• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH WADAH BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA PUTIH (Oreochromis niloticus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH WADAH BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA PUTIH (Oreochromis niloticus)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

19 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

PENGARUH WADAH BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA PUTIH

(Oreochromis niloticus)

Oleh

Patahiruddin,Hasrul, Harfika Sari Baso Email: udinpata08@gmail.com

Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Universitas Andi Djemma Palopo Jl. Puang H. Daud No. 4 Kota Palopo

ABSTRAK

Ikan nila putih (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya air tawar yang memiliki prospek usaha yang menjanjikan dan telah tersebar ke negara beriklim tropis maupun subtropis. Budidaya ikan nila putih relatif tidak sulit dan memiliki beberapa keunggulan seperti pertumbuhannya relatif cepat, mudah dikembangkan dan mudah beradaptasi. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Salupao Kota Palopo dengan tujuan untuk mengetahui pengarug perbedaan jenis wadah terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila putih. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (kolam terpal), perlakuan B (kolam beton) dan perlakuan C (kolam tanah). Parameter yang diamati selama penelitian yaitu, kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Hewan uji adalah benih ikan nila putih (Oreochromis niloticus) berukuran 3-5 cm. Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dengan F.hitung > F.tabel (6,55 > 5,14) taraf 5% dan juga berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup (F. hitung > F. tabel (7,17>5,14) taraf 5%. Adapun hasil pengukuran parameter pertumbuhan menunjukkan bahwa perlakuan tertinggi terdapat perlakuan C (kolam tanah) sebesar 3,49 gram dan kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan C (kolam tanah) (93,33%).

Kata Kunci : Nila putih, wadah beton, wadah terpal, pertumbuhan, kelangsungan hidup.

ABSTRACT

White tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the freshwater aquaculture commodities which has promising business prospects and has spread to tropical and subtropical climate countries. Cultivating white tilapia is relatively easy and has several advantages such as relatively fast growth, easy to develop and easy to adapt. This research was carried out at the UPTD Salupao Fish Seed Center (BBI), Palopo City with the aim of knowing the effect of different types of containers on the growth and survival of white tilapia seeds. The method used was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications, namely treatment A (tarpaulin pool), treatment B (concrete pool) and treatment C (earthen pool). The parameters observed during the study were survival and growth. The test animals were white tilapia (Oreochromis niloticus) fry measuring 3-5 cm. The research data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed

(2)

20 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

that there was a significant effect on growth with F.count > F.table (6.55 > 5.14) at the 5% level and also had a significant effect on survival (F.count > F.table (7.17>

5.14) level of 5%. The results of measuring growth parameters showed that the highest treatment was in treatment C (soil pool) of 3.49 grams and the highest survival was in treatment C (soil pool) (93.33%).

Keywords: white tilapia, concrete containers, tarpaulin containers, growth, survival.

PENDAHULUAN

Ikan Nila Putih (Orheocromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di masyarakat pembudidaya ikan. Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila putih memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Saat ini, ikan Nila telah tersebar ke negara beriklim tropis maupun subtropis, sedangkan pada wilayah beriklim dingin ikan nila tidak dapat hidup dengan baik (Dahril et al., 2017).

Apabila ditinjau dari segi pertumbuhan, ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi.

Faktor lain yang memegang peranan penting atas prospek ikan nila adalah rasa dagingnya yang khas, warna dagingnya yang putih bersih dan tidak berduri dengan kandungan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat, serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat (Alyas et al., 2007; Islami et al., 2013).

Ikan nila putih mudah dipelihara seperti ikan nilla pada umumnya yaitu memiliki pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat, akan tetapi sama seperti ikan jenis lainnya untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal perlu diperhatikan padat

penebaran dengan

mempertimbangkan metode budidaya dan daya dukung lingkungan. Masalah yang dihadapi oleh petani ikan saat ini yaitu bagaimana meningkatkan pertumbuhan ikan nila dengan cepat

dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga juga dapat menghemat pakan yang diberikan pada ikan nila putih yang dipelihara.

