.
لل ْنلأ ُدله ْشلألو ِح لللفْلا للُبُس النلل لنّيلبلو ،ِح للّصلا ىلللع النّثلحلو ،ِح للْصِ ْلاِب النلرلملأ ْيِذّلا ِهلِل ُدْملحْللا
.
ِللص ّمُهّلللا ُهُلوُسلرلو ِهللا ُدْبلع اًدّملحُم النلدِيلس ّنلأ ُدله ْشلألو ،ُهلل لكْيِر لش لل ُهلدْحلو ُهللا ّلِإ لهللِإ
ِنْيِدلا ِ مْولي ىللِإ ٍنالسْحِإِب ْمُهلعِبلت ْنلملو ِهِبْحلصلو ِهِل لأ ىلللعلو ،ٍدّملحُم النِدِيلس ىلللع ْكِرالبلو ْمِللسلو لهللا اوُقّتالف ىللالعلت للالق ،ّللجلو ّزلع ِهللا ىلوْقلتِب ْيِسْفلنلو ِهللا لدالبِع ْمُكْيِصْو : ُألف ،ُدْعلب اّملأ لنيِنِمْؤُم ْمُتْنُك ْنِإ ُهللوُسلرلو لهللا اوُعيِط لألو ْمُكِنْيلب لتالذ اوُحِلْصلألو
Hadirinsiding jumat rohimakumulloh
Allah swt memerintahkan kita untuk senantiasa bertakwa kepadanya. Bentuk takwa bukan saja antara kita dan Allah swt semata, melainkan juga antara kita dengan makhluk Allah lainnya, khususnya dengan sesama manusia, dua arah ini harus dijaga keseimbangannya. Kita tidak bisa menafikan hubungan antar sesama manusia. Hal ini harus dijaga betul oleh kita sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, dan mesti membutuhkan orang lain. Menjaga hubungan persaudaraan harus dilakukan. karena, Allah swt sebagai Sang Pencipta telah memuliakan betul bahwa kita sebagai makhluknya yang diciptakan terbaik. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra.
النْقلللخ ْنّمِم ٍرْيِثلك ىٰللع ْمُهٰنْلّضلفلو ِتٰبِيّطلا لنِم ْمُهٰنْقلزلرلو ِرْحلبْلالو ِرلبْلا ىِف ْمُهٰنْللملحلو لملدٰا ْٓيِنلب النْمّرلك ْدلقلللو
ًلْيِضْفلت
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Dalam ayat tersebut, Allah swt dengan jelas menggunakan dua taukid atau penguatan sekaligus untuk meyakinkan kita semua bahwa Dialah Alloh betul-betul memuliakan manusia, yakni menggunakan lam taukid dan qad yang bermakna taukid karena bertemu dengan kalimat fiil madli.
Artinya, Allah swt betul-betul memuliakan makhluk yang telah Ia ciptakan tersebut. Kemudian, hal tersebut dipertegas dengan berbagai macam pemberian untuk menunjang kebutuhan dan memberikan hal yang lebih dibanding makhluk-mahluk lainnya. Betapa Allah begitu memuliakan kita sebagai makhluknya. Tentu tidak pantas, jika kita dengan sesama manusia juga tidak saling memuliakan satu sama lain. Terlebih dalam ayat lain, kita diminta untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Allah swt.
berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13.
ِهّٰللا لدْنِع ْمُكلملرْكلا ّنِا اْْوُفلرالعلتِل للِٕى اْلبلقّو اًبْوُع ُش ْمُكٰنْللعلجلو ىٰثْنُاّو ٍرلكلذ ْنِم ْمُكٰنْقلللخ اّنِا ُساّنلا الهّيلآٰي ۚۚۚا ۚۤۚا
ٌۚرْۚيِۚبَۚخ ٌۚۚمْۚيِۚلَۚع َ ااا ّۚنِۚا ْۗ ۚۚمُۚكى اۚقْۚتَۚا
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.”
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Karenanya, kita perlu menekankan satu titik temu di antara berbagai perbedaan yang ada, mulai dari bangsa, suku, agama, hingga bahasanya, yaitu kita adalah manusia. Sudah sepatutnya kita saling bersinergi, menjaga, menghormati, dan memuliakan satu sama lain agar dapat menjalani hidup dengan penuh damai. Hal ini dipertegas dengan sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad berikut.
:
ُهلنِم لأ ْنلم ُنِمْؤُمْلا ؟ِنِمْؤُمْلاِب ْمُكُرِبْخُأ للأ ِعالدلوْلا ِةّجلح يِف لمّللسلو ِهْيلللع ُهّللا ىّللص ِهّللا ُلوُسلر للالق
لدلهالج ْنلم ُدِهالجُمْلالو ، ِهِدليلو ِهِنالسِل ْنِم ُساّنلا لمِللس ْنلم ُمِلْسُمْلالو ،ْمِهِسُفْن لألو ْمِهِلالوْملأ ىلللع ُساّنلا
لبوُنّذلالو اليالطلخْلا لرلجله ْنلم ُرِجالهُمْلالو ، ِهّللا ِةلعالط يِف ُهلسْفلن
“Rasulullah saw ketika haji wada’ bersabda: ‘Maukah kalian kuberitahu pengertian mukmin? Mukmin adalah orang yang memastikan dirinya memberi rasa aman untuk jiwa dan harta orang lain, sedangkan muslim ialah orang yang memastikan ucapan dan tindakannya tidak menyakiti orang lain. Sementara mujahid adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah swt., sedangkan orang yang berhijrah (muhajir) ialah orang yang meninggalkan kesalahan dan dosa.”
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Oleh karena itu, di mimbar ini, khatib mengajak jamaah sekalian, khususnya khatib pribadi, untuk dapat menumbuhkan rasa persaudaraan sesama manusia. Dengan tumbuhnya sikap demikian, mudah-mudahan kehidupan yang di harapkan bersama, penuh kedamaian, kenyamanan, ketentraman dapat terwujud dengan baik. Amin ya Robbal Alamin