26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner di Kecamatan Ngadirojo dapat dilihatdari karakteristik responden yang mengisi kuesioner penelitian. Kuesioner yang disebar berjumlah 210 kuesioner. Adapun analisa karakteristik responden berdasarkan demografi serta informasi tentang pemakaian e wallet. Tabel 4.5. menyajikan sejumlah karakteristik responden dalam penelitian.
Tabel 4 1Karakteristik Responden
Deskripsi Keterangan Frekuensi Presentase
Jenis Kelamin Laki-Laki 86 41%
Perempuan 124 59%
Usia/ Generasi Generasi X 70 33%
Generasi Y 70 33%
Generasi Z 70 33%
Status Belum menikah 61 29%
Menikah 137 65,2%
Lainnya 12 5,7%
Pendidikan SD 0 0%
SMP 27 12,9%
SMA 95 45,2%
S1 45 21.4%
S2 0 0
Lainnya 43 20,5%
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 22 10,5%
Aparatur Sipil Negara 54 25,7%
Karyawan Swasta 47 22,4%
Pekerja Lepas 0 0
Wiraswasta 36 17,1%
Pelajar/ Mahasiswa 45 21,4%
Lainnya 6 2,9%
Sumber: Data yang diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui responden yang berpartisipasi dalam pengisian
27
kuesioner paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 124 orang (59%), status menikah sejumlah 137 orang (65,2%), pendidikan SMA sejumlah 95 orang (45,2%), bekerja sebagai Aparatur Negara sejumlah 54 orang (25,7%). Untuk masing-masing generasi usia sama diambil 70 orang (33,3%)
Pada tabel berikut ini menunjukkan penggunaan e wallet oleh responden penelitian.
Tabel 4 2Penggunaan e wallet
Deskripsi Keterangan Frekuensi Presentase
Jenis e wallet Gopay 138 65,7%
OVO 114 54,3%
Link Aja 51 24,3%
Shoppee Pay 54 25,7%
Dana 74 35,2%
Pengeluaran per bulan < 2.500.000 119 56,7%
Rp 2.500.0001 - Rp 5000.000
76 36,2%
Rp 5.000.001 - Rp 7.500.000
12 5,7%
Rp 7.500.0001 - Rp 10.000.000
3 1,4%
> Rp 10.000.000 0 0%
Dana e wallet < Rp 100.000 24 11,4%
Rp 100.000 - Rp 250.000 128 61,0%
Rp 250.001 - Rp 500.000 48 22,8%
Rp 500.001 - Rp 750.000 9 4,3%
Rp 750.001 - Rp 1.000.000 1 0,5%
> Rp 1.000.000 0 0%
Media Top Up Transfer Bank 29 13,8%
Mobile Banking 150 71,4%
Internet Banking 1 0,5%
Via Minimarket 53 25,2%
Lainnya 0 0%
Penggunaan e wallet Transportasi Online 108 51,4%
28
Deskripsi Keterangan Frekuensi Presentase
PLN 70 33,3%
BPJS Kesehatan 60 28,6%
Pulsa 62 29,5%
Paket Data 105 50,0%
TV Kabel 35 16.7%
Pascabayar 29 13.8%
Food/ Makanan 110 52,4%
Lainnya 49 23,3%
Berdasarkan Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa paling banyak responden menggunakan e wallet jenis Go Pay sejumlah 138 orang (65,7%), pengeluaran per bulandi bawah Rp2.500.000,00 yaitu sejumlah 119 orang (56,7%), penggunaan dana e wallet paling banyak antara Rp100.000,00 – Rp 250.000,00 yaitu sejumlah 128 orang (61%), media top up yang digunakan mobile banking yaitu 150 orang (71,4%) dengan penggunaannya untuk transportasi online sejumlah 108 orang (51,4%).
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam uji validitas diambil 40 responden dengan kriteria responden pernah menggunakan E wallet. Hasil uji validitas berdasarkan data lampiran 2 menunjukkan seluruh butiran pertanyaan dari kuesioner tentang persepsi manfaat, Persepsi Risiko, dan Loyalitas memiliki r hitung > r tabel 0,403 sehingga seluruh butir pertanyaan dikatakan valid (Ghozali, 2012). Data hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 3.
Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan hasil dari suatu pengukuran yang memiliki kestabilan yang dapat dipercaya. Dalam lampiran 3 dari hasil analisis dapat dilihat nilai Cronchbach’s Alpha variabel persepsi manfaat 0,952, variabel Persepsi Risiko 0,953 dan variabel Loyalitas 0,894. Berdasarkan hasil Cronchbach’s Alpha berada diatas 0,60 (Ghozali, 2012), maka dapat disimpulkan pertanyaan dikatakan reliabel. Oleh karena semua uji valid dan reliabel maka semua indikator digunakan untuk pengujian aktual.
4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi variabel X dan variabel Y memiliki distribusi normal atau tidak. Pada hasil uji yang terdapat pada lampiran diketahui bahwa nilai signifikansi data error sebesar > 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data error terdistribusi normal (Ghozali, 2012). Hasil uji normalitas masing-masing variabel yang terbagi dalam 3 generasi dapat dilihat pada lampiran 6 . 4.2.2 Uji Heteroskedastisitas
29
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance (variasi) dari nilai residual satu pengamat ke pengamat lain. Jika variance dari nilai residual satu satu pengamat ke pengamat lain berbeda maka disebut heterokedastisitas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel persepsi manfaat memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan variabel Persepsi Risiko memiliki nilai signifikansi 0,255 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data persepsi risiko tidak terjadi masalah gejala heteroskedastisitas karena variabel independen dan variabel absolut lebih dari 0,05 (Ghozali, 2012). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada lampiran 7.
4.2.3 Uji Multikoliniearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas (independent). Batas nilai untuk suatu data dikatakan tidak ada masalah multikoliniearitas dilihat dari nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 10. Dari hasil uji dapatdilihat bahwa variabel persepsi manfaat maupun persepsi risiko memiliki nilai VIF 1,253 dan Tolerance 0,798 yang menandakan bahwa semuavariabel tidak memiliki masalah multikoliniearitas. Hasil uji dapat dilihat pada lampiran 9.
4.2.4 Uji Liniearitas
Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan linier. Dua variabel dikatakan linier apabila Deviation from Linearity lebih dari 0,05 (Ghozali, 2012). Berdasarkan hasil uji SPSS ketiga variabel linier. Nilai Deviation from Linearity variabel persepsi manfaat dengan loyalitas sebesar 0,130 sedangkan untuk persepsi risiko dengan loyalitas sebesar 0,327. Hasil uji dapat dilihat pada lampiran 8 . 4.4. Data Deskriptif Persepsi Manfaat, Persepsi Risiko dan Loyalitas
Untuk menunjukkan rentang skala Likert dari rata-rata jawaban responden dengan keempat variabel pada penelitian ini maka dapat diperoleh rumus :
Interval : (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 max − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 min)
= (4−1) = 0,75
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 4
Tabel 4. 1.Rentang nilai Likert
Range Keterangan
3,26-4,00 Sangat Sesuai
2,51-3,25 Sesuai
1,75-2,50 Tidak Sesuai
30
1,00-1,74 Sangat Tidak Sesuai Sumber: Data yang diolah, 2022
Untuk mengetahui kategori setiap variabel maka perlu mengetahui mean, berikut tabel penjelasan dari setiap variabel :
Tabel 4 3Persepsi Manfaat
NO Pernyataan Mean Skala
M1 Dapat diakses dimana saja 3,46 Sangat Sesuai
M2 Dapat diakses 24 jam 3,4 Sangat Sesuai
M3 Tidak perlu menggunakan uang tunai 3,06 Sesuai M4 Tidak perlu menggunakan kartu kredit 2,81 Sesuai M5 Tidak perlu menggunakan kartu debit 2,47 Tidak Sesuai
M6 Cepat dalam membeli barang online 3,05 Sesuai
M7 Tidak perlu pergi ke restoran untuk memesan makanan
2,99 Sesuai
M8 Tidak perlu pergi ke counter untuk pembayaran tagihan pulsa
3,17 Sesuai
M9 Tidak perlu pergi ke counter untuk pembayaran listrik
3,05 Sesuai
M10 Banyak promo 3,16 Sesuai
M11 Banyak discount 3,23 Sesuai
M12 Ada cashback/ poin 3,21 Sesuai
M13 Senang sudah install e wallet di smartphone 3,35 Sangat Sesuai M14 Senang menggunakan e wallet untuk
berbagai transaksi
3,55 Sangat Sesuai
M15 Pengalaman menggunakan e wallet asyik 3,43 Sangat Sesuai
Rata-rata Dimensi Persepsi Manfaat 3,16 Sesuai
Sumber: Data yang diolah, 2022
31
Dari Tabel 4.3. dapat dilihat rata-rata variabel Persepsi Manfaat sebesar 3,16 dimana angka itu menunjukkan bahwa pada variabel ini masyarakat menyatakan kesesuaian antara yang dilakukan dengan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh peneliti. Nilai rata-rata tertinggi 3,55 pada indikator senang menggunakan e wallet untuk berbagai transaksi dan nilai rata- rata yang paling rendah 3,65 pada pernyataan menggunakan E wallet tidak perlu menggunakan kartu debit.
