• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT.SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN. Oleh : SANTA TIOMINAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT.SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN. Oleh : SANTA TIOMINAR"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT.SARANA AGRO NUSANTARA

MEDAN

Oleh :

SANTA TIOMINAR 132102188

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : SANTA TIOMINAR

NIM : 132102188

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. SARANA AGRO NUSANTARA

Tanggal 2016 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

( Rasdianto, S.E, Ak, M.Si.) NIP.19550908 198103 1 005

Tanggal 2016 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP.195111114 198203 1 002

Tanggal 2016 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Prof. Dr. Ramli, SE, MS NIP.19580602 198803 1 001

(3)

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SANTA TIOMINAR

NIM : 132102188

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT SARANAAGRO NUSANTARA MEDAN

Medan, 2016

(SANTA TIOMINAR) NIM. 132102188

(4)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat pada waktunya.

Adapun judul tugas akhir yang penulis kemukakan dalam tugas akhir ini adalah “Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan Pada PT. Sarana Agro Nusantara” disusun guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Amd pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dimana hal itu merupakan kewajiban setiap mahasiswa/i yang ingin menyelesaikan perkuliahannya.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs.Rustam, M.Si, Ak,CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi dan Bapak Drs.Chairul Nazwar, M.Si,Ak,CA selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Rasdianto, S.E, Ak, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya, memberikan saran, masukkan, dan dukungan kepada penulis.

(5)

5. Teristimewa kepada orang tua tercinta dan keluarga besar yang selalu memberi motivasi, semangat, dan doa dalam penyusunan Tugas Akhir dan penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

6. Sahabat-sahabat penulis terima kasih atas perhatian, dukungan, kerja sama serta doa kalian semua.

Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya.

Medan, Juni 2016 Penulis

Santa Tiominar NIM. 132102188

(6)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitan... 3

D. Rencana Penulisan... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 4

2. Rencana isi ... 5

BAB II : PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN ... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 10

C. Job Discription ... 15

D. Jaringan Usaha ... 22

E. Kinerja Usaha Terkini ... 24

F. Rencana Usaha ... 24

(7)

A. Pengertian Persediaan ... 27

B. Prosedur Pencatatan Persediaan Perusahaan ... 39

C. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang Dijual Perusahaan ... 41

D. Metode Penilaian Persediaan Perusahaan ... 41

E. Penyajian Persediaan Perusahaan Dalam Laporan Keuangan ... 42

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 51

(8)

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5

1.2 Struktur Organisasi PT Sarana Agro Nusantara ... 12

1.3 Struktur Organisasi PT Sarana Agro Nusantara ... 13

1.4 Neraca Konsolidasi PT Sarana Agro Nusantara ... 44

(9)

Nomor Judul Halaman 2.1 Logo PT Sarana Agro Nusantara ... 9

(10)

Nomor Judul Halaman

1. Surat izin riset ... 52

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa, maupun perusahaan industri Perkebunan selalu mengadakan persediaan. Demikian juga dengan PT. SARANA AGRO NUSANTARA yang bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi yang memiliki fasilitas dan layanan antara lain: Tangki timbun untuk minyak kelapa sawit dan fraksinya serta gula tetes, Jasa Pergudangan untuk komoditi karet, teh, cokelat, kopi dan tembakau serta pelayanan jasa ekspedisi pengurusan dokumen ekspor impor untuk semua jenis komoditi.

Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannyasuatu saat tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa. Pelaporan persediaan yang teliti dan relevan sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan informasi yang berguna atas laporan keuangan.

Berkembangnya suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya.

Laporan keuangan menyediakan informasi yang sangat banyak dibutuhkan oleh pihak ketiga atau para investor mengenai perubahan-perubahan kekayaan bersih perusahaan serta dapat membantu para pemakainya untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiaban, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.

Pada proses normal persediaan akan mengalami suatu perubahan baik dari segi harga, kuantitas, jenis dan kualitas. Perubahan persediaan dapat diketahui

(12)

dengan cara pencatatan dan penilaian persediaan artinya, agar dapat menentukan metode harga pokok persediaan yang sesuai, sehingga perusahaan tidak akan mengalami kerugian. Kesalahan dalam pencatatan berakibat fatal bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sistem persediaan yang baik dan sesuai dengan prinsip akuntansi bertema umum dapat meningkatkan profitabilitas begitu juga sebaliknya dapat mengikis laba dan menjadikan bisnis kurang efektif sehingga diharapkan jelas pengguanaan atau pembelian persediaan tersebutdalam periode akuntansi. Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik pula pada persediaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena mempengaruhi laporan laba-rugi dan neraca pada perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk membahas permasalahan mengenai sisstem akuntansi persediaan pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA. Untuk itu penulis mengambil judul : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. SARANA AGRO NUSANTARA

B. Perumusan Masalah

Mengingat pentingnya penerapan system akuntansi tersebut dalam suatu perusahaan, maka penulis ingin mendalami pembahasan ini dengan melakukan peneltian pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA. Adapun permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah “Bagaimanakah sistem akuntansi persediaan yang diterapkan pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA ?”

(13)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui bagaimanakah sistem akuntansi persediaan yang diterapkan pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA?”

2. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai penerapan akuntansi persediaan,

2. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian bidang yang sama,

3. Memperoleh gambaran yang jelas dan memahami lebih jauh mengenai sistem pencatatan, metose penelitian dan penyajian persediaan,

4. Untuk mengetahui salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan pada jurusan akuntansi

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/Observasi

Penelitian ini dilakukan di Jl. Ujung Baru, Belawan, Sumatera Utara. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada table 1.1.

(14)

Tabel 1.1

Jadwal survey / observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian berisi empat bab yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan, Bab II PT. Sarana Agro Nusantara, Bab III Topik Penelitian dan Bab IV

Kesimpulan dan Saran. Secara garis besar luas pokok pembahasannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survei dan rencana isi.

No Kegiatan April

2016

Mei 2016

Juni 2016

III IV I II III IV I II

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukkan Dosen

Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas a Akhir

(15)

BAB II : PROFIL PT. SARANA AGRO NUSANTARA

Bab ini meliputi sejarah ringkas Perusahaan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA.

BAB III : PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. SARANA AGRO NUSANTARA

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat penerapan sistem

akuntansi persediaan dan juga mengenai prosedur yang diterapkan oleh perusahaan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi PT. Sarana Agro Nusantara.

(16)

BAB II

PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT Sarana Agro Nusantara didirikan pada tanggal 20 September 1927 oleh Pemerintahan Belanda yang merupakan Bulking Station dari produksi minyak sawit perkebunan yang berada di Sumatera Utara dan Aceh dengan nama NV. Deli Tank Bedriff. Kemudian pada tanggal 30 Mei 1962 nama perseroan diganti menjadi The Deli Tank Installation.

Pada tanggal 9 Juli 1986 nama perusahaan berubah nama menjadi PT Tangki Sawit Terminal Jasatama (PT TSTJ). Kemudian pada tahun 1944 PT TSTJ melakukan merger dengan PT Ekspedisi Muatan Kapal Laut Khusus Jasa Caraka Tani Persada dan berubah nama lagi menjadi PT Deli Tama Indonesia.

