• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PELATIHAN TEKNIK “PARENTING” DI LEMBAGA GRUP MIRACLES AT HOME (RUMAH PARENTING) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI DALAM KELUARGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PELATIHAN TEKNIK “PARENTING” DI LEMBAGA GRUP MIRACLES AT HOME (RUMAH PARENTING) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI DALAM KELUARGA."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PELATIHAN TEKNIK “PARENTING” DI LEMBAGA GRUP

MIRACLES AT HOME (RUMAH PARENTING) DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI DALAM KELUARGA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah

Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Oleh:

Rani Rahdiani

NIM.1006681

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Efektivitas Pelatiha Tek ik Pare ti g Di Le

aga Grup Mira les At

Home (RuMAH PARENTING) Dalam Meningkatkan Kualitas

Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga

Oleh Rani Rahdiani

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Rani Rahdinani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)
(4)

vii Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRACT... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 9

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 10

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Pengasuhan dalam Keluarga ... 12

1. Konsep Pengasuhan dalam Keluarga ... 12

2. Pola Asuh dalam Keluarga ... 13

3. Keterlibatan Orang Tua dalam Kelurga ... 21

4. Kualitas Pengasuhan ... 22

5. Konsep Anak Usia Dini dan Parenting ... 24

B. Pelatihan ... 25

1. Pengertian Pelatihan ... 25

2. Tujuan Pelatihan ... 26

(5)

4. Jenis-Jenis Pelatihan ... 27

5. Pelaksanaan Pelatihan... 28

6. Efektivitas Pelatihan ... 29

7. Pengertian Persepsi ... 30

C. Pelatihan Teknik “PARENTING”... 30

1. P = Pengasuhan Anak yang Benar ... 33

2. A= Anak Adalah Anugerah ... 33

3. R= Redam Amarah ... 33

4. E= Empati Mendengarkan ... 34

5. N= Notifikasi Pembicaraan dan Tindakan... 34

6. T= Tanamkan Energi Positif... 35

7. I= Istiqomah (Konsisten) ... 35

8. NG= Me-Ngadakan Time Out ... 35

D. Proses Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 37

E. Kerangka Pemikiran ... 39

F. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian... 41

1. Lokasi Penelitian ... 41

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

B. Desain Penelitian ... 42

C. Metode Penelitian ... 43

D. Definisi Operasional... 47

E. Instrumen Penelitian ... 47

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 48

1. Pengujian Validitas ... 48

2. Pengujian Reliabilitas ... 52

G. Teknik Pengumpulan Data ... 53

1. Angket ... 53

(6)

ix Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

3. Observasi Berperanserta ... 55

4. Studi Dokumentasi... 55

H. Pengolahan Dan Analisis Data ... 55

1. Teknik Pengolahan Data ... 55

2. Teknik Analisis Data ... 56

a. Deskripsi Data ... 56

b. Uji Persayaratan Analisis ... 56

c. Uji Hipotesis ... 57

1) Analisis Linear Sederhana ... 57

2) Analisis Korelasi ... 59

3) Uji Koefisien determinasi ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum “RuMAH PARENTING” ... 62

1. Profil Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 62

2. Sejarah Singkat Berdirinya Lembaga “RuMAH PARENTING”` ... 63

3. Visi dan Misi Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 63

4. Program “RuMAH PARENTING” ... 64

5. Struktur Organisasi Lembaga “RuMAH PARENTING”... 66

6. Arti Lambang Lembaga “RuMAH PARENTING” ... 66

B. Identitas Responden ... 67

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67

1. Deskripsi Statistik ... 70

a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor ... 70

b. Deskripsi Ukuran Statistik... 71

2. Uji Normalitas ... 78

D. Uji Hipotesis ... 78

1. Analisis Regresi Sederhana ... 78

2. Analisis Korelasi ... 81

3. Koefisien Determinasi ... 81

(7)

1. Persepsi Orang Tua terhadap pelatihan teknik “PARENTING”

di lembaga RuMah “PARENTING” ... 83 2. Kualitas Pengsuhan Anak Usia Dini Pada Keluarga

Yang Telah Mengikuti Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 85 F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 97 B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA

(8)

xi Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hubungan Antara Pola Asuh Dengan Karakteristik Anak ... 18

Tabel.2.2 Pelaksanaan Pelatihan Teknik “PARENTING” ... 31

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Pelatihan ... 44

Tabel 3.2 Variabel, Aspek dan Indikator ... 45

Tabel 3.3 Variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X) ... 50

Tabel 3.4 Variabel Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di dalam Keluarga (Y) ... 51

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel X ... 53

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Y ... 53

Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 60

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Determinasi ... 62

Tabel 4.1 Jumlah Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” Menurut Kelompok Umur ... 68

Tabel 4.2 Jumlah Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” Menurut Tingkat Pendidikan ... 69

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” Menurut Pekerjaan ... 70

Tabel 4.4 Rata-rata Skor Pelatihan Teknik “PARENTING” (X) ... 71

Tabel 4.5 Rata-rata Skor Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga (Y) ... 71

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)... 74

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga (Y) ... 75

(9)

Tabel 4.9 Deskripsi Skor Rata-rata Jawaban Responden Terhadap Pelatihan

Teknik “PARENTING” Berdasarkan Aspek Pelatihan ... 75

Tabel 4.10 Rata-rata Skor Jawaban Responden Mengenai Aspek Materi Pelatihan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Pelaksanaan Pelatihan ... 77

Tabel 4.11 Rata-rata Skor Jawaban Responden Mengenai Aspek Penerapan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Pelaksanaan Pelatihan ... 78

Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji Normalitas One-Sampel Test Kolmogorov Smirnov ... 80

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana... 81

Tabel 4.14 Hasil Uji Anova dalam Regresi ... 82

(10)

xiii Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tipe Pola Asuh ... 17

Gambar 2.2 Bulan Bintang Teknik “PARENTING” ... 34

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Lembaga “RuMah PARENTING”... 69

Gambar 4.2 Lambang Lembaga “RuMah PARENTING”... 69

Gambar 4.3 Rata-rata Skor Pelatihan Teknik “PARENTING” dan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga ... 73

Gambar 4.4 Rata-rata Skor Aspek Materi Pelatihan “PARENTING” dan Penerapan Teknik “PARENTING” Berdasarkan Tempat Pelaksanaan ... 79

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SURAT-SURAT DALAM PENELITIAN

