• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh:

RAISA INDAH FARDINI 0800096

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : RAISA INDAH FARDINI

NIM : 0800096

JUDUL : HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Disetujuidandisahkanoleh:

PEMBIMBING I

Dr. NurlanKusmaedi, M.Pd NIP. 195301111980031002

PEMBIMBING II

SandeyTantraParamitha, S.Si, M.Pd

NIP. 198204182009121004

Mengetahui:

Ketua Program StudiIlmuKeolahragaan

FPOK UPI

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN

KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN

HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET” ini beserta seluruh

isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang kain dan perbuatan yang tidak sesuai dengan

etika keilmuan yang berlaku di masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung konsekuensi logis yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013 Yang Membuat Pernyataan

(4)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Illahi Rabbi atas segala rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Ilmu Keolahragaan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Skripsi ini menjelaskan mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan

kemampuan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket atlet putri KU-16 klub Scorpio, serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam penelaahan hubungan tersebut.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Bandung, Januari 2013

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini

perkenankan penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Yunyun, M.Ed., selaku Dekan FPOK UPI atas izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Bapak Dr. Herman Subarjah, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI atas izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

3. Bapak Drs. Sumardiyanto, M.Pd., selaku Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI atas izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

4. Bapak Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd., selaku Pembimbing I Skripsi dan Pembimbing Akademik atas segala bimbingan, arahan dan bantuan selama penulis melaksanakan studi sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Sandey Tantra Paramitha, S.Si., M.Pd., selaku Pembimbing II Skripsi atas segala bimbingan arahan dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Staf Dosen, Asisten dan Karyawan FPOK UPI yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti studi.

7. Pengurus dan Pelatih Klub Bolabasket Scorpio Bandung atas izin dan bantuannya sehingga penulis dapat melakukan penelitian.

(6)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9. Ayahanda Drs. H. Dadang Supardi dan Ibunda Hj. Lili Riantini, S.Pd., tercinta atas segala motivasi, bimbingan, bantuan materil dan doa yang tak pernah habis untuk penulis.

10. Kakakku Radi Ahmad Fadillah dan adikku Rona Ismi Kartika yang penulis sayangi terima kasih dukungan dan semangatnya.

11. Keluarga dr. Roni S. Masdoeki, M.Ph beserta tanteku Suri Rosmayanti terima kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku Adria Vinnetta, S,Par, Ayu Suketi, Moy Vai, J-bon, Epul Reefree, Zar Nesta, Inkew, Anyun, Emon, mba Santi, Nisa yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dan keluarga besar IKOR’08 yang selama ini sama-sama berjuang di Program Studi Ilmu Keolahragaan maaf tidak disebutkan satu-satu, sukses selalu untuk kalian semua.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik semua pihak mendapat balasan yang lebih baik dan berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Bandung, Januari 2013

(7)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN TEMBAKAN HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Oleh: Raisa Indah Fardini NIM. 0800096

Dalam permainan bolabasket pada saat tim menyerang dan bertahan seringkali menyebabkan terjadinya kesalahan (foult). Adapun kesalahan-keslahan yang memberikan kesempatan lawan untuk melakukan tembakan hukuman yaitu: kesalahan yang bersamaan dengan usaha tembakan, kesalahan teknik (technical

foult), kesalahan yang disengaja (unsportman like foult), kesalahan tim (team foult). Atlet yang diberikan kesempatan untuk melakukan tembakan hukuman

agar berhasil dalam melakukan tembakannya ia harus menguasai teknik Shooting yang benar dan didukung oleh faktor psikologi agar pengelolaan emosi seorang atlet tersebut baik. Salah satu faktor psikologi yang harus ia kuasai ialah kecerdasan emosional karena atlet tersebut harus dapat melawan dirinya dari emosi yang timbul akibat tekanan dan tuntutan. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan tembakan atlet putri KU-16 klub bolabasket Scorpio. Metode yang digunaka dalam penelitian ini ialah Korelasional. Sampel yang digunakan sebanyak 15orang yang diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Tes Skala Kecerdasan Emosional dan Tes Tembakan Hukuman. Analisis data yang digunakan ialah Korelasi Bivariate dan Regresi yang dibantu dengan menggunakan SPSS 16 for Windows. Berdasarkan hasil analisis, rata-rata nilai dari tes skala kecerdasan emosional ialah 119,3 dan dari tes tembakan hukuman yaitu 2,20. Nilai dari korelasi yaitu -0,12 dengan nilai probabilitas 0,335 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kemampuan tembakan hukuman atlet putri KU-16 klub bolabasket

