• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HDK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH HDK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

 penyakit tidak menular men

 penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat jadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang menimbulkandunia yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Penyakit tidak menular kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis dengan durasi yang panjang dengan proses penyembuhan atau adalah penyakit kronis dengan durasi yang panjang dengan proses penyembuhan atau  pengendalian

 pengendalian kondisi kondisi klinisnya klinisnya yang yang umumnya umumnya lambat. lambat. Berikut Berikut 10 10 besar besar penyakit penyakit penyebabpenyebab kematian di dunia menurut . Menurut

kematian di dunia menurut . MenurutWorld Health Organization ( World Health Organization ( WHO) 2011 :WHO) 2011 : 1.

1. Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner 2.

2. StrokeStroke 3.

3. Infeksi saluran napas bawahInfeksi saluran napas bawah 4.

4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) 5.

5. DiareDiare 6.

6. HIV/AIDSHIV/AIDS 7.

7. Kanker paruKanker paru 8.

8. Diabetes melitusDiabetes melitus 9.

9. Kecelakaan lalu lintasKecelakaan lalu lintas 10.

10. PrematuritasPrematuritas

Indonesia juga mengalami eskalasi penyakit tidak menular yang dramatis. Hasil Riset Indonesia juga mengalami eskalasi penyakit tidak menular yang dramatis. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan secara Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan secara bermakna, diantaranya prevalensi penyakit stroke meningkat dari 8,3 per mil pada 2007 bermakna, diantaranya prevalensi penyakit stroke meningkat dari 8,3 per mil pada 2007 menjadi 12,1 per mil pada 2013. Lebih lanjut diketahui bahwa 61 persen dari total kematian menjadi 12,1 per mil pada 2013. Lebih lanjut diketahui bahwa 61 persen dari total kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan PPOK. Tingginya prevalensi bayi disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan PPOK. Tingginya prevalensi bayi dengan BBLR (10%, tahun 2013) dan lahir pendek (20%, tahun 2013), serta tingginya stunting dengan BBLR (10%, tahun 2013) dan lahir pendek (20%, tahun 2013), serta tingginya stunting pada anak balita di Indonesia (37,2%, 2013) perlu menjadi perhatian oleh karena berpotensi pada anak balita di Indonesia (37,2%, 2013) perlu menjadi perhatian oleh karena berpotensi pada meningkatnya prevalensi obese yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadian pada meningkatnya prevalensi obese yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadian penyakit tidak menular. Dengan demikian, penanggulangan penyakit tidak menular juga perlu penyakit tidak menular. Dengan demikian, penanggulangan penyakit tidak menular juga perlu

(2)

mengintegrasikan dengan upaya-upaya yang mendukung 1000 hari pertama kehidupan (1000 mengintegrasikan dengan upaya-upaya yang mendukung 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Berikut 10 besar penyakit tidak menular di indonesia menurut litbangkes 2015 :

HPK). Berikut 10 besar penyakit tidak menular di indonesia menurut litbangkes 2015 : 1.

1. penyakit pembuluhdarah otak (21%)penyakit pembuluhdarah otak (21%) 2.

2. penyakit jantung iskemik (12.9%)penyakit jantung iskemik (12.9%) 3.

3. diabetes mellitus(6.7%)diabetes mellitus(6.7%) 4.

4. TBC (5.7%)TBC (5.7%) 5.

5. hipertensi dengan komplikasinya(hipertensi dengan komplikasinya(5.3%)5.3%) 6.

6. penyakit saluran napas bawah penyakit saluran napas bawah kronik (4.9%)kronik (4.9%) 7.

7. penyakit hati (2.7%)penyakit hati (2.7%) 8.

8. kecelakaantrakecelakaantransportasi nsportasi (2.6%)(2.6%) 9.

9. pneumonia (2.1%)pneumonia (2.1%) 10.

10. diare (1.9%)diare (1.9%)

berikut 10 besar penyakit penyebab kematian di

berikut 10 besar penyakit penyebab kematian di sulawesi tenggara menurut dinkessulawesi tenggara menurut dinkes prov.sultra tahun 2015

prov.sultra tahun 2015

hipertensi

hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatantelah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita

Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensihipertensi akan terus meningkat seiringakan terus meningkat seiring dengan jumlah pendud

dengan jumlah penduduk yang membesar. Paduk yang membesar. Pada 2025 mendatang, a 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena

persen warga dunia terkena hipertensihipertensi.. Prosentase penderita Prosentase penderita hipertensi hipertensi saat ini paling banyaksaat ini paling banyak terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi

hipertensi,, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita

penderita hipertensihipertensi sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisisebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita hipertensi

hipertensi..

Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi. "Untuk pria maupun ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi. "Untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18 persen menjadi

(3)

29 persen, (WHO, 2013). Di Indonesia, angka penderita

29 persen, (WHO, 2013). Di Indonesia, angka penderita hipertensihipertensi mencapai mencapai 5,3% 5,3% pada pada tahuntahun 2015 dan penyakit tersebut menduduki posisi ke-5 tingkat nansional penyebab kematian pada 2015 dan penyakit tersebut menduduki posisi ke-5 tingkat nansional penyebab kematian pada provinsi sulawesi tenggara hipertensi menduduki posisi ke-2 penyakit penyebab kematian provinsi sulawesi tenggara hipertensi menduduki posisi ke-2 penyakit penyebab kematian dengan jumlah kasus 19.743.

dengan jumlah kasus 19.743. 1.2

1.2 RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah ini adalah: Rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1.

