• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi DeskriptifPada SiswaKelas VIISMP Negeri4 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi DeskriptifPada SiswaKelas VIISMP Negeri4 Bandung."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

No DaftarFPIPS : 1534/UN.40.2.2/PL.2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Studi DeskriptifPada SiswaKelas VIISMP Negeri4 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh:

SILVIA 0901461

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Irma Marianingsih, 2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Studi DeskriptifPada SiswaKelas VIISMP Negeri4 Bandung)

Oleh SILVIA

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

© SILVIA2013

Universitas Pendidikan Indonesia Januari2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SILVIA 0901461

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARANEXAMPLE NON EXAMPLEDALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIISMP Negeri4 Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP.196308201 98803 1 001

Pembimbing II

Syaifullah, S.Pd., M.Si. NIP.19721112 199903 1 001

Mengetahui:

KetuaJurusanPendidikanKewarganegaraan FakultasPendidikanIlmuPengetahuanSosial

UniversitasPendidikan Indonesia

(4)

i Silvia, 2013

ABSTRAK

SILVIA (0901461) IMPLEMENTASI MODEL EXAMPLE NON

EXAMPLEDALAMUPAYAMENINGKATKANMOTIVASIBELAJARSISW

APADA PROSES PEMBELAJARANPENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (STUDIDESKRIPTIFPADASISWAKELAS VII SMP NEGERI 4 BANDUNG)

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi awal yang penulis lakukan di SMP Negeri 4 Bandungditemukan masalah rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran PKn pada siswa kelas VII. Hal tersebut terlihat dari indikator: Pertama, 62% siswa masih terlihat kurang serius dalam mengerjakan tuga, rendahnya partisipasi siswa dalam belajar seperti bertanya dan mengemukakan pendapat, rendahnya konsentrasi siswa pada saat menyimak penjelasan guru, dan masih terdapat 14 siswa (65%) yang harus remedial.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Subjek penelitiannya adalah kelas VII-C berjumlah 40 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Selain siswa, sumber data lainnya adalah Guru PKn SMP Negeri 4 Bandung.

(5)

ABSTRAK

SILVIA (0901461) IMPLEMENTATION MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE IN EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING

MOTIVATION FOR LEARNING PROCESS OF CITIZENSHIP

EDUCATION (DESCRIPTIVE STUDY ON STATE CLASS SMP NEGERI 4 BANDUNG)

The research was based on the results of preliminary observations that I did in Junior High School 4 Bandung found to the problem of low student motivation in participating in the process of studying the subject Civics in class VII. It is seen from the indicators: First, 62% of students still look less serious in doing tuga, low participation of students in learning such as asking questions and expressing their opinions, the low concentration of students at the time listening to the teacher's explanation, and there are 14 students (65%) who had remedial.

The method used in this research is descriptive qualitative approach. Data collection techniques used were interviews, questionnaires, observation, documentation, and literature. Subject of research is class VII-C are 40 students, consisting of 18 male students and 22 female students. In addition to students, other data sources is the Teacher Civics SMP Negeri 4 Bandung.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR RUMUS ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 4

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. PenjelasanIstilah ... 5

F. PendekatandanMetodePenelitian ... 6

G. TeknikPengumpulan Data ... 7

H. Teknik Pengolahan dan analisis Data... 8

I. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Tinjauan tentang Pendidikan Kewarganegaraan ... 12

1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 12

2. Aspek-aspekKompetensidalamPendidikanKewarganegara an ... 15

3. Pembelajaran pendidikan Kewarganegaraan ... 16

B. Tinjauan tentang Model Pembelajaran ... 17

1. PengertianModel Pembelajaran... 17

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 18

3. Karakteristik Model Pembelajaran ... 19

C. Model PembelajaranExample Non Example ... 20

(8)

ix Silvia, 2013

2. Prinsip Model PembelajaranExample Non Example 21 3. Tujuan Model PembelajaranExample Non Example 21 4. Langkah-Langkah Menggunakan Model

PembelajaranExample Non Example ... 21

5. Kelebihan dan Kekurangan Model PembelajaranExample Non Example ... 22

D. Tinjauantentang Motivasi Belajar ... 23

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 23

2. Tujuan dan Fungsi Motivasi Belajar ... 25

3. Macam-Macam Motivasi Belajar ... 26

4. Aspek-Aspek Motivasi Belajar ... 28

5. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar... 30

6. Indikator-Indikator dalam Motivasi Belajar... 31

7. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. PendekatandanMetodePenelitian ... 34

1. Pendekatan Penelitian ... 34

2. Metode Penelitian ... 35

B. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Observasi ... ... 36

2. Kuesioner ... ... 36

3. Wawancara ... 36

4. Dokumentasi ... 37

5. Studi Pustaka ... 37

6. Catatan Lapangan ... 37

C. ProsedurPenelitian ... 38

1. Persiapan Penelitian ... ... 38

2. Pelaksanaan Penelitian ... ... 38

D. Lokasi dan Subjek Penelitianan ... 39

E. TeknikPengolahan dan AnalisisData ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. DeskripsiUmum LokasidanSubjekPenelitian ... 42

