Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,
LAMPUNG
(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non-Sertifikasi)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
ARUM SULASTRI S.Pd NIM. 1101144
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
Kontribusi Kompensasi dan Motivasi
Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar
Guru di Sekolah Dasar Negeri
Se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang
Barat, Lampung
(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi
Dan Non Sertifikasi)
Oleh Arum Sulastri
S.Pd, Universitas Lampung 2011
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah Pascasarjana Prodi Administrasi
Pendidikan
© Arum Sulastri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
HALAMAN PENGESAHAN TESIS
KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,
LAMPUNG
(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi)
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Danny Meirawan, M.Pd NIP. 196205041988031002
Pembimbing II
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendididkan Indonesia
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KOMPENSASI DAN MOTIVASI MENGAJAR TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN TUMIJAJAR, TULANG BAWANG BARAT,
LAMPUNG
(Studi Analitik terhadap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi)
ABSTRAK
Arum Sulastri (NIM 1101144)
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Metode yang digunakan adalah analisis deskripsi, asosiatif dan komparatif dengan pendekatan kuantitatif, melalui teknik analisis data korelasional dengan menggunakan statistik parametrik. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru PNS yang berstatus sertifikasi dan non-sertifikasi pada SD Negeri Se-Kecamatan Tumijajar Tulang Bawang Barat, Lampung, yang berjumlah 260 orang, dengan sampel penelitian berjumlah 157 yang dibagi menjadi dua kategori 97 guru sertifikasi dan 60 guru non-sertifikasi dengan penarikan sampling menggunakan Proportionate stratified random sampling.
Dari hasil analisis data ditemukan bahwa kompensasi dan motivasi mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam kategori baik, sedangkan Kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam kategori sangat baik. Kontribusi kompensasi terhadap kinerja mengajar guru cukup kuat untuk guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi. Kontribusi motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru cukup kuat untuk guru sertifikasi dan rendah untuk guru non-sertifikasi. Kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru cukup kuat untuk guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi. Dan terdapat perbedaan kompensasi, motivasi mengajar dan kinerja mengajar guru antara guru sertifikasi dan non-sertifikasi.
Penelitian ini menyimpulkan terdapat kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam kategori cukup kuat.
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………... i
PERNYATAAN KEASLIAN……… ii
KATA PENGANTAR……… iii
UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv
ABSTRAK………... vi
DAFTAR ISI……….. vii
DAFTAR TABEL ………. xi
DAFTAR GAMBAR………. xiii
DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……….. 8
C. Tujuan Penelitian……… 11
D. Manfaat Penelitian……….. 12
E. Struktur Organisasi Tesis……… 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka……… 14
1.Kinerja Mengajar Guru dalam konteks Administrasi Pendidikan……… 14
2.Kinerja Mengajar Guru………. 16
a. Pengertian Kinerja……….. 16
b. Pengertian Kinerja Mengajar Guru………. 19
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Tugas dan Kewajiban Guru……… 23
e. Penilaian Kinerja Mengajar Guru………... 26
3. Kompensasi………... 31
a. Pengertian Kompensasi………..…… 31
b. Tujuan dan Pentingnya Pemberian Kompensasi… 32
c. Bentuk Kompensasi ………...…… 38
4.Motivasi Mengajar………….…………..……… 43
a. Pengertian Motivasi Mengajar……… 43
b. Asas, Tujuan dan Fungsi Motivasi ……… 46
c. Teori Motivasi……… 48
5.Program Sertifikasi Guru Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan……. 53
B. Kerangka pemikiran………...… 57
C. Hipotesis Penelitian……… 59
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian………...… 61
B. Metode Penelitian……….. 63
C. Definisi Operasional……….. 64
D. Instrumen Penelitian, Validitas dan Reabilitas……….. 65
1. Instrumen Penelitian……… 65
2. Validitas dan Reabilitas………... 72
E. Teknik Pengumpulan Data………. 78
F. Teknik pengolahan Data ……….. 1. Analisis Data Deskriptif………... 2. Pengujian Persyaratan Analisis……… 3. Menguji Hipotesis Penelitian………... 78
78
79
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………... 86
1. Deskripsi Kecenderungan Umum Skor Responden……. 86
a. Deskripsi Variabel Kompensasi (X1)………. 86
b. Deskripsi Motivasi Mengajar (X2)………. 89
c. Deskripsi Kinerja mengajar Guru (Y)……… 92
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data……… 97
a. Uji Normalitas……… 97
b. Uji Linieritas………... 99
3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ………. 100
a. Uji Hipotesis Pertama………. 101
b. Uji Hipotesis Kedua………... 105
c. Uji Hipotesis Ketiga………... 110
d. Uji Perbandingan Dua Variabel (Y)………... 116
e. Uji Perbandingan Dua Variabel (X2)……….. 117
f. Uji Perbandingan Dua Variabel (X1)……….. 118
B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 119
1. Kompensasi Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung……….. 119 2. Motivasi Mengajar Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung……… 121 3. Kinerja Mengajar Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung……… 124 4. Kontribusi Kompensasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung………..
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kontribusi Motivasi Mengajar terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri se-Kecamatan Tumijajar,
Tulang Bawang Barat, Lampung……….. 130 6. Kontribusi Kompensasi dan Motivasi Mengajar
terhadap Kinerja Mengajar Guru SD Negeri
se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. 132 7. Analisis Uji Perbandingan Kompensasi, Motivasi
Mengajar dan Kinerja Mengajar Guru Sertifikasi dan
Non-Sertifikasi... 135
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan……….………... 141
2. Rekomendasi………. 143
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Jumlah Guru yang Sudah Tersertifikasi……….. 6
1.2 Rata-rata hasil Uji Kompetensi Guru (UKG)……….. 6
1.3 Rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) Kecamatan Tumijajar... 6
2.1 Teori Dua-Faktor Herzberg……….. 51
3.1 Jumlah Populasi dan Sampel ……….. 62
3.2 Skala Likers………. 65
3.3 Kisi-Kisi Instrumen……….. 66
3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kompensasi……… 73
3.5 Hasil Perhitungan Validitas Variabel Motivasi mengajar…... 74
3.6 Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Mengajar Guru………... 74
3.7 Daftar Konsultasi WMS………... 79
3.8 Hasil Normalitas Data……….. 80
3.9 Hasil Linieritas Data……… 81
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.1 Skor Rata-rata Perhitungan WMS Variabel Kompensasi (X1)
Guru Non-Sertifikasi……… 86 4.2 Skor Rata-rata Perhitungan WMS Variabel Kompensasi (X1)
Guru Sertifikasi……… 87 4.3 Skor Rata-rata Variabel Motivasi Mengajar (X2) Guru
Non-Sertifikasi………. 89 4.14 Perhitungan Analisis Regresi X1 ke Y (Guru Non-Sertifikasi
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Sertifikasi)…... 105
4.16 Anova Variabel X1 dengan Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)……… 108
4.17 Perhitungan Analisis Regresi X2 ke Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)………
4.19 Anova Variabel X1 dan X2 dengan Y (Guru Non-Sertifikasi dan Sertifikasi)………. 113
4.20 Perhitungan Analisis Regresi X1, X2, Y………. 114
4.21 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis (Guru Non-Sertifikasi)……… 115
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Diagram Batang Variabel Motivasi Mengajar……….. 91 4.3 Diagram Batang Kinerja Mengajar Guru……….. 94 4.4 Gambar Kontribusi X1, X2, Y………... 115
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Data Hasil Uji Coba Instrumen………... 151
2 Kisi-Kisi Instrumen………. 171
3 Rekapitulasi Data Responden ………. 185
4 Perhitungan Uji Perbandingan Dua Variabel (Uji-t)….. 208
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
1
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah merupakan institusi yang sangat berkaitan dengan upaya sadar pembentukan pribadi seseorang yang diharapkan selaras dengan tuntunan budaya manusia yang semakin tinggi. Peran sekolah sangat kompleks, bukan saja masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakannya. Sekolah tidak akan menjadi baik dengan sendirinya, melainkan dengan proses peningkatan segala aspek yang ada di dalam sekolah.
Untuk mencapai pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas, suatu lembaga pendidikan sebagai suatu sistem, dipengaruhi oleh berbagai komponen seperti program kegiatan pembelajaran, peserta didik, sarana-prasarana pembelajaran, pembiayaan, lingkungan masyarakat, kepemimpinan kepala sekolah, guru dan faktor-faktor lainnya (Rohiat, 2008: 19). Proses peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia disekolah memerlukan guru baik secara individu maupun kolaboratif untuk melakukan kinerja mengajar yang mengubah suatu kondisi agar pendidikan dan pembelajaran menjadi lebih berkualitas, untuk itu guru memegang peranan utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Adapun dalam UU No 14 Pasal 1 ayat 1 tahun 2005 menyebutkan: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dengan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
stakeholders, masyarakat, pemerintah atas keberhasilan pembelajaran
akademis siswa dan menuntut kemampuan guru untuk menguasai empat kompetensi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru dengan melakukan reformasi setahap demi setahap. Menurut Barnawi dan Mohammad Arifin (2012: 15) strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah sudah mencakup delapan point yaitu (1) peningkatan kualifikasi; (2) sertifikasi; (3) peningkatan kompetensi; (4) pengembangan karir; (5) penghargaan dan perlindungan; (6) perencanaan kebutuhan akan guru; (7) tunjangan guru; (8) maslahat tambahan. Adapun menurut Udin Syaefudin Sa’ud (2010:77) pengembangan profesionalisme guru harus menjadi perhatian global, karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi.
tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah sebagai apresiasi jalan untuk menjadikan guru profesional dalam peningkatan mutu pembelajaran yang diimbangi dengan kesejahteraan guru dalam bentuk pemberian tunjangan (kompensasi) sehingga kinerja guru dapat meningkat. Menurut Mulyasa (2008: 34) sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang yang dipilihnya, dengan demikian dengan adanya sertifikasi guru diharapkan kinerja guru lebih berkualitas dan berdampak pada kesejahteraan guru yang berupa tunjangan profesi yang memadai (kompensasi). Menurut Kusumah (2012: 56) mengemukakan bahwa:
Sertifikasi guru jelas menggembirakan, dia datang bagaikan sinar yang menyinari para guru, tetapi sertifikasi guru juga menyedihkan karena kesuciannya banyak dikotori oleh oknum-oknum guru yang tak berakhlaqul karimah, sehingga mencederai sertifikasi itu sendiri, padahal tujuan sertifikasi itu bagus, selain mensejahterakan para guru juga membantu guru menjadi profesional.
Namun hal ini tidaklah mudah dilakukan, sebab banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis (dalam Prabu Mangkunegara, 2010: 13) bahwa unsur-unsur yang mempengaruhi pencapaina kinerja adalah kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Menurut Usman (2010: 250) menyebutkan bahwa motivasi
seseorang ditentukan oleh intensitas motifnya (uang). Adapun menurut Griffin (2004: 38) bahwa motivasi adalah penting karena sangat menentukan kinerja dan karena sifatnya tidak terwujud. Maka dari itu kinerja mengajar guru merupakan salah satu faktor dominan yang berpengaruh terhadap kompensasi dan motivasi.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Wether dan Davis (dalam Wibowo, 2007: 158) bahwa kompensasi merupakan apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi, dan didalam kompensasi terdapat sistem intensif yang menghubungkan kompensasi dengan kinerja. Senada dengan hal tersebut Rowley (2012: 281) mengemukakan bahwa uang memang pada kenyataannya berpengaruh untuk memotivasi kerja dan system imbalan yang dirancang dengan baik akan memotivasi para pekerja ke arah tingkat kinerja yang diinginkan oleh organisasi. Adapun senada yang diungkapkan oleh Cahyani (2005: 77) kompensasi merupakan faktor penting untuk mempertahankan karyawan/ pegawai, sebab suka tidak suka dan disadari atau tidak uang merupakan faktor penting dalam kehidupan yang dapat meningkatkan motivasi walaupun sulit untuk bisa memuaskan manusia. Selain kompensasi yang dibutuhkan dalam kinerja mengajar guru adanya motivasi sangat diperlukan, dimana motivasi yang rendah akan mengahasilkan guru yang kinerja mengajarnya rendah, sedangkan motivasi yang tinggi akan membuat guru berusaha bekerja menjadi lebih baik dan menghasilkan kinerja mengajar guru yang berkualitas.
kepentingan guru seperti halnya guru yang tersertifikasi dituntut berkewajiban harus lebih mampu bekerja secara profesional, memiliki kemampuan kompetensi, motivasi mengajar yang lebih, sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja mengajar yang dikelolanya dan diembannya sebagai predikat profesional sehingga tidak ada pemberitaan yang negatif. Menurut Wahyudi (Media Indonesia, 17/11/2012) mengemukakan bahwa sertifikasi yang dilaksanaan saat ini gagal dan hanya menghabiskan dana anggaran. Adapun Fatwa (Kompas. Com, 16/3/2012) juga mengemukakan uji kompetensi yang diadakan pemerintah belum menunjukkan kinerja mengajar guru yang profesional dan guru yang sudah tersertifikasi malah mempunyai motivasi yang kurang dalam mengajar. Adapun menurut Rose (2012: 181) menyatakan ‘’Any discussion of the relationship of teacher pay to learning outcomes must begin by acknowleadging that there is a problem to be solved
and teachers must be at the centre of solving it’’. Artinya setiap diskusi tentang hubungan gaji guru (kompensasi) dengan hasil belajar harus dimulai dengan mengakui bahwa ada masalah yang harus dipecahkan dan guru harus berada dipusat pemecahan masalah tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut maka bisa dikatakan bahwa kompensasi memberikan pengaruh terhadap peningkatan dan penurunan kinerja mengajar guru dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
kualifikasi kinerja mengajar yang sama dengan guru yang belum tersertifikasi padahal seharusnya yang terjadi guru yang sudah tersertifikasi harus lebih mampu mengembangkan kompetensinya dan memenuhi jam pelajaran sebanyak 24 jam kinerja mengajarnya serta lebih mampu berinovasi serta kurangnya fasilitas pembelajaran/ alat bantu dalam kegiatan mengajar.
Sebagaimana diketahui dari data yang diperoleh bahwa jumlah guru yang sudah tersertifikasi hingga akhir tahun 2011 khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Jumlah Guru yang Sudah Tersertifikasi.
TK SD SMP SMA SMK Pengawas Total
4 631 218 120 41 35 1049
Tabel 1.2.
Rata-Rata Hasil Uji Kompetensi Guru.
SD SMP SMA/ SMK
40% 38,42% 49%
Sumber: Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat (TBB) 2012. Tabel 1.3.
Rata-Rata Hasil Ujian Nasional (UN) di Kecamatan Tumijajar.
No. Tahun Rata-rata Hasil UN
1. 2010 22,5%
2. 2011 23,5%
3. 2012 23,5%
Sumber: Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat (TBB), 2012
pengajaran yang ideal didalam kelas dan program sertifikasi guru dinilai tidak mampu meningkatkan kualitas guru. Sedangkan dari pemberitaan hasil nilai Ujian Nasional (UN) dari tahun 2010 hingga 2012, dinyatakan bahwa UN SD khususnya daerah Lampung kurang memuaskan. Menurut Bujang Rahman (Radar Lampung. Com, 29/01/2012)) mengatakan:
Hingga kini banyak publik menyangsikan hasil UN, karena di lapangan tidak disiapkan secara simultan. Ia pun menyarankan agar persiapan di lapangan dalam pelaksanaan UN bagi siswa SD benar-benar matang. Jangan sampai terulang adanya apresiasi tidak baik dari publik terhadap hasil UN hanya karena kesiapan di lapangan tidak matang.
Adapun hasil penelitian tentang kinerja guru diungkapkan oleh Yensi (2010) dalam penelitiannya mempunyai pengaruh yang signifikan kompensasi dan motivasi terhadap kinerja sebesar R2 = 45,6%. Dan beberapa hasil penelitian tentang kinerja guru sertifikasi yaitu diungkapkan oleh Ramli dalam penelitiannya (2012: 32) dikatakan bahwa
Seseorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik secara otomatis akan menerima tunjangan yang terkait dengan sertifikat tersebut. Dengan demikian terjadi suatu penambahan income atas seseorang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Dengan adanya sertifikat pendidik yang melekat pada seorang guru, dapat disimpulkan bahwa guru tersebut telah memiliki beberapa kemampuan lebih dibandingkan dengan teman-teman guru yang belum mendapatkan sertifikat pendidik. Dan dengan kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki diharapkan juga mampu meningkatkan kinerja di sekolah. Adapun menurut Wardana dalam penelitiannya tentang guru sertifikasi (2013: 99) mengungkapkan :
Fenomena tersebut menunjukkan tingkat kompetensi para guru masih rendah dan mengandung arti bahwa pengelolaan proses belajar mengajar, pengembangan diri guru, motivasi dan kinerja mengajar masih perlu ditingkatkan mutunya, pembinaan, dan pengawasan terhadap guru harus dilakukan secara kontiniu dan peningkatan tunjangan sertifikasi yang diberikan pemerintah masih belum mampu meningkatkan kinerja yang dimiliki guru. Faktor kompensasi yang diberikan sebagai balas jasa dan motivasi perlu diperhatikan dalam penseleksiannya apabila ingin meningkatkan kinerja mengajar guru.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi dan dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah.
Sebagai pengelola proses belajar mengajar yang profesional, guru dituntut melakasankan tugas dan kewajibannya, berpengetahuan luas, dan mampu memotivasi dirinya sendiri sehingga menghasilkan kinerja mengajar yang optimal yang tercermin dari prestasi hasil belajar peserta didiknya dalam rangka meningkatkan kualitas dan tujuan pendidikan.
Belum maksimalnya pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru mengidentifikasikan bahwa kinerja mengajar guru perlu mendapatkan perbaikan, perhatian dan dapat dilakukan pembinaan lagi. Adapun beberapa faktor yang rendahnya kinerja mengajar guru dapat berasal dari individu guru sendiri, organisasi maupun psikologisnya. Kurang memuaskannya kinerja mengajar tersebut diidentifikasi sebagai berikut:
a. Kurangnya motivasi mengajar,
b. Adanya perbedaan kesejahteraan/ insentif guru,
c. Kurangnya fasilitas pembelajaran/ alat bantu mengajar,
e. Kurang mampunya mengelola interaksi pembelajaran dikelas. f. Keengganan menyelesaikan pekerjaan dalam membuat silabus dan
menganalisis pembelajaran yang cocok untuk diajarkan pada siswa. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Faktor-faktor kinerja mengajar guru tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1. Faktor Kinerja menurut Edi Siregar (2011: 85) dan Malthis dan Jackson (2009: 114).
Berdasarkan uraian diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru sangat komplek, mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga serta keterkaitan antara program sertifikasi maka pada penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi pada tiga variabel yaitu kompensasi sebagai variabel bebas (X1), motivasi mengajar sebagai variabel bebas (X2) dan kinerja mengajar guru (Y) sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
a) Kompensasi sebagai pendapatan yang diterima pegawai yang berupa pembayaran keuangan langsung dan pembayaran tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi.
b) Motivasi mengajar diartikan sebagai energi psikologi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘’feeling’’ dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan yang diharapkan. Adapun motivasi bisa berasal dari diri sendiri (instrinsik) maupun dari luar individu (ekstrinsik).
c) Kinerja mengajar guru merupakan perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas sesuai dengan kriteria tertentu.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kompensasi yang diperoleh guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?
b. Bagaimana motivasi mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?
c. Bagaimana kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?
d. Berapa besar kontribusi pemberian kompensasi terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?
e. Berapa besar kontribusi motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?
f. Berapa besar kontribusi pemberian kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung?
h. Bagaimana perbedaan kompensasi pada guru sertifikasi dan non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung
i. Bagaimana perbedaan motivasi mengajar pada guru sertifikasi dan non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kompensasi dan motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Tujuan umum ini dirinci menjadi tujuan yang lebih khusus, yaitu untuk mengetahui:
a. Besarnya gambaran pemberian kompensasi guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
b. Besarnya gambaran motivasi mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
c. Besarnya gambaran kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
d. Besarnya kontribusi variabel pemberian kompensasi terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
e. Besarnya kontribusi variabel motivasi mengajar terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
g. Besarnya perbedaan kinerja mengajar guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat. Lampung.
h. Besarnya perbedaan kompensasi guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
i. Besarnya perbedaan motivasi mengajar antara guru sertifikasi dan guru non-sertifikasi di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis.
1. Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat antara lain: a. Untuk Kepentingan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini memperkaya khasanah kajian keilmuan, yaitu bidang ilmu pengelolaan sumber daya manusia khususnya ditinjau dari sistem kompensasi dan pemberian motivasi mengajar kepada guru terhadap kinerja mengajar guru.
b. Peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan tentang kompensasi yang diterapkan selama ini dalam upaya meningkatkan kinerja mengajar guru yang secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemotivasian guru.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan: a. Guru Sekolah Dasar, sebagai umpan balik dan masukan bagaimana
b. Kepala Sekolah Dasar, sebagai umpan balik dan masukan bahwa sistem tunjangan profesi yang ditetapakan dapat mempengaruhi upaya guru untuk dapat meningkatkan kinerja mengajar guru.
c. Bagi Guru, dapat menjadi masukan untuk memperbaiki cara mengajar dalam kinerja mengajar guru.
E. Struktur Organisasi Tesis
Untuk memahami alur pikir dalam penulisan tesis ini, maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Bab I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.
Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan. Serta mengemukakan kerangka pikir yang mendasari penelitian dan pemaparan hipotesis penelitian.
Bab III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Komponen dari metode penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian berikut dengan justifikasi penggunaan metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data penelitian.
Bab IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan tentang masalah penelitian, serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.
61
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitin
1. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilakukan pada 27 Sekolah Dasar yang tersebar di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan atas kemudahan memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat memberikan masukan kepada pengambilan kebijakan di sekolah daerah setempat.
2. Populasi dan Sampel
Menurut pendapat Sugiyono (2009:80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Untuk itu, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru yang berstatus PNS (sertifikasi dan non-sertifikasi) yang berjumlah 260 guru di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi, adapun rumus yang digunakan adalah:
Dimana:
n1 : Jumlah sampel menurut stratum
n : Jumlah sampel seluruhnya
N1 : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi seluruhnya.
Langkah pertama adalah mengetahui populasi sebanyak 260 guru PNS, kemudian menentukan tingkat presisi 5%.
Dimana :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah sampel
d2 : Presisi yang ditetapkan (5%) untuk sampel pada guru ini diambil pada guru yang sudah Pegawai Negeri Sipil (PNS) berstatus Sertifikasi dan Non-sertifikasi yang tersebar pada 27 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung.
Tabel 3.1.
Jumlah Populasi dan sampel
No Nama Sekolah Jumlah
Populasi
Jumlah Sampel
Non Sertifikasi Sertifikasi
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 SDN 04 Dayamurni 9 2 4
Non Sertifikasi Sertifikasi
19 SDN 02 Margodadi 10 2 4
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Tulang Bawang Barat (2012).
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Non-Sertifikasi = 100 : 260 x 157 = 60,35 = 60 guru Sertifikasi = 160 : 260 x 157 = 96,61 = 97 guru
B. Metode penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul sehingga diperoleh makna yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2009: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan: “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode penelitian ini menggunakan metode survey dan tingkat eksplanasi deskriptif, asosiatif, dan komparatif dengan pendekatan kuantitatif, dan studi analitik yang menganalisis dan menginterpretasi tentang arti data menurut tingkat eksplanasi (level of explanation).
1. Metode Survey
Metode survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiono 2010: 7).
2. Tingkat Eksplanasi Deskriptif, Asosiatif dan Komparatif.
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antar dua variabel atau lebih.
c. Dan Penelitian Komparatif yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda (Sugiono 2010: 56-57)
3. Pendekatan Kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap variabel yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik. Adapun data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang akan diteliti.
a. Kompensasi sebagai pendapatan yang diterima pegawai yang berupa pembayaran keuangan langsung dan pembayaran tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi.
b. Motivasi mengajar diartikan sebagai energy psikologi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ‘’feeling’’ dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan yang diharapkan. Adapun motivasi bisa berasal dari diri sendiri (instrinsik) maupun dari luar individu (ekstrinsik)
c. Kinerja mengajar guru merupakan perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas sesuai dengan kriteria tertentu.
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Instrumen Penelitian
a. Instrumen penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).
Jadi, instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti dalam memperoleh data mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Akdon dan Sahlan Hadi, 118: 2005).
Tabel 3.2 Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan
Selalu 5
Sering 4
Kadang-Kadang 3
Pernah 2
Tidak Pernah 1
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompensasi 1. Dessler (2007: 46) sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
4) Kompensasi yang diterima
mendorong kinerja (memotivasi
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompensasi 2.Hasibuan S.P (2007:
118) mengemukakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan/ pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Teori Definisi
Operasional
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ’’feeling’’ dan didahului dengan tanggapan dengan adanya tujuan.
2. Husdarta (2009: 116) mendefinisikan motivasi
sebagai energy
psikologis yang bersifat abstrak, wujudnya hanya (intrinsik) maupun dari
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
luar individu
(ekstrinsik), Herzberg dalam Ivancevich (2006: 151)
(kondisi kerja). 5) Kebijakan
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Teori Definisi
Operasional
Dimensi Diskriptor Indicator
Kinerja
2. Suharsaputra (2010: 176) mengemukakan bahwa kinerja guru adalah perilaku yang dihasilkan oleh
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kriteria tertentu.
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bentuk kesimpulan, penilaian,
refleksi, umpan
balik dan
tindaklanjut.
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Coba Instrumen
Sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrument yang meliputi sekurang-kurangnya validitas dan reabilitas.
Uji coba instrument penelitian ini dilakukan kepada 20 responden yang tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu guru sertifikasi dan non-sertifikasi. Responden untuk uji coba instrument ditetapkan dengan pertimbangan bahwa ke-20 guru tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subject penelitian sesungguhnya dalam hal permasalahan yang dihadapi guru sertifikasi dan non-sertifikasi dalam menjalankan tugas mengajarnya.
2. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas Instrument
Validitas instrument dihitung dengan „‟rumus korelasi product moment‟‟, yaitu:
Keterangan : r
xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total. N = Jumlah responden
Σx = Jumlah skor item Σy = Jumlah skor total
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
Dimana:
t = nilai hitung
r = koefisien korelasi hasil rhitung n = jumlah responden.
Kriteria minimum untuk dianggap memenuhi syarat valid jika thitung > ttabel dan thitung < ttabel. Hal tersebut berdasarkan ttabel untuk N = 20 dengan taraf signifikan 0,05 dan dk = 20-2 = 18, maka jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 1.73 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:
Tabel 3.4
2
1 1
r n r thitung
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kompensasi (X1) Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Motivasi Mengajar (X2)
Item ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 rhitung thitung ttabel Keterangan
1 90 1292 416 86512 0.32 1.44 1,73
Tidak Valid (Dibuang)
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Kinerja Mengajar Guru (Y)
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Reabilitas Instrumen
Reabilitas menunjukkan pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji realibilitas instrument penelitian dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half).
Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan reliabilitas instumen dengan menggunakan metode belah dua (Split Half Method). 1. Menjumlahkan dan menghitung item ganjil (X) dan item genap (Y)
dibantu tabel perhitungan .
2. Menghitung korelasi product moment
3. Menghitung realibilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown
Keterangan:
r11 = Koefisien reabilitas internal seluruh item
rb = Korelasi Product Moment antara belahan
(ganjil-genap).
33 90 3143 414 498771 14265 0.58 3.03 1,73 Valid 34 86 3143 380 498771 13655 0.63 4.42 1,73 Valid 35 88 3143 396 498771 13968 0.69 4.09 1,73 Valid 36 84 3143 368 498771 13385 0.67 3.92 1,73 Valid 37 69 3143 245 498771 10922 0.42 2.00 1,73 Valid
b b
r r r
1 . 2
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Mencari r-tabel apabila diketahui signifikansi = 0,05 dan dk = 20-2=18
5. Membuat keputusan membandingkan r-hitung dengan r-tabel . Kaidah keputusan:
Jika r-hitung > r-tabel, maka reliabel dan Jika r-hitung < r-tabel, maka tidak reliabel.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh 71 item instrument penelitian dari 75 item uji coba. Bagi item yang tidak memenuhi syarat signifikan 0,05 dan dk= 20-2 =18 (rtabel = 0,468) dinyatakan tidak valid dan sesuai saran dosen pembimbing bahwa setiap indikator harus terwakili oleh setiap itemnya, maka item tersebut dapat tidak digunakan atau tidak dipakai, akan tetapi bagi indikator yang itemnya sedikit sebaiknya kalimatnya diperbaiki dan digunakan.
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut.
1) Reliabilitas variabel X1 (Kompensasi)
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh rhitung sebesar 0,949 dan untuk melihat nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dan dk=n-2,(dk=20-2=18) sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,486. karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket ini reliabelatau dapat digunakan. 2) Reliabilitas variabel X2 (Motivasi Mengajar)
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepercayaan 95 % dan dk=n-2,(dk=20-2=18) sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,486. karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket ini reliabelatau dapat digunakan. 3) Reliabilitas variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh rhitung sebesar 0,979 dan untuk melihat nilai ttabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dan dk=n-2,(dk=20-2=18) sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,486. karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket ini reliabelatau dapat digunakan. c. Instrumen Hasil Uji Coba
Berdasarkan hasil analisis validitas dan reliabilitas diperoleh instrumen penelitian sebagai berukut:
- Untuk variabel kompensasi (X1) sebanyak 19 item,
- Untuk variabel motivasi mengajar (X2) sebanyak 17 item, dan - Untuk variabel kinerja mengajar guru (Y) sebanyak 27 item.
Kisi-kisi instrumen dan nomor item hasil analisis instrumen setelah uji coba disajikan terlampir.
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket atau kuesioner.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti dengan jujur.
Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban responden dapat dijaga kerahasiannya. Akdon dan Sahlan Hadi (2005: 132), mengemukakan bahwa :
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).
Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda checklist pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat responden itu sendiri.
F. Teknik pengolahan data (Analisis Data)
Mengolah data dan menganalisis data adalah suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul mempunyai arti dan ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari permasalahan yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
= skor rata-rata yang dicari
X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban)
N = jumlah responden
Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 5 kriteria dan penafsiran seperti dibawah ini:
Tabel 3.7
Daftar Konsultasi WMS
Rentang Nilai
Kriteria Penafsiran
Variabel X1, X2 dan Y
4,01-5,00 Sangat Baik SL (Selalu)
3,01-4,00 Baik S (Sering)
2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang)
1,01-2,00 Rendah P (Pernah)
0,01-1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah)
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi ganda. Persyaratan tersebut adalah syarat normalitas dan syarat kelinieran regresi Y atas X.
a. Pengujian Normalitas
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
2
= Chi-kuadrat
0
f = Frekuensi hasil pengamatan
e
f = Frekuensi yang diharapkan
Untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak, maka dapat ditentukan dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X²hitung ≥ X²tabel, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan Jika X²hitung ≤ X²tabel, artinya Data Berdistribusi Normal.
Sebagimana yang diungkapkan akdon (2005: 165) ‟‟pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametric, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya‟‟. Dalam penelitian ini maka telah dibuktikan pengujian normalitas sehingga menggunakan analisis parametrik.
Motivasi Mengajar 4,85 12,592 Normal
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kinerja Mengajar Guru 5,19 12,592 Normal
2. Kompensasi (Sertifikasi) 9,44 14,067 Normal
Motivasi Mengajar 4,36 14,067 Normal
Kinerja Mengajar Guru 6,29 14,067 Normal
b. Uji Linieritas Data
Uji linieritas dapat dilihat dari signifikasi dari deviation of linierity untuk X1 terhadap Y serta X2 terhadap Y. Apabila nilai signifikasi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.
Tabel 3.9 Hasil Linieritas Data
No Variabel Sig Kriteria Keterangan
1. X1 atas Y (Non-Sertifikasi) 0,000 <0,05 Linier
X2 atas Y 0,020 <0,05 Linier
2. X1 atas Y (Sertifikasi) 0,000 <0,05 Linier
X2 atas Y 0,000 <0,05 Linier
3. Menguji Hipotesis Penelitian
Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis yaitu hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana dan hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi ganda.
a. Analisis Korelasi Sederhana
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
koefisien korelasi (r). Adapun analisis korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment (PPM) sebagai berikut:
Keterangan : r
xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total. N = Jumlah responden
Σx = Jumlah skor item Σy = Jumlah skor total
Σxy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total Σx2 = Jumlah kuadrat skor item
Σy2 = Jumlah kuadrat skor total
Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila r = -1 artinya korelasi negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sebagai berikut.
Tabel 3.10
Interpretasi Koefisien Kolerasi Nilai r
Nilai Koefisien Kriteria
0,80 – 1,000 Sangat kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Koefisien Korelasi
2) Uji Signifikan
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikan dengan rumus:
Dimana:
t hitung = Nilai t
r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel
3) Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi dimaksud untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel penelitian. Dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
Y = nilai taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi a = konstanta apabila harga X= 0
b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X
X = Harga variabel X
b. Analisis Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarmya
Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien korelasi, menurut Sugiyono (2010: 231) sebagai berikut:
1) Uji Koefisien Determinasi
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Koefisien Korelasi
2) Uji Signifikansi
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel.
Untuk menghitung signifikansi korelasi ganda menggunakan rumus:
(Riduwan, 2010: 140)
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan Fhitung≥ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan
c. Rumus Perbandingan Dua Variabel (Uji-t)
Arum Sulastri, 2013
Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Mengajar Terhadap Kinerja Mengajar Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Tamijajar,Tulang Bawang Barat,Lampung (Studi Analitik Terhadap Guru Sertifikasi Dan Non Sertifikasi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Akdon dan Sahlan Hadi (2005: 215) Dimana: r = Nilai korelasi X1 dengan X2
n = Jumlah sampel
1
x = Rata-rata sampel ke-1
2
x = Rata-rata sampel ke-2 s1 = Standar Deviasi sampel ke-1 s2 = Standar Deviasi sampel ke-2 S1 = Varians sampel ke-1
S2 = Varians sampel ke-2