1. Apa definisi dari hipertensi?Apa definisi dari hipertensi? 2.

2. Apa saja tanda dan gejala hipertensi?Apa saja tanda dan gejala hipertensi? 3.

3. Apa saja klasifikasi dari hipertensi?Apa saja klasifikasi dari hipertensi? 4.

4. Bagaimana patofisiologi hipertensi?Bagaimana patofisiologi hipertensi? 5.

5. Bagaimana masalah epidemiologi hipertensi?Bagaimana masalah epidemiologi hipertensi? 6.

6. Bagaimana diagnosis hipertensi?Bagaimana diagnosis hipertensi? 7.

7. Apa saja komplikasi hipertensi?Apa saja komplikasi hipertensi? 8.

8. Bagaimana cara pencegahan hipertensi?Bagaimana cara pencegahan hipertensi? 9.

9. Bagaimana pengobatan hipertensi?Bagaimana pengobatan hipertensi? 1.3

1.3 TUJUANTUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah: Tujuan dari makalah ini adalah: 1.

1. Untuk mengetahui definisi dari hipertensiUntuk mengetahui definisi dari hipertensi 2.

2. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipertensiUntuk mengetahui tanda dan gejala hipertensi 3.

3. Untuk mengetahui klasifikasi hipertensiUntuk mengetahui klasifikasi hipertensi 4.

4. Untuk mengetahui patofisiologi hipertensiUntuk mengetahui patofisiologi hipertensi 5.

5. Untuk mengetahui masalah epidemiologi hipertensiUntuk mengetahui masalah epidemiologi hipertensi 6.

6. Untuk mengetahui diagnosis hipertensiUntuk mengetahui diagnosis hipertensi 7.

7. Untuk mengetahui komplikasi hipertensiUntuk mengetahui komplikasi hipertensi 8.

8. Untuk mengetahui cara pencegahan hipertensiUntuk mengetahui cara pencegahan hipertensi 9.

9. Untuk mengetahui pengobatan hipertensiUntuk mengetahui pengobatan hipertensi

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

2.1

(4)

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal  jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

 jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.

hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan dimana Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

digital lainnya.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.

mempunyai keadaan darah tinggi.

Secara sederhana, hipertensi diartikan sebagai keadaan dimana tekanan darah meningkat. Secara sederhana, hipertensi diartikan sebagai keadaan dimana tekanan darah meningkat. Tekanan darah merupakan ukuran kekuatan darah saat menekan dinding pembuluh darah arteri, Tekanan darah merupakan ukuran kekuatan darah saat menekan dinding pembuluh darah arteri,  pembuluh nadi yang menghantarkan darah ke seluruh tubuh.

 pembuluh nadi yang menghantarkan darah ke seluruh tubuh.

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat  jantung

 jantung berelaksasi berelaksasi (diastolik). (diastolik). Tekanan Tekanan darah darah ditulis ditulis sebagai sebagai tekanan tekanan sistolik sistolik garis garis miringmiring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolic mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah lebih, atau tekanan diastolic mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

(5)

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis. Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan drastis. Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga  berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

 berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

2.2

2.2 TANDA DAN GEJALA HIPERTENSITANDA DAN GEJALA HIPERTENSI

Secara umum, tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak mempunyai tanda-tanda. Secara umum, tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak mempunyai tanda-tanda. Boleh jadi berlangsung selama beberapa tahun tanpa disadari oleh orang tersebut. Sering hal itu Boleh jadi berlangsung selama beberapa tahun tanpa disadari oleh orang tersebut. Sering hal itu ketahuan tiba-tiba, misalnya pada waktu mengadakan pemeriksaan kesehatan, atau pada saat ketahuan tiba-tiba, misalnya pada waktu mengadakan pemeriksaan kesehatan, atau pada saat mengadakan pemeriksaan untuk asuransi jiwa. Kadang-kadang tanda-tanda tekanan darah tinggi mengadakan pemeriksaan untuk asuransi jiwa. Kadang-kadang tanda-tanda tekanan darah tinggi yang digambarkan itu adalah sakit kepala, pusing, gugup, dan palpitasi (Knight, 2006).

yang digambarkan itu adalah sakit kepala, pusing, gugup, dan palpitasi (Knight, 2006).

Pada sebagian orang, tanda pertama naiknya tekanan darahnya ialah apabila terjadi Pada sebagian orang, tanda pertama naiknya tekanan darahnya ialah apabila terjadi komplikasi. Tanda yang umum ialah sesak nafas pada waktu kerja keras. Ini menunjukkan komplikasi. Tanda yang umum ialah sesak nafas pada waktu kerja keras. Ini menunjukkan  bahwa

 bahwa otot otot jantung jantung itu itu sudah sudah turut turut terpengaruh terpengaruh sehingga sehingga tenaganya tenaganya sudah sudah berkurang berkurang yangyang ditandai dengan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain ditandai dengan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti  perdarahan,

 perdarahan, eksudat eksudat (kumpulan (kumpulan cairan), cairan), penyempitan penyempitan pembuluh pembuluh darah, darah, dan dan pada pada kasus kasus berat,berat, edema pupil(edema pada diskus optikus) dan penglihatan kabur (Knight, 2006).

edema pupil(edema pada diskus optikus) dan penglihatan kabur (Knight, 2006).

