• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil

4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten yang terletak di Jalan Syekh Nawawi Albantani, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten. RSUD Profinsi Banten diresmikan pada tanggal 4 Oktober 2013. Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit ini antara lain UGD 24 jam, ICCU, HCU, Poli penyakit dalam, Poli bedah, Poli saraf, Poli bedah saraf, Unit rahabilitasi medik, Laboratorium 24 jam, Insatalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Ruang rawat inap.

Dalam studi kasus ini, peneliti menggunakan ruang IGD sebagai tempat penelitian. Ruang IGD adalah Instalasi 24 jam yang melayani pasien gawat darurat.

4.1.2. Pengkajian

1. Identitas Pasien Pasien 1

Nama : An.F

Umur : 5 thn

Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : Belum Sekolah Nama Ayah/Ibu : Tn.S/Ny.T Pekerjaan Ayah : Karyawan swasta Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

(2)

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cigemuk 002/003 Ds. Curug Kec.

Curug. Kota Serang - Banten

No RM : 11.33.90

Tanggal & Jam Masuk : 20 Maret 2022 jam 08:00 WIB Tanggal Pengkajian : 20 Maret 2022

Pasien 2

Nama : Tn.S

Umur : 59 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Kp. Munding Jalu 001/002, Cigoong, Kec.

Walantaka. Kota Serang - Banten

No. RM : 46.13.65

Tanggal & Jam Masuk : 07 April 2022 jam 09:20 WIB Tanggal Pengkajian : 07 April 2022

(3)

2. Pengkajian Primer Pasien 1

PENGKAJIAN HASIL PENGKAJIAN

AIRWAY Pernafasan : Spontan Upaya bernafas : Ada

Benda asing di jalan nafas: Tidak ada Bunyi nafas : Bronchial

Hembusan nafas : Ada

BREATHING Jenis Pernafasan : dada dan perut Frekuensi Pernafasan : 29x/menit Retraksi Otot bantu nafas : Ada

Kelainan dinding thoraks : simetris, tidak ada kelainan Bunyi nafas : Bronchial

Hembusan nafas : Ada SpO2 : 98%

CIRCULATION Tingkat kesadaran : Compos Mentis Perdarahan (internal/eksternal) : Tidak Ada Kapilari Refill : < 2 detik

Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi radial/carotis : 98 x/menit Akral perifer : Hangat

DISABILITY GCS : E4V5M6 : 15 Reflex fisiologis : - Reflex patologis : - Pemeriksaan pupil : Isokor Reflex pupil : Normal

(4)

EXPOSURE Depan Belakang

Terdapat luka fraktur tertutup femur sinistra

Pasien 2

PENGKAJIAN HASIL PENGKAJIAN

AIRWAY Pernafasan : Spontan Upaya bernafas : Ada

Benda asing di jalan nafas: Tidak ada Bunyi nafas : Bronchial

Hembusan nafas : Ada

BREATHING Jenis Pernafasan : dada dan perut Frekuensi Pernafasan : 22x/menit Retraksi Otot bantu nafas : Ada

Kelainan dinding thoraks : simetris, tidak ada kelainan Bunyi nafas : Bronchial

Hembusan nafas : Ada SpO2 : 96%

CIRCULATION Tingkat kesadaran : Compos Mentis

Perdarahan (internal/eksternal) : Ada, di area fraktur Kapilari Refill : < 2 detik

Tekanan darah : 120/90 mmHg

(5)

Nadi radial/carotis : 90 x/menit Akral perifer : Hangat

DISABILITY GCS : E4V5M6 : 15 Reflex fisiologis : - Reflex patologis : - Pemeriksaan pupil : Isokor Reflex pupil : Normal

EXPOSURE Depan Belakang

Terdapat fraktur terbuka tibia dextra Luas luka : -5 cm

Perdarahan : 10cc

3. Pengkajian Sekunder a. Keluhan Utama

Pasien 1 Pasien 2

Pasien mengatakan nyeri di paha kiri Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan

(6)

b. Riwayat Kesehatan Pasien 1

1) Riwayat kesehatan dahulu

Ibu pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang sama

2) Riwayat kesehatan sekarang

Ibu pasien mengatakan anaknya terjatuh dari serodotan saat bermain di taman, dan langsung dibawa ke Rumah sakit

3) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak memliki riwayat penyakit yang sama seperti pasien dan juga tidak memiliki riwayat penyakit menurun