Tabel 4 4Persepsi Risiko
NO Pernyataan Mean Skala
R1 Khawatir terhadap penipuan saat membeli barang
2,23 Tidak Sesuai
R2 Khawatir ditipu saat transfer 2,13 Tidak Sesuai
R3 Khawatir saldo berkurang tanpa ada transaksi 1,82 Tidak Sesuai
R4 Khawatir saldo hilang 2,00 Tidak Sesuai
R5 Khawatir terjadi gagal transaksi pembelian 1,93 Tidak Sesuai R6 Khawatir terjadi gagal transaksi transfer 1,94 Tidak Sesuai R7 Khawatir membayar dengan e wallet lebih mahal
daripada uang tunai
1,89 Tidak Sesuai
R8 Khawatir menggunakan e wallet dianggap tidak trendy
1,60 Sangat Tidak Sesuai R9
Khawatir diejek saat menggunakan e wallet
1,52 Sangat Tidak Sesuai R10
Khawatir e wallet tidak sesuai dengan iklan
1,66 Sangat Tidak Sesuai R11
Khawatir barang yang dibeli rusak saat diterima
1,70 Sangat Tidak Sesuai R12 Khawatir justru alami kerugian saat gunakan e
wallet
1,73 Sangat Tidak Sesuai R13 Khawatir membeli barang dengan e wallet
memakan waktu lama
1,61 Sangat Tidak Sesuai
32
NO Pernyataan Mean Skala
R14 Khawatir gagal transaksi padahal sudah menunggu lama
1,80 Tidak Sesuai
R15 Khawatir alami pencurian saat menggunakan handphone untuk transaksi e wallet
1,84 Tidak Sesuai
R16 Khawatir data pribadi diretas 2,00 Tidak Sesuai
R17 Khawatir dinilai tidak mampu karena tidak menggunakan uang tunai untuk transaksi
1,68 Sangat Tidak Sesuai R18
Khawatir dinilai sombong 1,72 Sangat Tidak
Sesuai
R19 Khawatir dinilai boros 2,18 Tidak Sesuai
Rata-rata Dimensi Persepsi Risiko 1,84 Tidak Sesuai
Dari Tabel 4.4. dapat diihat rata-rata variabel Persepsi Risiko sebesar 1,84 dimana angka itu menunjukkan bahwa pada variabel ini masyarakat menyatakan tidak sesuai terhadap pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh peneliti. Nilai rata-rata tertinggi 2,23 pada indikator khawatir terhadap penipuan saat membeli barang dan nilai rata-rata yang paling rendah 1,52 pada pernyataan khawatir diejek saat menggunakan e wallet.
Tabel 4 5Loyalitas
NO Pernyataan Mean Skala
L1 menggunakan e wallet untuk berbelanja online 3,14 Sesuai L2 menggunakan e wallet untuk berbelanja offline 2,53 Sesuai
L3 Menggunakan e wallet untuk transfer 2,70 Sesuai
L4 Menggunakan e wallet untuk membayar tagihan 2,78 Sesuai L5 Menceritakan keuntungan menggunakan e wallet 2,86 Sesuai L6 Mengajak orang lain menggunakan e wallet 2,90 Sesuai
Rata-rata Dimensi Loyalitas 2,82 Sesuai
Sumber: Data yang diolah, 2022
Dari Tabel 4.5. dapat dilihat rata-rata variabel Loyalitas sebesar 2,82 dimana angka itu menunjukkan bahwa pada variabel ini masyarakat menyatakan kesesuaian atas pernyataan- pernyataan yang dibuat oleh peneliti. Nilai rata-rata tertinggi 3,14 pada indikator menggunakan e wallet untuk berbelanja online dan nilai rata-rata yang paling rendah 2,53 pada menggunakan
33 e wallet untuk berbelanja offline.
4.5. Uji Liniear Berganda
1. Pengaruh Persepsi Manfaat dan Risiko terhadap Loyalitas a. Persamaan Regresi
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji liniear berganda pada lampiran.
Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diperoleh nilai koefisien konstantan sebesar 11,741, koefisien persepsi manfaat (b1) sebesar 0,246, koefisien Persepsi Risiko (b2) sebesar -0,188. Maka persamaan rumus regresi dapat disimpulkan sebagai berikut :
Y = 11,741 + 0,248X1 – 0,188 X2 + e Dimana :
0,248 X1 : Koefisien persepsi manfaat (X1) sebesar 0,248 menunjukkan persepsi manfaat dapat memprediksi Loyalitas (Y) secara positif, apabila persepsi manfaat (X1) ditingkatkan 1 poin maka peningkatan atas Loyalitas (Y) sebesar 0,248
– 0,188 X2 : Koefisien Persepsi Risiko (X2) sebesar -0,188 menunjukkan Persepsi Risiko dapat memprediksi Loyalitas (Y) secara negatif, apabila Persepsi Risiko (X2) ditingkatkan 1 poin maka menurunkan Loyalitas (Y) sebesar 0,188.
b. Hasil Uji Hipotesis
Tabel berikut adalah hasil uji hipotesis dalam penelitian ini Tabel 4 6Hasil Uji Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
Beta t Sig.
B Std. Error
(Constant) 11,741 <0,001
PERSEPSI MANFAAT
0,248 0,035 0,426 7,081 <0,001
PERSEPSI RISIKO -0,188 0,036 -0,317 -5,280 <0,001
Berdasarkan hasil uji t yang pada Tabel 4.6. diketahui bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada persepsi manfaat (H1) terhadap Loyalitas mempunyai nilai sig lebih kecil
dibandingkan dengan α, yaitu 0,000 < 0,001. Hal ini berarti hipotesis (H1) menyatakan bahwa persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas diterima. Nilai koefisien regresi beta pada variabel persepsi manfaat bernilai positif sebesar 0,426,
34
yang menyatakan bahwa pengaruh persepsi manfaat terhadap Loyalitas adalah positif.
Hasil uji t Persepsi Risiko (H2) terhadap Loyalitas diperoleh nilai sig lebih kecil dibandingkan dengan α , yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis (H2) menyatakan bahwa Persepsi Risiko berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas diterima. Nilai koefisien regresi beta pada variabel Persepsi Risiko bernilai negatif sebesar 0,317, yang menyatakan bahwa pengaruh Persepsi Risiko terhadap Loyalitas adalah negatif.
c. Uji Stimultan (Uji F)
Dari hasil uji ANOVA pada lampiran dengan menggunakan SPSS, diketahui bahwa nilai F 69,934 dengan signifikansi 0,000 < 0,005 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi manfaat dan persepsi risiko berpengaruh secara bersama-sama terhadap Loyalitas.
d. Uji Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada R Square yaitu 0,403. Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel persepsi manfaat, Persepsi Risiko hanya bisa menjelaskan 40,3% (0,403 x 100%) variasi variabel Loyalitas. Sedangkan sisanya, 59,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
2. Uji Moderasi Generasi pada Pengaruh Persepsi Manfaat terhadap Loyalitas
Pengaruh variabel moderator generasi terhadap persepsi manfaat terhadap loyalitas responden untuk menggunakan e wallet dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diperoleh nilai koefisien konstantan sebesar 0,546 koeefisien persepsi manfaat (b1) sebesar 0,270 koefisien moderasi persepsi manfaat (b2) sebesar 0,038. Maka persamaan rumus regresi dapat disimpulkan sebagai berikut :
Y = 0,546 + 0,270 X1 + 0,038 X2 + e Dimana :
0,270 X1 : Koefisien persepsi manfaat (X1) sebesar 0,270 menunjukkan persepsi manfaat dapat memprediksi Loyalitas (Y) secara positif, apabila persepsi manfaat (X1) ditingkatkan 1 poin maka peningkatan atas Loyalitas (Y) sebesar 0,270
0,038 X2 : Koefisien Moderasi Generasi Persepsi Manfaat (X2) sebesar 0,038 menunjukkan moderasi generasi persepsi manfaat dapat memprediksi Loyalitas (Y) secara positif, apabila semakin muda generasinya mempengaruh persepsi manfaatnya (X2) jika ditingkatkan 1 poin maka meningkatkan Loyalitas (Y) sebesar 0,038.
Berdasarkan nilai R square di atas diketahui bahwa dengan adanya generasi sebagai
35
variabel moderator mampu meningkatkan nilai koefisien dari yang semula 0,323 (32,3%) meningkat menjadi 0,448 (44,8%). Hal ini berarti variabel generasi menjadi generasi menjadi faktor moderator persepsi manfaat terhadap loyalitas.