1. Usulan Pengangkatan Pembimbing

2. SK Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi 3. Permohonan Izin Mengadakan Penelitian

4. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian di Lembaga “RuMah PARENTING”

LAMPIRAN 2 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

2. Pedoman Permohonan Pengisian Angket Kuisioner 3. Instrumen Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)

4. Instrumen Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam keluarga (Y)

5. Pedoman Wawancara Dengan Pengelola Lembaga “RuMah PARENTING”

6. Pedoman Wawancara Dengan Alumni Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING” 7. Pedoman Observasi Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)

8. Pedoman Observasi Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga (Y)

9. Jawaban wawancara Dengan Pengelola Lembaga “RuMah PARENTING”

10. Pedoman Wawancara Dengan Alumni Peserta Pelatihan Teknik “PARENTING

LAMPIRAN 3 DATA PESERTA PELATIHAN

1. Daftar Nama Responden

2. Rekapitulasi Hasil Skor Total Perhitungan Responden

LAMPIRAN 4 PENGOLAHAN DATA

1. Hasil Uji Validitas Variabel X 2. Hasil Uji Validitas Variabel Y

3. Hasil Uji Reabilitas Variabel X dan Variabel Y 4. Deskripsi Statistik Variabel X dan Y

(12)

xv Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI

1. Jadwal Pelaksanaan TUT (Taraining Untuk Terampil) “PARENTING” 3 2. Handout Materi Pelatihan teknik “PARENTING”

(13)

ABSTRACT

Rani Rahdiani (2014), Efectivity in Training Technique “PARENTING” in Grup

Miracles At Home (RuMAH PARENTING) Institute For Increasing Quality Parenting In The Family.

This research is based on a behaviour and characteristic in community for parenting they children.this parenting system is still use convensional technique from generation to generation that use violence for discipline them.If this habbit always continue it will bring a negative effect for they growth and developing mind in the future. In this case this research is based upon how efectivity in traning technique

“PARENTING” in Grup Miracles At Home Institut (RuMAH PARENTING)?. Goal

from this research is how to describe and get the picture from how to do traning

technique “PARENTING” for increasing quality parenting in the family before and

after training.

This method use description method and kuantitative approach. To collective data and information use multiple technique questioner, non structured interview and participation observation. Population from this research is parent that have

early childhood and following traning technique “PARENTING” activity or TUT (Training Untuk Terampil) “PARENTING” for 50 person. Sample is taken randomly.

Based on calculation from majority decreasing problem is said that description

variable technique “PARENTING” (X) is have a score 87,086% that mean the

corelation is strong,and for descriptive variable quality for early childhood in the family (Y) have a score 87,425% that mean correlation is strong too.

Based on this research training technique “PARENTING” and quality

parenting for early childhood in the family judging very good. Correlation from to

variable training technique “PARENTING” (X) and variable quality for early childhood in the family (Y) is positive and significant. This training technique

“PARENTING” impact to quality parenting for early childhood in the family for

about 98,20%, and than for the rest is 1,80% influence with another problem.

(14)

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

ABSTRAK

Rani Rahdiani (2014), Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” Di Lembaga

Grup Miracles At Home (RuMah Parentig) Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini Di Dalam Keluarga.

Penelitian ini berlatar belakang atas kebiasaan yang terdapat di masyarakat tentang pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak. Kebiasaan pengasuhan tersebut masih menggunakan teknik konvensional secara turun temurun yang diterapkan oleh orang tua menggunakan kekerasan dalam mendisiplinkan anak. Apabila kebiasaan tersebut dibiarkan akan berpengaruh negative terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak dimasa yang akan datang. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING” di Lembaga Grup Miracles At Home (RuMah Parenting) Dalam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pelatihan

teknik “PARENTING” dalam meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini di

dalam keluarga sebelum dan sesudah pelatihan.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara tidak berstruktur dan observasi berperanserta. Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki anak usia dini dan telah mengikuti kegiatan pelatihan teknik

“PARENTING” atau TUT (Training Untuk Terampil) “PARENTING” sebanyak 50

orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan sampel acak.

Berdasarkan perhitungan kecendurungan umum bahwa deskriptif variabel

pelatihan teknik “PARENTING” (X) memiliki skor kecenderungan 87, 086 % yang

berarti bahwa korelasinya kuat, sedangkan untuk deskriptif variabel kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga (Y) memiliki skor kecenderungan 87,425% yang berarti bahwa korelasinya sangat kuat.

Hasil Penelitian menentukan bahwa pelaksanaan pelatihan teknik “PARENTNG”

dan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga dinilai sangat baik.

Hubungan antara variabel pelatihan teknik “PARENTING” (X) dan kualitas

pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga (Y) bersifat positif dan signifikan,

pengaruh pelatihan teknik “PARENTING” terhadap kualitas pengasuhan anak usia

dini di dalam keluarga sebesar 98,20%, sedangkan sisanya yaitu 1,80% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Pelatihan, Teknik “PARENTING”, Kualitas Pengasuhan Anak Usia

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil, karena hanya terdiri darii dua orang atau lebih yang hidup bersama dalam satu rumah tangga. Dalam keluarga terdiri ayah, ibu dan anak yang memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda.

Sebagaimana dikemukakan oleh Zimmerman (dalam Elih, 2012:17) bahwa “fungsi utama keluarga adalah sebagai: (1) pemeliharaan fisik dan kesejahteraan keluarga, (2) menambah anggota keluarga baru, baik melalui kelahiran maupun adopsi, (3) sosialisasi anak-anak terhadap peran-peran orang dewasa, seperti sebagai orang tua, pekerja, anggota masyarakt dll, (4) pengendalian sosial anggota keluarga, (5) pemelihara moral keluarga dan motivasi untuk memastikan kinerja tugas baik di dalam keluarga maupun kelompok sosial lain, 6) produksi dan konsumsi peralatan dan pelayanan yang diperlukan untuk mendorong dan memelihara unit keluarga.”

“Fungsi keluarga adalah memberikan cinta kasih sayang dan dukungan emosional kepada anggota keluarganya. Pemberian kasih sayang yang kontinyu sangat dibutuhkan dalam perawatan anak untuk kesehatan, perkembangan, dan kelangsungan hidup si anak. Jika fungsi afektif tidak terpenuhi, maka akan mempengaruhi keeratan dalam keluarga”(Allender dan Sprandley, 2005; Friedman, 1998; dalam Silalahi dan Meinanrno, 2010:73).

Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik dengan mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak serta bertanggung jawab atas peranan utamanya dalam perawatan dan perlindungan anak sejak dalam kandungan hingga perjalanan usia anak memasuki rumah tangga sendiri. Membentuk kepribadian dan pengenalan anak kepada agama, pendidikan, kebudayaan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dimulai dari lingkungan keluarga.

(16)

2

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

untuk mendidik anaknya menjadi insan yang bertaqwa, beriman, dan berilmu. Orang tua harus memberikan keteladaan yang baik untuk anak, karena pada anak usia dini merupakan masa keemasan, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran jangka panjang yang membentuk dan menjadikan manusia yang berkembang, sehingga dapat menjadi manusia yang memiliki akhlak yang mulia, sehat, berilmu, kreatif dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dimasyarakat.

Pendidikan juga memberikan peranan penting dalam mendukung kualitas masa awal anak usia dini karena pendidikan anak usia dini mampu meletakan dasar-dasar pemberdayaan manusia agar memiliki kesadaran akan potensi diri dan membentuk insan yang berbangsa dan bernegara yang berkualitas.

Penyelenggaraan pendidikan keorang tuaan (parenting education) merupakan solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan sejak usia dini. Pendidikan keorang tuaan (parenting education) memberikan pemahaman orang tua akan bagaimana cara pengasuhan yang baik agar tumbuh kembang anak usia dini dapat berkembang secara optimal.

(17)

3

anak terjaminsehingga pertumbuhan anak mencapai optimal. Kedua, kebutuhan psikologis berupa kasih sayang, perhatian, penghargaan, peluang dan aktualisasi diri untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian pada anak sejak usia dini. Ketiga pengembangan emosi, motivasi dan kreativitas, inteligensia dan spriritual untuk mewujudkan seorang anak yang cerdas dan berhati nurani.

Orang tua harus mendidik dan menerapkan prinsip-prinsip kebaikan sejak dini dan menanamkan cinta dan kasih sayang di dalam keluarganya. Namun, kenyataan dilapangan, masih banyak kasus-kasus yang memprihatinkan khususnya yang terjadi pada anak seperti tindak kekerasan yang dilakukan baik di masyarakat, sekolah bahkan dikeluarganya sendiri. Kekerasan yang terjadi bukan hanya sekedar perkataan dan fisik saja, akan tetapi kekerasan juga terjadi pada psikis anak. Bahkan lebih mirisnya lagi kekerasan ini banyak dilakukan oleh orang tuanya sendiri, tidak jarang orang tua membunuh anak kandungnya sendiri.

Menurut salah satu artikel okezone.com KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) menerima sebanyak 622 laporan kasus kekerasan terhadap anak sejak januari hingga april 2014. Sebanyak 94 kasus kekerasan fisik, kekerasan psikis sebanyak 12 kasus dan kekerasan seksual sebanyak 459 kasus. Ironisnya kasus kekerasan yang terjadi dilakukan di dalam keluarga. (http://news.okezone.com/read/2014/06/16/337/2014-ada-622-kasus-kekerasan-anak: 16/08/2014: 14.00 WIB).

(18)

4

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

Sejalan dengan perkembangan anak, maka peran orang tua akan berubah. Pada masa bayi orang tua lebih merupakan perawat (caregiver), pada masa balita sebagai pelindung (protector), di usia pra sekolah sebagai pengasuh (nurtuner), pada usia sekolah dasar sebagai pendorong (encourage). Perubahan peran ini perlu terjadi agar dengan pola asuh yang tepat anak akan mendapat stimulasi tumbuh kembang yang baik (Buletin PADU Vol 4 No 1, Mengintegrasikan Pendidikan Anak Usia Dini, Azhari, 2005:34).

Pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak adalah sesuatu yang sangat penting. Sebab, pendidikan yang utama adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan pada masa awal akan berpengaruh di kemudian hari. Apabila orang tua mendidik dan mengasuh menggunakan kekerasan pada masa kecilnya maka dapat dipastikan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang keras dan penuh dendam. Berbeda dengan anak yang didik dengan penuh cinta dan kasih sayang dari orang tuanya maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang santun dan berakhlak baik. Maka dari itu sangat penting bagi setiap orang tua untuk menjadi panutan dengan memahami dan mengkaji bagaimana cara mengasuh anak dengan baik yang sesuai dengan tahapan perkembangannya.

“Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuhkembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Pola asuh pun menjadi awal mula perkembangan pribadi dan jiwa seorang anak. Pola asuh adalah tata sikap dan perilaku orang tua dalam membina kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangannya; memberikan perlindungan anak secara menyeluruh baik fisik, sosial, maupun spriltual untuk menghasilkan anak yang berkepribadian” (Achir, 1989, dalam Silalahi dan Meinarno, 2010:73).

(19)

5

keputusan tentang sosialisasi anak, mencakup sesuatu yang harus dilakukan oleh orang tua atau pengasuh agar anak mampu bertanggungjawab dan memberikan konstribusi sebagai anggota masyarakat.

Seorang anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila diberikan stimulus dan interaksi yang baik dengan lingkungannya. Sehingga dibutuhkan interaksi yang berkesinambungan antara orang tua dan anak. Anak akan mengembangkan pergaulan sosialnya secara sehat, jika dalam diri mereka ada perasaan berharga, berkemampuan, dan pantas untuk dicintai. Setiap anak membutuhkan perhatian, sapaan, penghargaan positif, dan cinta tanpa syarat sehigga anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang ada dalam dirinya dengan baik. Untuk itu diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yakni Asih (kasih), Asah (memahirkan), dan Asuh (bimbingan). Dengan menerapkan prinsip 3A tersebut anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam situasi yang dirasakan nyaman dan damai. (Seri bacaan Orang tua Edisi 21, Membangun Karekter Usia Dini, Dirjen PAUDNI, 2011:16)

Masing-masing orang tua memiliki cara pengasuhan yang berbeda, dengan orang tua memahami konsep pengasuhan yang benar, maka orang tua akan membantu meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak secara optimal. Dengan kata lain, pengasuhan yang diterapkan dengan bijaksana akan membawa kebaikan untuk anaknya.