4) Riwayat imunisasi

Ibu pasien mengatakan imunisasi anaknya lengkap 5) Riwayat tumbuh kembang

a) Pertumbuhan

 Berat badan : 18 kg

 Tinggi badan : 110 cm b) Perkembangan

 Tengkurap : 4 bulan

 Duduk : 9 bulan

 Berdiri : 1 tahun

 Berjalan : 1 tahun

(7)

6) Riwayat nutrisi

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

0-4 bulan ASI 4 Bulan

4 Bulan Susu Formula s/d sekarang

8 Bulan Bubur 4 bulan

1 Tahun Nasi s/d sekarang

Pasien 2

1) Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan memiliki riwayat TB Paru pada usia 45 tahun dan sudah selesai pengobatan

2) Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motor

3) Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien

c. Tanda-tanda Vital

Pasien 1 Pasien 2

TD : 110/70 mmHg N : 98 x / menit S : 350C RR : 29 x / menit

TD : 120/70 mmHg N : 94 x / menit S : 360C RR : 23 x / menit

(8)

d. Pemeriksaan Fisik Head to Toe

Pemeriksaan Pasien 1 Pasien 2

Kepala dan leher :

Simetris dan tidak ada kelainan

Simetris dan tidak ada kelainan

Dada :  Inspeksi : bentuk simetris pengembangan paru simetri, tidak ada retraksi otot bantu nafas

 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada

benjolan

 Perkusi : Suara paru resonan

 Auskultasi : Bunyi nafas bronchial

 Inspeksi : bentuk simetris pengembangan paru simetri, tidak ada retraksi otot bantu nafas

 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada

benjolan

 Perkusi : Suara paru sonor

 Auskultasi : Bunyi nafas bronchial

Abdomen :  Inspeksi : Tidak ada benjolan maupun acites

 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

 Perkusi : Suara timpani

 Auskultasi : Bising usus 10x/menit

 Inspeksi : Tidak ada benjolan maupun acites

 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

 Perkusi : Suara timpani

 Auskultasi : Bising usus 8x/menit

Punggung :  Inspeksi : bentuk simetris

 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada

benjolan

 Perkusi : Suara paru resonan

 Auskultasi : Bunyi nafas bronchial

 Inspeksi : bentuk simetris

 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada

benjolan

 Perkusi : Suara paru resonan

 Auskultasi : Bunyi nafas bronchial

Pelvis &

Ekstermitas

Inspeksi : Terdapat jejas di area fraktur paha kiri

Inspeksi : Terdapat luka di area fraktur kaki kiri

(9)

Palpasi : terdapat nyeri tekan

Status sirkulasi : CRT <2 detik

Keadaan injury : Terdapat nyeri ekstremitas

P : Saat pasien bergerak Q : -

R : Nyeri pada luka fraktur S : Skala nyeri 8

T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dan terus menerus Penghitungan skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS)

Palpasi : terdapat nyeri tekan

Status sirkulasi : CRT <2 detik

Keadaan injury : Terdapat nyeri ekstremitas

P : Saat pasien bergerak Q : Nyeri seperti ditimpa benda berat

R : Nyeri pada luka fraktur S : Skala nyeri 7

T : Nyeri muncul secara tiba-tiba dan terus menerus

Pemeriksaan PMS

Pulse: Nadi dorsalis pedis dan nadi posterior tibia teraba

Motorik: pasin dapat menggerakan kaki yang fraktur

Sensorik: pasien dapat merasakan rangsangan

Pulse: Nadi dorsalis pedis dan nadi posterior tibia teraba

Motorik: pasin dapat menggerakan kaki yang fraktur

Sensorik: pasien dapat merasakan rangsangan

(10)

e. Hasil pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan Pasien 1 Pasien 2

Radiologi: Tanggal : 26 Maret 2022 Uraian Hasil :

- Bentuk dan struktur trabekula tulang-tulang pembentuk pedis sinistra tampak normal

- Sela sendi dan permukaan sendi tampak baik

- Tampak garis fraktur - Tidak tampak lesi litik

maupun sklerotik

- Tidak tampak lesi lusen pada soft tissue pedis

Kesan :

- Tidak tampak

Osteomyelitis

- Tidak tampak ganggren

Tangal : 07 April 2022 Uraian Hasil :

