• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA CIREBON KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA CIREBON KEPALA KANTOR CABANG DINAS PENDIDIDKAN WIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SURAT KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA CIREBON KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA CIREBON KEPALA KANTOR CABANG DINAS PENDIDIDKAN WIL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

SURAT KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA CIREBON KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA CIREBON

KEPALA KANTOR CABANG DINAS PENDIDIDKAN WILAYAH X PROVINSI JAWA BARAT TENTANG

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS DALAM MASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

DI KOTA CIREBON

Menimbang : Bahwa hasil evaluasi rapat koordinasi bersama kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Barat pada Hari Jum’at tanggal 07 Januari 2022 tentang teknis pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada semua jenjang pendidikan di wilayah Kota Cirebon.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Bersama 4 (Empat) Menteri nomor 05/KB/2021, nomor 1347 Tahun 2021, nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid- 19);

2. Surat Edaran Wali Kota Cirebon nomor 443/SE.01-PEM tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 Coronavirus Disease 2019 dalam Rangka Penanganan dan Pengendalian Penyebaran Coronavirus Disease 2019 di Kota Cirebon.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS PADA SEMUA JENJANG PENDIDIKAN DI WILAYAH KOTA CIREBON DALAM MASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019 (Covid-19).

(10)

KESATU : Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas 100%

dalam masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Cirebon dapat dilaksanakan di setiap jenjang pendidikan di wilayah Kota Cirebon dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi pendidik dan peserta didik di sekolah tersebut.

KEDUA : Segala teknis pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas 100% di semua jenjang di wilayah Kota Cirebon mengikuti petunjuk teknis Kemendikbud dan SOP Sekolah masing-masing.

KETIGA : Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dilaksanakan mulai tanggal 10 Januari 2022.

Ditetapkan di Cirebon Pada tanggal 7 Januari 2022

(11)

SURAT KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA CIREBON

KEPALA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA CIREBON

KEPALA CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH X PROVINSI JAWA BARAT TENTANG

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS PADA SATUAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Satuan pendidikan yang telah ditetapkan sebagai satuan pendidikan yang melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, harus melaksanakan prosedur sesuai dengan :

1. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/2021, nomor 1347 Tahun 2021, nomor HK 01.08/Menkes/6678/2021, dan nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);

2. Surat Edaran Wali Kota Cirebon nomor 443/SE.01-PEM tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 Coronavirus Disease 2019 dalam Rangka Penanganan dan Pengendalian Penyebaran Coronavirus Disease 2019 di Kota Cirebon.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas : 1. Tahapan Pembukaan Satuan Pendidikan

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di satuan pendidikan yang berada di daerah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 sampai dengan 2, dilaksanakan sebagai berikut :

a. Satuan pendidikan dengan capaian vaksinasi dosis 2 pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80% (delapan puluh persen) dan capaian vaksinasi dosis 2 pada warga masyarakat lansia di atas 50% dan peserta didik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di tingkat kabupaten/kota, pembelajaran tatap muka dilaksanakan :

(12)

Juknis PTMT Halaman 2 dari 6 halaman

1) Setiap hari;

2) Jumlah peserta didik 100% (seratus persen) dari kapasitas ruang kelas;

dan

3) Lama belajar paling banyak 6 (enam) jam pelajaran per hari.

b. Satuan pendidikan dengan capaian vaksinasi dosis 2 pada pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 50% (lima puluh persen) sampai dengan 80%

(delapan puluh persen) dan capaian vaksinasi dosis 2 pada warga masyarakat lansia sebanyak 40% (empat puluh persen) sampai dengan 50%

(lima puluh persen) dan peserta didik sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan di tingkat kabupaten/kota, pembelajaran tatap muka dilaksanakan:

1) setiap hari secara bergantian

2) jumlah peserta didik 50% (lima puluh persen) dari kapasitas ruang kelas;

dan

3) lama belajar paling banyak 6 (enam) jam pelajaran per hari.