Saat ini banyak lembaga yang bergerak dibidang parenting, mereka menawarkan berbagai program-program sebagai solusi dalam menangani permasalahan orang tua dalam pengasuhan anak. Terutama lembaga yang menerbitkan buku tentang parenting bahkan banyak menyelenggarakan pelatihan dan seminar tentang parenting. Salah satu lembaga yang menawarkan jasa program tersebut salah satunya adalah lembaga “RuMAH PARENTING” yang mengenalkan teknik pengasuhan andalannya yaitu teknik “PARENTING”.

(20)

6

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

memperkenalkan teknik “PARENTING” dalam pengasuhan anak. “PARENTING” merupakan singkatan dari langkah-langkah dasar yang perlu diterapkan dalam pengasuhan untuk membentuk perilaku anak sebagai berikut:

Langkah 1 : P = Pengasuhan anak yang benar Langkah 2 : A = Anak adalah anugerah

Langkah 3 : R = Redam amarah

Langkah 4 : E = Empati mendengarkan

Langkah 5 : N = Notifikasi pembicaraan dan tindakan Langkah 6 : T = Tanamkan energi positif

Langkah 7 : I = Istiqomah

Langkah 8 : NG = me-NGadakan time out

Teknik “PARENTING” tersebut berhasil diciptakan oleh dr. Zulaehah Hidayati dalam menguraikan metode pengasuhan “PARENTING” secara singkat dan mendetail dan sederhana sehingga mudah dipahami dan diterapkan oleh para orang tua.

Teknik “PARENTING” berfungsi untuk mengubah perilaku anak yang umum terjadi pada usianya, namun masih menjadi keluhan banyak orang tua karena merasa kesulitan dan bingung dalam menangani sehingga orang tua tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada kekerasan pada anak. Perilaku tersebut (Hidayati, 2010:70) diantaranya adalah cara mengatasi anak pendiam, mengatasi anak yang suka memukul, mengatasi anak yang suka bertengkar, mengatasi kebiasaan anak yang genar jajan, meningkatkan selera makan anak, membiasakan anak membereskan mainannya dan menjaga kebersihan rumah, mengatasi anak yang suka berebut barang, membiasakan anak berani tidur sendiri, mengatasi anak yang malas mandi, menjadikan anak rajin belajar, mengatasi anak yang sering terlambat berangkat sekolah, menjadikan anak rajin beribadah, dan lain sebagainya.

(21)

7

perubahan sikap seorang individu. Pengertian pelatihan tersebut menjadi gambaran tentang pelatihan teknik “PARENTING”, dimana pelatihan ini merupakan kegiatan yang diprogramkan untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua dengan harapan terjadi perubahan dalam pengasuhan terhadap anak.

Pelatihan teknik “PARENTING” tersebut, membantu memudahkan orangtua dalam membentuk perilaku anak. Dengan menyederhanakan delapan langkah pengasuhan terhadap anak, membuat orang tua dapat dengan mudah dan memahami cara pengasuhan yang baik. Penerapan teknik “PARENTING” tersebut mendapat apresiasi dan testimoni dari orang tua yang menerapkannya, berikut kutipan testimoni dari orang tua:

Menurut bapak Yuda (Solo) “Setelah mengikuti Seminar „Miracles At Home‟, Materi dari Mbak Zule mengenai (Teknik “PARENTING”) sangat membantu saya untuk memahami teori pengasuhan yang selama ini kami yakini, tetapi masih begitu sulit untuk diterapkan. Hasilnya amazing, biasanya anak sulung saya agak takut dengan saya, tetapi dalam hari berikutnya (minggu setelah Parenting mengungkapkan bahwa “Alhamdullilah saya sudah menerapkan buku Anak Saya Tidak Nakal, Kok pada 27 murid saya di kelas prasekolah dan Alhamdulillah berhasil, terima kasih”.

Melihat dari banyaknya testimoni dari orang tua mengenai keberhasilan dalam menerapkan teknik “PARENTING” tersebut, memunculkan keinginan penulis untuk meneliti lebih lanjut.

(22)

8

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

Pada keluarga yang mengikuti program pelatihan teknik “PARENTING” ini, terlihat ada beberapa cara pengasuhan yang berbeda dengan keluarga yang tidak mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”. Pada keluarga yang mengikuti kegiatan pelatihan teknik “PARENTING” terlihat orang tuanya tidak pernah kasar dan melakukan kekerasan kepada anaknya, berbeda dengan orang tua yang tidak mengikitu pelatihan teknik “PARENTING” ini, orang tua masih bersikap keras dan kasar bahkan memukul apabila anaknya berbuat sesuatu. Pada keluarga yang mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”, anak-anaknya tumbuh dengan optimal dimana anak anak diberikan kebebasan dalam berpendapat, menyalurkan ide-ide kreatif dan hebat karena orang tuanya tidak membatasi kreativitasnya. Sehingga terciptalah keluarga yang menggapai miracles at home. Hal tersebut terdapat dari banyaknya testimoni dari orang tua yang mempelajari dan menerapkannya di dalam keluarga.

Menurut penulis hal tersebut menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dikaji. Keluarga yang aktif mengikuti pelatihan teknik “PARENTING” terjadi perubahan yang signifikan, perubahan tersebut diantaranya adalah orang tua lebih mudah mengontrol sikap dan emosinya walaupun sedang kesal terhadap anak, sehingga orang tua tidak menggunakan kekerasan dalam mendisiplinkan anak. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui bagaimana pelatihan teknik PARENTING ini dapat meningkatkan kualitas pengasuhan di dalam keluarga. Sehingga penulis mengangkat judul penelitian “Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING” di Lembaga Grup

Miracles At Home (RuMah Parenting) Dalam Meningkatkan Kualitas

Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan masalah pokok yang berhasil diidentifikasi berdasarkan temuan di lapangan adalah sebagai berikut:

(23)

9

2. Motivasi dan partisipasi orang tua dalam megikuti kegiatan pelatihan teknik “PARENTING” yang diselenggarakan oleh lembaga RuMah Parenting cukup tinggi. Hal tersebut terbukti dengan jumlah kehadiran orang tua pada setiap pertemuannya selalu bertambah.

3. Terjadi perubahan sikap orang tua yang sering mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”. Contohnya orang tua lebih sabar ketika anak berbuat salah, mereka tidak memarahi atau memukul anaknya tetapi mereka memberikan penjelasan dan pengertian yang baik mengenai kesalahan yang dilakukan agar dilain waktu tidak mengulanginya kembali.