- Kedudukan tulang pedis sinistra normal

- Tampak fraktur tulang - Tampak destruksi tulang

dengan lesi litik pada tulng-tulang karpalia dan pangkal metatarsal 2-5 - Sela sendi interkarpalia

dan karpalia-metatarsal tampak menyempit

- Tampak soft tissue swelling

Kesan:

Observasi Osteomyelitis Sinistra

EKG: Pada pasien 1 tidak dilakukan pemeriksaan EKG

Tanggal: 07 April 2022 HR: 110bpm

R-R: 543ms P-R: 157ms QRS: 92ms QT: 336ms QTc: 455 AXIS: 19deg RV6: 1,16mV SV1: 0,69mV R+S: 1,85mV

(11)

f. Terapi yang diberikan

Pasien 1 Pasien 2

Infus RL 15 Tpm Infus NaCl 20 tpm

Drip ketorolac 30mg/12 jam Inj Ketorolac 3 x 30mg Inj Omepfrazole 1x 10mg Inj Ranitidine 2 x 50mg Inj Cefotaxime 2x350mg Inj Ceftriaxone 2 x 1gram

PCT tab 4x180mg Inj Tetagam 250 inj

4.1.3. Analisa Data dan Diagnosis Keperawatan 1. Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah

Pasien 1

Data Subjektif:

Pasien mengatakan nyeri di area fraktur Ibu pasien

mengatakan anaknya rewel

Data Objektif:

Pasien sering menangis Skala nyeri 8

Fraktur

Kerusakan/pergeseran fragmen tulang

Nyeri akut

Nyeri Akut

(12)

Pasien 2

Data Subjektif:

Pasien mengatakan tnyeri di area fraktur Data Objektif:

Pasien terlihat meringis Skala Nyeri 7

Fraktur

Kerusakan/pergeseran fragmen tulang

Nyeri akut

Nyeri Akut

2. Diagnosis` Keperawatan

Data Problem (masalah) Etiologi

Pasien 1 Data Subjektif:

Pasien mengatakan nyeri di area fraktur

Ibu pasien mengatakan anaknya rewel

Data Objektif:

Pasien sering menangis Skala nyeri 8

Nyeri Akut Kerusakan Fragmen Tulang

Pasien 2 Data Subjektif:

Pasien mengatakan tnyeri di area fraktur

Data Objektif:

Pasien terlihat meringis Skala Nyeri 7

Nyeri Akut Kerusakan Fragmen Tulang

Dari analisa data diatas, maka diagnosa keperawatan pada kedua pasien tersebut adalah “Nyeri akut b.d kerusakan fragmen tulang”

(13)

4.1.4. Perencanaan Luaran dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

(SLKI)

Rencana Tindakan

(SIKI)

Pasien 1

Nyeri akut b.d kerusakan fragmen tulang

kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan tingkat nyeri pasien menurun dengan kriteria hasil :

1.Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)

2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

3.Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

4.Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

5.Tanda tanda vital dalam rentang normal

1. Observasi

a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri

b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi faktor yang

memperberat atau memperingan nyeri

d. Monitor efek samping penggunaan analgetik

2. Teurapetik

a. Berikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri

b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

3. Edukasi

a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

b. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik Pasien 2

Nyeri akut b.d kerusakan fragmen

kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan tingkat nyeri pasien menurun

1. Observasi

a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri

b. Identifikasi skala nyeri c. Identifikasi faktor yang

(14)

tulang dengan kriteria hasil :

1.Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri)

2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

3.Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

4.Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

5.Tanda tanda vital dalam rentang normal

memperberat atau memperingan nyeri

d. Monitor efek samping penggunaan analgetik

2. Teurapetik

a. Berikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri

b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

3. Edukasi

a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

b. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik

(15)

4.1.5. Implementasi Pasien 1

No Hari/tanggal Waktu

(WIB) Implementasi Keperawatan Paraf 1 20 Maret 2022 09:00 Mengidentifikasi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 2 20 Maret 2022 09:10 Mengidentifikasi skala nyeri 3 20 Maret 2022 09:20 Mengidentifikasi faktor yang

memperberat atau memperingan nyeri 4 20 Maret 2022 09:30 Monitoring efek samping

penggunaan analgetik 5 20 Maret 2022 09:40 Memberikan teknik non

farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri

6 20 Maret 2022 09:50 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 7 20 Maret 2022 10:10 Menjelaskan penyebab,

periode, dan pemicu nyeri 8 20 Maret 2022 10:30 Mengajarkan teknik non

farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

9 20 Maret 2022 11:00 Kolaborasi pemberian analgetik

(16)

Pasien 2

No Hari/tanggal Waktu

(WIB) Implementasi Keperawatan Paraf 1 07 April 2022 11:00 Mengidentifikasi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 2 07 April 2022 11:10 Mengidentifikasi skala nyeri 3 07 April 2022 11:20 Mengidentifikasi faktor yang

memperberat atau memperingan nyeri

4 07 April 2022 11:30 Monitoring efek samping penggunaan analgetik 5 07 April 2022 11:40 Memberikan teknik non

farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri

6 07 April 2022 11:50 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

7 07 April 2022 12:10 Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

8 07 April 2022 12:30 Mengajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

9 07 April 2022 13:00 Kolaborasi pemberian analgetik

(17)

4.1.6. Evaluasi Pasien 1

Hari/tanggal

Waktu (WIB)

Evaluasi Paraf

Senin, 28 Maret 2022

13:00 S: pasien mengatakan nyeri di bagian kaki yang patah berkurang setelah diberikan obat dan dilakukan pembidaian

Ibu pasien mengatakan rewel anaknya berkurang

O: Pasien tampak tenang dan asik bermain dengan mainan yang diberikan Skala nyeri: 5

s: 35,70c n: 98x/menit td: 110mmHg rr: 28 x / menit Pulse: Normal

Motorik: kaki pasien dapat bergerak Sensasi: Kaki pasien dapat merasakan nyeri

A: Nyeri teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

(18)

Pasien 2

Hari/tanggal

Waktu (WIB)

Evaluasi Paraf

Selasa, 29 Maret 2022

14:00 S : pasien mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan obat dan dilakukan pembidaian

O : pasien tampak tenang Skala nyeri: 4

s: 35,70c n: 98x/menit td: 110mmHg rr: 93 x/ menit Pulse: Normal

Motorik: kaki pasien dapat bergerak Sensasi: Kaki pasien dapat

merasakan nyeri

A : Nyeri teratasi sebagian P : Intervesi dilanjutkan

4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengkajian 1. Subyektif

Data subyektif pada tinjauan kasus dilihat dari pengkajian antara 2 klien didapatkan keluhan yang sama yang dialami klien 1 dan 2 yaitu nyeri pada luka fraktur ekstermitas bawah. Dimana pada pasien 1, ibunya mengatakan

(19)

anaknya rewel, pasien juga terus mengeluh sakit. Sedangkan pasien 2 Tn.S mengatakan nyeri dibagian fraktur

Menurut peneliti pada pengkajian studi kasus ini semua keluhan yang dirasakan oleh kedua klien merupakan dampak dari luka, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa antara fakta dan teori terdapat kesamaan.

Nyeri merupakan perasaan kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, dan lingkungan (SDKI, hal 166).

2. Objektif

Data Objektif pada pasien 1 didapatkan bahwa fraktur femur tertutup dengan Skala nyeri 8 dengan menggunakan skala VAS, pasien tampak rewel dan meringis. Pemeriksaan tanda-tanda vital pada An.F didapatkan TD : 100/70 mmHg, N: 94x/menit, RR : 27x/menit, S : 350C dan pemeriksaan PMS normal

Sedangkan pada Pasien 2, Tn.S fraktur tibia sinnistra terbuka <5cm, perdarahan 10cc dengan skala nyeri 7 menggunakan skala VAS.

Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Tn.S didapatkan TD : 130/90 mmHg, N: 92x/menit, RR : 23x/menit, S : 350C dan pemeriksaan PMS normal Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses pertama melaluai kegiatan pengumpulan data atau perolehan data yang akurat dari pasien guna mengetahui berbagai permasalahan yang ada (Wagiyo & Putrono, 2016).

4.2.2. Analisa Data dan Diagnosis Keperawatan

Dari hasil pengkajian, peneliti menemukan diagnosa keperawatan pada kedua subjek yaitu Nyeri akut b.d kerusakan fragmen tulang

Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan,

(20)

pada resiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan (SDKI PPNI, 2016).

4.2.3. Perencanaan Luaran dan Intervensi Keperawatan

Kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnostik keperawatan pada kedua subjek antara lain:

1. Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri) 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan

manajemen nyeri

3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 5. Tanda tanda vital dalam rentang normal

Untuk mencapai kriteria hasil, peneliti menentukan perencanaan keperawatan bagi kedua subjek sebagai berikut:

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri

2. Identifikasi skala nyeri

3. Identifikasi faktor yang memperberat atau memperingan nyeri 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik

5. Berikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri

6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

(21)

7. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

8. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri 9. Kolaborasi pemberian analgetik

Perencanaan keperawatan adalah sebagai bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga dan komunitas (SLKI PPNI, 2018).

4.2.4. Implementasi

Dari perencanaan yang sudah diputuskan, peneliti melakukan tindakan keperawatan bagi kedua pasien sebagai berikut:

1. Monitoring efek samping penggunaan analgetik

2. Memberikan teknik non farmakologis pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri

3. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 4. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

5. Mengajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

6. Kolaborasi pemberian analgetik

7. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri

8. Mengidentifikasi skala nyeri

9. Mengidentifikasi faktor yang memperberat atau memperingan nyeri

Disamping pemberian obat analgetik, penulis juga memberikan teknik nonfarmakologik Pembidaian untuk mengurangi rasa nyeri.

(22)

Implementasi keperawatan merupakan tindakan atau aktivitas spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan (rencana keperawatan). Implementasi terdiri atas melakukan dan mendokumentasikan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang digunakan untuk melaksanakan intervensi (SIKI PPNI 2018)

4.2.5. Evaluasi

Pada subjek 1, setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien asik bermain dengan mainannya, pasien terlihat tenang, dan ibu pasien juga mengatakan rewel anaknya berkurang. Sedangkan pada pasien 2, pasien mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan obat dan dilakukan pembidaian

Evaluasi keperawatan adalah suatu penilaian hasil untuk menentukan keberhasilan proses keperawatan yang telah dilakukan mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, bahkan evaluasi dan dokumentasi. Acuan evaluasi ini adalah hal-hal yang sudah diterapkan sebelumnya (Yeni & Ukur, 2019).

Dari uraian diatas maka pemberian tindakan keperawatan pembidaian disamping pemberian obat analgetik pada pasien fraktur dapat mengurangi rasa nyeri pasien.

(23)

4.3. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa implikasi yang dapat dilakukan untuk peningkatan dalam bidang keperawatan, khusunya:

4.3.1. Pelayanan Keperawatan

Diharapkan hasil dari penelitian ini akan berdampak pada upaya peningkatan pelayanan kesehatan oleh tenaga medis untuk lebih meningkatkan skill dalam melakukan pembidaian

4.3.2. Pendidikan Keperawatan

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadkan sebagai bahan kajian dari pengetahuan keperawatan gawat darurat tentang pembidaian, dan mahasiswa dapat mengaplikasikann dengan berupa penyuluhan atau informasi pada masyarakat tentang teknik pembidaian

4.4. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih terdapat kelemahan dan keterbatasan yang harus diperbaiki dalam penelitian selanjutnya, diantaranya keterbatasan alat kesehatan seperti tidak tersedianya spalk dengan ukuran yang beragam. Sehingga perlu dilengkapi lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian bahan seperti tersebut di atas bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan sebagai bahan peneliti. an. Hasil

Bedasarkan hasil penelitian penulisan caption Instagram mahasiswa dan mahasiswi PBSI angkatan 2017 kelas 5B sebanyak 32 orang yang telah dianalisis maka kesimpulan

Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 34 Tahun 2012 Tanggal : 01 Juni 2012 KANTOR KESYAHBANDARAN UTAMA 8UB11AGL\II PBRBRCAlIAAJII DAN KBUARGAR BIDABG STATUS HUKUM

Demikian dengan MVA merupakan nilai yang diterima oleh investor dari investasi yang dilakukan yang tercermin dari harga saham perusahaan, semakin besar MVA maka semakin positif

Pada Tabel 6 berikut ini menggambarkan viabilitas semen beku kerbau setelah thawing, terlihat bahwa perlakuan pemberian 1mM glutathione dan penggantian plasma semen

Ang Jose Rizal University ay isang komunidad ng mga mag-aaral at propesor na nakatuon sa pananaliksik sa akademikong kahusayan, at ang mga hangarin at paglilinang ng

• Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong otak untuk memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika juga memberikan dampak yang sangat negatif pada

Berdasarkan Gambar 2 konstruksi pohon filogeni ini didapatkan sekuen Tanaman Pala dari Tahuna menunjukan bahwa pala yang terdapat di Tahuna masih belum bisa