• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Kerancang Bordir Khas Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi Kerancang Bordir Khas Tasikmalaya."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PROMOSI KERANCANG BORDIR KHAS TASIKMALAYA

Oleh

Gita Hanjani

NRP 1164001

Kerancang bordir merupakan salah satu aset kebudayaan Indonesia yang berasal dari kota Tasikmalaya. Kerancang bordir yang diproduksi dengan mesin manual atau handmade memiliki hasil yang lebih memuaskan dan berkualitas. Produk yang dihasilkan lebih kuat, bermutu, dan bernilai tinggi. Kerancang bordir banyak menggunakan motif flora seperti bunga lily, bunga matahari, mawar, dan tulip. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan, mayoritas masyarakat masih banyak yang belum mengetahui mengenai kerancang bordir. Salah satu faktor penyebabnya adalah promosi yang masih dilakukan dari mulut ke mulut dan tidak adanya promosi yang dilakukan oleh pihak dari sentra kerancang bordir, sehingga sedikit masyarakat yang mengetahui kerancang bordir. Diperlukan perancangan promosi yang tepat dan sesuai dengan target market yang dituju dan sesuai, agar penyampaian pesan atau informasi mengenai kerancang bordir menjadi tepat sasaran. Perancangan promosi kerancang bordir yang dilakukan diharapkan dapat menarik minat masyarakat terutama di Jawa Barat, khususnya wanita dewasa, ibu rumah tangga, wirausaha dan wanita karir.

(2)

ABSTRACT

THE PROMOTION OF A TASIKMALAYA’S

UNIQUE

KERANCANG

EMROIDERY

Gita Hanjani/1164001

Kerancang embroidery is one of Indonesian cultural assets coming from Tasikmalaya. Kerancang embroidery which is produced manually is better in quality since they will be stronger and has higher values. Kerancang embroidery apply floral motif such as the flower of lilies, sun flowers, roses, and tulips. Based on the result from a questionnaire given to community, many people do not know what kerancang embroidery is. One of the factors is that the promotion is still only be done using the words of mouth and there is not a promotional event run by the centre of kerancang embroidery. An appropriate and suitable promotional design is needed to successfully deliver the message or information about kerancang embroidery. The design of the promotion is expected to attract people’s interest mainly in west Java especially adults women, housewives, business owners, and career women.

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Permasalahan...1

1.2

Permasalahan dan Ruang Lingkup...3

1.3

Tujuan Perancangan...3

1.4

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...4

1.5

Skema Perancangan...5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Promosi...6

2.1.1 Pengertian Promosi...6

2.1.2 Tujuan Promosi...6

2.1.3 Media Promosi...8

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1

Data dan Fakta...8

3.1.1 Profil Dinas Perindustrian dan Perdagangan...9

3.1.2 Tjiwulan Bordir...10

3.1.3 Flamboyan Bordir...15

3.1.4 Data Hasil Observasi...15

3.1.4.1 Data Kuesioner...16

3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan data dan Fakta...22

3.2.1 Segmentasi, Targeting,Positioning ...23

3.2.2 SWOT...23

3.3.3

Tinjauan Terhadap Karya Sejenis……….…….24

vii

(4)

4.1 Konsep Komunikasi...26

4.2 Konsep Kreatif...26

4.2.2

Konsep Warna ...27

4.2.3

Konsep Layout...27

4.2.4

Tipografi...27

4.3 Konsep Media...27

4.4 Hasil Karya...29

4.4.1

Logo...29

4.4.2

Website...31

4.4.3

Voucher...37

4.4.4

Majalah...38

4.4.5

Brosur...42

4.4.6

Web Banner...43

4.4.7

Media Social...45

4.4.8

Gimmick...46

4.4.9

Katalog...49

4.4.10

X-banner...50

4.5 Rencana Anggar

an Biaya……….52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan………..

53

5.2

Saran……….