Scorpio. Hasil dari analisis regresi ialah 0,014 maka besarnya pengaruh

(8)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Anggapan Dasar ... 6

F. Batasan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. Grand Teori ... 8

2. Kecerdasan Emosional ... 9

3. Permainan Bolabasket ... 22

4. Tembakan Hukuman (Free throw) ... 29

5. Kecerdasan Emosional Pada Tembakan Hukuman ... 32

6. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 32

B. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 38

B. Pradigma Peneltian ... 39

C. Metode Penelian ... 40

D. Definisi Operasional ... 41

E. Instrumen Penelitian... 42

F. Uji Validitas Dan Reliabilitas... 46

G. Teknik Pengumpulan Data ... 52

(9)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 55

1. Analisis Deskriptif ... 55

2. Uji Normalitas ... 58

3. Uji Homogenitas ... 59

4. Uji Korelasi ... 60

5. Uji Regresi ... 61

B. Diskusi Penemuan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 69

(10)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Kecerdasan Emosional………... 45

3.2 Hasil Validitas Instrumen Skala Kecerdasan Emosional…… 47

3.3 Tes Reliabilitas Free Throw Seri I………. 50

3.4 Tes Reliabilitas Free Throw Seri II……… 51

3.5 Hasil Reliabilitas Tes Free Throw……….. 51

3.6 Hasil Reliabilitas Tes Skala Kecerdasan Emosional……….. 52

4.1 Data Hasil Tes Skala Kecerdasan Emosional………. 55

4.2 Hasil Tembakan Hukuman (Free Throw)………... 56

4.3 Frekuensi dan Persentase Tes Kecerdasan Emosional…….. 56

4.4 Frekuensi dan Persentase Tes Tembakan Hukuman (Free Throw)……… 57

4.5 Statistik Deskriptif Kecerdasan Emosional dan Tembakan Hukuman (Free Throw)………. 58

4.6 Uji Normalitas………... 59

4.7 Uji Homogenitas………... 59

4.8 Hasil Uji Korelasi……….. 60

(11)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Visualisasi Emosional………. 13

2.2 Teknik Dasar Dribling……… 26

2.3 Fase Persiapan………. 26

2.4 Fase Persiapan………. 27

2.5 Fase Persiapan dan Follow Through………... 27

2.6 Teknik Hand Off Pass………... 29

2.7 Free Throw Shoot………... 31

2.8 Lengkungan Tembakan………... 31

3.1 Tes Free Throw………... 44

(12)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Proses terjadinya emosi………... 17

2.2 Hubungan EQ……….. 20

3.1 Paradigma Sederhana……….. 39

(13)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Uji Validitas (Kuesioner Kecerdasan Emosional)…………... 69

2 Uji Reliabilitas (Tes Tembakan Hukuman / Free Throw)…... 73

3 Input Data Uji Validitas Kecerdasan Emosional………... 74

4 Input Data Uji Reliabilitas Tes Tembakan Hukuman (Free Throw)……… 76

5 Output Data Hasil Uji Validitas Tes Kecerdasan Emosional……… 77

6 Output Data Hasil Uji Reliabilitas Tes Tembakan Hukuman (Free Throw)……….. 80

7 Output Data Hasil Uji Reliabilitas Tembakan Hukuman (Free Throw)……… 81

8 Kuesioner Penelitian Kecerdasan Emosional……… 82

9 Tes Tembakan Hukuman (Free Throw)……… 85

10 Input Data Hasil Tes Kecerdasan Emosional……… 86

11 Input Data Hasil Tes Tembakan Hukuman (Free Throw)………… 88

12 Output Analisis Deskriptif………. 89

13 Uji Normalitas………... 91

14 Uji Homogenitas……….... 92

15 Uji Korelasi Dan Regresi………... 93

16 Dokumentasi Penelitian………. 95

(14)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan lain-lain. Untuk menjadi seorang pemain basket yang baik, harus

menguasai teknik-teknik dasar permainan bolabasket, karena menurut Hadi (2005:

15) “Semakin baik seorang pemain dalam mendribel, menembak dan mengoper

semakin baik kemungkinan untuk sukses, hal ini harus ditunjang pula kondisi fisik dan mental yang baik”.

Menurut peraturan Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia atau PERBASI (2004: 1), bolabasket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain, tiap regu berusaha

memasukkan bola ke dalam keranjang lawan, mencegah lawan mencetak angka. Pada permainan bolabasket untuk mendapatkan gerakan efektif dan efesien perlu

di dasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik.

Sistem peyerangan dan pertahanan dalam permainan bolabasket sering kali menyebabkan terjadinya suatu kesalahan (foul). Menurut Imam Sodikun (1992:

86-87) dalam Hadi Nugroho (2005: 15), adapun jenis kesalahan yang dapat dikenai sangsi tembakan hukuman atau tembakan bebas, antara lain adalah:

(15)

2

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

teknik (Technical foul), kesalahan yang disengaja (Unsportman Like foul), kesalahan tim (Team foul).

Menurut Ambler (1982: 9) dalam Hadi (2005: 16), Keterampilan terpenting dalam bolabasket ini adalah keterampilan menembak atau shooting

bola ke dalam keranjang. Keterampilan ini merupakan suatu keterampilan yang memberikan kemampuan secara langsung. Selain itu memasukkan bola ke dalam keranjang merupakan inti dari strategi bolabasket.