1. Profil Sekolah ... 42

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 42

3. Tujuan Sekolah ... 43

4. Administrasi Sekolah ... 44

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

1. Deskripsi Hasil Observasi dan Dokumentasi Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example ... 55

2. Deskripsi Hasil Wawancara ... 57

3. Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas VII-C ... 64

(9)

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

1. Perencanaan dan Pelaksanaan Model Pembelajaran Example Non Example dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ... 68

2. Hambatan yang Dihadapi Guru ketika Menggunakan Model Pembelajaran Example Non Example ... 80

3. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Menggunakan Model Pembelajaran Example Non Example ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 87

A. Kesimpulan... 87

B. Rekomendasi ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

xi Silvia, 2013

[image:10.595.115.507.222.619.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Pimpinan Sekolah ... 45 4.2 Golongan Guru SMP Negeri 4 Bandung ... 46 4.3 Kualifikasi Tenaga Pengajar SMP Negeri 4 Bandung Tahun

Pelajaran 2012/2013... 48 4.4 Jumlah Siswa SMP Negeri 4 Bandung ... 50 4.5 Siswa yang Mengisi Angket ... 54 4.6 Pendapat Siswa tentang Manfaat Model Pembelajaran Example

Non Example ... 66 4.7 Pendapat Siswa tentang Model Pembelajaran Example Non

Example... 67 4.9 Matrik Perencanaan dan Pelaksanaan Model Pembelajaran

(11)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

(12)

xiii Silvia, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SK PEMBIMBING SKRIPSI

LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PENELITIAN

4.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

4.2 Pedoman Wawancara dengan Guru dan Siswa

4.3 Angket Penelitian

4.4 Pedoman Observasi

4.5 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

LAMPIRAN 4SILABUS DAN RPP PENELITIAN

LAMPIRAN 5 ABSENSI KELAS VII-C SMP NEGERI 4 BANDUNG

LAMPIRAN 6BUKTI PENELITIAN DARI SMP NEGERI 4 BANDUNG

LAMPIRAN 7 LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakang Penelitian

Berdasarkanhasil wawancara dan observasipadaprapenelitian dengan Guru PKn di SMP Negeri 4 Bandung, diperoleh masih rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran PKn pada siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Bandung. Rendahnya motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran PKn terlihat dari indikator sebagai berikut: Pertama, 62% siswa masih terlihat kurang serius dalam mengerjakan tugas. Hal ini terlihat dimana apabila diberikan tugas, baik tugas yang harus diselesaikan pada saat jam pelajaran maupun tugas yang harus diselesaikan di beberapa hari, terdapat 65% siswa masih banyak yang mengerjakannya asal-asalan, bahkan tidak jarang yang menyontek pekerjaan temannya. Ketekunan dan keuletan dalam belajar atau mengerjakan tugas sangatlah penting dalam belajar sebagai indikator motivasi. Sebagaimana menurut Sardiman (2001) bahwa, “tekun sangat penting dalam belajar karena menandakan sikap bersungguh-sungguhdalam belajar sehingga dapat meraih prestasi yang baik.”

Kedua, rendahnya partisipasi siswa dalam belajar seperti bertanya dan

mengemukakan pendapat. Menurut Guru PKn, aktivitas bertanya dan mengemukakan pendapat pada saat proses pembelajaran PKn, terdapat 63% siswa yang masih mengemukakan pendapat yang sama. Apabila ditunjuk siswa yang lain pun sangat terlihat bingung dan gugup. Padahal menurut Rusyan, et.al. (1989: 123) bahwa“motivasi erat kaitannya dengan aktivitas belajar, karena salah satu fungsi motivasi adalah mengarahkan aktivitas belajar siswa.”

Ketiga, rendahnya konsentrasi siswa pada saat menyimak penjelasan

(14)

2

Silvia, 2013

memusatkansegenapkekuatanperhatianpadasuatusituasibelajar.

Didalamkonsentrasiiniketerlibatan mental secara detailsangatdiperlukan, sehinggatidakperhatiansekedarnya.”

Keempat, berdasarkan observasi hasil belajar PKn, masih terdapat 26

siswa (65%) yang harus remedial karena nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau dibawah nilai 75 yang sekaligus menandakan hasil belajar siswa yang rendah. Motivasi sangat erat kaitannya dengan hasil belajar.Apabila motivasi belajar tinggi maka prestasi belajarpun akan meningkat, begitupun sebaliknya.Sebagaimana pendapat Dimyati dan Mudjiono (2002) menyatakanbahwa,“motivasi belajar pada siswa sangat berpengaruh pada hasil belajar. Lemahnya motivasi atau tidak adanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar, sehingga mutuhasil belajar akan menjadi rendah.”