53

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Suasana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tasikmalaya...9

Gambar 3.2 Logo awal PT Tjiwulan...10

Gambar 3.3 Mesin manual ...11

Gambar 3.4 Taplak meja kerancang...11

Gambar 3.5 Tas kerancang bordir...12

Gambar 3.6 Mukena bordir...13

Gambar 3.7 Mukena bordir...13

Gambar 3.8 Logo Flamboyan...14

Gambar 4.1 Logo awal Tjiwulan...30

Gambar 4.2 Logo Tjiwulan...30

Gambar 4.3 Font Trajan Pro...31

Gambar 4.4 Font ...31

Gambar 4.5 Website Home...32

Gambar 4.6 Website About us...34

Gambar 4.7 Website Gallery...35

Gambar 4.8 Website Detail produk...36

Gambar 4.9 Website Contact us...37

Gambar 4.10 Voucher...37

Gambar 4.11 Majalah awareness 1...38

Gambar 4.12 Majalah awareness 2...39

Gambar 4.13 Majalah Informing...40

(6)

Gambar 4.15 Brosur bagian depan...42

Gambar 4.16 Brosur bagian depan...43

Gambar 4.17 Web banner...44

Gambar 4.18 Tampilan web...44

Gambar 4.19 Tampilan media social awareness...45

Gambar 4.20 Tampilan media social reminding...46

Gambar 4.21 Kalender Cover depan dan belakang...47

Gambar 4.22 Kalender 1...47

Gambar 4.23 Kalender 2...48

Gambar 4.24 Paper bag...48

Gambar 4.25 Hang tag...49

Gambar 4.26 Katalog 1...49

Gambar 4.27 Katalog 2...50

Gambar 4.28 X banner...51

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Survey Jenis Kelamin...17

Tabel 3.2 Survey Umur Responden...17

Tabel 3.3 Survey Pekerjaan Responden...18

Tabel 3.4 Survey seberapa banyak responden mengetahui produk kerancang………...18

Tabel 3.5 Survey ketertarikan responden membeli produk kerancang...19

Tabel 3.6 Survey jenis produk kerancang yang pernah dibeli...20

Tabel 3.7 Survey darimana responden mengetahui produk kerancang...21

Tabel 3.8 Media sosial yang biasa di akses……….22

Tabel 4.1 Biaya Anggaran………...40

(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Industri Kreatif merupakan sektor industrial yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,

keterampilan, dan bakat untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan

melalui penciptaan dan pemanfaatan kreatifitas, salah satunya dalam bidang fashion.

Kerancang bordir khas Tasikmalaya merupakan salah satu kerajinan tangan yang berasal

dari kebudayaan Indonesia yang telah lama dikenal dan digemari oleh masyarakat secara

turun temurun. Ketua Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Tasikmalaya

menyebutkan bahwa, penggemar kerancang bordirberasal dari berbagai kalangan. Mulai

dari kalangan bawah, kalangan menengah, sampai kalangan atas.Kerajinan kerancang

bordir dapat diaplikasikan kepada karya-karya jadi berbentuk mukena atau jilbab, taplak

meja, sarung bantal dan guling, tas, sandal atau sepatu dan lain-lain. Pembuatan

kerancang memerlukan tingkat kesabaran dan ketelatenan yang sangat tinggi, karena

pembuatannya masih menggunakan mesin kejek yang masih dioperasikan secara manual

dan digerakkan dengan menggunakan kaki, sehingga membutuhkan waktu yang lebih

lama karena prosesnya yang sangat rumit dan mendetail.Hasil akhirnya kerancang bordit

tersbut terlihat sangat halus, rekat, cantik, detail, dan memuaskan.

Salah satu sentra penghasil produk bordir yang terkenal dari daerah Jawa Barat,

adalahkota Tasikmalaya. Sentra kawasan bordir ini terletak di daerah Kawalu yaitu di

Tanjung.Tak cukup dengan mesin bordir, adanya terobosan-terobosan baru di bidang

teknologi berdampak pada kemajuan alat bordir itu sendiri. Hal itulah yang memicu

munculnya alat yang lebih maju dan moderen yaitu sistem komputerisasi bordir atau

sering disebut dengan mesin bordir komputer. Mesin bordir komputer menjadi peluang

besar bagi para pengrajin bordir dalam sisi meningkatkan produksinya. Walaupun mesin

tersebut mampu mengalahkan kuantitas (jumlah) produk yang dihasilkan oleh mesin

bordir yang beroperasi manual, namun dalam hal kualitas, hasil bordir dari mesin bordir

komputer masih kalah dan hasilnya pun cenderung kurang optimal. Hal itu terlihat dari

rekatan benang pada bordir yang dibuat bordir komputer sehingga hiasan pada bordir

mudah rusak dan lepas.

