Ormawa Unesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final.

Pasal 22

(1) Jadwal pendaftaran kandida tuntuk menjadi peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(2) Penetapan nomor urut kandidat sebagai peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa dilakukan melalui undian oleh KPUR Ormawa Unesa dan dihadiri oleh perwakilan seluruh kandidat peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa.

(11)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) BAB V

HAK MEMILIH Pasal 23

Hak memilih dimiliki oleh pemilih Pemilu Raya Ormawa Unesa.

Pasal 24

(1) Untuk dapat menggunakan hak memilih seorang mahasiswa harus terdaftar sebagai pemilih.

(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat:

a. Menunjukkan kartu tanda mahasiswa atau surat keterangan aktif kuliah atau bukti pembayaran SPP yang terbaru;

b. Mengunakan hak pilih di TPS yang telah ditentukan oleh KPUR Ormawa Unesa c. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada;

d. Pencabutan hak pilih sebagaimana yang dimaksud pada pasal 24 ayat (2) huruf c ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(3) Pemilih pada saat pemungutan suara tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat menggunakan hak memilihnya.

Pasal 25

Setiap anggota KPUR Ormawa Unesa, PPS dan Panwas Pemilu Raya Ormawa Unesa memiliki hak suara yang sama.

BAB VI

DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI Pasal 26

(1) Daerah pemilihan kandidat anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa adalah seluruh wilayah Universitas Negeri Surabaya yang terdiri atas 7 (tujuh) Fakultas.

(2) Jumlah kursi anggota MPM Unesa di masing-masing Daerah Pemilihan adalah 1:750 dari jumlah mahasiswa di tiap fakultas. Dengan perhitungan sebagai berikut :

jika sisa hasil setelah dibagi lebih dari 375 (tiga ratus tujuh puluh lima) mahasiswa maka ditambahkan 1 kursi.

BAB VII

PENCALONAN KANDIDAT ANGGOTA MPM UNESA SERTA PASANGAN KETUA DAN WAKIL KETUA BEM UNESA

Pasal 27

(1) Setiap Mahasiswa Aktif yang ingin mencalonkan diri sebagai kandidat anggota MPM Unesa diwajibkan untuk memiliki dukungan minimal 1% (satu per seratus) dari jumlah seluruh DPT di daerah pemilihan tempat mencalonkan diri, dibuktikan dengan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku beserta fotokopinya.

(12)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

(2) Setiap mahasiswa aktif hanya bisa mencalonkan diri sebagai kandidat anggota MPM Unesa di daerah pemilihan sesuai dengan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang dimiliki.

(3) Apabila seluruh jumlah calon anggota MPM Unesa yang mencalonkan tidak dapat memenuhi jumlah kursi yang telah ditetapkan di tiap daerah pilihan di masing-masing fakultas maka KPUR Ormawa Unesa berhak untuk menyesuaikan jumlah kursi yang ada sesuai dengan jumlah calon anggota MPM Unesa yang dicalonkan.

(4) Ketetapan KPUR Ormawa Unesa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bersifat final.

(5) Setiap Mahasiswa Aktif yang ingin mencalonkan diri sebagai kandidat pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa diwajibkan untuk memiliki dukungan minimal 1% (satu per seratus) dari jumlah mahasiswa aktif sesuai dengan DPT fakultas di tiap-tiap fakultas yang diumumkan oleh KPUR Ormawa Unesa dibuktikan dengan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku beserta fotokopinya.

(6) Kandidat yang diajukan oleh peserta pemilu raya mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

(7) Kandidat hanya diperbolehkan untuk mencalonkan diri sebagai anggota MPM Unesa atau pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa.

(8) Setiap Mahasiswa aktif yang ingin mencalonkan pasangan ketua dan wakil ketua harus mendapatkan dukungan tertulis minimal 50% (lima puluh per seratus) dari jumlah kuota kursi calon anggota MPM UNESA yang telah diverifikasi oleh KPUR Ormawa UNESA di tiap daerah pemilihan (Fakultas).

(9) Setiap calon anggota MPM UNESA yang telah diverifikasi KPUR UNESA hanya dapat memberikan dukungan secara tertulis terhadap sebanyak-banyaknya 2 (dua) calon pasangan ketua dan wakil ketua BEM UNESA.

(10) Apabila hanya terdapat 1 (satu) pasang calon pasangan ketua dan wakil ketua BEM UNESA KPUR Ormawa UNESA wajib membuka perpanjangan pendaftaran maksiaml 2x (dua kali).

(11) Apabila telah dilakukan perpanjangan sesuai dengan yang dimaksud pada ayat 10 dan tetap hanya ada 1 (satu) pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM UNESA maka pemilu umum raya tetap dapat dilaksanakan dengan ketentuan dan mekanisme yang akan ditetapkan oleh KPUR Ormawa UNESA.

(12) Ketetapan KPUR Ormawa UNESA yang dimaksud pada ayat 11 (sebelas) bersifat Final.

Pasal 28

Calon kandidat anggota MPM Unesa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Mahasiswa aktif Universitas Negeri Surabaya;

c. Mampu secara jasmani dan rohani dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;

d. Minimal menempuh semester 3 (Tiga) pada saat pemilihan Maksimal Semester 8 (Delapan) pada saat pemilihan;

e. Telah mengikuti Pelatihan Legislatif di lingkungan Unesa dibuktikan dengan

(13)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) fotokopi sertifikat Pelatihan Legislatif yang telah dilegalisasi;

f. Belum pernah menjabat sebagai Ketua dan/atau Wakil Ketua MPM Unesa pada masa jabatan sebelumnya;

g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan KPUR Ormawa Unesa yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

h. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus di lingkungan Ormawa Unesa kecuali demisioner. Apabila masih menjabat maka harus mengundurkan diri dari jabatannya;

dan

i. Terdaftar sebagai pemilih.

Pasal 29

Calon kandidat pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Mahasiswa aktif Universitas Negeri Surabaya;

c. Mampu secara jasmani dan rohani dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibuktikan dengan surat keterangan sehat;

d. Minimal menempuh semester 3 (Tiga) pada saat pemilihan Maksimal Semester 8 (Delapan) pada saat pemilihan;

e. Telah mengikuti LKMM-TM di lingkungan Unesa dibuktikan dengan fotokopi sertifikat LKMM-TM yang telah dilegalisasi;

f. Belum pernah menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa pada masa jabatan sebelumnya;

g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan KPUR Ormawa Unesa yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

h. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus di lingkungan Ormawa Unesa kecuali demisioner. Apabila masih menjabat maka harus mengundurkan diri dari jabatannya;

dan

i. Terdaftar sebagai pemilih.

Pasal 30

Setiap calon pasangan ketua dan wakil ketua BEM UNESA diwajibkan mendapatkan dukungan dari calon anggota MPM UNESA sesuai yang dimaksud pada pasal 27 ayat 8 dengan memperhatikan keterwakilan perempuan.

Pasal 31

(1) Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa yang mengajukan calon kandidat Anggota MPM Unesa dan/atau pasangan kandidat Ketua-Wakil Ketua BEM Unesa wajib menyerahkan:

a. Surat pernyataan kesediaan menjadi kandidat anggota MPM Unesa dan/atau pasangan kandidat Ketua-Wakil Ketua BEM Unesa;

(14)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) b. Daftar riwayat hidup setiap kandidat; dan

c. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) terbaru atau fotokopi bukti pembayaran SPP semester terbaru sebagai tanda bukti mahasiswa aktif.

(2) Format pengisian data pencalonan kandidat anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan wakil Ketua BEM Unesa akan ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(3) Kandidat yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (1), diberitahukan secara tertulis disertai alasan yang jelas oleh KPUR Ormawa Unesa.

(4) Kandidat sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (3), diberi kesempatan untuk melengkapi dan/atau memperbaiki syarat kandidat sampai batas waktu yang ditentukan oleh KPUR Ormawa Unesa

BAB VIII

KAMPANYE PEMILIHAN UMUM RAYA ORMAWA UNESA Pasal 32

(1) Pelaksanaan kegiatan kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa dilakukan sejak selesainya pengumuman Daftar Kandidat Tetap anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa sampai dengan 2 (dua) hari sebelum hari pemungutan suara

(2) mahasiswa mempunyai kesempatan dan kebebasan untuk hadir dalam kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),.

(3) Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama selama melaksanakan kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa.

(4) Tata cara dan jadwal waktu kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa diatur oleh KPUR Ormawa Unesa.