Hipertensi tidak memberikan tanda-tanda pada tingkat awal. Kebanyakan orang mengira Hipertensi tidak memberikan tanda-tanda pada tingkat awal. Kebanyakan orang mengira  bahwa

 bahwa sakit sakit kepala kepala terutama terutama pada pada pagi pagi hari, hari, pusing, pusing, berdebar-debar, berdebar-debar, dan dan berdengung berdengung ditelingaditelinga merupakan tanda-tanda hipertensi. Tanda-tanda tersebut sesungguhnyadapat terjadi pada tekanan merupakan tanda-tanda hipertensi. Tanda-tanda tersebut sesungguhnyadapat terjadi pada tekanan darah normal, bahkan seringkali tekanan darah yang relatif tinggi tidak memiliki tanda-tanda darah normal, bahkan seringkali tekanan darah yang relatif tinggi tidak memiliki tanda-tanda tersebut. Cara yang tepat untuk meyakinkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi adalah tersebut. Cara yang tepat untuk meyakinkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan mengukur tekanannya. Hipertensi sudah mencapai taraf lanjut, yang berarti telah dengan mengukur tekanannya. Hipertensi sudah mencapai taraf lanjut, yang berarti telah

(6)

 berlangsung

 berlangsung beberapa beberapa tahun, tahun, akan akan menyebabkan menyebabkan sakit sakit kepala, kepala, pusing, pusing, napas napas pendek, pendek, pandanganpandangan mata kabur, dan mengganggu tidur (Soeharto, 2004).

mata kabur, dan mengganggu tidur (Soeharto, 2004).

2.3 KLASIFIKASI HIPERTENSI 2.3 KLASIFIKASI HIPERTENSI

Hipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik, hipertensi Hipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik, hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri apabila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan tekanan arteri apabila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan tekanan maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar.

yang nilainya lebih besar.

Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan diastolik Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil menyempit secara tidak normal, muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan sehingga memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila jantung tekanan diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila jantung  berada

 berada dalam dalam keadaan keadaan relaksasi relaksasi di di antara antara dua dua denyutan. denyutan. Hipertensi Hipertensi campuran campuran merupakanmerupakan  peningkatan pada tekanan sistolik dan diastolik.

 peningkatan pada tekanan sistolik dan diastolik.

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu: Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

1). Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga 1). Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.

seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia. 2).

2). Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder atau hipertensi atau hipertensi renal. Terdapat renal. Terdapat sekitar 5% sekitar 5% kasus. Penyebab kasus. Penyebab spesifiknyaspesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom Cushing, feokromositoma, koartasio aorta, hipertensi hiperaldosteronisme primer, dan sindrom Cushing, feokromositoma, koartasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain.

yang berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain.

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII), klasifikasi hipertensi pada orang Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII), klasifikasi hipertensi pada orang

(7)

dewasa dapat dibagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat I dan derajat II. dewasa dapat dibagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat I dan derajat II. (Tabel 2.)

(Tabel 2.) Tabel 1. Tabel 1.

Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII

Klasifikasi Tekanan Klasifikasi Tekanan Darah Darah Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Tekanan Darah Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Diastolik (mmHg)  Normal  Normal < 120 < 120 < 80< 80 Prehipertensi 120 Prehipertensi 120 –  – 139 139 8080 –  – 8989 Hipertensi

Hipertensi derajat derajat I I 140 – 140 – 159 159 9090 –  – 9999 Hipertensi derajat II

Hipertensi derajat II ≥ 160≥ 160 ≥ 100≥ 100

Tabel 2. Tabel 2.

Klasifikasi tekanan darah menurut WHO / ISH Klasifikasi tekanan darah menurut WHO / ISH

Klasifikasi Tekanan Klasifikasi Tekanan Darah Darah Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Tekanan Darah Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Hipertensi berat Hipertensi berat ≥ 180≥ 180 ≥ 110≥ 110 Hipertensi

Hipertensi sedang sedang 160160 –  – 179 179 100100 –  – 109109 Hipertensi

Hipertensi ringan ringan 140140 –  – 159 159 9090 –  – 9999 Hipertensi

Hipertensi perbatasan perbatasan 120120 –  – 149 149 9090 –  – 9494 Hipertensi

Hipertensi sistolik sistolik perbatasan perbatasan 120120 –  – 149 149 < < 9090 Hipertensi

Hipertensi sistolik sistolik terisolasi terisolasi > > 140 140 < < 9090  Normotensi

 Normotensi < 140 < 140 < 90< 90 Optimal

Optimal < < 120 120 < < 8080

2.4

2.4 PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI HIPERTENSIHIPERTENSI

Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara akut Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk mempertahankan kestabilan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang reflek kardiovaskular melalui sistem saraf termasuk sistem tekanan darah dalam jangka panjang reflek kardiovaskular melalui sistem saraf termasuk sistem

(8)

kontrol yang bereaksi segera. Kestabilan tekanan darah jangka panjang dipertahankan oleh kontrol yang bereaksi segera. Kestabilan tekanan darah jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan tubuhyang melibatkan berbagai organ terutama ginjal.

sistem yang mengatur jumlah cairan tubuhyang melibatkan berbagai organ terutama ginjal. 1)

1) Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darahPerubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah

Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan penebalan dan Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Aterosklerosis merupakan proses multifaktorial. Terjadi inflamasi hilangnya elastisitas arteri. Aterosklerosis merupakan proses multifaktorial. Terjadi inflamasi  pada dinding

 pada dinding pembuluh pembuluh darah dan darah dan terbentuk depoterbentuk deposit substansi sit substansi lemak, kolesterol, lemak, kolesterol, produk sampahproduk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan ini seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan ini disebut plak. Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima akan memperkecil lumen disebut plak. Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima akan memperkecil lumen  pembuluh

 pembuluh darah, darah, obstruksi obstruksi luminal, luminal, kelainan kelainan aliran aliran darah, darah, pengurangan pengurangan suplai suplai oksigen oksigen padapada organ atau bagian tubuh tertentu.

organ atau bagian tubuh tertentu.

Sel endotel pembuluh darah juga memiliki peran penting dalam pengontrolan pembuluh Sel endotel pembuluh darah juga memiliki peran penting dalam pengontrolan pembuluh darah jantung dengan cara memproduksi sejumlah vasoaktif lokal yaitu molekul oksida nitrit dan darah jantung dengan cara memproduksi sejumlah vasoaktif lokal yaitu molekul oksida nitrit dan  peptida endotelium. Disfungsi endotelium banyak terjadi pada kasus hipertensi primer

 peptida endotelium. Disfungsi endotelium banyak terjadi pada kasus hipertensi primer 2)

2) Sistem renin-angiotensinSistem renin-angiotensin

Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin

angiotensin I I oleh oleh angiotensin angiotensin I-converting I-converting enzyme (enzyme (ACE). ACE). Angiotensin Angiotensin II II inilah yinilah yangang memiliki

memiliki peranan peranan kunci kunci dalam dalam menaikkan menaikkan tekanan tekanan darah darah melalui melalui dua dua aksi aksi utama.utama. a.

a. Meningkatkan sekresi Anti-Diureti Hormon (ADH) dan rasa haus. Dengan meningkatnya ADH,Meningkatkan sekresi Anti-Diureti Hormon (ADH) dan rasa haus. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang  pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.

 pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.  b.

 b. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Untuk mengatur volume cairanMenstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.

tekanan darah. 3)

3) Sistem saraf simpatisSistem saraf simpatis

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang  berlanjut

(9)

simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron  preganglion

 preganglion melepaskan melepaskan asetilkolin, asetilkolin, yang yang akan akan merangsang merangsang serabut serabut saraf saraf pasca pasca ganglion ganglion keke  pembuluh

 pembuluh darah, darah, dimana dimana dengan dengan dilepaskannya dilepaskannya norepinefrin norepinefrin mengakibatkan mengakibatkan konstriksikonstriksi  pembuluh darah.

 pembuluh darah.

2.5

2.5 MASALAH MASALAH EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI HIPERTENSIHIPERTENSI

Masalah epidemiologi hipertensi antara lain: Masalah epidemiologi hipertensi antara lain: 1.

1. OrangOrang

Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada wanita. Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripada wanita. Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada laki-laki meningkat pada Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita meningkat pada usia lebih dari 55 tahun. Orang usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita meningkat pada usia lebih dari 55 tahun. Orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain minum yang memiliki gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan hipertensi, antara lain minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.

minuman beralkohol, kurang berolahraga, dan merokok.

2.

2. TempatTempat

Hipertensi bisa terjadi dimana saja. Bagaimanapun, biasa sering muncul pada etnik Hipertensi bisa terjadi dimana saja. Bagaimanapun, biasa sering muncul pada etnik Afrika Amerika dewasa daripada Kaukasia atau

Afrika Amerika dewasa daripada Kaukasia atau Amerika Hispanik.Amerika Hispanik. 3.

3. WaktuWaktu

Penyakit hipertansi bisa terjadi setiap saat karena sifatnya yang tidak menular dan Penyakit hipertansi bisa terjadi setiap saat karena sifatnya yang tidak menular dan  penyakit

 penyakit ini ini tergolong tergolong penyakit penyakit yang yang terjadi terjadi akibat akibat genetic, genetic, gaya gaya hidup, hidup, lingkungan lingkungan dan dan polapola makan.

makan. 2.6

2.6 DIAGNOSIS DIAGNOSIS HIPERTENSIHIPERTENSI

Diagnosis hipertensi dengan pemeriksaan fisik paling akurat Menggunakan Diagnosis hipertensi dengan pemeriksaan fisik paling akurat Menggunakan sphygmomanometer air raksa. Sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali pengukuran dalam posisi sphygmomanometer air raksa. Sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali pengukuran dalam posisi duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap ke duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung. Pengukuran dilakukan dalam keadaan tenang. atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung. Pengukuran dilakukan dalam keadaan tenang. Pasien diharapkan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi Pasien diharapkan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi tekanan darah misalnya kopi, soda, makanan tinggi kolesterol, alkohol dan sebagainya.

