ABSTRACT
This study aims to identify and analyze whether the size of the Company, the
Company Industry Type, Profitability, Auditor’s Opinion and Auditor Public
Accounting Firm Size, either partially or simultaneously affect the Audit Delay in the
manufacturing and financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
The sampling method used was purposive sampling and obtained a sample of
50 companies. The data used are secondary data, the manufacturing company's
financial statements and financial listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 to
2012. The method of data analysis used in this study is multiple regression analysis.
Simutan testing showed that the size of the Company, the Company Industry
Type, Profitability, Auditor's Opinion and Auditor Public Accounting Firm Size,
have a significant influence on Audit Delay effect with a total percentage of 16.6%.
While partially, the size of the Company, the Company Industry Type, Profitability,
and Auditor's Opinion has no effect on Audit Delay. Auditor Public Accounting Firm
Size has a significant effect on Audit Delay, with the direction of negative influence.
Keywords: Audit Delay, size of the Company, the Company Industry Type,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik, baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap
Audit Delay pada perusahaan manufaktur dan financial yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 50 perusahaan. Data yang dipakai merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur dan financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 s.d.2012. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Pengujian secara simutan menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay dengan total persentase pengaruh sebesar 16,6%. Sedangkan secara parsial, Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas dan Opini Auditor tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, dengan arah pengaruh yang negatif.
Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... viv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10
2.1 Tinjauan Pustaka ... 10
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 10
2.1.2 Manajemen Laba ... 11
2.1.4 Audit dan Standar Auditing ... 16
2.1.5 Audit Delay ... 18
2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay ... 19
2.1.6.1 Ukuran Perusahaan... 19
2.1.6.2 Jenis Industri Perusahaan ... 21
2.1.6.3 Profitabilitas ... 22
2.1.6.4 Opini Auditor ... 23
2.1.6.5 Ukuran Kantor Akuntan Publik ... 26
2.2 Kerangka Pemikiran ... 28
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 31
2.3.1 Pengaruh Ukuran perusahaan Dengan Audit Delay ... 31
2.3.2 Pengaruh Jenis Industri Perusahaan Dengan Audit Delay ... 32
2.3.3 Pengaruh Profitabilitas Dengan Audit Delay ... 33
2.3.4 Pengaruh Opini Auditor Dengan Audit Delay ... 34
2.3.5 Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik Dengan Audit Delay ... 34
BAB III METODE PENELITIAN... 36
3.1 Objek Peneltian ... 36
3.2 Metode Penelitian ... 37
3.3 Populasi dan Sampel ... 37
3.3.1 Populasi ... 37
3.3.2 Sampel ... 38
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 39
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.6.1 Variabel Dependen ... 40
3.6.2 Variabel Independen ... 40
3.7 Metode Analisis Data ... 43
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 43
3.7.1.1 Uji Normalitas ... 43
3.7.1.2 Uji Multikolinearitas ... 44
3.7.1.3 Uji Autokorelasi ... 44
3.7.1.4 Uji Heterokedastisitas ... 46
3.7.2 Uji Hipotesis ... 46
3.7.2.1 Persamaan Regresi ... 46
3.7.2.2 Uji Ketepatan Perkiraan Model ... 47
3.7.2.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F)... 48
3.7.2.4 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 50
4.1.2 Analisis Stattiktik Deskriptif ... 53
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 60
4.1.3.1 Uji Normalitas ... 60
4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 61
4.1.3.3 Uji Autokorelasi ... 62
4.1.3.4 Uji Heterokedastisitas ... 64
4.1.4 Analisis Regresi ... 66
4.1.4.2 Analisis Koefisien Determinasi... 68
4.1.4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 71
4.1.4.3.1 Uji F ... 71
4.1.4.3.2 Uji T ... 72
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
4.2.1 Hubungan Keseluruhan Variabel Independen Terhadap Audit Delay ... 79
4.2.2 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay... 79
4.2.3 Hubungan Jenis Industri Perusahaan Terhadap Audit Delay ... 80
4.2.4 Hubungan Profitabilitas Terhadap Audit Delay ... 81
4.2.5 Hubungan Opini Auditor Terhadap Audit Delay ... 81
4.2.6 Hubungan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay ... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83
5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85
LAMPIRAN ... 88
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 31
Gambar 4.1 Data Ukuran Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 ... 54
Gambar 4.2 Data Jenis Indutri Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 ... 55
Gambar 4.3 Data Profitabilitas Tahun 2010 s.d. 2012 ... 56
Gambar 4.4 Data Opini Auditor Tahun 2010 s.d. 2012 ... 57
Gambar 4.5 Data Ukuran Kantor Akuntan Publik Tahun 2010 s.d. 2012 ... 58
Gambar 4.6 Data Audit Delay Tahun 2010 s.d. 2012 ... 59
Gambar 4.7 Grafik Normal Probability Plot ... 60
Gambar 4.8 Uji Autokorelasi ... 63
Gambar 4.9 Grafik Scatteerplot ... 65
Gambar 4.10 Uji Hipotesis Parsial Variabel X1 ... 74
Gambar 4.11 Uji Hipotesis Parsial Variabel X2 ... 75
Gambar 4.12 Uji Hipotesis Parsial Variabel X3 ... 76
Gambar 4.13 Uji Hipotesis Parsial Variabel X4 ... 77
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Hasil Seleksi Sampel Penelitian ... 39
Tabel 3.2 Ketentuan Uji Autokorelasi ... 45
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 51
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 61
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 63
Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi ... 67
Tabel 4.5 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 69
Tabel 4.6 Hasil Uji Individu ... 70
Tabel 4.7 Hasil Uji F ... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran B Data Ukuran Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 Lampiran C Data Jenis Indutri Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 Lampiran D Data Profitabilitas Tahun 2010 s.d.2012
Lampiran E Data Opini Auditor Tahun 2010 s.d. 2012
Lampiran F Data Ukuran Kantor Akuntan Publik Tahun 2010 s.d. 2012 Lampiran G Data Audit Delay Tahun 2010 s.d. 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kinerja ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir dapat dikatakan baik jika ditinjau dari beberapa indikator ekonomi makro. Pertumbuhan ekonomi 2010-2012 di atas 6% meskipun dunia sedang mengalami krisis global dan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 4%. Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tahun ini Zona Euro masih mengalami kontraksi ekonomi antara -0,3 dan -0.6%. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia saat ini mencapai lebih dari US$ 3.500. Pada 2011, dalam hal ukuran ekonomi, posisi Indonesia meningkat ke urutan ke-17 dunia (versi CIA World Factbook). Laju inflasi sejak 2010 terkendali di bawah 7% per tahun. Tingkat pengangguran terbuka terus turun hingga sekitar 6% pada 2012. Persentase penduduk miskin (menggunakan ukuran garis kemiskinan) juga terus turun hingga 11.96% pada 2012 (Sonny Harry B Harmadi , 2013).
BAB I Pendahuluan 2
perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak pada lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil auditnya. Kondisi ini dapat menimbulkan suatu dilema bagi auditor. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan berbanding lurus dengan relevansi dan keandalan laporan keuangan. Jadi, semakin lama suatu perusahaan menerbitkan laporan keuangannya, semakin tidak relevan dan tidak andal laporan keuangannya. Sehingga manfaat dari laporan keuangan itu akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia pada waktunya (Stepvanny dan Gatot, 2012).
Untuk mengetahui kondisi keuangan dan menilai kinerja perusahaan serta mengambil keputusan ekonomi, para investor memerlukan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan para pengguna (PSAK No 1). Laporan keuangan merupakan suatu alat yang penting untuk mengetahui hasil akhir
dari proses pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan, yang berupa suatu
ringkasan-ringkasan transaksi keuangan, informasi-informasi keuangan yang terjadi
pada saat periode tahun yang bersangkutan. Dengan membuat laporan keuangan,
perusahaan mendapatkan informasi yang sehubungan dengan posisi keuangan serta
hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan (Dwikartikasari, 2012 ).
Berdasarkan peraturan Pasar Modal No.KEP 80/PM/1996 mengenai
pelaporan keuangan menyatakan bahwa perusahaan yang terdaftar di pasar modal
BAB I Pendahuluan 3
selambat-lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku.
Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya keputusan No.KEP
36/PM/2003 oleh Ketua Bapepam tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan
secara berkala yang mulai berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31
Desember 2003. Laporan keuangan harus disampaikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan .
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK : 2007), tentang
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian laporan Keuangan, bahwa terdapat
empat karateristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pengguna, yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
diperbandingkan. Kendala informasi yang relevan dan andal adalah masalah
ketepatan waktu. Pada PSAK No.1 paragraf 43 disebutkan jika terdapat penundaan
yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan
akan kehilangan relevansinya. Untuk menyajikan informasi tepat waktu, sering kali
melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya di ketahui,
sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda
sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal
tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan .
Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan (Suwardjono, 2005). Sedangkan menurut Gregory dan Van Horn (1963) (dalam Hilmy dan Ali, 2008), tepat waktu adalah kualitas ketersediaan
informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari
BAB I Pendahuluan 4
maka semakin bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dan sebaliknya, jika terdapat
penundaan yang tidak semestinya, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan
relevansinya dalam hal pengambilan keputusan (Dewi lestari, 2010).
Ketertundaan laporan keuangan berdampak negatif terhadap reaksi pasar,
semakin lama waktu penundaan, maka relevansi laporan keuangan semakin
diragukan. Lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor dilihat dari perbedaan
waktu tanggal laporan keuangan dan tanggal opini audit dalam laporan keuangan.
Perbedaan waktu ini disebut audit delay (Subekti dan Widiyanti, 2004). Semakin
lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay.
Namun, bisa jadi auditor memperpanjang masa auditnya dengan menunda
penyelesaian audit laporan keuangan karena alasan tertentu.
Beberapa faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay telah
dikaji dalam beberapa penelitian sebelumnya. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Ukuran perusahaan
Menurut Dyer dan Mc Hugh, 1975 (Andi Kartika, 2009) perusahaan besar
lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam
menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini ditunjukkan dengan
semakin besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay dan
sebaliknya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya
lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan
insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan
BAB I Pendahuluan 5
pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang
termuat dalam laporan keuangan. Sedangkan didalam penelitian Rangga Reza
Aldie (2012) menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan tidak
mempunyai pengaruh terhadap audit delay.
2. Jenis Industri perusahaan
Menurut penelitian Subekti dan Widiyanti (2004), Iskandar dan Trisnawati (2010), bahwa jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian Ahmad dan Kamarudin (2003) (dalam Oviek Dewi Saputri, 2012), menunjukkan audit delay perusahaan non financial lebih lama 15 hari daripada perusahaan financial. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan financial tidak mempunyai saldo persediaan sehingga audit yang diperlukan tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Sedangkan menurut Utami (2006), bahwa jenis industri perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit
delay.
3. Tingkat Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (profit) selama periode
tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal, baik modal
secara keseluruhan maupun modal sendiri (Van Horn dan Wachowiez, 1997).
Penelitian yang dilakukan oleh Rangga Reza Aldie (2012) menunjukkan
bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini disebabkan
karena ROA yang nilainya besar ada yang tanggal penerbitan laporan
auditornya memakan waktu yang lebih lama, dan ada juga yang lebih singkat
BAB I Pendahuluan 6
yang dilakukan oleh Dewi Lestari (2010) menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.
4. .Opini Auditor
Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor atas kewajaran
laporan keuangan yang diauditnya. Hasil penelitian Yugo Trianto (2006)
(dalam Ani Yulianti, 2011), menyebutkan bahwa adanya hubungan positif
antara opini auditor dengan audit delay. Pada perusahaan yang tidak
menerima pendapat unqualified opinion akan menunjukan audit delay yang
lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang menerima pendapat
unqualified opinion. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang menerima
pendapat selain unqualified opinion dianggap sebagai kabar buruk, sehingga
penyampaian laporan keuangannya akan diperlambat.
5. Ukuran KAP
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan
izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam
memberikan jasanya. Besarnya ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat
dilihat dari tingginya kualitas jasa yang dihasilkannya dalam jangka waktu
penyelesaian audit. Salah satu cara KAP yang mempunyai kualitas yang
tinggi untuk mempertahankan reputasi mereka adalah dengan melaksanakan
audit sesuai dengan waktu audit. Penelitian yang dilakukan oleh Rangga Reza
Aldie (2012) menyatakan bahwa Ukuran Kantor Akuntan Publik tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Sementara menurut
BAB I Pendahuluan 7
Akuntan Publik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay selama tahun 2010 s.d. 2012 pada perusahaan manufaktur dan finacial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, jenis industri perusahaan, profitabilitas, opini auditor, ukuran Kantor Akuntan Publik.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit delay ? 2. Apakah Jenis industri Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit
delay ?
3. Apakah Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit delay ? 4. Apakah Opini Auditor berpengaruh negatif terhadap Audit delay?
5. Apakah Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap
Audit delay?
BAB I Pendahuluan 8
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Ukuran
Perusahaan terhadap Audit delay.
2. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Jenis Industri Perusahaan terhadap Audit delay.
3. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Profitabilitas terhadap Audit delay.
4. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Opini Auditor terhadap Audit delay.
5. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit delay.
BAB I Pendahuluan 9
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis mengharapkan bahwa hasilnya akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan manufaktur dan financial yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay dalam peyampaian laporan keuangan. 3. Bagi Auditor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan pentingnya ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sehingga dapat menyelesaikan auditnya dengan tepat waktu.
4. Bagi Investor
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh Audit Delay;
2. Jenis Industri Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Audit Delay; 3. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay;
4. Opini Auditor tidak berpengaruh terhadap Audit Delay;;
5. Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, dengan arah pengaruh yang negatif;
BAB V Kesimpulan dan Saran 84
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi para investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay seperti kualitas KAP, umur perusahaan, solvabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, laba rugi perusahaan dan lainnya, yang bukan hanya dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor, dan Ukuran KAP.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperluas lingkup perusahaan yang dijadikan sampel penelitan dan memperbanyak variabel yang diperkirakan mempengaruhi Audit Delay.
3. Bagi auditor, disarankan agar lebih memperhatikan kualitas waktu pengerjaan tugas sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Aldie, Rangga Reza. (2012). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit
Delay ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008). Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Amrin, Abdullah. (2009). Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan
Syariah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
Anggit Wasis Sejati. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2005.
Universitas Negeri Semarang.
Arrns, Alvin A dan James K. Loebbecke. (1997). Auditing: Pendekatan Terpadu. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat
Badan Pengawas Pasar Modal. (2005). Website:http://www.bapepam.go.id
Chrisnoventie, Diajeng. (2012). Pengaruh Ukuran KAP dan Specialisasi Industri
KAP Terhadap Kualitas Audit: Tingkat Risiko Litigasi Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Universitas Diponegoro.
Semarang.
Febrianty. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Jurnal Vol 1, No 3.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Halim, Varianada. (2000). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.2 No.1.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto. (2010). Metodologi Peneltian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
Kartika, Andi. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal vol.3,
Daftar Pustaka 86
Lestari, Dewi. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay:
Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro. Semarang.
Margretta, Stepvanny dan Gatot Soepriyanto. (2012). Penerapan IFRS dan
Pengaruhnya Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010). Binus Business Review Vol.2 No.2.
Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. (2012). Pengaruh Karateritik
Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal vol.9,
No.1.
Rachmawati, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.10,
No. 1.
Saputri, Dewi Oviek. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Universitas Diponegoro. Semarang.
Sonny Harry B Harmadi. Memburuknya Kesenjangan. Tempo. 8 September 2013. Hal 103.
Subekti, Imam dan widiyanti, Novi Wulandari. (2004). Faktor-Faktor
yangBerpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia. SNA VII Denpasar
Bali.
Sugiono, Arief dan Untung Edy. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan
Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyanto, Sri. (2008). Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta:Andi
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.
Daftar Pustaka 87
Utami , Wiwik. (2006). Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa
Efek Jakarta. Universitas Mercubuana. Yogyakarta.
Wahyudi. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya
Penyelesaian Audit (Audit Delay). STIE Perbanas. Surabaya.
Widodo Lo, Eko. (2005). Penjelasan Teori Prospek Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol.16. No.1. Yogyakarta: STIE YKPN. Widosari, Shinta Altia. (2012). Analsis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Universitas Diponegoro. Semarang.
Yulianti, Ani. (2010). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Universitas Negeri Yogyakarta.
www.idx.co.id
http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/05/pengertian-laporan-keuangan menurut.html
http://rickypuspito.blogspot.com/2012/02/macam-macam-variabel-dalam-penelitian.html