Kemudian berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan BUMN Deputi Bidang Usaha Pertambangan dan Argo Industri No: S-47/M.DU4-BUMN/1999 tanggal 16 Maret 1999 tentang pengalihan saham milik PTPN pada anak perusahaan maka pemilik saham PT Deli Tama Indonesia adalah PT Perkebunan Nusantara III.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: C-18 HT.01.04/th.2001, maka pada tanggal 02 Januari 2001 terjadi penggabungan antara PT. Delitama Indonesia Belawan dengan PT Sarana Sawitindo Utama Dumai dan perseroan kembali nama menjadi PT Sarana Agro Nusantara (PT SAN).

(17)

PT Sarana Agro Nusantara adalah anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) dan PT Perkebunan V (Persero) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Sartutiyasmi No. 9 tertanggal 10 Nopember 1999 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman No.C-114.HT.01.04 Tahun 2000 tanggal 4 Januari 2000 dan Berdasarkan Akta Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum No.7 tertanggal 23 Januari 2014.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Luar Biasa No.6 tertanggal 13 September 2005 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang- undangan dengan keputusannya Nomor C-33143.HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Januari 2005.

Perubahan terakhir anggaran dasar perusahaan dengan Akta Notaris Syafnil Gani,SH,M.Hum Nomor 2 tanggal 6 Desember 2008 tentang penyesuaian Anggaran Dasar perseroan dengan ketentuan UU No.40 Tahun 2007 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dengan keputusan Nomor AHU-98563.AH.01.02 Tahun 2008.

Modal dasar perusahaan ditetapkan sebesar Rp 60.800.000.000,00 terbagi atas 60.800 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 per saham. Dari modal dasar sebanyak 60.800 saham atau senilai Rp 60.800.000.000,00 telah ditempatkan sejumlah 23.900 sagam atau senilai Rp 23.900.000.000,00 dengan komposisi sebagai berikut :

PT Perkebunan Nusantara III : Rp 9.541. 000.000 = 9.541 Saham

= 39,92%

(18)

PT Perkebunan Nusantara IV : Rp 11.969.000.000 = 11.969 Saham

= 50,08%

PT Perkebunan Nusantara V : Rp 2.390.000.000 = 2.390 Saham = 10,00%

1. Visi dan Misi PTSarana Agro Nusantara 1.1 Visi

Membentuk Perusahaan bertaraf International dalam bidang jasa dan menjadi market leader di indonesia dengan pelayanan bersekala global.

1.2 Misi

Memberikan Pelayanan jasa penimbunan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui konsistensi dalam pengendalian kualitas produk milik pelanggan, sistem manajemen terpadu, teknologi yang tepat dan memenuhi standar international

Sumber Daya manusia sebagai aset perusahaan di hargai dan diberikan pemahaman secara konsisten dan berkesinambungan.

Perusahaan berupaya untuk selalu memenuhi kepentingan berbagai pihak (Stake Holder).

(19)

2. Makna Logo PT Sarana Agro Nusantara

Sumber : PT Sarana Agro Nusantara

Adapun makna dari logo PT Sarana Agro Nusantara Medan adalah :

a. Segitiga

Melambangkan bahwa perusahaan ini dinamis dan luwes yaitu perusahaanini bisa kearah mana saja dalam melaksanakan usahanya.

b. Lingkaran

Melambangkam sebuah gambar tangki yaitu perusahaan yang bergerak pada usaha titip timbun.

c. Warna Hijau

Melambangkan hasil perkebunan yang hijau.

3. Strategi Perusahaan

Usaha untuk mencapai misi perusahaan tersebut, perlu disusun strategi perusahaan yang sesuai dengan visi perusahaan. Strategi yang disusun oelh PT Sarana Agro Nusantara, diuraikan menjadi empat sasaran pokok yaitu ;

a) Orientasi kepada kepuasan pelanggan b) Manajemen biaya

c) Retensi pasar dan optimisasi pasar yang ada saat ini d) Variasi tarif jasa

(20)

Dalam menjalankan usahanya PT Sarana Agro Nusantara didukung dengan fasilitas seperti tangki penyimpanan minyak dan gudang penyimpanan.fasilitas-fasilitas ini terletak disekitar wilayah pelabuhan yaitu Belawan dan Dumai sebagai pemindahan komoditi yang dihasilkan dari perkebunan pelanggan je gudang serta dari gudang ke kapal dan sebaliknya dapat dilakukan dengan cepat dan lebih efisien.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan-hubungan dan kerjasama organisasi-organisasi yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan.

Secara sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara mengatur Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kegiatan-kegiatankearah pencapaian tujuan.

Oleh karena itu, struktur organisasi perlu dirancang sedemikin rupa, sehingga SDM yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sekaligus sebagai sarana pengendalian melalui bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Struktur organisasi yang dipergunakan perusahaan haruslah disesuiakina dengan ukuran perusahaan tersebut. Struktur organisasi juga didasarkan kepada hasil pemikiran dan pertimbangan atas sifat usaha perusahaan, bentuk organisasi yang sedang berjalan serta mengolah informasidari sifat inti perusahaan.

Dalam menjalankan kegiatannya PT Sarana Agro Nusantara Medan menerapkan suatu struktur organisasi yang berbentuk garis dan staf. Struktur organisasi pada perusahaan ini sudah mengalami perubahan beberapa kali baik struktur maupun nama dan jabatannya. Struktur organisasi yang sesuai dengan

(21)

Surat Keputusan Direksi PT Sarana Argo Nusantara Medan Nomor:

SAN/KPTS/R/10/2002.

PT Sarana Agro Nusantara Medan dipimpin oleh pemegang saham, yang dibantu dewan komisaris, dan direktur utama/ direktur operasional. Dalam rangka menjalankan operasi perusahaan direktur utama dibantu oleh kepala unit Belawan dan kepala unit Dumai, kepala bagian operasi, kepala bagian keuangan/akuntansi, dan kepala bagian sekretariat serta dibantu oleh staf pengendalian internal.

Dalam menjalankan dan mengendalikan kegiatan perusahaan direktur utama dibantu oleh staf pengendalian intern. Bagan struktur organisasi PT Sarana Agro Nusantara secara lengkap tersaji pada bagian tabel 2.1 dan tabel 2.2.

(22)

Tabel 2.1

(23)

Tabel 2.2

(24)

A. Job Description

Adapun uraian tugas dari PT Sarana Agro Nusantara Medan adalah : 1. Pemegang Saham

Tugas dan wewenang pemegang saham adalah :

Mengadakan pengawasan dalam melaksanakan ketentuan- ketentuan yang termuat dalam anggaran dasar pada akte pendirian PT Sarana Argo Nusantara.

Menentukan kebijakan perusahaan secara garis besar demi tercapainya tujuan utama perusahaan pada saatdiadakannya sidang tahunan.

Mempertimbangkan dan mengesahkan laporan keuangan yang disampaikan dalam laporan tahunan.

2. Dewan Komisaris

Tugas dan wewenang dewan komisaris adalah :

Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada direksi.

