• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Makro Ekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Makro Ekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRACT

The purpose of this research is to analysing the influences of macroeconomic factors that consist of gross domestic products (GDP), inflation, interest rate (SBI), and rate of exchange to Jakarta stock exchange composite index (IHSG) movement at Indonesia Stock Exchange. This research is done because of the importance of macroenconomic condition in influencing Jakarta stock exchange composite index (IHSG). The previous research showed various and inconsistent result. In the hypothesis testing, quarter data in the period of January 2009 until December 2013 are used as secondary data. The method of this research is Multiple Linear Regression using an SPSS version 16.0. The result shows that macroeconomic factor gives significant simultaneously effect to Jakarta stock exchange composite index (IHSG) movement. Partially, only the rate of exchange that gives significant negative influence to IHSG. Based on this research, the investors should pay attention to the rate of exchange movement and the role of the government in stabilizing the exchange rate fluctuations.

Keywords: gross domestic product (GDP), inflation, interest rate (SBI), Jakarta

(2)

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fakor-faktor makro ekonomi yang terdiri dari produk domestik bruto (PDB), inflasi, suku bunga (SBI) dan kurs terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dilakukan karena pentingnya keadaan makro ekonomi dalam mempengaruhi indeks harga saham gabungan (IHSG) dan penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam dan tidak konsisten. Dalam melakukan pengujian hipotesis menggunakan data sekunder berupa data data kuartal periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2013. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor makro ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Secara parsial hanya kurs yang memberi pengaruh negatif signifikan terhadap IHSG. Berdasarkan penelitian tersebut maka investor harus memperhatikan pergerakan kurs serta adanya peran pemerintah dalam menstabilkan fluktuasi kurs.

(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

SURAT PERNYATAAN MEGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRACT...ix

ABSTRAK...x

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR TABEL...xv

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang Penelitian...1-6 1.2Rumusan Masalah...6

1.3Tujuan Penelitian ...7

(4)

iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 8

2.1 Kajian Pustaka...8

2.1.1 Pasar Modal ...8-9 2.1.2 Indeks Harga Saham Gabungan ...9-11 2.1.3 Makro Ekonomi ...11-12

(5)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...44

4.1 Pengolahan Data...44

4.2 Uji Asumsi Klasik ...50

4.3 Pengujian Hipotesis...50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...62

5.1 Simpulan...62

5.2 Saran...63

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel I Peneliti Terdahulu ...18-27

Tabel II Definisi Operasional Variabel...36

Tabel III Perhitungan Produk Domestik Bruto...45

Tabel IV Perhitungan Inflasi...46-47

Tabel V Perhitungan Suku Bunga SBI...48

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar modal yang kini berfluktuasi merupakan dampak dari kondisi ekonomi suatu negara. Interaksi antara pasar modal dan variabel makro ekonomi telah menjadi fokus utama dalam penelitian para akademisi dan praktisi (Kwon and Shin, 1999).

Fluktuasi yang terjadi di pasar modal dapat dilihat dengan mengamati harga saham yang ada dalam pasar tersebut, harga saham berfluktuasi setiap hari dan para pengamat meyakini bahwa fluktuasi harga saham ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar pasar saham (Nofiatin, 2013). Sirucek (2012) juga mengemukakan bahwa faktor makro ekonomi mempunyai kontribusi yang dominan terhadap fluktuasi harga saham.

(9)

Perkembangan harga saham dapat dilihat pada indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks harga saham yang mengalami peningkatan bisa mengindikasikan adanya perbaikan kinerja perekonomian sedangkan indeks harga saham yang mengalami penurunan dapat disebabkan oleh kondisi perekonomian di negara tersebut yang sedang mengalami permasalahan (Ismawati & Hermawan ,2013).

Fenomena peningkatan maupun penurunan IHSG tentunya disebabkan oleh banyak faktor atau variabel yang dapat mempengaruhi perubahan IHSG tersebut yaitu:

A. Produk domestik bruto (PDB) termasuk faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham gabungan. Estimasi PDB akan menentukan perkembangan perekonomian, PDB berasal dari jumlah barang konsumsi yang bukan termasuk barang modal, dengan meningkatnya jumlah barang konsumsi menyebabkan perekonomian bertumbuh, dan meningkatkan skala omset penjualan perusahaan, karena masyarakat yang bersifat konsumtif, dengan meningkatnya omset penjualan maka keuntungan perusahaan juga meningkat, peningkatan keuntungan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut juga meningkat, yang berdampak pada pergerakan indeks harga saham (Kewal, 2012).