4. Orang tua yang mengikuti pelatihan “PARENTING” anaknya terlihat bahagia dan ceria, anak tidak pernah kasar dan cenderung lebih peka terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Hal tersebut berdasarkan banyaknya testimoni yang disampaikan orang tua yang menerapkan teknik “PARENTING” tersebut.

5. Teknik “PARENTING” lebih mudah dipahami oleh orang tua karena isi dan penjelasannya mendetail dan sederhana, sehingga menjadi inspirasi bayak orang tua dalam mewujudkan miracles at home.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identidikasi masalah di atas, penulis merumuskan permasalah sebagai berikut: “ Bagaimana Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING” di Lembaga Grup Miracles At Home (RuMah Parenting) Dalam Meningkatkan

Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga?”.

Rumusan masalah tersebut, penulis jabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas pelatihan teknik “PARENTING” di Lembaga “RuMAH PARENTING” yang dipersepsikan oleh orang tua?

(24)

10

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

D. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran tentang efektivitas pelatihan teknik “PARENTING” di Lembaga “RuMAH PARENTING” yang dipersepsikan oleh orang tua.

2. Memperoleh gambaran tentang kualitas pengsuhan anak usia dini pada keluarga yang telah mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”.

E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini baik secara teoritis dan praktis khusunya untuk peneliti adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu model pengasuhan pada anak usia dini dengan hasil perilaku yang sesuai dengan perkembangan anak pada usianya. Serta dapat memperoleh gambaran pelaksanaan pelatihan teknik “PARENTING” dalam memberikan gambaran mengenai pengasuhan kepada anak.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengembangan teknik pengasuhan pada anak usia dini.

b. Bagi Lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan kepada lembaga “RuMAH PARENTING” mengenai penerapan teknik “PARENTING”.

c. Bagi Keluarga

Diaharapkan penelitian ini memberikan masukan kepada orang tua dalam menerapkan teknik pengsuhan yang baik dengan mencegah tindak kekerasan pada anak usia dini.

d. Bagi Dunia Pendidikan Pada Umumnya

(25)

11

inspirasi untuk memperdalam permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan keluarga dan pengasuhan anak dalam keluarga.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran garis besar dan menjelaskan isi skripsi yang merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2013:11-37) sehingga dapat menggambarkan hubungan antara satu bab dengan bab yang lainnya.

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat/ signifikansi penilitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Bab ini akan menyajikan teori yang relevan dengan judul dan permasalahan. Kerangka pemikiran untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubunga teoritis antar variabel. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan peneliti.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini akan membahas penjabaran mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat data yang diperoleh dari lapangan dan hasil penelitian disertai analisis.

BAB V : Simpulan dan Saran

(26)

41

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi , Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Lembaga “RuMAH PARENTING” yang

berlokasi di Jl. Cikadut, Kp. Mande No.33 RT 03 RW 05, Kelurahan Pamulang, Kecamatan Mandalajati, Bandung (Kode Pos : 40194). Penelitian ini ditunjukan untuk orang tua yang memiliki anak usia dini dan telah mengikuti kegiatan

pelatihan teknik “PARENTING”. Penelitian ini dimulai dari tanggal 24 Mei sampai

dengan 2 Oktober 2014.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menajdi anggota dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Populasi digunakan sebagai subjek apabila penelitian ingin mengetahui karakteristik dari seluruh subjek yang menjadi anggota unit diteliti.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013:61) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Mengacu pada pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah peserta pelatihan teknik “PARENTING” "dengan jumlah peserta

sebanyak 50 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Pelatihan

No Kegiatan Pelatihan Jumlah Peserta

1 Pelatihan Teknik “PARENTING” di TK Tunas Unggul

13 orang

(27)

42

ITB

3 TUT (Training Untuk Terampil)

“PARENTING” 1

5 orang

4 TUT (Training Untuk Trampil)

“PARENTING” 3

12 orang

Jumlah 50 orang

Sumber : Data “RuMAH PARENTING”

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti. Menurut Soenarto ( dalam Purwanto, 2010:242) medefisinikan sampel sebagai suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Proses pengembalian dan sistem sampel ini dapat terjadi jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian tersebut dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi. Sugiyono (2013:62) mengemukakan, bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi. Pada prinsipnya tidak ada peraturan yang baku berapa persen sampel harus diambil dari suatu populasi.

Menurut Sugiyono (2009:99), jika populasi penelitian sebanyak 50, maka sampel yang digunakan sebanyak 44 orang. Sampel tersebut diambil dengan tingkat kepercayaan 95% atau dengan tingkat kesalahan 5 %.

Adapun sampel dalam penelitian untuk memperoleh data tentang efektivitas

pelatihan teknik “PARENTING” dalam meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga sebanyak 44 dengan pengambilan sampel sacara acak

dari orang tua yang pernah mengikuti pelatihan teknik “PARENTING”.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini mengkaji hubungan dua variabel yaitu pelatihan teknik

(28)

43

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

a. Variabel Bebas

X = Pelatihan Teknik “PARENTING”

b. Variabel Terikat

Y = Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

Seperti yang dikemukakan di atas, variabel yang diteliti adalah Pelatihan teknik

“PARENTING” (X) yang terdiri dari indikatornya : tujuan, pelaksanaan, materi,

media dan metode yang digunakan dalam pelatihan. Sedangkan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga (Y) indikatornya terdiri dari: emosi, kontrol dan

penerapan teknik “PARENTING”.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap dan mengkaji antara pelatihan

teknik “PARENTING” dengan meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini di

dalam keluarga. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penulis menggunakan metode penelitian yang sesuai untuk memudahkan pengumpulan data sesuai dengan ketentuan dalam melakukan kegiatan penelitian. Berdasarkan hal tersebut, menurut Purwanto (2010:164) mendefisinisikan metode merupakan usaha untuk mencapai kebenaran ilmu dilakukan menggunakan metode tertentu hingga samapi pada pemecahan maslah.

Berkaitan dengan uraian di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala yang terjadi pada

sekarang. Menurut Sugiyono (2013:29) mendefinisikan bahwa “statistik deskriptif

adalah statistik yang berfungsi untuk mendefinisikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (1998:139) menjelaskan bahwa

(29)

44

“pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti kata itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komparatif; atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk kuantitatif, angket, test, interview, dan lain-lain; atau megadakan klasifikasi, ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (“normatif”), menetapkan

hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur yang lain”.

Dari penjelasan tersebut, maka metode deskriptif dianggap sebagai metode yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini. Karena masalah dalam penelitian ini terjadi pada masa sekarang dan pelaksanaannya tidak terbatas pada pengumpulan data dan penyusunan data, akan tetapi lebih jauh dianalisis data yang sudah terkumpul. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Winarno Surakhmad (1998:140) menjelaskan ciri-ciri metode deskriptif yaitu sebagai berikut: (1) memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang actual; (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis ( karena itu metode ini serig pula disebut metode analitik).

Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dikarenakan mengakaji pada masalah yang sedang berlangsung, dengan cara mengumpulkan , menyusun, menafsirkan data hingga pada tahap menganalisa data dan menginterpretasikannya.

Adapun penelitian ini menggunakan tipe pengujian analisis korelasional yang bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel Pelatihan Teknik

“PARENTING” (X) dengan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di dalam

Keluarga (Y). Hal tersebut dipertegas oleh Suharisimi Arikunto (2009:247) yang

mengemukakan bahwa “penelitian korelasional merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

variabel”. Dengan teknik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi lain.

(30)

45

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

inferensial yaitu dalam bentuk analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengungkapkan hubungan fungsional antara variabel-variabel penelitian, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengukur derajat keeratan atau hubungan variabel penelitian. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Variabel. Aspek Dan Indikator

No Variabel Aspek Indikator

1 Pesepsi orangtua

2) Kesesuaian materi dengan kebutuhan

3) Kemudahan materi dipahami orang tua

4) Kepraktisan materi yang disampaikan oleh tutor

2) Kesesuaian metode dengan materi yang disampaikan 3) Interaksi fasilitator dengan

(31)

46

4) Fokus terhadap keinginan dan kebutuhan anak

b.Kontrol 1) Menuntut anak

2) Melarang tingkah laku anak 3) Permesif

(32)

47

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

4) Empati mendengarkan 5) Notifikasi pembicaraan 6) Tanamkan nilai positif 7) Istiqomah (Konsisten) 8) Mengadakan timeout

D. Definisi Operasional

Untuk penjelasan dan menghindari timbulnya bermacam-macam pengertian atau penafsiran terhadap judul penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan batasan istilah yang digunakan dalam judul ini adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas Pelatihan Teknik “PARENTING”

Efektivitas pelatihan teknik “PARENTING” adalah persepsi yang diperoleh dari

jawaban responden dalam kompoen pelaksanaan pelatihan yaitu: tujuan, materi pelatihan, pendekatan, metode dan teknik pelatihan, media, pendanaan, evaluasi dan hasil pelatihan.

2. Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga

Kualitas pengasuhan anak usia dini adalah tingkat baik atau buruknya pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua diukur dengan emosi, kontrol dan

penerapan teknik “PARENTING”.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengukur variabel di dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2009:156) mengungkapkan bahwa kualitas intrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrument pneleitian dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel Arikunto (dalam Tanire Tukiran dan Musdalifah Hidayati, 2012:41). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuesioner

atau angket untuk mengukur pelatihan teknik “PARENTING” dan kualitas

(33)

48

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2009:162).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, dikarenakan skla likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomene sosial yang ditetapkan secara spesifik adalah variabel penelitian yaitu pelatihan teknik

“PARENTING” dan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga. Untuk

keperluan analisis kuantitatif, skor setiap jawaban pertanyaan pada kuesioner (angket) sebagai berikut:

a. Selalu (SL), diberi skor 4 b. Sering (SR), diberi skor 3

c. Kadang-kadang (KK), diberi skor 2 d. Tidak Pernah (TP), diberi skor 1

Adapun uji coba instrument dilakukan terhadap 30 orang responden yang

merupakan peserta seminar teknik “PARENTING” di Salman ITB.

F. Prose Pengembangan Instrumen

1. Pengujian Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2013:121) menyatakan bahwa “Valid

berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”. Validitas merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu

yang diperlukan.

Langkah-langkah yang digunakan untuk mengolah data kuesioner yang terkumpul adalah sebagai berikut:

a. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut dioleh lebih lanjut.

b. Menghitung bobot nilai

(34)

49

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

Uji validitas ini dilakukan pada peserta seminar Parenting With Love. Ditunjukan kepada orang tua yang telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar

teknik “PARENTING” sebanyak 30 orang, merupakan orang tua yang memiliki

anak usia dini. Uji validitas ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2014, dilakukan dengan cara menyebar angket yang telah disediakan kepada responden, dengan batas waktu pengsisian selama 25 menit.

Adapun uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yang dikemukan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2013:228)

sebagai berikut:

Keterangan :

r = Koefisien Validitas Item Yang Dicari x = Skor Yang Diperoleh Subjek Seluruh Item y = Skor Total

∑ = Jumlah Skor Distribusi X

∑ = Jumlah Skor Distribusi Y

∑ = Jumlah Kuadrat Dalam Skor Distribusi X

∑ = Jumlah Kuadrat Dalam Skor Distribusi Y n = Banyaknya Responden

keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kriteria sebagai berikut:

a. jika r hitung > r tabel maka instrument valid b. jika r hitung < r tabel maka instrument tidak valid

Adapun hasil perhitungan validitas yang dilakukan menggunakan program SPSS 21 for windows dapat dilihat dari tabel berikut:

= � ∑ − ∑ ∑

(35)

50

Tabel 3.3

Variabel Pelatihan Teknik “PARENTING” (X)

No r hitung r hitung > r tabel (0,374) No r hitung r hitung >r tabel (0,374)

1 0.496 Valid 17 0.383 Valid

2 0.616 Valid 18 0.771 Valid

3 0.580 Valid 19 0.801 Valid

4 0.432 Valid 20 0.416 Valid

5 0.684 Valid 21 0.269 Tidak Valid

6 0.379 Valid 22 0.837 Valid

7 0.517 Valid 23 0.793 Valid

8 0.508 Valid 24 0.886 Valid

9 0.939 Valid 25 0.939 Valid

10 0.879 Valid 26 0.281 Tidak Valid

11 0.778 Valid 27 0.650 Valid

12 0.572 Valid 28 0.178 Tidak Valid

13 0.572 Valid 29 0.879 Valid

14 0.791 Valid 30 0.782 Valid

15 0.815 Valid 31 0.800 Valid

16 0.884 Valid 32 0.789 Valid

Sumber : Data diolah,2014

Tabel 3.4

Variabel Kualitas Pengsusahan Anak Usia Dini di dalam Keluarga (Y)

No r hitung r hitung > r tabel (0,374) No r hitung r hitung >r tabel (0,374)

1 0.404 Valid 17 0.377 Valid

2 0.473 Valid 18 0.717 Valid

3 0.452 Valid 19 0.845 Valid

4 0.872 Valid 20 0.411 Valid

(36)

51

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

6 0.872 Valid 22 0.749 Valid

7 0.948 Valid 23 0.821 Valid

8 0.383 Valid 24 0.832 Valid

9 0.880 Valid 25 0.894 Valid

10 0.488 Valid 26 0.164 Tidak Valid

11 0.772 Valid 27 0.684 Valid

12 0.779 Valid 28 0.045 Tidak Valid

13 0.507 Valid 29 0.894 Valid

14 0.870 Valid 30 0.948 Valid

15 0.808 Valid 31 0.646 Valid

16 0.842 Valid 32 0.738 Valid

Sumber : Data diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa validitas instrumen

dilakukan untuk mengukur variabel penelitian yaitu pelatihan teknik “PARENTING”

dan kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga, terhadap 30 responden untuk 64 item dari instrumen penelitian, diperoleh 59 item dinyatakan valid dan 5 item dinyatakan tidak valid. Item dinyatakan valid jika rhitung > r tabel . Diketahui nilai r tabel dengan tingkat kesalahan 5%, dk = 30-2 =28, diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374. Maka hasil perhitungan dari 64 item dinyatakan vaid sebanyak 59 item dan 5 item dinyatakan tidak valid. 59 item tersebut dapat mewakili setiap indikator variabel penelitian.

2. Pengujian Reliabilitas

(37)

52

Sugiyono, (2013:365) Keterangan :

K = Mean kuadrat antara subjek

∑ = Mean kuadrat kesalah = varians total

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisian internal seluruh item rhitung > r tabel dengan tingkat signifikansi 5%, maka item pertanyaan dikatakan reliable.

b. Jika koefisian internal seluruh item rhitung > r tabel dengan tingkat signifikansi 5%, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable.

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS 21 for windows, hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Uji Reliabilitas Variabel X

(Pelatihan Teknik “PARENTING”)

Sumber: SPSS 21

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas Variabel Y

(Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini di Dalam Keluarga)

Re liability Statistics Re liability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.948 32

(38)

53

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

Cronbach's Alpha N of Items

.942 32

Sumber : SPSS 21

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas variabel pelatihan teknik

“PARENTING” (X) diperoleh rhitung = 0,948, sedangkan variabel kualitas pengasuhan anak usia dini di dalam keluarga (Y) diperoleh rhitung = 0,942, dengan tingkat kepercayaan 95%. Diketahui nilai r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05, yaitu sebesar 0,374 maka ketentuan instrumen dianggap reliabel apabila harga rhitung > r tabel . Dengan hasil perhitungan variabel x dan y diperoleh rhitung > r tabel , maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau konsisten.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

a. Penyusunan Angket

Setelah pengujian kisi-kisi selesai, maka selanjutnya akan dibuat menjadi item-item pernyataan. Item pernyataan merupakan penjabaran dari indikator-indikator. Penyusunan angket tersebut adalah:

1) Kisi-kisi sebagai pedoman dalam menyusun item pertanyaan 2) Membuat daftar pernyataan yang singkat, jelas dan sederhana 3) Membuat alternatif jawaban

4) Membuat petunjuk pengisian angket 5) Membuat surat pengantar angket

Jumlah pernyataan seluruhnya sebanyak 59 item, semuanya diambil dari indikator yang telah dituangkan dalam kisi-kisi instrumen.

b. Perbanyak Angket

Angket yang telah dibuat dan disetujui oleh pembimbing kemudian diperbanyak oleh penulis sesuai dengan kebutuhan dan banyaknya sejumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

(39)

54

Setelah angket diperbanyak, maka angket disebarkan pada responden yang telah ditentukan pada sampel. Responden penelitian ini adalah peserta pelatihan teknik

“PARENTING” sebanyak 44 orang. Angket tersebut dibagikan kepada responden

dengan mendatangi langsung dan melalui email. Penyebaran angket dimulai sejak tanggal 24 September sampai dengan tanggal 2 Oktober 2014. Angket dibagikan kepada responden secara acak dengan terlebih dahulu menghubungi responden atas kesediaannya dalam mengisi angket secara langsung atau melalui email, apabila responden bersedia mengisi langsung maka peneliti mendatangi langsung responden untuk mengisi angket dengan batas waktu 25 menit. Sedangkan responden yang tidak bersedia mengisi langsung maka responden mengisi form angket yang disediakan peneliti dan dikirim melalui email atau facebook.

d. Pengambilan Angket

Langkah terakhir adalah mengumpulakan atau mengambil kembali angket dari responden yang mengisikan langsung sedangkan yang mengisi melalui email dikirimkan melalui facebook atau email, kemudian menghitung jumlah angket yang telah terkumpul untuk mencocokannya dengan jumlah angket ketika disebarkan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2009:160),

wawancara dilakukan dengan pengelola “RuMAH PARENTING” dan alumni

peserta pelatihan. Sedangkan alat yang digunakan dalam wawancara adalah berpedoman pada angket.

3. Observasi Berperanserta

(40)

55

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

suka dan duka dalam kegiatan. Pedoman observasi yang digunakan adalah berupa daftar chek list mengenai pelaksanaan pelatihan teknik “PARENTING” dan

penerapan teknik “PARENTING” yang dilakukan oleh alumni peserta pelatihan

didalam keluarganya.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data dari objek yang diteliti yaitu tentang aktivitas belajar mengajar peserta pelatihan teknik

“PARENTING”, studi dokumentasi berupa foto kegiatan saat pelatihan berlangsung

dan dokumen terkait dengan pelatihan teknik “PARENTING”.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Kegiatan yang penting dalam suatu penelitian adalah mengolah data. Mengolah data ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti berdasarkan pada data yang terkumpul. Langkah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden

b. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden untuk setiap item

c. Tabulasi data, yaitu menstabulasi data sesuai dengan jawaban responden sesuai dengan item yang diisi.

d. Menghitung ukuran-ukuran statistik berdsarkan variabel penelitian seperti uji normalitas, analisis regresi linier, analisis korelasi sederhana, uji signifikansi dan uji koefisien diterminasi.

e. Analisis data, yaitu menganalisis data yang telah dikelompokkan berdasarkan variabel penelitian sesuai dengan masalah yang akan dibahas dan hipotesis yang diajukan, sehingga mengarah pada pengambilan kesimpulan.

f. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan dianalisis. g. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis yang akan diajukan dan

(41)

56

h. Penafsiran hasil analisis dan disajikan kemudian dikaitkan dengan hipotesis, yaitu menafsirkan data yang telah diolah, dianalisis dan disajikan keudian dikaitkan dengan hipotesis yang disajikan.

i. Penyimpulan dan pembahasan, yaitu menyimpulkan hasil penelitian kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori serta pengalaman empirik.