Komisaris berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan keuangan serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi.

Memberhentikan untuk sementara seseorang atau lebih anggota direksi apabila anggota direksi bertentangan dengan peraturan yang berlaku

(25)

3. Direktur Utama

Tugas dan wewenang direktur utama adalah :

Memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efesiensi dan efektifitas perseroan.

Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan, serta ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham PTPN.

Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebiksanaan perusahaan dibagian Keuangan atau Umum,Operasi, Teknik, dan Teknologi.

Mengangkat dan memberhentikan karyawan Golongan 1A s/d IVD, setelah berkordinasi dengan Direktur Operasional.

4. Direktur

Tugas dan wewenang direktur adalah :

Membantu direktur utama dalam menyelesakan tugas-tugas rutin.

Mengawasi rencana maupun realisasi biaya eksploitasi, investasi yang telah ditetapkan.

Membuat/mencari terobosan-terobosan baru kepada produsen dan konsumen.

5. Kepala Bagian Operasi

Tugas dan wewenang kepala bagian operasi adalah :

(26)

Membantu direksi didalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kerja di bagian operasi/teknik (penerimaan, penimbunan pengapalan minyak sawit).

Merencanakan dan mengkordinasikan pekerjaan dibagian operasi/teknik untuk mencapai produktivitas dan efisiensi seoptimal mungkin.

Membuat rencana kerja dan anggaran dibagian operasi/teknik setiap tahunnya (untuk rencana pasokan penerimaan/pengapalan,pekerjaan pemeliharaan sipil,pekerjaan pemeliharaan teknik dan investasi).

6. Wakil Kepala Bagian Operasional

Tugas dan wewenang wakil kepala bagian operasional

Mengarahkan dan mengawasi pencatatan persediaan didalam tangki ke kartu-kartu persediaan per produsen dan per unit operasi.

Mengarahkan dan mengawasi pengkonsolidasian laporan-laporan periodik persediaan di tangki timbun.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Bagian Operasional.

7. Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan wewenang kepala bagian keuangan adalah :

Membantu direksi dalam perencanaan, pengoraniasian, pelaksanaan, dan pengawasan kerja dibagian keuangan yang meliputi pembukuan, pembiayaan, dan pengadaan barang.

(27)

Mengawasi pembiayaan dibagaiannya dan mempertanggungjawabkannya kepada direksi.

Meneliti, mengawasi, dan mengevaluasi laporan-laporan keuangan untuk mendapatkan gambaran tentang keuangan perusahaan.

Membuat rencana kerja dan anggaran dibagian keuangan dan merangkum semua rencana kerja dan anggaran-anggaran bagian didalambuku rencana kerja dan anggaran perusahaan.

8. Wakil Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan wewenang Wakil Kepala Bagian Keuangan

Melaksanakan analisa dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sesuai dengan sistem prosedur keuangan.

Meneliti, menganalisa da mengevaluasi laporan-laporan keuangan untuk mendapatkan gambaran likuiditas dan keuangan perusahaan serta mengusahakan langkah-langkah perbaikan yang efisien dan efektif dari penggabungan data.

Memeriksa, mengawasi dan menyetujui pengeluaran biaya- biaya sesuai batas wewenang.

Memeriksa rancangan anggaran dari keseluruhan perusahaan yang dibuat oleh semua unit organisasi dan perusahaan maupun yang sudah dikonsolidasi untuk diajukan kepada kepala bagian keuangan.

9. Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Tugas dan wewenang Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI)

(28)

adalah :

Menyiapkan tata cara pemeriksaan satuan pengawas intern agar efisiensi dan efektivitas dapat tercapai dalam rangka pengamanan harta kekayaan dan pengelolaan perusahaan.

Melaksanakan pemeriksaan intern baik fisik,financial maupun manajemen terhadap seluruh unit kerja perusahaan berdasarkan norma pemeriksaan, pedoman pemeriksaan BUMNatas pelaksanaan RKAP, kebijakan dan peraturan yang berlaku di perusahaan.

Menganalisis/mengevalusai laporan keuangan (laporan posisi keuangan, laba/rugi dan pendukungnya) perusahaan sebelum diaudit oleh akuntan publik dan hasilnya disampaikan kepada direksi.

Memelihara dan mengawasi invetaris serta surat-surat dan dokumen-dokumen bagian Satuan Pengawasan Intern.

10. Kapala Bagian Sekretariat

Tugas dan wewenang Kepala Bagian sekretariat adalah sebagai berikut : Memimpin,mengatur serta mengawasi semua kegiatan bidang kepegawaian.

Menyusun, merumuskan petunjuk, prosedur, program, dan pengarahan lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan

(29)

kebijaksanaan yang berhubungan dengan kepegawaian sebaaimana yang telah ditetapkan.

Mengurus dan menyelenggarakan rapat-rapat direksi serta menerbitkan notulen rapat, baik untuk kepenitngan operasional maupun dokumnetasi.

Mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan dan latihan karyawan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan serta mengawasi penyerahan dan penempatan karyawan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan dan memelihara catatan tentang mereka.

11. Kepala Unit

Tugas dan wewenang Kepala Unit adalah :

Mengkoordinir dan mengatur tugas pekerjaan serta mengarahkan semua pekerjaaan yang berada di unit.

Menyusun Rencana Kerja Anggaran Audit.

Melaksanakan hubungan koordinasi ke kebun PTPN maupun Swasta, KPB dan pelayaran dalam rangka menerima, menimbun, mengapalkan (dry and liquid).

12. Wakil Kepala Unit

Tugas dan wewenang Wakil Kepala Unit adalah :

Mengkoordinir dan mengatur tugas pekerjaan serta mengarahkan semua pekerjaan yang berada di unit.

(30)

Melaksanakan, menerima tugas-tugas dengan segala kebijakan dari kepala unit.

Menjaga displin kerja dan secara bekala menilai prestasi kerja bawahannya.

13. Staff Urusan KTU

Tugas dan wewenang Staff urusan KTU adalah :

Mengkoordinir laporan harian posisi kas dan Bank.

Mengkoordinir penyusunan rencana pembayaran pada pihak III Mengkoordinir pelaksanaan pembayaran terhadap transaksi- transaksi yang timbul.

14. Staff Urusan Teknik

Teknik dan wewenang Staff Urusan Teknik adalah :

Membuat satu kajian lapangan untuk mendapatkan data sebagai dasar perencanaan perbaikan dan perawatan peralatan.

Menjaga displin kerja secara berkala menilai prestasi kerja bawahannya.

Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit.

15. Staff Urusan Teknologi

Tugas dan wewenang Staff Urusan Teknologi adalah :

Membuat suatu kajian lapangan untuk mendapatkan data sebagai dasar perencanaan perbaikan dan perawatan peralatan.

(31)

Menyusun rencana kerja anggaran tahunan urusan teknologi untu disampaikan kepada Kepala Unit.

Bertanggungjawab atas pengelolaan laboratorium dalam rangka pengawasan mutu yang diterima sampai dengan tahap pengapalan.

16. Staff Urusan Ekspedisi/Pergudangan

Tugas dan wewenang Staff Urusan Ekspedisi/Pergudangan adalah : Mengawasi pemindahan barang didalam pelabuhan dengan baik dan penuh tanggungjawab untuk menghindari kerusakan serta tetap menjaga mutu.

Memeriksa dan mencocokkan kelengkapan dokumen-dokumen penerimaan dan pengapalan.

Memeriksa dan meneliti laporan-laporan mengenai kegiatan ekspor/impor dan muatan barang serta mengambi langkah-langkah perbaikan.

B. Jaringan Usaha

PT Sarana Agro Nusantara (PT. SAN) adalah merupakan perusahaan usaha jasa pengurusan transportasi (UJTP)/Freight Forwarding yang memiliki fasilitas dan layanan antara lain: Tangki timbun untuk minyak kelapa sawit dan fraksinya serta gula tetes, Jasa Pergudangan untuk komoditi karet, teh, Cokelat, Kopi dan tembakau serta pelayanan jasa ekspedisi pengurusan dokumen ekspor impor untuk semua jenis Komoditi.

(32)

A. Kantor Pusat

Kantor Pusat PT Sarana Agro Nusantara terletak di jalan Iman Bonjol No. 24 A-B Medan, Sumatera Utara, PT. Sarana Agro Nusantara (SAN) memiliki 2 (dua) kantor Unit/cabang di Jl. Ujung Baru, Belawan, Sumatera Utara dan Jl. Datuk Laksamana, Dumai Riau.

1. Kantor Unit Belawan

Kantor Unit berada di Jl. Ujung Baru, Belawan, Sumut. Lokasi instalasi Belawan terletak di areal tanah seluas 56.173 m2.Memiliki sarana seperti:

a. Tangki timbun untuk Minyak Kelapa Sawit dan turunannya sebanyak 68(enam puluh delapan) unit dengan total kapasitas 100.500 Ton.

Tangki timbun untuk Molasses sebanyak 2 (dua) unit dengan total kapasitas 5000 Ton.

b. Sarana gudang (warehousing) untuk momoditas kering perkebunan sebanyak 3 (tiga) unit dengan total kapasitas 5.500 Ton.

c. kantor, timbangan, Bengkel, katel uap, Ruang instalasi, Pompa, pembangkit tenaga listrik, Saluran pemipaan dan lain-lain.

2. Kantor Unit Dumai

Kantor unit Jl. Datuk Laksamana, Dumai Riau. Lokasi instalasi Dumai terletak di areal tanah 31.399 m2.Memiliki sarana seperti:

(33)

a. Tangki timbun untuk Minyak Kelapa Sawit dan turunannya 15 (lima belas) unit dengan total kapasitas 59.500 Ton.

b. Kantor, Gudang, timbangan, Bengkel, katel uap, Ruang instalasi, Pompa, pembangkit tenaga listrik,Saluran pemipaan dan lain- lain.

B. Perusahaan Freight Forwarder& PPJK

Selain itu perusahaan kami juga bertidak sebagai freight forwardingagency sekaligus perusahaan pengurusan jasa kepabeanan-PPJK (expor-impor) baik produk dan komoditas perkebunan maupun produk dankomoditas lainnya.

C. Perusahaan Depo Peti Kemas

Perusahaan PT. Sarana Agro Nusantara juga sebagai perusahaan Depo Peti Kemas diatas lahan 20.880 m2 di Gabion Belawan.

D. Lokasi Instalasi

LokasiinstalasiBelawanTerletak di areal seluas 58.058,7 m2 danInstalasiDumaiTeletak di areal tanahseluas 31.399,2 m2 keduanyamemilikisaranakantor, Tangkitimbun , Gudang, timbangan, Bengkel, kateluap, Ruanginstalasi, Pompa, pembangkittenagalistrik, Saluranpemipaandan lain lain.

C. Kinerja Usaha Terkini

Secara umum pencapaian kinerja perusahaan Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :

(34)

1. Perhitungan Laba/ Rugi

Tahun 2015 Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp .100.166 juta atau dibawah RKAP sebesar Rp 134.344 juta dan dibawah Real tahun 2014 sebesar Rp 131.439 juta.

2. Neraca

Total asset Tahun 2015 sebesar Rp 3.320.286 juta dibanding dengan RKAP 2015 sebesarRp 3.394.703 juta berada dibawah RKAP sebesar Rp. 74.417 juta (2,19%) dan dibanding dengan Realisasi Tahun 2014 Rp. 2.765.252 juta berada diatas sebesar Rp. 554.034 juta (20,07%), hal ini terutama disebabkan bertambahnya aktiva tetap karena pertambahan investasi.

3. Pemasaran

Secara keseluruhan kuantum penjualan perkomoditi Tahun 2015 berada dibawah RKAP tahun 2013 kecuali Gula dan Tetes dan bila dibanding Real Tahun 2014 secara umum berada diatas kecuali Karet dan Tetes.Nilai Penjualan untuk Ekspor dan Lokal Tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.548.668 juta, berada dibawah RKAP sebesar Rp.

295.120 juta (16,01%), dan berada diatas Real tahun 2012 sebesar Rp.

61.426 juta (4,13%).

D. Rencana Usaha

PT Sarana Agro Nusantara (SAN) memiliki beberapa rencana usaha/kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah yang

(35)

berkesinambungan dalam setiap kegiatan bisnis perusahaan, sebagai berikut:

1. Memperbesar ukuran logistik dengan meningkatkan kapasitas tangki timbun dan dry cargo.

2. Revitalisasi peralatan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi pelayanan sesuai dengan kemampuan perusahaan.

3. Melakukan pengembangan bisnis baru yaitu Depo Container.

4. Peningkatan pelayanan untuk memenuh pasokan maka perbaikan infrastruktur jalan, tempat penerimaan CPO dan CPKO, jembatan timbang, tangki timbun, mesin dan peralatan serta saraa pendukung lainnya menjadi prioritas.

5. Good Manufacturing Practice dalam pengoperasian mesin dan peralataninstaasi untuk tercapainya efisiensi.

6. Penerapan sistem manajemen mutu yang terintegrasi mulai dari ISO 9000 (mutu produk), ISO 14000 (mutu lingkungan), ISO 18000 (mutu keselamatan), RSPO (Roundtable on Sustaiable Palm Oil) serta ISPO(Indonesian Sustainable Palm Oil) untuk memenuhi mutu produk serta

7. Tuntunan Global.

(36)

BAB III

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

PADA PT. SARANA AGRO NUSANTARA

A. Pengertian Persediaan

Setiap perusahaan tentunya mempunyai persediaan, karena persediaan merupakan unsur aktiva yang paling aktif dan penting dalam proses operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh atau diproduksi untuk kemudian dijual tanpa adanya persediaan maka para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan langganan yang memerlukan dan meminta barang atau jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan tersebut, hal ini dapat mengakibatkan perusahaan berpeluang untuk kehilangan keuntungan yang seharusnya ia dapatkan.

