• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silabus Mata Kuliah Bahasa Minangkabau.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Silabus Mata Kuliah Bahasa Minangkabau."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS

Mata Kuliah : Bahasa Minang

Kode Mata Kuliah:

Semester : II

Bobot : 2 SKS

Dosen : Dra. Lindawati, M. Hum

1. Sinopsis

Mata kuliah ini merupakan pengantar untuk kelompok mata kuliah bahasa Minangkabau. Bahasan meliputi fungsi dan kedudukan bahasa Minangkabau. Ragam bahasa Minangkabau dan struktur tuturan bahasa Minangkabau untuk berbagai macam tindak tutur

2. Kompetensi Umum

Mata kuliah ini merupakan pengantar untuk kajian linguistic Minangkabau. Di sini sudah dibahas tentang fungsi dan kedudukan bahasa Minang. Ragamnya dan berbagai tindak ujar yang digunakan dalam pertuturan lisan. Kajian belum bersifat teoritias dan mendetail

3. Manfaat Mata Kuliah

Kuliah ini diberikan untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan berbahasa Minang dalam bentuk lisan dalam berbagai tindak ujar untuk berbagai macam ekspresi sesuai dengan situasi social pertuturan

4. Tujuan Instruksional

Di akhir perkuliahan ini mahasiswa mampu dalam hal berikut:

1. Menjelaskan apa itu bahasa Minang dan apa artinya jika seseorang dikatakan mampu berbahasa Minang

2. Menjelaskan fungsi dan kedudukan bahasa Minagkabau dalam kontek lokal, nasional dan internasional

3. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai ragam bahasa Minang

4. Menyebutkan dan menjelaskan berbagai jenis tuturan yang terpakai dalam dialog 5. Bertutur dalam bahasa Minang intuk berbagai kepentingan komunikasi sehari

hari

5. Outcome Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran mata kuliah ini, mahasiswa mahasiswa memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat bertutur dalam bahasa Minang

2. Mahasiswa dapat menggunakan kemampuan berbahasa Minangnya untuk menggali pengetahuan yang lain yang tersimpan dalam bahasa Minang.

(2)

Setiap pokok bahasan memiliki pola penyajian yang relatif sama. Setelah dosen menjelaskan secara ringkas pokok bahasan , mahasiswa disuruh berdiskusi tentang objek yang yang dibahas itu dalam bahasa Minangkabau. Dalam menentukan nilai akhir digunakan pembobotan sebagai berikut

1. Kehadiran: 10% 2. Partisipasi: 10 % 3. Tugas : 10% 4. UTS : 30% 5. UAS : 40%

7. Materi Pembelajaran a. Pengertian bahasa Minang

b. Fungsi dan kedudukan bahasa Minang

c. Ragam bahasa Minang

d. Situasi terkini penggunaan bahasa Minangkabau

e. Tindak tutur terpakai dalam dialog

8. Tata Tertib Perkuliahan

Untuk tertib dan lancarnya perkuliahan perlu aturan bagi dosen dan makasiswa

Untuk dosen dan mahasiswa

Kuliah dinyatakan sah jika perkuliaan diselenggarakan minimal 75 %

Untuk dosen

Kuliah dibatalkan jika dosen telambat lebih dari 15 menit

Dosen melengkapi kuliah dan memberi tahu tempat dan waktu jika ada jadwal kuliah pengganti

HP dosen dalam keadaan off dalam kelas

Untuk Mahasiswa

Mahasiswa dilarang masuk jika terlambat lebih dari 15 menit

Berpakaian pantas

Tidak diperkenankan pakai sandal dan kaus oblong

9. Referensi

Referensi

Dokumen terkait

ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 Lulus Gugur TDPJ Gugur..

Dari hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah mengkudu dapat dibuat dalam bentuk sediaan krim transdermal yang memiliki karakteristik fisik yang baik dicapai

Pedoman kurikulum yang baik salah satunya bahkan dicirikan dengan adanya sketsa filosofi (http://www.sde.ct.gov/sde/ cwp/view.asp?a=2618&q=321162, 2007), jadi tidak hanya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari karakteristik SMK dalam aspek pembelajaran kewirausahaan dan penyelenggaraan unit usaha dapat dirumuskan empat model

Plyometric exercise adalah sebuah latihan yang mana biasanya melibatkan gerakan melompat berulang-ulang, berlari, dan mengubah arah gerakan secara eksplosif yang

Di antara perkara yang perlu dibari perhatian pada sumpah mubahalah ialah ianya adalah bentuk sumpah di luar mahkamah yang berlaku untuk mempertahankan diri dan bukan

Masing-masing kelompok berlomba-lomba untuk cepat dan benar dalam menjawab soal yang telah diberikan oleh guru. √

Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan untuk mewujudkan good governance pada sektor publik antara lain meliputi penetapan standar etika dan perilaku aparatur pemerintah,