Menembak adalah unsur yang menentukan dalam kemenangan dalam pertandingan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke

keranjang. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat menembak. Setiap serangan selalu berusaha dapat berakhir dengan

tembakan. Oleh kerena itu unsur menembak ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan. (Hadi, 2005: 16)

Tembakan hukuman atau tembakan bebas adalah tembakan yang dihadiahkan pada seorang pemain untuk mendapatkan angka, sebagai akibat

diganggunya dengan kasar oleh pemain lawan dalam usaha tembakan lapangan. Tembakan bebas dilakukan di belakang garis tembakan bebas tanpa rintangan. (Hadi, 2005: 16)

Tujuan utama dari tembakan hukuman adalah memasukkan bola ke keranjang lawan. Untuk itu dibutuhkan tenaga atau kekuatan untuk menggerakkan

(16)

3

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Banyak orang-orang beranggapan bahwa emosi tidak berpengaruh besar bagi peningkatan kualitas kehidupan seseorang. Namun ternyata, kecerdasan

emosional dapat membantu kita dalam menghadapi setiap situasi, khususnya ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang sulit dan hanya dapat bergantung

pada dirinya sendiri. Misalnya seperti pada saat seorang atlet melakukan tembakan hukuman yang orang lain berharap seorang atlet tersebut dapat menambah skor untuk tim. Selain ia harus menguasai emosi yang ada dalam

dirinya ia juga harus dapat menguasai situasi lingkungan seperti tekanan dari teman satu tim, pelatih, lawan dan penonton.

Berdasarkan uraian diatas, dalam usaha pencapaian prestasi olahraga khususnya dalam permainan bolabasket, selain didukung kemampuan fisik dan

teknik yang baik, juga didukung oleh faktor psikologi seperti Kecerdasan Intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) dan Kecerdasan Emosional atau

Emotional Quotient (EQ).

Orang-orang percaya bahwa IQ lebih banyak mempengaruhi seseorang untuk berprestasi, namun fakta membuktikan bahwa EQ jauh lebih kuat

sumbangannya dibandingkan IQ. Menurut Goleman dalam Tri Ani Hastuti (2010: 8), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya

adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ). Sementara itu, di dalam bukunya Ari Ginanjar (2005: 40) dikatakan bahwa “Berdasarkan survey di

(17)

4

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Lewat penelitian terhadap lebih dari 500 perusahaan, Daniel Goleman juga menyimpulkan bahwa “tidak seperti IQ, EQ dapat diperbaiki dan kita semua

punya potensi untuk melakukannya.” www.mindscepecenter.com [12 Februari 2012 pukul 08.33]. Namun, di balik semua itu terdapat persamaan IQ dan EQ

yaitu fungsi yang sama penting, saling berhubungan, saling melengkapi, tidak ada yang lebih baik/buruk (tergantung fungsinya), frequensi penggunaan IQ dan EQ adalah situasional.

Dalam penelitian ini akan dikaji lebih lanjut mengenai kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) terhadap kemampuan tembakan

hukuman. Menurut Goleman (2002) dalam Tri Ani Hastuti (2010: 8):

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life with

intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression).

Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional pada diri atlet khususnya pemain basket sebagai salah satu faktor penting untuk meraih prestasi atlet

terhadap kemampuan tembakan hukuman, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul sebagai berikut:

“Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Tembakan Hukuman

dalam Permainan Bolabasket”.

B. Rumusan Masalah

(18)

5

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“Adakah hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan

kemampuan tembakan hukuman pada atlet putri kelompok umur (KU) 16 klub

bolabasket Scorpio?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan tembakan hukuman pada atlet putri KU-16 klub bolabasket Scorpio.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan adanya manfaat baik bagi penulis,

pembaca, sampel yang diteliti, bidang keilmuan jurusan Ilmu Keolahragaan dan masyarakat pada umumnya. Untuk itu, harapan manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Peneliti:

1. Mengetahui mengenai Kecerdasan Emosional

2. Mengetahui mengenai bolabasket khusunya dalam tembakan hukuman

b. Bagi Institusi:

1. Dapat mengetahui hubungan antara kecerdasan dengan tembakan

hukuman (free throw) atlet putri KU-16 klub bolabasket Scorpio 2. Menambah daftar skripsi dalam bidang kajian psikologi (kecerdasan

emosional) terhadap bidang olahraga bolabasket bagi perpustakaan

(19)

6

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu c. Bagi Keilmuan:

1. Sebagai bahan tambahan dan referensi keilmuan khususnya untuk

Program Studi Ilmu Keolahragaan yang memberikan ilmu mengenai kecerdasan emosional dan tembakan hukuman (free throw) dalam

permainan bolabasket

2. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya d. Bagi Sampel/Pelatih/Masyarakat:

1. Meningkatkan kontrol emosi dan kemampuan atlet putri KU-16 klub

bolabasket Scorpio pada saat melakukan tembakan hukuman (free

throw)

2. Memberikan salah satu alternatif yang baik bagi pelatih dalam

memberikan materi peningkatan kecerdasan emosional pada saat melakukan tembakan hukuman (free throw)

3. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai kecerdasan

emosional dan tembakan hukuman (free throw)

E. Anggapan Dasar

Anggapan daar penulis yang mendasari dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dalam jurnal Tri Ani Hastuti (2010: 9) menjelaskan bahwa sebuah model

pelopor lain tentang kecerdasan emosional diajukan oleh Bar-On pada tahun 1992 seorang ahli psikologi Israel, kecerdasan emosional sebagai serangkaian

(20)

7

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Maka sesuai pendapat tersebut, penulis beranggapan dasar bahwa kecerdasan emosional mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam mengatasi

keadaan-keadaan yang dialaminya terutama pada atlet saat melakukan tembakan hukuman. Karena faktor ini lebih berperan dalam melakukan tembakan bebas, terlebih lagi jika terjadi di detik-detik terakhir dan menentukan kemenangan

sebuah tim.

F. Batasan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan tembakan

hukuman (free throw).

3. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet Ku-16 klub

bolabasket Scorpio. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet putri KU-16 klub bola basket Scorpio sebanyak 15 orang

diambil dengan cara Purposive Sampling.

(21)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Dalam pemecahan masalah pelelitian diperlukan adanya data. Data ini di diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam suatu

penelitian merupakan kumpulan data individu yang akan diteliti atau sebagian dari variabel-variabel yang akan diamati. Sugiyono (2011: 215) menjelaskan bahwa: “Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet KU-16 klub bolabasket Scorpio sebanyak 27 orang. Dari jumlah tersebut terdiri dari 12

atlet putra dan 15 atlet putri. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Berkaitan dengan ini Sugiyono (2011: 215) mengemukakan: “Sampel adalah sebagian dari populasi”. Sesuai anggapan

tersebut, maka penulis mengambil sampel atlet putri KU-16 klub bolabasket

Scorpio dengan jumlah 15 orang. Alasan penulis mengambil sampel tersebut

dikarenakan keterbatasan waktu penelitian.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka teknik pengambilan sampel

penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Sugiyono (2011: 218) mengemukakan: “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber

(22)

39

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu

dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Menurut sugiyono (2011: 42) bahwa: “Pola hubungan antara

variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian”. Jadi, penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang

menunjukan hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Adapun paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut:

r

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana Sumber: Sugiyono (2011: 42)

Keterangan:

X= Kecerdasan Emosional

Y= Kemampuan Tembakan Hukuman r = Korelasi

Adapun langkah-langkah penelitian penulis deskripsikan dalam bagan

bentuk 3.2 seperti berikut:

(23)

40

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian Sumber: Penelitian 2012

C. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode perlu

dilakukan agar penelitian terarah sehingga dapat menjawab hipotesis yang diajukan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 2), menjelaskan

bahwa: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sampel

Validitas Skala Kecerdasan Emosional

Populasi

Reliabilitas Tes Free Throw & skala Kecerdasan Emosional

Tes Free Throw Tes Skala Kecerdasan

Emosional

Analisis Data

Kesimpulan

(24)

41

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Secara garis besar peneliti dapat melakukan penelitian dari yang sifatnya pasif, sampai penelitian yang menuntut peneliti untuk melakukan sesuatu. Dari

tinjauan ini, penelitian terdiri dari 3 cara yaitu: Penelitian Deskriptif (Penelitian Deskriptif Murni, Penelitian Korelasi atau Korelasional atau Penelitian Hubungan,

Penelitian Komparasi, Penelitian Penelusuran), Operational Research,

Eksperimen (Arikunto, 2010: 8).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Korelasional. Arikunto (2010: 4) mengemukakan:

Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Kedua variabel penelitian ini adalah kecerdasan emosional dan kemampuan

tembakan hukuman bolabasket.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari interpretasi yang salah dalam penelitian ini, ada

beberapa istilah yang harus diberikan penjelasan antara lain:

1. Emosi adalah Suatu keadaan perasaan yang hebat dan meluap-luap, seperti

kegembiraan, ketakutan, kebencian dsb, yang menggerakkan seseorang bertindak lebih jauh. (DEPDIKNAS RI: 2007)

2. Kecerdasan didefinisikan sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan

(25)

42

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Kecerdasan emosional (EQ) menurut Goleman (1998: 512) adalah

kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi

(to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its

expression)

4. Menembak (Shooting) menurut Erik (2009: 11) adalah suatu upaya

memasukan bola ke ring dengan cara melempar bola dengan menggunakan

satu atau dua tangan dari jarak tertentu.