Motivasisangatpentingdalamkegiatanbelajar,sebabadanyamotivasimend orongsemangatbelajardansebaliknyakurangadanyamotivasiakanmelemahkanse mangatbelajar. Hal ini sebagaimana pendapat Sardiman (2001: 73):

Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang memberikan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar tersebut tercapai. Indikasi siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar adalah ulet, berkonsentrasi tinggi, kritis, serta tekun dalam mengerjakan tugas. Permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung tersebut harus segera dipecahkan, mengingat mata pelajaran PKn memiliki kedudukan dan peran strategis. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Permen Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran bahwa SKL mata pelajaran PKn untuk SMP/MTs adalah mewujudkan siswa yang bermoral, demokratis, serta memiliki wawasan dan tanggung jawab kebangsaan.

(15)

3

tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 Ayat (1) yang secara garis besarnya bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan serta mampu memotivasi siswa untuk kreatif dan mandiri.

Untuk menciptakan suasana pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas, pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat diperlukan.Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa, “Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khasoleh guru. ”Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam upaya memotivasi siswa dalam belajar sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Model pembelajaran example non example adalah model yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan (Santoso, 2010). Dengan penggunaan model pembelajaran example non example siswa didorong untuk berfikir kritis serta mampu memecahkan permasalahan berkaitan dengan mata pelajaran PKn.

Dari pengertian tersebut, model pembelajaran example non example memiliki keunggulan-keunggulan. Pertama, melatih siswa lebih kritis

dalam menganalisa gambar atau kasus. Kedua, siswa mengetahui aplikasi dari materi dengan sedikit mempersamakan dengan contoh (Santoso, 2010).

(16)

4

Silvia, 2013

Berdasarkan pada uraian permasalahan di atas, penting untuk melakukan penelitian dengan judul: Implementasi Model Example Non Example dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Proses

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 4 Bandung)”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian, penulis dapat merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menerapkanexample non example dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung?

2. Bagaimanahambatanataukendala yang dihadapai guru dalamimplementasi model pembelajaranexample non examplepadamatapelajaranPKn?

3. Bagaimanaupaya-upayauntukmengatasihambatan-hambatan yang dihadapidalamimplementasi model pembelajaranexample non example pada pelajaran PKn?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengidentifikasi peningkatan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung pada pelajaran PKn setelah mengimplementasikan model pembelajaran example non example.

2. Untuk mengidentifikasi hambatanataukendala yang dihadapai guru dalamimplementasi model pembelajaran example non example pada mata pelajaran PKn.

(17)

5

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini penulis harap dapat bermanfaat: 1. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap kualitas pembelajaran PKn melalui implementasi model pembelajaran example non example.

2. Secara Praktis a. Guru

Model example non example dapat menjadi alternatif bagi guru untuk digunakan dalam pembelajaran PKn dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Siswa

Penerapan model pembelajaran example non example dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa dapat berkonsentrasi, aktif, kritis dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.

E.Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi pengertian dari setiap istilah tersebut sebagai berikut:

1. Implementasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, ataua dan mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapaitujuankegiatan (Usman, 2002: 70).

2. Model example non example dalam penelitian ini merupakan model yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan (Santoso, 2010).

(18)

6

Silvia, 2013

memilikitujuanutamamengembangkanpengetahuan, sikap, danketerampilansehinggasiswa menjadiwarganegara yang baik, melaluipengalamanbelajar yang

dipilihdandiorganisasikanatasdasarkonsep-konsepilmupolitik. Dalampengertianlain, civic

educationjugadinilaisebagainurturant

effectsataudampakpengiringdariberbagaimatapelajaran di dalammaupun di

luarsekolahdansebagaidampakpengiringdariinteraksiantarmanusiadalamkehi

dupansehari-hari, yang

berkenaandenganpengembangantanggungjawabwarganegara (Budimansyah, 2010: 111-112).

4. Motivasidalam penelitian ini adalahsuatutenaga (dorongan, alasankemauan)

yang menyebabkansiswa berbuat/bertindak yang

manatindakanitudiarahkankepadatujuanpembelajaran (PasaribudanSimanjuntak, 1994:50).

F. Pendekatan dan Metode Penelitian

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar pada pembelajaran PKn yang dicirikan dengan rendahnya ketekunan dan keuletan siswa dalam mengerjakan tugas, rendahnya aktivitas bertanya dan mengemukakan pendapat, rendahnya konsentrasi belajar, dan rendahnya hasil belajar. Berdasarkan pada masalah yang menjadi fokus sebagaimana diuraikan tersebut, penulis menggunakan pendekatankualitatif.Hal inisesuaidenganpengertianpenelitiankualitatif yang didefinisikansebagaiprosedurpenelitian yang menghasilkan data deskriptifberupa kata-katatertulisataulisandari orang-orang danperilaku yang dapatdiamati. (Bodgandan Taylor dalamMoleong 2007: 4).