Kolam sebagai wadah budidaya merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan usah budidaya ikan nila putih. Kolam berfungsi sebagai habitat buatan yang sengaja dibuat agar ikan dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik. Kolam merupakan perairan yang sengaja dibuat dengan luas terbatas supaya mudah dalam pengawasan yang artinya kolam mudah dalam memasukkan air, mudah dikeringkan dan mudah dalam pengeelolaan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Adapun kolam yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu: Kolam terpal merupakan wadah budidaya ikan yang tepat untuk pembesaran ikan nila dengan beberapa keunggulan yaitu keramahan terhadap konstruksi tanah, kemudahan membersikan kolam dan memanen ikan, biaya lebih murah, dapat dipindah-pindahkan serta ikan yang dipelihara tidak berbau (Kordi, 2010). Menurut Sangihe (2010), kolam beton dipilih sebagai media pemeliharaan ikan karena media ini praktis dan dapat memanfaatkan lahan yang sempit daripada menggunakan kolam tanah mengingat kondisi lingkungan perairan kita yang bersifat asam.

Walaupun ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki toleransi terhadap perubahan lingkungan perairan, namun kualitas air dalam wadah budidaya harus tetap dikelola dengan baik agar pertumbuhannya tetap optimal. Kolam Tanah merupakan

(3)

21 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

tempat tumbuh serta berkembangnya organisme yang mendukung kehidupan ikan. Salah satunya adalah plankton yang dapat berguna sebagai pakan alami untuk ikan.

Menurut Zonneveld N. E., A.

Huisman dan J. H. Boon (1991), pemberian pakan alami dapat meningkatkan kelangsungan hidup ikan yang dipelihara dalam wadah budidaya. Namun terdapat kelemahan pada kolam tanah adalah jenis tanah. Adapun jenis tanah yang sangat baik digunakan untuk lahan budidaya ikan yaitu jenis tanah dengan tekstur lempung liat sedikit berpasir.

Penelitian mengenai pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila putih telah banyak dilakukan, namun penelitian terkait pengaruh perbedaan jenis wadah budidaya terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila secara spesifik relatif sangat jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis wadah budidaya kolam tanah, kolam beton dan kolam terpal terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Informasi terkait wadah budidaya yang efektif dan efisien dalam mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila akan sangat bermanfaat dalam pengembangan budidaya ikan nila putih.

METODE PENELITIAN Waktu Dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan selama 50 yang dimulai dari Oktober sampai November 2022. Lokasi penelitian di UPTD Balai Benih Ikan Air Tawar (BBI) Salupao Kota Palopo. Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila putih (Oreochromis niloticus) ukuran 3-5 cm dan pakan ikan nila putih (pelet). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL),dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan terdiri dari A= Wadah Terpal, B= Wadah Beton dan C= Wadah Tanah.

Parameter Pertumbuhan

Pengamatan pertumbuhan harian dilakukan 7 hari sekali menimbang bobot total ikan uji.

Menurut (Effendi, 2002) perhitungan laju pertumbuhan spesifik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝐺𝑅 = ln (𝑊t) − ln (𝑊0)

t × 100%

Keterangan :

SGR : Spesifik Growth Rate (%/hari) Wt : Berat akhir uji pada akhir

penelitian (g)

Wo : Berat awal uji pada akhir penelitian (g)

T : Lama penelitian (hari) Parameter Kelangsungan Hidup

Menurut Effendi (1997) penghitungan Tingkat kelangsungan hidup ikan dihitung dengan rumus :

𝑆𝑅 = Nt

Nox100%

Keterangan :

SR :Survival Rate (%)

Nt ::Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian (ekor)

No : Jumlah ikan yang hidup pada awal periode (ekor)

Kualitas Air

Parameter kualitas air media pemeliharaan ditentukan dengan mengukur parameter kualitas air selama penelitian yang terdiri dari suhu dan pH. Data ini digunakan untuk menentukan kelayakan kualitas air media pemeliharaan selama penelitian.

HASIL PEMBAHASAN Pertumbuhan Spesifik

Pertumbuhan ikan nila putih (Oreochromis niloticus) dipengaruhi

(4)

22 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

oleh beberapa faktor seperti jenis makan, ukuran makan, dan permeter kulitas air seperi suhu dan pH.

Pertumbuhan ikan nila putih juga dipengaruhi oleh wadah yang berbeda. Wadah yang digunakan dalam penelitiani ini yaitu kolam

terpal, kolam beton dan kolam tanah.

Hasil pengamatan dan pengukuran parameter yang dilakukan selama penelitian diperoleh pertumbuhan spesifik dari ikan nila putih seperti terlihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Grafik laju pertumbuhan spesifik ikan nila Hasil pengukuran pertumbuhan

spesifik pada gambar di atas memperlihatkan bahwa pertumbuhan spesifik tertinggi pada perlakuan C (wadah tanah) yaitu 3,49 gr, kemudian disusul dengan perlakuan B (wadah beton) yaitu 2,89 gr dan perlakuan A (wadah terpal) 2,08 gr.

Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan spesifik benih ikan nila putih dimana F. hitung > F. tabel (6,55 > 5,14)da taraf 5%.

Pertumbuhan ikan merupakan pertambahan panjang dan berat ikan nila putih yang dapat diihat dari perubahan ukuran panjang, dan berat dalam satuan waktu. Menurut Hidayat dan Sasanti (2013) pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Pengelolahan terhadap lingkungan budidaya ikan perlu dilakukan demi memperoleh pertumbuhan ikan yang optimal. Faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ikan nila putih yaitu kandungan protein. Selain protein, pertumbuhan ikan nila memerlukan lemak sebagai sebagai

sumber energi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan.

Menurut (Goenarso, 2003), lemak terserap dalam tubuh dapat diubah menjadi karbohidrat atau protein dengan serat lemak dalam campuran pakan merupakan lemak yang mudah dicerna dan diserap sistem pencernaan ikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan yang tertinggi adalah perlakuan C.

Tingginya laju pertumbuhan pada perlakuan C (3.49) diduga karena kolam tanah merupakan habitat hidup ikan nila. Selain itu, di kolam tanah tumbuh subur pakan alami berupa plankton sehingga dimakan oleh benih ikan nila putih. Pakan yang dikonsumsi oleh ikan akan menghasilkan energi yang akan digunakan untuk memelihara tubuh, pergerakan ikan dan mengganti sel- sel tubuh yang rusak, dan untuk pertumbuhan (Effendie, 2002). Pada budidaya ikan nila putih menggunakan tanah, sediaan pakan alami dapat diperkaya dengan memberikan pupuk organik pada substrak kolamnya untuk 7

Hari 14 Hari

21 Hari

28 Hari

35 Hari

42 Hari

Nilai rata- rata C. Wadah tanah 0.27 0.42 0.67 1.06 1.36 1.77 3.49 B. Wadah beton 0.19 0.36 0.52 0.7 1.21 1.38 2.89 A. Wadah terpal 0.14 0.26 0.4 0.64 1.12 1.17 2.08

02 46 108

(5)

23 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

meningkatkan produksi plankton yang menjadi sumber makanan tambahan ikan (Simanjuntak, 2009).

Selanjutnya, proses pemasukan air berfungsi sebagai pemberi tekanan dalam air sehinga dapat memperkaya oksigen terlarut di dalam air. Makanan dibutuhkan oleh ikan sebagai sumber energi dan pertumbuhan. Ketersediaan pakan

alami yang mencukupi

mempengaruhi pertumbuhan ikan yang di pelihara. Pakan alami dalam perairan membantu pemenuhan kebutuhan energi tidak hanya dari pakan buatan yang diberikan oleh pembudidaya. Menurut Faisyal, et al., (2016), ketersediaan pakan alami dalam perairan tempat budidaya ikan dalam kolam tanah memengaruhi pertumbuhan ikan. Makanan alami ikan nila putih adalah zooplankton dan fitoplankton. (Setiawati dan Pangaribuan, 2017). Tresna et al.