5. Tembakan hukuman (Free throw) menurut Peraturan Bolabasket (2006:

50) adalah kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak 1 (satu) angka, tidak dijaga, dari suatu posisi dibelakang garis

tembakan hukuman atau bebas dan di dalam setengah lingkaran.

6. Bolabasket menurut Peraturan Bolabasket (2006: 27) adalah permainan

yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri atas 5 orang

pemain. Tiap regu berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan, dan mencegah lawan memasukkan bola atau membuat angka. Selama

permainan, bola boleh dioper, dilempar, ditepis, digelindingkan, atau dipantulkan atau di-drible ke segala arah, sesuai kebutuhan atau teknik yang diterapkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen diperlukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam

(26)

43

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang merupakan hasil pengukuran. Sesuai dengan desain yang digunakan dalam desain penelitian ini, maka instrument pengumpulan data mengenai variabel

terikat dalam penelitian ini adalah tes free throw cabang olahraga bolabasket dan untuk variabel bebas yaitu skala kecerdasan emosional.

1. Tes Free throw

Adapun tata cara pelaksanaan tes free throw cabang olahraga bolabasket sebagai berikut:

a. Tujuan: mengukur kemampuan tembakan hukuman dalam olahraga

bolabasket.

b. Alat/Perlengkapan: alat tulis, bola basket, ring basket, lapangan dan daftar

isian.

c. Pelaksanaan: subjek berdiri dibelakang garis batas didalam daerah free

throw sambil memegang bola dalam posisi siap. Kemudian melakukan

tembakan hukuman (free throw) kearah ring basket. Subjek diberi kesempatan melakukan tembakan hukuman sebanyak lima kali.

d. Penyekoran: skor dicatat jika bola masuk ke dalam ring dari lima kali

(27)

44

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Tes Free Throw Sumber: Penelitian 2012 2. Tes Skala Kecerdasan Emosional

Instrumen dari tes kecerdasan emosional yaitu menggunakan skala

kecerdasan emosional terdiri dari aspek mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), bekerjasama

dengan orang lain (Goleman, 1998: 57) yang berguna untuk mengukur sejauhmana kecerdasan emosional yang dipahami atlet putri KU-16 klub bolabasket Scorpio. Untuk lebih jelasnya, mengenai pelaksanaan tes skala

kecerdasan emosional dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2

(28)

45

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penyusunan alat ukur ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk kisi-kisi skala kecerdasan emosional pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Skala Kecerdasan Emosional

Subvariabel Indikator Nomor item Jumlah

Positif Negatif

Mengenali emosi diri

a. Mengenali dan memahami emosi diri sendiri b. Memahami

penyebab timbulnya emosi 1, 17, 31, 47, 53 2, 6, 16, 46, 54 10 Mengelola emosi

a. Mengendalikan emosi

b.Mengekspresikan emosi dengan tepat

3, 5, 19, 21, 33, 51 4, 14, 18, 40, 42, 44 12 Memotivasi diri sendiri

a. Optimis

b.Dorongan berprstasi 7, 9, 23, 37, 41, 49 22, 24, 32, 34, 48, 52 12 Mengenali emosi orang lain

a. Peka terhadap perasaan orang lain b. Mendengarkan

masalah orang lain

11, 25, 35, 39, 55, 57 10, 12, 20, 26, 38, 56 12 Membina hubungan

a. Dapat bekerja sama b.Dapat berkomunikasi 13, 15, 27, 29, 43, 45, 59 8, 28, 30, 36, 50, 58, 60 14

Total 60

Sumber: Amalia Sawitri Wahyuningsih (2004: 48)

Skala kecerdasan emosional disusun dengan menggunakan Skala Likert

yaitu dengan menyatakan sikapnya ke dalam lima alternatif pilihan jawaban sebagai berikut: (1) Sangat Setuju, (2) Setuju, (3) Kadang-kadang, (4) Tidak Setuju (5) Sangat Tidak Setuju.

Skala Likert disusun dari sejumlah pernyataan-pernyataan tentang suatu objek, sebagian dari pernyataan itu mengekspresikan sikap menyenangkan dan

(29)

46

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pemberian skala skor pada setiap kategori pernyataan tes, dilakukan dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif pilihan jawaban itu.

a. Untuk pernyataan yang positif, pemberian bobot pada setiap alternatif

jawaban yaitu: 5, 4, 3, 2, 1. Jadi untuk alternatif pilihan sangat setuju

diberi skor 5, setuju diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1.

b. Untuk pernyataan yang negatif, pemberian bobot skor pada setiap

alternatif pilihan jawaban, dengan urutan yaitu: 1, 2, 3, 4, 5 untuk alternatif jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, kadang-kadang

diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4, sangat tidak setuju diberi skor 5. Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu

memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan

gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.

F. Uji Validitas dan Reliabitas

1. Uji Validitas (Kesahihan)

Menurut Sugiyono (2011: 121) valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan menurut Nurhasan (2007: 35) “Suatu pengukuran dapat dikatakan valid, bila alat

(30)

47

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Uji validitas item

Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang

bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu

dengan cara uji pendekatan sekali ukur. b. Uji Pendekatan Sekali Ukur

Uji pendekatan sekali ukur hanya diberikan satu kali pengukuran atau tes

pada sekelompok subjek. Pendekatan sekali ukur ini menghasilkan informasi mengenai konsistensi internal (Internal Consistency) alat ukur. Setelah uji coba

telah dilakukan, maka dipilihlah item soal yang memiliki nilai >0,2 maka butir tersebut dianggap valid. Sedangkan, item soal yang memiliki nilai <0,2 dianggap

[image:30.595.115.511.225.748.2]

tidak valid atau gugur. Berikut adalah item valid dan gugur Skala kecerdasan emosional:

Tabel 3.2

Hasil Validitas Instrumen Skala Kecerdasan Emosional Sumber: Penelitian 2012

Pernyataan Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Q1 -.227 Tidak Valid

Q2 -.059 Tidak Valid

Q3 -.065 Tidak Valid

Q4 .683 Valid

Q5 .332 Valid

Q6 .034 Tidak Valid

Q7 .030 Tidak Valid

Q8 .114 Tidak Valid

Q9 .191 Tidak Valid

Q10 .255 Valid

Q11 .138 Tidak Valid

(31)

48

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (Lanjutan tabel 3.2)

Q13 .028 Tidak Valid

Q14 .617 Valid

Q15 .134 Tidak Valid

Q16 .065 Tidak Valid

Q17 -.027 Tidak Valid

Q18 .093 Tidak Valid

Q19 .469 Valid

Q20 .505 Valid

Q21 .205 Valid

Q22 -.012 Tidak Valid

Q23 -.142 Tidak Valid

Q24 .294 Valid

Q25 .641 Valid

Q26 .259 Valid

Q27 -.134 Tidak Valid

Q28 .308 Valid

Q29 -.043 Tidak Valid

Q30 .317 Valid

Q31 .283 Valid

Q32 .147 Tidak Valid

Q33 .231 Valid

Q34 .620 Valid

Q35 .084 Tidak Valid

Q36 .567 Valid

Q37 .638 Valid

Q38 .344 Valid

Q39 .386 Valid

Q40 .594 Valid

Q41 .409 Valid

Q42 .497 Valid

Q43 -.039 Tidak Valid

Q44 .006 Tidak Valid

Q45 .308 Valid

Q46 .804 Valid

Q47 .577 Valid

Q48 .751 Valid

Q49 .299 Valid

(32)

49

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (Lanjutan tabel 3.2)

Q51 -.053 Tidak Valid

Q52 -.286 Tidak Valid

Q53 .301 Valid

Q54 .642 Valid

Q55 .187 Tidak Valid

Q56 .085 Tidak Valid

Q57 .341 Valid

Q58 .369 Valid

Q59 -.108 Tidak Valid

Q60 .577 Valid

Sumber: Penelitian 2012

Dari tabel diatas dapat diketahui item-item dari pernyataan yang valid adalah 32 soal sedangkan item-item yang tidak valid atau gugur adalah sebanyak

28 soal. Maka item-item soal yang akan diberikan untuk penelitian ini adalah sebanyak 32 soal sesuai data yang valid.

2. Reliabilitas (Keterandalan)

Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan atau konsistensi hasil

pengukuran. Suatu alat pengukuran atau tes dikatakan variabel jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat

diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Jika alat ukur itu reliabel, maka pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dengan

memakai alat yang sama terhadap objek dan subjek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama. (Nurhasan, 2007: 42)

Berikut adalah cara memperoleh derajat keterandalan (Reliability) menurut

Nurhasan (2007: 42) yang digunakan untuk mengukur tes free throw Keterandalan yang diperoleh melalui pengukuran ulang (Test-Retest). Untuk mengetahui

(33)

50

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kali pengukuran yaitu pengukuran pertama dan ulangnya. Untuk pelaksanaan pengukuran ini diperhatikan bahwa proses pengukuran pertama hendaknya tidak

mewarnai hasil pengukuran kedua (ulangannya) harus benar-benar dalam keadaan yang tetap sama.

Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan dibantu program SPSS 16 for Windows dengan menggunakan Korelasi Pearson dan hasilnya menunjukkan kenyatan derajat keterandalan (reliabilitas) alat

pengukur tersebut. Berikut adalah tabel uji reliabilitas tes free throw: Tabel 3.3

Reliabilitas Tes Free Throw Seri I

NO NAMA TEMBAKAN MASUK JUMLAH

1 2 3 4 5

1 A - V - V - 2

2 B - - - V - 1

3 C V V V V V 5

4 D V - - - V 2

5 E - - V - - 1

6 F - V - - - 1

7 G V V V - - 3

8 H V - - V - 2

9 I V V V - V 4

10 J V - V - - 2

11 K - V - V - 2

12 L V V - - - 2

13 M - V - - - 1

14 N V V - - - 2

15 O - - V V - 2

(34)

51

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Reliabilitas Tes free throw seri II NO NAMA

TEMBAKAN MASUK

JUMLAH 1 2 3 4 5

1 A - V - V V 3

2 B V V V - V 4

3 C - - V V V 3

4 D V - - - V 2

5 E V V V - V 4

6 F - - V - - 1

7 G - - V V - 2

8 H V V V V - 4

9 I - V V - - 2

10 J - V - - - 1

11 K - - - - V 1

12 L - V V V - 3

13 M - V - V - 2

14 N V - V - V 3

15 O - - - V - 1

[image:34.595.120.510.112.629.2]

Sumber: Penelitian 2012

Tabel 3.5

Hasil Reliablitas Tes Free throw TES I TES II

TES I Pearson Correlation 1 -.045

Sig. (2-tailed) .873

N 15 15

TES II Pearson Correlation -.045 1

Sig. (2-tailed) .873

N 15 15

Sumber: Penelitian 2012

Dari tabel diatas dapat ketahui nilai sig (2-tailed) antara tes I dan tes II

(35)

52

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bahwa instrumen ini memiliki interpretasi sangat tinggi dan karena 0,873>0,2 maka tes pengukuran tersebut dapat dilanjutkan untuk tes penelitian.

Sedangkan untuk mendapatkan nilai reliabilitas dari Skala Kecerdasan Emosional yaitu di uji kembali data-data yang valid dengan menggunakan uji pendekatan sekali ukur, kemudian dilihat nilai cronbach’s alfanya yaitu 0,902,

karena 0,902>0,2 maka tes pengukuran tersebut dapat dilanjutkan untuk tes penelitian dengan interpretasi sangat tinggi. Berikut adalah tabel untuk penjelasan

[image:35.595.115.510.247.629.2]

nilai reliabilitasnya:

Tabel 3.6

Hasil Reliabilitas Tes Skala Kecerdasan Emosional Cronbach's

Alpha N of Items

.902 32 Sumber: Penelitian 2012

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini berupa kuesioner dan tes. Langkah pertama setelah seluruh sampel berkumpul, semua responden mengisi angket berupa tes

kecerdasan emosional. Angket terdiri dari 32 soal yang wajib diisi. Pertanyaan atau pernyataan dari skala tersebut tidak ada jawaban yang salah, karena skala tersebut untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional seseorang. Kedua, setelah

(36)

53

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Setelah data dari tes skala kecerdasan emosional dan tes free throw

terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Analisis pertama yaitu analisis deskriptif dengan tujuan untuk

mengetahui nilai Mean, Median, Maximum dan Minimum dari masing-masing variabel yang selanjutnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas.

Untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan

tembakan hukuman dalam permainan bola basket atlet putri KU-16 klub bolabasket Scorpio dengan menggunakan program SPSS adalah dengan

menggunakan Korelasi Pearson atau Product Moment. Alasan penulis menggunakan korelasi Product momen adalah koefisien ini mengukur keeratan

hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate).

Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS

adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan kedua variabel.

Setelah prosedur diatas telah ditempuh maka dilanjutkan dengan penghitungan regresi yaitu dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana untuk mengetahui prediksi seberapa besar pengaruh yang diberikan kecerdasan

emosional terhadap kemampuan tembakan hukuman (free throw) atlet putri KU-16 klub bolabasket Scorpio. Istilah regresi digunakan juga dalam analisis statistik

(37)

54

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengemukakan: “Manfaat dari garis regresi adalah untuk memperkirakan nilai

(38)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari

hasil penelitian ini adalah “Tidak Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Kemampuan Tembakan Hukuman (Free Throw)

Atlet Putri KU-16 Klub Bolabasket Scorpio”.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan berdasarkan kesimpulan yang telah penulis

ungkapkan, maka penulis menyarankan beberapa hal seperti berikut:

1. Bagi para pembina ataupun pelatih klub bolabasket Scorpio maupun klub

lain sebaiknya memberikan latihan tidak hanya dari segi tekniknya saja melainkan dari segi pembinaan psikologi juga harus diasah.

2. Bagi atlet/sampel sebaiknya pada saat diadakan penelitian lebih serius

dalam melaksanakan tesnya agar hasil penelitian lebih memuaskan dan memberikan gambaran hasil yang lebih nyata.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang

hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan tembakan hukuman dalam permainan bolabasket, perlu kiranya untuk meneliti lebih lanjut

dengan populasi dan sampel yang berbeda dan lebih banyak serta didasari oleh kajian teori yang lebih mendalam, sehingga hasilnya akan

(39)

66

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

melakukan tembakan hukuman. Kemudian, untuk mencari metode lain yang lebih cocok untuk tes kecerdasan emosional terhadap sampel selain

kuesioner.

4. Bagi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan

Indonesia sebagai institusi yang berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan olahraga baik formal maupun non-formal sebaiknya lebih banyak mengadakan seminar atau semacamnya mengenai pentingnya

(40)

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A.G. (2005). Emotional Spiritual Quotiont (ESQ). Jakarta: Arga. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Citra. Chandra, C. (2010). Panduan Pendampingan Kecerdasan Emosional. Mojokerto:

Manuscript.

DEPDIKNAS RI. (2007). Emosi dan Kecerdasan Emosi [Online]. Tersedia: http://usepmulyana.files.wordpress.com%2F2008%2F07%2Femosi-dan-kecerdasan-emosi.ppt [12 Februari 2012 pukul 07.45]

Fauziah, N. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kreativitas

Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP

Negeri 2 Turen [Online]. Tersedia:

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/07130071-nuril-fauziah.ps

Goleman, Daniel. (1998). Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hastuti, T.A. (2010). Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Ingkan. (2007). Definisi Kecerdasan Emosional: wordpress [Online]. Tersedia: http://nubiennes.wordpress.com/2007/12/05/mental-pendidikan-kita-vs-entrepreneur/ [2 April 2012 pukul 10.12]

Kosasih, Danny. (2008). Fundamental Basketball: First Step To Win. Semarang: CV. Elwas Offset.

Nisfiannoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu

Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Nugroho, Hadi. (2005). Hubungan kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan

dan kelentukan pergelangan tangan dengan hasil tembakan bebas dalam permainan bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler sma 1 kendal tahun pelajaran 2004 / 2005. Skripsi Sarjana pada FIK Universitas Negri

Semarang.

Nurhasan dan Hasanudin, C. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

(41)

68

Raisa Indah Fardini, 2013

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kemampuan Tembakan Hukuman Dalam Permainan Bolabasket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rohiat. (2008). Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: PT. Bumi Aksara

Rositayanti. (2012). Apa Itu Kecerdasan? [Online]. Tersedia: http://rositayanti-writes.blogspot.com/2012/02/apa-itu-kecerdasan.html [2 April 2012 pukul 10.16]

Safari, T-Saputra, E. (2009). Manajemen Emosi. Bandung: PT. Bumi Aksara.

Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Menguasai STATISTIK dengan SPSS

17. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryana, Erik. (2009). Perbandingan antara metode latihan global dan metode

latihan parsial terhadap hasil tembakan permainan olahraga bolabasket.

Skripsi Sarjana pada FPOK UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

TN. (2006). Peraturan Resmi Bolabasket. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

TN. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi [Online]. Tersedia:

http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-intelegensi/06511548 [2 April 2012 pukul 10.00]

TN. (2011). Kecerdasan: Wikipedia [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan [2 April 2012 pukul 09.42]

TN. (2011-2012). Emosional: Sinonim Kata [Online]. Tersedia:

http://www.sinonimkata.com/sinonim-151708-emosional.html [2 April 2012 pukul 10.30]

Wahyuningsih, A.S. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU Lab School Jakarta Timur. Skripsi Sarjana pada Universitas Persada Indonesia Jakarta. Tidak diterbitkan. Zahara, N.A. (2009). Kecerdasan Emosional pada Remaja yang Mengikuti

Ekstra Kulikuler Olahraga Basket [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.2 Tes Skala Kecerdasan Emosional
Tabel 3.1 Skala Kecerdasan Emosional
gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji
Tabel 3.2 Hasil Validitas Instrumen Skala Kecerdasan Emosional
+3

Referensi

Dokumen terkait

Robot Line Follower dengan mengimplementasikan Robot Avoider merupakan kombinasi yang mumpuni untuk mendukung kinerja dari line follower, tujuannya untuk mengantisipasi

Kemudian, dilakukan proses koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan metode jar test untuk menentukan dosis optimum aluminium sulfat dan polyDADMAC yang

Skripsi ini disusun untuk mengetahui prespektif Islam mengenai praktek jual-beli rupiah dengan bitcoin dalam bisnis online serta analisis undang-undang tentang mata

Menyusui dini Menyusui dini merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya Proses involusi uteri karena dengan memberikan Air Susu Ibu kepada bayi segera setelah melahirkan

Kondisi fisik tanah yang peka terhadap degradasi ini dilaporkan oleh Yulnafatmawita et al. Ultisol Limau Manis ini tergolong tanah bertekstur liat dengan fraksi

Penafsiran dari realitas menuju teks yang dimaksud dalam tulisan ini adalah proses penafsiran al-Qur’a &gt; n yang diawali dengan memperhatikan semangat zamannya atau

dedak padi men lebih tinggi ingga persentase ingggi dibanding g lain (Tabel 9). di dalam ransum umbuhan jaringan. am ransum sangat pencapaian bobot yang dinyatakan 8), salah satu

Izin Gangguan (HO) yang selanjutnya disebut Izin adalah izin gangguan yang diberikan kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan,