BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil
4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten yang terletak di Jalan Syekh Nawawi Albantani, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten. RSUD Profinsi Banten diresmikan pada tanggal 4 Oktober 2013. Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit ini antara lain UGD 24 jam, ICCU, HCU, Poli penyakit dalam, Poli bedah, Poli saraf, Poli bedah saraf, Unit rahabilitasi medik, Laboratorium 24 jam, Insatalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Ruang rawat inap.
Dalam studi kasus ini, peneliti menggunakan ruang IGD sebagai tempat penelitian. Ruang IGD adalah Instalasi 24 jam yang melayani pasien gawat darurat.
4.1.2. Pengkajian
1. Identitas Pasien Pasien 1
Nama : An.F
Umur : 5 thn
Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : Belum Sekolah Nama Ayah/Ibu : Tn.S/Ny.T Pekerjaan Ayah : Karyawan swasta Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cigemuk 002/003 Ds. Curug Kec.
Curug. Kota Serang - Banten
No RM : 11.33.90
Tanggal & Jam Masuk : 20 Maret 2022 jam 08:00 WIB Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2022
Pasien 2
Nama : Tn.S
Umur : 59 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Kp. Munding Jalu 001/002, Cigoong, Kec.
Walantaka. Kota Serang - Banten
No. RM : 46.13.65
Tanggal & Jam Masuk : 07 April 2022 jam 09:20 WIB Tanggal Pengkajian : 07 April 2022
2. Pengkajian Primer Pasien 1
PENGKAJIAN HASIL PENGKAJIAN
AIRWAY Pernafasan : Spontan Upaya bernafas : Ada
Benda asing di jalan nafas: Tidak ada Bunyi nafas : Bronchial
Hembusan nafas : Ada
BREATHING Jenis Pernafasan : dada dan perut Frekuensi Pernafasan : 29x/menit Retraksi Otot bantu nafas : Ada
Kelainan dinding thoraks : simetris, tidak ada kelainan Bunyi nafas : Bronchial
Hembusan nafas : Ada SpO2 : 98%
CIRCULATION Tingkat kesadaran : Compos Mentis Perdarahan (internal/eksternal) : Tidak Ada Kapilari Refill : < 2 detik
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi radial/carotis : 98 x/menit Akral perifer : Hangat
DISABILITY GCS : E4V5M6 : 15 Reflex fisiologis : - Reflex patologis : - Pemeriksaan pupil : Isokor Reflex pupil : Normal
EXPOSURE Depan Belakang
Terdapat luka fraktur tertutup femur sinistra
Pasien 2
PENGKAJIAN HASIL PENGKAJIAN
AIRWAY Pernafasan : Spontan Upaya bernafas : Ada
Benda asing di jalan nafas: Tidak ada Bunyi nafas : Bronchial
Hembusan nafas : Ada
BREATHING Jenis Pernafasan : dada dan perut Frekuensi Pernafasan : 22x/menit Retraksi Otot bantu nafas : Ada
Kelainan dinding thoraks : simetris, tidak ada kelainan Bunyi nafas : Bronchial
Hembusan nafas : Ada SpO2 : 96%
CIRCULATION Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Perdarahan (internal/eksternal) : Ada, di area fraktur Kapilari Refill : < 2 detik
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi radial/carotis : 90 x/menit Akral perifer : Hangat
DISABILITY GCS : E4V5M6 : 15 Reflex fisiologis : - Reflex patologis : - Pemeriksaan pupil : Isokor Reflex pupil : Normal
EXPOSURE Depan Belakang
Terdapat fraktur terbuka tibia dextra Luas luka : -5 cm
Perdarahan : 10cc
3. Pengkajian Sekunder a. Keluhan Utama
Pasien 1 Pasien 2
Pasien mengatakan nyeri di paha kiri Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan
b. Riwayat Kesehatan Pasien 1
1) Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang sama
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya terjatuh dari serodotan saat bermain di taman, dan langsung dibawa ke Rumah sakit
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak memliki riwayat penyakit yang sama seperti pasien dan juga tidak memiliki riwayat penyakit menurun
4) Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan imunisasi anaknya lengkap 5) Riwayat tumbuh kembang
a) Pertumbuhan
Berat badan : 18 kg
Tinggi badan : 110 cm b) Perkembangan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 9 bulan
Berdiri : 1 tahun
Berjalan : 1 tahun
6) Riwayat nutrisi
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0-4 bulan ASI 4 Bulan
4 Bulan Susu Formula s/d sekarang
8 Bulan Bubur 4 bulan
1 Tahun Nasi s/d sekarang
Pasien 2
1) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat TB Paru pada usia 45 tahun dan sudah selesai pengobatan
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motor
3) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien
c. Tanda-tanda Vital
Pasien 1 Pasien 2
TD : 110/70 mmHg N : 98 x / menit S : 350C RR : 29 x / menit
TD : 120/70 mmHg N : 94 x / menit S : 360C RR : 23 x / menit
d. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Pemeriksaan Pasien 1 Pasien 2
Kepala dan leher :
Simetris dan tidak ada kelainan
Simetris dan tidak ada kelainan
Dada : Inspeksi : bentuk simetris pengembangan paru simetri, tidak ada retraksi otot bantu nafas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
Perkusi : Suara paru resonan
Auskultasi : Bunyi nafas bronchial
Inspeksi : bentuk simetris pengembangan paru simetri, tidak ada retraksi otot bantu nafas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Bunyi nafas bronchial
Abdomen : Inspeksi : Tidak ada benjolan maupun acites
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani
Auskultasi : Bising usus 10x/menit
Inspeksi : Tidak ada benjolan maupun acites
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani
Auskultasi : Bising usus 8x/menit
Punggung : Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
Perkusi : Suara paru resonan
Auskultasi : Bunyi nafas bronchial
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
Perkusi : Suara paru resonan
Auskultasi : Bunyi nafas bronchial
Pelvis &
Ekstermitas
Inspeksi : Terdapat jejas di area fraktur paha kiri
Inspeksi : Terdapat luka di area fraktur kaki kiri
Palpasi : terdapat nyeri tekan
Status sirkulasi : CRT <2 detik
Keadaan injury : Terdapat nyeri ekstremitas
P : Saat pasien bergerak Q : -
R : Nyeri pada luka fraktur S : Skala nyeri 8
T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dan terus menerus Penghitungan skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS)
Palpasi : terdapat nyeri tekan
Status sirkulasi : CRT <2 detik
Keadaan injury : Terdapat nyeri ekstremitas
P : Saat pasien bergerak Q : Nyeri seperti ditimpa benda berat
R : Nyeri pada luka fraktur S : Skala nyeri 7
T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dan terus menerus
Pemeriksaan PMS
Pulse: Nadi dorsalis pedis dan nadi posterior tibia teraba
Motorik: pasin dapat menggerakan kaki yang fraktur
Sensorik: pasien dapat merasakan rangsangan
Pulse: Nadi dorsalis pedis dan nadi posterior tibia teraba
Motorik: pasin dapat menggerakan kaki yang fraktur
Sensorik: pasien dapat merasakan rangsangan
e. Hasil pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Pasien 1 Pasien 2
Radiologi: Tanggal : 26 Maret 2022 Uraian Hasil :
- Bentuk dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk pedis sinistra tampak normal
- Sela sendi dan permukaan sendi tampak baik
- Tampak garis fraktur - Tidak tampak lesi litik
maupun sklerotik
- Tidak tampak lesi lusen pada soft tissue pedis
Kesan :
- Tidak tampak
Osteomyelitis
- Tidak tampak ganggren
Tangal : 07 April 2022 Uraian Hasil :
- Kedudukan tulang pedis sinistra normal
- Tampak fraktur tulang - Tampak destruksi tulang
dengan lesi litik pada tulng-tulang karpalia dan pangkal metatarsal 2-5 - Sela sendi interkarpalia
dan karpalia-metatarsal tampak menyempit
- Tampak soft tissue swelling
Kesan:
Observasi Osteomyelitis Sinistra
EKG: Pada pasien 1 tidak dilakukan pemeriksaan EKG
Tanggal: 07 April 2022 HR: 110bpm
R-R: 543ms P-R: 157ms QRS: 92ms QT: 336ms QTc: 455 AXIS: 19deg RV6: 1,16mV SV1: 0,69mV R+S: 1,85mV
f. Terapi yang diberikan
Pasien 1 Pasien 2
Infus RL 15 Tpm Infus NaCl 20 tpm
Drip ketorolac 30mg/12 jam Inj Ketorolac 3 x 30mg Inj Omepfrazole 1x 10mg Inj Ranitidine 2 x 50mg Inj Cefotaxime 2x350mg Inj Ceftriaxone 2 x 1gram
PCT tab 4x180mg Inj Tetagam 250 inj
4.1.3. Analisa Data dan Diagnosis Keperawatan 1. Analisa Data
Analisa Data Etiologi Masalah
Pasien 1
Data Subjektif:
Pasien mengatakan nyeri di area fraktur Ibu pasien
mengatakan anaknya rewel
Data Objektif:
Pasien sering menangis Skala nyeri 8
Fraktur
Kerusakan/pergeseran fragmen tulang
Nyeri akut
Nyeri Akut
Pasien 2
Data Subjektif:
Pasien mengatakan tnyeri di area fraktur Data Objektif:
Pasien terlihat meringis Skala Nyeri 7
Fraktur
Kerusakan/pergeseran fragmen tulang
Nyeri akut
Nyeri Akut
2. Diagnosis` Keperawatan
Data Problem (masalah) Etiologi
Pasien 1 Data Subjektif:
Pasien mengatakan nyeri di area fraktur
Ibu pasien mengatakan anaknya rewel
Data Objektif:
Pasien sering menangis Skala nyeri 8
Nyeri Akut Kerusakan Fragmen Tulang
Pasien 2 Data Subjektif:
Pasien mengatakan tnyeri di area fraktur
Data Objektif:
Pasien terlihat meringis Skala Nyeri 7
Nyeri Akut Kerusakan Fragmen Tulang
Dari analisa data diatas, maka diagnosa keperawatan pada kedua pasien tersebut adalah “Nyeri akut b.d kerusakan fragmen tulang”
4.1.4. Perencanaan Luaran dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
(SLKI)
Rencana Tindakan
(SIKI)
Pasien 1
Nyeri akut b.d kerusakan fragmen tulang
kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan tingkat nyeri pasien menurun dengan kriteria hasil :
1.Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
4.Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5.Tanda tanda vital dalam rentang normal
1. Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi faktor yang
memperberat atau memperingan nyeri
d. Monitor efek samping penggunaan analgetik
2. Teurapetik
a. Berikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
b. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik Pasien 2
Nyeri akut b.d kerusakan fragmen
kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan tingkat nyeri pasien menurun
1. Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi faktor yang
tulang dengan kriteria hasil :
1.Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3.Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
4.Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5.Tanda tanda vital dalam rentang normal
memperberat atau memperingan nyeri
d. Monitor efek samping penggunaan analgetik
2. Teurapetik
a. Berikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
b. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
4.1.5. Implementasi Pasien 1
No Hari/tanggal Waktu
(WIB) Implementasi Keperawatan Paraf 1 20 Maret 2022 09:00 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 2 20 Maret 2022 09:10 Mengidentifikasi skala nyeri 3 20 Maret 2022 09:20 Mengidentifikasi faktor yang
memperberat atau memperingan nyeri 4 20 Maret 2022 09:30 Monitoring efek samping
penggunaan analgetik 5 20 Maret 2022 09:40 Memberikan teknik non
farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri
6 20 Maret 2022 09:50 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 7 20 Maret 2022 10:10 Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri 8 20 Maret 2022 10:30 Mengajarkan teknik non
farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
9 20 Maret 2022 11:00 Kolaborasi pemberian analgetik
Pasien 2
No Hari/tanggal Waktu
(WIB) Implementasi Keperawatan Paraf 1 07 April 2022 11:00 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 2 07 April 2022 11:10 Mengidentifikasi skala nyeri 3 07 April 2022 11:20 Mengidentifikasi faktor yang
memperberat atau memperingan nyeri
4 07 April 2022 11:30 Monitoring efek samping penggunaan analgetik 5 07 April 2022 11:40 Memberikan teknik non
farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri
6 07 April 2022 11:50 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
7 07 April 2022 12:10 Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
8 07 April 2022 12:30 Mengajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
9 07 April 2022 13:00 Kolaborasi pemberian analgetik
4.1.6. Evaluasi Pasien 1
Hari/tanggal
Waktu (WIB)
Evaluasi Paraf
Senin, 28 Maret 2022
13:00 S: pasien mengatakan nyeri di bagian kaki yang patah berkurang setelah diberikan obat dan dilakukan pembidaian
Ibu pasien mengatakan rewel anaknya berkurang
O: Pasien tampak tenang dan asik bermain dengan mainan yang diberikan Skala nyeri: 5
s: 35,70c n: 98x/menit td: 110mmHg rr: 28 x / menit Pulse: Normal
Motorik: kaki pasien dapat bergerak Sensasi: Kaki pasien dapat merasakan nyeri
A: Nyeri teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
Pasien 2
Hari/tanggal
Waktu (WIB)
Evaluasi Paraf
Selasa, 29 Maret 2022
14:00 S : pasien mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan obat dan dilakukan pembidaian
O : pasien tampak tenang Skala nyeri: 4
s: 35,70c n: 98x/menit td: 110mmHg rr: 93 x/ menit Pulse: Normal
Motorik: kaki pasien dapat bergerak Sensasi: Kaki pasien dapat
merasakan nyeri
A : Nyeri teratasi sebagian P : Intervesi dilanjutkan
4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengkajian 1. Subyektif
Data subyektif pada tinjauan kasus dilihat dari pengkajian antara 2 klien didapatkan keluhan yang sama yang dialami klien 1 dan 2 yaitu nyeri pada luka fraktur ekstermitas bawah. Dimana pada pasien 1, ibunya mengatakan
anaknya rewel, pasien juga terus mengeluh sakit. Sedangkan pasien 2 Tn.S mengatakan nyeri dibagian fraktur
Menurut peneliti pada pengkajian studi kasus ini semua keluhan yang dirasakan oleh kedua klien merupakan dampak dari luka, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa antara fakta dan teori terdapat kesamaan.
Nyeri merupakan perasaan kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, dan lingkungan (SDKI, hal 166).
2. Objektif
Data Objektif pada pasien 1 didapatkan bahwa fraktur femur tertutup dengan Skala nyeri 8 dengan menggunakan skala VAS, pasien tampak rewel dan meringis. Pemeriksaan tanda-tanda vital pada An.F didapatkan TD : 100/70 mmHg, N: 94x/menit, RR : 27x/menit, S : 350C dan pemeriksaan PMS normal
Sedangkan pada Pasien 2, Tn.S fraktur tibia sinnistra terbuka <5cm, perdarahan 10cc dengan skala nyeri 7 menggunakan skala VAS.
Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Tn.S didapatkan TD : 130/90 mmHg, N: 92x/menit, RR : 23x/menit, S : 350C dan pemeriksaan PMS normal Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses pertama melaluai kegiatan pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dari pasien guna mengetahui berbagai permasalahan yang ada (Wagiyo & Putrono, 2016).
4.2.2. Analisa Data dan Diagnosis Keperawatan
Dari hasil pengkajian, peneliti menemukan diagnosa keperawatan pada kedua subjek yaitu Nyeri akut b.d kerusakan fragmen tulang
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan,
pada resiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan (SDKI PPNI, 2016).
4.2.3. Perencanaan Luaran dan Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnostik keperawatan pada kedua subjek antara lain:
1. Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri) 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 5. Tanda tanda vital dalam rentang normal
Untuk mencapai kriteria hasil, peneliti menentukan perencanaan keperawatan bagi kedua subjek sebagai berikut:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat atau memperingan nyeri 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
5. Berikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri
6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
7. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
8. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri 9. Kolaborasi pemberian analgetik
Perencanaan keperawatan adalah sebagai bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga dan komunitas (SLKI PPNI, 2018).
4.2.4. Implementasi
Dari perencanaan yang sudah diputuskan, peneliti melakukan tindakan keperawatan bagi kedua pasien sebagai berikut:
1. Monitoring efek samping penggunaan analgetik
2. Memberikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri
3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 4. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
5. Mengajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
6. Kolaborasi pemberian analgetik
7. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
8. Mengidentifikasi skala nyeri
9. Mengidentifikasi faktor yang memperberat atau memperingan nyeri
Disamping pemberian obat analgetik, penulis juga memberikan teknik nonfarmakologik Pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri.
Implementasi keperawatan merupakan tindakan atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan (rencana keperawatan). Implementasi terdiri atas melakukan dan mendokumentasikan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang digunakan untuk melaksanakan intervensi (SIKI PPNI 2018)
4.2.5. Evaluasi
Pada subjek 1, setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien asik bermain dengan mainannya, pasien terlihat tenang, dan ibu pasien juga mengatakan rewel anaknya berkurang. Sedangkan pada pasien 2, pasien mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan obat dan dilakukan pembidaian
Evaluasi keperawatan adalah suatu penilaian hasil untuk menentukan keberhasilan proses keperawatan yang telah dilakukan mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, bahkan evaluasi dan dokumentasi. Acuan evaluasi ini adalah hal-hal yang sudah diterapkan sebelumnya (Yeni & Ukur, 2019).
Dari uraian diatas maka pemberian tindakan keperawatan pembidaian disamping pemberian obat analgetik pada pasien fraktur dapat mengurangi rasa nyeri pasien.
4.3. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa implikasi yang dapat dilakukan untuk peningkatan dalam bidang keperawatan, khusunya:
4.3.1. Pelayanan Keperawatan
Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berdampak pada upaya peningkatan pelayanan kesehatan oleh tenaga medis untuk lebih meningkatkan skill dalam melakukan pembidaian
4.3.2. Pendidikan Keperawatan
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadkan sebagai bahan kajian dari pengetahuan keperawatan gawat darurat tentang pembidaian, dan mahasiswa dapat mengaplikasikann dengan berupa penyuluhan atau informasi pada masyarakat tentang teknik pembidaian
4.4. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih terdapat kelemahan dan keterbatasan yang harus diperbaiki dalam penelitian selanjutnya, diantaranya keterbatasan alat kesehatan seperti tidak tersedianya spalk dengan ukuran yang beragam. Sehingga perlu dilengkapi lagi.