(Penelitian Tindakan Kelas di PAUD Tarbiyatul Athfal Tahun Pelajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
MARTINI NIM. 1009405
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI METODE CERITA
DENGAN MEDIA GAMBAR SERI
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B TK AL-Hidayah Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Rudiyanto, S.Pd, M.Si NIP:197406171999031003
Pembimbing II,
Dr. Mubiar Agustin, M.Pd NIP:197708282003121002
Mengetahui
Ketua Program Studi PGPAUD
KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE CERITA DENGAN
MEDIA GAMBAR SERI DI PAUD TARBIYATUL ATHFAL” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari
karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang
dijatuhkan pada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung,
Yang membuat pernyataan,
Ttd
MARTINI
DAFTAR ISI
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi umum Lokasi dan Subjek penelitian ... 24
1. Gambaran Umum PAUD Tarbiyatul Athfal ... 24
2. Kurikulum di PAUD Tarbiyatul Athfal ... 25
3. Keadaan Guru Dan Siswa Di PAUD Tarbiyatul Athfal ... 26
4. Sarana dan prasarana PAUD Tarbiyatul Athfal ... 27
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan ... 43 B. Saran Tindak Lanjut ... 44
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI
METODE CERITA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI
DI PAUD TARBIYATUL ATHFAL
ABSTRAK
Permasalahan yang di angkat dalam permasalahan ini adalah meningkatkan kemampuan berbicara melalui metode cerita dengan media gambar seri di paud tarbiyatul athfal berkembang. Dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan banyak anak yang tidak memperhatikan karena bermain sendiri. Hal ini di sebabkan oleh faktor proses pembelajaran yang tidak relevan dan menarik bagi anak, karena guru belum menggunakan metode pembelajaran dan media yang cocok, dalam pelaksanaannya cenderung secara klasikal juga masih berpusat pada guru, tanpa melibatkan anak secara aktif dan tanpa memperhatikan kemampuan dasar siswa yang dimilikinya baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Akibatnya anak kurang aktif dan hasilnyapun kurang memuaskan.
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada anak. Media yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah media gambar seri. Penelitian ini merupakan relevansi dari peneliti sebelumnya, dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada anak dengan media gambar seri. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri kemampuan bercerita anak mengalami peningkatan baik proses pembelajaran maupun perolehan hasil belajar.
Sebagai implementasinya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan media gambar. Teknik pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, lembar evaluasi, dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang sebagian besar anak mencapai nilai BSB.
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
IMPROVED tell by MENGUNAAN MEDIA IMAGES SERIES ECD TARBIATUL IN RA
ABSTRACT
The problems in the lift in this problem is to increase the ability to tell the media mengunaan picture storytelling series in early childhood Tarbiatul less developed RA . In the learning process less motivated children and many children do not pay attention because the play itself . This is caused by factors that are not relevant to the learning process and appeal to children , because teachers have not been using learning methods and media are matched , the implementation tends to be classical is still centered on the teacher , without actively involving children , and without regard to the basic skills of students both in terms of its knowledge , attitudes and skills . As a result, children are less active and the results are less satisfactory .
This study was conducted to improve students' creativity in enhancing the ability of storytelling to children . Media were applied in this study is a series of media images . This study is the relevance of previous research , to improve the child's ability to tell the media image series . After implementing learning by using a series of media images tell the child 's ability to increase both the learning process and the acquisition of learning outcomes .
For its implementation , conducted action research in the learning process carried out in two cycles using the medium of drawing . Research data collection techniques implemented using observation , interview, field notes , observation sheets , evaluation sheets , and camera . Data were analyzed and reflected by a qualitative description of the method . The results of this study showed an increase in student learning activities that can be seen from the increase in student learning outcomes that most children achieve the BSB .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan berpikir anak usia Taman Kanak-kanak atau Pra Sekolah
juga yang disebut dengan masa keemasan ( golden age ) berkembang sangat pesat.
Perkembangan intelektual anak sangat pesat terjadi pada kurun waktu usia nol
sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka
belajar. Dalam masa-masa ini segala potensi kemampuan anak dapat
dikembangkan secara optimal, tentunya dari bantuan orang-orang yang berada di
lingkungan anak-anak tersebut, misalnya dengan bantuan orang tua dan guru.
Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang pesat saat usia dini adalah
kemampuan bercerita.
Kemampuan bercerita sangat erat kaitannya dengan kemampuan kognitif
anak. Sistematika berbicara anak menggambarkan sistematikanya dalam berpikir.
Perkembangan bahasa anak usia dini memang masih jauh dari sempurna, namun
demikian potensinya dapat di rangsang lewat komunikasi yang aktif dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan
orang-orang yang dekat dengan anak-anak akan mempengaruhi dalam
keterampilan bercerita pada anak. Di PAUD guru merupakan salah seorang yang
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan bercerita pada anak.
Pengembangan kemampuan bercerita pada anak di PAUD Tarbiyatul
Athfal Kecamatan Pakenjeng merupakan prioritas dan merupakan tujuan dari
sekolah. Namun pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang muncul dan
teridentifikasi dalam pelaksanaan program tersebut. Permasalahan yang dapat
teridentifikasi antara lain:1) hasil belajar yang kurang memuaskan pada kegiatan
menyanyi; 2) anak pasif dalam kegiatan bercakap-cakap; 3) kurangnya minat anak
dalam kata; 4) kurangnya kemampuan anak dalam bercerita.
Dari keempat masalah yang teridentifikasi tersebut maka permasalahan
yang akan dipecahkan adalah kurangnya kemampuan anak dalam membaca. Hal
ini dapat terlihat dari data bahwa dari 15 orang siswa hanya 5 orang yang bisa
aktif dalam kegiatan sementara 10 orang yang lainnya mengalami permasalahan.
Penyebab dari masalah tersebut adalah kemungkinan metode yang digunakan guru
dalam kegiatan pembelajaran kurang tepat. Masalah kurangnya kemampuan anak
dalam bercerita dapat diupayakan dengan menggunakan metode yang tepat yaitu
mengunakan gambar seri, Gambar seri yaitu cerita yang di tuangkan kedalan
rentetan gambar yang sesuai dengan kejadian dalam cerita. Dengan menggunakan
gambar seri diduga sangat efektif dalam proses pembelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan bercerita, dengan asumsi
B. Identifikasi Masalah
Memperhatikan dan menelaah latar belakang tersebut di atas, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini dapat meliputi sebagai berikut :
1. Kemampuan bercerita peserta didik yang umumnya masih relatif rendah
2. Bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak usia dini
3. Perlu adanya metode pembelajaran yang menarik untuk anak didik.
4. Apakah metode gambar seri cocok untuk meningkatkan minat siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, penulis merumuskan
masalah pokok yaitu;
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan bercerita pada anak di PAUD
Tarbiyatul Athfal?
2. Bagaimana penerapan pembelajaran menggunakan media gambar seri
untuk meningkatkan kemampuan bercerita di PAUD Tarbiyatul Athfal?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan bercerita pada anak dengan
menggunakan media gambar seri di PAUD Tarbiyatul Athfal?
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan bercerita pada anak di
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran menggunakan media gambar
seri untuk meningkatkan kemampuan bercerita di PAUD Tarbiyatul
Athfal.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan bercerita pada anak dengan
mengunakan media gambar seri di PAUD Tarbiyatul Athfal
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk mendapatkan teori baru tentang meningkatkan kemampuan
berbicara anak didik melalui gambar seri.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi Anak Didik
a. Anak didik lebih termotivasi dalam belajar.
b. Meningkatnya kemampuan berbicara pada anak didik.
2. Bagi guru
a. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan minat baca anak didik
melalui gambar seri.
b. Dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian diharapkan mampu membantu sekolah dalam rangka
b. Memotivasi kepada guru-guru untuk menerapkan metode yang bervariasi
dalam pengajaran.
F. Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang penelitian
b. Rumusan masalah penelitian
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Struktur organisasi skripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan subjek
b. Desain penelitian
c. Metode penelitian
d. Definisi Operasional
e. Instrumen
f. Teknik pengumpulan data
g. Analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan Subjek
Penelitian ini dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini Tarbiyatul Athfal
terletak di Kp. Sawah gunung, Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten
Garut. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan dan tindakan siklus 1 dilakukan
minggu pertama pada bulan September 2013.
Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok Pendidikan
Anak Usia Dini Tarbiyatul Athfal terletak di Kp. Sawah gunung, Desa
Sukamulya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut sejumlah 15 anak.
b. Desain penelitian
Spenelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini Tarbiyatul Athfal terletak di Kp.
Sawah gunung, Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut, dengan
menggunakan 2 siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalan 4 kali pertemuan
pembelajaran
Rancangan tindakan pada penelitian ini, direncanakan terdapat 2 siklus,
setiap siklus dibagi menjadi 2 pertemuan setiap pertemuan terdiri 4 bagian yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun kegiatan yang di
laksanakan setiap siklus secara terperinci di uraikan sebagai berikut:
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan I meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
2) Membuat lembar observasi mengenai peningkatan kemampuan bercerita
pada anak dengan menggunakan media gambar seri.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari pertama
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum
melaksanakan kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
b) Guru menjelaskan tentang apa itu media gambar kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik bercerita dengan menggunakan media gambar seri
kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam melaksanakan kegiatan bercerita melalui
media gambar seri pada anak.
e) Guru mengamati atau mengobservasi anak.
3) Kegiatan istirahat
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain.
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk bernyanyi.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan bercerita pada anak
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi
dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang
baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data
yang diperoleh.
2. Siklus I Kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama pertemuan II meliputi:
a. Perencanaan
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1) Menyusun Rancangan Kegiatan Harian (RKH).
2) Membuat lembar observasi tentang peningkatan kemampuan bercerita pada
anak didik melalui media gambar seri.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa
melaksanakn kegiatan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan pada hari itu.
b) Guru menjelaskan lagi tentang apa itu gambar seri kepada anak.
c) Guru menjelaskan teknik bercerita pada anak melalui media gambar seri
kepada anak.
d) Guru membimbing anak dalam pelaksanaan kegiatan bercerita pada anak
melalui gambar seri.
e) Guru mengamati atau mengobservasi anak.
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain.
a) Guru meminta anak untuk melafalkan doa’ doa pendek.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
a. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses kegiatan berlangsung oleh guru. Pengamatan dan
pemantauan dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian
tindakan dan perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar
dengan menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat
sebelumnya, sehingga diperoleh data-data empirik tentang kemampuan bercerita
pada anak.
b. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi
dengan guru lain (observer) mengenai: (1) Analisis mengenai tindakan yang
baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data
yang diperoleh.
1. Siklus II Kegiatan I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua
a. Perencanaan
1) Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap
perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan bercerita pada
anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran dengan menggunakan
gambar seri sebagai upaya meningkatkan kemampuan bercerita pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar seri yang dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan Guru pada hari pertama
1. Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa
melakukan kegiatan.
Teknik pelaksanaan kegiatan
a) Guru mengecek kehadiran anak didik.
b) Guru mengemukakan tema yang akan diajarkan.
c) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa kegiatan
pengamatan terhadap kemampuan bercerita anak.
d) Guru memberikan contoh setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita pada anak
melalui media gambar seri.
2. Kegiatan Inti
b) Guru memperlihatkan pada anak cara bercerita pada anak.
c) Guru meminta anak untuk mengikuti apa yang dilakukan guru
3. Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain
4. Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk mengucapkan rukun Islam.
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan penelitian tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan panduan dan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya,
sehingga diperoleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan bercerita
pada anak.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang dilakukan.
Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
baru dilakukan, (2) Mengulas dan menjelaskan intervensi, dan penyimpulan data
yang diperoleh.
2. Siklus II kegiatan II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama maka tahap
perencanaan siklus kedua ini dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kembali faktor-faktor penyebab dan gejala perilaku anak
yang mengindikasikan kurang meningkatnya kemampuan bercerita pada
anak.
2) Merumuskan kembali alternatif tindakan pembelajaran menggunakan gambar
seri dalam upaya meningkatkann kemampuan bercerita pada anak.
3) Menyusun rancangan tindakan dan skenario pembelajaran melalui media
gambar yang dapat meningkatkan kemampuan becerita pada anak.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Guru pada hari kedua
1) Kegiatan awal
a) Guru meminta anak berbaris memasuki ruangan kelas.
b) Guru memulai dengan salam dan meminta anak didik untuk berdoa sebelum
belajar.
2) Kegiatan Inti
b) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c) Guru memberikan contoh cara bercerita melalui gambar seri
3) Kegiatan istirahat
a) Guru meminta anak mencuci tangan.
b) Guru meminta anak berdo’a sebelum dan sesudah makan.
c) Guru meminta anak untuk bermain
4) Kegiatan akhir
a) Guru meminta anak untuk melafalkan surat-surat pendek
b) Guru meminta anak berdo’a untuk pulang dan mengucapkan salam
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yakni pada saat
penyelenggaraan proses pembelajaran oleh guru. Pengamatan dan pemantauan
dilakukan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dan
perilaku-perilaku anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan
panduan dan instrument penelitian yang telah dibuat sebelumnya, sehingga
dipeloleh data-data empirik tentang peningkatan kemampuan bercerita pada
anak.
d. Refleksi
Refleksi ini akan dilasanakan di PAUD Tarbiyatul Athfal Kp. Sawah gunung,
Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut yang merupakan salah
satu PAUD yang berada dilokasi yang strategis dan padat penduduknya.
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan media gambar seri dalan pembelajaran diharapkan
akan mampu meningkatkan kemampuan bercerita pada anak didik di PAUD
Tarbiyatul Athfal terletak di Kp. Sawah gunung, Desa Sukamulya Kecamatan
Pakenjeng Kabupaten Garut.
5) Instrumen
Instrument penelitian yang digunakan adalah perangkat pembelajaran berupa
Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi anak didik dan aktivitas baru
dalam kegiatan menggunakan gambar seri untuk meningkatkan kemampuan
bercerita.
Tabel 3.1
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik
Kemampuan bercerita
1. Meyebutkan
kata
1.Meyebutkan kembali kata
2. Mencocokan bunyi dengan kata
3. Menunjukan serta menyebutkan kata
Observasi
2. Mengulang
kalimat yang lebih komplek
1. Menyebutkan kembali 2-3 urutan kata
2. Membedakan kata-kata yang mempunyai
suku kata yang sama
Observasi
3. Menyebutkan
kalimat yang di kenal
1. Menunjukan beberapa gambar hurup yang
di minta
2. Menuliskan kata lalu membacanya.
3. Meyebutkan kata yang di pegang
temannya mengambil kata dan mencocokannya
Observasi
1. Membuat gambar dan menceritakan isi
gambar
2. Membaca beberapa kata berdasarkan
gambar, tulisan dan benda yang dikenal atau di lihatnya
3. Mempadukan dan menceritakan isi
gambar seri
4. Membaca buku cerita bergambar dan
menceritakannya.
Pedomam Observasi Meningkatkan Kemampuan Bercerita Dengan Mengunakan Media gambar seri Pada Anak Usia Dini
Di PAUD
Tarbiyatul Athfal
No Butir Item Nilai
BB MB BSH BSB
1 Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut
2 Melaksanakan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar
3 Menunjukan beberapa kata yang di minta
4 Menirukan kembali suara yang sudah dicontohkan oleh guru
5 Menggunakan kata yang menunjukan urutan
6 Menjawab pertanyaan sederhana
7 Bercerita tentang gambar yang telah di sediakan
8 Menceritakan apa yang dilihat dalam gambar
9 Menghubungkan antara gambar dengan tulisan
10 Membaca kata berdasarkan gambar
11 Membuat coretan tentang tema yang sudah di sampaikan
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Kegiatan Guru Dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Bercerita Dengan Mengunakan Media gambar seri
Pada Anak Usia Dini Di PAUD
Tarbiyatul Athfal
Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar
Ya Tidak
Perencanaan kegiatan
1.Membuat rencana kegiatan mingguan dan
rencana kegiatan harian
2.Merumuskan tujuan Pembelajaran
3.Memilih media yang sesuai dengan tema
4.Menyediakan media yang akan digunakan
Seting kelas 1.Mempersiapkan media untuk kegiatan
pembelajaran 2.Penataan ruang kelas
Kesiapan guru 1.Kesiapan materi
2.Guru menguasai materi
3.Guru menyiapkan bimbingan kegiatan awal
Kegiatan pembelajaran
1.Tanya jawab tentang tema
2.Melakukan kegiatan fisik kegiatan inti
3.Memberikan inFormasi mengenai kegiatan
bermain menggunakan media gambar
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu permainan dengan menggunakan gambar
5.Tanya jawab dengan anak
6) Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data melalui lembar observasi guru tentang aktifitas
mengajar dalam menggunakan media gambar seri, dan lembar observasi kegiatan
anak didik dalam kegiatan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan
kemampuan bercerita anak.
7) Analisis data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui tiga cara, yakni: observasi
partisipasif yang dilakukan oleh guru dan observasi langsung pada anak.
Pengelolaan data-data dilakukan dengan: (a) pengecekan kelengkapan data, (b)
pentabulasian data, dan (c) analisis data. Analisis data yang dipergunakan adalah
teknik deskriptif. Sedangkan jenis penilaian atau indikator keberhasilan yang
dipergunakan ada tiga macam, yaitu:
Baik (B) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan bercerita dengan
cepat dan tepat dengan baik.
Cukup (C) : Apabila anak mampu melaksanakan kegiatan bercerita, akan
tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama dengan hasil yang
tidak maksimal.
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode
demonstrasi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Melalui penerapan media gambar dalam upaya meningkatkan kemampuan
bercerita untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran harus disusun
perencanaan pembelajaran yang matang dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana.
2. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dapat
meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep dan meningkatkan
keaktifan Anak didik dalam proses pembelajaran
Kemampuan Anak didik dalam upaya meningkatkan kemampuan
bercerita yang diberikan oleh guru dapat ditingkatkan melalui : pemberian
penguatan kepada Anak didik yang berhasil dan memberikan dorongan kepada
Anak didik yang tidak berhasil, hal ini dilakukan melalui penerapan media
gambar seri yang mengondisikan Anak didik untuk memahami materi yang
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program perbaikan
pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan Anak
didik dalam upaya meningkatkan kemampuan bercerita.
B. Saran Tindak Lanjut
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan
ini, adalah :
1. Dalam melaksanakan program perbaikan pembelajaran guru hendaknya
memfokuskan perhatian terhadap kelemahan-kelemahan pembelajaran
sebelumnya.
2. Program pembelajaran dikatakan baik, apabila dalam penyampaiannya
memahami kekurangan baik yang ada pada diri Anak didik maupun yang
ada pada guru. Dengan demikian program perbaikan pembelajaran harus
disesuaikan dengan karakteristik Anak didik dan terfokus pada
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Penulis bernama Martini, saya lahir di Garut tepatnya tanggal 16 Mei 1982. Penulis saat
ini tinggal di kp.Babakan kadu Ds. Sukamulya Kec.Pakenjeng Kab.Garut.
Pendidikan formal dimulai di sekolah dasar selama 6 tahun di SDN Kancawaringin lulus
tahun 1995, kemudian melanjutkan ke MTs Miptahul Ulum dan lulus tahun 1998, kemudian
melanjutkan ke PAket C Bungbulang dan lulus tahun 2010.
Pada tanggal 4 juli 2011 menjadi guru honorer di PAUD Tarbiyatul Athfal dan pada tahun
2013 menjadi guru honorer di SDN Karangsari 02 Ds.Karangsari Kec.Cikelet Kab.Garut
sampai sekarang. Pada tahun 2010 melanjutkan studi ke jenjang sarjana (S1) di UPI Bandung.
Alhamdulillah pada tahun 2014 ,penulis dapat menyelesaikan studi S1. Dengan mengambil tugas
akhir penyusunan skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Bercerita Dengan
Martini, 2014
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode Cerita Gengan Media Gambar Seri Di Paud Tarbiyatul Athfal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Depdiknas. 2007. Bidang Pengembangan Berbahasa Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Depdiknas.
Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.