Dengan penggunaan pendekatan kualitatif ini, diharapkan penulismemperolehgambarandaripermasalahan yang terjadisecararinci, baikituberupa kata-kata, gambar, maupunperilaku, dantidakdituangkanberupabilanganatauangkastatistik,

(19)

7

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Faisal (1982: 119) memberikan penjelasan bahwa:

Studi deskriptif berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada. Ia bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang sedang terjadi, atau kecenderungan yang sedang berkembang. Dipilihnyametodedeskriptifinikarena sesuaidengantujuanpenelitianyaitu menggambarkan impelementasi model pembelajaran example non example dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung.

G.Teknik Pengumpulan Data

Untukmemudahkandalammemperoleh data yang

dibutuhkandalampenelitianini, makapenelitimenggunakanbeberapateknik pengumpulan data, yaituobservasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, danstudipustaka.

1. Wawancara

Wawancaraatau yang disebutjuga interviewadalahsebuah dialog yang dilakukanolehpewawancarauntukmemperolehinformasidariterwawancara (Arikunto, 2002: 132). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai permasalahan dan tujuan penelitian ini. Adapun sasaranwawancarasebagairespondendalampenelitianiniadalah Guru PKndan siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung.

2. Angket

Angketadalahdaftarpertanyaan yang diberikankepada orang

laindenganmaksud agar orang yang

diberitersebutbersediamemberikanresponsesuaidenganpermintaanpengguna

(Arikunto, 2002).

(20)

8

Silvia, 2013

3. Observasi

Menurut Hadi (1994: 36), “observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan langsung terhadap suatu gejala, peristiwa, kejadian yang dapat dilihat dengan mata kita atau pun yang dapat kita capai

dengan panca indera yang lain di

lapangan”.Obsevasidilakukanpenulisdenganmengamatisecaralangsungsubje k yang akanditelitidalamhalini guru dengan menggunakan model example non example pada proses pembelajaran PKn danmotivasi belajar siswakelas

VII SMP Negeri 4 Bandung. 4. Dokumentasi

Teknikdokumentasidisebut pula sebagaiteknikcarapengumpulan data melaluipeninggalantertulis, terutamaarsip-arsip. Termasukbuku-bukutentangpendapat, teori, dalil/hukum-hukumdan lain-lain yang berhubungandenganpenelitian (Nawawi, 1995:133).Adapun data yang

dapatdikumpulkanmelaluimetodedokumentasiini di

antaranyaadalahkeadaanselama proses pembelajaran PKn menggunakan model example non exaple serta dokumen keadaan objektif SMP Negeri 4 Bandung.

5. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,1988: 111). Hasil penelaahan dari buku dan literatur lainnya penulis gunakan untuk menganalisis data hasil penelitian.

H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian yang digunakan yakni kualitatif.

(21)

9

dalam periode tertentu. Hal ini sejalan dengan teori pengelolaan data yang dijelaskan oleh Mahsum (2006: 245),yaitu, “Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.”

Data hasil dari angket dianalisis menggunakan deskriptif persentase. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen, dengan rumus seperti dikemukan Sudjana (2001: 129) adalah:

�= �

� � 100

Rumus 1.1

Deskriptif Presentase

Keterangan : P : Persentase f : Frekuensi

N : Jumlah responden 100 : angka tetap

Setelah diperoleh persentase maka ditafsirkan dengan acuan sebagai berikut:

- 1% – 20% = rendah sekali - 21%– 40% = rendah

- 41% – 60% = sedang - 61%– 80% = tinggi - 81% – 100= tinggi sekali

(22)

10

Silvia, 2013

mengacu kepada pendapat Lexy Moleong (2007: 161) adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Mengacu pada pendapat di atas, prosedur pengolahan dan analisis data kualitatif dalam penelitian ini menempuh: Pertama, reduksi data; maksudnya pemilahan datayang muncul melalui proses validasi di lapangan berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini mencakup peningkatan motivasi belajar setelah mengimplementasikan model pembelajaran example non example, hambatan atau kendala yang dihadapi, serta upaya-upaya mengatasi hambatan atau kendala tersebut pada pelajaran PKn. Kedua, Penyajian data; maksudnya data yang telah dikelompokkan secara sistimatis berdasarkan rumusan permasalahandan tujuan penelitian iniyakni tentang implementasi model pembelajaran example non example dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 4 Bandung, ditafsirkanke dalam sebuah paragraf deskriptif dan persentase angka sesuai data yang diperoleh. Ketiga, Penarikan kesimpulan; maksudnya mengambil kesimpulan dari seluruh data yang sudah ditampilkan tentang peningkatan motivasi belajar setelah mengimplementasikan model pembelajaran example non example pada siswa kelas VII F SMP Negeri 4 Bandung.

Tahapan prosedur prosedur pengolahan dan analisis data tersebut di atas, ditempuh penulis dalam upaya memperoleh gambaran peningkatan motivasi belajar pada proses pembelajaran PKn melalui implementasi model example non example pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung.

I. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.Tempat atau lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Bandung, yang berada di jalan Samoja No. 05 Bandung 40273 dengan nomor telp.(022) 7312394.

(23)

11

pelajaran PKn. Rendahnya motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran PKn terlihat dari indikator rendahnya ketekunan dan keuletan siswa dalam mengerjakan tugas, rendahnya aktivitas bertanya dan mengemukakan pendapat, rendahnya konsentrasi belajar, dan rendahnya hasil belajar.

(24)

12

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.Adapun dasar pemikiran pemilihan pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif lebih bersifat naturalistik yang bertujuan mengamati fenomena yang ada secara alami, artinya bukan untuk melakukan pengukuran secara terkontrol. Oleh karena itu,melalui pendekatan kualitatif ini penulis bermaksud untuk memperoleh gambaran sebenarnya dari keadaan di lapangan mengenai penerapan model pembelajaranexample non exampledalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penggunaan pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran terhadap penerapan model pembelajaran example non example dalam upaya meningkatkan motivasi belajara siswa kelas

VII-C pada pembelajaran PKn.

Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1996:5) yang menyatakan bahwa:

Apabila peneliti bermaksud untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauhmana dan sebagainya, maka penelitiannya bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau menerangkan peristiwa. Pernyataan Arikunto di atas, kemudian ditegaskan kembali oleh Bodgan dan Taylor (Moleong 2007: 4) yang menyatakan bahwa “penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.”

(26)

35

Silvia, 2013

gambaran deskriptif mengenai suatu keadaan yang dijabarkan melalui kata-kata tertulis.

Oleh karena itu, penelitian ini lebih ditekankan untuk memperoleh gambaran pengaruh penerapan model pembelajaran example non example terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn, tanpa menyentuh solusi penyelesaian masalah yang terjadi di lapangan. Hal ini sesuai pendapat Subana (2009: 17), bahwa “penelitian kualitatif ini memang belum terungkapkan penyelesaiannya ketika penelitian dilakukan.”

2. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 160) bahwa metode penelitian adalah:“cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Mengenai metode penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif. Secara rinci Nasution (2009: 24) mengartikan metode deskriptifadalah:

Penelitian yang mengadakan deskripsi untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial.Penelitian deskriptif lebih spesifik dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antara berbagai variabel. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, dapat ditegaskan bahwa metode deskriptif ialah metode yang dimaksudkan member gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi yang sedang terjadi saat sekarang untuk mengangkat fakta dan menyajikannya secara akurat apa adanya.Dipilihnya metode deskriptif ini karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan impelementasi model pembelajaran example non example dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung.

B.Teknik Pengumpulan Data

(27)

36

yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, studi pustaka, dan catatan lapangan.

1. Observasi

Menurut Hadi (1994: 36), “observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan langsung terhadap suatu gejala, peristiwa, kejadian yang dapat dilihat dengan mata kita atau pun yang dapat kita capai dengan panca indera yang lain di lapangan”.Obsevasi dilakukan penulis dengan mengamati secara langsung subjek yang akan diteliti dalam hal ini seluruh kegiatan guru PKn dan siswa kelas VII-C SMP Negeri 4 Bandung pada proses pembelajaran PKn dengan menerapkan model example non example. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara

langsung bagaimana pengaruh penerapan example non example terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn.

2. Kuesioner

Kuisioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto, 2006).Penggunaan kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh data berupa keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat serta untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran PKndengan penerpapan model pembelajaran example non example dalam meningkatkan motivasi beajar siswa. Sumber kuisioner dalam penelitian ini yakni siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandung.

3. Wawancara

(28)

37

Silvia, 2013

Tujuan dari wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh informasi berkaitan dengan penerapan model pembelajaran example non example pada pembelajaran PKn dan informasi mengenai motivasi belajar

siswa kelas VII-C SMP Negeri 4 Bandung.

4. Dokumentasi

Teknik dokumentasi disebut pula sebagai teknik cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama arsip-arsip. Termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian (Nawawi, 1995:133).

Studi dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran keadaan/kondisi selama proses pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran example non example. Selain itu, studi dokumentasi juga ditujukan untuk memperoleh data dari beberapa kajian dokumen yang berkaitan dengan subjek penelitian, seperti RPP, daftar hadir siswa, raport nilai siswa, dan lain-lain.

5. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan(Nazir,1988: 111). Hasil penelaahan dari buku dan literatur lainnya penulis gunakan untuk menganalisis data hasil penelitian.

6. Catatan Lapangan

Peneliti membuat catatan singkat mengenai pokok-pokok pembicaraan dan pengamatan seputar model pembelajaran example non exampleyang ketika itu sedang diterapkan oleh guru Pendidikan

(29)

38

C.Prosedur Penelitian

Agar penelitian yang dilakukan peneliti bisa efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,penulis mengacu pada prosedur penelitian yang terbagi kedalam dua tahapan penelitian. Diantaranya :

1. Persiapan penelitian

Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti sebagai tahap awal dalam proses penyusunan adalah mempersiapkan agar penelitian berjalan dengan lancar. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a. Mengajukan surat permohonan penelitian kepada jurusan Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Kemudian mengajukan surat tersebut kepada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan dilengkapi oleh Proposal Penelitian, Kwitansi SPP, Fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

c. Lalu menyerahkan surat tersebut kepada Badan Administrasi dan Keuangan dengan dilengkapi persyaratan-persyaratan yang sama dengan sebelumnya.

d. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian dari Rektor Universitas pendidikan Indonesia UPI bandung kepada Kantor Kesatuan Bangsa (KesBang) Kota Bandung.

e. Setelah itu peneliti menyerahkan surat tersebut kepada Dinas Pendidikan Kotamadya Bandung.

f. Menyerahkan surat permohonan izin kepada SMP Negeri 4 bandung, dan mengadakan pembicaraan dengan maksud dan tujuan kepada pihak di SMP Negeri 4 Bandung.

2. Pelaksanaan Penelitian

(30)

39

Silvia, 2013

mengetahui sejauh mana kondisi lapangan yang sesungguhnya untuk dijadikan objek penelitian. Dalam hal pelaksanaannya, penelitian ini melakukan beberapa kegiatan yang diantaranya:

a. Menentukan responden yang akan di teliti, sekaligus menghubunginya. b. Mengadakan penelitian dengan responden.

c. Melakukan studi dokumentasi serta membuat catatan yang diperlukan dan dianggap berkaitan dengan masalah penelitian.

d. Sambil memproses data, penulis juga mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan judul penelitian.

e. Setelah data di dapat, maka data tersebut diolah sehingga mendapat kesimpulan.

D.Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.Tempat atau lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Bandung, yang berada di jalan Samoja No. 05 Bandung 40273 dengan nomor Telp.(022) 7312394.

Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah adanyapermasalahan yakni rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Rendahnya motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran PKn terlihat dari indikator rendahnya ketekunan dan keuletan siswa dalam mengerjakan tugas, rendahnya aktivitas bertanya dan mengemukakan pendapat, rendahnya konsentrasi belajar, dan rendahnya hasil belajar.

(31)

40

E.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian yang digunakan yakni kualitatif.

Pengelolaan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, yakni wawancara, angket, observasi dan dokumentasidilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Hal ini sejalan dengan teori pengelolaan data yang dijelaskan oleh Mahsum (2006: 245),yaitu, “Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.”

Data hasil dari angket dianalisis menggunakan deskriptif persentase. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen, dengan rumus seperti dikemukan Sudjana (2001: 129) adalah:

�= �

� � 100

Rumus 3.1

Deskriptif Presentase

Keterangan : P : Persentase f : Frekuensi

N : Jumlah responden 100 : angka tetap

Setelah diperoleh persentase maka ditafsirkan dengan acuan sebagai berikut:

- 1% – 20% = rendah sekali - 21%– 40% = rendah

- 41% – 60% = sedang - 61%– 80% = tinggi

(32)

41

Silvia, 2013

Selanjutnya untuk analisis kualitatifnya mengacu kepada pendapat Supriatman, et.al.(1997: 107) bahwa,“Pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, analisis yang dilakukan dengan cara menyaring tema-tema, pola-pola atau generalisasi dari bukti-bukti deskriptif yang ada”. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data kualitatif dalam penelitian ini mengacu kepada pendapatMoleong (2007: 161) adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Mengacu pada pendapat di atas, prosedur pengolahan dan analisis data kualitatif dalam penelitian ini menempuh: Pertama, reduksi data; maksudnya pemilahan datayang muncul melalui proses validasi di lapangan berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini mencakup peningkatan motivasi belajar setelah mengimplementasikan model pembelajaran example non example, hambatan atau kendala yang dihadapi, serta upaya-upaya mengatasi

hambatan atau kendala tersebut pada pelajaran PKn.

Kedua, Penyajian data; maksudnya data yang telah dikelompokkan secara

sistimatis berdasarkan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian ini yakni tentang implementasi model pembelajaran example non example dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 4 Bandung, ditafsirkan ke dalam sebuah paragraf deskriptif dan persentase angka sesuai data yang diperoleh.

Ketiga, Penarikan kesimpulan; maksudnya mengambil kesimpulan dari

seluruh data yang sudah ditampilkan tentang peningkatan motivasi belajar setelah mengimplementasikan model pembelajaran example non example pada siswa kelas VII-C SMP Negeri 4 Bandung.

