• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK HUKUM DALAM PRAKTEK KEBIDANAN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ASPEK HUKUM DALAM PRAKTEK KEBIDANAN II"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Team Teaching EHK Monday, 1stNovember 2021

ASPEK HUKUM

DALAM

PRAKTEK

KEBIDANAN II

(2)

TABLE OF CONTENTS

01

04 02

Aspek Hukum Dalam

03

Praktik Kebidanan

Hak Pasien &

Persetujuannya

Akuntabilitas &

Tanggung Jawab Standar

Praktik Bidan

(3)

q Bidan merupakan suatu profesi yang selalu mempunyai ukuran atau standar profesi. Standar profesi bidan yang dulu diatur dalam Kepmenkes RI No.369/Menkes/SK/III/2007. Yang baru >> Kepmenkes 320 tahun 2020 tentang standar profesi bidan

q Hubungan perikatan antara bidan dengan pasien termasuk dalam kategori perikatan ikhtiar. Bidan berupaya semaksimal mungkin, sebagai contoh perikatan atas dasar perjanjian adalah ketika pasien datang ke tempat praktik bidan untuk mendapatkan pelayanan kebidanan, maka perikatan yang terjadi atas dasar perjanjian.

q Perjanjian adalah ikatan antara satu orang dengan orang lain atau lebih, yang selalu menimbulkan hak dan kewajiban timbal balik. Perjanjian selalu merupakan perbuatan hukum. Perikatan bidan dengan rumah sakit adalah dalam hubungan ketenagakerjaan, yaitu terbentuk hubungan antara rumah sakit sebagai pemberi kerjaan dan bidan sebagai penerima kerja

ASPEK HUKUM DALAM PRAKTIK

KEBIDANAN

(4)

Akuntabilitas

Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan dituntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang dilakukannya, sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan.

(5)

Mempertahankan Akuntabilitas Profesional dalam Asuhan Keperawatan atau Kebidanan

1) Terhadap Diri Sendiri; (a) Tidak dibenarkan setiap personal melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan status kesehatan pasen. (b) Mengikuti praktek keperawatan atau kebidanan berdasarkan standar baru dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi canggih. (c) Mengembangkan opini berdasarkan data dan fakta.

2) Terhadap Klien atau Pasen; (a) Memberikan informasi yang akurat berhubungan dengan asuhan keperawatan atau kebidanan. (b) Memberikan asuhan keperawatan atau kebidanan berdasarkan standar yang menjamin keselamatan, dan kesehatan pasen.

(6)

Mempertahankan Akuntabilitas Profesional dalam Asuhan Keperawatan atau Kebidanan

3) Terhadap Profesinya; (a). Berusaha mempertahankan, dan memelihara kualitas asuhan keperawatan, atau kebidanan berdasarkan standar, dan etika profesi. (b) Mampu dan mau mengingatkan sejawat perawat/bidan untuk bertindak profesional, dan sesuai etik moral profesi.

4) Terhadap Institusi/Organisasi; Mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku, termasuk pedoman yang disiapkan oleh institusi atau organisasi.

5) Terhadap Masyarakat; Menjaga etika dan hubungan interpersonal dalam memberikan pelayanan keperawatan, atau kebidanan yang berkualitas tinggi.

(7)

Merujuk kepada posisi seseorang atau badan hukum yang dipandang harus membayar suatu bentuk kompensasi atau ganti rugi setelah adanya peristiwa hukum atau tindakan hukum. Perbuatan melanggar norma tersebut dapat terjadi disebabkan: (1) perbuatan melawan hukum, atau (2) wanprestasi

Tuntutan Hukum atau tanggung gugat bisa berupa:

1. Tuntutan pidana

2. Tuntutan Perdata

3. Tuntutan Administrasi

Tanggung Gugat

(8)

Secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Bidan bertanggung jawab atas kewenangan yang sesuai dengan Landasan Hukum atas pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin

Tanggung Jawab

(9)

HAK-HAK KLIEN DAN PERSETUJUANNYA UNTUK BERTINDAK

1

Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dalam peraturan yang berlaku di rumah sakit atau institusi

pelayanan kesehatan.

2

Pasien berhak atas pelayanan yang

manusiawi, adil dan jujur.

3

Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi

bidan tanpa diskriminasi.

4

Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.

(10)

HAK-HAK KLIEN DAN PERSETUJUANNYA UNTUK BERTINDAK

5

Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi

kehamilan, persalinan, nifas dan

bayinya yaitu baru dilahirkan.

6

Pasien berhak mendapat pendamping, suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.

.

7

Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

8

Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat ethisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

(11)

HAK-HAK KLIEN DAN PERSETUJUANNYA UNTUK BERTINDAK

9

Pasien berhak meminta konsultasi kepada pihak lain yang terdaftar di RS tersebut terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang dirawat.

