• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Ketua Pengadilan Negeri Bireuen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Ketua Pengadilan Negeri Bireuen"

Copied!
242
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya maka Laporan Kinerja (LKjIP) Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2021 ini dapat tersusun tepat waktu sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi.

LKjIP Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2021 merupakan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan LKJiP ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai capaian target dan realisasi kinerja kepada pemberi mandat dalam menggambarkan tingkat keberhasilan dan/atau kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Diharapkan bahwa laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi untuk perbaikan kinerja organisasi secara berkesinambungan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2021. Kami menyadari bahwa laporan kinerja ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan saran maupun kritik dari berbagai pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Ketua Pengadilan Negeri Bireuen

ROSNAINAH, S.H., M.H.

NIP. 197708292001122003

(3)

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2021 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2021. Target kinerja yang harus dicapai Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2021 adalah penjabaran dari visi, misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021. Substansi penyusunan LKjIP didasarkan pada hasil- hasil capaian terhadap target indikator kinerja pada Pengadilan Negeri Bireuen.

Pengadilan Negeri Bireuen telah menetapkan 4 Sasaran Strategis yang akan dicapai pada tahun 2021 sebagaimana tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahunan 2021. Sasaran strategis tersebut diukur berdasarkan 27 Indikator Kinerja sebagaimana tercantum dalam Reviu Penetapan Indikator Kinerja Utama.

Capaian kinerja indikator kinerja utama pada setiap sasaran strategis pada Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2021 dapat dilihat dalam tabel berikut : No. Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target

%

Realisasi

%

Capaian

% 1. Terwujudnya

Proses

Peradilan yang Pasti,

Transparan dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

100 100 100

Persentase sisa perkara Perdata Khusus yang diselesaikan

0 0 0

Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan

100 100 100

Persentase Sisa Perkara Pidana Khusus yang Diselesaikan

100 100 100

Persentase Perkara 93 99 106

(4)

iii Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu

Persentase Perkara Perdata Khusus yang diselesaikan Tepat Waktu

0 0 0

Persentase perkara pidana yang

diselesaikan tepat waktu

100 100 100

Persentase perkara Pidana Khusus yang Diselesaikan Tepat Waktu

100 100 100

Persentase penurunan sisa perkara Perdata

20 57 285

Persentase penurunan sisa perkara Perdata Khusus

0 0 0

Persentase penurunan sisa perkara Pidana

20 50 250

Persentase penurunan sisa perkara Pidana Khusus

20 0 0

Persentase Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Banding

90 86 95

Persentase Perkara Yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

95 93 97

(5)

iv Persentase perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

95 99 104

Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

1 0 0

Index Kepuasan Pencari Keadilan

88 94 106

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 1 110%

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100 100 100

Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100 100 100

Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi

1 0 0

Persentase Berkas Perkara yang

Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

50 100 200

Persentase Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat

100 100 100

(6)

v yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 2 100%

3. Meningkatnya Akses

Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Persentase Perkara Prodeo yang

Diselesaikan

0 0 0

Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung

Pengadilan

0 0 0

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

100 100 100

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 3 100%

4. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti

(Dieksekusi)

50 100 200

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 4 200%

Secara umum, hasil capaian kinerja sasaran strategis pada tahun 2021 telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2022. Adapun alasan utama yang menunjang tercapainya kinerja diantaranya adalah seluruh aparatur Pengadilan Negeri Bireuen telah bekerja sesuai dengan SOP, telah melaksanakan program one day minute dan one dya publish, Monitoring dan Evaluasi secara berkala tetap dilaksanakan terhadap sisa perkara, perkara yang sedang berjalan, penyelesaian perkara tepat waktu, administrasi perkara yang mengajukan

(7)

vi

upaya hukum dan pengiriman salinan putusan kepada para pihak, serta melaksanakan rapat-rapat lainnya yang di anggap perlu agar tidak ada tunggakan pekerjaan yang dapat berpengaruh terhadap capaian kinerja.

(8)

vii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ringkasan Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Grafik ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kedudukan, Wewenang dan Fungsi ... 2

C. Struktur Organisasi ... 5

D. Sistematika Penyajian ... 13

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 15

A. Rencana Strategis 2020-2024 ... 15

 Visi ... 15

 Misi ... 16

 Tujuan ... 16

 Sasaran Strategis ... 17

 Program Utama dan Kegiatan Pokok ... 17

 Indikator Kinerja Utama ... 19

B. Rencana Kinerja Tahun 2021 ... 23

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 ... 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2021 ... 26

A. Capaian Kinerja Tahun 2021 ... 26

B. Realisasi Anggaran Tahun 2021 ... 81

BAB IV PENUTUP ... 88 DAFTAR LAMPIRAN

(9)

viii DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

Tabel 1 Hubungan kausalitas antara Tujuan, Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama, dan Program Anggaran ... 20 Tabel 2 Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2021 ... 24 Tabel 3 Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2021 ... 26 Tabel 4 Hasil Pencapaian pada Sasaran Strategis Terwujudnya

Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel .. 29 Tabel 5 Sisa perkara perdata selesai tahun 2021... 30 Tabel 6 Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan

tahun 2018-2021 ... 31 Tabel 7 Sisa perkara pidana selesai tahun 2021 ... 33 Tabel 8 Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan

tahun 2018-2021 ... 33 Tabel 9 Sisa perkara pidana khusus selesai tahun 2021 ... 35 Tabel 10 Persentase sisa perkara pidana khusus yang

diselesaikan tahun 2018-2021 ... 35 Tabel 11 Persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat

waktu tahun 2021 ... 37 Tabel 12 Persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat

waktu tahun 2018-2021 ... 38 Tabel 13 Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat

waktu tahun 2021 ... 40 Tabel 14 Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat

waktu tahun 2018-2021 ... 40 Tabel 15 Persentase perkara pidana khusus yang diselesaikan

tepat waktu tahun 2021... 42 Tabel 16 Persentase perkara pidana khusus yang diselesaikan

tepat waktu tahun 2018-2021 ... 43 Tabel 17 Sisa perkara perdata tahun 2020-2021 ... 44

(10)

ix

Tabel 18 Persentase penurunan sisa perkara perdata

tahun 2018-2021 ... 45 Tabel 19 Sisa perkara pidana tahun 2020-2021 ... 46 Tabel 20 Pencapaian penurunan sisa perkara pidana

tahun 2018-2021 ... 47 Tabel 21 Sisa perkara pidana khusus tahun 2020-2021 ... 49 Tabel 22 Persentase penurunan sisa perkara pidana khusus

tahun 2018-2021 ... 49 Tabel 23 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

banding tahun 2021 ... 50 Tabel 24 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum banding tahun 2018-2021 ... 51 Tabel 25 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi tahun 2021 ... 53 Tabel 26 Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum kasasi tahun 2018-2021 ... 53 Tabel 27 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

PK tahun 2021 ... 55 Tabel 28 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum PK tahun 2018-2021 ... 56 Tabel 29 Perkara pidana anak diselesaikan dengan diversi

tahun 2021 ... 58 Tabel 30 Persentase perkara pidana anak yang

diselesaikan dengan diversi tahun 2018-2021 ... 58 Tabel 31 Hasil survei kepuasan masyarakat tahun 2021 ... 60 Tabel 32 Hasil survei kepuasan masyarakat tahun 2018-2021 ... 60 Tabel 33 Hasil Pencapaian pada Sasaran Strategis Peningkatan

Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ... 61 Tabel 34 salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada

para pihak tepat waktu tahun 2021 ... 62 Tabel 35 salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada

para pihak tepat waktu tahun 2018-2021 ... 63 Tabel 36 salinan putusan perkara pidana yang dikirim kepada

para pihak tepat waktu tahun 2021 ... 64

(11)

x

Tabel 37 salinan putusan perkara pidana yang dikirim kepada

para pihak tepat waktu tahun 2018-2021 ... 65 Tabel 38 perkara yang diselesaikan melalui mediasi tahun 2021 ... 67 Tabel 39 perkara yang diselesaikan melalui mediasi

tahun 2018-2021 ... 68 Tabel 40 Berkas perkara banding, kasasi, PK yang Diajukan

secara lengkap dan tepat waktu tahun 2021 ... 69 Tabel 41 Berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK

secara lengkap dan tepat waktu tahun 2018 - 2021 ... 70 Tabel 42 Penginputan perkara pada SIPP tahun 2021 ... 72 Tabel 43 Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara

online dalam waktu 1 hari setelah putus

tahun 2018-2021 ... 72 Tabel 44 Hasil Pencapaian pada Sasaran Stategis Meningkatnya

Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan

Terpinggirkan ... 74 Tabel 45 Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Tahun 2016-2021 ... 75 Tabel 46 Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan tahun 2016-2021 ... 76 Tabel 47 Pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat

layanan bantuan hukum tahun 2021 ... 77 Tabel 48 Pelayanan posbakum Tahun 2018-2021 ... 78 Tabel 49 Hasil Pencapaian pada Sasaran Strategis Meningkatnya

Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan ... 79 Tabel 50 Jumlah putusan perkara perdata yang sudah bht

dan dimohonkan untuk ditindaklanjuti (Dieksekusi) ... 79 Tabel 51 Jumlah putusan perkara perdata yang sudah bht dan

dimohonkan untuk ditindaklanjuti (Dieksekusi)

tahun 2018-2021 ... 80 Tabel 52 Realisasi anggaran belanja DIPA 01 Tahun 2021 ... 82 Tabel 53 Realisasi belanja pegawai tahun anggaran 2021 ... 82 Tabel 54 Realisasi belanja barang operasional dan

pemeliharaan kantor tahun anggaran 2021 ... 83

(12)

xi

Tabel 55 Realisasi belanja barang non operasional tahun

anggaran 2021 ... 84

Tabel 56 Realisasi belanja modal tahun anggaran 2021 ... 84

Tabel 57 Realisasi anggaran belanja dipa 03 Tahun 2021 ... 84

Tabel 58 Realisasi anggaran belanja barang DIPA 03 tahun 2021 ... 85

Tabel 59 Realisasi Anggaran DIPA 01 Tahun 2021 Menurut Sasaran Strategis ... 85

Tabel 60 Realisasi Anggaran DIPA 03 Tahun 2021 Menurut Sasaran Strategis ... 86

Tabel 61 Realisasi Anggaran DIPA 01 Tahun 2018-2021 ... 86

Tabel 62 Realisasi Anggaran DIPA 03 Tahun 2018-2021 ... 86

Tabel 63 Data Pembiayaan Dari Pihak Ketiga Tahun 2021 ... 87

(13)

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Hal

Grafik 1 Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan

tahun 2018-2021 ... 31 Grafik 2 Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan

tahun 2018-2021 ... 34 Grafik 3 Persentase perkara pidana khusus yang diselesaikan

tahun 2018-2021 ... 36 Grafik 4 Persentase perkara perdata yang diselesaikan

Tepat Waktu tahun 2018-2021 ... 38 Grafik 5 Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

tahun 2018-2021 ... 41 Grafik 6 Persentase perkara pidana khusus yang diselesaikan

tepat waktu tahun 2018-2021 ... 43 Grafik 7 Persentase penurunan sisa perkara perdata

tahun 2018-2021 ... 45 Grafik 8 Persentase penurunan sisa perkara pidana

tahun 2018-2021 ... 47 Grafik 9 Persentase penurunan sisa perkara pidana khusus

tahun 2018-2021 ... 49 Grafik 10 Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum banding tahun 2018-2021 ... 52 Grafik 11 Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum kasasi tahun 2018-2021 ... 54 Grafik 12 Persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum PK tahun 2018-2021 ... 56 Grafik 13 Persentase perkara anak yang diselesaikan

dengan diversi tahun 2018-2021 ... 59 Grafik 14 Hasil survei kepuasan masyarakat tahun 2018-2021 ... 60 Grafik 15 Salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada

para pihak tepat waktu tahun 2018-2021 ... 63 Grafik 16 Salinan putusan perkara pidana yang dikirim kepada

para pihak tepat waktu tahun 2018-2021 ... 65

(14)

xiii

Grafik 17 Perkara yang diselesaikan melalui mediasi

tahun 2018-2021 ... 68 Grafik 18 Berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK

secara lengkap dan tepat waktu tahun 2018 - 2021 ... 70 Grafik 19 Persentase putusan perkara yang dapat diakses

Secara online dalam waktu 1 hari setelah putus

tahun 2018-2021 ... 73 Grafik 20 Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

tahun 2016-2021 ... 75 Grafik 21 Persentase perkara yang diselesaikan di luar

gedung pengadilan tahun 2016-2021 ... 76 Grafik 22 Pelayanan Posbakum Tahun 2018-2021 ... 78 Grafik 23 Jumlah putusan perkara perdata yang sudah bht dan

dimohonkan untuk ditindaklanjuti (Dieksekusi)

tahun 2018-2021 ... 80 Grafik 24 Realisasi Anggaran Belanja DIPA 01 Tahun 2021 ... 82 Grafik 25 Realisasi Anggaran Belanja DIPA 03 Tahun 2021 ... 85

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II merupakan Peradilan Tingkat Pertama yang berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai salah satu penyelenggara penegakan hukum di Indonesia, dalam hal ini Pengadilan Negeri Bireuen Klas II terkait birokrasi penyelenggara kekuasaan kehakiman. Sebagai unit kerja yang berada dibawah Mahkamah Agung RI secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi Negara/Kepemerintahan sesuai dengan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dan instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan sumber dana serta kewenangan yang ada dipercayakan kepada publik.

Sejalan dengan perkembangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menghendaki adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaran negara di Indonesia, maka dalam rangka merespon adanya tuntutan masyarakat terhadap akses keadilan (acces to justice) yang lebih adil dan berkepastian, serta pelayanan hukum (legal services) yang lebih efisien dan terbuka, Mahkamah Agung RI sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman yang tertinggi telah menerbitkan Cetak Biru (Blue Print) Pembaruan Peradilan 2010-2035 yang merupakan penyempurnaan dari Cetak Biru yang sebelumnya diterbitkan pada tahun 2003.

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II sebagai bagian dari unit kerja penyelenggara kekuasaan kehakiman di bawah naungan Mahkamah Agung RI dalam rangka memenuhi kewajiban akuntabilitas kinerja lembaga peradilan menindaklanjuti Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 3112/SEK/

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 2

OT.01.1/12/2021 tertanggal 13 Desember 2021 perihal Penyampaian Dokumen Sakip.

LKjIP Pengadilan Negeri Bireuen Klas II ini merupakan gambaran tentang kinerja yang telah berhasil dicapai maupun yang belum berhasil tercapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam tahun 2021, serta kendala yang dihadapi dengan Iangkah antisipasi yang perlu diambil.

Disamping itu LKjIP ini merupakan bentuk pertanggungjawaban anggaran yang telah dialokasikan bagi kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam Tahun Anggaran 2021.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (LKjIP) Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2021 bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kinerja yang dicapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen sebagaimana tertuang dalam amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Selain memberikan informasi kinerja kepada publik, laporan ini menjadi feedback bagi Pengadilan Negeri Bireuen untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya secara berkelanjutan.

Penyusunan LKjIP Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2021 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk mengukur tingkat pelaksanaan akuntabilitas kinerja organisasi. Sebagai media hubungan kerja organisasi, laporan ini memuat informasi dan data yang telah diolah, meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggung jawab (responsibilitas) atas pemberian mandat, delegasi wewenang ataupun amanah, terkait dengan berbagai sumber daya yang digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Hasilnya diharapkan dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran Pengadilan Negeri Bireuen dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Dengan demikian program di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif,efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1969, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 dan terakhir

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 3

Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pengadilann Negeri Bireuen sebagai lembaga peradilan dan pelaksana kekuasaan kehakiman di bawah Mahkamah Agung mempunyai kedudukan yang cukup kuat dengan Tugas Pokok dan Fungsi yang telah disebutkan dalam perundang-undangan tersebut. Untuk itu dapat diuraikan hal-hal tersebut sebagai berikut :

1. Kedudukan Pengadilan Negeri Bireuen

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dengan merujuk ketentuan Pasal 2, Pasal 3 ayat (1) huruf a dan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum yang telah diubah dan diganti dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009, berkedudukan di Kabupaten Bireuen yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya dalam daerah hukumnya yang meliputi seluruh wilayah Kabupaten Bireuen. Jika dilihat dari struktur organisasi peradilan di Indonesia, Pengadilan Negeri Bireuen Klas II merupakan pengadilan tingkat pertama dalam lingkungan peradilan umum berada di bawah Pengadilan Tinggi Banda Aceh sebagai peradilan tingkat banding sekaligus kawal depan bagi Mahkamah Agung RI yang merupakan peradilan tertinggi bagi seluruh lingkungan peradilan di Indonesia.

2. Tugas dan Wewenang Pengadilan Negeri Bireuen

Pengadilan Negeri Bireuen Klas II sebagai lembaga peradilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman (yudikatif) dalam wilayah hukum Kabupaten Bireuen, mempunyai tugas dan wewenang menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara yang diajukan di tingkat pertama baik perkara pidana maupun perkara perdata sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dan telah direvisi oleh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, serta diperbaiki kembali melalui Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Justifikasi tersebut juga termuat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Jo Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung dan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2004 Jo Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 4

tentang Peradilan Umum.

3. Fungsi Pengadilan Negeri Bireuen

Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Bireuen Klas II antara lain :

 Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama.

 Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi perencanaan/teknologi informasi, umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.

 Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan.

 Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta.

 Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (perencanaan/

teknologi informasi/pelaporan, kepegawaian /organisasi/ tatalaksanan, dan keuangan / umum/perlengakapan).

 Fungsi Lainnya, antara lain melaksanakan Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 5

C. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015, maka Pengadilan Negeri Bireuen Klas II memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Adapun rincian tugas pokok dan fungsi setiap unsur dari struktur organisasi peradilan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 serta Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan (selanjutnya disingkat PERMA Nomor 7 Tahun 2015), dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ketua

Tugas pokok Ketua Pengadilan adalah sebagai pimpinan Pengadilan yang bertanggungjawab atas terselenggaranya organisasi peradilan dalam daerah hukumnya.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Ketua Pengadilan menyelenggarakan fungsi :

 Pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan dengan dibantu oleh seorang Wakil Ketua (Pasal 11 Undang-Undang Nomor 2 Tahun

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 6

1986 tentang Peradilan Umum);

 Pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita agar peradilan dapat diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dengan memberikan petunjuk, teguran, dan peringatan yang dipandang perlu tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara (Pasal 53 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum);

 Bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi perkara di Pengadilan dengan mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan semua berkas perkara, dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis Hakim/Hakim untuk diselesaikan (Pasal 55, 56 dan 57 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum);

2. Wakil Ketua

Wakil Ketua adalah unsur pimpinan yang mendampingi Ketua dengan tugas pokok melaksanakan tugas Ketua apabila berhalangan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Wakil Ketua menyelenggarakan fungsi :

 Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua Pengadilan kepadanya;

 Koordinator Pengawasan untuk melakukan penilaian apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Ketua.

3. Hakim

Tugas pokok Hakim adalah menerima, memeriksa dan memutus perkara yang dibagikan kepadanya, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua berkaitan dengan penyelenggaran fungsi pembinaan dan pengawasan sebagai Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 7

4. Kepaniteraan

Berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan diganti dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 juncto Pasal 71 dan 73 PERMA Nomor 7 Tahun 2015, Kepaniteraan melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Susunan organisasi kepaniteraan tersebut dipimpin oleh seorang Panitera dengan dibantu oleh :

 Panitera Muda Perdata;

 Panitera Muda Pidana;

 Panitera Muda Khusus; dan

 Panitera Muda Hukum.

Disamping itu berdasarkan Pasal 431 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 terdapat pula Kelompok Jabatan Fungsional Kepaniteraan terdiri atas :

 Panitera Pengganti;

 Jurusita; dan

 Pranata Peradilan.

a. Panitera

Tugas pokok Panitera adalah melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat- surat yang berkaitan dengan perkara (Pasal 74 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera berdasarkan ketentuan Pasal 75 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;

- Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;

- Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;

- Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;

- Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi perkara pelaksanaan administrasi

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 8

keuangan yang berasal dari APBN dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;

- Pelaksanaan mediasi;

- Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan

- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.

b. Panitera Muda Perdata

Tugas pokok Panitera Muda Perdata adalah melaksanakan administrasi perkara di bidang perdata (Pasal 76 PERMA Nomor 7 Tahun 2015). Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera Muda Perdata berdasarkan ketentuan Pasal 77 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata;

- Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;

- Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan;

- Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

- Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir;

- Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali kepada para pihak;

- Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali;

- Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung Republik Indonesia;

- Pelaksanaan penerimaan konsinyasi;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 9

- Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;

- Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum;

- Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan - Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

c. Panitera Muda Pidana

Tugas pokok Panitera Muda Pidana adalah melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana (Pasal 78 PERMA Nomor 7 Tahun 2015). Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera Muda Pidana berdasarkan ketentuan Pasal 79 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana;

- Pelaksanaan registrasi perkara pidana;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada termohon;

- Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan;

- Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan dari penyidik;

- Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

- Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak hadir pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali kepada para pihak;

- Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali;

- Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 10

penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa;

- Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;

- Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;

- Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum;

- Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan - Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

d. Panitera Muda Hukum

Tugas pokok Panitera Muda Hukum adalah melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan (Pasal 83 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Panitera Muda Hukum berdasarkan ketentuan Pasal 84 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;

- Pelaksanaan penyajian statistik perkara;

- Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;

- Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;

- Pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara;

- Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan dengan transparansi perkara;

- Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat; dan

- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

e. Panitera Pengganti

Panitera Pengganti bertugas memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan (Pasal 432 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 11

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Panitera Pengganti berdasarkan ketentuan Pasal 433 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan;

- Pelaksanaan pencatatan proses persidangan;

- Pelaksanaan penyusunan berita acara persidangan;

- Pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis / berurutan;

- Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara diputus dan diminutasi; dan

- Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada Panitera Muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum.

f. Jurusita

Jurusita bertugas memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap pada pengadilan tingkat pertama (Pasal 434 PERMA Nomor 7 Tahun 2015). Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Panitera Pengganti berdasarkan ketentuan Pasal 435 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan pemanggilan kepada para pihak;

- Pelaksanaan pemberitahuan sita dan eksekusi kepada para pihak;

- Pelaksanaan persiapan sita dan eksekusi;

- Pelaksanaan sita dan eksekusi dan penyusunan berita acara ; dan - Pelaksanaan penyerahan berita acara sita dan eksekusi kepada para

pihak terkait;

g. Pranata Peradilan

Pranata Peradilan bertugas memberikan dukungan atas terselenggaranya proses administrasi perkara (Pasal 436 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Pranata Peradilan berdasarkan ketentuan Pasal 437 PERMA Nomor 7 Tahun 2015

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 12

menyelenggarakan fungsi :

- Pelaksanaan administrasi perkara pada Meja I;

- Pelaksanaan administrasi perkara pada Meja II; dan - Pelaksanaan administrasi perkara pada Meja III;

5. Kesekretariatan

Berdasarkan ketentuan Pasal 287 dan Pasal 289 PERMA Nomor 7 Tahun 2015, Kesekretariatan mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan pengadilan.

Susunan organisasi Kesekretariatan tersebut dipimpin oleh seorang Sekretaris yang membawahi Sub Bagian Kesekretariatan yang terdiri atas : - Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan;

- Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana;

- Sub Bagian Umum dan Keuangan;

Disamping itu berdasarkan Pasal 438 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 terdapat pula Kelompok Jabatan Fungsional Kesekretariatan yang terdiri atas Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang tugas keahliannya (Bendahara, Arsiparis, Pustakawan, dan Pranata Komputer) dengan jumlah yang ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, serta dengan jenis dan jenjang jabatan yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

a. Sekretaris

Tugas pokok Sekretaris adalah melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Bireuen Klas II.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Sekretaris berdasarkan ketentuan Pasal 288 PERMA Nomor 7 Tahun 2015 menyelenggarakan fungsi :

- Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;

- Pelaksanaan urusan kepegawaian;

- Pelaksanaan urusan keuangan; penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 13

- Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;

- Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan; dan

- Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Bireuen Klas II.

b. Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi, dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan (Pasal 290 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

c. Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana (Pasal 291 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

d. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan (Pasal 292 PERMA Nomor 7 Tahun 2015).

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini dijelaskan secara singkat latar belakang, kedudukan, tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada Bab ini disajikan secara ringkas rencana strategis Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020-2024 dan Penetapan Kinerja 2021.

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 2021

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran Tahun 2021

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada Bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 15

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2020-2024

Salah satu upaya untuk menegakkan supremasi hukum dan HAM adalah melalui penegakan sistem hukum nasional melalui penyelenggaraan peradilan yang bersih, jujur, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai keinginan tersebut perlu adanya suatu rencana strategis di Pengadilan Negeri Bireuen Klas II yang berfokus pada pelaksanaan peradilan tingkat pertama secara efektif sesuai tuntutan perkembangan zaman yang semakin hari semakin kompleks sehingga terbentuk suatu manajemen peradilan yang baik yang dapat mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II selama kurun waktu satu sampai 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis Pengadilan Negeri pada pokoknya berisikan hal-hal sebagaimana diuraikan di bawah ini.

1. Visi

Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan.

Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Pengadilan Negeri Bireuen Klas II. Visi Pengadilan Negeri Bireuen mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI, yaitu :

“Terwujudnya Pengadilan Negeri Bireuen yang Agung”

Mengutip pengertian Agung dalam dokumen Renstra Mahkamah Agung RI, maka Agung disini menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran.

Sehingga visi Pengadilan Negeri Bireuen Klas II adalah ingin mewujudkan badan peradilan tingkat pertama yang dihormati dan disegani lantaran dikelola oleh aparatur peradilan yang memiliki kemuliaan dan

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 16

kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu menyelesaikan perkara guna mewujudkan rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Bireuen Klas II menetapkan misi yang menggambarkan hal-hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Bireuen;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Bireuen;

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Bireuen;

Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan yang mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dan rencana strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, beribawa dan dihormati serta tegaknya supremasi hukum serta meningkatnya kepercayaan publik kepada lembaga peradilan. Dalam menjalankan visi dan misi, Pengadilan Negeri Bireuen juga memiliki moto yaitu “PRIMA” yang memiliki arti yaitu suatu keyakinan bahwa Pengadilan Negeri Bireuen Klas II akan memberikan pelayanan secara maksimal dan memuaskan bagi masyarakat pencari keadilan, PRIMA juga dimaknai merupakan singkatan dari Profesional, Ramah, Informatif, Melayani dan Akuntabel.

3. Tujuan

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, selanjutnya dirumuskan tujuan strategis Pengadilan Negeri Bireuen Klas II.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Penetapan tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Bireuen.

Tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Negeri Bireuen adalah sebagai berikut :

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 17

1. Terwujudnya Kepercayaan Publik atas Layanan Peradilan.

2. Terwujudnya dukungan pelaksanaan tugas Mahkamah Agung RI (hanya untuk internal di lingkungan Mahkamah Agung).

4. Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 Tujuan tersebut akan dapat dengan mudah tercapai dengan tercapainya sasaran yang telah dijabarkan tersebut. Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Bireuen adalah sebagai berikut :

1) Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel 2) Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

3) Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

4) Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.

5. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Empat sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Bireuen Klas II untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Program Penegakan dan Pelayanan Hukum

Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan.

Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dalam pelaksanaan Program Penegakan dan Pelayanan Hukum adalah:

1) Pelaksanaan penyelesaian sisa perkara pidana dan perkara perdata.

2) Pelaksanaan penyelesaian perkara pidana dan perdata tepat waktu.

3) Peningkatan penurunan sisa perkara pidana dan perdata.

4) Register dan pendistribusian berkas perkara kepada majelis hakim secara lengkap dan tepat waktu.

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 18

5) Pemberkasan perkara yang melakukan upaya hukum secara lengkap dan tepat waktu.

6) Peningkatan Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

7) Publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan perkara.

8) Pelaksanaan upaya mediasi.

9) Pelaksanaan pencatatan, pengarsipan, minutasi dan register secara baik.

10) Pelaksanaan penyampaian relaas, salinan putusan/ penetapan dan delegasi.

11) Pelaksanaan penyitaan tepat waktu.

12) Menindaklanjuti permohonan eksekusi.

13) Pelaksanaan transparansi biaya perkara.

14) Pemeriksaan dan penyempurnaan berkas perkara.

15) Memberikan layanan berupa posyankum kepada orang yang membutuhkan bantuan hukum.

b. Program Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi

Program Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1) Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.

2) Tindak lanjut pengaduan yang masuk.

3) Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.

4) Pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5) Pembinaan dan pengawasan (internal dan eksternal).

6) Pelaksanaan dan pemeliharaan (Operasional perkantoran).

7) Pelaksanaan konsolidasi organisasi.

8) Pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan SDM.

9) Pelaksanaan pemantapan perencanaan.

10) Pelaksanaan koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi.

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 19

11) Pelaksanaan tertib administrasi kepegawaian, keuangan dan umum.

12) Pelaksanaan akuntabilitas pelayanan publik.

c. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung

Program Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung adalah kegiatan pengadaan sarana dan prasarana untuk memenuhi belanja modal dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Bireuen. Program ini untuk mencapai outcome atau hasil yaitu meningkatkan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mewujudkan layanan prima peradilan dengan indikator kinerja programnya adalah terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendukung pelayanaan peradilan sedangkan kegiatannya adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Mahkamah Agung.

6. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan dengan memilih indikator - indikator kinerja yang ada dalam Renstra Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020 - 2024 yang memiliki fokus pada core bussines (tugas utama) peradilan, sedangkan yang fokusnya pada internal bussines, seperti pada sasaran strategis, yaitu terwujudnya peningkatan kinerja manajemen internal dalam rangka pelaksanaan tugas peradilan tidak dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama.

Pengadilan Negeri Bireuen telah menetapkan dan me-reviu kembali Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Bireuen No. : 03/KPN Bir/SK/I/2022, tanggal 12 Januari 2022 (sebagaimana terlampir pada lampiran 3).

Untuk memudahkan dalam pengukuran keberhasilan dan menjelaskan hubungan kausalitas antara Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Program Anggaran selama tahun 2020-2024 dapat dideskripsikan sebagai berikut:

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 20

Tabel 1. Hubungan kausalitas antara Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Program Anggaran

No. Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

1. Terwujudnya

kepercayaan publik atas layanan peradilan

Terwujudnya proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara perdata yang diselesaikan

Program Penegakan dan Pelayanan Hukum b. Persentase sisa perkara perdata khusus yang

diselesaikan

c. Persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan

d. Persentase sisa perkara pidana khusus yang diselesaikan

e. Persentase perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu

f. Persentase perkara perdata khusus yang diselesaikan tepat waktu

g. Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

h. Persentase perkara pidana khusus yang diselesaikan tepat waktu

i. Persentase penurunan sisa perkara perdata j. Persentase penurunan sisa perkara perdata

khusus

k. Persentase penurunan sisa perkara pidana

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 21

l. Persentase penurunan sisa perkara pidana khusus

m. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding

n. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi

o. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

p. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan Diversi

q. Index kepuasan pencari keadilan Program Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan

Badan Urusan

Administrasi 2. Terwujudnya

kepercayaan publik atas layanan peradilan

Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan perkara perdata yang dikirim kepada para pihak tepat waktu

Program Penegakan dan Pelayanan Hukum b. Persentase salinan putusan perkara pidana

yang dikirim kepada para pihak tepat waktu c. Persentase perkara yang diselesaikan melalui

Mediasi

d. Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

(36)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 22

e. Persentase Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

Program Pengadaan Sarana dan Prasarana

di Lingkungan

Mahkamah Agung

3. Terwujudnya

kepercayaan publik atas layanan peradilan

Meningkatnya akses peradilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan b. Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar

Gedung Pengadilan

c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

Program Penegakan dan Pelayanan Hukum 4. Terwujudnya

kepercayaan publik atas layanan peradilan

Meningkatnya

Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

Seluruh program dan kegiatan pada tahun 2021 di Pengadilan Negeri Bireuen didukung oleh Pagu Awal yang diterima dari DIPA 01 dan DIPA 03 Pengadilan Negeri Bireuen Tahun Anggaran 2021, yaitu sebesar:

1. Program Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi sebesar Rp. 4.564.254.000;- (empat milyar lima ratus enam puluh empat juta dua ratus lima puluh empat ribu rupiah).

2. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung, sebesar Rp. 37.500.000;- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

3. Program Penegakan dan Pelayanan Hukum, sebesar Rp. 140.025.000;- (seratus empat puluh juta dua puluh lima ribu rupiah).

Matriks Reviu Rencana Strategis Pengadilan Negeri Bireuen Tahun 2020-2024 bisa dilihat pada lampiran 4.

(37)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 23

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2021

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu Rencana Kinerja Tahun 2021 Pengadilan Negeri Bireuen Klas II memuat angka target kinerja tahun 2021 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan 2021 Pengadilan Negeri Bireuen dapat dilihat pada lampiran 5. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2021. Selain itu dokumen Rencana Kinerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapkan Kinerja dibuat berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Bireuen Klas II Pendayagunaan Aparatur Bireuen Klas II dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010.

Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dapat dilihat pada lampiran 6. Tujuan dari Penyusunan Perjanjian Kinerja yaitu sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

Sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; Sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Pengadilan Negeri Bireuen Klas II dapat dilihat pada tabel berikut:

(38)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 24

Tabel 2. Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2021

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

100

Persentase sisa perkara Perdata Khusus yang diselesaikan

0

Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan

100

Persentase Sisa Perkara Pidana Khusus yang Diselesaikan

100

Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu

93

Persentase Perkara Perdata Khusus yang diselesaikan Tepat Waktu

0

Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

100

Persentase perkara Pidana Khusus yang Diselesaikan Tepat Waktu

100

Persentase penurunan sisa perkara perdata

20

Persentase penurunan sisa perkara perdata khusus

0

Persentase penurunan sisa perkara pidana

20

Persentase penurunan sisa perkara pidana khusus

20

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

90

Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

95

Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

95

(39)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 25

Peninjauan Kembali

Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

1

Index Kepuasan Pencari Keadilan 88 2. Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100

Persentase Salinan Putusan

Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100

Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi

1

Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

50

Persentase Putusan Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

100

3.

Meningkatnya Akses Peradilan bagi

Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan

0

Persentase Perkara yang Diselesaikan di Luar Gedung Pengadilan

0

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum

(Posbakum)

100

4. Meningkatnya

Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

50

(40)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 26

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2021 A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

1. Pengukuran Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2021 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2021 dengan realisasinya.

Rincian tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Bireuen tahun 2021 berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2021

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Terwujudnya

Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

100 100 100

Persentase sisa perkara Perdata Khusus yang diselesaikan

0 0 0

Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan

100 100 100

Persentase Sisa Perkara Pidana Khusus yang Diselesaikan

100 100 100

Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu

93 99 106

(41)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2021 27 Persentase Perkara Perdata

Khusus yang diselesaikan Tepat Waktu

0 0 0

Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

100 100 100

Persentase perkara Pidana Khusus yang Diselesaikan Tepat Waktu

100 100 100

Persentase penurunan sisa perkara Perdata

20 57 285

Persentase penurunan sisa perkara Perdata Khusus

0 0 0

Persentase penurunan sisa perkara Pidana

20 50 250

Persentase penurunan sisa perkara Pidana Khusus

20 0 0

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

90 86 95

Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

95 93 97

Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

95 99 104

Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

1 0 0

Index Kepuasan Pencari Keadilan 88 94 106 2. Peningkatan

Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100 100 100

Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100 100 100

Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi

1 0 0

Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

50 100 200

Gambar

Tabel 4. Hasil Pencapaian pada Sasaran Strategis Terwujudnya Proses  Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Tabel 5. Sisa perkara perdata selesai tahun 2021  Jenis Perkara  Sisa Perkara
Tabel 6. Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan Tahun 2018-2021  Tahun  Sisa Perkara
Tabel 9. Sisa perkara pidana khusus selesai tahun 2021  Jenis Perkara  Sisa Perkara
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

• Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2012 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat mengambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian tentang

Cara perhitungan persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo adalah

input adalah jumlah sisa perkara perdata tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan.. output adalah jumlah sisa perkara perdata yang diselesaikan

Di sini dapat dilihat bahwa realisasi kinerja dan capaian kinerja perkara perdata yang diselesaikan tepat waktu di Pengadilan Negeri Balikpapan tahun 2020 sebesar

input adalah jumlah sisa perkara perdata tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan.. output adalah jumlah sisa perkara perdata yang diselesaikan pada

input adalah jumlah sisa perkara perdata tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan3. output adalah jumlah sisa perkara perdata yang diselesaikan pada

input adalah jumlah sisa perkara perdata agama tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun berjalan.. output adalah jumlah sisa perkara perdata agama yang