2. Teknik Aalisis Data

a. Deskripsi Data

Perhitungan statistik yang digunakan dalam mengolah dan mendeskripsikan data adalah statistik deskriptif. Adapun langkah-langkah pengolahan data berdsarkan rumus-rumus pengujian adalah sebagai berikut:

1) Menentukan deskripsi data meliputi mean, median dan modus

2) Perhitungan kecenderungan umum skor dari responden setiap variabel dimaksudkan untuk mengetahui kecenderungan secara umum jawaban responden terhadap setiap variabel penelitian. Perhitungan kecenderungan umum dapat dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut:

Keterangan :

KU = Kecenderungan umum

̅ = Skor rata-rata tiap variabel xd = Skro ideal

3) Menentukan ukuran dispersi yang diperlukan yaitu banyak data (n), data terbesar (Xmaks), data terkecil (Xmin), rentang (R), panjang kelas (P) dan banyak kelas (K).

4) Membuat tabel distribusi frekuensi

b. Uji Persyaratan Analisis

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik.

(42)

57

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

Uji normalitas dalam penelitian ini yaitu dengan uji sampel Kolmogorov Smirnov menggunakan bantuan software SPSS 21. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji lain untuk menggantikan uji Chi Kuadrat untuk dua sampel independen.

c. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap seperti dibawah ini:

1) Analisis Regresi Linear Sederhana

Tujuan dari teknik analisis regresi adalah untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai yang terjadi pada variabel X dan variabel Y dimanipulasi (dinaikan atau diturunkan nilainya). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana.

Menurut Sugiyono (2013:261), menjelaskan bahwa regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen. Persamaan regresi linear sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = angka arah koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka garis turun.

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dihitung dengan rumus sebagi berikut:

= +

= ∑ � ∑ � − ∑ � − ∑ � �

�∑ − ∑ �

=�∑ � �− ∑ � ∑ �

(43)

58

Proses analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini menggunakan uji dependensi variabel X dan Y melalui uji anova dalam regresi. Uji anova dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya konstribusi secara bersama-sama yaitu variabel X dan variabel Y. Menurut Riduwan (2004:165) mendeskripsikan uji anova adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan data sampel yang memiliki dua aspek atau lebih dan dianggap dapat mewakili populasi. Untuk menentukan hasil uji anova, menggunakan rumus :

KR =

Sumber : Riduwan (2004:165) Keterangan :

KR = Nilai Uji F JK = Jumlah Kuadrat dk = derajat kebebasan Prosedur uji anova:

a) Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif H0: Tidak terdapat relasi antara X dan Y

H1: Terdapat relasi antara X dan Y

b) Pemilihan Tingkat Kepentingan (Level of Significance), biasanya digunakan tingkat kepentingan 0.01 atau 0.05

c) Penentuan distribusi Pengujian yang Diinginkan:

Dalam uji anova ini yang digunakan adalah distribusi F. nilai-nilai dari distribusi F telah disajikan dalam bentuk tabel, yang dapat ditentukan dengan mengetahui tiga hal sebagai berikut:

1) Tingkat kepetingan

2) Derajat kebebasan/degree of freedom (dfnum) yang digunakan sebagai pembilang dalam rasio uji adalah dfnum = m

(44)

59

Rani Rahdiani, 2014

Efektivitas Pelatihan Teknik “Parenting” di Lembaga Grup Miracles At Home (Rumah Parenting) D alam Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia D ini di D alam Keluarga

4) Derajat kebebasan/degree of freedom (dfden) untuk sampel yang digunakan sebagai penyebut dalam rasio adalah dfden=(n – m - 1)

5) Dimana : n = jumlah observasi (data pasangan)

Proses perhitungan analisis regresi linier sederhana tersebut menggunakan bantuan program SPSS 21.

2) Analisis Korelasi

Hasil dari perubahan data ordinal menjadi data interval maka selanjutnya adalah menghitung dengan menggunakan analisis Korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono (2013:228) menyatakan bahwa “teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel

lebih tersebut adalah sama”. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

Kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling kecil -1 dan paling besar 1, artinya sebagai berikut:

a) Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

b) Jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif ( mendekati -1, hubungan sama kuat dan negatif)

c) Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Penelitian koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient Of Correlation), yaitu:

Keterangan :

= Korelasi antara variabel x dan y

Berdasarkan koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel dibawah ini:

= � ∑ − ∑ ∑

Gambar

Gambar 2.1 Tipe Pola Asuh .............................................................................
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Variabel. Aspek Dan Indikator
Tabel 3.4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Sistem Informasi Kepegawaian pengelolaan data pegawai baik itu data pribadi, history pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan jabatan, pangkat dan golongan, dan pensiun

Penanggung jawab program diare di puskesmas pulo brayan sebanyak 2 (dua) orang dan satu orang yang bertanggung jawab di bagian surveilens.serta target

Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Terhadap Pemahaman Level Mikroskopik… 68 Tabel 4.6 Peningkatan Pemahaman Level Mikroskopik Tiap Konsep … 69. Tabel 4.7 Kriteria

Jadi para pemilik toko buku bisa segera membuat aplikasi penjualan dengan joomla untuk memfasilitasi para konsumennya yang mempunyai keterbatasan jarak dan waktu untuk dapat

Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran

komputer level mikroskopik pada pokok bahasan kelarutan dan hasil

Setelah di add file maka akan muncul kotak dialog data dan pilih data PDF yang akan do dokumenkan... Setelah itu tekan open , lalu data akan masuk dan

Dengan Kejadian Diare di Desa Pardede Onan Kecamatan BaligeSkripsi.Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Sumatera