(5) Pihak birokrasi Universitas, Fakultas dan Jurusan serta Prodi dilarang membuat keputusan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan Kandidat selama masa waktu kampanye.

(6) KPUR Ormawa Unesa diwajibkan membuka masa tenang kampanye sekurang-kurangnya 2 x 12 jam.

Pasal 33

(1) Dalam kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa dilarang:

a. Menentang Pancasila dan UUD 1945;

b. Menghina seseorang, agama, suku ras, golongan, serta calon kandidat lainnya;

c. Menghasut dan mengadu domba kelompok-kelompok mahasiswa;

d. Mengganggu ketertiban umum;

e. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang atau sekelompok mahasiswa

(2) Pelanggaran atas ketentuan mengenai larangan pelaksanaan kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa sebagaimana dimaksud pada pasal 33 ayat (1), KPUR Ormawa unesa berhak menghentikan pelaksanaan kampanye.

(15)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) Pasal 34

Tempat- tempat terlarang yang digunakan sebagai pelaksaan kampanye ialah:

a. Tempat ibadah;

b. Ruang dosen dan karyawan;

c. Ruang kuliah (kelas) d. Laboratorium;

e. Sekretariat Organisasi Kemahasiswaan; dan

f. Tempat-tempat lain yang ditentukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 35

Kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa dilakukan melalui:

a. Rapat umum b. Pertemuan terbatas;

c. Tatap muka;

d. Media cetak dan media elektronik kepada mahasiswa umum e. Penyebaran media kampanye kepada mahasiswa umum;

f. Pemasangan alat peraga di lingkungan kampus dengan mengutamakan estetika dan etika;

g. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan serta perijinan di lingkungan kampus.

Pasal 36

(1) KPUR Ormawa Unesa memberikan kesempatan yang sama kepada peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa untuk menyampaikan tema dan materi kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa.

(2) KPUR Ormawa Unesa memberikan kesempatan yang sama kepada peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa untuk memasang iklan Pemilu Raya Ormawa Unesa dalam rangka kampanye.

(3) Semua pihak yang hadir dalam pertemuan terbatas atau rapat umum yang diadakan oleh peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa hanya diperbolehkan menggunakan tanda gambar dan atau atribut peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa yang bersangkutan.

(4) KPUR Ormawa Unesa berkoordinasi dengan pihak kampus baik Fakultas, Jurusan dan Prodi untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan perijinan kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa.

(5) Pemasangan alat peraga kampanye Pemilu Pemilu Raya Ormawa Unesa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) oleh peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan atau sesuai kawasan setempat.

(6) Alat peraga kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa harus sudah dibersihkan paling lambat 2 (dua) hari sebelum hari pemungutan suara.

(16)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

(7) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan ketentuan pasal ini ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 37

Pelanggaran atas ketentuan mengenai larangan pelaksanaan kampanye Pemilu Raya Ormawa Unesa dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan KPUR Ormawa Unesa.

BAB IX

PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA Pasal 38

Pemungutan suara untuk Pemilu Raya Ormawa Unesa dilaksanakan secara serentak di tempat pemungutan suara pada tanggal yang ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 39

(1) PPS-F menetapkan jumlah dan lokasi TPS, sehingga pemungutan suara dapat dilaksanakan secara mudah dan lancar.

(2) Jumlah TPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) minimal 1 (satu) TPS dan maksimal 5 (lima) TPS di masing-masing Fakultas disesuaikan dengan lokasi kampus.

(3) Tempat pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan di masing- masing fakultas dan jurusan dapat dijangkau dengan mudah serta menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara bebas.

Pasal 40

(1) KPUR ormawa unesa membuat surat suara untuk pemungutan suara kandidat anggota MPM unesa serta pasangan Ketua dan wakil Ketua BEM unesa dalam pemilu raya ormawa unesa (2) Jumlah surat suara untuk Pemilu Raya Ormawa Unesa calon kandidat anggota MPM unesa

serta pasangan Ketua dan wakil Ketua BEM unesa dalam pemilu raya ormawa unesa pada setiap daerah pemilihan adalah sama dengan jumlah pemilih terdaftar di daerah pemilihan yang bersangkutan ditambah 3% (tiga per seratus) dari jumlah pemilih.

