• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sembah sujud serta puji dan syukurku pada-Mu Allah SWT. Tuhan semesta alam yang menciptakanku dengan bekal yang begitu teramat sempurna. Taburan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sembah sujud serta puji dan syukurku pada-Mu Allah SWT. Tuhan semesta alam yang menciptakanku dengan bekal yang begitu teramat sempurna. Taburan "

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA JUAL PRODUK DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE (STUDI KASUS PADA

PELANGGAN ONLINE DI KOTA JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

dalam Ekonomi Syariah

Oleh:

SITI NURFADILLAH NIM: SES141524

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2018

(2)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama NIM

Tempat/Tgl Lahir Jurusan

Alamat

Siti Nurfadillah SES. 141524

Pelabuhan Dagang, 22 Juli 1996 Ekonomi Syariah

Jl. A. Thalib No. 75 RT. 25 Kel. Simp. IV Sipin Kec. Telanai Pura

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Harga Jual Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi Kasus Pada Pelanggan Online di Kota Jambi)”.

Benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbemya sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari temyata pemyataan ini tidak benar, maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh melalui skripsi ini.

Demikianlah surat pemyataan ini saya buat dengan sebenamya untuk dapat

dipergunakan sepenuhnya. «

Jambi, September 2018 Yang Menyatakan,

Siti Nurfadillah NIM: SES. 141524

u

(3)

Pembimbing I ; Dr. Rafidah, MEL,

Pembimbing II : Anzu Elvia Zahara, SE., M.E. Sy

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Iambi Jin. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Iambi 36122 Telp./Fax: (0741) 583183-584118 Website: iainjambi.ac.id

Iambi, September 2018 Kepada Yth,

Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Iambi Di­

IAMBI

NOTA DINAS

Assalamu ’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Siti Nurfadillah yang berjudul “PENGARUH HARGA IUAL PRODUK

DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SECARA ONLINE (STUD1 KASUS PAD A PELANGGAN ONLINE DI KOTA IAMBI)” telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.l) dalam Ilmu Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Iambi.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bennanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

NIP. 19750724 200604 2 020

(4)

PENGESAHAN PANIT1A UJIAN

Skripsi berjudul “ Pengaruh H arga Ju al P ro d u k dan Kepercayaan Konsumen Terhadap K eputusan Pembelian Secara Online (Studi Kasus Pada Pelanggan Online di Kota Jam bi)”

Telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakuitas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thalia Saifuddin Jambi pada tanggal 04 Oktober 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salab satu syarat memperoleh Sarjana Strata Satu (S .l) dalam Ilmu Ekonomi Syariah.

Jambi, Oktober 2018 Mengesabkan:

Dekan Fr Ekonomi dan Bisnis Islam

D r.Subhan, M,Ag

NIP: 196409271993021001

Panitia Ujian:

1. Ketua Sidang

2. Sekretaris Sidang

3, Pembimbing I

4, Pembimbing II

5. Penguji I

6, Penguji II

: A m bok Pangiuk, S.Ag.-M.Si NIP: 197508292005011005

: Drs Naimi, M.Hi

NIP: 196811101991031003

: Dr. Rafidah, SE„ M .Ei NIP: 197105151991032001

: Anzn Elvia Z ahara, SE„ M.E.Sy NIP: 197507242006042020

: Dr. Subhan. MAg NIP: 196409271993021001

: Mellva Embun Baining. SE., M.EI NIP: 198405172011012012

IV

(5)

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orangyang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. (Q.S. Al-Baqarah^Sl)1 1

1 Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al- Qur’an. Juz 3 hlm. 48

(6)

PERSEM BAHAN

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Kususun jari jemariku diatas keyboard laptopku sebagai pembuka kalimat persembahanku. Diikuti dengan Bismillahirrohmanirrohim sebagai awal setiap

memulai pekerjaanku.

Sembah sujud serta puji dan syukurku pada-Mu Allah SWT. Tuhan semesta alam yang menciptakanku dengan bekal yang begitu teramat sempurna. Taburan

cinta, kasih sayang, rahmat dan hidayah-Mu telah memberikanku kekuatan, kesehatan, semangat pantang menyerah dan memberkatiku dengan ilmu pengetahuan serta cinta yang pasti ada disetiap ummat-Mu. Atas karunia serta

kemudahan yang Engkau berikan akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam selalu ku limpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya kecil ini, sebuah tulisan dari didikan kalian yang ananda aplikasikan dengan ketikan hingga menjadi barisan tulisan dengan beribu kesatuan, berjuta makna kehidupan. Untuk cahaya hidup, yang senantiasa ada

saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi, saat ananda lemah tak berdaya yang selalu memanjatkan doa untuk putri tercinta dalam setiap sujudnya. Doa tulus kepada ananda seperti air dan tak pernah berhenti yang terus mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetesan air

matamu yang terlalu mustahil untuk dinilai. Terimakasih untuk semuanya.

Untukmu Ayahanda (Baskara) dan Ibundaku (Herlina) Sungguh aku mencintai kalian karena Allah SWT.

Untuk adikku satu-satunya yang sangat kusayangi (Miftahul Jannah) Untuk keluarga besarku (Sukemi Family)

Sahabat-sahabatku: (Lailatul Syafitri, Melisa Oktavina, Nurtrisna Maryati, Asih Mimintarsih, Muzaimah, Desi Haryani, Yuli Setiawati, Dll), Keluarga besar Wisma Maryam, Keluarga besar posko 06 Penerokan Gelombang III, Keluarga

besar Magang BI Jambi, dan Keluarga besar Akuntansi B angkatan 2014.

Terimakasih telah mengisi lembar-lembar indah dalam hidupku.

Terimakasih buat segala dukungan dan doanya.

Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan orang lain.

Semangat dan kerja kerasmu membuka mata Bahwa hidup ini butuh perjuangan

Terimakasih atas support, motivasi, waktu, dan doanya

Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia-Nya, Amin Amin Amin ya

Robbal’alamin.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallahu AlaihiWasallam.

Skripsi ini diberi judul Pengaruh Harga Jual Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi Kasus Pada Pelanggan Online di Kota Jambi). Merupakan suatu pembahasan mengenai belanja online. Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis dalam melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaiki. Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Terutama Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI. Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Anzu Elvia Zahara, SE., M.E. Sy. Selaku Dosen Pembimbing II atas kesabaran dan petunjuk yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

V i i

(8)

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto, M.E. selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja'far, M.Fil.I. selaku Wakil Dekan III dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E. Sy. Selaku Ketua program studi Ekonomi Syariah dan Sekretaris program studi Ekonomi Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Kepada Allah Subhanahu Wata'cila kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita meminta maaf. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah Subhanahu Wata ala. Aamiin

Jambi, September 2018

D a m iIi p

NIM: SES. 141524

V I I I

(9)

ABSTRACT

The purpose of this riset is to analysis the influence of the price of selling product and consumer trusted against purchase decision online on the customer online in Jambi City.

This type of research is quantitative research. The sample in this study were 100 respondents from the people of Jambi City that ever do online shopping. The sampling technique using insidental sampling. Method of data collections by questonnaire. Analysis of data using analysis multiple regression.

The results of this research showed that in F test of regression all variable that include the price of selling product and consumer trusted simultaneously affect the purchase decision online. While the result of T test that partially influential variable is the price of selling product and consumer trusted affect to purchase decision online.

Keywords: The Selling Price Product, Consumer Trusted, Purchase Decision Online

(10)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga jual produk dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dari masyarakat kota jambi yang sudah pernah melakukan belanja secara online. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam uji F regresi yang dilakukan ditemukan bahwa seluruh variabel yang meliputi harga jual produk dan kepercayaan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online. Sedangkan dari hasil uji T yang dilakukan bahwa secara parsial variabel yang berpengaruh adalah harga jual produk dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online.

Kata Kunci: Harga Jual Produk, Kepercayaan Konsumen, Keputusan Pembelian Secara Online

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... ii

NOTA DINAS... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR SINGKATAN... xv

DAFTAR ISTILAH... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...12

C. Tujuan Penelitian...12

D. Manfaat Penelitian...13

E. Batasan Masalah...13

F. Kerangka Teori...14

G. Tinjauan Pustaka... 43

H. Kerangka Pemikiran... 54

I. Hipotesis Penelitian... 55

J. Uji Statistik Hipotesis Penelitian... 55

BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian... 57

B. Definisi Variabel Penelitian... 57

C. Definisi Operasional Variabel... 58

D. Jenis dan Sumber Data... 59

E. Populasi dan Sampel 59

(12)

F. Instrumen Pengumpulan Data... 61

G. Uji Coba Statistik... 62

H. Uji Asumsi Klasik... 64

I. Uji Hipotesis... 65

J. Teknik Analisis Data... 66

K. Sistematika Penulisan... 67

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Sejarah Belanja Online... 69

B. Perkembangan Belanja Online... 71

C. Cara Belanja Online... 72

D. Keuntungan Belanja Online... 73

E. Kelemahan Belanja Online... 74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian... 75

B. Hasil Uji Coba Statistik... 77

C. Uji Asumsi Klasik... 81

D. Hasil Uji Hipotesis... 84

E. Teknik Analisis Data... 88

F. Pembahasan Penelitian... 89

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 95

B. Saran... 96 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Nilai Search Interest (Berdasarkan Wilayah)...10

Tabel 2 : Dimensi Dalam Berbagai Situasi Pasar... 18

Tabel 3 : Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu... 43

Tabel 4 : Perbandingan Penelitian Terdahulu... 48

Tabel 5 : Definisi Operasional dan Indikator... 58

Tabel 6 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...75

Tabel 7 : Responden Berdasarkan U sia... 76

Tabel 8 : Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Bulanan...76

Tabel 9 : Uji Validitas Harga Jual Produk... 77

Tabel 10 : Uji Validitas Kepercayaan Konsumen... 78

Tabel 11 : Uji Validitas Keputusan Pembelian... 79

Tabel 12: Uji Reliabilitas Harga Jual Produk... 80

Tabel 13: Uji Reliabilitas Kepercayaan Konsumen... 80

Tabel 14: Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian... 81

Tabel 15: Uji Normalitas... 82

Tabel 16: Uji Multikolonieritas... 83

Tabel 17: Uji Simultan... 85

Tabel 18: Uji Parsial... 86

Tabel 19: Uji Koefisien Determinasi (R2)... 87

Tabel 20: Uji Regresi Linear Berganda... 88

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Tahap Proses Keputusan Pembelian...36 Gambar 2: Kerangka Pemikiran...54 Gambar 3: Uji Heteroskedastisitas...84

(15)

DAFTAR SINGKATAN BPS : Badan Pusat Statistik

DSN MUI : Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia JNE : Jalur Nugraha Ekakurir

ROI : Return On Investment SRESID : Studentized Residuals

WWW : World Wide Web

ZPRED : Standardized Predicted Values

(16)

Action to Buy

Attention

Desire

E-Commerce

Gharar

Interest

Object-Attribute Linkages

Online Shopping

Tadlis

DAFTAR ISTILAH

:Konsumen mengambil keputusan membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

:Penjual harus bisa membuat para konsumen sadar akan keberadaan suatu produk. Baik promosi menggunakan iklan cetak, radio, TV atau jaringan personal lainnya.

:Penawaran yang tidak dapat ditolak oleh konsumen, dimana agar timbul keinginan dan hasrat untuk membeli suatu produk.

:Transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet.

:Akad yang mengandung unsur penipuan karena tidak adanya kejelasan suatu barang baik dari sisi harga, kualitas, kuantitas maupun keberadaannya.

:Memberikan informasi produk, membujuk dan mampu memberikan alasan kenapa konsumen harus membeli produk yang ditawarkan.

:Kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan.

:Sistem belanja online yang mana pembeli dapat menanyakan harga atau pertanyaan apapun terkait produk kepada penjual melalui online.

:Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah satu pihak atau penipuan.

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis online di Indonesia sangat pesat, hal ini menandakan era pemanfaatan teknologi informasi sudah mulai diakui keberadaannya. Bisnis online atau biasa yang disebut dengan e-commerce semakin banyak di Indonesia, hal ini disebabkan perkembangan Internet dan adanya perubahan perilaku konsumen. Mudahnya akses Internet baik melalui wifi ataupun perangkat gadget memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi mengenai suatu produk atau jasa yang ditambah dengan gencarnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan e-commerce dalam menawarkan barang atau jasanya dengan menawarkan berbagai macam kemudahan bagi masyarakat.1

E-commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media intenet jadi proses pemesanan barang, pembayaran transaksi hingga pengiriman

barang dikomunikasikan melalui internet.

Internet merupakan salah satu media teknologi komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia pada saat ini. Internet mampu memperluas jaringan dan interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya melalui sarana dalam suatu media. Internet juga telah menjadi media andalan dalam berkomunikasi hingga berbisnis.

1 Iwan Sidharta dan Boy Suzanto, “Pengaruh Kepuasan Transaksi Online Shopping dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Sikap Serta Perilaku Konsumen Pada E-Commerce,” Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 9. No. 1, (Juni 2015), hlm. 24.

(18)

Perkembangan teknologi internet mempermudah masyarakat untuk berbelanja. Konsumen tidak perlu lagi untuk mendatangi pusat perbelanjaan atau toko untuk berbelanja. Namun cukup dengan menggunakan gadget, konsumen bisa berbelanja dengan mengunjungi berbagai situs web yang sering disebut dengan online shopping. Online shopping membuat kita semakin mudah berbelanja tanpa menghabiskan waktu dan tenaga kerja karena kemudahan inilah membuat online shopping semakin diminati. Melalui online pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual.

Bisnis online tidak mengenal ruang dan waktu, dapat dilakukan dimana saja hampir selama 24 jam. Oleh karena itu, bisnis dari jual beli online seperti ini tidak ada matinya, dengan pangsa pasar yang luas ditambah lagi dengan berbagai kemudahan didalamnya maka bisnis ini pun menjadi hal yang tentu sangat menggiurkan.

Namun mudahnya dalam bertransaksi tersebut justru rawan menimbulkan banyak resiko dan kerugian yang ditanggung pembeli khususnya. Resiko dari jual beli online yang sering terjadi yakni maraknya penipuan. Beberapa penyebabnya adalah tidak bertemunya penjual dan pembeli. Setelah uang di transfer, barang tak kunjung datang. Selain itu, barang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di paparkan dan pada akhirnya menimbulkan ketidakpuasan pelanggan.2

2 Nurul Atira, Skripsi: “Jual Beli Online Yang Aman dan Syar ’I (Studi Kasus Terhadap Pandangan Pelaku Bisnis Online di Kalangan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar) ”, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2017), hlm. 4.

(19)

Dalam Islam, menyangkut transaksi jual beli, para ulama fiqh sepakat bahwa dalam segala transaksi yang mengandung unsur riba, ketidakjelasan (Gharar)3 dan penipuan (Tadlis) dilarang.

Dalam jual beli seorang pedagang harus berlaku jujur, dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagaimana ia menginginkannya dengan cara menjelaskan cacat barang dagangan yang ia ketahui dan yang tidak terlihat oleh pembeli.

Hal ini menandakan bahwa segala bentuk jual beli yang mengandung ketidakjelasan (gharar) dilarang oleh Syariah. Sedangkan gharar sendiri meliputi banyak hal seperti menyembunyikan informasi tentang harga, model, ukuran, sifat dan kualitas barang yang sesungguhnya sehingga pembeli terkecoh dan menyebabkan kerugian.

Suatu transaksi atau akad dinyatakan sah apabila terpenuhi syarat dan rukunnya. Dalam hukum Islam ada beberapa rukun dan syarat yang berkaitan dengan suatu akad (transaksi), yaitu4: 1). Adanya dua pihak atau lebih yang melakukan akad (transaksi), dalam bisnis online, masing-masing pihak yang terlibat dalam transaksi harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk validitas transaksi itu sendiri. Kedua pihak harus memenuhi ketentuan memiliki kecakapan hukum dan mempunyai wewenang untuk melakukan transaksi. 2). Adanya sighat akad, pada dasarnya ijab dan qabul dalam bisnis online sama dengan ijab dan qabul dalam bisnis di dunia nyata. Pernyataan ijab dan qabul (kesepakatan) dapat dilakukan dengan berbagai cara dan melalui berbagai media. Namun, yang terpenting adalah substansi ijab dan qabul (kesepakatan) tersebut dapat dipahami maksudnya oleh kedua pihak yang melakukan transaksi, sehingga dapat diartikan sebagai kerelaan kedua pihak untuk melakukan transaksi.

Dalam bisnis online, kedua pihak secara fisik tidak bertemu di suatu tempat. Namun, mereka

3 Adimarwan Karim, Ekonomi Islam: Sebuah Kajian Kontemporer, (Jakarta: GIP, 2002), hlm. 129.

4 Purkon, Arip, Bisnis Online Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014), hlm. 27.

(20)

bertemu di dalam satu majelis, yaitu majelis maya. 3). Ada objek akad, objek dalam bisnis online umumnya berupa jasa, komoditi digital, atau nondigital. Hal ini tidak jauh berbeda dengan bisnis dunia nyata. Karena itu, objek dalam bisnis online harus memenuhi kriteria yang disyaratkan, yaitu berupa jasa atau komoditi yang halal, mempunyai nilai dan manfaat, memiliki kejelasan baik bentuk, fungsi maupun keadaannya, serta dapat diserahterimakan pada waktu, tempat (media) yang telah disepakati.

Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial5 dengan ketentuan hukum, yaitu: 1). Dalam bermuamalah dengan sesama, baik dalam kehidupan riil maupun media sosial, setiap muslim wajib mendasarkan pada keimanan dan ketakwaan, kebajikan (m u’asyarah bil m a’ruf), persaudaraan (ukhuwah), saling wasiat akan kebenaran (al-haqq), serta mengajak pada kebaikan (al-amr bi al-m a’ruf) dan mencegah kemunkaran (al-nahyu ‘an al-munkar). 2).

Setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial wajib memperhatikan hal-hal seperti senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan, tidak mendorong kekufuran dan kemaksiatan, mempererat persaudaraan (ukhuwah), baik persaudaraan keIslaman (ukhuwah Islamiyyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyyah), maupun persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah insaniyyah), memperkokoh kerukunan, baik intern umat beragama, antar umat beragama, maupun antara umat beragama dengan Pemerintah. 3). Setiap muslim bermuamalah melalui media sosial diharamkan untuk melakukan ghibah, fitnah, namimah, dan penyebaran permusuhan, melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar suku, agama, ras, atau antar golongan, menyebarkan hoax serta informasi bohong meskipun dengan tujuan baik, menyebarkan materi pronografi, kemaksiatan dan segala hal yang terlarang secara syar’I, menyebarkan konten yang benar tetapi tidak sesuai tempat

5 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, hlm. 12-13.

(21)

dan/atau waktunya. 4). Memproduksi, menyebarkan dan/atau membuat dapat diaksesnya konten/informasi yang tidak benar kepada masyarakat hukumnya haram. 5). Memproduksi, menyebarkan dan/atau membuat dapat diaksesnya konten/informasi tentang hoax, ghibah, fitnah, namimah, aib, bullying, ujaran kebencian dan hal-hal lain sejenis terkait pribadi kepada orang lain dan/atau khalayak hukumnya haram. 6). Mencari-cari informasi tentang aib, gosip, kejelekan orang lain atau kelompok hukumnya haram kecuali untuk kepentingan yang dibenarkan secara syar’I. 7). Memproduksi dan/atau menyebarkan konten/informasi yang bertujuan untuk membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar, membangun opini agar seolah-olah berhasil dan sukses, dan tujuan menyembunyikan kebenaran serta menipu khalayak hukumnya haram. 8). Menyebarkan konten yang bersifat pribadi ke khalayak, padahal konten tersebut diketahui tidak patut untuk disebarkan ke publik. 9). Aktifitas buzzer dimedia sosial yang menjadikan penyediaan informasi berisi hoax, ghibah, fitnah, namimah, bullying, aib, gosip dan hal-hal lain sejenis sebagai profesi untuk memperoleh keuntungan, baik ekonomi maupun non ekonomi hukumnya haram.

ojjj£U 'xuija Jkl J j ijj-4 jbjjlij bj b Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermua’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar ” (QS. Al-Baqarah:282).6 7

Terkait dengan aktivitas pembelian secara online, salah satu faktor penting konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian online adalah faktor harga . Karena konsumen sekarang ini sangat sensitif terhadap harga suatu produk. Suatu produk akan lebih mudah diterima konsumen ketika harga poduk tersebut bisa dijangkau oleh konsumen. Harga dapat diukur berdasarkan kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan

6 Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 282

7 Ratna D w i Jayanti, “Pengaruh Harga dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi Kasus Pada Harapan Maulina Hijab Jombang)”, Jurnal EKSIS, Vol. X. No. 1, (April 2015), hlm. 14.

(22)

kesesuaian harga dengan manfaat yang diberikan produk. Harga adalah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa.

Harga juga berorientasi kepada permintaan artinya harga suatu barang ditetapkan dengan melihat permintaan konsumen terhadap barang tersebut. Harga yang tinggi akan ditetapkan apabila permintaan kuat, sebaliknya saat permintaan melemah maka harga diturunkan, meskipun biaya per unit barang dalam kedua keadaan tersebut tidak berbeda.8

Dalam penentuan keputusan pembelian, harga bergantung dengan pendapatan konsumen. Namun kemampuan membeli masing-masing orang berbeda-beda. Terdapat orang-orang yang tidak peduli terhadap harga meskipun pendapatannya terbatas, asalkan orang tersebut mendapatkan barang yang diinginkannya. Dengan menggunakan pendapatan mereka yang terbatas, pemilihan barang apa dengan harga berapa (tertentu) untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimum.

Para konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berarti nilai yang dipersepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan. Konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan harga yang mahal berarti mempunyai kualitas yang baik, sedangkan apabila harga yang murah mempunyai kualitas yang kurang baik.9 Karena harga merupakan salah satu faktor penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

Faktor kedua yang juga menjadi pendukung adalah kepercayaan (trust) melakukan transaksi jual beli secara online. Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan (trust) yang akan berani melakukan transaksi melalui media internet. Menurut Gafen, trust adalah

8 Marwan Asri, Marketing, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 1991), hlm. 335.

9 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Konsep Dasar dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 126.

(23)

kemauan untuk membuat dirinya peka terhadap tindakan yang diambil oleh orang yang dipercayainya berdasarkan pada rasa kepercayaan dan tanggung jawab.

Berbagai kesempatan dilingkungan sosial masyarakat di Kota Jambi seringkali memperbincangkan mengenai Online Shop. Perbincangan seputar online shop sering mengenai berbagai baju muslimah online yang sedang trend dan bermunculan mode-mode baru yang update dikalangan masyarakat. Dalam perbincangan itulah menimbulkan minat beli dikalangan masyarakat tentang adanya fenomena fashion muslim dan muslimah yang sedang trend saat ini.

Dampak dari semakin banyaknya online shop yaitu membuka peluang usaha dalam berbagai bidang produk, salah satunya adalah baju muslimah yang berupa hijab, celana ataupun gamis. Baju muslim dan muslimah saat ini telah menjadi prioritas dari masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Kota Jambi yang mayoritas beragama Islam, terlebih sekarang sedang trend berbusana muslim hijab dengan segala suguhan fashion yang mengikuti perkembangan zaman namun tetap nampak syar’i dan anggun.

Banyak online shop yang menjual berbagai baju muslim dengan mode dan fashion yang berbeda, tak jarang antara online shop satu dengan yang lainnya mempunyai barang yang sama namun dengan harga yang berbeda atau dalam arti lain online shop satu dengan online shop yang lain bersaing. Itulah beberapa fenomena yang terjadi saat ini dalam kehidupan sehari-hari yang menimbulkan minat beli masyarakat akan baju muslim dan muslimah di online shop yang sedang trend saat ini.

Menurut V Carlusa Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jambi dalam Jambi Update 2017, bisa dilihat banyak mall, toko, retail dan pusat perbelanjaan lainnya yang tutup, bukan atas dasar daya beli menurun melainkan pola transaksi dan jual beli masyarakat yang

(24)

bergeser ke online.10 Sementara itu, Mayland Hendar Prasetyo, Head o f Marketing Communication Division JNE mengatakan, pergeseran pola berbelanja masyarakat saat ini ke pola belanja online, sudah tentu menimbulkan kebutuhan pengiriman barang yang dijual oleh pedagang secara online kepada pembelinya. Jenis-jenis produk yang dijual secara online pun beragam, sehingga kebutuhan terkait proses distribusinya berkembang. Terkait dengan peningkatan pengiriman JNE, JNE Jambi yang mengalami peningkatan sebesar 30%-40%

tahun ini dibanding tahun 2016 yang lalu. Pengiriman JNE Jambi per bulannya di tahun 2017 ini mencapai rata-rata lebih dari 150 ribu paket, atau lebih dari 5000 paket setiap hari, baik paket yang masuk ke wilayah jambi maupun paket yang dikirimkan dari Jambi ke wilayah lain di Indonesia.

Fakta yang sama juga disampaikan oleh Manager Antaran PT Pos Jambi, Herto. Ia mengaku, pihaknya juga sangat terbantu dengan maraknya bisnis online belakangan ini, menyebabkan omset tahun 2017 naik sampai 20%. Apabila dibandingkan antara barang yang masuk dan yang keluar, maka barang yang masuk jauh lebih banyak. Dimana dari 100%

kiriman barang yang masuk, 70% nya merupakan pesanan belanja online. Dengan kondisi ini dapat diartikan bahwa masyarakat Jambi kebanyakan adalah pembeli. “Sehari saja kita bisa menghantarkan sampai 200 paket barang online, mulai dari paket yang kecil sampai yang jumbo. Kalau untuk pengiriman barang keluar relatif lebih kecil, sekitar separuh dari barang yang masuk,” j elasnya. 10

10 Jambi Update, 2017.

(25)

Tabel 1.1

Nilai Search Interest (Berdasarkan Wilayah)11 Nilai Search Interest (Berdasarkan Wilayah) No Provisi Lazada Bukalapak Zalora Shopee Tokopedia

1 Banten 100 40 10 41 75

2 West Java 82 39 7 35 55

3 West Sumatra 79 23 5 31 22

4

Special Capital Region of

Jakarta 76 35 8 31 57

5

Special Region of

Yogyakarta 70 29 7 35 40

6 Riau 61 20 4 30 22

7 Bali 60 19 7 21 30

8 Lampung 59 26 4 34 28

9 South Sumatra 57 24 4 37 27

10 East Kalimantan 55 27 6 34 29

12 Central Java 54 32 5 35 35

11 North Sumatra 54 17 3 24 17

15 East Java 42 24 3 23 26

16 Aceh 39 20 4 32 21

13 Bangka Belitung Islands 38 28 5 43 31

18 Bengkulu 34 28 3 37 25

14 Riau Islands 33 24 5 42 34

22 Jambi 33 24 4 34 26

24 South Sulawesi 31 16 3 20 15

17 North Kalimantan 30 21 6 38 25

20 West Nusa Tenggara 30 35 5 29 28

26 East Nusa Tenggara 28 19 7 19 20

21 Central Kalimantan 27 32 5 34 30

27 North Sulawesi 27 19 7 28 26

23 West Kalimantan 25 21 3 32 25

29 West Papua 25 16 7 12 18

19 South Kalimantan 24 25 5 35 25

11 iPrice Group.

(26)

25 Central Sulawesi 23 23 4 30 21

30 West Sulawesi 23 18 4 24 19

34 Maluku 21 15 3 15 17

32 Papua 21 15 4 13 14

28 Gorontalo 19 20 4 27 20

31 South East Sulawesi 18 16 3 23 16

33 North Maluku 17 21 4 17 18

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Jambi memiliki nilai search interest pada toko online Lazada sebesar 33, toko online Bukalapak sebesar 24, toko online Zalora sebesar 4, toko online Shopee sebesar 34, dan toko online Tokopedia sebesar 26. Artinya, pada masyarakat Kota Jambi yang mempunyai nilai search interest paling banyak adalah pada toko online Shopee sebesar 34. Hal ini disebabkan bahwa Shopee menghadirkan program free ongkir sebagai bentuk apresiasi terhadap kepercayaan maupun minat pelanggan yang tinggi dalam berbelanja di Shopee dengan menggunakan JNE sebagai pengirim paketnya. Dengan adanya program free ongkir ini mengakibatkan pertumbuhan jumlah transaksi belanja online teerus bertambah. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya kepercayaan pelanggan dalam melakukan jual beli online dan jumlah pengiriman JNE yang menigkat dalam beberapa bulan terakhir hingga mencapai rata-rata 19 juta paket per bulan.12

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“PENGARUH HARGA JUAL PRODUK DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN ONLINE DI KOTA JAMBI).”

12 Tribun Jambi.com

(27)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh harga jual produk terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi ?

2. Bagaimana pengaruh kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi ?

3. Bagaimana pengaruh harga jual produk dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh harga jual produk terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga jual poduk dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian secara online pada pelanggan online di Kota Jambi.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran serta informasi bagi pihak terutama masyarakat dan juga sebagai bahan evaluasi kinerja manajemen, khusunya dalam hal harga jual produk dan kepercayaan konsumen untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

(28)

2. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi konsumen mengenai faktor harga, kepercayaan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli di online shop serta mengedukasi kepada konsumen bahwa berbelanja secara online tidak sesulit yang dibayangkan.

3. Diharapkan dapat menjadi wawasan pengetahuan khususnya bagi penulis dan masyarakat pada umumnya.

4. Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi pelaku bisnis dalam menerapkan hukum Islam pada operasi bisnisnya.

E. Batasan Masalah

Agar dalam penulisan penelitian ini fokus dalam ruang lingkup penelitian, penelitian ini akan dibatasi hanya pada pelanggan online di Kota Jambi yang pernah melakukan pembelian suatu produk pada toko online Shopee.

F. Kerangka Teori

1. Harga Jual Produk

Menurut Philip Kotler dan Amstrong, Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Menurut Limakrisna mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang seseorang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan produk. Menurut Swastha dan Irawan, mendefinisikan harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. 13

13Philip Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Perlahindo, 2008), hlm. 63.

(29)

Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk. Untuk sebagian besar konsumen Indonesia yang masih berpendapatan rendah, maka harga adalah faktor utama yang dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa. Konsumen pun sangat sensitif terhadap harga.14

Harga berperan penting dalam pemasaran. Harga yang terlampau mahal tidak dapat terjangkau oleh pasar sasaran, yang pada gilirannya membuat penjualan tersendat.

Sebaliknya, harga yang terlalu murah membuat perusahaan sulit menutup biaya atau mendapatkan laba. Harga murah kadangkala dipersepsikan berkualitas buruk.15

Harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan yang menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. “Murah” atau

“mahal”nya harga suatu produk sangat relatif sifatnya.

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut.16

Penentuan harga yang tepat bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi yang jelas adalah bahwa pengertian harga yang tepat tidak selalu harga yang termurah atau terendah. Dalam memutuskan pembelian, tidak hanya faktor harga yang terutama dipertimbangkan dan menentukan, tetapi harga dan mutu.

14 Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), hlm. 12.

15 Fandy Tjiptono, Pemasaran: Esensi & Aplikasi, (Yogyakarta: Andi, 2016), hlm. 218.

16 Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 200.

(30)

Secara umum, faktor-faktor pertimbangan dalam penetapan harga dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu:

a. Faktor Internal Perusahaan 1. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa mempertahankan kelangsungan hidup (survival) perusahaan; maksimisasi laba, aliran kas, atau Return On Investment (ROI) saat ini; menjadi pemimpin pangsa pasar; menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas produk; mengatasi persaingan; melaksanakan tanggung jawab sosial;

membantu penjualan produk lainnya; mempertahankan loyalitas dan dukungan para distributor; dan lain-lain.

2. Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga wajib terintegrasi, konsisten, dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.

3. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

4. Pertimbangan Organisasi

Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga

(31)

ditangani oleh devisi atau manajer suatu lini produk. Dalam pasar industri, para wiraniaga (salespeople) diperkenankan untuk bernegosiasi dengan pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu. Dalam industri dimana penetapan harga merupakan faktor kunci, biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada departemen pemasaran atau manajemen puncak. Sementara itu, pihak-pihak lain yang memiliki pengaruh terhadap penetapan harga antara lain: manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan , dan akuntan.

b. Faktor Eksternal

1. Karakteristik Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau monopoli (lihat Tabel 1.2).

(32)

Tabel 1.2 Beberapa Dimensi Penting Dalam Berbagai Situasi Pasar

Dimensi Penting

Tipe Situasi Persaingan

Sempurna

Oligopoli

Persaingan Monopolistik

Monopoli

KeKhasan produk masing-masing perusahaan

Tidak ada Tidak ada Ada Khas

Jumlah pesaing Banyak Beberapa

Beberapa sampai banyak

Tidak ada

Ukuran para pesaing (dibandingkan dengan ukuran pasar)

Kecil Besar

Besar sampai kecil

Tidak ada

Elastisitas permintaan yang dihadapi

perusahaan

Sangat elastis

Kurva permintaan

berkelok (elastis dan

inelastis)

Salah satu Salah satu

Elastisitas permintaan industri

Salah satu Inelastis Salah satu Salah satu

Pengendalian harga oleh perusahaan

Tidak ada

Ada (harus berhati-hati)

Ada Sepenuhnya

(33)

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan, yang mencerminkan sensitivitas permintaan terhadap perubahan harga. Pada umumnya, konsumen tidak akan terlalu sensitif terhadap harga manakala: (1) produk yang dibelinya tergolong unik, eksklusif, prestisius, atau berkualitas tinggi; (2) tidak terdapat produk substitusi atau jika konsumen tidak dapat membandingkan kualitas produk-produk yang saling bersubstitusi; (3) pengeluaran total untuk produk bersangkutan relatif rendah dibandingkan dibandingkan penghasilan total; serta (4) biaya pembelian ditanggung bersama dengan pihak lain.

2. Persaingan

Menurut Porter, ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan sebuah industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru. Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi: jumlah perusahaan industri, ukuran relatif setiap anggota dalam industri, diferensiasi produk, kemudahan untuk memasuki industri bersangkutan.

3. Unsur-Unsur Lingkungan Eksternal Lainnya

Perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor demografis, kondisi ekonomi, kebijakan dan peraturan pemerintah, dukungan dan reaksi distributor terhadap harga, serta aspek sosial. Grewal dan Levy menambahkan satu faktor pertimbangan lain yang tak kalah pentingnya yaitu internet. Semakin banyaknya konsumen yang mencari informasi dan berbelanja secara online berdampak pada semakin sensitifnya konsumen terhadap harga.17

17 Fandy Tjiptono, hlm. 222-226.

(34)

Dalam ilmu ekonomi, harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau beli suatu produk barang atau jasa, serta sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis. Islam sangat menjunjung tinggi keadilan (al-„adl), termasuk dalam penentuan harga. Penentuan harga dalam perspektif Islam menurut pemikir Islam yaitu Imam Yahya bin Umar dan Ibnu Timiyyah.18

a. Pemikiran Imam Yahya bin Umar (213-289 H)

Imam Yahya bin Umar merupakan seorang fukaha mazhab Maliki dengan nama Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf Al-Kannani Al-Andalusi.

1. Penetapan Harga

Imam Yahya bin Umar dalam kitabnya Al-Ahkam Al-Suq menjadikan penetapan harga sebagai tema sentral. Beliau berpendapat bahwa eksistensi harga merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah transaksi. Sementara itu, pengabaian terhadap harga dapat menimbulkan kerusakan dalam kehidupan masyarakat.

Imam Yahya bin Umar berpendapat bahwa penetapan harga tidak boleh dilakukan. Pendapat tersebut berlandaskan sebuah hadits berikut:

Dari Anas bin M alik ia berkata, “Telah melojak harga (di pasar) pada masa Rasulullah saw. Mereka (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, tetapkanlah harga bagi kam i.” Rasulullah saw. menjawab, “Sesungguhnya Allah-lah yang menguasai (harga), yang memberi rezeki, yang memudahkan, dan yang menetapkan harga. Aku sungguh berharap bertemu dengan Allah dan tidak seorang pun (boleh) memintaku untuk melakukan suatu kedzaliman dalam persoalan jiw a dan harta.”

(HR. Abu Dawud) 2. Mekanisme Harga

Imam Yahya bin Umar juga menyatakan bahwa kebebasan tersebut juga ditentukan oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan penawaran (supply) dan permintaan

18 Veithzal Rivai Zainal dkk, Islamic Marketing Management, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm. 431.

(35)

(demand). Akan tetapi, Imam Yahya bin Umar menambahkan bahwa mekanisme harga harus tunduk kepada kaidah-kaidah. Di antara kaidah-kaidah tersebut adalah pemerintah berhak untuk melakukan intervensi pasar ketika tindakan terjadi tindakan sewenang-wenang, yang dapat menimbulkan kemudaratan bagi masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah berhak mengeluarkan pelaku tindakan tersebut dari pasar.

Hukuman tersebut berarti melarang pelaku dalam melakukan aktivitas ekonomi di pasar, bukan merupakan hukuman maliyyah.

b. Pemikiran Ibnu Taimiyyah (661-728 H)

Ibnu Taimiyyah merupakan seorang pemikir dan ulama Islam yang berasal dari Turki.

1. Penetapan Harga

Ibnu Taimiyyah merekomendasikan penetapan harga dilakukan dalam beberapa kondisi berikut:

a. Dalam kondisi darurat seperti bencana alam, keadaan perang, ataupun bencana kelaparan. Ibnu Taimiyyah merekomendasikan penetapan harga oleh pemerintah dan memaksa penjualan bahan-bahan dagang pokok seperti makanan sehari-hari.

Dalam kondisi ini, pemerintah harus dapat memaksa seseorang untuk menjual barangnya dengan harga yang jujur, jika penduduk lain sangat membutuhkannya.

b. Dalam kondisi ketidaksempurnaan pasar, yaitu ketika penjual menolak menjual barang dagangan dengan harga normal, sedangkan penduduk sangat membutuhkan barang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan monopoli perdagangan. Dalam kondisi ini, pemerintah diharuskan untuk menetapkan harga sehingga dapat melawan ketidakadilan.

(36)

2. Mekanisme Harga

Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik-menarik antara produsen dan konsumen, baik dari pasar output (barang) maupun input (faktor-faktor produksi). Dalam kitab Al-Hisbah f i Al-Islam Aw-Wazhifah Al- Hukumah Al-Islamiyyah, Ibnu Taimiyyah menjelaskan definisi harga yang adil

sebagai berikut:

Apabila orang-orang yang memperjualbelikan barang dagangannya dengan cara-cara yang biasa dilakukan, tanpa ada pihak yang dizalimi, kemudian harga mengalami kenaikan karena bertambahnya jumlah penduduk (permintaan), maka itu semata-mata karena Allah Swt. Dalam hal demikian, memaksa para pedagang untuk menjual barang dagangannya pada harga tertentu merupakan tindakan pemaksaan yang tidak dapat dibenarkan.

Ibnu Taimiyyah mengungkapkan bahwa jika masyarakat menjual barang dagangannya dengan harga normal (kenaikan harga dipengaruhi oleh kurangnya persediaan barang karena menurunnya suplai barang), regulasi terhadap harga tidak dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan kenaikan harga merupakan kenaikan harga yang adil dan berada dalam persaingan sempurna, tanpa unsur spekulasi.

3. Regulasi Harga

Regulasi harga adalah pengaturan terhadap harga barang yang dilakukan oleh pemerintah, dengan tujuan memelihara kejujuran dan kemungkinan penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam kitabnya, Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa penetapan harga diperlukan untuk mencegah manusia menjual makanan dan barang lainnya hanya

(37)

kepada kelompok tertentu, dengan harga yang ditetapkan sesuai keinginan mereka.

Oleh karena itu, regulasi harga (fixedprice policy) dapat memberi kemudahan pada usaha mikro dalam menghadapi manipulasi pasar yang umumnya dilakukan oleh pengusaha besar. Kebijakan tersebut juga sering digunakan pemerintah untuk melindungi sektor usaha mikro dari kehancuran.

Dalam Islam, penetapan harga dapat dilakukan jika terjadi dalam dua keadaan yaitu (a) faktor yang menyebabkan perubahan harga atau distorsi terhadap genuine factors, (b) terdapat urgensi masyarakat terhadap penetapan harga (keadaan darurat). Beberapa penyebab yang lazim menimbulkan distorsi diuraikan sebagai berikut:

a. Adanya penimbunan (ihtikar) oleh beberapa penjual.

b. Adanya persaingan yang tidak sehat dan menggunakan cara yang tidak adil sehingga harga yang tercipta bukan harga pasar yang sebenarnya.

c. Adanya keinginan yang jauh berbeda antara penjual dan pembeli.

Secara garis besar, metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan.19

1. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan

Adalah suatu metode yang menekankan pada faktor-faktor yang dapat memengaruhi selera dan preferensi pelanggan dari pada faktor lain seperti biaya, laba dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada berbagai pertimbangan, diantaranya: (a) daya beli konsumen. (b) kesediaan konsumen untuk membeli. (c) posisi produk dalam gaya hidup pelanggan. (d) manfaat produk bagi konsumen. (e) harga produk-produk substitusi. (f) pasar potensial bagi produk tersebut. (g) karakteristik

19 Fandy Tjiptono, hlm. 226.

(38)

persaingan non-harga. (h) perilaku konsumen secara umum. (i) segmen-segmen dalam pasar.

Terdapat tujuh metode penentuan harga berbasis permintaan yang diuraikan sebagai berikut:

a. Skimming Pricing, metode ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga mahal bagi sebuah produk baru inovatif selama tahap introduksi, kemudian harus menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. Metode ini akan efektif apabila konsumen tidak sensitif terhadap harga, namun lebih menekankan pertimbangan- pertimbangan kualitas, inovasi, fitur dan kemampuan produk bersangkutan dalam memuaskan kebutuhannya.

b. Penetration Pricing, dalam metode ini perusahaan berusaha memperkenalkan sebuah produk baru dengan harga murah, dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu yang relatif singkat.

c. Prestige Pricing, merupakan strategi menetapkan tingkat harga yang mahal, sehingga konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik dengan produk, dan kemudian membelinya.

d. Price Lining, digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis.

Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga tertentu yang berbeda.

e. Odd-Even Pricing, harga-harga yang ditetapkan dengan metode odd-even pricing yakni harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu.

(39)

f. Demand-Backward Pricing, suatu metode yang berdasarkan suatu target harga tertentu, kemudian perusahaan melakukan penyesuaian terhadap komponen produknya.

g. Product Bundle Pricing, merupakan metode pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket. Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih menghargai nilai paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai masing-masing item secara individual.

h. Optional Product Pricing, metode ini menawarkan produk aksesoris atau opsional bersama produk utamanya.

i. Captive Product Pricing, adalah produk yang harus digunakan secara bersama-sama dengan produk utama agar dapat berfungsi secara optimum.

j. By-Product Pricing, digunakan pemasar untuk mencari pasar bagi produk sampingan dan biasanya mereka bersedia menerima harga berapapun asalkan bisa menutup biaya penyimpangan dan pengirimannya.

2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

Dalam metode ini, faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya, bukan aspek penawaran.

a. Standard Markup Pricing, harga ditentukan dengan jalan menambahkan persentase tertentu dari biaya pada semua item dalam sebuah kelas produk.

b. Cost Plus Percentage o f Cost Pricing, dalam metode ini perusahaan menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau konstruksi.

c. Cost Plus Fixed Fee Pricing, dalam strategi ini, pemasok atau produsen akan mendapatkan ganti atas semua biaya yang dikeluarkan, seberapapun besarnya, tetapi

(40)

produsen tersebut hanya memperoleh fee tertentu sebagai laba yang besarnya tergantung pada biaya final proyek tersebut yang disepakati bersama.

d. Experience Curve Pricing, metode yang dikembangkan atas dasar konsep efek belajar (learning effect) yang menyatakan bahwa uni cost barang dan jasa akan menurun antara 10% hingga 30% untuk peningkatan dua kali lipat pada pengalaman perusahaan dalam melakukan produksi dan penjualan barang atau jasa.

3. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam penetapan harganya.

a. Target Profit Pricing, metode ini umumnya berupa ketetapan atas besarnya target laba tahunan yang dinyatakan secara spesifik.

b. Target Return on Sales Pricing, dalam metode ini perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu yang dapat menghasilkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume penjualan.

c. Target Return On Investment (ROI) Pricing, dalam metode ini, perusahaan menetapkan besarnya suatu target ROI tahunan, yaitu rasio antara laba dengan investasi total yang ditanamkan pada perusahaan pada fasilitas produksi dan aset yang mendukung produk tertentu. Kemudian harga ditentukan agar dapat mencapai target ROI tersebut.

4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan

Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan atau laba, harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing.

(41)

a. Customary Pricing, digunakan untuk produk-produk yang harganya ditentukan oleh faktor-faktor .

b. Above, At, or Below Market Pricing, metode yang digunakan oleh perusahaan dengan cermat dalam memilih penetapan harga yang berada di atas, sama, atau dibawah harga pasar.

c. Los Leader Pricing, metode yang menjual produk dibawah harga biasanya.

d. Sealed Bid Pricing, metode yang menggunakan sistem penawaran harga dan melibatkan agen pembelian.

2. Kepercayaan Konsumen

Muhammad Rasulullah adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak muda beliau dipandang sebagai saudagar sukses. Disaat masih muda Nabi Muhammad dikenal dengan julukan Al-Amin (yang terpercaya) karena sifatnya yang amanah. Sikap ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya.

Seorang pebisnis haruslah dapat dipercaya seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. dalam memegang amanah. Saat menjadi pedagang, Nabi Muhammad

selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil penjualan maupun sisa barang. Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. dari Nabi Muhammad SAW. beliau bersabda:20

Artinya: “Pedagang yang jujur lagi dipercaya (amanah) akan bersama para Nabi, Shiddiqin dan Syuhada.” (HR. At-Tirmidzi).

Kepercayaan merupakan nilai yang paling dihargai dalam hubungan antar manusia.

Kepercayaan adalah rasa percaya yang dimiliki orang terhadap orang lain, dimana 20

20 Ibid, hlm. 179.

(42)

kepercayaan ini didasarkan pada integritas, reliabilitas dan kredibilitas. Kepercayaan akan ada, apabila saling percaya dan itu terjadi jika saling terbuka, kompeten, adil, jujur, akuntabel dan penuh penghargaan. Dipandang sebagai orang yang dapat dipercaya, seseorang harus dilihat sebagai orang yang jujur, kompeten dan memiliki ketulusan pada orang lain.

Menurut Mayer et al, kepercayaan merupakan salah satu faktor kunci dalam melakukan kegiatan jual beli secara online.

Menurut Mowen dan Minor, kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan manfaatnya. Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut, dan manfaat dari berbagai atribut tersebut. Para pemasar perlu memahami atribut dari suatu produk yang diketahui konsumen dan atribut mana yang digunakan untuk mengevaluasi suatu produk. Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan atribut suatu produk kepada konsumen. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen. Karena itu kepercayaan akan berbeda di antara konsumen.21

Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh bi yang mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek. Konsumen harus memperhatikan merek dari suatu produk ketika mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek tersebut. Kepercayaan tersebut sering

21 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 136.

(43)

disebut sebagai object-attribute linkages, yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan.22

Kepercayaan merupakan kunci utama dalam segala bentuk bisnis baik dalam lingkungan online maupun offline. Di dunia offline kepercayaan dibangun dengan saling kenal mengenal secara baik, ada proses ijab qabul, ada materai, ada perjanjian dan lain- lain. Para pelaku bisnis selain itu diproteksi pula secara horizontal oleh hukum-hukum disamping proteksi secara vertikal seperti norma, nilai dan etika yang dianut oleh para pelaku bisnis. Dalam dunia online demikian pula, harmonisasi antara ketiga aspek di atas (value, law dan konsensus) dipadukan dengan mekanisme-mekanisme pembangun kepercayaan secara total dalam proses keseluruhan. Menurut Barnes, beberapa elemen penting dari kepercayaan yaitu:23

a. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan masa lalu. Hal ini ditandai dengan adanya pembelian ulang.

b. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

c. Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam resiko.

d. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner.

Menurut Hakim, untuk meningkatkan kepercayaan yang dirasakan dari situs web dan vendor online serta fungsi yang dirasakan dari sistem e-commerce terdapat tiga kategori instrumen yang dapat membantu untuk membuat hubungan kerjasama yang lebih efisien dengan menerapkan informasi yaitu24:

a. Information Policies (Kebijakan Informasi)

22 Ibid, hlm. 151.

23 Barnes James G, Rahasia Manajemen Hubungan Pelanggan, Andreas Winardi (penerjemah), (Yogyakarta: Andi, 2003), hlm. 149.

24 Hakim, A. (2008). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu, hlm. 32.

(44)

Kebijakan informasi bertujuan untuk mengurangi ketidaksamaan informasi antara penjual dan pembeli dengan menerapkan berbagai langkah-langkah kounikatif seperti periklanan, pemasaran langsung dan hubungan masyarakat. Dalam konteks internet, kebijakan informasi dapat berhubungan dengan karakteristik dari pedagang atau karakteristik webiste dan infrastruktur teknologi yang mendasari. Situs memediasi hubungan antara konsumen dan organisasi pedagang, desain situs web adalah sangat penting untuk mendorong kepercayaan. Website ini menyediakan petunjuk penting untuk konsumen online yang digunakan sebagai penilaian mereka tentang efisiensi dan kehandalan pengecer online, yang didasarkan pada kualitas informasi tentang isu-isu kunci seperti biaya pengiriman, ketertiban dan kebijakan privasi, dan ganti rugi. Pada kepercayaan online termasuk direkomendasikan untuk mendesain homepage yang memadai dan informatif.

b. Guarantee Policies (Kebijakan Jaminan)

Kebijakan jaminan berhubungan dengan janji untuk membatasi atau kompensasi untuk kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa negatif yang tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan oleh para pihak. Kebijakan jaminan tersebut dapat menutupi kemungkinan pengembalian, pengembalian uang, masalah keamanan, kehilangan kartu kredit dan sebagainya. Menyediakan pilihan pengembalian, pengembalian uang dan uang kembali dapat membantu mengurangi resiko yang dirasakan transaksi online. Jaminan uang kembali bekerja lebih baik sebagai sinyal kepercayaan di toko-toko online daripada di dunia nyata. Jaminan kebijakan lebih efektif untuk membangun kepercayaan dalam e-commerce yang berfokus pada faktor-

(45)

faktor hukum, teknis dan organisasi pasar elektronik dan menentukan standar yang ketat untuk keamanan, perlindungan data, transparansi penggunaan data dan sebagainya.

c. Reputation Policies (Kebijakan Reputasi)

Reputasi dapat didefinisikan sebagai representasi kolektif dari tindakan masa lalu vendor yang mencakup kemampuan vendor untuk memberikan hasil yang berharga untuk stakeholder. Karena reputasi penjual dibentuk berdasarkan kinerja masa lalu dengan pembeli, maka hal ini dapat membantu konsumen untuk menilai kemungkinan perilaku vendor dalam transaksi di waktu lain. Penerbitan testimonial konsumen pada website dan mempertahankan komunitas virtual dimana konsumen dapat berbagi pengalaman mereka juga dianggap sebagai sarana yang memadai untuk meningkatkan reputasi vendor online. Perusahaan juga harus menyatakan sejarah mereka dan pengembangan website, misalnya “Tentang Kami” bagian dari situs web yang menunjukkan konsumen bahwa mereka telah beroperasi untuk beberapa waktu di internet. Trust konsumen dipengaruhi oleh informasi atau kebijakan yang diberikan oleh perusahaan. Kebijakan itu berupa informasi, jaminan dan reputasi dari produk yang ditawarkan. Dengan demikian, informasi sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk melakukan pembelian, baik itu informasi mengenai harga, produk dan identitas dari perusahaan.

3. Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah

(46)

ketahap ketertarikan (interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (desire) karena barang atau jasa ditawarkan sesuai dengan kebutuhan- kebutuhannya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat, baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (action to buy) barang atau jasa yang ditawarkan.25

Menurut Kotler, Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan untuk membeli tersebut mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen, yang meliputi:26

a. Keputusan tentang Jenis Produk

Dalam hal ini konsumen dapat mengambil keputusan tentang produk apa yang akan dibelinya untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan.

b. Keputusan tentang Bentuk Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dengan bentuk tertentu sesuai dengan seleranya.

c. Keputusan tentang Merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli karena setiap merek mempunyai perbedaan-perbedaan tersendiri.

d. Keputusan tentang Penjualnya

Konsumen dapat mengambil keputusan dimana produk yang dibutuhkan tersebut akan dibeli.

e. Keputusan tentang Jumlah Produk

25 Tjetjep Djatnika, Teori Keputusan Pembelian, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 120.

26 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-13 Jilid I Terjemahan: Bob Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 196.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil persilangan Arumanis-143 x Haden sebanyak 5 progeni memiliki warna daging buah mirip tetua Arumanis-143 kuning keputihan, sedangkan 1 progeni yaitu AH 6.1

Faktor-faktor terkait aspek biaya merupakan hal yang penting pada pengembangan perencanaan transportasi sepeda motor yang masih susah untuk diprediksi secara presisi

kompetisi yang tinggi di pasaran. Oleh karena itu, analisis target costing lebih dipilih untuk peningkatan laba dalam penelitian ini. Dengan mengetahui harga para

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

jawab. Segala sesuatu yang dilakukan anak tetap harus ada di bawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Orang tua dan anak tidak

Hal ini dapat disebabkan adanya dorongan dari dalam diri mahasiswa dengan mendapatkan gelar akuntan akan memiliki kompetensi yang lebih daripada lulusan S-1 akuntansi

Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan diastolik Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan

Hasil penelitian secara keseluruhan bahwa adanya didirikan bank sampah sebagai salah satu pendekatan dalam pengelolaan sampah di sekolah masing- masing SMA termasuk