Untuk lebih dapat memahami mengenai pentingnya persediaan dan penggolongannya berdasarkan sifat usaha perusahaan, perlu kiranya diberikan penjelasan terlebih dahulu atas definisi dan pengertian persediaan sebagai berikut:

Adapun definsi persediaan menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fess (2000:359) adalah: “Barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi normal perusahaan dan bahan yang terdapat dalam proses produksi atau yang dismpan untuk tujuan itu.”

(37)

Menurut Mulyadi (2001) dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses persediaann bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persdiaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang daganngan yang merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali.

Dari definisi-definisi persediaan yag dikemukakan diatas terlihat bahwa pengertian persdiaan pada prinsipnya mempunyai arti yang sama, perbedaan hanya pada masalah tata bahasa saja yaitu suatu aktivitas yang meliputi barang- barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun melaluiproses poduksi dalam siklus operasi normalperusahaan dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang lain yang masih dalam proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunannya dalam suatu proses produksi.

Menurut, Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi, dokumen-dokumen yang digunakan dalam system akuntansi persediaan adalah sebagai berikut:

a. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah laporan produk selesai dan bukti memorial. Laporan produk selesai digunkan oleh bagian gdang untuk mencatat tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang. Bukti memorial digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persdiaan produk jadi dalam kartu persediaan dan

(38)

digunakan sebagai dokumen sumber dalam mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam jurnal umum.

b. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah surat order pengiriman dan faktur penjualan. Surat order pengiriman diterima oleh bagian gudang dan bagian order penjualan. Setelah bagian gudang mengisi surat order pengiriman tersebut dengan kuantitas produk jadi yang diserahkan kepada bagian pengiriman atas dasar surat order pengiriman tersebut bagian gudang mencatat kuantitas yang diserahkan kepda bagian pengiriman dalam kartu gudang. Harga pokok jadi yg dijual, dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan atas dasar tembusan faktur yang diterima oleh bagian tersebut dari bagian penagihan.

c.Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur permnitaan dan pengeluaran barang gudang adalah bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

d.Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan membukukan hasil perhitungan fisik (inventory tag) yang digunakan untuk merekam hasil perhitungan fisik persediaan, daftar hasil perhitungan fisik (inventory summary) yang digunakan untuk meringkas data yang telah direkam dalam hasil kartu perhitungan fsik persediaan, dan bukti memorial, digunakan untuk membuktikan adjustment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik ke dalam jurnal umum.

(39)

1. Fungsi Persediaan

Persediaan timbul disebabkan oleh tidak sinkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku. Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku dan waktu proses yang diperlukan persediaan.

Pada umumnya fungsi persediaan adalah untuk mempermudah jalannya operasi perusahaan yang harus dilakuakan terus-menerus untuk kelangsungan usaha pada perusahaan dagang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, persediaan dimaksudkan untuk memperlancar jalannya operasi pabrik yang harus dilakukan pabrik secara berturut-turut untuk memproduksi barang dalam proses sehingga menjadi barang jadi serta selanjutnya mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen.

Oleh karena itu terdapat empat faktor yang dijadikan sebagai fungsi persediaan yaitu:

1. Faktor waktu

2. Faktor Ketidakpastian Waktu Dating

3. Faktor Ketidakpastian Pengguanaan dalam Pabrik 4. Faktor Ekonomis

2. Jenis-Jenis Persediaan

(40)

Dilihat dari jenis dan posisi barang:

a. Bahan baku

Bahan baku adalah barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi dan biasanya secara fisik akan digabungkan di dalam produk yang tengah dibuat. Bahan baku ini dapat berupa bahan yang diperoleh langsung dari sumber alam ataupun bahan yang telah mengalami proses produksi dari perusahaan tempatnya dibeli, tetapi bagi perusahaan yang membeli ini termasuk persediaan bahan baku. Misalnya, kertas merupakan barang jadi dari pabrik kertas akan tetapi merupakan bahan baku dari perusahaan percetakan

b. Bahan Pembantu

Bahan pembantunya adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak langsung tergabung dalam produk. Misalnya, minyak pelumas, bahan bakar bagi peralatan pabrik, bahan pembersih dan sebagainya.

c. Barang dalam proses

Barang dalam proses adalah bahan-bahan baku yangb telah diproses dan masih memerlukan pemrosesan (pengerjaan) lebih lanjut sebelum menjadi barang jadi. Persediaan ini terdiri dari tiga unsure biaya yaitu, bahan langsung, tenaga kerja dan biaya tak langsung.

d. Barang jadi

(41)

Barang jadi adalah barang-barang yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dijual di pasar. Dengan selesainya suatu barang, biaya-biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi dipindahkan dari perkiraan barang dalam proses ke perkiraan persediaan barang jadi.

Persediaan baru akan dicatat sebagai hak milik atau bukan hak milik apabila barang telah secara sah sudah berpindah hak kepemilikannya, karena itu perlu dipertimbangkan hal-hal berikut dalam pengakuan persediaan:

a) Barang dalam perjalanan

Apabila penjualan dilakukan dengan carafob shipping point, maka penjualan akan mengurangi persediaan pada saat barang dikirim dan pembeli menambah persediaan pada saat pengiriman barang. Apabila penjualan dilaukan dengan carafob destination point, barang baru dicatat apabila barang sudah diterima pembeli. Jadi penjual baru mengurangi barangnya dan pembeli menambahkan barangnya sesudah barang diterima.

b) Barang- barang yang dipisahkan

Sering dalam perusahaan menerima pesanan-pesanan khusus.Apabila pesanan tersebut sudah pasti dan kemungkinan batalnya kecil, maka persediaan tersebut harus sudah diakui sebagai penjualan, dengan demikian barang harus dikeluarkan dari persediaan.

c) Penjualan cicilan

Dalam penjualan cicilan kecuali sudah dijamin kemungkinannya

(42)

pembayaran lunas.Pengakuan pengurangan persediaan bagi penjual dan penambahan bagi pembeli hanya sebesar yang telah dibayar.

d) Barang konsinyasi

Barang konsinyasi tetap menjadi hak milik pihak yang menitipkan sehingga bagi perusahaan yang menerima titipan barang tersebut tidak akan memasukkannya kedalam persediaan. Sedangkan bagi pihak yang menitipkan akan tetap mengakui sebagai persediaan.

3. Biaya-Biaya yang Berhubungan dengan Persediaan

Manajemen perusahaan selalu berusaha agar jumlah persediaan yang ada dapat menjamin kelancaran proses produksi dengan biaya yang minimal. Dengan kata lain, total costyang berhubungan dengan persediaan dapat minimal.

Perhitungan total cost dari persediaan secara keseluruhan dipengaruhi oleh faktor- faktor pembentuk biaya dari persediaan yaitu:

A. Biaya Pemesanan (Ordering Cost)

Dengan biaya pemesanan ini dimaksudkan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang-barang atas bahan-bahan dari penjualan, sejak dari pemesanan dibuat dan dikirim.Jadi, biaya ini berhubungan dengan pesanan, tetapi sifatnya agak konstan, dimana besarnya biaya yang dikeluarkan tidak tergantung pada besarnya atau banyaknya barang yang dipesan.Yang termasuk dalam biaya pemesanan ini adalah semua biaya yang dkeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan bahan tersebut, diantaranya biaya administrasi pembelian, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya pemeriksaan.