(3) Surat suara tambahan sebanyak 3% (tiga per seratus) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk mengganti surat suara yang rusak sebelum pemungutan suara di TPS.

(4) Penerimaan dan Penggunaan surat suara tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dinyatakan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua PPS-F diketahui oleh saksi yang hadir, yang formatnya ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 41

(1) Surat suara untuk pemilihan anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa dinyatakan sah apabila:

a. Surat suara ditandatangani oleh PPS-F; dan

b. Terdapat tanda pilihan pada 1 (satu) kandidat pasangan dan perseorangan.

(17)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

(2) Teknis pelaksanaan tentang ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 42

(1) Pemilih yang telah memberikan suara di tempat pemungutan suara, diberi tanda khusus oleh PPS-F

(2) Tanda khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 43

(1) Setelah waktu pemungutan suara berakhir maka PPS-F menyegel kotak suara disaksikan oleh Saksi Utusan Peserta Pemilu Raya Ormawa.

(2) PPS-F menyerahkan kotak suara yang telah disegel kepada KPUR Ormawa Unesa untuk disimpan pada 1 (satu) tempat yang sama sebelum dilakukan perhitungan.

(3) Tempat dan mekanisme penyimpanan yang dimaksud pada ayat 2 ditentukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 44

(1) Setelah waktu pemungutan suara berakhir Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa membuka masa gugat 1 (satu) khusus pengugatan terkait kecurangan atau pelangaran yang terjadi akibat keputusan dan/atau kebijakan KPUR Ormawa Unesa, proses kegiatan kampanye, dan proses pemungutan suara.

(2) Waktu dan mekanisme masa gugat 1 (satu) sesuai yang dimaksud pada pasal 44 ayat (1) ditentukan oleh Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa.

(3) Permasalahan yang dilaporkan pada masa gugat 1 (satu) sesuai yang dimaksud pada pasal 44 ayat (1) harus segera diselesaikan dan diberikan keputusan oleh Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa selambat-lambatnya 2 x 12 jam setelah waktu pemungutan suara berakhir.

Pasal 45

(1) Setelah Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa memberikan keputusan dan menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada pada masa gugat 1 (satu) maka Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa diwajibkan memberikan surat tertulis untuk mengijinkan KPUR Ormawa Unesa melalukan perhitungan suara.

(2) Tempat, waktu, tata cara, dan mekanisme perhitungan suara ditentukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(3) Para saksi utusan Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa, para pemilih, dan berbagai pihak berhak hadir untuk menyaksikan dan mengikuti jalannya penghitungan suara oleh KPUR Ormawa Unesa.

(4) Saksi Utusan Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa harus membawa surat mandat dari kandidatdan diserahkan kepada KPUR Ormawa Unesa.

(18)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

(5) Saksi utusan Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa dan mahasiswa dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara kepada KPUR Ormawa Unesa apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(6) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi utusan Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa dan atau mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diterima KPUR Ormawa Unesa seketika itu juga mengadakan pembetulan.

Pasal 46

(1) Penghitungan suara dilakukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(2) Penghitungan dapat dimulai jika dihadiri oleh semua anggota KPUR Ormawa Unesa, saksi peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa, Panwas Pemilu Raya, dan perwakilan mahasiswa.

(3) Apabila unsur-unsur yang dimaksud pada ayat (2) tidak hadir diberi dispensasi waktu 2 x 10 menit dan apabila tetap tidak hadir maka penghitungan dapat dilaksanakan dan dinyatakan sah.

Pasal 47

(1) Setelah selesai penghitungan suara KPUR Ormawa Unesa segera mengisi Berita Acara dan Lembar Hasil Penghitungan Suara dan ditandatangani oleh ketua KPUR Ormawa Unesa serta perwakilan para saksi yang hadir.

(2) KPUR Ormawa Unesa wajib memberikan salinan Lembar Berita Acara dan Hasil Penghitungan Suara kepada perwakilan saksi yang hadir.

Pasal 48

Format Berita Acara dan Lembar Hasil Penghitungan Suara , serta Berita Acara dan Lembar Tabulasi Hasil Penghitungan Suara dibuat dan ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 49

(1) Setelah selesai penghitungan suara KPUR Ormawa Unesa maka Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa masa gugat 2 (dua) khusus pengugatan terkait kecurangan atau pelangaran yang terjadi pada saat proses perhitungan suara oleh KPUR Ormawa Unesa.

(2) Permasalahan lain diluar yang dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diterima dan ditanggapi oleh Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa.

(3) Waktu dan mekanisme masa gugat 2 (dua) sesuai yang dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa.

(4) Permasalahan yang dilaporkan pada masa gugat 2 (dua) sesuai yang dimaksud pada ayat (1) harus segera diselesaikan dan diberikan keputusan oleh Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa selambat-lambatnya 2 x 12 jam setelah waktu perhitungan suara berakhir.

(19)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) Pasal 50

Setelah Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa memberikan keputusan dan menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada pada masa gugat 2 (dua) maka Panwas Pemilihan Umum Raya Unesa diwajibkan memberikan surat tertulis untuk mengijinkan KPUR Ormawa Unesa melalukan penetapan hasil perhitungan suara

BAB X

PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM RAYA ORMAWA UNESA Pasal 51

Penetapan hasil penghitungan suara untuk anggota MPM Unesa dan pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa dilakukan oleh KPUR Ormawa Unesa

Pasal 52

(1) Penentuan kandidat terpilih pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa dari masing- masing peserta pemilu Raya Ormawa Unesa dengan mengacu kepada suara terbanyak yang diperoleh Calon tersebut di lingkungan Universitas Negeri Surabaya.

(2) Tata cara Pengesahan kandidat terpilih pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa diatur oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 53

(1) Penentuan kandidat terpilih Anggota MPM Unesa dari masing-masing peserta pemilu Raya Ormawa Unesa dengan mengacu kepada suara terbanyak yang diperoleh Calon tersebut di tiap daerah pilihan tempat mencalonkan diri.

(2) Tata cara Pengesahan kandidat terpilih pasangan Anggota MPM Unesa terpilih diatur oleh KPUR Ormawa Unesa.

BAB XI

PENGUMUMAN HASIL PEMILIHAN DAN PEMBERITAHUAN KEPADA CALON TERPILIH

Pasal 54

(1) Pengumuman hasil Pemilihan Umum Raya Ormawa Unesa anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa dilakukan oleh KPUR Ormawa Unesa

(2) Pengumuman hasil Pemilu Raya Ormawa Unesa anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jadwal ditentukan lebih lanjut oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 55

(1) Pemberitahuan kepada kandidat terpilih anggota MPM Unesa serta pasangan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa dilakukan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(2) Pemberitahuan kepada kandidat terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jadwal dan

(20)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) waktunya ditentukan lebih lanjut oleh KPUR Ormawa Unesa.

BAB XII

KETENTUAN SANKSI Pasal 56

Barang siapa dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang sesuatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih, diberikan teguran secara lisan dan bilamana masih mengulangi hal tersebut maka, diberikan sanksi lain yang ditetapkan oleh KPUR Ormawa Unesa.

Pasal 57

(1) Barang siapa dengan sengaja mengacaukan, menghalangi atau mengganggu jalannya Pemilu Raya Ormawa Unesa yang diselenggarakan menurut undang-undang pemilu raya ormawa unesa, diserahkan kepada Wakil Rektor III selaku bidang kemahasiswaan yang membawahi bidang kemahasiswaan.

(2) Barang siapa pada waktu diselenggarakannya Pemilu Raya Ormawa Unesa menurut undang-undang pemilu raya ormawa unesa dengan sengaja dan dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya untuk memilih dengan bebas, maka diserahkan sepenuhnya kepada Wakil Rektor III selaku bidang kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya.

(3) Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa pada waktu diselenggarakannya Pemilu Raya Ormawa Unesa menurut undang-undang pemilu raya ormawa unesa yang melakukan pelanggaran berupa pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu, maka hasil suara akan dikurangi sebanyak 25% dari jumlah hasil perolehan suara.

(4) Peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa pada waktu diselenggarakannya pemungutan suara menurut undang-undang pemilu raya ormawa unesa melakukan tindak kecurangan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak berharga atau yang menyebabkan peserta Pemilu Raya Ormawa Unesa tertentu mendapatkan tambahan suara, maka hasil suara akan dikurangi sebanyak 25% dari jumlah hasil perolehan suara.

Pasal 58

(1) Dalam menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, segala bentuk benda yang digunakan atau yang berkaitan dalam tindak kecurangan, disita dan diamankan oleh KPUR Ormawa Unesa.

(2) KPUR Ormawa Unesa menjatuhkan sanksi selambat-lambatnya 5 hari sejak pelanggaran dilaporkan.

(3) Jika dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPUR Ormawa Unesa belum memberikan sanksi maka pelanggaran dianggap tidak terjadi.

(21)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) BAB XIII

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 59

Pemungutan suara ulang dapat dilakukan apabila :

a. Terdapat permasalahan yang mengakibatkan hasil Pemungutan Suara tidak dapat digunakan

b. Hasil penelitian dan pemeriksaan Panwaslu Lapangan terbukti adanya kesalahan di TPS yang mengakibatkan rusaknya lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah

Pasal 60

Apabila di suatu fakultas/jurusan di dalam suatu daerah pemilihan pada waktu yang telah ditetapkan tidak dapat diselenggarakan Pemilu Raya Ormawa Unesa atau penyelenggaraannya terhenti disebabkan oleh keadaan yang memaksa, maka sesudah keadaan memungkinkan, segera diadakan Pemilu Raya Ormawa Unesa susulan di tempat yang sama

Pasal 61

Pelaksanaan pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan pelaksanaan Pemilu Raya Ormawa Unesa susulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak hari pemungutan suara.

Pasal 62

(1) Apabila terjadi suatu hal yang menyebabkan kegagalan dalam pelaksanan pemira maka sesuai dengan Undang-Undang Dasar Republik Mahasiswa (REMA) Universitas Negeri Surabaya tahun 2015 dan atas persetujuan Wakil Rektor III Unesa, Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM Unesa beserta pemilihan ketua dan wakil ketua MPM Unesa dipilih melalui Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa. (MMLUB)

(2) Pelaksanaan Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa. (MMLUB) sesuai dengan ayat (1) akan diselengarakan oleh Pengurus MPM Unesa Periode sebelumnya.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 63

Segala sesuatu yang belum diatur di dalam Undang-undang ini diatur sesuai kebutuhan melalui ketetapan KPUR Ormawa Unesa setelah dikonsultasikan dengan MPM Unesa dan BEM Unesa.

Pasal 64

Dengan berlakunya undang-undang ini, maka undang-undang nomor 5 tahun 2016 Tentang Partai Mahasiswa dan undang-undang nomor 6 tahun 2016 Tentang Pemilihan Umum Raya Organisasi Kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya Anggota MPM Unesa (Legislatif) Dan

(22)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI) Presiden - Wakil Presiden BEM Unesa (Eksekutif)dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 65

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan agar setiap mahasiswa dapat mengetahuinya, melimpahkan wewenang sosialisasi undang-undang ini kepada BEM Unesa dan menempatkan arsip di Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Surabaya.

Disahkan di Surabaya

Pada tanggal 26 Januari 2017

KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA,

MOCHAMMAD ZAINAL ARIFIN MOCHAMMAD DADANG FIRMANSYAH

Diundangkan di Surabaya Pada tangggal 26 Januari 2017

MENTERI SOSIAL POLITIK DAN HUKUM

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA,

FAJAR KHOIRUNNAS

(23)

Undang-Undang MPM UNESA 2016 “Growing with character” (SALINAN SESUAI ASLI)

SALINAN

SESUAI ASLI

www.mpmunesa.blogspot.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Sub Bidang Revalidasi selanjutnya disebut Subbid Reval, dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Revalidasi disebut Kasubbid Reval, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

Hakim dapat saja memutuskan perkara atas dasar eksepsi dengan satu keputusan akhir (eind vonnis) sekalipun perkara pokok belum lagi diperiksa, misalnya dalam hal

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Februari-23 Maret 2015 mengenai “Pengaruh Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Frekuensi Menyusu Pada Bayi Usia 0-3 Bulan

 Bungkus setiap lembaran agar dengan kain yang berukuran lebih besar dari ukuran pan pengentalnya supaya pada saat pengepresan masa agar- agar tidak

Segregasi juga merupakan suatu unsur pemisahan secara spasial, namun dalam konsep segregasi, dimuat pula tambahan variable yang menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam

Berdasarkan hasil pelaksanaan TEST AKADEMIK pada tanggal 09 maret 2015 bertempat di ULKI PONTIANAK, berikut ini disampaikan daftar nama peserta yang dinyatakan