viii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to know and to analyze the factors that influence audit delay. There are firm size, gain or loss, auditor opinion, size of audit firm, profitability, and solvency predicted partially or simultaneously influence toward audit delay in manufacture firm which listed in BEI.
Data that used in this research is financial statement from each company through Website Bursa Efek Indonesia. Sampling method that used is purposive sampling and there are 100 companies as a research object for period 2010. This research is classified as causal research and replication of former researches. The independent variables for this research are log total asset, gain or loss, auditor opinion, size of audit firm, ROA, and TDTA. The dependent variable is audit delay. Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions.
This research concludes that sixth of the independent variables are have influence towards audit delay in simultan. In partial auditor opinion, size of audit firm, and TDTA are have influence towards audit delay.
ix
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Apakah Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang didapatkan melalui Website Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 100 perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian selama tahun 2010. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah log total asset, Laba atau Rugi, Opini Auditor , Ukuran KAP , ROA, dan TDTA. Variabel dependen nya adalah audit delay. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini adalah kelima variabel independen berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay secara bersama-sama. Secara parsial opini auditor, ukuran KAP, dan TDTA berpengaruh terhadap Audit Delay.
x
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Audit Delay ... 12
xi
2.3.4 Ukuran Kantor Akuntan Publik... 36
xii
3.6.2.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 50
3.6.2.3 Uji Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54
4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 57
4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 59
4.1.3.1 Uji Normalitas ... 59
4.1.3.2 Uji Multikolinieritas ... 62
4.1.3.3 Uji Autokorelasi ... 63
4.1.3.1 Uji Heteroskedastisitas ... 64
4.1.4 Analisis Regresi ... 65
4.1.4.1 Persamaan Regresi ... 66
4.1.4.2 Analisis Koefisien Determinasi ... 70
4.1.4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 71
4.1.4.3.1 Uji F... 72
4.1.4.3.2 Uji T ... 73
xiii
Universitas Kristen Maranatha 4.2.1 Hubungan Keseluruhan Variabel Independen terhadap
Audit Delay ... 75
4.2.2 Hubungan Ukuran Perusahaan yang Ditinjau dari log Total Asset yang Dimiliki Perusahaan terhadap Audit Delay. ... 76
4.2.3 Hubungan Tingkat Laba atau Rugi terhadap Audit Delay. .. 77
4.2.4 Hubungan Opini Auditor terhadap Audit Delay. ... 77
4.2.5 Hubungan Ukuran KAP terhadap Audit Delay. ... 78
4.2.6 Hubungan Tingkat Profitabilitas yang Diwakili ROA terhadap Audit Delay... 78
4.2.7 Hubungan Tingkat Solvabilitas yang Diwakili TDTA terhadap Audit Delay... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 80
5.2 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
LAMPIRAN ... 92
xiv
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 33
Gambar 4.1 Histogram ... 60
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 60
xv
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Seleksi Sampel Penelitian ... 41
Tabel 3.2 Ketentuan Uji Autokorelasi... 48
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 54
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian ... 58
Tabel 4.3 Uji normalitas K-S ... 61
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ... 62
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi... 63
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi ... 66
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 71
Tabel 4.8 Hasil Uji F ... 72
xvi
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran B Daftar Nilai Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut IAI, (2010), tujuan
dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan perusahaan dapat bermanfaat, apabila disajikan secara akurat dan tepat
waktu pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, seperti
kreditor, investor, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai dasar
pengambilan suatu keputusan. Nilai dan ketepatan waktu pelaporan keuangan
merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono
(2002), ketepatwaktuan informasi mengandung pengertian bahwa informasi tersedia
sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan
dalam keputusan. Dengan demikian, informasi yang memiliki prediksi tinggi dapat
menjadi tidak relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.
Standar audit, menurut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS),
khususnya standar umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan
penuh kecermatan dan ketelitian. Selain itu, standar pekerjaan lapangan memuat
pernyataan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha ini yang kadang menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan,
sehingga publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat mungkin menjadi
terlambat. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini
audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian
audit yang dilakukan oleh auditor, kondisi ini sering disebut sebagai Audit delay.
Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal
penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikannya laporan audit independen
(Wiwik Utami, 2006).
Menurut Belkaui (2001) dalam Arif Wicaksono (2010) laporan keuangan
merupakan suatu sumber informasi yang berperan penting dalam pengambilan
keputusan dan bertujuan sebagai media bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan
berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomis mengenai kinerja keuangan,
perubahan posisi keuangan, arus kas, serta sumber daya yang dimiliki perusahaan
kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Bagi
yang berkepentingan dengan kondisi keuangan perusahaan, informasi yang akurat
dan tepat waktu sangat penting, karena turut menentukan langkah yang akan
diambilnya.
Salah satu kewajiban perusahaan manufaktur yang sudah go public adalah
mempublikasikan laporan keuangan yang telah disusun dengan standar akuntansi
keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar dalam Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Auditor memiliki tanggung jawab yang besar
dan tentunya hal ini membuat auditor untuk bekerja secara lebih profesional. Salah
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha laporan auditannya (Imam Subekti dan Novi Wulandari, 2004 dalam Supriyati,
2007).
Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari perilaku pasar
modal, karena laporan keuangan auditan yang di dalamnya memuat informasi
penting, seperti laba yang dihasilkan perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai
salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan
yang dimiliki oleh investor, artinya informasi laba dari laporan keuangan yang
dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Jarak
waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal ditandatanganinya laporan audit
dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ketetapan waktu pelaporan merupakan catatan
pokok laporan yang memadai. Pemakai informasi tidak hanya perlu memiliki
informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusannya,
tetapi informasi harus bersifat baru. Laporan keuangan seharusnya disajikan pada
interval waktu untuk menjelaskan perubahan yang terjadi dalam perusahaan yang
mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan
(Supriyati Yuliasri Rolinda, 2007).
Menurut Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Halim (2000) perusahaan besar
lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam
menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin
besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya.
Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat
dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor
secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak ini
sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan.
Menurut Carslow (1991) dalam penelitian Subekti dan Widiyanti (2004), ada
dua alasan mengapa perusahaan yang menderita kerugian cenderung mengalami
audit delay yang lebih panjang. Pertama, ketika kerugian terjadi perusahaan ingin
menunda bad news sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal
ulang penugasan audit. Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama proses audit
jika percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan
perusahaan dan kecurangan manajemen informasi tentang laba perusahaan dapat
digunakan sebagai : 1) Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam
dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian. 2) Sebagai pengukur
prestasi manajemen. 3) Sebagai dasar penentuan besarnya penggunaan pajak. 4)
Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara. 5) Sebagai
dasar kompensasi dan pembagian bonus. 6) Sebagai alat motivasi manajemen dalam
pengendalian perusahaan. 7) Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran. 8) Sebagai
dasar pembagian deviden (Chariri dan Ghozali, 2001).
Menurut penelitian Imam Subekti dan Widiyanti (2004) dalam Ardhi Dharma
(2008), menyebutkan bahwa pada tahun 2001 rata-rata waktu tunggu pelaporan ke
BAPEPAM dari waktu antara tanggal laporan sampai tanggal opini auditor
membutuhkan waktu 98 hari. Jika hal ini dilihat dari batas waktu 90 hari yang
ditetapkan BAPEPAM, terlihat masih banyak perusahaan publik yang belum patuh
terhadap peraturan informasi di Indonesia. Beberapa faktor yang kemungkinan
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha Ukuran Kantor Akuntan Publik, Solvabilitas dan Profitabilitas. Ukuran Perusahaan
adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di ukur dari besarnya total asset atau
kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, dimana menurut Mas’ud Machfoedz
(1994:56) Ukuran Perusahaan dikategorikan menjadi tiga yaitu: 1) Perusahaan Besar,
2) Perusahaan Menengah, 3) Perusahaan Kecil. Solvabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang
ataupun jangka pendek. Carlaw dan Kaplan (1991) dalam Yugo Trianto (2006)
menemukan pengaruh yang signifikan antara Solvabilitas yang diukur dari Total
Debt to Total Asset Ratio (TDTA) terhadap Audit delay. Proses pengauditan utang
relatif membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pengauditan ekuitas,
khususnya apabila jumlah debt holder-nya banyak.
Namun, penelitian Sistya Rachmawati (2008) pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2005 menemukan bahwa
variabel Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit delay. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan utang yang besar ataupun
perusahaan dengan utang kecil sama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap
lamanya Audit delay. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu. Penelitian yang dilakukan Yugo Trianto
(2006) pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2004 telah membuktikan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Audit delay. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mengumumkan
profitabilitas yang relatif rendah mengacu pada kemunduran publikasi laporan
keuangan yang telah diaudit. Namun, penelitian Supriyati Yuliasri Rolinda (2007)
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit delay. Dalam penelitiannya
banyak perusahaan yang mengalami kenaikan profit namun kenaikan tersebut tidak
begitu besar, apalagi ada yang mengalami kerugian.