(2012) memperkuat pendapat

tersebut dengan menyatakan bahwa ikan nila memiliki makanan alami utama berupa plankton dan mampu beradaptasi dengan makanan yang tersedia di alam. Rendahnya laju pertumbuhan pada perlakuan B dan perlakuan A kemungkinan disebabkan oleh habitat dan kebiasaan ikan nila itu sendiri.

Habitat hidup ikan nila adalah tanah dengan kebiasaan menggali lobang di tanah. Menurut Djunaedi et al.

(2016) pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pakan, wadah budidaya, suhu, salinitas, musin dan aktifitas fisik.

Kelangsungan Hidup (SR)

Hasil pengamatan selama 50 hari penelitian diperoleh kelangsungan hidup ikan nila (Oreochormis niloticus) pada gambar 2.

Gambar 2. Grafik Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Nila Gambar 2. menunjukkan bahwa

persentase tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila tertinggi terjadi pada perlakuan C (93,33%) dan selanjutnya adalah perlakuan B (53,33%). Sedangkan perlakuan A menunjukkan tingkat persentase yang paling rendah yaitu sebesar (46,67%). Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih

ikan nila putih dimana F.hitung >

F.tabel (7,17>5,14) pada taraf 5%.

Survival rate (SR) atau tingkat kelangsungan hidup adalah persentase organisme atau biota yang dapat hidup diakhir pemeliharaan dari jumlah organisme atau biota yang ditebar pada saat pemeliharaan dalam suatu wadah (Setiawati dan Suharti, 2013).

Kelangsungan hidup dapat digunakan sebagai parameter untuk mengetahui toleransi dan

(6)

24 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

kemampuan ikan untuk bertahan hidup. Hasil dari tingkat kelangsungan hidup (SR) setelah dilakukan pengukuran menunjukkan bawah kelangsungan hidup rata-rata nilai tertinggi benih ikan nila putih (Oreachromis niloticus) selama 50 hari yaitu pada perlakuan C, di ikuti perlakuan B dan terakhir perlakuan A. berdasarkan hasil pengukuran, maka tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila putih pada penelitian ini masih tergolong baik sesuai pendapat Mulyani, (2014) dalam Anugrah (2018) yang menyatakan bahwa tingkat kelangsungan hidup lebih dari 50% tergolong baik, 30- 50% sedang dan kurang dari 30%

tidak baik.

Kematian ikan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti pengangkutan ikan dari lokasi awal ke tempat penelitian, penimbangan bobot ikan pada tiap minggu, dan aklimatisasi yang kurang baik.

Kematian ikan nila putih (Oreachromis niloticus) diduga karena stress selama penelitian. Ikan

yang mengalami gangguan fisiologis (stress) terjadi penurunan nafsu makan secara drastis akan sulit beraktivitas seperti berenang dan bernafas karena kurangnya asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh sehingga energi yang digunakan menjadi sedikit. Sedangkan menurut Hepher (1988) dalam Hanum dkk., (2017), besar kecilnya kelulushidupan dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi jenis kelamin, keturunan, umur, reproduksi, ketahanan terhadap penyakit dan faktor eksternal meliputi kualitas air, padat penebaran, jumlah dan komposisi kelengkapan asam amino dalam pakan.

Kualitas Air

Parameter kualitas air yang menjadi parameter pendukung penelitian selama 50 hari pemeliharaan benih ikan nila putih yaitu Suhu dan pH. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran optimal pada berbudidaya ikan nila putih.

Tabel 1. Parameter Kualitas Air

Prameter Perlakuan Kisaran Toleransi

A B C D

Suhu (ºC) 27-29 27-29 27-29 27-29 25-30 (Sucipto, 2008) pH 6-7 6-7 6-7 6-7 6,7-8

(Hidayat, 2010) Sumber: Data Primer

Kualitas air dalam budidaya ikan merupakan salah satuh faktor penunjang untuk menentukan keberhasilan budidaya tersebut.

Pengelolahan kualitas air bertujuan untuk mempertahankan kualitas air dan memberikan kondisi media hidup yang optimal bagi pertumbhan ikan nila putih. Suhu merupakan salah satuh faktor yang penting dalam kegiatan budidaya perikanan.

Semakin tinggi suhu air semakin aktif pula metabolisme ikan, begitu pula sebaliknya. Kondisi suhu sanggat

berpengaruh terhadap kehidupan ikan. Padah suhu yang rendah, ikan akan kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka ikan akan mengalami setres, gangguan pernapasan dah bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang. Kualitas air yang baik menjadi suatu hal yang perlu di perhatikan dalam pengelolahan lingkungan budidayaikan nila putih.

Air adalah media utama untuk hidup ikan dalam kegiatan budidaya,

(7)

25 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

sehingga kualitas air yang sesuai sangatlah diperlukan untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan nila putih. Kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu suhu dan pH. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan bahwa suhu selama penelitian relatif stabil yakni berkisaran 25-30ºC. Kisaran tersebut sudah memenuhi syarat untuk budidaya ikan nila putih. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sucipto dan Prihartono (2007) bahwa ikan nila dapat tumbuh pada kisaran suhu 14-38ºC. Hasil pengukuran pH selama penelitian adalah 6-7. pH yang optimal untuk pemiliharaan ikan dikolam berkisaran 6,5-8,5 (Badan standardisasi nasional, 2009), tetapi menurut Effendi (2003) menyatakan bahwa sebagian besar ikan dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan perairan dengan kisaran pH antara 5-9.

KESIMPULAN

Wadah yang berbeda memberikan pengaruh nyata (F.

hitung > F. table) pada taraf 5%

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila putih (Oreachromis niloticus). Laju pertumbuhan spesifik terbaik pada terjadi perlakuan C (kolam tanah) yaitu 3,49 gram dan Kelangsungan hidup terbaik terjadi juga pada perlakuan C (kolam tanah) yaitu 93,33%.

DAFTAR PUSTAKA

Alyas, I.Putra, D.Djoko Setiyanto, D.Wahyjuningrum. 2007.

Pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam sistem resirkulasi Fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Riau 7 April 2011.

Anugrah, M.H. 2018. Pengaruh pemberian pakan yang berbedah secara Adlibitum terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan

nila (Oreochromis niloticus) Fakultas Perikanan Universitas Sumatera Utara.

Badan standardisasi nasional (BSN) 2009. Produksi benih ikan nila (Oreochromis niloticus) kelas pembesaran di kolam air tenang. SNI 7550:2009. 12 hlm.

Dahril, I., Tang, M. U., Putra, I. 2017.

Pengaruh Salinitas Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.).

Berkala Peternakan Terubuk, 45(3): 67- 75

Djunaedi, A., R. Hartati., R. Pribadil., S. Redjeki., R. W. Astuti., B.

Septriani. 2016. Pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di tambak dengan pemberian ransum pakan dan padat penebaran yang berbeda. Jurnal kelautan tropis.

19(2): 7-14.

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta, 163 Hlm.

Effendi 2003 Kualias air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan. Kanisius.

Yogyakarta.

Effendi, 2002 Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipuasakan secara periode, Yeni Sri Muliani, Mirna Fitrani akuakultur rawa Indonesia 2014.

Faisyal, Y., Rejeki, S., & Widowati, L.

L. 2016. Pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos) di keramba jaring apung di perairan terabrasi Desa Kaliwling Kabupaten Brebes.

Journal of Aquaculture Management and Technology, 5(1), 155-161.

Goenarso, D. 2003. Konsumsi oksigen, kadar Hb darah, dan pertumbuhan ikan mas,

(8)

26 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 4, No. 1, 2023

Cyprinus caprio: Institut Teknologi Bandung.

Hanum S., Suminto dan D.Chilmawati. 2017. Pengaruh Penambahan “Probio-7” Pada Pakan Buatan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan,

Pertumbuhan Dan

Kelulushidupan Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis Niloticus).

Hanum Shofura, Suminto, Diana Chilmawati /Jurnal Sains Akuakultur Tropis: 1 (2017)1:10-20.

Hidayat dan Sasanti (2013).

Perkembangbiakan dan Pertumbuhan nila gift. Penebar Swadaya. Jakarta Timur.

Hidayat (2010) Pemberian tepung limbah udang yang difermentasi dalam ransum pakan buatan terhadap laju pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup benih ikan nila. Universitas Airlangga.

Islami, E. Y., Basuki, F., dan Elfitasari, T. 2013. Analisa Pertumbuhan Ikan Nila Larasati (Oreochromisniloticus) yang Dipelihara Pada KJA Wadaslintang dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal Aquaculture Management and Technology. 2(4): 115- 121.

Kordi, 2010 Budidaya lele di kolam terpal. Di kelurahan sukodono kecamatan Kendal kabupaten Kendal. Tanggal 24 Februari 2011.

Sucipto dan Prihartono (2007) Pembesaran nila hitam Bangkok dan Dikaramba jaring apung, kolam air deras, kolam

air tenang, dan keramba.

Penerbit Swadaya, Jakarya.

Sucipto 2008 Perubahan komposisi kimia daun ubi kayu yang difermentasi oleh EM4.

Universitas Bengkulu.

Setiawati dan Suharti 2013.

Kebiasaan makan,

pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus) Pada budidaya Minapadi di Cisaat, Sukabumi, IPB. Bogor.

Setiawati dan Pangaribuan, (2017) Studi makanan dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di rawa biru distrik sota Kabupaen Merauke. Fisherina: Jurnal penelitian budidaya perairan, 1(1).

Simanjuntak, 2009, Hubungan faktor lingkungan kimia, fisika terhadap distribusi plankton di perairan Belitung timur, Bangka belitung. Jurnal perikanan, 11 (1): 31-45.

Sangihe, 2010 Kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp) di kolam beton dan terpal.

Fakutas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya.

Tresna, L. K., Dhahiyat, Y., &

Herawati, T. 2012. Kebiasaan makanan dan luas relung ikan di hulu sungai cimanuk Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jurnal perikanan kelautan, 3(3).

Zonneveld, N. E., A. Huisman dan J.

H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 336 hlm.

Referensi

Dokumen terkait

Mengkaji penggunaan kurikulum, sistem peperiksaan, kemudahan pengajaran, pengajaran, dan pembelajaran program akademik diploma kejuruteraan elektrik politeknik yang ditawarkan

penyalahgunaan Airsoft Gun di wilayah hukum Polrestabes Makassar, namun hampir semuanya tidak diproses hukum karena setelah dilakukan gelar perkara baik secara

Menurut Bapak Yusuf Abadi selaku kepala sekolah MTs Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klaten penerimaan peserta didik di MTs Muhammadiyah Boarding School

Kesimpulan yang peneliti lakukan berdasarkan dari data-data yang di peroleh, dan mengecek kembali hasil dari data yang diperoleh dengan melihat informasi yang telah

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil analisa data indeks tanggapan responden mengenai persyaratan teknis mendapatkan hasil menunjukkan bahwa sebagian besar

Berdasarkan hasil uji parsial pada Tabel 3 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk variabel komitmen organisasi sebesar 0,006, karena nilai signifikansi hitung lebih kecil dari

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan ukuran dewan komisaris, ukuran