10

Pasien berhak meminta atas privacy dan kerahasiaan

penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

11

Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.

12

Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spritiual.

(12)

— Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

a. Prognosis

b. Penyakit yang diderita

c. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan

d. Alternatif therapi lainnya, perkiraan biaya Pengobatan

— Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya

(13)

— Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

— Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

— Pasien behak beribadah sesuai dengan kepercayaannya yang dianutnya selama itu tidak mengganggu pasien yang lainnya.

— Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus malpraktek.

(14)

1 2 3 4

STANDAR PRAKTIK

BIDAN

Standar Praktek Bidan Secara

Umum (2)

Standar Praktik Kesehatan Reproduksi Perempuan dan

KB (6)

Standar praktek

bidan pada KIA ( 13) Standar Praktek

Bidan Pada kegawatdarurat an Maternal dan

Neonatal (10)

(15)

Standar 1 : Persiapan kehamilan, persalinan dan periode nifas yang sehat

Standar 2 : Pendokumentasian

Standar 1

(16)

a.

Pelayanan Ibu Hamil

Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

Standar 4 : Pemeriksaan Antenatal dan deteksi dini komplikasi Standar 5 : Penatalaksanaan Anemia Kehamilan

Standar 6 : Persiapan persalinan

Standar 7 : Pencegahan HIV dari ibu dan ayah ke anak

Standar 2

(17)

b. Pelayanan Ibu Bersalin

Standar 8 : Penatalaksanaan Persalinan Standar 9 : Asuhan Ibu Postpartum

Standar 10 : Asuhan Ibu dan Bayi Selama Nifas c. Kesehatan Anak

Standar 11 : Asuhan segera BBLN Standar 12 : Asuhan Neonatus

Standar 13 : Imunisasi dasar lengkap

Standar 14 : Pemantauan TumBang bayi, anak balita dan anak prasekolah Standar 15 : Manajemen Bayi Berat Lahir rendah

Standar 2

(18)

Standar 16 : Kesehatan Reproduksi Perempuan

Standar 17 :Konseling n Persetujuan Tindakan Medis

Standar 18 : Pelayanan Kontrasepsi Pil

Standar 19 : Pelayanan Kontrasepsi Suntik

Standar 20 : Pelayanan AKBK/Implan

Standar 21 :Pelayanan AKDR/IUD

Standar 3

(19)

Standar 22 :Penanganan perdarahan kehamilan muda (< 22 mgg)

Standar 23 : Penanganan perdarahan kehamilan muda (³ 22 mgg)

Standar 24 : Penanganan Preeklamsi, Eklamsi

Standar 25 : Penanganan Partus lama

Standar 26 : Penanganan Gawat janin

Standar 27 : Penanganan Retensio Plasenta

Standar 4

(20)

Standar 28 :Penanganan perdarahan post partum primer

Standar 29 : Penanganan perdarahan post partum sekunder

Standar 30 : Penanganan Sepsis Puerperalis

Standar 31 : Penanganan Asfiksia Neonatorum

Standar 4

(21)

INGAT 3 M !!

MEMAKAI MASKER MENCUCI TANGAN

MENJAGA JARAK

(22)

ANY QUESTIONS??

(23)

THANKS

Referensi

Dokumen terkait

Kadar metil merkuri yang tinggi dalam daging kerang hijau akan berkurang secara signifikan dengan proses pemasakan selama 45 menit, disebabkan metil merkuri tetap

Respon kenaikan bobot hidup harian ternak kambing PE muda sebagai akibat perbedaan taraf protein kasar ransum juga menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P&lt;0,01),

etika seseorang yang telah saya bantu atau ketika orang-orang yang mana saya menaruh harapan yang sangat besar terhadapnya, memperlakukan saya dengan semena-mena, saya akan

Untuk memberikan arah pelaksanaan LKMM Tingkat Dasar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), dipandang perlu adanya panduan

Jika 9 gram senyawa tersebut dilarutkan dalam 50 gram air Kf = 1,86°C/m terbentuk larutan yang membeku pada suhu –7,44°C, maka rumus molekul senyawa tersebut adalah ..... LSD

Latri Wardani/A210110093; KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA. Skripsi,

manajemen berpendapat bahwa, tidak terdapat keyakinan bahwa PT Majumakmur Artasentosa, PT Andana Utamagraha dan PT Grahaputra Sentosa (anak-anak perusahaan) akan memperoleh

Rancangan implikasi penelitian ini yaitu menyebarkan questioner kepada pelanggan hypermart member dan non member , akan didapatkan gambaran mengenai variabel Brand Trust dan