Kelebihan kerancang bordir manual dibandingkan dengan kerancang bordir dengan hasil

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2

kerancang bordir manual yang lebih rekat, kuat, dan awet, dibandingkan dengan

kerancang hasil mesin komputer yang benangnya mudah terburai jika tidak sengaja

tertarik. Kelebihan lainnya juga kerancang bordir manual lebih eksklusif dibandingkan

dengan kerancang hasil mesin komputer, karena produk yang dihasilkan lebih sedikit

dibandingkan dengan mesin komputer yang bisa menghasilkan produk yang sangat

banyak dalam jangka waktu yang singkat (mass product).

Di Indonesia, daerah penghasil bordir kerancang yang terkenal adalah Bukit Tinggi

(Sumatera Barat) dan Tasikmalaya (Jawa Barat). Perbedaan produk kerancang bordir

khas Tasikmalaya dengan kerancang dari Bukit Tinggi tidak terlau signifikan.

Perbedaannya terlihat dari motif kerancang Tasikmalaya yang berbeda dengan motif

kerancang dari Bukit Tinggi. Rata-rata kerancang bordir Tasikmalaya menggunakan

motif bunga-bunga yang besar dengan lubang kerancang yang bervariasi. Dari sisi harga,

kerancang bordir khas Bukit Tinggi memiliki harga yang lebih mahal karena kualitas dari

bahan pembuatan yang rata-rata menggunakan bahan dari kain sutera.

Untuk mempromosikan kerancang bordir hasil dari mesin manual dapat digunakan

berbagai media desain grafis, salah satunya penulis dapat membuat desain promosi untuk

mengangkat bordir Tasikmalaya dengan pembuatan manual agar lebih menampilkan sisi

khas dari Tasikmalaya, karena meskipun harganya yang cenderung lebih mahal

dibandingkan menggunakan media komputer atau mass product tetapi karyanya

cenderung jauh lebih eksklusif dan memiliki kualitas yang sangat bagus dan indah.

Alasan penulis memilih kerajinan kerancang bordir khas Tasikmalaya sebagai topik dari

tugas akhir, karena penulis berasal dari kota Tasikmalaya dan penulis sangat peduli

terhadap salah satu kerajinan tangan khas Tasikmalaya dan ingin membantu

mempromosikan kerancang bordir manual dan meningkatkan kualitas bodir Tasikmalaya

di kalangan menengah keatas, sehingga bordir Tasikmalaya tidak berhenti berinovasi

dengan model dan motif yang baru,dan kota Tasikmalaya bisa menjadi kota yang

memiliki potensi bordir yang memuaskan serta untuk meningkatkan tarif ekonomi kepada

para pengrajin. Daya tarik seni menjadi nilai tambah tersendiri bagi penggunanya dan

para pengguna menjadi bangga dengan hasil karya produk bordir dari kota Tasikmalaya

yang memiliki kualitas yang sangat baik sehingga bisa mengangkat nama Indonesia

(10)

Universitas Kristen Maranatha 3

Alasan kedua, yaitu kerancang bordir Tasikmalaya harus dipertahankan. Persaingan di era

bisnis global seperti sekarang ini cukup berpengaruh terhadap industri perdagangan di

Indonesia. Sebagai pengrajin kerajinan kerancang bordir Tasikmalaya, tentunya sangat

penting untuk mempertahankan kualitas produk yang dikerjakan secara manual.

Sayangnya kerancang bordir manual semakin hari semakin berkurang peminatnya karena

dilihat dari waktu produksi yang tergolong cukup lama dan berkurangnya para pengrajin

yang benar-benar terampil dan berbakat dalam membuat kerancang bordir tersebut.

Ekonomi lebih maju pada pengusaha bordir yang menggunakan mesin komputer, karena

bisa menghasilkan produk massal dengan harga yang tidak terlalu mahal.

1.2

Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah:

Bagaimana cara memperkenalkan dan mempromosikan bordir dengan menggunakan

teknik bordir manual untuk kalangan menengah ke atas?

Batasan masalah yang diambil untuk topik ini adalah “Promosi Kerajinan Kerancang

Bordir Khas Tasikmalaya”yang berfokus di sentra kawasanyang berada di daerah

Kawalu.

1.3

Tujuan Perancangan

Berdasarkan inti permasalahan yang ada, maka dibutuhkan tujuan untuk mencapai solusi.

Berikut ini adalah tujuan dari promosi ini:

Merancang promosi untuk mengenalkan kepada masyarakat melalui media seperti

website, web internet, majalah, katalog dan lain-lain.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam prosesnya, metode yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

A. Observasi, mengamati dan berkunjung secara langsung untuk melihat proses

yang ada di sentra kawasan. Sumber yang penulis kunjungi beberapa adalah

perusahaan bordir, pengusaha bahan bordir, sentra kawasan di Kawalu.

B. Data Primer:

- Wawancara, kepada para pengrajin dan kepada pemilik sentra pusat kawasan

kerajinan kerancang bordir mengenai masalah dan fenomena yang terjadi.

Penulis juga mengunjungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Tasikmalaya untuk melakukan wawancara secara

langsung dengan yang bersangkutan.

- Kuisioner, kepada pada masyarakat terutama kepada ibu rumah tangga.

C. Data Sekunder:

- Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data mendasar dari

(12)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5 Skema Perancangan

BAB II

Promosi Kerancang Bordir

Khas Tasikmalaya

Latar Belakang Masalah

memperkenalkan bordir dengan menggunakan teknik bordir manual untuk kalangan menengah ke atas

Tujuan Perancangan

Membuat sarana promosi yang tepat dan efektif sesuai dengan target pasar

Teknik Pengumpulan Data

-Observasi - Wawancara

- Kuisioner - Studi Pustaka

Konsep Media -Website - Media Social

- Gimmick Dan lain lain Ruang lingkup Perancangan promosi kerancang

(13)

Universitas Kristen Maranatha 25

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Melalui perancangan promosi kerancang bordir Tasikmalaya ada banyak

pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapatkan. Dapat disimpulkan bahwa

masih banyaknya masyarakat khususnya Jawa Barat yang masih belum

mengetahui produk kerancang bordir dikarenakan kurangnya media promosi dari

perusahaan Tjiwulan Embroidery yang masih melakukan promosi dari mulut ke

mulut. Media promosi yang dimiliki oleh Tjiwulan Embroidery hanya media

website saja. Padahal produk kerancang bordir ini merupakan produk dengan

kualitas yang baik dan merupakan produk unggul yang merupakan suatu kerajinan

tangan yang membanggakan dan patut dipertahankan. Akan tetapi, munculnya

mesin komputerisasi membuat kerancang bordir hasil mesin manual menjadi

terlupakan. Oleh sebab itu, didapatkan solusi dengan perancangan sebuah promosi

agar para konsumen dan masyarakat di Jawa Barat khususnya wanita tertarik, mau

membeli, dan memakai produk kerancang bordir khas Tasikmalaya.

Strategi yang diambil agar promosi tersebut menarik bagi masyarakat

khususnya target utama wanita berusia 30

40 tahun yaitu dengan menggunakan

pendekatan desain dengan gaya yang sesuai dengan target yang dituju.

5.2 Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Suhersono, Hery.

“Desain Bordir Motif Batik”. 2006. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Suhersono, Hery. “

Desain Bordir Motif Flora dan Fauna Nusantara

”. 2006.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

BJDS itu tumbuh dan berkembang sejak lama, secara tertulis sejak abad ke-9 sampai dengan sekarang. Keberkembangan BJDS itu.. selaras dengan kiprah perkembangan

Berdasarkan pemikiran teoritik dan empirik dalam konteks implikasi Golput dalam perspektif pembangunan demokrasi di Indonesia tersebut diatas, dapat diintisarikan sebagai berikut:

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas segala berkah dan limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Studi Deskriptif

manajemen melakukan stock split didorong oleh perilaku praktisi pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split dapat menjaga harga saham

Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa nilai rasa pada kelima perlakuan masing-masing memperlihatkan perlakuan penambahan daging ikan tenggiri pada pembuatan

System flow pengisian kuesioner pengguna lulusan dimulai dari pengguna lulusan memilih menu umpan balik pengguna lulusan, lalu sistem akan menampilkan pertanyaan

Dari hasil penelitian pembuatan etanol dengan proses fermentasi larutan sari kulit buah nanas diperoleh konsentrasi ragi yang optimum tercapai pada 0,015 g/mL dengan yield etanol yang

Benda yang akan dilas harus dicekam dengan erat untuk menjaga agar kedua material tidak bergerak dan terpisah akibat dari gaya gesek tool pada saat proses