(10)

Pasien yang terdiagnosa hipertensi dapat dilakukan tindakan lebih lanjut yakni: Pasien yang terdiagnosa hipertensi dapat dilakukan tindakan lebih lanjut yakni: 1.

1. Menentukan sejauh mana penMenentukan sejauh mana penyakit hipertansi yang dideritayakit hipertansi yang diderita

Tujuan pertama program diagnosis adalah menentukan dengan tepat sejauh mana Tujuan pertama program diagnosis adalah menentukan dengan tepat sejauh mana  penyakit

 penyakit ini ini telah telah berkembang, berkembang, apakah apakah hipertensinya hipertensinya ganas ganas atau atau tidak, tidak, apakah apakah arteri arteri dan dan organ- organ-organ internal terpengaruh, dan lain-lain.

organ internal terpengaruh, dan lain-lain. 2.

2. Mengisolasi penyebabnyaMengisolasi penyebabnya

Tujuan kedua dari program diagnosis adalah mengisolasi penyebab spesifiknya. Tujuan kedua dari program diagnosis adalah mengisolasi penyebab spesifiknya.

3.

3. Pencarian faktor risiko tambahanPencarian faktor risiko tambahan

Aspek lain yang penting dalam pemeriksaan, yaitu pencarian faktor-faktor risiko Aspek lain yang penting dalam pemeriksaan, yaitu pencarian faktor-faktor risiko tambahan yang tidak boleh diabaikan.

tambahan yang tidak boleh diabaikan. 4.

4. Pemeriksaan dasarPemeriksaan dasar

Setelah terdiagnosis hipertensi maka akan dilakukan pemeriksaan dasar, seperti Setelah terdiagnosis hipertensi maka akan dilakukan pemeriksaan dasar, seperti kardiologis, radiologis, tes laboratorium, EKG (electrocardiography) dan rontgen.

kardiologis, radiologis, tes laboratorium, EKG (electrocardiography) dan rontgen. 5.

5. Tes khususTes khusus

Tes yang dilakukan antara lain adalah : Tes yang dilakukan antara lain adalah : a.

a. X-ray khusus (angiografi) yang mencakup penyuntikan suatu zat warna yang digunakan untukX-ray khusus (angiografi) yang mencakup penyuntikan suatu zat warna yang digunakan untuk memvisualisasi jaringan arteri aorta, renal dan adrenal.

memvisualisasi jaringan arteri aorta, renal dan adrenal.  b.

 b. Memeriksa saraf sensoris dan perifer dengan suatu alat electroencefalografi (EEG), alat iniMemeriksa saraf sensoris dan perifer dengan suatu alat electroencefalografi (EEG), alat ini menyerupai electrocardiography (ECG atau EKG).

menyerupai electrocardiography (ECG atau EKG).

2.7

2.7 KOMPLIKASI KOMPLIKASI HIPERTENSIHIPERTENSI

Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.

adalah terjadinya kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek

(11)

tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat men

kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-ingkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGFβ (TGF--β).β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:

adalah: 1.

1. JantungJantung a.

a. Hipertrofi ventrikel kiriHipertrofi ventrikel kiri  b.

 b. Angina atau infark miokardiumAngina atau infark miokardium c.

c. Gagal jantungGagal jantung 2.

2. OtakOtak a.

a. Stroke atau transient ischemic attackStroke atau transient ischemic attack 3.

3. Penyakit ginjal kronisPenyakit ginjal kronis 4.

4. Penyakit arteri periferPenyakit arteri perifer 5.

5. RetinopatiRetinopati

2.8

2.8 PENCEGAHAN PENCEGAHAN HIPERTENSIHIPERTENSI

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, demikian juga terhadap hipertensi. Pada Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, demikian juga terhadap hipertensi. Pada umumnya, orang berusaha mengenali hipertensi jika dirinya atau keluarganya sakit keras atau umumnya, orang berusaha mengenali hipertensi jika dirinya atau keluarganya sakit keras atau meninggal dunia akibat hipertensi. Tidak semua penderita hipertensi memerlukan obat. Apabila meninggal dunia akibat hipertensi. Tidak semua penderita hipertensi memerlukan obat. Apabila hipertensinya tergolong ringan maka masih dapat d

hipertensinya tergolong ringan maka masih dapat dikontrol melalui sikap hidup sehari-hari.ikontrol melalui sikap hidup sehari-hari.

Pengontrolan sikap hidup ini merupakan langkah pencegahan amat baik agar penderita Pengontrolan sikap hidup ini merupakan langkah pencegahan amat baik agar penderita hipertensi tidak kambuh gejala penyakitnya. Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi tidak kambuh gejala penyakitnya. Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita hipertensi agar penyakitnya tidak menjadi parah, tentunya harus disertai pemakaian obat-obatan hipertensi agar penyakitnya tidak menjadi parah, tentunya harus disertai pemakaian obat-obatan yang ditentukan oleh dokter.Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil yang ditentukan oleh dokter.Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik (Stop High Blood Pressure), antara lain dengan cara menghindari tindakan pencegahan yang baik (Stop High Blood Pressure), antara lain dengan cara menghindari faktor risiko hipertensi.

faktor risiko hipertensi. 1.

1. Pola makanPola makan

Makanan merupakan faktor penting yang menentukan tekanan darah. Mengkonsumsi Makanan merupakan faktor penting yang menentukan tekanan darah. Mengkonsumsi  buah dan sayuran se

(12)

total, serta kaya akan buah, sayur, serta produk susu rendah lemak telah terbukti secara klinis total, serta kaya akan buah, sayur, serta produk susu rendah lemak telah terbukti secara klinis dapat menurunkan tekanan darah. Untuk menanggulangi keadaan tekanan darah yang tinggi, dapat menurunkan tekanan darah. Untuk menanggulangi keadaan tekanan darah yang tinggi, secara garis besar ada empat macam diet, yaitu :

secara garis besar ada empat macam diet, yaitu : a.

a. Diet rendah garamDiet rendah garam

Ada tiga macam diet rendah garam (sodium) yaitu : Ada tiga macam diet rendah garam (sodium) yaitu : 1)

1) Diet ringan, boleh mengkonsumsi 1,5-3 gram sodium perhari, senilai dengan 3,75-7,5 gramDiet ringan, boleh mengkonsumsi 1,5-3 gram sodium perhari, senilai dengan 3,75-7,5 gram garam dapur.

garam dapur. 2)

2) Diet menengah, boleh mengkonsumsi 0,5-1,5 gram sodium perhari, seniali 1,25-3,75 gramDiet menengah, boleh mengkonsumsi 0,5-1,5 gram sodium perhari, seniali 1,25-3,75 gram garam dapur.

garam dapur. 3)

3) Diet berat, hanya boleh mengkonsumsi dari 0,5 gram sodium atau kurang dari 1,25 gram garamDiet berat, hanya boleh mengkonsumsi dari 0,5 gram sodium atau kurang dari 1,25 gram garam dapur perhari.

dapur perhari.

Tujuan diet rendah garam untuk m

Tujuan diet rendah garam untuk membantu menghilangkan retensi embantu menghilangkan retensi (penahan) air dalam jaringan(penahan) air dalam jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Walaupun rendah garam, yang penting tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Walaupun rendah garam, yang penting diperhatikan dalam melakukan diet ini adalah komposisi makanan harus tetap mengandung diperhatikan dalam melakukan diet ini adalah komposisi makanan harus tetap mengandung cukup zat-zat gizi, baik kalori, p

cukup zat-zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin yang seimbang.rotein, mineral maupun vitamin yang seimbang.  b.

 b. Diet rendah kolesterol dan lemak terbatasDiet rendah kolesterol dan lemak terbatas

Diet ini bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan menurunkan berat badan Diet ini bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan menurunkan berat badan  bagi

 bagi penderita penderita yang yang kegemukan. kegemukan. Beberapa Beberapa hal hal yang yang harus harus diperhatikan diperhatikan dalam dalam mengatur mengatur diet diet iniini antara lain sebagai berikut :

antara lain sebagai berikut : 1)

1) Hindari penggunaan lemak hewan, margarin dan mentega terutama goreng-gorengan atauHindari penggunaan lemak hewan, margarin dan mentega terutama goreng-gorengan atau makanan yang digoreng dengan minyak.

makanan yang digoreng dengan minyak. 2)

2) Batasi konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis lainnya serta sea food (udang, kepiting), minyakBatasi konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis lainnya serta sea food (udang, kepiting), minyak kelapa dan kelapa (santan).

kelapa dan kelapa (santan). 3)

3) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir dalam seminggu.Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir dalam seminggu. 4)

4) Lebih sering mengkonsumsi tempe, tahu, dan jenis kacang.Lebih sering mengkonsumsi tempe, tahu, dan jenis kacang. 5)

5) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis manis, seperti sirup, dodol, kue, dan lain-lain.Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis manis, seperti sirup, dodol, kue, dan lain-lain. 6)

6) Lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah, kecuali durian dan nangka. Selain itu, jugaLebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah, kecuali durian dan nangka. Selain itu, juga harus memperhatikan gabungan makanan yang dikonsumsi karena perlu disesuaikan dengan harus memperhatikan gabungan makanan yang dikonsumsi karena perlu disesuaikan dengan kadar kolesterol darah.

kadar kolesterol darah. c.

(13)

Diet tekanan darah tinggi dianjurkan setiap hari mengkonsumsi makanan berserat tinggi. Diet tekanan darah tinggi dianjurkan setiap hari mengkonsumsi makanan berserat tinggi. Beberapa contoh jenis bahan makanan yang mengandung serat tinggi yaitu :

Beberapa contoh jenis bahan makanan yang mengandung serat tinggi yaitu : 1)

1) Golongan buah-buahan, seperti jambu biji, belimbing,papaya, mangga, apel, semangka danGolongan buah-buahan, seperti jambu biji, belimbing,papaya, mangga, apel, semangka dan  pisang.

 pisang. 2)

2) Golongan sayuran, seperti bawang putih, daun kacang panjang, kacang panjang, daun singkong,Golongan sayuran, seperti bawang putih, daun kacang panjang, kacang panjang, daun singkong, tomat, wortel, touge.

tomat, wortel, touge. 3)

3) Golongan protein nabati seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, danGolongan protein nabati seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan  biji-bijian.

 biji-bijian. 4)

4) Makanan lainnya seperti agar-agar dan rumput laut.Makanan lainnya seperti agar-agar dan rumput laut. d.

d. Diet rendah kalori bagi yang kegemukanDiet rendah kalori bagi yang kegemukan

Orang yang berat badannya lebih (kegemukan) akan beresiko tinggi terkena hipertensi. Orang yang berat badannya lebih (kegemukan) akan beresiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga orang yang berusia diatas usia 40 tahun. Penanggulangan hipertensi dapat Demikian juga orang yang berusia diatas usia 40 tahun. Penanggulangan hipertensi dapat dilakukan dengan pembatasan asupan kalori, hal yang harus diperhatikan yaitu :

dilakukan dengan pembatasan asupan kalori, hal yang harus diperhatikan yaitu : 1)

1) Asupan kalori dikurangi sekitar 25Asupan kalori dikurangi sekitar 25 2)

2) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat giziMenu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi 3)

3) Aktivitas olahraga dipilih yang ringan-sedangAktivitas olahraga dipilih yang ringan-sedang 2.

2. Pola istirahatPola istirahat

Pemulihan anggota tubuh yang lelah beraktifitas sehari penuh untuk menetralisir tekanan Pemulihan anggota tubuh yang lelah beraktifitas sehari penuh untuk menetralisir tekanan darah.

darah. 3.

3. Pola aktivitasPola aktivitas

Tekanan darah. Jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan darah yaitu : bejalan kaki, Tekanan darah. Jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan darah yaitu : bejalan kaki,  bersepeda,

 bersepeda, berenang, berenang, aerobik. aerobik. Kegiatan Kegiatan atau atau pekerjaan pekerjaan sehari-hari sehari-hari yang yang lebih lebih aktif aktif baik baik fisikfisik maupun mental memerlukan energi / kalori yang lebih banyak. Orang dengan gaya hidup yang maupun mental memerlukan energi / kalori yang lebih banyak. Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan rentan terhadap tekanan darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak tidak aktif akan rentan terhadap tekanan darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah.

hanya menjaga bentuk dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah.

2.9

2.9 PENGOBATAN PENGOBATAN HIPERTENSIHIPERTENSI 1.

1. UmumUmum

Setelah diagnose hipertensi ditegakkan dan diklasifikasikan menurut golongan atau Setelah diagnose hipertensi ditegakkan dan diklasifikasikan menurut golongan atau derajatnya, maka dapat dilakukan dua strategi penatalaknaan dasar yaitu :

(14)

a.

a.  Non  Non farmakologik, farmakologik, yaitu yaitu tindakan tindakan untuk untuk mengurangi mengurangi faktor faktor risiko risiko yang yang telah telah diketahui diketahui akanakan menyebabkan atau menimbulkan komplikasi, misalnya menghilangkan obesitas, menghentikan menyebabkan atau menimbulkan komplikasi, misalnya menghilangkan obesitas, menghentikan kebiasaan merokok, alkohol, dan mengurangi asupan garam serta rileks.

kebiasaan merokok, alkohol, dan mengurangi asupan garam serta rileks.  b.

 b. Farmakologik, yaitu memberikan obat anti hipertensi ygang telah terbukti kegunaannya danFarmakologik, yaitu memberikan obat anti hipertensi ygang telah terbukti kegunaannya dan keamanannya bagi penderita. Obat-obatan yang digunakan pada hipertensi adalah :

keamanannya bagi penderita. Obat-obatan yang digunakan pada hipertensi adalah : 1)

1) Diuretik, contohnya furosemide, triamferena, spironolactoneDiuretik, contohnya furosemide, triamferena, spironolactone 2)

2) Beta blockers, contohnya metaprolol, atenolol, timololBeta blockers, contohnya metaprolol, atenolol, timolol 3)

3) ACE-inhibitor, contohnya lisinopril, captopril, quinaprilACE-inhibitor, contohnya lisinopril, captopril, quinapril 4)

4) Alpha-blockers, contohnya prazosin, terazosinAlpha-blockers, contohnya prazosin, terazosin 5)

5) Antagonis kalsium, contohnya diltiazem, amlodipine, nifedipineAntagonis kalsium, contohnya diltiazem, amlodipine, nifedipine 6)

6) Vasodilator-direct, contohnya minixidil, mitralazineVasodilator-direct, contohnya minixidil, mitralazine 7)

7) Angiotensin reseptor antagonis, contohnya losartan.Angiotensin reseptor antagonis, contohnya losartan. 8)

8) False-neurotransmiter, contohnya clodine, metildopa, guanabensFalse-neurotransmiter, contohnya clodine, metildopa, guanabens KhususKhusus

Upaya terapi khusus ditujukan untuk penderita hipertensi sekunder yang jumlahnya Upaya terapi khusus ditujukan untuk penderita hipertensi sekunder yang jumlahnya kurang lebih 10 % dari total penderita hipertensi. Tanda-tanda dan penyebab hipertensi perlu kurang lebih 10 % dari total penderita hipertensi. Tanda-tanda dan penyebab hipertensi perlu dikenali sehingga penderita dapat di rujuk lebih dini dan terapi yang tepat dapat dilakukan dikenali sehingga penderita dapat di rujuk lebih dini dan terapi yang tepat dapat dilakukan dengan cepat. Perlu pemerikasaan dengan sarana yang canggih.

dengan cepat. Perlu pemerikasaan dengan sarana yang canggih.

