No Daftar : 17/PG PAUD/VI/2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL
BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR
(Penelitian tindakan kelas pada TK-AL BARKAH Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.)
SKRIPSI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
DisusunOleh :
YULIANTI
(1010105)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
No Daftar : 17/PG PAUD/VI/2014
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
YULIANTI
1010105
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI
PERMAINAN KERETA BERNOMOR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B di TK Al-Barkah
Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Vina Adriany, M.Ed., Ph.D.
NIP. 19760126 200312 2 001
Pembimbing II,
dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes.
NIP. 19701129 200312 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia,
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd.
No Daftar : 17/PG PAUD/VI/2014
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui Permainan Kereta Bernomor” beserta
seluruh isinya adalah benar benar karya sendiri dan saya tidak melakukan
penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakarat. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya. Apabila kemudian ditemukan
adannya pelanggaran terhadap keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya.
Bandung, Juni 2014
Yang membuat pernyataan
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR PADA ANAK TK
KELOMPOK B TK AL BARKAH
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui permainan kereta bernomor secara umum permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah apakah permainan kereta bernomor dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan di Taman Kanak-kanak. Permasalah tersebut dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan anak dalam mengenal bilangan sebelum diterapkan permainan kereta bernomor; (2) Bagaimana langkah penerapan permainan kereta bernomor dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan; (3) Bagaimana peningkatan kemampuan anak dalam mengenal bilangan setelah diterapkan permainan kereta bernomor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan anak dalam mengenal bilangan di TK Al Barkah melalui permainan kereta bernomor dan untuk memperoleh data mengenai tingkat kemampuan mengenal bilangan. Setelah diterapkannya permainan kereta bernomor dalam penelitian ini digunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus subyek penelitian adalah anak-anak Kelompok B di TK Al Barkah yang berjumlah 20 anak terdiri dari 9 orang perempuan dan 11 anak laki-laki. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa melalui permainan kereta bernomor dalam kegiatan pembelajaran kemampuan mengenal bilangan mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil observasi selama dua siklus empat kali pertemuan, setiap siklus melakukan analisis dan perbaikan terhadap siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian kualitas kemampuan mengenal bilangan anak setelah adanya tindakan berupa permainan kereta bernomor mulai meningkat, dilihat berdasarkan tabel kemampuan mengenal bilangan mengalami peningkatan yang signifikan. Rekomendasibagi guru dalam kegiatan pembelajaran membilang hendaknya menggunakan media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan metode, tehnik, strategi dan media lain serta tindakan yang berbeda agar dapat memberi masukan atau metode baru khususnya dalam meningkatkan kemampuan membilang anak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak
usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia dini empat tahun sampai enam tahun. Usia 4-6
tahun merupakan masa peka anak mulai sensitif untuk menerima berbagai
upaya perkembangan seluruh potensi anak.masa peka adalah masa terjadinya
pematangan fungsi-fungsi fisik dan spikisyang siap merespon stimulasi yang
di berikan oleh lingkungan. (Depdiknas, 2006:3)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 bahwa Pendidikan
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohanianak memiliki kesiapan dan memasuki pendidikan lebih lanjut
(Depdiknas, 2007:2). Adapun hal-hal yang paling mendasar yang harus
dikenalkan pada anak TK diantaranya : nilai-nilai agama dan moral, sosial
emosional kemandirian, (keberanian tangggungjawab dan lain-lain) serta
mengembangkan kemampuan dasar (bahasa, kognitif, fisik matorik).
Peran pendidik sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi
anak 4-6 tahun upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui
kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dengan bermain
anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekpresikan
perasaan, berkreasi belajar dengan menyenangkan kemampuan kognitif.
(Depdiknas, 2006:2). Oleh karena itu proses belajar di TK haruslah dengan
sistem bermain, penelitian tersebut membuktikan anak-anak yang kebutuhan
bermainnya terpenuhi makin tumbuh dengan memiliki keterampilan
2
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi manusia yang memiliki kebebasan mental untuk tumbuh kembang
sesuai potensi yang dimilikinya.
Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari bidang pengembangan
kemampuan dasar yang disiapkan oleh guru untuk meningkatkan
kemampuandan kreatifitas anak sesuai tahapan perkembangannya.
Perkembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk
mengolah memperoleh belajarnya agar dapat menemukan bermacam-macam
alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan
kemampuan logika matematika dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta
mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan, serta
mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir kreatif (Depdiknas,
2007:9).
Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak
dalam belajar, karena sebagian besar aktivitasnya dalam belajar selalu
berhubungan dengan masalah mengingat dan berpikir dimana kedua hal ini
merupakan aktivitas kognitif yang perlu dikembangkan (Bahan Ajar PLPG,
2012:35).
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan dan prosedur oprasional yang digunakan dalam penyelesaian
persoalan mengenai bilangan (modul UT:11,4)
Menurut yuliani nuraini sujiono, dkk( Modul UT, 2004:11.5)secara
umum permainan matematika di TK bertujuan agar anak dapat mengetahui
dasar-dasar pembelajaran berhitung dalam suasana yang menarik, aman
nyaman, dan menyenangkan sehingga diharapkan nantinya anak akan
memiliki kesiapan dalam mengikuti pembelajaran matematika yang
sesungguhnya di sekolah dasar.
Menurut Depdiknas (2007:10) menghapal bilangan merupakan
kemampuan mengulang angka-angka yang akan membantu pemahaman anak
tentang arti sebuah angka. Bermain bilangan anak diharapkan mampu
3
dengan jumlah benda-benda pengenalan bentuk lambang dan dapat
mencocokan sesuai dengan lambang bilangan. (Depdiknas, 2007:15)
Media adalah medium yang digunakan untuk membawa / menyampaikan
sesuatu pesan dimana mediun ini merupakan jalan atau alat dengan suatu
pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and Haraisen)
(Rohani. A, :2)
Permainan matematika yang diberikan pada anak usia dini pada kegiatan
belajar di TK bermanfaat antara lain untuk membelajarkan anak berdasarkan
konsep matematika yang benar menarik dan menyenangkan, menghindari
ketakutan terhadap matematika sejak awal, membantu anak belajar
matematika secara alami melalui kegiatan bermain. (Modul UT:11.8)
Depdiknas (2007) menjelaskan bahwa berhitung sangat berguna bagi
kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan yang merupakan dasar dari
pengembangan kemampuan matematika berhitung di Taman Kanak-kanak
diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika lebih lanjut
di sekolah dasar seperti pengenalan konsep bilangan, lambang bilangan, warna
bentuk dan ukuran, ruang dan posisi, melalui berbagai bentuk alat dan
kegiatan yang menyenangkan.
Pembelajaran mengenal bilangan di TK Al Barkah masih banyak ditemui
peserta didik yang memiliki kemampuan mengenal bilangan rendah, hal ini
diketahui dari hasil anak tengah semester dari jumlah 20 peserta didik hanya
2 orang bisa yang dapat memahami angka 1-10, hal ini disebabkan guru belum
maksimal dalam memberikan bimbingan terhadap anak dalam pembelajaran
masih menggunakan cara klasikal. Upaya yang telah dilakukan guru belum
cukup untuk memberikan pemahaman konsep bilangan / angka karena masih
banyak yang dalam pemahaman lambang bilangan seperti angka 6 dan 9.
Berdasarkan pernyataan di atas maka diperlukan suatu metode
pembelajaran yang menyenangkan serta mudah dipahami anak, oleh karena itu
peneliti merancang sebuah permainan yang dapat meningkatkan kemampuan
4
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan dapat meningkatkan semangat anak dalam kemampuan mengenal
bilangan.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di TK Al Barkah yang telah
dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk meneliti secara langsung metode
penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui Kereta Bernomor”.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang terdapat dalam latar belakang di atas maka
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan anak dalam mengenal bilangan
sebelum diterapkan permainan kereta bernomor?
2. Bagaimana langkah penerapan permainan kereta bernomor dalam
meningkatkan kemampuan mengenal bilangan?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan anak dalam mengenal bilangan
setelah diterapkan permainan kereta bernomor?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kemampuan anak dalam mengenal bilangan sebelum
diterapkan permainan kereta bernomor.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah permainan kereta bernomor dalam
menigkatkan kemampuan mengenal bilangan.
3. Untuk mengetahui kemampuan anak setelah beraktivitas bermain kereta
bernomor.
D. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait diantaranya :
1. Manfaat praktis.
a. Bagi anak
Kereta bernomor bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
berhitung dengan kereta bernomor anak akan lebih mudah memahami
5
b. Bagi guru
Dengan permainan kereta bernomor pendidik akan lebih mudah
menyampaikan konsep bilangan secara nyata dan riil. Sehingga anak
tidak mengalami kesulitan dalam mengenal konsep bilangan yang
disampaikan pendidik.
c. Bagi peneliti
Mempunyai cara atau metode baru dalam melaksanakan
pembelajaran mengenal bilangan di TK.
d. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan anak dalam
kelas Kelompok B adanya media yang digunakan guru dapat
menambah media yang dimiliki sekolah dan dapat digunakan untuk
pembelajaran yang akan datang.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini terdiri dari :
Bab I, menjelaskan latar belakang masalah, serta membahas tentang
keadaan yang terjadi di tempat penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, penjelasan istilah dan struktur penelitian.
Bab II, menjelaskan konsep bilangan (definisi matematika, tujuan
permainan matematika, manfaat permainan matematika, keterampilan dalam
bermain matematika, konsep bilangan), permainan kereta bernomor (definisi
bermain, manfaat bermain, jenis-jenis bermain).
Bab III, menjelaskan subjek dan lokasi penelitian, desain penelitian,
metode penelitian, penjelaan istilah, teknik pengumpulan data dan instrumen
penelitian.
Bab IV, menjelaskan deskripsi kondisi awal, langkah-langkah penerapan
kemampuan mengenal bilangan melalui permainan kereta bernomor di
Kelompok B TK Al Barkah, peningkatan kemampuan anak dalam mengenal
bilangan setelah diterapkannya permainan kereta bernomor dan pembahasan.
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek dan Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Al Barkah Jln. Pahlawan No 23
Kp. Lembang Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Subyek
penelitian ini adalah anak Kelompok B TK Al Barkah.
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah TK Al
Barkah Kelompok B yang terdiri dari 20 anak, 9 orang perempuan dan 11 orang
laki-laki.
Waktu penelitian dilakukan pada semester genap Tahun ajaran 2013-2014 pada
bulan Mei sampai awal Juni.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan Desain penelitian tindakan kelas Model john
Elliot dalam muslihuddin (2010:69).
Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut : (1) Perencanaan
(2) Pelaksanaan; (3) Pengamatan; (4) Refleksi. Hal ini sesuai dengan model yang
dikembangkan oleh john elliot. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bentuk
17
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas
Model Jonh Elliot dalam Muslihudin (2010:69)
Tabel 3.1.
Rencana Aktivitas Siklus 1 dan Siklus 2
Aktivitas Siklus 1 Siklus 2
Perencanaan 1. Guru menyusun RKH sesuai dengan indikator.
2. Guru membuat menyiapkan alat dan bahan
3. Guru menyiapkan instrumen pengamatan.
1. Guru menyusun RKH sesuai dengan indikator.
2. Guru membuat menyiapkan alat dan bahan.
3. Guru menyiapkan instrumen pengamatan.
Pelaksanaan 1. Guru mengkondisikan anak 2. Guru menjelaskan kegiatan
pembelajaran (permainan kereta bernomor yang digunakan pada waktu kegiatan).
3. Guru menyampaikan aturan dalam permainan kereta bernomor. 4. Guru memberikan kesempatan
bertanya kepada anak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. 5. Guru memberikan tugas pada
anak.
6. Guru mengamati kemampuan
1. Guru mengkondisikan anak . 2. Guru menjelaskan kegiatan
pembelajaran (permainan kereta bernomor yang digunakan pada waktu kegiatan).
3. Guru menyampaikan aturan dalam permainan kereta bernomor. 4. Guru memberikan kesempatan
bertanya kepada anak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. 5. Guru memberikan tugas pada
anak.
6. Guru memgamati kemampuan
18
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Guru melibatkan semua anak dalam penggunaan permainan kereta bernomor.
8. Guru memberikan pujian terhadap anak.
7. Guru melibatkan semua anak dalam penggunaan permainan kereta bernomor.
8. Guru memberikan pujian terhadap anak
Observasi 1. Guru mengamati anak saat melakukan aktivitas mengenal bilangan melalui permainan kereta bernomor.
2. Aspek yang diamati pada anak didik meliputi :
a. Anak dapat Menyebutkan urutan bilangan 1 – 20 . b. Anak dapat Menyebutkan
urutan bilangan 20 -10 secara mundur.
c. Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 10-1. d. Anak dapat Menyebutkan
bilangan secara acak mis setelah 4 adalah 5 dst. e. Anak dapat memasangkan
lambang bilangan dengan benda1-10.
f. Anak dapat Memasangkan lambang bilangan dengan benda 11-20.
1. Guru mengawasi anak melakukan aktivitas mengenal bilangan melalui permainan kereta bernomor.
2. Aspek yang diamati pada anak didik meliputi :
a. Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 – 20. b. Anak dapat menyebutkan
urutan bilangan 20-10 secara mundur .
c. Anak dapat menyebutkan urutan bilangan10-1. d. Anak dapat menyebutkan
bilangan secara acak mis setelah 4 adalah 5,dst. e. Anak dapat memasangkan
lambang bilangan dengan benda1-10.
f. Anak dapatMemasangkan lambang bilangan dengan benda11-20.
Refleksi Setelah mengkaji hasil kemampuan mengenal bilangan 1 sampai 20, mengenal perbandingan, dan analisis probabilitas dan hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja, maka peneliti mengubah strategi pada siklus dua agar pelaksanaan lebih efektif.
Setelah mengkaji hasil kemampuan mengenal bilangan 1 sampai 20, mengenal perbandingan, dan analisis probabilitas dan hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa, maka peneliti mengecek bahwa siklus 2 ini sudah mencapai keberhasilan maka penelitian tidak akan dilanjutkan lagi.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru serta minat anak terhadap pembelajaran
matematika (bentuk-bentuk angka) dan rendahnya kemampuan anak dalam mengenal
19
untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan anak kearah yang lebih baik, oleh
karena itu untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (PTK) dalam upaya mengkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui
permainan kereta bernomor.
D. Devinisi Operasional
1. Kemampuan membilang merujuk kepada Permen No. 58 Tahun 2009, bahwa
kemampuan membilang adalah :
a. Membilang / menyebut urutan bilangan 1-10.
b. Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda) 1-20
c. Menunjuk lambang bilangan 1-20.
d. Membuat urutan bilangan 1-20.
e. Memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 20.
2. Permainan kereta bernomor menurut Depdiknas (2007:22), bahwa permainan
berhitung (kereta bernomor) alat permainan yang dikembangkan di Taman
Kanak-kanak dengan tujuan agar anak dapat mengenal lambang bilangan dan anak dapat
membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda.
3. Permainan kereta bernomor yang digunakan dalam penelitian ini adalah gerbong
kereta dan kartu angka.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Tehnik Pengumpulan Data
Yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan
data kualitatif dilakukan pada kondisi yang alami sumber data primer dan tehnik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi
Wahyudin. dan Agustin. (2011) mengemukakan bahwa pengamatan
(observasi) adalah suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan
berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak.
Pengamatan (observasi) untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran
20
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permainan kereta bernomor dapat meningkatkan kemampuan mengenal
bilangan. Observasi ini dilakukan pada setiap proses tindakan berlangsung,
sebagai perbaikan pada tindakan selanjutnya untuk mengantisipasi kekurangan
pada tindakan selanjutnya, data observasi perkembangan kemampuan mengenal
bilangan kelompok B.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan
guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan
anak dengan cara melakukan percakapan langsung baik dengan anak maupun
orangtua dengan wawancara guru dapat menggali lebih jauh kondisi objektif
anak. Wahyudin dan Agustin (2011:62).
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengetahui
kondisi guru, situasi sekolah, latar belakang siswa, bagaimana kemampuan
mengenal bilangan anak, program yang digunakan dalam merangsang
kemampuan mengenal bilangan anak. Kendala yang dihadapi guru dan upaya
meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui permainan kereta
bernomor.
c. Dokumentasi
Agar mempunyai alat pencatatan untuk mengambarkan apa yang terjadi
di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, maka
untuk menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau
khusus yang terjadi atau ilustrasi dari episode tertentu.
Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran
pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi terkait dengan cara
mengajar guru dan aktifitas serta sikap anak pada saat pelaksanaan upaya
meningkatkan kemampuan anak terhadap kemampuan kognitif, melalui
permainan kereta bernomor. Selain foto-foto kegiatan pembelajaran,
dokumentasi yang digunakan adalah profil sekolah, profil guru dan anak serta
21
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006:160) merupakan alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap sistimatis
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman observasi yang berbentuk ratting scale, pedoman wawancara dan studi
dekumentasi. prosedur pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian
ini (Margono, 2002:157)
Tabel 3.2.
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengenal Bilangan
Melalui Permainan Kereta Bernomor
Variabel Sub variabel Indikator Item Pernyataan
Teknik
1. Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1-20. 2. Anak dapat menyebutkan
urutan bilangan 20-10 secara mundur.
3. Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 10-1 secara mundur.
4. Anak dapat menyebutkan bilangan secara acak mis, setelah 4 adalah 5, dst.
Observasi
5. Anak dapat memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10.
6. Anak dapat memasangkan lambang bilangan dengan
1. Rencana tujuan permainan kereta bernomor.
2. Rencana materi permainan kereta bernomor.
3. Rencana metode permainan kereta bernomor.
4. Rencana media permainan kereta bernomor, kartu angka permainan.
5. Rencana alat evaluasi permainan kereta bernomor.
22
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub variabel Indikator Item Pernyataan
Teknik
1. Guru mengkondisikan anak dengan baik.
2. Guru mengkomunikasikan tema bahan dan media (gerbong kereta dan kartu angka) yang gunakan pada waktu kegiatan.
Kegiatan Inti, terdiri dari: 1. Guru memberikan contoh
kepada anak cara
penggunaan kereta bernomor. 2. Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada anak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Guru mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan sesuai aturan.
4. Guru memotivasi kepada anak saat kegiatan .
5. Guru melibatkan semua anak dalam penggunaan media gerbong kereta bernomor. 6. Guru mengobservasi anak
pada saat kegiatan berlangsung.
Penilaian Kegiatan Penutup, terdiri dari :
1. Guru melakukan tanya jawab kepada anak setelah
permainan kereta bernomor selesai.
2. Mengenal bilangan
menggunakan media gerbong kereta dan kartu angka. 3. Guru memberikan
kesempatan untuk menceritakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan.
4. Guru menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.
Guru
23
F. Analisis Data
Analisis merupakan proses memilih, memilah membuang dan menggolongkan data.
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik dengan melakukan
beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data dan kesimpulan (Sugiyono,
2008:337)
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, mempokuskan pada hal-hal penting, dicari
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu, peneliti akan menetapkan
tujuanyang akan dicapai setiap akan mereduksi data.
2. Display Data
Setelah direduksi data maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara
kategori, flowcart dan jenisnya yang berbentuk teksbersipat naratif dengan display data
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Veripikasi
langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi,kesimpulan dalam
penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal
tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersipat sementara dan akan berkembang
setelah penelitian berada di lapangan.
Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan
anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dianalisis secara
deskriptif berdasarkan informasi yang disampaikan oleh guru. Data hasil observasi
setiap butir aspek yang diamati selama dua siklus dihitung dengan menggunakan tabel
distribusi frekwensi, menurut purwanto (2009:102) distribusi frekuensi adalah
mengelompokan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung
banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan
24
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3.
Distribusi Frekuensi Kemampuan mengenal bilangan
No Kategori Interval Tally F %
1 B 14 – 18 2 C 10 – 13 3 K 6 – 9
Keterangan :
B (Baik) : Anak mampu melakukan tanpa bantuan guru.
C (Cukup) : Anak mampu melakukan namun masih memerlukan sedikit bantuan guru.
K (Kurang) : Anak belum mampu melakukan dan masih memerlukan stimulus.
a. Mencari interval
1) Jumlah indikator per-item x nilai tertinggi (keterangan pada observasi).
6 x 3 = 18
2) Hasil perkalian – jumlah indikator/item
18 – 6 = 12
3) Hasil pengurangan : jumlah kategori (keterangan pada observasi)
12 : 3 = 4
Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 4 yang akan di tetapkan pada
kategori. Maka interval untuk kategori :
K = 6 - 9
C = 10 - 13
B = 14 - 18
b. Mengisi tally dan frekuensi (F)
Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenal
konsep bilangan.
c. Mencari presentase
Mencari presentase dengan rumus :
� =� � � %
Keterangan :
P = Presentase yang diharapkan.
F = Hasil yang dicapai anak didik.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang dilakukan pada pelaksanaan dan
hasil tindakan permainan kereta bernomor dalam meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal bilangan di Kelompok B TK Al Barkah maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Kondisi Objektif Kemampuan mengenal bilangan 1-20 pada anak Kelompok B TK Al
Barkah kondisi awal 10% kemudian siklus 1 meningkat 40% siklus 2 meningkat lagi
menjadi 75% sebelum diterapkan permainan kereta bernomor masih rendah. Sebagian
besar anak masih belum memahami bilangan karena mereka merasa tidak tertarik
pada pembelajaran tersebut, terutama dalam menyebutkan bilangan secara mundur
dari 20-1 hanya 8 anak dari 20 anak yang belum bisa.
2. Penerapan permainan kereta bernomor untuk meningkatkan kemampuan anak dalam
membilang di Kelompok B di TK Al Barkah yang dilaksanakan 2 siklus 4 tindakan,
langkah-langkah implementasi meningkatkan kemampuan membilang anak melalui
permainan dimulai dengan perencanaan terlebih dahulu, dengan menyiapkan media
permainan kereta bernomor, gerbong kereta dan kartu angka.
Pada kegiatan guru membagi anak menjadi 2 kelompok ,setiap kelompok terdiri dari
10 orang anak yang berdiri sambil memegang gerbong kereta ,kemudian 10 anak lagi
disuruh duduk sambil memegang kartu angka ,setiap anak memegang 2 kartu angka.
Guru menjelaskan dan membimbing cara bermain kereta bernomor dengan langkah –
langkah sebagai berikut:
1) Kelompok anak yang duduk memegang kartu angka, di perintahkan untuk
menempel kartu angka yang dipegangnya secara berurutan 1-20 ke media gerbong
kereta yang di pegang oleh kelompok anak yang berdiri, kemudian anak yang
duduk di perintahkan untukmenempel kartu angka dan menyebutkan bilangan
59
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Kelompok yang memegang gerbong kereta di perintahkan untuk menyebutkan
bilangan secara mundur dari 20-10 secara bergantian.
3) Kegiatan tersebut di lakukan secara bergantian dari kelompok yang memegang
kartu angka bergantian menjadi memegang gerbong kereta .
3. Peningkatan kemampuan mengenal anak di Kelompok B TK Al Barkah terdapat
peningkatan setelah dilaksanakannya. Permainan kereta bernomor, hal ini terbukti
pada aktivitas anak pada setiap siklus mengalami peningkatan yang baik sehingga
siklus 2 hampir semua anak (18 dari 20 anak) sudah tergolong sangat baik. Hasil
pelaksanaan permainan kereta bernomor untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam membilang mengalami peningkatan setiap siklusnya, sehingga setelah
dilaksanakan tindakan sebanyak 4 kali, hampir semua anak bisa secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan kereta bernomor dapat meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal bilangan di Kelompok B di TK Al barkah dapat
memberikan perubahan yang berarti.
B. REKOMENDASI
Dalam meningkatkan kemampuan dalam mengenal bilangan melalui permainan
kereta bernomor di Kelompok B TK Al Barkah tidak terlepas dari suatu permasalahan, oleh
karena itu berdasarkan hasil pengamatan dan temuan-temuan pada pelaksanaan tindakan
selama 2 siklus maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi anak
Kereta bernomor bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berhitung dengan
kereta bernomor anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep bilangan yang sulit
dipahami anak.
2. Bagi guru
Pendidik harus kreatif dalam memilih pembelajaran yang mudah di pahami anak
dengan melalui permainan.Sehingga anak tidak mengalami kesulitan dalam mengenal
konsep bilangan yang disampaikan pendidik.
3. Bagi peneliti
Peneliti mempunyai cara atau metode baru dalam kegiatan pembelajaran agar
60
4. Bagi sekolah
Sekolah harus mempunyai media yang banyak, supaya pembelajaran menjadi
mudah dan menyenangkan..
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penerapan
permainan kereta bernomor dalam meningkatkan kemampuan mengenal bilangan di TK
Al Barkah memberikan hasil dan perubahan yang baik terhadap proses pembelajaran
khususnya dalam mengenal bilangan 1-20, keberhasilan terebut permainan kereta
Yulianti, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka cipta.
Bahan Ajar PLPG (2012) Pendalaman Materi dan Metodologi Pembelajaran Pendidikan
Anak usia Dini. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Depdiknas (2006) Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak dan
Raudlatul Athfal. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas (2007) Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di Taman
Kanak-kanak. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas (2007) Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman
Kanak-kanak. Jakarta : Depdiknas
Kusbudiah (2014) Workshop Inovasi Pembelajaran Angka Bentuk dan Warna Dalam
Meningkatkan Kompetensi Guru PAUD.
Muslihuddin (2009) Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan sekolah.
Panduan Praktis Untuk Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Rizki Press.
Purwanto (2009) Prinsip Prinsipdan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Supriadi (2003) Aktivitas Mengajar Anak TK .Bandung : Katarsis.
Setiasih, M.M. dkk. (2010) Kompetensi Profesional Pendidik Paud.
Sriningsih, N. (2008) Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung
: Pustaka Sebelas.
Sugiono (2008) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Al Fabeta.
Sujiono, N.Y. dkk. (2004) Metode Pengembangan Kognitif. Universitas Terbuka.
Wahyudin, U. dan Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung