• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya dengan keindahan alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

Indonesia sebagai kepulauan terbesar di dunia karena memiliki 17.504 pulau dan panjang garis pantai 81.000 km serta kedalaman perairan seluas 2.7 juta km2 [1].

Potensi wisata berupa bentuk alam, hasil buatan manusia, wisata sejarah serta wisata bahari yang dijadikan sebagai objek pariwisata. Indonesia disebut sebagai Negara tropis karena memiliki pasir putih yang bersih serta laut yang membiru sehingga wisatawan banyak yang tertarik mengunjungi objek wisata berupa lautan dan pantai. Potensi laut dan pantai akan memberikan keuntungan kepada penduduk sekitar karena menyimpan berbagai potensi yang dapat diolah sehingga banyak wisatawan berkunjung ke Indonesia [2]. Setiap provinsi memiliki keindahan alam berbeda-beda untuk memperkenalkan daerahnya salah satunya yaitu Provinsi Lampung.

Provinsi Lampung terletak paling selatan di pulau Sumatera, dengan luas 35.376 km2 yang terbagi menjadi 13 Kabupaten dan 2 Kotamadya. Lampung tidak hanya menjadi kota tujuan transmigrasi tetapi menjadi tempat destinasi wisata.

Lampung memiliki objek wisata yang beragam tersebar di setiap Kabupaten/Kota salah satunya yaitu Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten Lampung Selatan sebagai objek wisata terbanyak di Provinsi Lampung karena memiliki panjang garis pantai mencapai 247,76 km2 dan luas perairan 173.347 hektar [3].

Kekayaan alam serta keindahan pantai dan budaya menjadi potensi wisata di Kabupaten Lampung Selatan. Aksesibilitas dan infrastruktur sebagai faktor pendukung potensi wisata serta menjadi penguat daya saing yang dikunjungi oleh wisatawan dan kegiatan kepariwisataan [4]. Fasilitas transportasi umum masih minim di Kabupaten Lampung Selatan sehingga wisatawan harus menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju objek wisata yang diinginkan. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan bahwa Lampung Selatan memiliki daya tarik kepada wisatawan untuk berkunjung ke objek pariwisata. Destinasi pariwisata yang telah dikelola memiliki 40 objek wisata

(2)

2

unggulan yang terdiri dari objek wisata sejarah, alam, buatan manusia, dan bahari.

Jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata unggulan di Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Januari sampai Desember tahun 2015 sampai dengan 2020 dapat dilihat pada lampiran 1 dan grafik sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kunjungan Wisatawan 1 sampai 5 Objek Wisata

Gambar 1. 2 Kunjungan Wistawan 6 sampai 10 Objek Wisata

Gambar 1.3 Kunjungan Wisatawan 11 sampai 15 Objek Wisata

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

P. Tanjung Tuha Bakauheni Menara Siger Bakauheni

Krakatau Kahai Beach Rajabasa

Air Terjun Way Kalam Rajabasa

Cottage Pulau Sebesi Rajabasa

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Banding Resort Rajabasa

Canti Indah Rajabasa

P.Kunjir Rajabasa

P.Wartawan Rajabasa

P.Blebuk Rajabasa

0 5000 10000 15000 20000 25000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

Batu Lapis Rajabasa

P.Pulau Mengkudu Rajabasa

Grand Elty Kalianda

Wisma Belerang Kalianda

(3)

3

Gambar 1. 4 Kunjungan Wisatawan 16 sampai 20 Objek Wisata

Gambar 1. 5 Kunjungan Wisatawan 21 sampai 25 Objek Wisata

Gambar 1. 6 Kunjungan Wisatawan 26 sampai 30 Objek Wisata

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Way Belerang Kalianda

Belerang Simpur Kalianda

P.Bagus Kalianda

Gucci Batu Kapal Kalianda P.Embe Kalianda

0 5000 10000 15000 20000 25000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

P.Sapenan Kalianda P.Tanjung Beo Kalianda P.Way Urang Kalanda P.Teluk Nipah Kalianda Ppi Bom Kalianda

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

P.Alau-alau Kalianda

P.Indah Krakatoa Kalianda

Pantai Senja Kalianda

Batu Bertulis Palas

Makam Al-Habib Ketapang

(4)

4

Gambar 1. 7 Kunjungan Wisatawan 31 sampai 35 Objek Wisata

Gambar 1. 8 Kunjungan Wisatawan 36 sampai 40 Objek Wisata

Pada grafik menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Kabupaten Lampung Selatan tidak selalu meningkat jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Kabupaten Lampung Selatan. Namun pada setiap bulannya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata yang diinginkan. Wisatawan dibedakan menjadi dua yaitu wisatawan asing dan wisatawan nusantara. Namun data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan menggabungkan jumlah kunjungan wisatawan asing dengan wisatawan nusantara. Dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke objek wisata tentunya memiliki kelebihan di setiap objek wisata tersebut misalnya fasilitas

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Makam Batu Bertulis Penengahan