3. Uji Moderasi Pengaruh Generasi terhadap Persepsi Risiko terhadap Loyalitas
Pengaruh variabel moderator generasi terhadap persepsi risiko terhadap loyalitas responden untuk menggunakan e wallet dapat dilihat dari lampiran. Berdasarkan persamaan regresi di atas diketahui bahwa Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diperoleh nilai koefisien konstantan sebesar 27,378, koefisien persepsi risiko (b1) sebesar -0.403, koefisien moderasi persepsi risiko (b2) sebesar 0,052. Maka persamaan rumus regresi dapat disimpulkan sebagai berikut :
Y = 27,378 – 0,403 X1 + 0,052 X2 + e Dimana :
– 0,403 X1 : Koefisien persepsi risiko (X1) sebesar – 0,403 menunjukkan persepsi risiko dapat memprediksi Loyalitas (Y) secara negatif, apabila persepsi risiko (X1) ditingkatkan 1 poin maka penurunan atas Loyalitas (Y) sebesar 0,403
0,052 X2 : Koefisien Moderasi Generasi Persepsi Rsiko (X2) sebesar 0,052 menunjukkan Moderasi Generasi pada Persepsi Risiko dapat memprediksi Loyalitas (Y) secara positif, apabila apabila semakin muda generasinya mempengaruh persepsi manfaatnya (X2) jika ditingkatkan 1 poin maka meningkatkan Loyalitas (Y) sebesar 0,052
Berdasarkan nilai R square di atas diketahui bahwa dengan adanya generasi sebagai variabel moderator mampu meningkatkan nilai koefisien dari yang semula 0,259 (25,9%) meningkat menjadi 0,387 (38,7%). Hal ini berarti variabel generasi menjadi moderator dari pengaruh dari persepsi risiko terhadap loyalitas.
4.6. Pembahasan
Pengujian statistic pada hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas. Hal ini sejalandengan penelitian yang dilakukan Widiyanti (2020) menemukan ada pengaruh secara positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan antara variabel kemanfaatan, kemudahan penggunaan dan promosi terhadap keputusan penggunaan e wallet OVO. Dilihat dari uji diskriptif rata-rata mayoritas responden menjawab setuju sehingga mendukung persepsi manfaat berpengaruh terhadap Loyalitas. Salah satu indikator yang paling menonjol atau tinggi adalah pernyataan yang menyatakan bahwa senang menggunakan e wallet untuk berbagai transaksi. Berdasarkan persamaan regresi juga ditemukan bahwa pengaruh persepsi manfaat terhadap loyalitas positif, artinya semakin tinggi
36
persepsi manfaatnya maka loyalitasnya pun akan semakin meningkat.
Pengujian statistic pada hipotesis kedua (H2) menunjukkan bahwa Persepsi Risiko berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas. Hasil penelitian berbeda dengan Wahyuni et al. (2019 dalam Rodiah, 2020) menyatakan bahwa persepsi risiko berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-money. Penelitian ini sama dengan Priambodo & Prabawani (2016 dalam Rodiah, 2020) menyatakan bahwa persepsi risiko berpengaruh negatif pada minat menggunakan e-money. Persepsi risiko menjadi faktor penghambat loyalitas menggunakan e wallet karena salah satu indikator yang paling menonjol atau tinggi adalah pernyataan yang menyatakan khawatir terhadap penipuan saat membeli barang. Berdasarkan persamaan regresi diketahui bahwa pengaruh persepsi risiko mempunyai arah yang negatif artinya semakin tinggi persepsi responden terhadap risiko akan menurunkan loyalitasnya dalam menggunakan e wallet.
Pengujian statistic pada hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa generasi menjadi moderator pada pengaruh persepsi manfaat pada loyalitas. Persepsi manfaat generasi yang lebih muda cenderung lebih tinggi daripada generasi yang lebih tua dan persamaan regresi menunjukkan arah yang positif sehingga semakin tinggi persepsi manfaat dan semakin muda usianya akan meningkatkan loyalitasnya. Hal ini sama dengan arah regresi persepsi manfaat yang tidak di moderasi oleh usia.
Pengujian statistic pada hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa generasi menjadi moderator pada pengaruh persepsi risiko pada loyalitas. Jika persepsi risiko tanpa moderasi generasi negatif terhadap loyalitas maka dengan dengan adanya moderasi arahnya menjadi positif. Responden yang lebih muda generasinya mempunyai kecenderungan menilai resiko menggunakan e wallet tinggi namun loyalitasnya tinggi juga. Sebaliknya responden yang lebih tua cenderung menilai resiko menggunakan e wallet rendah dan loyalitasnya pun rendah.