(43)

b. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Inventory carrying costs).

Yang dmaksud dengan inventory carrying cost adalah biaya-biaya yangdiperlukan berkenaan dengan adanya persediaan yang meliputi seluruh pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat adanya sejumlah persediaan. Jadi, biaya ini berhubungan dengan persediaan. Yang termasuk dalam biaya ini adalah semua biaya yang timbul karena barang disimpan yaitu biaya pergudangan yang terdiri dari biaya sewa gedung, upah dan gaji tenaga pengawas dan pelaksana pergudangan, dan lainnya.

c. Biaya kekurangan persediaan (Out of stock costs)

Yang dimaksud dengan biaya ini adalah biaya-biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan yang lebih kecil daripada jumlah yang diperlukan, seperti kerugian atau biaya-biaya tambahan yang diperlukan karena seorang pelanggan meminta atau memesan suatu barang sedangkan barang atau bahan yang dibutuhkan tidak tersedia. Disamping juga dapat merupakan biaya-biaya yang timbul akibat pengiriman kembali pesanan tersebut.

4. Sistem Pencatatan Persediaan

Dalam melakukan pencatatan persediaan ada dua metode:

a. Sistem Periodik atau Fisik (Phisycal Method)

(44)

Di dalam metode ini, perhitungan persediaan dilakukan dengan mengadakanperhitungan fisik atau stock opname pada akhir periode operasi perusahaan.

Untuk mengetahui besarnya nilai persediaan yang terjual atau yang dipakai, digunakan metode selisih persediaan. Pembelian barang dagang dicatat dalam perkiraan pembelian dan harga pokok penjualan dihitung dengan cara sebagai berikut:

Persediaan barang, awal periode Rp xxx

Pembelian (netto) Rp xxx +

Persediaan yang tersedia dijual Rp xxx

Persediaan barang, akhir periode Rp xxx -

Harga pokok penjualan Rp xxx

b. Sistem perpetual atau Kontinyu (Perpetual Method)

Menurut metode atau system ini setiap pembelian dan penjualan persediaandibukukan ke perkiraan sejumlah harga pokoknya.Dengan demikian, maka perkiraan persediaan menunjukkan jumlah persediaan yang ada serta perubahannya.Jadi untuk mengetahui saldo perkiraan dapat dilakukan dengan melihat catatan persediaan tanpa melakukan perhitungan fisik.

Dalam metode ini terdapat tiga elemen catatan yang satu sama lain saling mendukung/kait mengkait, yaitu:

(45)

• Administrasi persediaan yang mencatat mutasi persediaan baik kuantitas maupun harga.

• Kartu gudang yaitu mencatat mutasi bahan secara fisik.

Stock opname pada akhir periode sebagai cara mengadakan pengawasan secara langsung pada persediaan pada saat tertentu.

5. Metode Penilaian Persediaan

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk menilai persediaan, yaitu:

a. Metode FIFO (First In-First Out)

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian.

b. Metode LIFO (Last In-First Out)

Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang dibeli atau diproduksi terakhir dijual atau digunakan terlebih dahulu, sehingga yang termasuk dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi terlebih dahulu.

c. Rata-rata Tertimbang (Weighted Avarage Cost)

Metode ini didsarkan pada asumsi bahwa barang yang dijual harus dibebani dengan biaya rata-rata itu dipengaruhi atau ditimbang menurut jumlah unit yang diperoleh pada masing-masing harga. Persediaan dinyatakan dengan biaya rata- rata tertimbang per unit yang sama.

(46)

Menurut C. Rollin Niswonger, Philip E. Carl S. Warren dalam situasi tertentu persediaan bisa dinilai selain daripada harga pokok. Dari situasi semacam itu muncul manakala:

1. Harga pokok persediaan pengganti lebih rendah daripada harga pokok yang dicatat, dan

2. Persediaan tidak dapat dijual pada harga jual normal karena ketidaksempurnaan, using, perubahan gaya, atau sebab-sebab lain.

6. Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan

Pada akhir tahun buku, perusahaan akan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, laporan arus kas, laporan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, persediaan barang aging disajikan di neraca maupun perhitungan laba rugi.

Persediaan barang dagang yang tercantum di neraca mencerminkan niali barang dagang yang ada pada tanggal neraca, yang biasanya juga merupakan akhir dari suatu periode akuntansi. Di perhitungan laba rugi, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan. Dalam neraca, lazimnya dilaporkan sebagai bagiaj aktiva lancar. Sebab biasanya prsediaan tersebut akan bertukar menjadi uang kas atau harta lainnya di dalam siklus kegiatan sehari-hari. Demikian pula dengan harga pokok penjualan pada daftar laba rugi. Harga pokok penjualan dihitung berdasarkan persediaan barang dan dikurang dngan persediaan barang akhir periode akuntansi.

(47)

Persediaan barang dagang yang ada pada akhir tahun berjalan akan muncul baik di neraca maupun perhitungan laba-rugi. Sebaliknya persediaan barang dagang yang ada pada awal tahun berjalan akan mucul di neraca da perhitungan laba-rugi tahun sebelumnnya.

Ada saling hubungan antara persediaan barang dagang di neraca dan perhitungan laba-rugi. Bahkan ada saling hubungan antara persediaan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Dari adanya saling hubungan ini, terlihat betapa pentingnya pos ini dalam menentukan laba-rugi dari posisi keuangan perusahaan, tidak saja terhadap tahun berjalan tetapi juga terhadap tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Kesalahan dalam menentukan nilai persediaan barang dagang akan mempengaruhi tidak saja perhitungan laba-rugi dan neraca tahun berjalan tetapi juga laba-rugi dan neraca tahun sebelumnya dan tahun yang akan dating.

Pengaruh terlalu rendahnya persediaan pada akhir tahun berjalan adalah terlalu rendahnya laba bersih, total aktiva, total laba ditahan dan modal tahun tersebut. Dalam tahun berikutnya, laba bersih menjadi terlalu tinggi. Total laba ditahan dan modal menjadi normal karena terlalu rendahnya laba bersih tahun berikutnya. Sebaliknya, pengaruh dari terlalu rendahnya persediaan yang ada pada awal laba bersih tahun berikutnya. Sebaliknya, pengaruh dari terlalu rendahnya persediaan yang ada pada awal tahun berjalan adalah terlalu tingginya laba bersih pada tahun tersebut serta terlalu rendahnya laba bersih, total aktiva, total laba

(48)

ditahan dan total modal tahun sebelumnya. Apabila persediaan barang dagang dinyatakan terlalu tinggi, maka pengaruhnya adalah sebaliknya.