(10)

B. Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang – barang yang bersifat umum dan terus – menerus, inflasi mempunyai tiga komponen yaitu : kenaikan harga, bersifat umum dan berlangsung secara terus – menerus (Rahardja dan Manurung, 2004).

Sirait dan Siagian (2002), mengemukakan bahwa kenaikan inflasi dapat menurunkan capital gain yang menyebabkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh investor, disisi perusahaan terjadinya peningkatan inflasi akan menyebabkan peningkatan biaya produksi dan peningkatannya tidak dapat dibebankan kepada konsumen, tetapi perusahaan juga tidak berani menaikkan harga jual produk sehingga keuntungan yang didapat oleh perusahaan menjadi lebih rendah dan berakibat pada berkurangnya dividen yang dibagikan pada investor, hal ini dapat menurunkan harga saham perusahaan dan berdampak terhadap IHSG. Inflasi dapat menurunkan keuntungan suatu perusahaan sehingga sekuritas di pasar modal menjadi komoditi yang tidak menarik (Prihantini, 2009). Inflasi berpengaruh negatif terhadap IHSG, hal ini diperkuat oleh Murtianingsih (2012), mengemukakan bahwa ketika inflasi mulai naik tidak terkendali, maka berdampak terhadap biaya operasional para perusahaan yang terdaftar di BEI menjadi membengkak, akibatnya laba bersih para emiten dikhawatirkan akan turun sehingga pergerakan harga sahamnya pun turun dan jika hal ini terjadi pada banyak saham, maka IHSG secara keseluruhan juga akan turun.

C. Menurut situs Bank Indonesia (www.bi.go.id), suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau (stance) kebijakan moneter.

(11)

pada akhirnya membawa dampak bagi indeks harga saham gabungan. Hubungan antara tingkat suku bunga SBI dengan pergerakan harga saham adalah negatif. Apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga SBI, maka pergerakan harga saham akan menurun, sebaliknya apabila terjadi penurunan tingkat suku bunga SBI, maka harga saham akan naik, semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan perbankan, akan menyebabkan investor mengalihkan investasinya ke perbankan dalam bentuk tabungan/deposito, obligasi atau aset-aset keuangan berpendapatan tetap (Bodie et al 2001).

D. Nilai tukar (kurs) adalah sejumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing (Nofiatin, 2013). Menurut Kewal (2012). Kenaikan nilai tukar (kurs) mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang (mata uang asing lebih murah, hal ini berarti nilai mata uang asing dalam negeri meningkat), penurunan nilai tukar (kurs) disebut depresiasi mata uang dalam negeri (mata uang asing menjadi lebih mahal, yang berarti mata uang dalam negeri menjadi merosot).

Kurs adalah mata uang suatu negara yang diukur menggunakan mata uang negara lain (Endang, 2014).

(12)

nilai tukar melalui hukum demand for money yang sesuai dengan model monetaris dari determinasi nilai tukar, pendekatan ini mengasumsikan terdapat hubungan yang negatif antara harga saham dan nilai tukar, dengan arah kausalitas dari pasar saham ke pasar uang, sesuai dengan interaksi pasar keuangan yang sangat cepat, hal ini terjadi karena hubungan antara kedua pasar terjadi dalam periode waktu yang pendek. Dalam penelitian ini kurs valuta asing yang digunakan adalah kurs mata uang rupiah atas dollar AS, ini disebabkan karena pergerakan nilai tukar dollar sangat berpengaruh terhadap IHSG.

Beberapa penelitian terdahulu berusaha untuk melihat keterkaitan antara IHSG dengan variabel makro ekonomi seperti produk domestik bruto, inflasi, suku bunga SBI dan kurs. Temuan peneliti tersebut ternyata menunjukkan hasil yang beragam dan tidak konsisten. Menyadari pentingnya makro ekonomi (produk domestik bruto, inflasi, suku bunga SBI dan kurs) yang dapat mempengaruhi indeks harga saham gabungan, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian tentang “Analisis Pengaruh Faktor - Faktor Makro Ekonomi

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta Periode 2009 - 2013”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah dalam latar belakang, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh makro ekonomi terhadap indeks harga saham gabungan. Pertanyaan yang muncul dari fenomena- fenomena tersebut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan produk domestik bruto, inflasi, suku bunga (SBI) dan kurs terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) ?

(13)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu :

1. Untuk menguji dan menganalisis secara simultan pengaruh produk domestik bruto, inflasi, suku bunga (SBI) dan kurs terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).

2. Untuk menguji dan menganalisis secara parsial pengaruh produk domestik bruto, inflasi, suku bunga (SBI) dan kurs terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi pemerintah

Penelitian ini menjadi gambaran untuk pemerintah mengendalikan makro ekonomi yang membawa pengaruh negatif dan tetap mempertahankan stabilitas makro ekonomi yang berpengaruh positif terhadap pasar modal Indonesia.

2. Bagi praktisi bisnis

(14)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh produk domestik bruto, inflasi, suku bunga SBI, kurs terhadap indeks harga saham gabungan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, pada periode 2009 hingga 2013. Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil uji melalui Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa secara simultan terbukti bahwa terdapat pengaruh produk domestik bruto (PDB), inflasi, suku bunga (SBI) dan kurs terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013, artinya H1 diterima.

(15)

2 5.2 Saran

1. Saran bagi investor

Bagi para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia, bisa menggunakan variabel lainya (selain PDB, inflasi, suku bunga SBI dan kurs) sebagai acuan dalam menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia. Variabel lainnya yang bisa sebagai pertimbangan untuk memasuki pasar modal di indonesia yaitu dari harga emas, cadangan devisa, jumlah uang yang beredar ataupun meilihat dari sisi indeks yang ada di luar negri yang biasanya berdampak terhadap IHSG yaitu indeks Down Jones, Nikkei 225 ataupun Wallstreet.

2. Saran bagi pemerintah

Pemerintah harus dapat mengendalikan perekonomi makro yang terjadi di Indonesia seperti menekan tingkat inflasi , suku bunga, terutama kurs mata uang yang memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham secara keseluruhan, serta menstabilkan harga saham agar para investor lebih banyak menanamkan modal investasinya di Indonesia.

3. Saran bagi peneliti selanjutnya

 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel dan

(16)

3

 Selain itu pada penelitian ini pilihan indeks yang digunakan adalah indeks harga

(17)

1

DAFTAR PUSTAKA

Adisetiawan, R. (2011). Keseimbangan Jangka Panjang antara Variabel Makro Ekonomi dengan Indeks Harga Saham. Trikonomika, Volume 10, No. 2, Desember 2011. Amin, Mumahmmad, Zuhdi. (2012). Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs

Dollar (USD/IDR) dan Indeks Dow Jones (DJIA) Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011.

Astuti, Ria., Apriatni. Susanta, Hari. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah, Inflasi dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG Periode 2008-2012. Diponegoro Journal of Social and Politic.

Aurora, Tona dan Riyadi, Agus. (2013). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Kurs Terhadap Indeks LQ-45 di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Dinamika Manajemen , Vol. 1 No.3.

Bodie, Kane & Marcus. (2001). Essentials of Invesments (4th ed): Mc Graw-Hill Companies. New York.

Boediono. (1985). Ekonomi Makro, Edisi Keempat. BPFE, Jogjakarta.

Cooper, Donald., Schindler, Pamela. (2006). Business Research Methods. Mc Graw- Hill. New York.

Dornbusch, Rudiger & Fischer. (2004). Macroeconomics (9th ed). Mc Graw – Hill Companies. New York

(18)

2

Gumilang, R, Chandra. Hidayat., dan Endang. (2014). Pengaruh Variabel Makroekonomi, Harga Emas dan Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Studi pada Efek Indonesia Periode 2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) ,Vol. 14 No. 2.

Hartono, Jogianto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta. Hismendi. Hamzah, Abubakar., dan Musnadi, Said. Analisa Pengaruh Nilai Tukar,

SBI, Inflasi, dan Pertumbuhan GNP Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 1, No. 2.

Ismawati, Linna., dan Hermawan, Beni. (2013). Pengaruh Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dollar AS, Tingkat Suku Bunga Sertifikasi Bank Indonesia dan Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ekono Insentif Kopwil4, Volume 7 No. 2.

Jogianto. (2007). Metode Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.

Kewal, S, Suci. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Volume 8, Nomor 1.

Kwon, Chung, S., and Shin, T.S. 1999. Cointegration And Causality Between Macroeconomic Variables And Stock Market Returns. Global Finance Journal Vol. 10, pp. 71–8.

(19)

3

Lipsey, Richard., Steiner, Peter., Purvis, Douglas. (1990). Pengantar Makro Ekonomi, Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.

Mulyadi. Fischer, Stanly., dan Dornbusch, Rudiger. (1991). Makro Ekonomi, Edisi Keempat. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Mankiw, Gregory., Quah Euston., dan Wilson Peter. (2014). Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Asia. Salemba Empat. Jakarta.

Murni, Asfia. (2010). Pengaruh Faktor Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dengan Volume Perdagangan sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus di BEJ Periode Januari 2004– Desember 2008). Jurnal Ekono Insentif Kopwil4, Volume 4 No. 2.

Martalena dan Malinda, Maya. (2011). Pengantar Pasar Modal. ANDI. Yogyakarta.

Murtianingsih. (2012). Variabel Ekonomi Makro dan Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3.

Nofiatiin, Ike. (2013). Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005– 2011. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 2, No 2.

Pasaribu, Fernando, RB dan Kowanda Dionysia. (2013). Dinamika Bursa Saham Asing dan Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 14, No. 1.

(20)

4

Prihantini, R. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER Dan CR Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 – 2006). Universitas Diponegoro, Semarang. Purnama, I Gusti,. Wiksuana, IGB., Mustanda, Ketut. (2013). Pengaruh Kinerja Makro

Ekonomi Terhadap Kinerja Industri dan Kinerja Keuangan Perusahaan serta Return Saham Perusahaan Perbankan. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 10.

Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. (2004). Teori Ekonomi Makro, Edisi Kedua. Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia. Jakarta.

Samuelson, Paul dan Nordhaus, William. (2001). Ilmu Ekonomi Makro. Media Global Edukasi. Jakarta.

Suad, Husnan. (2001). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Jogjakarta.

Subastine, Yuliana., Syamsudin. (2010). Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Indeks

Harga Saham Luar Negri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal

Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 11, No. 2.

Sharpe, William., Gordon, Alexander., Balley, Jeffry. (1997). Investasi, Invesment 5th ed. PT

Pcpn Halindo, Tbk. Jakarta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat, UPP AMP-YKPN. Yogjakarta.

(21)

5

Sirait dan D. Siagian. (2002). Analisis Keterkaitan Sektor Riil, Sektor Moneter, dan Sektor Luar Negeri Dengan Pasar Modal Indonesia: Studi Empiris Di BEJ. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Volume 9 No. 2.

Sirucek, M. 2012. Macroeconomic Variables and Stock Market: US Review. International Journal of Computer Science and Management Studies.

Sunjoyo. Ronny, Setiawan., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie dan Kurniawan, Albert. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung.

Susanto, Budi., Murhadi, Werner., Ernawati, Endang. (2013). Analisa Pengaruh Ekonomi Makro, Indeks Dow Jones dan Indeks Nikkei 225 Terhadap IHSG di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya, Vol.2 Nomer.1.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan investasi, edisi pertama. Penerbit kanisius . Jogjakarta.

Widodo, Purwanto. (2007). Pengaruh Pergerakan Variabel Ekonomi Makro Terhadap Return IHSG dan LQ45. Jurnal Madani Edisi I.

Wijaya, Reni. (2013). Pengaruh Fundamental Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, volume.2 nomer.1.

Wijayanti, Anis. (2013). Pengaruh Beberapa Variabel Makroekonomi dan Indeks Pasar Modal Dunia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bei Periode 2003-2012.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

P4 Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, mari kita bersyukur atas kehadiran Yesus, Sang Putera Kudus di tengah dunia ini. Prmpn Mari kita bersyukur atas penyertaan Allah

Η κρυφή μνήμη αυτή αναλαμβάνει την επικοινωνία μεταξύ κάθε επεξεργαστή και οποιασδήποτε από τις μνήμες του και, όπως

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Sementara pihak yang tidak sependapat dengan penerapan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ketika terjadi konflik antara pasien dengan

Seminar tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Universitas Negeri Padang dengan Universiti Kebangsaan Malaysia yang mengundang keynote speaker sebanyak 8 (delapan)

Penelitian ini hendak mengeksplorasi mengenai penerimaan diri pda penyandang disabilitas fisik yang dikarenakan oleh kecelakaan yang dahulu keadaan fisik

30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara riwayat pemberian ASI dan berat badan lahir dengan perkembangan