Makam Radin Intan II Penengahan

Benteng Cempaka Penengahan P.Suak Sidomulyo

Tanjung Selaki Katibung

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pulau Condong Katibung

P.Pasir Putih Katibung

Tabek Indah Natar

Pemandian Air Panas Natar Natar

Slanik Waterpark Jati Agung Jati Agung

(5)

5

yang dimiliki sangat memedai sesuai dengan keinginan wisatawan, akses untuk menuju ke objek wisata tersebut sangat mudah, serta seseorang yang mengelola objek wisata tersebut menjadi indah dan dapat dinikmati wisatawan. Dengan mempermudah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan melihat lokasi objek wisata maka menggunakan peta persebaran wisata Lampung Selatan sebagai berikut [5]:

Gambar 1. 9 Peta Persebaran Objek Wisata Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan uraian diatas peneliti melakukan pengelompokkan objek wisata unggulan di Kabupaen Lampung Selatan berdasarkan jumlah kunjungan dengan menggunakan metode algoritma k-means clustering. Dengan mengelompokkan

(6)

6

objek wisata maka Dinas Pariwiwsata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan dapat meningkatkan unsur-unsur pariwisata pada objek wisata yang tergolong rendah agar wisatawan tertarik mengunjungi objek wisata tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana cara pengelompokkan kunjungan wisatawan ke objek wisata unggulan di Kabupaten Lampung Selatan Menggunakan Metode K-Means Clustering?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan penulisan sebagai berikut:

1. Pengelompokkan kunjungan wisatawan objek wisata unggulan dalam penelitian adalah objek wisata yang berada di Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Janurai sampai Desember tahun 2015 sampai 2020.

2. Dalam penelitian ini menggunakan metode algoritma K-Means Clustering dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk memperoleh

1. Hasil pengelompokan kunjungan wisatawan ke objek wisata unggulan di Kabupaten Lampung Selatan menggunakan metode k-means clustering

2. Hasil perbandingan banyak cluster yang diperoleh dengan data yang belum dan sudah distandarisasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, publik dan praktis yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Peneliti berharap agar hasil dari penelitian dapat memberikan suatu gambaran dan pengetahuan kepada pembaca pengelompokkan wisatawan ke objek wisata unggulan.

(7)

7 2. Manfaat Publik

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang tertarik membahas tentang pengelompokkan wisatawan ke objek wisata unggulan.

3. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi lembaga-lembaga agar kedepannya dapat mempromosikan serta mengelola objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dan penulisan dalam memahami penelitian ini maka sistematika penulisannya yang terdiri dari awal tugas akhir yang berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, motto, lembar persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi. Bagian isi dari penelitian tugas akhir terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjuan pustaka menjelaskan tentang penelitian terdahulu sebagai bahan refrensi dengan menggunakan metode algoritma k-means clustering, pariwisata, objek wisata, wisatawan, algoritma k- means, clustering, metode elbow, standarisasi data.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN. Pada metodologi penelitian menjelaskan jenis data, variabel data, teknik analisi data yang akan digunakan dalam penelitian serta terdapat flowchart.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada hasil dan pembahasan menjelaskan hasil penelitian dengan menggunakan metode algoritma k-means clustering dan aanalisis.

BAB V : PENUTUP. Pada penutup menjelaskan kesimpulan dari penelitian serta searan untuk penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.1 Kunjungan Wisatawan 1 sampai 5 Objek Wisata
Gambar 1. 4 Kunjungan Wisatawan 16 sampai 20 Objek Wisata
Gambar 1. 7 Kunjungan Wisatawan 31 sampai 35 Objek Wisata
Gambar 1. 9 Peta Persebaran Objek Wisata Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan  uraian  diatas  peneliti  melakukan  pengelompokkan  objek  wisata  unggulan  di  Kabupaen  Lampung  Selatan  berdasarkan  jumlah  kunjungan  dengan  menggunakan  metode  algor

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil perhitungan uji normalitas data dengan model Jarque Bera berdistribusi normal, hasil uji linieritas dengan model Ramsey

Dari hasil pengujian yang dapat dilihat dari Tabel 4.11 diatas tahap pengujian yang menunjukkan rata-rata nilai error terkecil adalah pada percobaan jumlah

Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA (

Sehati Gas dalam hal pengarsipan dan pencatatan penjualan dan produksi tabung.Sistem pengarsipan dan pencatatan sebelumnya menggunakan sistem manual sehingga

Untuk Bioindikator Kualitas Perairan dengan menggunakan indeks keanekaragaman, kawasan pesisir Pulau Tunda termasuk kedalam kategori tercemar sangat ringan karena nilai

L : Ya Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib, hanya oleh karena kasihMu kepada orang berdosa ini. P : Ajarilah kami selalu mengingat Tuhan yang mati di kayu

Kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 94, tetapi Tidak

Sedangkan bahan baku untuk pembuatan minyak goreng dari kelapa adalah kopra dan crude coconut oil (CCO), yang merupakan produk dari perkebunan rakyat... komponen