2. Metode Pelaksanaan Pembelajaran

Metode pembelajaran melalui blended learning yaitu metode belajar di mana proses belajar tatap muka berpadu dengan proses e-learning secara harmonis, di antara pelaksanaan pembelajaran blended learning sebagai berikut :

a. Metode Pembelajaran

- Pembelajaran tatap muka di kelas;

- Pembelajaran tatap muka daring (bagi siswa yang tidak diizinkan untuk PTM)

b. E-learning

- Pembelajaran dengan aplikasi secara daring;

- Bahan belajar e-book

3. Kurikulum

KurikulumMasa Pandemi

Pengurangan beberapa Kompetensi Dasar dan Penerapan Protokol Kesehatan Ketat.

 Kurikulum 2013

Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu, menggunakan pendekatan ilmiah dan belajar dari berbagai sumber

(13)

Juknis PTMT Halaman 3 dari 6 halaman

4. Waktu pembelajaran setiap jenjang sebagai berikut :

a. SMA/SMK/MA : maksimal 45 menit x 6JP = 270 menit/hari dalam seminggu;

b. SMP/MTs : maksimal 40 menit x 6JP = 240 menit/hari dalam seminggu;

c. SD/MI : maksimal 35 menit x 6JP = 210 menit/hari dalam seminggu;

d. PAUD/RA : maksimal 30 menit x 4JP = 120 menit/hari dalam seminggu.

5. Kondisi Kelas:

a. SMA/SMK/MA, SMP/MTs, SD/MI, dan Program Kesetaraan :

Jaga jarak sesuai dengan kondisi sekolah, kondisi kelas, jumlah peserta didik tatap muka 100%, dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat;

b. SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB, dan SMLB, MALB :

Jaga jarak sesuai dengan kondisi sekolah, kondisi kelas, jumlah peserta didik tatap muka 100%, dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat;

c. PAUD/RA :

Jaga jarak sesuai dengan kondisi sekolah, kondisi kelas, jumlah peserta didik tatap muka 100%, dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat;

Satuan pendidikan juga dapat memanfaatkan ruang-ruang terbuka sebagai tempat pembelajaran tatap muka terbatas.

6. Perilaku Wajib di Seluruh Lingkungan Satuan Pendidikan :

a. Menggunakan masker sesuai ketentuan yaitu menutupi hidung, mulut dan dagu;

b. Menerapkan jaga jarak antar orang dan/atau antar kursi/meja sesuai dengan kondisi kelas;

c. Menghindari kontak fisik;

d. Tidak saling meminjam peralatan atau perlengkapan belajar;

e. Membawa bekal dari rumah dan tidak berbagi makanan dan minuman, serta tidak makan dan minum bersama secara berhadapan dan berdekatan;

f. Menerapkan etika batuk dan bersin; dan g. Rutin membersihkan tangan;

h. Sterilisasi ruangan secara rutin setelah pembelajaran selesai.

(14)

Juknis PTMT Halaman 4 dari 6 halaman

7. Kondisi Medis Warga Satuan Pendidikan

Kondisi medis warga satuan pendidikan yang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas :

1) tidak terkonfirmasi COVID-19 maupun tidak menjadi kontak erat pasien COVID-19;

2) sehat dan jika mengidap penyakit penyerta (komorbid) harus dalam kondisi terkontrol; dan

3) tidak memiliki gejala COVID-19, termasuk orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan.

8. Kantin dan Pedagang

Kantin dan pedagang ditentukan sebagai berikut:

1) kantin di dalam lingkungan satuan pendidikan belum diperbolehkan dibuka selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas,

2) pedagang yang berada di luar gerbang di sekitar lingkungan satuan pendidikan diatur oleh satuan tugas penanganan COVID-19 wilayah setempat bekerja sama dengan Satpol PP.

9. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Olahraga

Kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga di dalam dan di luar ruangan dilaksanakan sesuai dengan pengaturan pembelajaran di ruang kelas sebagaimana dimaksud dalam poin 1 huruf a dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

10. Kegiatan Pembelajaran di Luar Lingkungan Satuan Pendidikan

Kegiatan Pembelajaran di luar lingkungan satuan pendidikan diperbolehkan sesuai dengan ketentuan pengaturan PPKM.

11. Pengantaran dan Penjemputan

Pengantaran dan penjemputan dilakukan di tempat yang telah ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) tempat pengantaran dan penjemputan dilakukan di tempat terbuka dan cukup luas sehingga memungkinkan penerapan protokol kesehatan secara ketat; dan

2) jadwal kedatangan dan kepulangan peserta didik pada masing-masing kelompok belajar diatur untuk menghindari kerumunan pada saat pengantaran dan penjemputan.

(15)

Juknis PTMT Halaman 5 dari 6 halaman

12. Tempat Parkir

Tempat parkir terutama untuk kendaraan roda 2 (dua) diatur agar memungkinkan penerapan jaga jarak.

13. Koordinasi protokol kesehatan dengan pihak terkait satuan pendidikan mempersiapkan dan menetapkan Gugus Tugas Covid-19 dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapan dan pelaksanaan satuan pendidikan dalam pembelajaran blended learning. Instansi koordinasi meliputi:

a. Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 tingkat Sekolah;

b. Puskesmas;

c. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kelurahan;

d. Satuan Polisi Pamong Praja Kelurahan/Kecamatan, memastikan peserta didik berangkat dan pulang dari belajar sudah menerapkan protokol kesehatan.

14. Memiliki kesiapan pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar tatap muka di satuan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 yang meliputi :

a. Memiliki sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet bersih, sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer), dan disinfektan;

b. Akses fasilitas kesehatan layanan kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya);

c. Penerapan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi yang memiliki peserta disabilitas rungu;

d. Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak)/Thermoscanner dan alat sejenis lainnya;

e. Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas seperti memiliki kondisi medis penyerta (comorbid) yang tak terkontrol, tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak, memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, orange, dan merah atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari;

f. Membuat kesepakatan bersama komite satuan pendidikan terkait kesiapan melakukan PTM terbatas di satuan pendidikan;

(16)

Juknis PTMT Halaman 6 dari 6 halaman

g. Peran Serta Komite Satuan Pendidikan / Orang Tua:

- Orang tua / wali murid tidak diizinkan menunggu peserta didik di sekolah;

- Harus menjaga kebersihan pribadi (mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun, melakukan etika batuk dan bersin yang benar, tidak menyentuh mulut, mata, dan hidung);

- Meminta kepada orang tua untuk mengingatkan putra putrinya, untuk selalu menjaga kebersihan selama di satuan pendidikan, menjaga kebersihan selama di satuan pendidikan, menjaga jarak, secara periodik mencuci tangan dengan sabun, dan beretika ketika batuk / bersin;

- Menginformasikan kepada pihak satuan pendidikan bila putra putrinya, pernah menderita sakit berat atau pernah dirawat di rumah sakit.

h. Melakukan pemenuhan kuisioner yang ada di Daftar Kesiapan Proses Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19 melalui laman :

https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/

Ditetapkan di Cirebon

Pada Tanggal 7 Januari 2022

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat di Desa Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur

Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini

terdapat pasangan-pasangan titiksudut yang tidak terletak pada sebuah bidang sisi, pasangan titik yang demikian disebut pasangan titik yang berhadapan, misalnya titiksudut F

La depresión de la función ventricular no es inusual en el paciente isquémico y supone un riesgo de insu- ficiencia cardiaca, sobre todo si el paciente recibe pautas de

Hasil tersebut tidak bermakna apa-apa apabila siswa tidak dapat menarik kesimpulan yang tepat. Untuk bisa memaknai hasil tersebut siswa perlu menguasai keterampilan proses

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Social Influence, Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Power Distance merupakan faktor-faktor

Teratai memiliki daun berbentuk lebar dan tipis yang mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah, selain itu batang teratai memiliki rongga-rongga udara yang

E_hd_7@yahoo.com | Selebriti Pendukung, Layanan Konsumen, Keunggulan Bersaing Page 15 Untuk memberikan penilaian klasifikasi terhadap tiap indikator dari variabel