EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN.

(1)

Milda Anika, 2013

Efektivitas Media Permainan Buchstabendiktat Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh:

Milda Anika

0807421

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Efektivitas Media Permainan

Buchstabendiktat

_dalam

Pembelajaran Kosakata Bahasa

Jerman

Oleh Milda Anika

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

Oleh: Milda Anika

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Lucky Herliawan Y.A., M.Pd. NIP. 196401041989031001

Pembimbing II

Pepen Permana, M.Pd NIP. 198002102005011002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

FPBS UPI

(4)

ABSTRAK

Anika, Milda. 2013. Efektivitas Media Permainan Buchstabendiktat dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman. Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

(5)

ABSTRAKT

Anika, Milda. 2013. Die Effektivität des Spielmediums “Buchstabendiktat”

beim Lernen des Wortschatzes im Deutschunterricht. Skripsi: Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Kunts. Universitas Pendidikan Indonesia.

Beim Deutschunterricht sollen die Schüler vier Sprachfertigkeiten beherrschen. Diese Sprachfertigkeiten umfassen die Hörfertigkeit, die Sprechfertigkeit, die Lesefertigkeit und die Schreibfertigkeit. Beim Lernen des Wortschatzes gibt es einige Faktoren, die die Wortschatzbeherrschung der Schüler beeinflussen. Einer von den Faktoren ist die Methode, die eintönig und uneffektiv ist. Dazu wird eine neue Innovation beim Unterricht gebraucht, damit die Schüler groβe Motivation haben, um den Wortschatz zu lernen. Das Spiel “Buchstabendiktat” kann als eine alternative Methode für das Lernen des Wortschatzes im Deutschunterricht verwendet werden. Diese Untersuchung hat sich zum Ziel gesetzt, (1) die Beherrschung des deutschen Wortschatzes von den Schülern vor der Verwendung des Spielmediums “Buchstabendiktat” zu erkennen; (2) die Beherrschung des deutschen Wortschatzes von den Schülern nach der Verwendung des Spielmediums “Buchstabendiktat” zu erfassen; (3) die Effektivität des Spielmediums “Buchstabendiktat” herauszufinden. Die Population der Untersuchung waren alle Shüler der 11. Klasse an der SMA Pasundan 3 Cimahi und die Probanden waren die Schüler 11. Klasse IPA 1, die aus 18 Schülern vom Jahrgang 2013/2014 bestanden haben. Die Methode, die in dieser Untersuchung verwendet wurde, war die quantitative Methode mit dem Design der Untersuchung one group pretest posttest. Das Instrumen, das in dieser Untersuchung verwendet wurde, war der schriftliche Test. Das Ergebnis der Untersuchung zeigte, dass das Spielmedium “Buchstabendiktat” effektiv beim Lernen des deutschen Wortschatzes war. Es wurde von dem Ergebnis des pretest, nämlich 53,279, und dem Ergebnis der posttest 66,41 bewiesen. In dieser Untersuchung wurden trechnung mit dem Wert 3,25 und ttabelle mit dem Wert 1,74 erworben. Basieren auf dem obengenannten Ergebnissen kann man wissen, dass

es groβe Unterschiede zwischen pretest und posttest gab. Dafür kann man sagen,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRAKT... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR TABEL...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

a. Jenis-jenis Media Pembelajaran... 12

b. Manfaat Media Pembelajaran... 14

B. Permainan dalam Pembelajaran... 16

1. Permainan... 16

2. Jenis-jenis Permainan dalam Pembelajaran Kosakata... 17

3. Permainan Buchstabendiktat... 18

a. Permainan Buchstabendiktat... 18

b. Tujuan Permainan Buchstabendiktat... 19

(7)

C. Pembelajaran Kosakata... 20

1. Pengertian Kosakata...20

2. Jenis-jenis Kosakata... 22

3. Manfaat Pembelajaran Kosakata...27

4. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman di Kelas XI IPA 1 Pasundan 3 Cimahi... 27

C. Populasi dan Sampel... 31

D. Instrumen Penelitian... 31

E. Teknik Pengumpulan Data... 33

F. Teknik Pengolahan Data... 34

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... ... 36

B. Uji Persyaratan Analisis... 36

1. Uji Normalitas Data... 36

a. Uji Normalitas Data Pretest (X)... 36

b. Uji Normalitas Data Posttest Posttest (Y)... 37

2. Uji Homogenitas Varians Data X dan Y... 37

C. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Pretest dan Posttest... 38

D. Pengujian Hipotesis... 38

E. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 39

1. Perlakuan Pertama... 39

2. Perlakuan Kedua... 41

3. Perlakuan Ketiga... 42

F. Pembahasan Hasil Penelitian... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 46

B. Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 50

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Petest-Posttest... 51

Lampiran 2 Pretest-Postetest... 52

Lampiran 3 Data Uji Validitas... 54

Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen Penelitian... 55

Lampiran 5 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 84

Lampiran 6 Skor Data Pretest dan Posttest... 88

Lampiran 7 Uji Normalitas Data Pretest (X)... 92

Lampiran 8 Uji Normalitas Data Posttest (Y)... 99

Lampiran 9 Uji Homogenitas Variansi Data (X) dan Data (Y)... 105

Lampiran 10 Uji Signifikansi Rata-rata Nilai Pretest (X) dan Posttest (Y).. 106

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Pretest-Posttest... 51

Tabel 2 Data Uji Validitas... 54

Tabel 3 Uji Validitas Instrumen Penelitian... 56

Tabel 4 Klasifikasi Koefisien Validitas... 81

Tabel 5 Koefisien Validitas Hitung... 82

Tabel 6 Data Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 84

Tabel 7 Skor Data Pretest dan Posttest... 88

Tabel 8 Data Distribusi Hasil Pretest (X)... 92

Tabel 9 Data Distribusi Hasil Posttest (Y)... 99

Tabel 10 Besar Varians Data Pretest (X) dan Posttest (Y)... 105

Tabel 11 Distribusi Nilai Pretest (X), Posttest (Y) dan Gain Siswa... 106

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan semakin berkembangnya hubungan antarbangsa dalam berbagai aspek kehidupan, tuntutan untuk bisa berkomunikasi dan saling memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika dari hari ke hari kebutuhan akan para ahli bahasa asing semakin meningkat. Ada beberapa bahasa yang menjadi bahasa komunikasi internasional. Selain bahasa Inggris, bahasa Jerman juga mulai mendapatkan tempat sebagai bahasa internasional di lingkup Eropa. Hal ini dapat dilihat, bahwa bahasa Jerman juga menjadi bahasa nasional di negara-negara seperti Swiss, Austria, Luxemburg, Belgia, Liechtenstein dan sebagian daerah di Italia Utara. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika bahasa Jerman menjadi bahasa kedua terpenting di Eropa, bahkan dunia.

(11)

2

Kendala yang biasa dijumpai dalam mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa asing yaitu sulitnya membentuk kalimat sederhana yang disebabkan oleh sedikitnya pengusaan kosakata. Sering dijumpai di lapangan seseorang yang mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Jerman mengalami kesulitan dalam berbahasa baik dalam menyimak, berbicara, membaca maupun menulis karena sedikitnya kosakata yang dikuasai. Hal ini tentunya dapat menghambat seseorang dalam menguasai bahasa asing khususnya bahasa Jerman.

Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya penguasaan kosakata siswa diantaranya yaitu faktor lupa, kurangnya minat pada mata pelajaran bahasa Jerman dan tidak adanya motivasi dalam diri siswa untuk rajin belajar. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan terdapat faktor lain yang sangat mempengaruhi penguasaan kosakata siswa yaitu pada saat pembelajaran pengajar menggunakan metode yang kurang bervariasi dan tidak efektif. Hal ini mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam proses pembelajaran dan membuat siswa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar peserta didik diharuskan untuk ikut andil dan aktif agar kosakata yang telah dipelajari tidak mudah lupa dan dapat menguasai empat keterampilan bahasa Jerman dengan baik. Untuk itu, diperlukan inovasi dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran yang tidak berpusat pada pengajar saja melainkan peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang tidak berpusat kepada pengajar yaitu pembelajaran dalam bentuk permainan Buchstabendiktat.

(12)

3

menambah minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran bahasa Jerman terutama dalam menguasai kosakata karena aktivitas dalam permainan ini lebih banyak berpusat pada peserta didik sedangkan pengajar hanya berperan sebagai pembimbing dan penyampai informasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berpendapat bahwa dalam mempelajari kosakata akan lebih efektif apabila menggunakan media permainan. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk mencoba meneliti keefektivan penggunaan media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman yang terangkum dalam judul “Efektivitas Media Permainan Buchstabendiktat dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa

Jerman”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah peserta didik dapat mengingat kosakata yang telah diberikan oleh guru?

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman?

3. Apakah metode pengajaran yang kurang menarik dapat mempengaruhi penguasaan kosakata peserta didik?

(13)

4

5. Apakah penggunaan media permainan Buchstabendiktat efektif dalam membantu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik?

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan ini tidak terlalu meluas maka penelitian ini difokuskan pada efektivitas media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Pembelajaran kosakata dalam penelitian ini hanya terbatas pada pembelajaran nomina dalam bahasa Jerman di kelas XI Sekolah Menengah Atas dengan tema Familie.

D. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik sebelum menggunakan media permainan Buchstabendiktat?

2. Bagaimana penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik setelah menggunakan media permainan Buchstabendiktat?

(14)

5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik sebelum menggunakan media permainan Buchstabendiktat.

2. Untuk mengetahui bagaimana penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik sesudah menggunakan media permainan Buchstabendiktat.

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan media permainan Buchstabendiktat efektif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

F. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi banyak pihak. Secara teoritis media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Hal ini dikarenakan media permainan Buchstabendiktat dapat membuat siswa merasa tertantang dan aktif dalam pembelajaran kosakata, sehingga dapat membantu mengatasi masalah dalam mempelajari kosakata dan pembelajaran akan lebih menyenangkan. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

(15)

6

2. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mempelajari dan memahami kosakata bahasa Jerman. Selain itu, media permainan juga membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. 3. Bagi Guru, penelitian ini dapat menginformasikan bahwa media permainan Buchstabendiktat dapat dijadikan salah satu alternatif yang menarik agar

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis metode penelitian eksperimen. Metode ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, one group pretest posttest yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok

saja tanpa kelompok pembanding.

Desain one group pretest posttest yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

O

1

X O

2

Keterangan:

O1 : Pretest, dilakukan untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa sebelum diberi perlakuan.

X : Treatment (perlakuan), berupa pengajaran kosakata bahasa Jerman dengan menggunakan permainan Buchstabendiktat. Perlakuan ini diterapkan sebanyak tiga kali.

(17)

31

Metode dan desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (X) adalah faktor yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yaitu permainan Buchstabendiktat.

2. Variabel terikat (Y) adalah faktor yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yaitu pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 3 Cimahi.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA 1 Pasundan 3 Cimahi sebanyak 18 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa pretest dan posttest. Tes yang digunakan dalam penelitian ini diberikan pada saat

(18)

32

diberikan untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum perlakuan, sedangkan posttest diberikan untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa setelah perlakuan. Pretest dan posttest menggunakan instrumen yang sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus valid dan reliabel. Untuk mengukur layak atau tidaknya instrumen, perlu dilakukan uji instrumen terlebih dahulu.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diujikan kepada responden dari populasi dan bukan merupakan kelas sampel. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment untuk mencari hubungan antara variabel X (jumlah responden yang menjawab benar pada setiap nomer soal) dan variabel Y (jumlah jawaban benar tiap responden untuk keseluruhan butir soal).

Dari hasil uji validitas, dapat ditentukan jumlah soal yang valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas diperoleh 22 butir soal dinyatakan valid dan 8 butir soal dinyatakan tidak valid. Soal yang dinyatakan valid sebanyak 22 butir soal dijadikan sebagai instrumen dalam penelitian. Untuk penghitungan lebih lengkap dapat dilihat di lampiran 4.

(19)

33

mencari nilai r penuh, hal ini bertujuan agar mendapatkan nilai r yang digunakan untuk mengetahui kategori reliabilitas instrumen tersebut. Untuk memudahkan interpretasi, digunakan kriteria interpretasi nilai reliabilitas yang diungkapkan oleh J.P Guilford. Kriteria dapat dilihat di lampiran 5.

Dari uji reliabilitas instrumen, diperoleh nilai r sebesar 0,826. Jika diinterpretasikan berdasarkan nilai di atas maka nilai r = 0,826 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. Untuk penghitungan lebih lengkap dapat dilihat di lampiran 5.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Kajian pustaka, berupa pengumpulan materi-materi atau teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian.

2. Mencari dan menetapkan obyek penelitian.

3. Penyusunan instrumen penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan permainan Buchstabendiktat.

4. Penyusunan soal pretest dan posttest.

5. Melakukan tes awal (pretest) untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum diberikan perlakuan.

(20)

34

7. Melakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan (treatment).

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mengolah data adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Hasil Tes Awal (Pretest) dan Tes Akhir (Posttest).

Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Uji Statistik

Pelaksanaan uji statistik meliputi uji normalitas dan homogenitas data, kemudian dilakukan signifikan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t melalui rumus sebagai berikut:

t

=

√

Keterangan :

Md : mean dari deviasi (d) antara pretest dan posttest. Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi.

(21)

35

n : banyaknya subjek.

3. Pengujian Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Ssp = SbP Menunjukkan hasil posttest sama dengan pretest. Hi : Ssp > SbP Menunjukkan hasil posttest lebih besar daripada

pretest.

Keterangan:

Ssp : Penguasaan kosakata siswa sesudah diberikan perlakuan (treatment).

SbP : Penguasaan kosakata siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment. 4. Pembahasan Hasil Penelitian.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis berdasarkan penghitungan statistik mengenai efektifitas media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada pretest dari nilai maksimal 100 diperoleh nilai tertinggi sebesar 77,27 dan nilai terendah sebesar 27,27 dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 53,279. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman termasuk ke dalam kategori kurang baik.

2. Pada posttest dari nilai maksimal 100 diperoleh nilai tertinggi sebesar 90,90 dan nilai terendah sebesar 45,45 dengan nilai rata-rata yang meningkat menjadi sebesar 66,41. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penguasaan kosakata siswa setelah penerapan media permainan Buchstabendiktat dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman termasuk ke dalam kategori cukup. 3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest diperoleh Gain sebesar

13,131. Selain itu, dari hasil uji-t diperoleh thitung 3,25 > ttabel 1,740 (dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 17). Hasil penghitungan tersebut menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan media permainan Buchstabendiktat efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa

(23)

47

B. Saran

Berdasarkan kajian teoretis yang mendasari penelitian ini dan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Media permainan Buchstabendiktat dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran di kelas, agar siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk belajar bahasa Jerman terutama dalam pembelajaran kosakata.

2. Diadakan penelitian lanjutan yang berhubungan dengan media permainan Buchstabendiktat dalam materi yang lain agar penguasaan kosakata bahasa

Jerman siswa lebih meningkat dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran bahasa Jerman.

(24)

48

DAFTAR PUSTAKA

Baginski, Katja, Räuchle, Dorothea dan Rogge, Dieter. (2005). Dasda Deutsch als Fremdsprache für Jugendliche Grundkurs Arbeitsbuch. Stuttgart: Ernst Klett Verlag GmbH.

Barsch, Achim. (2006). Mediendidaktik Deutsch. Padeborn: Verlag Ferdinand Schönigh.

Bohn, Rainer. (2006). Probleme der Wortschatzarbeit. München: Langenscheidt. Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani

Sejahtera.

Dauviller, Christa dan Levy-Hillerich, Dorothea. (2004). Spile im Deutschunterricht. München: Langenscheidt.

Depdikbud. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Duden. (2006). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim, Leipzig,

Wien: Dudenverlag.

Erdmenger, Manfred. (1997). Medien im Fremdsprachunterricht Hardware,

Software und Methodik. [Online]. Tersedia:

www.rzbl104.biblio.etc.tubs.de:8080/docportal/Document.pdf.

Frederking, V., Krommer, A. Dan Maiwald, K. (2008). Mediendidaktik Deutsch. Berlin: Erich Schmidt Verlag.

Hamalik, Oemar. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Heyd, Getraud. (1990). Deutsch Lehren. Frankfurt am Mein: Verlag Moritz

Diesterweg GmbH&Co.

Ismail, Andang. (2009). Metode Permainan dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pembelajaran.

Ismawati, Esti. (2011). Perencanaan Pengajaran Bahasa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Keraf, Gorys. (1988). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Langenscheidt. (2009). Langenscheidt Power Wörterbuch Deutsch. Würzburg: Stürtz GmbH.

(25)

49

Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: PT BPFE.

Piel, Alexandra. (2002). Sprache(n) lernen mit Methode 170 Sprachspiele für den Deutsch- und fremdsprachenunterricht. Germany: Verlag an der Ruhr.

Sadiman, Arief. et al. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Ulrich, Wienfried. (2007). Wortschatzarbeit im muttersprachlichen Deutschunterricht. Baltmannsweiler: Schneider Verlag Hoengehren.