(33)
(34)

87

Silvia, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh kesimpulan umum bahwa penerapan model pembelajaran example non example dapat

meningkatkan motivasi belajar

SiswapadaPembelajaranPendidikanKewarganegaraan di Kelas VII SMP Negeri 4 Bandung. Selain kesimpulan umum, juga mengemukakan beberapa kesimpulan khusus, yaitu:

1. Perencanaan yang dilakukan dalam menerapkan model pembelajaran example non example adalah dengan membuat silabus dan RPP, materi,

gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, dan alat serta media yang akan dipergunakan di kelas.Pelaksanaan dalam menerapkan model pembelajaran example non example ialah, terlebih dahulu guru mempersiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kemudian ditempelkan dipapanserta ditayangkanlewatOHP. Sebelumnya guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang

terdiri atas 3-4 orang siswa, kemudian

memberipetunjukdanmemberikesempatankepadasiswauntukmemperhatikan/ menganalisagambar. Melalui model example non example kemudian hasildiskusidarianalisa gambartersebutdicatatpadakertas. Tiapkelompokdiberikesempatanmembacakanhasildiskusinya, mulai darikomentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materisesuaidengantujuanyangingindicapai, setelah itu kemudian guru memberikan kesimpulan.

(35)

88

yang sulit, karena tahapan kegiatan model pembelajaran example non example yang banyak/rumit, dan (c) masih rendah keterlibatan siswa selama

proses pembelajaran menggunakan model example non example.

3. Untuk mengatasi kendala atau hambatan yang muncul selama proses pembelajaran PKn dengan penerapan model pembelajaran example non example, guru melakukan beberapa tindakan sebagai berikut: (1)

memberikan hukuman yang bersifat mendidikterhadap siswa yang terlihat kurang konsentrasi atau kurang mengikuti pembelajaran, seperti menegur siswa ketika siswa terlihat mengobrol. (2) melakukan persiapan yang matang dengan cara memperhitungkan alokasi waktu yang diperlukan untuk tahapan pembelajaran example non example, dan (3) menampilkan gambar yang menarik agar siswa lebih memahami materi sehingga terlibat aktif dalam pembelajaran.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan dalam proses pembelajaran, yaitu :

1. Bagi Guru

a. Guru Hendaknya merancang pelaksanaan model example non example dengan mempertimbangkan intensitas atau alokasi waktu pembelajaran. b. Guru hendaknya dapat memotivasi siswa untuk terlibat dengan proses

pembelajaran dengan model pembelajaran example non example melalui media gambar yang menarik dan menantang.

c. Guru hendaknya memilih atau menentukan media gambar yang relevan dengan kebutuhan sisiwa atau secara kontekstual

2. Bagi Siswa

[image:35.595.112.515.135.649.2]
(36)

89

Silvia, 2013

b. Siswa hendaknya memiliki inisiatif membangkitkan motivasi diri untuk belajar dengan cara melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran dengan ekspektasi memperoleh reward atau pun point yang tinggi di kelas.

3. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, sekolah dapat meningkatkan kuantitas sarana yang terdapat dalam kelas, seperti menambahkan LCD Projector di dalam kelas dan menambahkan atribut yang berkaitan dengan setiap mata pelajaran khususnya untuk mata pelajaran PKn (gambar kabinet, gambar pahlawan, dan lain-lain).

4. Bagi Pembaca

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi. (2002). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasarEvaluasiPendidikan.Jakarta : PT. BumiAksara.

Budimansyah, Dasim dan Suryadi, Karim.(2008).

PKndanMasyarakatMultikultural. Bandung: Program StudiPendidikanKewarganegaraanSekolahPascasarjanaUniversitasPendidi kan Indonesia.

Budimansyah, Dasim. (2010).

PenguatanPendidikanKewarganegaraanUntukMembangunKarakterBangs

a.Bandung :WidyaAksara Press.

Dewi, Ratih Komala, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples

dalamMeningkatkanKemampuanPemahamanKonsepHakAsasiManusiapad

a Mata PelajaranPendidikanKewarganegaraan,(Skripsi); FPIPS UPI

Bandung.

DimyatidanMudjiono, (2002),BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta. Djahiri, A Kosasih. (2006). PKN Sebagai Strategi Pembelajaran Demokrasi di

Sekolah. Bandung : Jurusan PMPKn FPIPS UPI.

Effendy, OnongUchjana. (1993). Ilmu, Teori, &FilsafatKomunikasi.Bandung : PT Citra AdityaBakti.

(38)

91

Silvia, 2013

Fatah, (1996),LandasanManajemenPendidikan.Bandung :RemajaRosdakarya. Hadi, Sutrisno, (1994), Metodologi Research, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM.

Hamalik,Oemar. (2002). Proses BelajarMengajar. Jakarta: BumiAksara. Hamalik, (2002), Media Pendidikan. Jakarta : Alumni.

Harliana, L. (1998). Pengaruh Pemberian Umpan Balik Positif dan Knowledge of Result Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Matematika pada Siswa

SLTP Dengan Harga Diri Akademik Rendah. Skripsi. Depok: Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia.

Haryanto, (2003), PerencanaanPengajaran.Jakarta :RinekaCipta.

Ibrahim, Muslimin, (1993), PembelajaranKooperatif. Surabaya: University Press. Kartono,Kartini. (1992).PengantarIlmuMendidikTeoretis.Bandung: MandarMaju. Kiranawati.(2007). Model Example Non Example. Jakarta: BumiAksara

Komalasari, Kokom. (2010). PembelajaranKontektual. Bandung. PT. RefikaAditama

Mahrim.(2010).PeningkatanKompetensiPenguasaanMateriBahasa Indonesia danIlmuPengetahuanAlamOlehSiswaKelas V

SekolahDasarNegeriPangadangandengan Model Example Non

Example.FKIP UT Mataram: tidak diterbitkan.

Mahsum.(2006). MetodepenelitianBahasa. Jakarta. PT. Raja GrafindoPersada Moleong, J. Lexy. (2007). MetodologiPenelitianKualitatif.Bandung.

PT.RemajaRosdakarya.

(39)

92

Nawawi, Hadari, (1995), MetodePenelitianBidangSosial. Cetakan 7. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ngalim, Purwanto. (2004). PsikologiPendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

PasaribudanSimanjuntak.(1994). Proses BelajarMengajar. Bandung: Tarsito. Rahmat, et. al.(2008). PembelajaranPendidikanKewarganegaraan. Bandung:

LaboratoriumPKn UPI Bandung.

Rusyan, Tabrani, et. al. (1989).Pendekatandalam Proses BelajarMengajar.Bandung: RemajaRosdakarya.

Sapriya & Udin S. Winantaputra. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan : Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran. Bandung: Laboratorium PKn

FPIPS UPI.

Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKn UPI Press.

Sardiman, A.M.(2000).InteraksidanmotivasiBelajarMengajar.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada

Sardiman, (2001), InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta :Rajawali. Siwoyo,

EkoRasdi.(1993).ManajemenKelasSuatuUpayaUntukMemperlancarKegiat anBelajar.Semarang: IKIP Semarang Press.

Somantri, Muhammad Nu’man. (2001). MenggagasPembaharuanPendidikan IPS. Bandung: PT RemajaRosdaKarya.

(40)

93

Silvia, 2013

Suparman, Atwi.(ed.).(1997).Model-ModelPembelajaranInteraktif.Jakarta:STIA LAN Press.

Supriatman, Maman,et.al.(1997), Metode Penelitian Bidang Pendidikan, Cirebon: Puslitbang Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN SGD.

Supriawan,Dedidan A. Benyamin Surasega.(1990). StrategiBelajarMengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata,Sumadi. (1995). PsikologiPendidikan. Jakarta: Rajawali.

Susilana.et. al. (2006). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,

PemanfaatandanPenilaian. Bandung:

JurusanKurikulumdanTeknologiPendidikan-FIP-UPI.

Tabrani (1998), PendekatanDalam Proses BelajarMengajar. Bandung: CV RemajaKarya

Uzer,Usman. (1995). Menjadi Guru Profesional.Bandung :RemajaRosdakarya. Uzer, Usman, (2002),Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya Yamin (2006), StrategiPembelajaranBerbasisKompetensi, Jakarta, Penerbit PT.

Persada

Sumber Dokumen :

Dittendik. (2010).PembelajaranBerbasis PAIKEM (CTL, PembelajaranTerpadu, PembelajaranTematik), Jakarta: Kemendiknas.

(41)

94

PeraturanPemerintah RI Nomor 19 Tahun

2005tentangStandarNasionalPendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

PermendiknasNomor 41 Tahun 2007 tentangStandar Proses untukSatuanPendidikan

Permeneg PANdanReformasiBirokrasiNomor 16 Tahun

2009tentangJabatanFungsional Guru danAngkaKreditnya.

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional.

Sumber Internet :

Jumairia, Siti, (2010), Faktor-faktor yang

Perludipertimbangkandalammenerapkan model pembelajaran, [online],

tersedia: http://sitijumairiapgmi.blogspot.com/2010/07/faktor-faktor-yang-perlu.html, diakses 20 Maret 2013.

Nuraini, (2011), PengertianKonsentrasidalamBelajar, [online]

Tersedia:http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198104-pengertian-konsentrasi-dalam-belajar/#ixzz2Df8FhZ6Q. Diakses 2 Oktober 2012.

(42)

95

Silvia, 2013

Gambar

Tabel      4.1   4.2
gambar yang ditampilkan dan penjelasan guru agar mengetahui secara

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Example

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti tentang penerapan model pembe- lajaran example non example untuk meningkatkan kualitas dan hasil

Menurut Kaharuddin dan Hajeniati (2020) model pembelajaran example non example adalah suatu pendekatan proses pembelajaran yang bisa menggunakan video tentang

Diantaranya menerapkan model-model pembelajaran atau menggunakan metode-metode mengajar yang baru.Dari sekian banyak model pembelajaran, peneliti tertarik pada satu

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran example non example berbantuan media pictorial

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti secara langsung dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode example non example dalam pembelajaran PAI dan Budi

Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:Untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran Example non Example yang

Hubungan Antara Model Pembelajaran Example Non Example, Dengan Materi struktur dan fungsi hewan Dalam interaksi belajar mengajar terdapat berbagai model pembelajaran dan media yang