Hasil penelitian Sistya Rachmawati (2008), menunjukan bahwa Ukuran
Perusahaan memiliki pengaruh signifkan terhadap Audit delay yang berarti bahwa
semakin besar Ukuran Perusahaan maka semakin pendek Audit delay dan sebaliknya
semakin kecil Ukuran Perusahaan maka semakin panjang Audit delay. Hal ini
disebabkan karena perusahaan besar biasanya memilki sistem pengendalian internal
yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan
keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan.
Namun, hal ini berbeda dengan pendapat Boynton dan Kell (1996) dalam Wiwik
Utami (2006) yang berpendapat bahwa, ”Audit delay akan semakin lama apabila
Ukuran Perusahaan yang akan di audit semakin besar”. Ini berkaitan dengan semakin
besar perusahaan maka semakin banyak jumlah sampel (anak perusahaan) yang
harus diambil maka semakin luas juga prosedur audit yang dilakukan. Opini Auditor
adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas laporan keuangan
perusahaan.
Hasil penelitian Yugo Trianto (2006) pada perusahaan go public tahun 2004
menemukan adanya hubungan positif antara Opini Auditor dengan Audit delay. Pada
perusahaan yang tidak menerima pendapat unqualified opinion akan menunjukan
Audit delay yang lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang menerima
pendapat unqualified opinion. Hal ini disebabkan karena peusahaan yang menerima
pendapat selain unqualified opinion dianggap sebagai kabar buruk, sehingga
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha Menurut Ainun Naim (1998) dalam Prabandari dan Rustiana (2007)
menyatakan bahwa variabel Opini Auditor di Indonesia menunjukan hasil yang
kurang memuaskan dimana pendapat akuntan publik tidak berpengaruh terhadap
ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Penelitian Supriyati Yuliasri Rolinda (2007)
juga menunjukan bahwa variabel Opini Auditor tidak berpengaruh signifikan
terhadap Audit delay.
Manurut Supriyati Yuliasri Rolinda (2007) Ukuran Kantor Akuntan Publik
berpengaruh terhadap Audit delay. Ukuran Kantor Akuntan Publik dikatakan dapat
berpengaruh signifikan terhadap Audit delay, karena sebagian besar perusahaan
sudah menggunakan jasa audit Kantor Akuntan Publik the big four yang dapat
melakukan auditnya dengan cepat dan efisien. Selain itu, Kantor Akuntan Publik the
big four banyak mengeluarkan pendapat going concern perusahaan dari pada Kantor
Akuntan Publik non the big four , sehingga banyak menarik klien. Hasil penelitian
ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sistya Rachmawati (2008) yang
menyatakan bahwa Ukuran Kantor Auntan Publik mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Akan tetapi hasil penelitian Yugo Trianto (2006) mendapatkan hasil yang
berbeda di mana Ukuran Kantor Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Audit delay, hal ini terjadi karena baik KAP besar maupun KAP
kecil memiliki standar yang sama sesuai dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
Penyampaian laporan keuangan secara berkala dari segi regulasi di Indonesia
menyatakan bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar
BAB I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha lampiran Keputusan Ketua Bapepem No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap
emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan
perusahaan dan laporan audit independennya kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan (Sistya Rahmawati,
2008). Sejak 30 September 2003, BAPEPAM semakin memperketat peraturan
dengan dikeluarkannya lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep–
36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan
laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada BAPEPAM
selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan
keuangan tahunan. Keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan
adanya masalah dalam laporan keuangan emiten.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh
Andi Kartika yang meneliti tentang Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit
delay Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta) tahun 2001 - 2005 dengan menggunakan lima
variabel yang diteliti yaitu: Ukuran Perusahaan, Laba/rugi, Opini Auditor, Ukuran
KAP, dan Tingkat Profitabilitas. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
yaitu dengan mengubah tahun penelitian menjadi tahun 2010, menambahkan satu
varibel lagi yaitu tingkat solvabilitas dan dalam penelitian ini hanya menggunakan
sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian
mengenai ”Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit delay”
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BAB I Pendahuluan 9
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi berbagai masalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan terhadap Audit delay ?
2. Apakah terdapat pengaruh antara Laba/rugi terhadap Audit delay ?
3. Apakah terdapat pengaruh antara Opini Auditor terhadap Audit delay ?
4. Apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap
Audit delay ?
5. Apakah terdapat pengaruh antara Profitabilitas terhadap Audit delay ?
6. Apakah terdapat pengaruh antara Solvabilitas terhadap Audit delay ?
7. Apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan, Laba/rugi, Opini
Auditor, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Profitabilitas, dan solvabilitas
terhadap Audit delay ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk:
1. Menguji dan menganalisis seberapa besar Ukuran Perusahaan terhadap Audit
delay.
2. Menguji dan menganalisis seberapa besar Laba/rugi terhadap Audit delay.
3. Menguji dan menganalisis seberapa besar Opini Auditor terhadap Audit
delay.
4. Menguji dan menganalisis seberapa besar Ukuran KAP terhadap Audit delay.
BAB I Pendahuluan 10
Universitas Kristen Maranatha 6. Menguji dan menganalisis seberapa besar Solvabilitas terhadap Audit delay.
7. Menguji dan menganalisis seberapa besar Ukuran Perusahaan, Laba/rugi,
Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit
delay.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan,
baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut beberapa manfaat penelitian ini:
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi Audit delay pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebagai sarana pengembangan ilmu
pengetahuan yang secara teoritis dipelajari penulis diperkuliahan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Universitas Kristen Maranatha
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan dan
bahan pembanding bagi mahasiswa yang ingin melakukan
pengembangan penelitian berikutnya di bidang yang sama di masa
mendatang.
b) Bagi Auditor Hasil
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan oleh
auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan
laporan auditnya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah
BAB I Pendahuluan 11
Universitas Kristen Maranatha c) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana yang bermanfaat
dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang auditing
80 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay pada 100 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Secara Simultan
Secara simultan Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay.
b. Secara Parsial
BAB V Simpulan Dan Saran 81
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi para investor sebaiknya tidak hanya berasumsi bahwa Audit Delay
dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas saja, tetapi juga harus memandang faktor-faktor lain seperti Jenis Usaha, Struktur Kepemilikan Perusahaan, faktor-faktor perusahaan publik atau non publik, dan lain sebagainya.
2. Bagi peneliti selanjutnya, untuk menyempurnakan penelitian yang akan dilakukan, sebaiknya melakukan hal berikut ini. Pertama, memperluas lingkup penelitian dengan memperbanyak jumlah sampel yang diteliti. Kedua, memperbanyak variabel dalam menguji Audit Delay seperti faktor perusahaan publik atau non publik, faktor luas audit yang dilakukan, faktor lamanya menjadi klien KAP yang bersangkutan. Ketiga, menambahkan data primer seperti tingkat pengendalian internal klien, kompleksitas EDP, dan resiko audit. Ketiga, waktu penelitian sebaiknya lebih dari 1 tahun, untuk dapat melihat
trend/kecenderungan terjadinya Audit Delay sepanjang tahun.
3. Kepada auditor, disarankan untuk merencanakan pekerjaan lapangan dengan sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Melihat jumlah klien yang terus meningkat dari tahun ke tahun, maka ketepatan waktu harus sangat diperhatikan auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
BAB V Simpulan Dan Saran 82
Universitas Kristen Maranatha
83 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R.N and Govindarajan, 1995, “Management Control System”, Eight Edition, Irwin, Chicago.
Boyton, WC and G. Kell, 2003, “Modern Auditing”, Seventh Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York.
Chariri Anis dan Imam Ghozali, 2001, “Teori Akuntansi”, Edisi Pertama, Badan PenerbitUniversitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam, 2002, “Analisis Multivariate SPSS”, Universitas Diponegoro. IAI, 2004,“Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta.
IAI, Kompartemen Akuntan Publik, 2001, “Standar Profesional Akuntan Publik”, PT. SalembaEmpat, Jakarta.
Jogianto, 2010, “Metodologi Penelitian Bisnis”, Edisi I, Yogyakarta : BPFE Jogiyanto, 2000, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi II, Yogyakarta :
BPFE.
Kartika, Andi, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Di Indonesia”. JBE, Maret 2009, Hal. 1 – 17
Komarudin, 1996, “Manajemen Keuangan”, Bandung : Penerbit Alumni. Munawir S, 2003, ”Analisis Laporan Keuangan”, Yogyakarta : Liberty. Saleh, Rahmat, 2004, “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”, SNA VII Denpasar Bali,
2-3 Desember 2004, pp. 897 – 991.
Soetedjo, Soegeng, (2006). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Log (ARL)”. Vol 9 No. 2. Agustus. pp 77 – 92.
Subekti, Imam dan Novi Wulandari Widiyanti, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Di Indonesia”. SNA VII Denpasar Bali. 2-3
Desember 2004. pp 991 – 1002.
Suliyanto, 2006, “Metode Riset Bisnis”, Yogyakarta : Andi Offset
84 Universitas Kristen Maranatha Keberadaan Divisi Internal Audit Pada Perusahaan- Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, SNA VII Denpasar Bali, 2-3 Desember 2004, pp.1202 - 1221.
http://www.idx.co.id/
http://karikaturkuindonesia.blogspot.com/2011/08/metode-penelitian-seni dengan_2905.html