RANCANGAN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PENGADILAN NEGERI DATARAN HUNIMOA 2020 - 2024
PENGADILAN NEGERI DATARAN HUNIMOA
Jalan Pendopo - Bula Tlp (0915) 2211404 Bula –SBT 97554
Website :www.pn-dataranhunimoa.go.id Email : [email protected]
SBT –MALUKU - 2020
.KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT , Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa Tahun 2020-2024.
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan Peradilan guna menegakkan hukum.
Penyunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang -undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Undang - undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan Kerja wajib menyiapkan Rancanga n Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024 Satua Kerja Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa ini disusun berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi guna mencapai tujuan dan sasaran Peradilan Umum pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Kami menyadari bahwa Rancangan Rencana Strategis (Renstra) ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak untuk penyempurnaan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) ini kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsi pikiran dalam menyusun Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024 ini.
Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Bula, 3 Januari 2020
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa K e t u a
PURWANTO S. ABDULLAH, S.H.,M.H
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ...iii
Bab I Pendahuluan... 1
A. Kondisi Umum ... 1
B. Potensi dan Permasalahan ...2
Bab II Visi, Misi dan Tujuan... 8
A. Visi ... 8
B. Misi ...8
C. Tujuan dan Sasaran Strategi... 9
D. Indikator Kinerja Utama ... 9
E. Program dan Kegiatan... 14
Bab III Arah Kebijakan dan Strategi ... 16
Bab IV Penutup ... 18 Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. KONDISI UMUM
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dalam menjalankan tugas pokoknya, dibidang administrasi, organisasi, perencanaan dan keuangan. Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa merupakan Peradilan Tingkat Pertama dibawah naungan Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk.
Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (Lima) tahun secara sistematik dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa. Rancangan Rencana strategis ini di jabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan ke dalam rencana tindakan. Rancangan Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan di lingkungan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa, baik dilingkungan internal maupun eksternal sebagai variable strategis.
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa berkedudukan di Kabupaten Seram Bagian Timur yang sementara beralamat di Jalan Aer Kabor-kabor Kec. Bula Provinsi Maluku. Wilayah hukum Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa pada prinsipnya merupakan wilayah administratif Kabupaten Seram Bagian Timur , yang terdiri dari 15 Kecamatan meliputi:
1. Kecamatan Pulau Gorom Ibukota Kataloka 2. Kecamatan Wakate Ibukota Tamher Timur 3. Kecamatan Teor Wermaf Ibukota Kampung Tengah 4. Kecamatan Gorom Timur Ibukota Miran
5. Kecamatan Pulau Panjang Ibukota Pulau Panjang 6. Kecamatan Seram Timur Ibukota Geser
7. Kecamatan Tutuk Tolu Ibukota Air Kasar 8. Kecamatan Kilmury Ibukota Kilmury
9. Kecamatan Lian Vitu Ibukota Keta Rumadan 10. Kecamatan Kian Darat Ibukota Watu-watu 11. Kecamatan Werinama Ibukota Werinama 12. Kecamatan Siwalalat Ibukota Atiahu 13. Kecamatan Bula Ibukota Bula 14. Kecamatan Bula Barat Ibukota Waiketam 15. Kecamatan Teluk Waru Ibukota Waru
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa Kelas II mempunyai ruang sidang sebanyak 1 (satu) ruang sidang, yaitu:
1 (satu) ruang sidang utama.
Ruang sidang utama dipergunakan selain untuk menyidangkan perkara juga dipergunakan untuk pelaksasaan rapat rutin bulanan dan kegiatan rapat lainnya.
Administrasi peradilan pada Mahkamah Agung oleh undang - undang dibedakan menjadi 2 (dua) administrasi, yaitu administrasi perkara dan administrasi umum.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 7 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dalam menyelenggarakan administrasi terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Muda Perdata, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Hukum, Kasub Bag.
Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan, Kasub Bag . Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana, Kasub Bagian Umum dan Keuangan, Panitera Pengganti, Jurusita, Pegawai/ Staf dan tenaga honorer/pekerja tidak tetap.
Sesuai data terakhir tahun 2020, jumlah pegawai berdasarkan jabatan dan golongan di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa sebanyak 15 (tiga belas) orang dengan rincian sebagai berikut:
Ketua : 1 Orang
Wakil Ketua : 1 Orang
Hakim : 1 Orang
Panitera : 1 Orang Sekretaris : 1 Orang Panitera Muda : 3 Orang Kasub Bagian : 3 Orang Panitera Pengganti : 1 Orang Jurusita pengganti : 1 Orang
Staf : 5 Orang
Untuk tenaga honorer atau pekerja tidak tetap di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa berjumlah 8 (enam) orang.
B. POTENSI DAN PERMASALAHAN 1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa mencakup
hal-hal yang memang sudah diatur dalam
peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup:
a. Aspek Proses Peradilan
Meningkatkan pelayanan kepada para pencari keadilan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan one gate integrated service.
Alur Proses atau Prosedur beracara di Pengadilan sudah disosialisasikan dengan baik melalui papan pengumuman dan akan disosialisasika melalui media elektronik/internet website : www.sipp.pn- dataranhunimoa.go.id dan www.pn-dataranhunimoa.go.id
Proses Peradilan telah dituangkan dalam SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang dilakukan Review dan Perbaikan pada setiap tahunnya, dan telah disosialisasikan kepada seluruh Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Membantu pencari keadilan untuk mendapatkan informasi melalui Meja informasi dan pengaduan yang telah disediakan di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Tersedianya layanan Posbakum sebagai bentuk bantuan hukum kepada masyarakan tidak mampu sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum.
Dengan adanya Perma Nomor : 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, dengan ketentuan diwajibkannya para pihak untuk hadir sendiri dalam proses mediasi berdampak pada kemungkinan tercapainya perdamaian perkara perdata pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa menjadi meningkat.
Dengan terbitnya Perma Nomor : 4 Tahun 2016 tentang Larangan Peninjauan Kembali Putusan Praperadilan, pencari keadilan dapat dengan cepat mendapatkan kepastian hukum atas perkara tersebut.
Dengan adanya ketentuan Perma Nomor : 7 Tahun 2016 dapat meningkatkan atau memicu kinerja hakim menjadi lebih baik lagi.
Untuk memenuhi Perma Nomor : 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya sesuai dengan Pasal 1 ayat (3), maka Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa telah menyediakan meja Informasi dan Pengaduan untuk mempermudah para pencari keadilan untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan keluhannya.
Berdasarkan Perma Nomor : 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan Penitipan Ganti Kerugian ke Pengadilan Negeri dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, dengan adanya ketentuan sebagaimana diatur dalam perma tersebut dapat mempermudah tugas hakim menjalankan tugasnya.
b. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Jumlah Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dinilai tidak cukup untuk menangani perkara yang ada, dimana Jumlah Hakim Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa berjumlah 3 Orang (termasuk Ketua dan Wakil Ketua), Panitera Pengganti berjumlah 4 Orang yang adalah para Panmud dan dan Penitera Pengganti hanya 1 orang Jurusita pengganti.
Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa secara berkala diberikan pengarahan dan bimbingan disetiap bulannya oleh unsur pimpinan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, secara berkala dan terstruktur telah
mendapatkan pengarahan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dalam bekerja, baik yang diadakan oleh Balitbangdiklatkumdil MARI atau Pengadilan Tinggi Ambon.
Ketua Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa sebagai salah satu unsur pelindung di kabupaten Seram Bagian TImur.
c. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Dalam rangka mewujudkan Perma Nomor : 8 Tahun 2016 tentang Pengawasan dan Pembinaan Atasan Langsung di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya sesuai dengan Pasal 1 ayat (1), maka Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa telah melaksanakan rapat rutin bulanan yang dilaksanakan setiap hari Kamis pada minggu kedua setiap bulannya yang membahas semua capaian kinerja dan kendala atau permasalahan yang dihadapi, serta solusi pemecahannya.
Hakim Pengawas aktif membuat Laporan Pengawasan tiap bulannya dan dilakukan evaluasi dan pemecahan masalah atas temuan yang didapat oleh Hakim Pengawas.
Mesin Absensi Elektronik yang dapat membantu pemantau kehadiran/absensi Hakim dan Pegawai, yang hasi lnya dipantau setiap bulan sehingga bagi yang melanggar ketentuan disiplin jam kerja dapat diberikan peringatan lisan ataupun tertulis.
d. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Telah dibuat SOP teknis dan non teknis yang dilakukan review setiap tahun, yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan tugas seluruh Hakim dan pegawai Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Telah dilakukan pengecekan setiap bulannya terhadap penulisan buku-buku register perkara, pembukuan keuangan biaya perkara (pihak ketiga) serta pembukuan keuangan anggaran (DIPA) yang ditandatangani setiap bulannya.
Pelaksanaan aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Versi 3.2.0-5 aplikasi PTSP dan Direktori Putusan telah berjalan baik dan dipantau pelaksanaannya setiap harinya.
Telah dibuat Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 sebagai arah / panduan dalam pelaksanaan tugas dan Fungsinya sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman tingkat pertama.
Realisasi Belanja Negara DIPA 01 (BUA) pada Tahun Anggaran 2019 sebesar 96,49%.
Sedangkan Realisasi belanja Negara DIPA 03 (BADILUM) pada Tahun Anggaran 2019 sebesar 83,21%.
e. Aspek Sarana dan Prasarana
Gedung Sementara kantor Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa telah berganti alamat dari jalan Aer Kabor-kabor Bula Kab. Seram Bagian Timur. Ke Jalan Pendopo –Bula Kab.
Seram Bagian Timur
Tahun 2019 merupakan tahun awal bagi Pengadilan Negeri
Dataran Hunimoa melaksanakan pelayanan kepada masyarakat sesuai tupoksi yang di amanahkan . Selama tahun 2019 PN. Dataran Hunimoa telah melakukan pelayanan perkara pidana dan perdata sebanyak 55 perkara
Yurisdiksi Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa mencakup 15 Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dengan Luas Wilayah mencapai 14.877,771 Km2 dan jumlah penduduknya mencapai lebih dari 110.024 jiwa. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk merupakan faktor Kekuatan/Strenght yang diperoleh oleh Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa untuk dapat memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan secara luas kepada m asyarakat.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dirinci dalam beberapa aspek :
a. Aspek Proses Peradilan
Jaksa Penuntut Umum dan Tahanan datang terlambat yang berimplikasi terhadap terlambatnya pelaksanaan sidang nantinya.
Para pihak datang terlambat yang berimplikasi terhadap terlambatnya pelaksanaan sidang.
Dalam proses mediasi apabila para pihak tidak dapat hadir dalam proses mediasi, maka berdampak akan berkurangnya perdamaian diantara kedua belah pihak.
b. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Masih kurangnya pegawai pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa, akibatnya banyak pegawai yang melakukan tugas rangkap.
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa hanya memiliki 1 orang staff IT, untuk mendukung jalannya modernisasi pengadilan di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa , paling tidak dibutuhkan 3 orang staff IT yang ditempatkan sebagai Admin dan Operator IT di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Jumlah Staff yang ada di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa saat ini masih kurang, baik di Kepaniteraan maupun di Bagian Kesekretariatan. Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa memerlukan tambahan sebanyak minimal 30 orang agar roda administrasi berjalan baik dan lancar sudah tidak ada rangkap jabatan/tugas.
c. Aspek Sarana dan Prasarana
Karena menempati Kantor sementara sehingga terdapat kekurangan Ruangan untuk penyimpanan Arsip Berkas Perkara dan Arsip Umum serta Perpustakaan.
Ruang kerja yang sempit, sehingga kurang dapat memberikan rasa nyaman dalam bekerja.
Jumlah alat pengolah data berupa Komputer ataupun Laptop yang dapat mendukung terlaksananya Informasi Perkara berbasis Teknologi Informasi masih kurang.
Keadadaan kantor yang sering dilanda banjir,
mengakibatkan kenyamanan dan ketenangan bekerja jadi berkurang karena dipenuhi rasa kawatir saat turun hujan .
Mengharpakan bantuan pembangunan gedung kantor sendiri agar dapat menunjang aktifitas perkantoran yang lebih baik.
3. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek:
a) Aspek Proses Peradilan
Adanya website Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara.
Adanya SIPP/CTS website Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa versi 3.2.0-5 yang dapat diakses melalui http://sipp.pn- dataranhnimoa.go.id/ yang tujuannya untuk mempermudah para pencari keadilan mendapatkan informasi.
b) Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya tunjangan kinerja/remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja.
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Ambon maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan.
c) Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan i ndikator kinerja utama (IKU) sebagai pedoman penyusunan standar kinerja individu.
Adanya kegiatan pengawasan secara berkala, baik secara internal oleh masing-masing Hakim Pengawas Bidang pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa maupun pengawasan eksternal dari Pengadilan Tinggi Ambon.
Adanya website Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa yang memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan pengaduan secara online.
d) Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Dukungan dan koordinasi yang baik antara aparatur peradilan secara internal maupun dengan instansi penegak hukum eksternal di wilayah hukum Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
e) Aspek Sarana dan Prasarana
Sudah tersedianya fasilitas teknologi informasi (I.T.) di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa berupa website dan PTSP pada Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
4. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan
sebagaimana yang diharapkan.
a) Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Personil di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa belum seluruhnya menguasai sistem teknologi informasi di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
b) Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Kurangnya jumlah pegawai sehingga adanya pegawai yang merangkap pekerjaan lainnya, yang mana hal itu mempengaruhi tertib administrasi dan manajemen peradilan.
c) Aspek Sarana dan Prasarana
Gedung kantor yang tidak representative mengakibatikan sulitnya penciptaan kenyamanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat . d) Aspek Anggaran
Masih terbatasnya anggaran bagi Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. VIS I
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa termasuk dalam sistem peradilan satu atap (one gate integrated service) dari lingkungan peradilan umum, dan merupakan salah satu dari pengadilan tingkat pertama yang ada di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Ambon, di bawah Mahkamah Agung. Visi Misi Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa mengacu pada Mahkamah Agung selaku pemegang kekuasaan kehakiman yang tertinggi di Republik Indonesia. Visi Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa yang Agung”
B. MIS I
Adapun misi Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa, adalah sebagai berikut:
Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa
Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari Keadilan
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa
Memberikan Aksesbilitas, Informasi dan Transparansi kepada masyarakat.
Adapun motto pengadilan Negeri Dataran Hunimoa adalah
“PENGADILAN NEGERI DATARAN HUNIMOA yang IKHLAS = Integritas, Kualitas, Hemat, Lugas, Amanah, Solusi”.
C. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan dan sasaran strategis merupakan penjabaran dari pernyataan visi yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dengan diformulasikan tujuan strategis, Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya untuk kurun waktu yang telah ditentukan.
1. Tujuan Startegis
Tujuan strategis yang ditetapkan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa adalah sebagai berikut:
1. Pertama, menunjukan INTEGRITAS bekerja, agar pencari keadilan merasa aman, nyaman dan merasa kebutuhannya terpenuhi;
2. Kedua, Mengedepankan KUALITAS dalam pekerjaan maupun pelayanan, agar mampu memerikan kepuasan
bagi masyarakat
3. Ketiga, Mengupayakan pelaksanaan pelayanan bersih dan trasnparan agar tercipta pelayanan yang HEMAT waktu, tenaga dan biaya.
4. Keempat, Penyampaian informasi yang LUGAS agar terwujud visi badan peradilan yakni menjadi salah satu badan peradilan yang agung.
5. Kelima, Bersikap AMANAH agar setiap tugas yang diembankan dapat diselesaikan dengan penuh tanggung jawab.
6. Keenam, mampu menghadirkan SOLUSI dalam setiap permasalah yang dihadapi.
2. Sasaran Strategis
Sasaran yang akan dicapai atau yang ditetapkan dalam rencana strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa adalah :
a) Peningkatan produktifitas penyelesaian perkara.
b) Peningkatan keberterimaan (akseptabilitas) putusan Hakim.
c) Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara.
d) Peningkatan kenyamanan (aksesibilitas) masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) dengan didukung oleh teknologi informasi berbasis website.
e) Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
f) Peningkatan kualitas pengawasan.
Keenam sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dalam Tahun 2020 - 2024.
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan.
Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut:-.
Tabel Indikator Kinerja Utama
NO KINERJA
UTAMA INDIKATOR
KINERJA PENJELASAN PENANGGUN
G JAWAB SUMBER
DATA 1. Terwujudnya
Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan Jumlah Sisa Perkara 100%
Perdata yang Harus Diselesaikan Catatan :
Sisa perkara Perdata adalah perkara perdata yang belum selesai pada tahun sebelumnya.
input adalah jumlah sisa perkara perdata tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
berjalan. output adalah jumlah sisa perkara perdata yang diselesaikan pada tahun berjalan. SE KMA nomor 2
tahun 2014 tentang
penyelesaian perkara di pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat banding pada 4 (empat) lingkungan Peradilan.
2. Persentase Sisa
Perkara Pidana yang
Diselesaikan
Jumlah sisa perkara pidana yang diselesaikan 100%
Jumlah Sisa Perkara Pidana yang harus diselesaikan Catatan :
Sisa perkara pidana adalah perkara pidana yang belum selesai pada tahun sebelumnya.
Input adalah jumlah sisa perkara pidana tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun tahun berjalan. Output adalah jumlah sisa perkara pidana yang diselesaikan pada bulan berjalan. SE KMA nomor 2
tahun 2014 tentang
penyelesaian perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (empat) lingkungan Peradilan.
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3. Persentase
Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu
Jumlah Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu 100%
Jumlah Perkara Perdata yang Diselesaikan Catatan :
Input adalah jumlah perkara perdata yang diselesaikan pada bulan berjalan. Output adalah jumlah perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu pada bulan berjalan. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2
tahun 2014 tentang
penyelesaian perkara di pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding pada 4 (empat) lingkungan peradilan.
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Persentase
perkara pidana yang
diselesaikan tepat waktu
Jumlah Perkara Pidana yang
Diselesaikan Tepat Waktu 100%
Jumlah Perkara Pidana yang Diselesaikan Catatan :
Input adalah jumlah perkara pidana yang diselesaikan pada bulan berjalan. output adalah jumlah perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu pada bulan berjalan. Surat Edaran
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Mahkamah Agung nomor 2
tahun 2014 tentang
penyelesaian perkara di pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding pada 4 (empat) lingkungan peradilan.
5. Persentase
Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding
Jumlah Perkara Diputus yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Banding 100%
Jumlah Perkara Diputus Catatan :
Merupakan persentase jumlah perkara yang diputus dan tidak mengajukan upaya hukum banding. Input adalah jumlah perkara yang putus dalam jangka waktu triwulanan . Output adalah jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dalam jangka waktu triwulanan. Data pada indikator ini diinput dalam jangka waktu triwulan.
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6. Persentase
Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
Jumlah Perkara Yang Tidak
Diajukan Hukum Kasasi 100%
Jumlah Perkara yang Diputus pada tahun berjalan Catatan :
Merupakan persentase jumlah perkara yang diputus dan tidak mengajukan upaya hukum kasasi. Input adalah jumlah perkara yang putus pada tahun berjalan. Output adalah jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun berjalan. Data pada indikator ini diinput dalam jangka waktu tahunan.
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
7. Persentase
perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali
Persentase Perkara yang Diputus yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Peninjauan Kembali 100%
Jumlah Perkara yang Telah Diputus Catatan :
Merupakan persentase jumlah perkara yang diputus dan tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Input adalah jumlah perkara yang putus pada tahun berjalan.
Output adalah jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali pada tahun berjalan. Data pada
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
indikator ini diinput dalam jangka waktu tahunan.
8. Persentase
Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
Jumlah Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan
Diversi 100%
Jumlah Perkara Pidana Anak Catatan :
Perbandingan antara jumlah perkara anak berhasil diselesaikan dengan diversi dengan jumlah perkara pidana anak yang diproses.
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
9. Index Kepuasan
Pencari Keadilan
Jumlah Responden Pencari Keadilan yang Puas Terhadap
Layanan Peradilan 100%
Jumlah Responden Pencari Keadilan Catatan :
Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelengara Pelayanan Publik
Panmud Hukum
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu
Jumlah Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada
Para Pihak tepat waktu 100%
Jumlah Perkara Perdata yang Diputus
Catatan :
Jumlah Salinan putusan yang dikirim kepada para pihak. Surat Edaran Mahkamah Agung No.01 Tahun 2011 tentang perubahan SE MA No. 02 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan
Panitera Pengganti dan Jurusita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
11. Persentase
Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu
Jumlah Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim
kepada Para Pihak Tepat
waktu 100%
Jumlah Perkara Pidana yang Diputus Catatan :
Jumlah Salinan putusan yang dikirim kepada para pihak. Surat Edaran Mahkamah Agung No.01 Tahun 2011 tentang perubahan SE MA No. 02 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan Putusan. - Salinan putusan Perkara Pidana diberikan langsung kepada para Pihak
Panitera Pengganti dan Jurusita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
12. Persentase
Perkara yang Diselesaikan
Jumlah Perkara yang
Diselesaikan Melalui Mediasi 100% Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan
Melalui Mediasi
Jumlah Perkara yang Dilakukan Mediasi Catatan :
Perbandingan antara mediasi yang proses dengan jumlah perkara yang diajukan mediasi.
Laporan Tahunan
13. Persentase
Berkas Perkara yang
Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu
Jumlah Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang Diajukan Secara
Lengkap dan Tepat Waktu 100%
Jumlah Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi
dan PK Catatan :
Perbandingan antara berkas yang diajukan Banding dan Kasasi yang engkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Banding dan Kasasi
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
14. Persentase
Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus
Jumlah Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat
yang dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari
Setelah Putus 100%
Jumlah Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat
Catatan :
Perbandingan amar putusan perkara yang dipublikasikan di wibesite dengan jumlah putusan perkara pada tahun berjalan
Panmud
Hukum Laporan
Bulanan dan Laporan Tahunan
15. Meningkatny a Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Persentase Perkara Prodeo yang
Diselesaikan
Jumlah Perkara Prodeo yang
Diselesaikan 100%
Jumlah Perkara Prodeo Catatan :
Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkara predeo yang masuk
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
16. Persentase
Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan
Jumlah Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung
Pengadilan 100%
Jumlah Perkara yang Harus Diselesaikan di Luar Gedung
Pengadilan Catatan :
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan secara zetting plaat dengan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
17. Persentase
Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum) 100%
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu Catatan :
Perbandingan jumlah pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum dan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
tidak mendapatakan layanan bantuan hukum di Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
18. Meningkatny a Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)
Jumlah Putusan Perkara Perdata yang Ditindak
lanjuti (Dieksekusi)
100%
Jumlah Putusan Perkara Perdata yang sudah BHT dan dimohonkan untuk ditindaklanjuti (Dieksekusi) Catatan :
adalah persentase permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti.
Input adalah jumlah putusan perkara BHT dan dimohonkan untuk dieksekusi pada bulan berjalan. Output adalah jumlah putusan perkara yang telah dieksekusi pada bulan berjalan.
Semakin tinggi persentase permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti maka semakin bagus kinerja pengadilan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
E. PROGRAM DAN KEGIATAN
Empat sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan umum melalui Pengembangan IT.
Program peningkatan manajemen peradilan umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas (rasa nyaman) Masyarakat terhadap peradilan.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan program peningkatan manajemen peradilan umum :
a. Penyelesaian perkara pidana maupun perdata yang terintegrasi dengan system informasi penelusuran perkara (SIPP)
b. Penyelesaian sisa perkara Pidana Maupun Perdata.
c. Penyampaian berkas perkara upaya hukum dilakukan secara lengkap dan tepat waktu.
d. Register dan pendistribusian berkas perkara ke majelis tepat waktu.
e. Publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan perkara melalui pengembangan sarana Tekhnologi Informasi (IT).
f. Pengawasan secara rutin oleh hakim pengawasan bidang.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung Republik Indonesia bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana.
Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dengan focus utama memaksimalkan penggunaan website dalam proses perkara.
Kegiatan pokok antara lain :
Merencanakan RKAKL sesuai dengan kebutuhan nyata Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa.
Mempersiapkan data dukung untuk mendukung usulan pengadaan barang/jasa yang dibutuhkan.
Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan DIPA
Adapun usulan kegiatan yang perlu dilaksanakan diantaranya :
- Pembangunan Gedung dan.
- Pembangunan rumah dinas.
- Pengadaan Alat Pengolah Data berupa Komputer dan Laptop.
- Pengadaan SDM
3. Program Peningkatan Manajemen Paradilan Umum
Program ini dibuat untuk mencapai sasaran strategis pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
a. Mengikut sertakan Pegawai Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa untuk pendidikan dan pelatihan (diklat), baik yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Ambon maupun Mahkamah Agung Republik Indonesia guna meningkatkan kualitas number daya manusianya.
b. Menindaklanjuti pengaduan yang masuk
c. Menindak lanjuti temuan yang masuk dari tim pemeriksa
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Kebijakan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa adalah mendukung program reformasi judicial / pembaharuan peradilan yang dilakukan Mahkamah Agung dapat berjalan seperti yang diharapkan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa menetapkan arah dan strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan Kinerja
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam peningkatan system manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kualitas kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kualitas kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja adalah :
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi.
Pengawasan eksternal dan internal, hal ini dimaksudkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hokum yang akuntabel dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Menguasai standar operasional pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya.
Disamping itu perlu adanya dukungan sarana dan prasarana serta tehnologi informasi yang memadai u ntuk meningkatkan kinerja.
2. Peningkatan kualitas pelayanan public
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlu kebijakan yang memperhatikan hal - hal sebagai berikut:-.
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan, yakni sebagai sarana yang digunakan untuk mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan.
3. Peningkatan manajemen Peradilan Umum
Peningakatan tertib administras perkara
Penyeragaman penyusunan berkas perkara 4. Peningkatan pengukuran kinerja
Sebagaimana ditetapkan dalam Intruksi Nomor 7 tahun 1999 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Rencana strategis ini akan dijadikan dasar pertanggungjawaban pimpin an.
Demikian juga rencana stratejik ini menjadi landasan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (L KjIP)
Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa. Dengan demikian rencana strategis ini merupakan suatu komitmen bersama mengenai hal apa yang harus dicapai oleh Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa di masa mendatang.
Sebagai dasar akuntabilitas (pertanggungjawaban) dan sebagai alat pengendali jalannya organisasi, manajemen Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa melakukan pengukuran kinerja setiap tahunnya. Pengukuran kinerja merupakan evaluasi atas kinerja dengan membandingkan antara rencana atau standar yang ditetapkan pada rencana startegis dengan realisasinya. Dengan perbandingan inilah akan diketahui tingkat capaian kinerja setiap program, beserta tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja di masa-masa mendatang.
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa dilakukan meliputi capaian kinerja atas indikator utama Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa, capaian kinerja atas setiap sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis dan capaian kinerja setiap kegiatan. Pelaporan atas capaian kinerja tersebut selanjutnya akan dituangkan melalui laporan akuntabilitas kinerja.
B A B I V P E N U T U P
Rancangan Rencana strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa tahun 2020 - 2024 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik - titik lemah, peluang maupun tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta out put yang ingin di hasilkan dan output come yang diharapkan.
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa akan senantiasa disempurnakan dari waktu ke waktu dengan demikian rancangan renstra ini bersifat terbuka atas kemungkinan perubahan. Rancangan renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksanaa pegelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan rancangan Renstra ini pula diharapkan setiap unsur di lingkungan Pengadilan Negeri Dataran Hunimoa memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2020 - 2024, sehingga visi dan misi Pengadilan negeri Dataran Hunimoa dapat terwujud dengan baik.
Bula, 3 Januari 2020
Ketua Pengadilan Negeri Dataram Hunimoa
PURWANTO S. ABDULLAH, S.H.,M.H
LAMPIRAN :
1. Matriks Rencana Strategis ( Renstra) Tahun 2020 - 2024
No.
Tujuan
Target
Sasaran Target Strategis
Uraian
Indikator Kinerja Uraian Indikator
Kinerja
2020 2021 2022 2023 2024
Program Kegiatan Indikator
kegiatan Target Rp (000)
2020 2021 2022 2023 2024 1 T e r w u j u d n y a
P r o s e s P e r a d i l a n y a n g P a s t i , T r a n s p a r a n d a n A k u n t a b e l
a . P e r s e n t a s e s i s a p e r k a r a y a n g d i s e l e s a i k a n : - P e r d a t a
- P i d a n a 1 0 0 %
1 0 0 %
T e r w u j u d n y a P r o s e s P e r a d i l a n y a n g P a s t i , T r a n s p a r a n d a n
A k u n t a b e l
a . P e r s e n t a s e s i s a p e r k a r a y a n g
d i s e l e s a i k a n : - P e r d a t a
- P i d a n a 1 0 0 %1 0 0 % 1 0 0 %1 0 0 % 1 0 0 %1 0 0 % 1 0 0 %1 0 0 % 1 0 0 %1 0 0 %
P e n y e l e s a i a n S i s a p e r k a r a t a h u n l a l u d a p a t d i s e l e s a i k a n
p a d a t a h u n
b e r j a l a n
1. ..P e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n t e r h a d a p p e n y e l e s a i a n d a n p e n g a d m i n i s t r a s i a n P e r k a r a o l e h 4 ( e m p a t ) p i l a r s e r t a d i b a n t u H a k i m P e n g a w a s B i d a n g .
2.S K N o m o r : W 2 7 - U 8 / / K P . 0 4 . 0 4 / I / 2 0 1 9 T e n t a n g P e n u n j u k a n T i m M o n i t o r i n g M i n u t a s i P e r k a r a P a d a P e n g a d i l a n N e g e r i D a t a r a n H u n i m o a . S K N o m o r : W 2 7 - U 8 / / K P . 0 1 . 0 3 / I / 2 0 1 9
T e n t a n g P e n u n j u k a n H a k i m P e n g a w a s d a n P e n g a m a t .
T e r s e l e s a i k a n n y a s i s a p e r k a r a T a h u n l a l u p a d a t a h u n b e r j a l a n .
1 0 0 %
b . P e r s e n t a s e p e r k a r a : - P e r d a t a - P i d a n a Y a n g d i s e l e s a i k a n t e p a t w a k t u
9 5 % 9 8 %
b . P e r s e n t a s e p e r k a r a : - P e r d a t a - P i d a n a Y a n g d i s e l e s a i k a n t e p a t
w a k t u
9 5 %
9 8 % 9 5 %
9 8 % 9 5 %
9 8 % 9 5 %
9 8 % 9 5 %
9 8 %
P e n y e l e s a i a n p e r k a r a p a l i n g L a m b a t d a l a m W a k t u 5 ( l i m a ) B u l a n s e s u a i d e n g a n S E M A
N o m o r 2 T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g P e n y e l e s a i a n P e r k a r a d i L i n g k u n g a n T i n g k a t P e r t a m a D a n T i n g k a t b a n d i n g p a d a 4 ( e m p a t ) l i n g k u n g a n p e r a d i l a n
1.P e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n t e r h a d a p p e n y e l e s a i a n d a n p e n g a d m i n i s t r a s i a n P e r k a r a o l e h 4 ( e m p a t ) p i l a r s e r t a d i b a n t u o l e h H a k i m P e n g a w a s B i d a n g . 2 . S K N o m o r :
W 2 7 - U 8 / / K P . 0 4 . 0 4 / I / 2 0 1 9 t e n t a n g P e n u n j u k a n T i m M o n i t o r i n g M i n u t a s i P e r k a r a
P a d a P e n g a d i l a n N e g e r i D a t a r a n H u n i m o a .
S K N o m o r : W 2 7 - U 8 / / K P . 0 1 . 0 3 / I / 2 0 1 9 T e n t a n g P e n u n j u k a n H a k i m P e n g a w a s d a n P e n g a m a t .
P e n y e l e s a i a n P e r k a r a p a l i n g L a m b a t d a l a m W a k t u 5 ( l i m a ) b u l a n s e s u a i d e n g a n S E M A N o m o r 2 T a h u n 2 0 1 4
1 0 0 %
c P e r s e n t a s e P e n u r u n a n s i s a p e r k a r a :
c P e r s e n t a s e p e n u r u n a n p e r k a r a :
M e l a k s a n a k a n S E M A N o m o r 2
T a h u n 2 0 1 4 1 . P e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n t e r h a d a p p e n y e l e s a i a n d a n p e n g a d m i n i s t r a s i a n P e r k a r a o l e h 4 ( e m p a t ) p i l a r s e r t a d i b a n t u o l e h H a k i m P e n g a w a s B i d a n g . 2 . S K N o m o r :
W 2 7 - U 8 / / K P . 0 4 . 0 4 / I / 2 0 1 9
t e n t a n g P e n u n j u k a n T i m M o n i t o r i n g M i n u t a s i P e r k a r a P a d a P e n g a d i l a n N e g e r i D a t a r a n H u n i m o a . 3 . S K N o m o r :
W 2 7 - U 8 / / K P . 0 1 . 0 3 / I / 2 0 1 9 T e n t a n g P e n u n j u k a n H a k i m P e n g a w a s d a n P e n g a m a t .
P e n y e l e s a i a n p e r k a r a p a l i n g l a m b a t d a l a m w a k t u 5 ( l i m a ) b u l a n s e s u a i d e n g a n S E M A N o m o r 2 T a h u n 2 0 1 4
- p e r d a t a a 9 0 % - P e r d a t a 9 0 % 9 0 % 9 0 % 9 0 % 9 0 % t e n t a n g 1 0 0 %
- p i d a n a 9 0 % - P i d a n a 9 0 % 9 0 % 9 0 % 9 0 % 9 0 % P e n y e l e s a i a n
P e r k a r a d i
L i n g k u n g a n T i n g k a t P e r t a m a d a n T i n g k a t B a n d i n g P a d a 4 ( e m p a t ) L i n g k u n g a n P e r a d i l a n
d . P e r s e n t a s e p e r k a r a
y a n g d . P e r s e n t a s e p e r k a r a
y a n g T i d a k M e m b e r i k a n
p u t u s a n s e s u a i M e m b e r i k a n p u t u s a n s e s u a i d e n g a n a s a s - a s a s p u t u s a n
M e m b e r i k a n p u t u s a n s e s u a i M e n g a j u k a n
H u k u m : M e n g a j u k a n U p a y a
H u k u m : d e n g a n a s a s -
a s a s p u t u s a n
y a n g t e r d a p a t d a l a m P a s a l 1 7 8 H I R / 1 9 8 R B G d a n P a s a l 5 0 U U
d e n g a n a s a s - a s a s p u t u s a n 1 0 0 %
- B a n d i n g 9 5 % - B a n d i n g 9 5 % 9 5 % 9 5 % 9 5 % 9 5 % y a n g t e r d a p a t N o . 4 8 T a h u n 2 0 0 9 t e n t a n g y a n g t e r d a p a t
- K a s a s i 9 5 % - K a s a s i 9 5 % 9 5 % 9 5 % 9 5 % 9 5 % d a l a m P a s a l 1 7 8 K e k u a s a a n K e h a k i m a n . d a l a m P a s a l
1 7 8
- P K 9 5 % - P K 9 5 % 9 5 % 9 5 % 9 5 % 9 5 % H I R / 1 9 8 R B G d a n
P a s a l 5 0 U U H I R / 1 9 8 R B G
d a n P a s a l 5 0 U U
N o . 4 8 T a h u n N o . 4 8 T a h u n
2 0 0 9 t e n t a n g 2 0 0 9 t e n t a n g
K e k u a s a a n K e k u a s a a n
K e h a k i m a n . K e h a k i m a n .
e . P e r s e n t a s e p e r k a r a P i d a n a
A n a k y a n g
D i s e l e s a i k a n
d e n g a n D i v e r s i 1 0 0 %
e . P e r s e n t a s e p e r k a r a P i d a n a A n a k D i s e l e s a i k a n d e n g a n D i v e r s i
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
M e l a k s a n a k a n P E R M A N o m o r 4
T a h u n 2 0 1 4
t e n t a n g P e d o m a n P e l a k s a n a a n D i v e r s i d a l a m S i s t e m P e r a d i l a n P i d a n a A n a k .
H a k i m a n a k
M e n g u c a p k a n d i v e r s i d a l a m p e r k a r a p i d a n a a n a k .
M e l a k s a n a k a n P E R M A N o m o r 4 T a h u n 2 0 1 4
1 0 0 %
f . I n d e x r e s p o n d e n p e n c a r i k e a d i l a n y a n g p u a s t e r h a d a p l a y a n a n p e r a d i l a n
7 0 %
f . I n d e x
r e s p o n d e n p e n c a r i k e a d i l a n
y a n g p u a s
t e r h a d a p l a y a n a n p e r a d i l a n
7 0 % 7 0 % 7 0 % 7 0 % 7 0 %
M e l a k s a n a k a n I n d e k K e p u a s a n m a s y a r a k a t s e s u a i d e n g a n P e r a t u r a n M e n t r i P e n d a y a g u n a a n A p a r a t u r N e g a r a d a n R e f o r m a s i d a n B i r o k r a s i N o m o r 1 6 T a h u n
2 0 1 4 t e n t a n g
P e d o m a n S u r v e y K e p u a s a n M a s y a r a k a t t e r h a d a p p e n y e l e n g g a r a a n p e l a y a n a n p u b l i k .
M e l a k s a n a k a n s u r v e y K e p u a s a a n m a s y a r a k a t s e t i a p 6 ( e n a m ) b u l a n s e k a l i .
M e l a k s a n a k a n
S u r v e y I n d e k
K e p u a s a n M a s y a r a k a t P e r a t u r a n M e n t r i P e n d a t a g u n a a n A p a r a t u r N e g e r a D a n R e f o r m a s i
B i r o k r a s i N o m o r
1 6 T a h u n 2 0 1 4
t e n t a n g P e d o m a n S u r v e y K e p u a s a n M a s y a r a k a t t e r h a d a p p e n y e l e n g g a r a a n p e l a y a n a n p u b l i k .
1 0 0 %
2 P e n i n g k a t a n E f e k t i v i t a s P e n g e l o l a a n P e n y e l e s a i a n P e r k a r a
a . P e r s e n t a s e i s i P u t u s a n y a n g d i t e r i m a o l e h p a r a p i h a k
1 0 0 %
P e n i n g k a t a n E f e k t i v i t a s P e n g e l o l a a n P e n y e l e s a i a n P e r k a r a
a . P e r s e n t a s e P u t u s a n y a n g
D i t e r i m a o l e h p a r a
p i h a k t e p a t w a k t u 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
J u r u s i t a d a p a t m e l a k s a n a k a n p e m b e r i t a h u a n / p a n g g i l a n s e c a r a p a t u t
M e m b e r i k a n s o s i a l i s a s i k e p a d a p a r a j u r u s i t a d a n j u r u s i t a p e n g g a n t i
J u r u s i t a d a p a t m e l a k s a n a k a n p e m b e r i t a h u a n / p a n g g i l a n s e c a r a p a t u t
1 0 0 %
b . P e r s e n t a s e P e r k a r a y a n g D i s e l e s a i k a n m e l a l u i M e d i a s i
1 0 0 %
b . P e r s e n t a s e P e r k a r a Y a n g D i s e l e s a i k a n m e l a l u i M e d i a s i
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
M e l a k s a n a k a n
P e r m a N o m o r 1
T a h u n 2 0 1 6
t e n t a n g P r o s e d u r
M e d i a s i d i
P e n g a d i l a n
S e m u a s e n g k e t a p e r d a t a y a n g d i a j u k a n k e P e n g a d i l a n t e r m a s u k p e r k a r a p e r l a w a n a n a t a s p u t u s a n v e r s t e k d a n p e r l a w a n a n p i h a k p e r p e r k a r a m a u p u n p i h a k k e t i g a t e r h a d a p p e l a k s a n a a n p u t u s a n y a n g t e l a h b e r k e k u a t a n h u k u m t e t a p , w a j i b t e r l e b i h d a h u l u d i u p a y a k a n p e n y e l e s a i a n m e l a l u i m e d i a s i .
M e l a k s a n a k a n
P e r m a N o m o r 1
T a h u n 2 0 1 6
t e n t a n g P r o s e d u r
M e d i a s i d i
P e n g a d i l a n
1 0 0 %
c . P e r s e n t a s e b e r k a s p e r k a r a y a n g d i a j u k a n B a n d i n g , K a s a s i d a n P K
s e c r a l e n g k a p d a n t e p a t w a k t u
1 0 0 %
c . P e r s e n t a s e b e r k a s p e r k a r a y a n g d i a j u k a n
B a n d i n g , K a s a s i d a n P K s e c r a l e n g k a p d a n t e p a t w a k t u
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
J u r u s i t a d a p a t m e l a k s a n a k a n p e m b e r i t a h u a n / p a n g g i l a n s e c a r a p a t u t
M e m b e r i k a n s o s i a l i s a s i k e p a d a p a r a j u r u s i t a d a n j u r u s i t a p e n g g a n t i
J u r u s i t a d a p a t m e l a k s a n a k a n p e m b e r i t a h u a n p a n g g i l a n s e c a r a p a t u t
1 0 0 %
d . P e r s e n t a s e p u t u s a n p e r k a r a y a n g m e n a r i k p e r h a t i a n m a s y a r a k a t y a n g d a p a t d i a k s e s s e c a r a o n l i n e d a l a m w a k t u 1 h a r i
s e t e l a h d i p u t u s N / a
d . P e r s e n t a s e p u t u s a n p e r k a r a y a n g m e n a r i k
p e r h a t i a n m a s y a r a k a t d a p a t d i a k s e s s e c a r a
o n l i n e d a l a m w a k t u 1 h a r i s e t e l a h d i p u t u s
N / a N / a N / a N / a N / a - -
3 M e n i n g k a t n y a A k s e s P e r a d i l a n B a g i M a s y a r a k a t M i s k i n d a n T e r p i n g g i r k a n
a . P e r s e n t a s e P e r k a r a P r o d e o y a n g d i s e l e s a i k a n
1 0 0 %
a . P e r s e n t a s e P e r k a r a P r o d e o y a n g
d i s e l e s a i k a n
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
M e l a k s a n a k a n S E M A N o m o r 1 0 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g
P e d o m a n P e m b e r i a n B a n t u a n H u k u m
M e m b e r i k a n l a y a n a n p e r a d i l a n s e c a r a
g r a t i s u n t u k
m a s y a r a k a t y a n g t i d a k m a m p u .
M e l a k s a n a k a n S E M A N o m o r 1 0 T a h u n
2 0 1 0 t e n t a n g
P e d o m a n P e m b e r i a n B a n t u a n H u k u m
1 0 0 %
P e r s e n t a s e P e r k a r a y a n g d i s e l e s a i k a n d i l u a r g e d u n g P e n g a d i l a n
-
b . P e r s e n t a s e P e r k a r a y a n g d i s e l e s a i k a n d i
l u a r G e d u n g P e n g a d i l a n
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
- - - -
c . P e r s e n t a s e P e n c a r i K e a d i l a n G o l o n g a n T e r t e n t u y a n g M e n d a p a L a y a n a n
B a n t u a n H u k u m
( P o s b a k u m ) 1 0 0 %
c ... P e r s e n t a s e P e n c a r i K e a d i l a n G o l o n g a n T e r t e n t u y a n g M e n d a p a t L a y a n a n B a n t u a n H u k u m ( P o s b a k u m )
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
M e l a k s a n a k a n S E M A N o m o r 1 0 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g
P e d o m a n P e m b e r i a n B a n t u a n H u k u m
L a y a n a n P o s b a k u m M e l a k s a n a k a n S E M A N o m o r 1 0 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g
P e d o m a n P e m b e r i a n B a n t u a n H u k u m
1 0 0 %
4
P e r s e n t a s e P u t u s a n P e r k a r a P e r d a t a d a n T U N y a n g ( d i e k s e k u s i ) d i t i n d a k l a n j u t i
1 0 0 %
M e n i n g k a t n y a K e p a t u h a n T e r h a d a p P u t u s a n P e n g a d i l a n
P e r s e n t a s e P u t u s a n P e r k a r a P e r d a t a d a n
T U N
y a n g d i t i n d a k l a n j u t i ( d i e k s e k u s i )
1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 % 1 0 0 %
M e l a k s a n a k a n E k s e k u s i s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n y a n g b e r l a k u .
M e l a k s a n a k a n e k s e k u s i s e s u a i D e n g a n p e r a t u r a n y a n g b e r l a k u .
M e l a k s a n a k a n E k s e k u s i s e s u a i d e n g a n p e r a t u r a n y a n g b e r l a k u .
1 0 0 %