Selain itu dalam laporan keuangan juga perlu disajikan secra sistematis catatan atas laporan keuangan. Setiap pos dalam neraca, laporan laba-rugi harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

1. Informasi tentang daftar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.

2. Informasi yang disajikan dalam penyusunan Standar Akuntansi tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

3. Info tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

B. Prosedur Pencatatan Persediaan Perusahaan

PT. SARANA AGRO NUSANTARA memakai sistem fisik/periodik (physical inventory system) untuk mencatat setiap transaksi yang berkenaan dengan persediaan, yaitu menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi. Jika ada penjualan barang tidak dibuat jurnal untuk harga pokokdari barang yang dijual di bagian akuntansi.Pada akhir

(49)

tahun, persediaanyang ada di gudangpenyimpanan dihitungjumlah kuantitasnyadan ditentukan nilai/harga belinya. Untuk menentukan persediaan yang dipakai/dijual,persediaan yang pernahada (persediaan awal ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi dengan persediaan askhirperiode.

Kemudian dibuat dua ayat jurnal penyesuaian.Jurnal yang pertama mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit akun Persediaan sejumlah persediaan awal.Jurnal yang kedua didasarkan atas hasil inventarisasi fisik barang pada akhir tahun.Jurnalnya, mendebet akun Persediaan Barang Dagangan dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi.Ayat jurnal ini dibuat sekaligus dalam satu periode.

Pencatatan transaksi mengenai persediaan dilakukan sebagai berikut:

1. Pembelian barang dagangan

Pembelian xxx

Hutang xxx

2. Retur Pembelian

Hutang xxx

Retur pembelian xxx

3. Penjualan Barang Dagangan

Piutang/kas xxx

Penjualan xxx

4. Perhitungan Fisik pada Akhir Tahun Saldo Persediaan

(50)

Persediaan B.D Awal xxx

Persediaan B.D akhir xxx

Ikhtisar L/R xxx

C. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan yang Dijual Perusahaan

Ketika suatu barang telah selesai diproduksi langkah selanjutnya adalah menentukan harga pokok dari barang tersebut. Penentuan harga pokok barang yang akan dijual dilakukan dengan menghitung biaya yang sudah dikeluarkan dari awal barang tersebut diperoleh hingga akhirnya barang tersebut siap untuk dijual.

Di dalam mencatat harga pokok persediaan yang dijual, Bagian Akuntansi yang didalamnya terdapat SubBagian Adiministrasi Stock membuat rekapitulasi yang telah dibuat maka dilakukan penjumlahan total harga pokok persediaan yang dijual tersebut dan mencatat didalam Bukti Memorial. Rekapitulasi dan Bukti Memorial ini dikirim ke subbagian Jurnal untuk dibuatkan jurnalnya.

D. Metode Penilaian Persediaan Perusahaan

Penilaian persediaan berarti menentukan nilai persediaan yang dicantumkan di neraca.Tujuan penilaian persediaan adalah untuk menentukan besarnya pendapatan yang diperoleh pada periode itu.Dengan membandingkan penerimaan dan hasil penjulan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut atau harga pokok persediaan.

(51)

Persediaan akhir bisa dihitung harga pokoknya dengan menggunakan beberapa cara penentuan harga pokok persediaan akhir, tetapi ini tidak selalu Nampak dalam neraca. Jumlahg yang dicantumkan dalam neraca tergantung pada metode penilaian yang digunakan.

Metode penilaian yang digunakan PT. SARANA AGRO NUSANTARA adalah metode FIFO (First In First Out), menurut metode ini biaya persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehinggabiaya dalam persediaanakhir ialah biaya yang dibeli kemudian.

Mengenai penilaian persediaan PT. SARANA AGRO NUSANTARA mengggunakan dasar beli sebagai penilaian persediaan.Nilai persediaan yang ada pada perusahaan merupakan keseluruhan nilai faktur dari persediaan atau harga belinya.

Pada tiap akhir tahun atau bulan, dilakukan perhitungan fisik di gudang (stockopname) untuk mencari kebebnaran antara catatan (kartu gudang) pada bagian akuntansi dengan fisik persediaan yang ada digudang.Perhitungan ini dilakukan oleh petugas dan disaksikan oleh staf atau pegawai bagian akuntansi.

E. Penyajian Persediaan Perusahaan dalam Laporan Keuangan

Persediaan pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA di laporan keuangan yakni didalam neraca. Penyajian persediaan dalam neraca dikelompokkan pada aktiva lancer yang diurutkan menurut likuiditasnya: kas, bank dan piutang yang ditempatkan diatas persediaan didalam neraca.

(52)

Mengenai pengungkapan dalam laporan keuangan tentang pencatatan dan penilaian persediaan tidak dimiliki oleh PT. SARANA AGRO NUSANTARA.Catatan atas laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan hanya merupakan penguraian terperinci mengenai neraca dan laba-rugi saja tanpa mengungkapkan secara lengkap mengenai pencatatan dan penilaian persediaan.

Secara baku sebenarnya itu sangat diperlukan perusahaan, tapi yangdapat penulis ungkapkan disini adalah bahwa PT. SARANA AGRO NUSANTARA telah memiliki SOP (Standar Operating Procedure) yang jelasdan baku. Di dalam SOP ini semua sistem dan prosedur diatur juga menjelaskan metode apa yang akan dipakai pencatatan dan penilaian persediaan, termasuk juga pencatatan persediaan dalam laporan keuangan secara terperinci.

Ditinjau dari neraca PT. SARANA AGRO NUSANTARA penyajiannya telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK no. 14), yaitudengan mengurutkan persediaan menurut likuiditasnya pada kelompok aktiva lancar.

(53)

Tabel 3.1

PT SARANA AGRO NUSANTARA NECARA KONSOLIDASI

PER 31 JANUARI 2016 DAN PER 29 FEBRUARI 2016

POS POS

JUMLAH PER 31

JANUARI 2016

PER 29 FEBRUARI

2016 ASSET LANCAR

Asset Lancar Kas Bank

Deposito berjangka TAGIHAN-TAGIHAN

Piutang Dagang (Setelah dikurangi Piutang Ragu-ragu) Pinjaman Pegawai

Pinjaman Lain-lain Uang Muka

Piutang Lain-lain

Tagihan Pajak Penghasilan PPN Masukan/Keluaran

PERSEDIAAN-PERSEDIAAN Bahan Baku dan Perlengkapan

13.523.677 8.635.116.450 18.000.000.000

17.993.115.575

- 385.565.774 462.252.308

- 4.363.447.319 4.357.426.692

745.618.561

13.523.677 5.789.054.307 18.000.000.000

16.911.008.171

- 381.065.774 3.057.616.503

- 4.830.581.325 4.638.901.154

705.677.601

Jumlah Asset Lancar 55.135.848.97 54.336.428.512

Asset Pajak Tangguhan 2.696.117.127 2.696.117.127

(54)

POS-POS

JUMLAH PER 31

JANUARI 2016

PER 29 FEBRUARI 2016 ASSET TETAP

Tanah

Bangunan Rumah

Bangunan Perusahaan / T.Timbun Mesin dan Instalasi

Jalan, Jemabatan dan Saluaran Air Alat Pengangkutan

Alat Pertanian dan Investasi Kecil- kecil

437.253.596 1.580.781.380 37.413.577.123 40.976.760.192 2.622.499.232 1.153.623.468 4.074.822.594

437.253.596 1.580.781.380 37.413.577.123 40.976.760.192 2.622.499.232 1.153.623.468 4.074.822.594

Akumulasi Penyusutan 88.259.317.585

(61.219.616.373)

88.259.317.585 (61.219.616.373) Pekerjaan dalamPelaksanaan 27.372.380.857 27.039.701.212

Nilai Buku 27.372.380.857 27.039.701.212

ASSET LAIN-LAIN

Komputer jembatan timbang Perhitungan kerugian pajak Tera Timbangan

ISO 9001 : 2000 (Sertifikat) Kalibrasi/ Tera tangki timbun Hak Guna Usaha

Anion/Kation u/Bioler Sertifikat Pengurusan tanah Asset tidak lancar lainnya

- - 263.540.453 46.082.718 1.445.043.267 169.424.000 83.574.999 242.229.260 135.344.937

- - 263.540.453 46.082.718 1.445.043.267 169.424.000 83.574.999 242.229.260 135.344.937 2.385.239.634 2.385.239.634 Akumulasi Amortisasi (1.550.691.280) (1.553.895.547)

(55)

POS-POS JUMLAH PER 31

JANUARI 2016

PER 29 FEBRUARI 2016 Jumlah Asset Lain-lain 834.548.354 834.548.354

TOTAL ASSET 86.038.894.635 84.903.590.938

LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Niaga

Hutang Pemborong

Gaji/Upah yang bekum dibayar Hutang Lain-lain pihak ketiga Hutang Lain0lain pihak berelasi Iuran Jamsostek

Hutang Dividen

Biaya yang akan dibayar Hutang Pajak

PPN Keluaram

Hutang Pajak Penghasilan Pendapatan yang ditangguhkan Jasa Titip Timbun/ Pendpatan diterima dimuka

Pengusaha Kecil / Operasi

3.313.988.240 - 3.587.532.325 - - - - 3.382.042.131 168.317.086 50.989.791 2.709.475.074 - 10.295.500.000

-

2.173.195.780 - 4.301.408.705 - - - - 2.502.892.466 120.113.370 318.814.543 87.520.020 - 9.069.461.328

-

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 123.507.844.647 18.573.406.212

LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang Pajak tangguhan

Imbalan Kerja Karyawan

- 12.620.849.034

- 12.812.259.034

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 12.620.849.034 12.620.849.034

(56)

POS-POS

JUMLAH PER 31

JANUARI 2016

PER 29 FEBRUARI 2016 EKUITAS, CADANGAN DAN

LABA DITAHAN

Modal Saham ditempatkan dan disetor

Agio Saham

Cadangan Umum yang ditempatkan ke Modal dasar

Laba Rugi Belum Dibagi

Rugi /Laba Tahun Berjalan

23.900.000.000

9.919.566.000 3.500.000.000

13.226.324.557

635.689.602

23.900.000.000

9.919.566.000 3.500.000.000

15.935.799.631

262.560.061

Jumlah Ekuitas dan Cadangan 49.910.200.955 53.517.925.692 TOTAL LIABILITAS DAN

EKUITAS 86.038.894.635 84.903.590.938

Sumber : PT Sarana Agro Nusantara

(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan topik penelitian pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan atas penerapan sistem akuntansi persediaan yang ada pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA. Selanjutnya, penulis juga akan mencoba memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi perusahaan, pembaca atau pihak lain yang membutuhkan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian (riset) yang telah dilakukan oleh penulis atas akuntansi persediaan yang diterapkan oleh PT. SARANA AGRO NUSANTARA, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Sistem pencatatan yang digunakan oleh PT. SARANA AGRO NUSANTARA dalam mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan persediaan perusahaan adalah sistem persediaan periodik.

Sistem persediaan periodic ini sudah tepat untuk diterapkan pada PT,.

SARANA AGRO NUSANTARA.

2. Metode yang digunakan oleh PT. SARANA AGRO NUSANTARA dalam menilai persediannya adalah metode MPKP/FIFO, yang mengasumsikan bahwa barang dalam persediaan yang pertama kali dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu untuk penjualan sehingga barang yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah barang

(58)

yang terakhir kali dibeli. Metode penilaian persediaan yang digunakan oleh PT. SARANA AGRO NUSANTARA ini sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

3. Persediaan pada PT. SARANA AGRO NUSANTARA disajikan dalam neraca laporan keuangan perusahaan pada kelompok aktiva lancar.

Pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan tentang pencatatan dan penilaian tidak ada dalam catatan atas laporan keuangan PT. SARANA AGRO NUSANTARA. Catatan atas laporan keuangan yang dimiliki PT. SARANA AGRO NUSANTARA hanya berupa penjabaran rinci tentang teori dan rangkuman singkat atas neraca dan laba rugi.

B. Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang penulis coba berikan setelah menganalisa dan mengevaluasi akuntansi persediaan yang terdapat pada perusahaan:

1. Struktur organisasi beserta tugas dan wewenang telah cukup baik, namun penulis beranggapan bahwa banyaknya tugas-tugas pemimpin cabang yang seharusnya bisa dilakukan oleh bagian lain yang lebih tepat dan sesuai, misalnya dalam pengawasan pemeriksaan fisik barang bisa dilakukan bagian akuntansi dan bagian gudang, dan hasil pemeriksaan baru dilaporkan kepada pemimpin. Termasuk juga dalam hal perencanaan persediaan, penetapan titik beli persediaan minimum.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Surhasimi, (2002), Metodologi Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Baroto, Teguh, (2002), Perencanaan dan Pengendalian Persediaan, Ghalia, Indonesia,Jakarta.

Belkoui, Riahi Ahmed,(2000), Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ginting, Rosnani,(2007), Sistem Produksi, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Harnanto, (1992), Akuntansi Intermediete, Edisi Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2002), Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 April 2002, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, C. Rollin, Philip E. Fress, Carl S. Warren, (2000), Prinsip-prinsip Akuntansi,Edisi ke-20, Alih Bahasa, SiraitAlfonsus dan Helda Gunawan, Erlangga, Jakarta.

Suparmoko, (2010), Metode Penelitian Praktis (Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis), Edisi 4, BPFE Yogyakarta.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, 2003:54). Selama ini

Pada Maintaining access ini peneliti akan menambal lubang keamanan dalam sistem tersebut dari ancaman penyusup lainnya, dengan membuat portal rahasia untuk mendapatkan

Dalam melakukan analisa dari hasil pengolahan data yang ada, penulis menggunakan alat bantu penyelesaian masalah yakni, diagaram sebab akibat (fishbone) untuk

Alhamdulillah serta puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Pada intinya keputusan-keputusan tsb hanya mengikat anggota-anggota dari organisasi tsb saja, namun dalam beberapa hal, ada juga keputusan-keputusan yang berlaku umum. • Salah

Penyusunan dan penyelesaian tesis ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu syarat ujian penyelesaian studi pada Program Studi Pendidikan Kependudukan dan

Sekiranya ruang makan khusus tidak dapat disediakan, ruang yang sesuai di luar bangunan seperti di serambi boleh dijadikan sebagai ruang makan dengan dibina 2

(4) Terhadap alat UTTP yang ditera ulang atas permintaan sendiri atau berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan Retribusi