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 3.1 KESIMPULANKESIMPULAN

Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang menimbulkan Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi, serta menimbulkan beban pembiayaan kesehatan sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan, Pada tingkat global, 63% penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian di dunia adalah penyakit tidak menular yang membunuh 36 juta jiwa per tahun, 80% kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah.

kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia dan Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia dan menurut data yang di keluarkan oleh Litbang tahun 2015 pada tingkat nasional penyakit menurut data yang di keluarkan oleh Litbang tahun 2015 pada tingkat nasional penyakit

hipertensi menduduki peringkat ke-5 penyakit penyebab kematian terbesar di indonesia dengan hipertensi menduduki peringkat ke-5 penyakit penyebab kematian terbesar di indonesia dengan  persentase 5,3% dan pada provinsi sulawesi tenggara penyakit hipertensi menurut data yang di  persentase 5,3% dan pada provinsi sulawesi tenggara penyakit hipertensi menurut data yang di

(15)

keluarkan oleh dinas kesehatan prov. Sulawesi tenggara 2015 menduduki peringkat-2 dengan keluarkan oleh dinas kesehatan prov. Sulawesi tenggara 2015 menduduki peringkat-2 dengan  jumlah kasus 19.743.

 jumlah kasus 19.743.

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau

tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakankronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.

hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.

3.2

3.2 SARANSARAN

Agar terhindar dari penyakit hipertensi yang mematikan ini sebaiknya kita menerapkan Agar terhindar dari penyakit hipertensi yang mematikan ini sebaiknya kita menerapkan  pola

 pola hidup hidup sehat seperti sehat seperti mengkonsumsi makanan mengkonsumsi makanan yang sehat yang sehat dan dan bergizi, mengatur bergizi, mengatur pola makpola makan,an, mengatur pola aktivitas dan mengatur pola istrahat. Jika sudah terkena penyakit hipertensi mengatur pola aktivitas dan mengatur pola istrahat. Jika sudah terkena penyakit hipertensi sebaiknya kita menghindari berbagai macam makanan dan minuman seperti

sebaiknya kita menghindari berbagai macam makanan dan minuman seperti  Makanan yang  Makanan yang  berkadar

 berkadar lemak lemak jenuh jenuh tinggi tinggi (otak, (otak, ginjal, ginjal, paru, paru, minyak minyak kelapa,gajih),kelapa,gajih), Makanan yang diolahMakanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium

dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers,(biscuit, crackers, keripikdan makanan keringyangasin)keripikdan makanan keringyangasin),, Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta

Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan  buah-buahan dalamdalam kaleng,

kaleng, soft  soft drink),drink), Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,  pindang,

 pindang, udang udang kering, kering, telur telur asin, asin, selai selai kacang)kacang),, SusuSusu full  full cream,cream, mentega,mentega, margarine,margarine, kejukeju mayonnaise, serta sumber protein

mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merahhewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning

(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam),telur, kulit ayam), Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, sausBumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco

tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandunggaramserta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandunggaram natrium dan Alkohol serta makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

natrium dan Alkohol serta makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Press.Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA Press. Dinkes sulawesi tenggara. 2015. Profil Kesehatan sulawesi tenggara. Dinkes

Dinkes sulawesi tenggara. 2015. Profil Kesehatan sulawesi tenggara. Dinkes sulawesi tenggara. kendari.sulawesi tenggara. kendari. http://gustiaanggri

http://gustiaanggriana909.blogspoana909.blogspot.co.id/2015/12/makat.co.id/2015/12/makalah-hipertensi.htmllah-hipertensi.htmldiakses pada tanggal 4diakses pada tanggal 4 april 2017

april 2017 http://rositaerni.blogs

(16)

menteri kesehatan republik indonesia. 2017. rencana aksi

menteri kesehatan republik indonesia. 2017. rencana aksi nasional penanggulangan penyaknasional penanggulangan penyakit tidakit tidak menular tahun 2015-2019. Menteri kesehatan republik

menular tahun 2015-2019. Menteri kesehatan republik indonesia. Jakartaindonesia. Jakarta  Nurarif,

 Nurarif, Amin Amin Huda Huda danKusuma, danKusuma, Hardi. Hardi. 2013. 2013. Aplikasi Aplikasi Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Berdasarkan Berdasarkan DiagnosaDiagnosa Medis dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction

Medis dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction

Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sorensen (1996), tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah.. diastolik lebih dari

Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali

Pada pasien hipertensi dewasa perempuan menurut tekanan darah diastolik, juga didapatkan sebagaian besar memiliki tekanan darah diastolik prehipertensi dimana

Peningkatan tekanan sistolik sebesar 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg selama kehamilan, walaupun tekanan darah &lt; 140/90 mmHg, dahulu pernah menjadi salah satu kriteria

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg.Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita

Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang